Anda di halaman 1dari 17

Mimpi dan harapan sangat terekam jelas di lembar fikiran ku.

Mimpi dan harapan tuk merasakan


Nuansa sunset yang begitu indah di sela pegunungan. Sentuhan kabut lembut yang sangat ingin aku
rasakan,jika aku bayangkan dengan sentuhan kabut lembut di dampingi secangkir kopi panas,alunan
gitar dan disuguhi dengan indahnya pemandangan itu sangat sempurna bagi aku.Jika aku igin
meraihnya aku harus mendaki dengan rintangan dan halangan yang tentunya harus aku
hadapi.Banyak sekali rintangnya mulai dari persiapan yang matang karena dinginnya cuaca,medan
yang akan di tempuh dan yang paling berbahaya yaitu minta izin pada ke dua orang tua ku.

Aku terlahir di keluarga yang cukup disiplin,tapi aku cukup bahagia dititipkan tuhan pada malaikat
yang sangat perhatian padaku.Ya benar,kedua orang tua aku yang memberikan segala apa yang ia
miliki untukku.Nama yang diberikan malaikat aku adalah hanifa,artinya jalan yang lurus.Aku punya
satu orang kakak yang sayang pada aku.Jarak umur kami cukup jauh yaitu 6 tahun.Tapi walaupun jarak
kami jauh kami tetap bisa berkomunikasi dengan baik walau kadang kami seperti anjing dan kucing.

Sudah 17 tahun kami tinggal di rumah yang sangat nyaman ini.Ya, waktu terasa sangat cepat.Rasanya
dulu kami masih bermain-main bersama,sekarang ya kami banyak menghabiskan waktu dengan
keperluan masing-masing.Saya pulng sekolah jam 5,dia pulang kerja jam 7.Kakak aku bersekolah di
Sekolah Dasar yang sama dengan aku, ia sangat pintar di bidang akademik dari kelas 1 SD sampai SMA
ia mendapatkan juara.Ia sangat gemar belajar,berbeda sekali dengan aku.Aku tidak sepintar dia,tapi
seiring dengan berjalan nya waktu karena aku sering di banding-bandingkan oleh kedua orang tua aku
sehingga aku mulai rajin belajar dan mendapatkan kelas unggul waktu SMP,mewakili SMP aku untuk
bertanding olimpiade ke SMA Cendikia di Maninjau.

Di Cendikia aku memiliki kesan yang sangat lucu yang sampai-sampai Ibu dan Ayah aku menjemput ke
sana.Aku dari kecil adalah anak yang pemabok jika diajak pergi dengan mobil.Setiap naik mobil dekat
maupun jauh pasti muntah.Ya benar, ke SMA Cendikia degan mobil jadi aku muntah dan tak sanggup
menghadapi olimpiade lagi degan kondisi yang sangat lemas dan letih.Tapi,bagaimanapun aku harus
mengikuti limpiade dan akhirnya jawaban yag ku buat hanya berdasarkan felling.Hasilnya pun aku tak
mendapatkan juara .

Aku tak sanggup membayangkan bagaimana akan pulang dengan mobil.dan aku menelfon Ayah dan
Ibu untuk menjemput aku ke sekolah Cendikia tersebut dengan motor.Ayah dan Ibuku mau tak mau
harus menjemputku,akhirnya tak lamasetelah ujian merekapun datang.Aku pulang dengan
motor,alhamdulillah kami sampai di rumh dengan selamat.

Nasib! Terus ngak mau pergi ketika orang jalan-jalan.Karena itu semua aku tertarik pada gunung,aku
sedih jika keluarga aku jalan-jalan dengan mobil terpaksa aku tinggal.Aku juga ingin menikmati
keindahan alam yang tuhan berikan kepada semua makhluknya yang ada di bumi ini.Aku berfikir
bagaimana menikmati keindahan yang allah berikan tanpa duduk di atas mobil dengan waktu berjam-
jam yang tak sanggup aku lalui.Aku berfikir,gunuang adalah tempat yang tepat untuk aku.Tapi
mewujudkannya yang sedit rumit dengan meminta izin ke orang tua salah satu kerumitannya.

Aku sudah tau pasti jawabannya tidak,yang aku fikirkan bagaimana caranya untuk meyakinkan kedua
orang tua aku supaya mengizinkan ku pergi ke gunung.orang tua aku cukup tegas dalam mendidik
anak apalagi ayah ku orang betawi yang sifatnya sangat keras jika ia mengatakan tidak maka
tidak.Ntah apa yang akan aku lakukan.Ibuku adalah orang minang yang jika di bujuk dengan rayuan
menangis mungkin ku rasa bisa,yang aku fikirkan membujuk ayah aku yang sifatnya sangat keras.

