PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian Keluarga Berencana
Pengertian keluarga berencana secara umum ialah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya
dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut Pengertian
sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada
pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani pada
laki-laki dan sel telur dari wanita sekitar persetubuhan (Risyadi, 2001).
Menurut WHO, KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk:
1. Mendapatkan objektif-objektif tertentu
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
4. Mengatur interval saat kehamilan
5. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
3
2). Diafragma atau cap
3). Cream, jelly dan cairan berbusa
4). Tablet berbusa (vaginal tablet)
2. Metode Efektif
a. Pil KB
b. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )/IUD
c. Suntikan KB
d. Susuk KB (Implant)
4
Pantang berkala ádalah tidak melakukan senggama pada masa subur
seorang wanita, yaitu sekitar waktu kejadiannya ovulasi.Cara menentukan
masa ovulasi sebagai berikut.
a). Untuk dapat menentukan masa ovulasi perlu diketahui siklus haid yang
akan datang
b). Untuk mengetahui haid yang akan datang perlu diketahui siklus haid
c). Untuk mengetahui lamanya siklus haid perlu dicatat sekurang-kurangnya
8-12 siklus haid selama 8 bulan.
b. Dengan Alat/Obat
Maksud penggunaan alat adalah untuk menahan atau menghalangi
masuknya sperma kedalam rahim sedangkan penggunaan obat dimaksudkan
untuk melumpuhkan sperma.
1). Kondom
Kondom adalah suatu karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna
dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri sebelum dimasukkan ke dalam
vagina sehingga mani tertampung didalamnya dan tidak masuk ke dalam
vagina,dengan demikian mencegah terjadinya pembuahan. Adapaun indikasi
pemakaian kondom adalah:
a). 6 Minggu sesudah vasektomi, kondom perlu dipakai sampai selama 6
minggu sesudah vasektomi (sampai mani tidak mengandung spermatozoa
lagi yang dapat diketahui lebih jelas dengan pemeriksaan laboratorium)
b). Sementara menunggu pemasangan AKDR
c). Sementara sedang menunggu haid untuk pemakaian pil yang diminum
d). Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam
e). Apabila diduga ada penyakit kelamin sementara menunggu diagnose
yang pasti
f). Bersamaan dengan pemakaian spermicide
g). Dalam keadaan darurat bila tidak ada kontrasepsi yang tersedia atau
dipakai.
5
Diafragma dibuat dari karet yang berbentuk mangkok, dipakai untuk
menutup serviks gunanya untuk mencegah masuknya mani kedalam
serviks.Diafragma dimasukkan kedalam vagina setinggi mungkin sampai
menutupi mulut rahim, kemudian dikeluarkan lagi delapan jam setelah
persetubuhan.
6
b). Pil berturutan
Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama
14-15 hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5-6 hari pil
gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa siklusnya.Kelalaian
minum 1 atau 2 pil berturutan pada awal siklus akan dapat
mengakibatkan terjadinya pelepasan telur sehingga terjadi kehamilan.
b. IUD/AKDR
1). Pengertian
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam rahim yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan (Prawiroharjo, 1999).
7
Bahan-bahan IUD yang biasa digunakan terdiri dari plastik, benang sutera,
dan metal (Digitized by Usu, 2003).
c. Suntikan KB
Suntikan KB mengandung hormon progresteron, tidak mengandung estrogen.
