Anda di halaman 1dari 2

Metamorfisme kontak.

Terjadi pada batu yang mengalami pemanasan disekitar kontak massa batuan
beku intrusif maupun ekstrusif.Parubahan yang terjadi karena panas dari material yang dilepaskan
oleh magma.Proses yang terjadi adalah rekristalisasi, reaksi antar mineral dan larutan magmatik
serta pengganti/penambahan mineral.Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus.

Metamorfisme Dinamik.Terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti pada
patahan.Proses yang terjasi murni karena gaya mekanis yang mengakibatkan penggerusan dan
granulasi batuan

Metamorf Regional

Metamorf Regional terjadi pada daerah-daerah yang lebih luas akibat pembentukan pegunungan,
dibandingkan dengan tipe-tipe metamorf lainnya dan berkaitan erat dengan orogenesis dan
deformasi. Perubahan terutama disebabkan dominan oleh tekanan. Tekanan hidrostatik dan
tekanan terarah terjadi pada metamorf regional sehingga terjadi skintositas, temperatur rendah
hingga tinggi, tekanan rendah hingga tinggi.

Metamorfosa Orogenik

Metamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang
menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang dihasilkan mempunyai butiran
mineral yang teroreintasi dan membentuk sabuk yang melampar dari ratusan sampai ribuan
kilometer. Proses metamorfosa memerlukan waktu yang sangat lama berkisar antara puluhan juta
tahun.

Metamorfosa Burial

Metamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada daerah geosinklin yang
mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan
reaksi antara mineral dengan fluida.

Metamorfosa dasar Samudera(Ocean-Floor)

Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di sekitar punggungan
tengah samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf yang dihasilkan umumnya berkomposisi
basa dan ultrabasa. Adanya pemanasan air laut menyebabkan mudah terjadinya reaksi kimia antara
batuan dan air laut tersebut.

Metamorfosa Hidrotermal/Metasomatisme

Metamorfosa hidrothermal terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang panas pada jaringan
antar butir atau pada retakan-retakan batuan sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral
dan kimia. Perubahan juga dipengaruhi oleh adanya confining pressure.

Metamorfosa Impact
Metamorfosa ini terjadi akibat adanya tabrakan hypervelocity sebuah meteorit. Kisaran waktunya
hanya beberapa mikrodetik dan umumnya ditandai dengan terbentuknya mineral coesite dan
stishovite.

Metamorfosa Retrogade/Diaropteris

Metamorfosa ini terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga kumpulan mineral
metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil pada temperatur yang lebih
rendah.

Anda mungkin juga menyukai