Aku mempunyai banyak kawan yang setia degan ku,laki-laki dan perempuan yang aku rasa tulus
berteman dgn ku.Tetangga ku juga pernah mengajak ku pergi mendaki dan meminta izin ke ayah aku
dan jawabannya tidak,ternyata dugaan aku sangat tepat.Walaupun aku telah menangis atau apa itu
yang membuat aku boleh diizinkan sudah aku coba dan sampai sekarang aku tetap belum pergi.

Saat itu aku hanya bisa pasrah,waktu terus berlanjut sampai aku urungkan niat aku pergi ke
gunung.Dulu sebelum aku mengurungkan niat untuk pergi mendaki setiap sore aku sering mengambil
gambar gunung yang begitu tampak gagah dan mempesona dengan di balur mentari senja.Dan
membuat aku terkagum- kagum tiada henti. Sekarang aku sangat kecewa dengan semuanya.Saat ku
rindu ingin mengambil gambar gunung saat itu pula aku takut bersedih kembali.

Aku coba untuk mengalihkan perhatian aku pada sosok gunung denga cara mencari berbagai macam
hobi yang aku senangi,misalnya mengikuti extrakulikuler Paskibra.Aku ikuti dengan hati lapang
berbahagia dengan ambisi mengibarkan sangsaka merah putih di 17 Agustus nantinya.Aku mulai
berlatih mengikuti lomba-lomba yang diadakan SMA 5 Bukitinggi.Dengan bercucuran keringat
pantang menyerah,aku berlatih sekuat hati.

Ternyata aku menemukan kakak kelas yang mengikuti ekstrakurikuler paskibra, orangnya ganteng
tinggi,manis dan mempunyai jiwa yang amat tulus yang terpancar dimatanya saat mengajari adek
kelasnya pada saat baris berbaris.Dan ternyata waktu aku stalking akun Instagram nya ia juga anak
gunung yang sering pergi mendaki.Di waktu dan detik itulah aku makin terkagum dan makin suka
dengan gunung .Gunung yang ia daki adalah gunung Merapi,Gunung Singgalang,dan Gunung talang.

Benar kata orang usaha tak menghianati hasil dan Man Jadda wajada siapa yang bersungguh-sungguh
pasti akan mendapatkannya aku dipanggil oleh pembina paskibra dan kata tinggiku tinggi dan aku
dipanggil untuk seleksi untuk mengibarkan bendera di lubuk basuang masih seleksi di sekolah dan
ternyata berat yang di inginkan tidak sesuai dengan berat ku aku terlalu kurus untuk menjadi sukses
ya aku sangat kecewa.

Impian keduaku selain mendaki gunung yaitu menjadi Paskibra ternyata berat badanku kurang itu
sangat memukul jiwaku tetapi ya bagaimana itulah yang terbaik aku tidak bisa memaksakannya akan
tetapi rasanya sangat berguna di hatiku ya aku mulai ikhlas untuk menjalani semuanya tanpa mendaki
dan tanpa pergi mengibarkan bendera. Mimpi ku hanya 2 itu tetapi tak terlaksana.Hati yang besar
untuk berharap tentang itu berakhir sirna.Aku merasa seperti bermimpi setinggi langit dan di
hempaskan ke jurang.

Entah bagaimana semua yang kulakukan terasa sangat berhubungan dengan keindahan dan gagah
yang menjulang tinggi di tengah-tengah desaku itu adalah gunung,gunung Merapi gunung yang sangat
aku idam-idamkan untuk menginjakan kaki dan sampai sekarang belum juga kudaki. Aku kagum
dengan turis-turis dan aku merasa kecewa dengan diriku karena tak pernah menginjakan kaki dan aku
adalah orang yang tinggal di gunung atau di kaki gunung yang tak pernah menggapainya.

Jika mendengar kata mimpi aku merasa tak punya mimpi lagi. Tapi kata orang bermimpilah se
tinggi mungkin. Tapi aku sangat troma tentang mimpi yang tinggi itu. Dan aku mulai berfikir bagaimana
masa depan ku tanpa mimpi. Hari demi hari terlewati langkah demi langkah ku arungi tanpa mimpi
dan berfikir untuk apa aku melanggkah mengarungi hari tanpa tujuan. Aku berfikir bagaimana aku di
sekolah,aku tak se pintar kakakku. Dan aku melihat apa yang dimulai kakak ku mungkin baik tapi
kenyataan nya ia juara kelas dan juara umum menghadiahkan nilai terbaik di tahun ajaran nya
komlaud tetapi belum dapat pekerjaan.