1). Cara kerja
Kontasepsi senantiasa mencegah kehamilan dengan cara:
a). Menghalangi terjadinya ovulasi
b). Menipiskan endometrium sehingga tidak terjadi nidasi
c). Memekatkan lendir serviks sehingga menghambat perjalanan
spermatozoa melalui kanalis servikalis
2). Keuntungan
a).Sangat efektif, kegagalannya kurang dari 1%
b). Kemungkinan salah dan lupa memakainya tidak ada
c). Dapat diberikan pada ibu yang menyusukan karena tidak mengurangi
produksi ASI
d). Diberikan setiap 12 minggu sekali
3). Jenis
Kontrasepsi suntikan yang beredar di Indonesia ada 2 macam, yaitu
DMPA (Depo Medroxis Progresteron Asetat) yang lazim disebut Depo
Provera dan net oen (noretisteron) yang lazim disebut Noristerat. Depo
8
provera sebagai kontrasepsi suntikan diberikan dosis 150 mg/3 cc
sedangkan noristerat dengan dosis 200 mg/cc
9
a) Menghambat terjadinya ovulasi
b) Terhambatnya perjalanan sel telur menuju rahim
c) Menebalkan leher rahim/lendir serviks
b. Vasektomi (MOP)
Cara kontrasepsi ini dipersiapkan melalui operasi tindakan ringan dengan
cara mengikat dan memotong sel sperma (vas diferent) sehingga sperma tidak
dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa, dengan demikian
tidak terjadi pembuahan.
Keuntungan dari vasektomi adalah:
1). Tidak ada mortalitas (kematian)
2). Morbiditas (mengakibatkan sakit) kecil sekali
3). Dilakukan anastesi local, hanya kurang lebih 15 menit
4). Kemungkinan kegagalan tidak ada, karena diperiksa kepastian laboratorium
5). Tidak mengganggu hubungan seksual dan cairan mani yang dikeluarkan
waktu coitus tidak berubah
6). Biaya murah
7). Dapat dilakukan dimana saja asal tempatnya bersih dan tenang, tidak selalu
harus di kamar mandi.
10
Efek samping vasektomi adalah kulit membiru atau lecet, pembengkakan
dan rasa sakit, keadaan ini merupakan hal yang ringan dan akan hilang sendiri
tanpa pengobatan sederhana, gejala tersebut timbul sebagai akibat persiapan,
teknik dan perawatan yang kurang sempurna disamping factor penderita
sendiri.
Penangulangannya adalah dengan pemberian antibiotika dan analgetik,
kemudian konsultasikan dengan ahli jiwa jika penderita mengalami gangguan
psikologis.
Kegagalan pada vasektomi dapat terjadi konsepsi antara lain:
1). Kesalahan memotong
2). Cara mengikat tidak sempurna, cepat atau terlalu keras
3).Duplikasi vas diferent (kelainan bawaan)
4). Bersenggama sebelum sperma betul-betul negatif
5). Adanya penyambungan kembali dari ujung-ujung vas diferent yang
dipotong.
A. Data Umum
1. Nama Keluarga(KK) : Tn. S
2. Alamat : Ds. Semondo, Kec.Gombong, Kebumen
3. Pekerjaan KK : Pedagang
Keterangan:
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :7
6. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S termasuk keluarga besar, terdiri dari suami, istri, 2 anak
dan 3 cucu.
7. Suku
Keluarga Tn.S memiliki suku jawa, bahasa yang di gunakan sehari- hari
bahasa jawa, dan di dalam keluarga Tn.S tidak ada budaya yang
mempengaruhi kesehatan.
8. Agama
Keluarga Tn.S menganut agama Islam, keluarga taat dalam
menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Di dalam keluarga Tn.S tidak ada
12
kepercayaan yang mempangaruhi kesehatan.
9. Status Sosek Keluarga
Tn.S memiliki pekerjaan sebagai pedagang ayam. Keluarga Tn. S
mendapat penghasilan hidup dari hasil dagangnya, dan dari penghasilan
anaknya. Penghasilan keluarga Tn. S kira-kira 1 juta/bln. Dari penghasilan
tersebut di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di rumah
keluarga Tn. S terdapat 1 sepeda motor,1 TV, 1 kulkas, 1 sepeda, dan 1
kompor gas.
10. Aktivitas Rekreasi
Ketika malam hari anggota keluarga Tn.S menggunakan waktunya
untuk berkumpul bersama keluarga menonton TV. Keluarga Tn.S juga
senang berekreasi ke pantai jika musim lebaran.
