1. / – Root
Direktori ini hanya dapat diakses oleh user root atau super administrator pada
Windows.
Direktori / tidak sama dengan /root. Jadi harus diperhatikan dalam penulisannya.
1. Primary Partition
Primary Partition, merupakan partisi utama pada sebuah hardisk. Partisi ini lebih diperuntukan
sebagai tempat penyimpanan dimana sistem operasi pada sebuah komputer terinstall.
Maksimal Primary partition sendiri bisa diibaratkan seperti Data C pada sistem operasi
windows dimana sebuah sistem operasi ataupun program dipasang didalamnya.
2. Extended Partition
Pada dasarnya, partisi Extended ini merupakan partisi utama pada hardisk. Kedudukannya
sejajar dengan partisi primary. Partisi ini tidak menangani pengelolaan data secara langsung.
Untuk dapat mengolah data, kita harus menambah partisi logical terlebih dahulu. Partisi
Extended ini merupakan pembukus satu atau lebih partisi logical. Jumlah maksimal yang
dibolehkan hanya satu.
3. Logikal Partition
Logical partition ini merupakan bagian dari Extended partition. Jenis partisi inilah yang
biasanya digunakan sebagai penyimpanan data. Jumlah bisa lebih dari empat, yang jelas lebih
banyak daripada primary partition. Logikal Partition bisa diibaratkan sebagai data D. E .F dan
seterusnya pada windows yang digunakan untuk media penyimpanan data.
Ketiga Partisi diatas , dibedakan lagi dengan jenis jenis dan macam macma partisi yang ada
pada linux yaitu :
1. Partisi Root (/) : Partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan /root), Partisi
root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan sistem
windows yang biasanya ditaruh di drive C.
2. Partisi /swap : Partisi swap digunakan sebagai tambahan memori ketika RAM tidak
mencukupi ketika sistem menjalankan suatu program. Besarnya partisi Swap biasanya
2x ukuran RAM. tapi di sini saya memakai 2GB Ram dan untuk swapnya saya kasih
1GB.
3. Partisi /home : Partisi home digunakan sebagai untuk tempat penyimpanan data dari
pengguna contoh : dokumen tugas, musik, video dll.
4. Partisi /boot : Partisi boot digunakan untuk menyimpan file boot loader dan semua
images dari kernel. Besar partisi untuk boot biasanya mempunyai nilai minimum
100MB.
5. Partisi /usr : Partisi usr berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library
dan source aplikasi linux.
6. Partisi /opt : Partisi opt biasanya berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user.
7. Partisi /tmp : Partisi tmp singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan
ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika
melakukan proses burn cd maka image (file iso) secara default dimasukkan ke direktori
ini sebelum di burn ke cd.
8. Partisi /var : Partisi var digunakan untuk menyimpan log file system, yaitu menyimpan
semua perubahan yang terjadi pada sistem saat sistem berjalan normal.
9. Partisi /bin : Partisi bin berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan
oleh user biasa.
10. Partisi /etc : Partisi etc secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi
berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam sistem.
Partisi yang wajib dipasang pada saat penginstalan linux yaitu sebagai berikut :
1. Partisi boot
2. Partisi root
3. Partisi home
4. Partisi swap