Aku berfikir kita sekolah tapi ujung-ujungnya juga mencari uang. Buktinya kakakku dengan akademik
yang sangat bagus toh belum dapat kerja. Apalagi denganku nilai yang pas-pasan bagaimana mencari
pekerjaan yang bagus. Aku mulai mencoba dunia bisnis. Yang aku inginkan dari dunia bisnis adalah
tentang pengalaman,daya saing,daya jual dan terutama tentang saling mengenal dengan teman adik
kelas. Aku mulai berjualan sanjai yang aku ambil dari sanjai di dekat rumah ku yang kebetulan anak
ibu tersebut temanku.

Alhamdulillah banyak pesanan yang datang dari teman-temanku, aku hanya mengambil untung 2000
perbungkus ituku kerjakan lebih kurang satu bulan aku berhenti karena ibu tersebut tidak mau lagi
menjual barang nya kepada aku lagi. Ntah bagaimana,padahal uang yang ku berikan cash terus. Alasan
ibu tersebut adalah ia susah memperkirakan jika beli seperti itu, ia minta aku beli se perempat yang
ukuran nya sama dengan harga biasa yang aku beli 5000 perbungkus. Ya sudah aku telah mengambil
pengalaman dari berjualan sanjai tersebut.

Kedua aku berjualan online. Baju,sepatu,tas. Aku masukkan ke akun Facebook dan membuat olshop
di Instagramku dan mulai berjualan satu dua barang dan hasil nya sangat mengecewakan . Yang di
foto tak seperti kenyataan, dari ukurannya dan dasarkainnya. Ya tentu saya merasa segan dengan
teman saya. Barangnya tidak sesuai dengan kenyataan,terpaksa aku sendiri yang memakainya.

Aku mulai berfikir apa yang bisa aku lakukan. Dari berjualan semua tak berjalan mulus, aku berfikir
tidak gampang tuk mencari uang yang gampang hanya menghabisinya. Aku berfikir dan berfikir tak
ingin merepotkan orang tuaku jika aku ingin membeli sesuatu,aku mulai mencari apa yang sangat di
perlukan murid SMA. Aku menemukan nya,yaitu kuota internet. Aku mencari agen-agen besar atau
agen grosir an untuk aku jual kembali.

Ternyata mencari agen tersebut tak gampang. Aku cari di Instagram dan aku DM berkali dan tak
membuahkan hasil dan tidak ada jawaban dan aku DM ternyata ia membalas belum buka reseller
paket. Dan aku berkata ya sudahlah, aku tunggu. Ntah beberapa bulan dan aku tanya kembali belum
buka. Aku tak tahu lagi dan akhirnya aku pergi ke konter-konter besar tuk menanya lokasi grosiran di
mana. Akan tetapi ia tak mau mengasih tau ku, aku tunggu lah grosir paket di Instagram tersebut dan
aku hampiri tokonya ia belum buka reseller dan pergi mencari dan mencari ternyata aku temukan.
Aku punya modal 500 rb dari uang beasiswa yang aku dapat dan uang itu yang aku putar-putarkan
terus .Aku mulai merekrut teman-temanku yang berbeda lokal dan menerangkan sistim mainnya. Dan
mereka setuju dengan itu dan aku merasa senang mempunyai reseller hampir setiap kelasnya.
Sekarang anggota reseler paket ku hingga 20an . Ya itu jumlah yang sangat bagus untukku.

Yang aku tahu dan aku dapat pelajaran tentang dalam jiwa bisnis jangan pantang menyerah. Jangan
putus asa cari teman sebanyak-banyaknya. Dengan aku yang sekarang, aku merasa sangat bangga
dengan diriku sendiri. Aku tak minat dalam bangku kuliah, ku ingin tamat SMA ini pergi merantau ke
Jakarta dengan kakak sepupuku yang berjualan baju. Tapi aku masih ragu apakah ingin ke Jakarta
berjualan baju atau disini membuka usaha sendiri. Aku akan memikirkannya dengan matang.

Aku bertanya kepada ibuku apakah boleh aku pergi merantau ke Jakarta.

“Bu apakah boleh saya pergi ke kota tamat SMA ini?”kata ku pada ibu.

“Terserah padamu apa yang kamu inginkan ibu tetap mendukungnya” dengan raut pasrah.

“Apakah ibu tidak khawatir jika saya anak bungsu ibu pergi ke kota untuk merantau?.”.menghela
nafas

“Tidak ibu tidak khawatir karna family kita banyak di sana.”

“ibu maunya saya kuliah atau pergi merantau ke Jakarta.”dengan ketegasan hati.
“Menurut ibu terserah padamu kamu yang akan menjalani semuanya walaupun ibu memaksa untuk
kuliah jika kamu tidak minat bagaimana lagi semuanya tidak bisa dipaksa apa yang kamu lakukan telah
membuat ibu bahagia.” Dengan raut wajah yang datar.

“baikbaik Bu baik bu.,apakah boleh sebelum saya berangkat ke Jakarta saya akan mendaki gunung ini
permintaan terakhir saya untuk pergi ke sana.”

