Anda di halaman 1dari 1

Nama: Resty Tri Arini

NIM : G1A117116

Tugas Ilmu Sosial Budaya

Dari yang saya baca, menurut The Institute of Internal Auditors, Kecerdasan Buatan (AI) adalah istilah
umum yang mengacu pada teknologi yang mampu membuat mesin menjadi "cerdas." Organisasi
berinvestasi dalam penelitian dan aplikasi AI untuk mengotomatisasi, meningkatkan, atau mereplikasi
kecerdasan manusia, analisis dan pengambilan keputusan manusia, dan profesi audit internal harus siap
untuk berpartisipasi penuh dalam inisiatif organisasi dalam menerapkan AI.

Pandangan saya terhadap AI sendiri adalah bahwasanya AI ini menunjukkan peningkatan daya pikir
manusia dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi secara efektif dan efisien. Hal ini dibuktikan
dari berbagai jenis AI yang sudah diciptakan dengan begitu luar biasa canggihnya mengikuti arus
perkembangan zaman. AI memiliki banyak kelebihan seperti mampu mengganti aktivitas yang semulanya
membutuhkan waktu yang lama dengan aktivitas yang lebih hemat waktu sehingga dapat mengurangi
biaya tenaga kerja, selain itu juga mampu mengurangi kesalahan dengan mengganti tindakan-tindakan
yang dilakukan manusia dengan tindakan mesin yang dilakukan secara berulang sehingga hasil yang
didapat lebih sempurna.

Namun AI juga dapat menimbulkan ketakutan akan pengembangannya yang mungkin setara dengan
kecerdasan manusia, bahkan melebihi kecerdasan manusia itu sendiri, sehingga berimplikasi negatif
terhadap kemanusiaan di masa depan. jika kita sebagai pengguna dan pengembang AI lepas kendali
dalam menggunakannnya maka implikasi negatif yang malah berkembang pesat dibanding hal positif,
semakin lama manusia menjadi terlena dan akhirnya menjadi pemalas dan kalah dengan teknologi. Salah
satu contoh konkrit kelemahan/kekurangan dari AI adalah dapat menyebabkan berkurangnya tenaga
kerja sehingga menurunkan mata pencaharian manusia dan sumber penghasilan pun menjadi berkurang.

Solusi yang dapat saya sampaikan dalam pernyataan ini adalah bahwasanya kita sebagai pengembang
teknologi harus lebih pandai menerapkan etika baik dalam penggunaan AI. Maka dari itu, seharusnya
bagi para pencipta AI ditetapkan aturan dan etika-etika tertentu sehingga dapat memberikan batasan
dan pengawasan dalam pengembangan AI agar tidak lepas kendali. Diluar aturan dan etika yang
harusnya dibentuk, kita sebagai kaum awam yang hanya taunya menggunakan harus lebih berpikir kritis
dan mau bekerja keras, tidak hanya bergantung pada teknologi saja, sehingga akhirnya tidak
menimbulkan perilaku konsumtif terhadap teknologi.

Anda mungkin juga menyukai