13
yang ke 2, dan sampai anaknya sekarang berumur 3 bulan klien masih
bingung untuk memlih KB yang akan digunakan. Ny.S juga memiliki
riwayat penyakit DM, beliau rutin minum obat dari puskesmas, dan diit
makan mulai diperhatikan, tetapi klien mengatakan jarang berolahraga,
hanya mengikuti senam 1 bln sekali di puskesmas.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah keluarga Tn.S adalah ± …m², dengan kepemilikan sendiri.
Terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc dan1 kamar mandi.
Keluarga memiliki sumur yang terletak di belakang rumah. Jarak septic tank
dengan sumur ±10m, dan terletak di belakang rumah. Tempat pembuangan
air limbah terletak di belakang rumah, dan tempatnya tertutup. Bak mandi
bersih dikuras seminggu 2x. Di rumah Tn. S terdapat ± 3 jendela.
Pencahayaan dalam rumah cukup, baik pencahayaan dari lampu-lampu yang
dipakai juga pencahayaan alami dari sinar matahari. Kondisi rumah bersih,
keluarga mengatakan selalu membersihkan lingkungan rumah. Peralatan
dapur tertata rapi, dapur telihat bersih . Sumber air yang biasa digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari air sumur milik pribadi, air terlihat
bersih, jernih dan tidak berbau.
2. Denah Rumah
B
Septic
sumur tank
S U
Dapur
T
wc K .M
14
Kamar 3 Kamar 1
Halaman depan Rumah
15
dokter atupun ke rumah sakit. Anggota keluarga juga mendukung Ny.S
untuk selalu memeriksakan kesehatan setiap bulannya ataupun setiap ada
gejala yang dirasakan. Keluarga juga mendukung supaya Ny.Y bisa cepat–
cepat untuk menggunakan KB kembali.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Diantara anggota keluarga terjalin hubungan yang harmonis. Dalam
sehari-hari keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa jawa, dan untuk
berkomunikasi dengan anak/saudara yang jauh menggunakan alat teknologi
HP.
2. Struktur Kekuatan keluarga
Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam keluarga, biasanya
dilakukan musyawarah bersama antar anggota keluarga. Sistem
pengambilan keputusan biasanya di tentukan oleh kepala keluarga dari hasil
pendapat anggota keluarga.
3. Struktur peran
a). Tn. S
• Peran Formal
Tn.S sebagai seorang suami dan kepala keluarga, mencari nafkah untuk
menghidupi keluarganya.
• Peran Informal
Tn.S sebagai seorang yang dihormati dan di taati oleh anggota keluarga,
sekaligus pengambil keputusan dalam keluarga.
b) Ny. S
•Peran Formal
Ny. S sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga
•Peran Informal
Ny. S sebagai ibu yang di sayangi oleh anak-anaknya dan sekaligus
sebagai pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya.
16
c) Ny.R
•Formal
Ny.R sebagai pengganti anak tertua, sekaligus sebagai ibu rumah tangga
•Informal
Ny.R sebagai ibu yang di sayangi oleh anaknya dan sekaligus sebagai
pendidik dan pelindung bagi anaknya.
d) Ny.Y
•Formal
Ny.Y sebagai anak terakhir dan sekaligus sebagai ibu rumah tangga.
•Informal
Ny.Y sebagai ibu yang disayangi oleh anaknya dan sekaligus sebagai
pendidik dan pelinduung bagi anak-anaknya.
e) An.B
•Peran Formal
An.B sebagai anak dari Ny.R sekaligus sebagai cucu di dalam keluarga,
dan sebagai siswi anak TK
•Peran Informal : -
f) An.F
• Peran Formal
An. F sebagai anak dari Ny.Y sekaligus sebagai cucu di dalam keluarga,
dan sebagai siswa anak PAUD
•Peran Informal : -
g) An.K
•Peran Formal
An.K sebagai anak ke-2 dari Ny.Y sekaligus sebagai cucu di keluarga.
•Peran Informal : -
17
sopan santun dalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Hidup
untuk tidak mementingkan diri sendiri, menghormati orang yang lebih tua,
saling menyayangi satu sama lain. Budaya yang di terapkan dalam keluarga
Tn.S adalah solat 5 waktu, mandi 2x sehari, selalu cuci tangan sesudah dan
sebelum makan, mendidik anak untuk menjadi anak soleh dan berbakti
kepada orang tua.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn.S termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam
keluarga terjalin baik antar anggota keluarga dan saling menghormati,
memperhatikan, membantu, melindungi, dan menyayangi satu sama lain
sehingga tidak ada istilah pilih kasih di dalam keluarga Tn.S.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluaga Tn.S dengan masyarakat terjalin sangat dekat dan
harmonis antar tetangga satu dengan yang lainnya. Anggota keluarga Tn.S
sering berkumpul mengikuti kegiatan yang di laksanakan dalam masyarakat.
Seperti kegiatan yasinan, arisan, PKK dll.
b. Memutuskan masalah
Ny.S mengatakan jika terdapat anggota keluarganya yang sakit di bawa
ke tenaga kesehatan terdekat, atau puskesmas.
18
Keluarga Tn.S belum terlalu tau tentang bagaimana cara merawat
anggota keluarganya yang sakit dengan benar , paling hanya diberi obat
yang diberikan oleh dokter dan menyuruhnya untuk beristirahat.
d. Memodifikasi Lingkungan
Halaman rumah Keluarga Tn.S terlihat bersih ,pencahayaan di rumah
baik, lantai rumah terbuat dari keramik ,tehel dan terlihat bersih.
e. Memanfaatkan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas yang ada, bila ada anggota
keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter/ puskesmas terdekat
terlebih dahulu bila tidak kunjung sembuh di bawa ke Rumah Sakit
dengan menggunakan kartu Indonesia sehat.
4. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 3 anak, terdiri dari 2 perempuan dan 1 laki- laki. 3 anak
tersebut sudah berumah tangga, beliau mengatakan dahulu dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga memakai alat kontrasepsi Spiral
dan sudah dilepas 5bulan yang lalu.
Ny.Y mempunyai 2 orang anak, 1 anak laki-laki, dan 1 perempuan, klien
mengatakan sebelum hamil yang ke 2 klien menggunakan KB Implan.
5. Fungsi ekonomi
Tn. S sebagai tulang punggung keluarga, Ny. S bekerja sebagai Ibu rumah
tangga. Penghasilan yang didapat cukup untuk biaya kehidupan sehari- hari.
19
karena saat ini banyak yang gagal menggunakan KB yang dipilih.
G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap supaya anggota keluarga selalu diberikan kesehatan, dan
diberikan kemudahan dalam menjaga kesehatannya.
20
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan KK Tn.S Ny. S Ny. R Ny.Y An.B An.F An.K
Fisik
TTV: TD, TD:140/80 TD:130/80m TD:110/70 TD: 120 TD:- TD:- TD:-
N,RR,S mmHg mHg mmHg mmHg N:98 N:100 N:120
N: 80x/mnt N:78x/mnt N: 78x/mnt N:82x/mnt S:36,1 C S: 36 C x/mnt
S:36 C S:36 C S:36,5 C S:36,2 C RR:24 RR: 24 S: 36C
RR: 20 x/mnt RR: 18x/mnt RR:20x/mnt RR: 22x/mnt RR: 36
Px. Fisik Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk
head to toe mesosepal, mesosepal, mesosepal, mesosepal, mesosepal, mesosepal, kepala
Kepala tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada mesosepal,
udem/benjola udem/benjola udem/benjola udem/benjola udem/benjola udem/benjola tidak ada
n, tidak ada n, tidak ada n, tidak ada n, tidak ada n, tidak ada n, tidak ada udem/benjo
lesi, rambut lesi, rambut lesi, rambut lesi, rambut lesi, rambut lesi, rambut lan, tidak
beruban, tidak beruban, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak ada lesi,
rontok rontok rontok rontok rontok rontok rambut
hitam, tidak
rontok
Mata Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
baik, baik, baik, baik, baik, baik, baik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
unanemis, unanemis, unanemis, unanemis, unanemis, unanemis, unanemis,
sclera sclera sclera sclera sclera sclera sclera
Unikterik unikterik unikterik unikterik unikterik unikterik unikterik
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
Hidung normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal,
ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada
ada nafas ada nafas ada nafas ada nafas ada nafas tidak ada nafas polip, tidak
21
cuping hidung cuping hidung cuping hidung cuping hidung cuping hidung cuping hidung ada nafas
cuping
hidung
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Belum
lembab, gigi lembab, gigi lembab, gigi lembab, gigi lembab, gigi lembab, gigi tumbuh gigi
ada yang ada yang utuh utuh utuh utuh
ompong ompong
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar
tyroid
Px.Dada I, Pal, Paru: I:Dada simetris I:Dada simetris I:Dada simetris I:Dada simetris I:Dada simetris I:Dada
Per, Aus I:Dada simetris tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi simetris tidak
tidak ada lesi Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada ada lesi
Pal: Tidak ada nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan Pal: Tidak
nyeri tekan Per: Sonor Per: Sonor Per: Sonor Per: Sonor Per: Sonor ada nyeri
Per: Sonor Aus:Vesikuler Aus:Vesikuler Aus:Vesikuler Aus:Vesikuler Aus:Vesikuler tekan
Aus:Vesikuler Per: Sonor
Aus:Vesiku
Jantung: Jantung: Jantung: Jantung: Jantung: ler Jantung:
Jantung: I: Ictus cordis I: Ictus cordis I: Ictus cordis I: Ictus cordis I: Ictus cordis I: Ictus
I: Ictus cordis tidak tampak tidak tampak tidak tampak tidak tampak tidak tampak cordis tidak
tidak tampak Pal: Letak Pal: Letak Pal: Letak Pal: Letak Pal: Letak tampak
Pal: Letak jantung teraba jantung teraba jantung teraba jantung teraba jantung teraba Pal: Letak
jantung teraba
di ICS 4-5 di ICS 4-5 di ICS 4-5 di ICS 4-5 di ICS 4-5 di ICS 4-5 jantung
Per:Pekak Per:Pekak Per:Pekak Per:Pekak Per:Pekak Per:Pekak teraba di ICS
Aus:s1 s2 Aus:s1 s2 Aus:s1 s2 Aus:s1 s2 Aus:s1 s2 Aus:s1 s2 4-5
reguler reguler reguler reguler reguler reguler Per:Pekak
Aus:s1 s2
reguler
22
Abdomen I: Bentuk I: Bentuk I: Bentuk I: Bentuk I: Bentuk I: Bentuk I: Bentuk
I, Aus, simetris tidak simetris tidak simetris tidak simetris tidak simetris tidak simetris tidak simetris
Pal,Per ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi tidak ada
Aus:Bising Aus:Bising Aus:Bising Aus:Bising Aus:Bising Aus:Bising lesi
usus usus usus usus Usus usus Aus:Bising
12x/menit 10x/menit 14x/menit 10x/menit 14x/menit 14x/menit usus
Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada Pal: Tidak ada 16x/menit
nyeri perut nyeri perut nyeri perut nyeri perut nyeri perut nyeri perut Pal: Tidak
Per:Tympani Per:Tympani Per:Tympani Per:Tympani Per:Tympani Per:Tympani ada nyeri
perut
Per:Tympan
i
Ekstremitas Atas: Akral Atas: Akral Atas: Akral Atas: Akral Atas: Akral Atas: Akral Atas: Akral
atas dan hangat, tidak hangat, tidak hangat, tidak hangat, tidak hangat, tidak hangat, tidak hangat,
bawah ada udem ada udem ada udem ada udem ada udem ada udem tidak ada
Bawah: Akral Bawah: Akral Bawah: Akral Bawah: Akral Bawah: Akral Bawah: Akral udem
hangat tidak hangat tidak hangat tidak hangat tidak hangat tidak hangat tidak Bawah:
ada udem ada udem ada udem ada udem ada udem ada udem Akral
hangat tidak
ada udem
23
C. Analisa Data
NO DATA MASALAH
24
hanya mengikuti senam 1
bulanan di puskesmas.
- Ny.S mengatakan bahwa kaki
seringg terasa kaku dan
kesemutan.
DO:
- Bulan ini klien belum dilakukan
pengecekan gula darah, fisik
klien tampak tidak bugar, lesu
dan lemas.
25
untuk dicegah: 2
a. Tinggi 1
b.Rendah
c. Sedang
4 Menonjolnya 2/2 1 2 Masalah harus
masalah: 1 ditangani
a. Masalah berat 0
harus di tangani
b. Ada masalah
tetapi tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan
JUMLAH 2 5/6
26
3 Potensi masalah 1/3 1 3 Sedang
untuk dicegah: 2
a. Tinggi b.Rendah 1
c. Sedang
JUMLAH 2 3/6
27
2.3.3 Intervensi Keperawatan
28
kelebihan dan menyusui
efek samping dari 4. Jelaskan
macam- macam cara
alat kontrasepsi penggunaan
5. Kontraindikasi , kelebihan,
dari macam- dan efek
macam alat samping
kontrasepsi dari
macam-
macam alat
kontrsepsi
5. Jelaskan
kontraindik
asi dari
macam-
macam alat
kontrasepsi.
B. Keluarga mampu berikan motivasi
29
memutuskan untuk keluarga supaya
meningkatkan atau klien bisa
memperbaiki menggunakan alat
kesehatan. kontrasepsi
Setelah dilakukan secepatnya.
kunjunan, keluarga
berpartisipasi dalam
memutuskan
perawatan kesehatan.
C. Keluarga mampu berikan penjelasan
merawat. kapan klien harus
Setelah dilakukan kontol ulng setelah
kunjungan, keluarga penggunaan alat
mampu untuk kontrasepsi.
mengontrol efek
samping yang
dialami.
D. Keluarga mampu motivasi keluarga
30
memanfaatkan untuk berkonsultasi
fasilitas kesehatan. ke tenaga
Setelah dilakukan kesehatan yang
kunjungan , keluarga ada, mengenai
mampu penggunnaan KB
mengguanakan yang akan
fasilitas kesehatan digunakan.
yang ada.
31
2.2.4 Implementasi dan Evaluasi
32
secepatnya menggunakan KB,
33
- Masalah keperawatan
defisiensi pengetahuan belum teratasi
P:
- Pertahankan intervensi
- Memberikan motivasi untuk
KB secepatnya.
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga berencana secara umum ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya
jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah
serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu
usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi
akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan
pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang
tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
3.2 Saran
1). Tenaga Kesehatan
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan promosi
kesehatan melalui media seperti brosur-brosur atau leaflet tentang
kontrasepsi agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kontrasepsi.
2). Bagi Pasangan Usia Subur (PUS) agar lebih aktif mencari informasi
mengenai kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan, dan mengikuti
konseling sebelum menentukan pilihan kontrasepsi.
35
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI, 2000. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta,2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta.
Herti, 2007. Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana Yang Tepat
Bagi Wanita. http://www.depkes.co.id/
Notodohardjo, 2003, reproduksi Kontrasepsi dan Keluarga Berencana, Jakarta
Robert Prihardjo, 1996, Pengkajian Fisik Keperawatan, EGC, Jakarta
Saifudin,A. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Suririnah, Dr. 2005. Beberapa Metode Kontrasepsi Atau KB.http://www.info
ibu.com//
36