“kau tau nak,kalau pertanyaan soal itu ibu tidak bisa menjawabnya. Ibu takut jika kamu mengalami
masalah di sana pasti semuanya akan menyalahkan ibu, Jika ayahmu mengizinkan maka ibu akan
izinkan kamu pergi.”

Kakakku ikut mempengaruhi ibu”jangan boleh kan bu, gunung itu sangat berbahaya bagi anak
perempuan jika ia pergi tidak pada orang yang tepat.”

Keadaan rumah pun mulai memanas.

“ya saya akan pergi kepada orang yang tepat ibu.”

“kau tau apa soal gunung?.”

“Ya semuanya telah ku bayangkan sudah aku bayangkan jika hujan panas atau apapun itu pokoknya
saya akan mendaki gunung tersebut.”

“Ya lihat besoklah tidak ini yang akan kita perdebatkan .”

Tidak ada titik terang tentang hobiku yang tak direstui itu.Ingin melupakan tapi tak bisa. Setiap hari
ku pandangi dan aku rasa aku tak bisa melupakannya. Aku mencoba untuk fokus pada karir bisnis
yang mulai berjaya. Aku telah mendapatkan 20 orang lebih seller paket. Pendapatan yang yang
lumayan baik jika di rata-ratakan lebih kurang 50.000 sehari saya tidak hanya menjual paket tetapi
pulsa dan token listrik.

teman-teman saya semuanya menyuport bisnis ku. Baik laki-laki ataupun perempuan,teman saya
yang laki-laki adalah teman dari kecilku yaitu kami bersekolah di SD yang sama. Mereka menjadi
pelanggan paket aku. Saya suka berlangganan dengan mereka karena walaupun dia bayarnya lama
tetapi dia tepat waktu. Tidak sama di sekolah yang bayarnya lama dan waktunya sering lewat.
Bagaimana juga ini resiko bagi saya jika berjualan dengan sistem hutang.

Aku melewati hari demi hari sebentar lagi Ujian Nasional akan segera menghampiri kami semua.
YaituYaitu berkaitan dengan perpisahan.Teman dekatku di sekolah adalah nadia,dina dan yulia
mereka adalah teman atau bisa dikatakan dengan sahabat yang selalu ada di saat senang maupun
duka. Mengenal tentangg perpisahan hati ini terasa menyedihkan jjika hari-hari tanpanya.

Tempat duduk kami pun berdekatan berempat, kelas bagi kami adalah tempat yang selalu
membuat kerusuhan yang membuat kelas berisik yaitu kami. Tapi kami senang dengan semuanya
bahagia tertawa.tapi kami tidak bisa membayangkan bagaimana hamil asam berpisah dan tidak akan
berjumpa dalam waktu yang lama. Bagaimanapun semua badai pasti berlalu walaupun tak sanggup
ya pasti kita bisa melakukannya dengan bersama.

” Sebentar lagi kita akan berpisah ya.” Kata yulia

”Ya sebentar lagi lebih kurang 3 bulan lagi kita akan berpisah.” Sambil mengusap mata.

“Aku tak sanggup membayangkan kita berpisah,tak jumpa-jumpa. Aku takut jika kita nantinya tak
saling kenal jika berjumpa.”
“Iya benar,aku juga takut seperti itu.” Kata dina khawatir.

“waktu terasa cepat yang kurasa kita bersama-sama menginjakkan gerbang SMA ini dan akhirnya
kita akan keluar dengan sama-sama dari SMA ini.” Sahut yulia

“ waktu yang sebentar saya merasakan kehilangan kamu pagi-pagi saya terus berjumpa dengan kalian
suka jika kita berpisahkita tak akan berjumpa lagi di pagi hari dengan sambutan dan mengerjakan pr
pagi-pagi dengan ricuh meminjam punya teman.”Sahutku sangat pilu.

“Ting tong” bel sekolah berbunyi tanda berakhirnya pelajaran.

kami pulang dengan sorak bahagia,semua menuju rumah masing masing. Dan aku menunggu angkot
dengan teman-teman. “tin-tin” itu mobil yang kami tunggu-tunggu. Kami menuju pulang.

”assalamualaikum “ dengan letih dan lapar masuk ke dalam rumah.

“Waalaikumsalam”kata ibuku.

Dan aku menuju kamar tidurku.“Blub blub” notifikasi WhatsApp aku. Dan ternyata aku masuk group
pendaki yang anggotanya adalah teman se kelasku yang mebuat group untuk pergi mendaki. Aku
sangat terkejut melihatnya.”blub-blub” Sayfal bertanya kepada anggota WhatsApp tersebut.

”Teman jadikah kita pergi mendaki ke SDA baesok”? Tanya sayfal

SDA adalah awal mula para pendaki akan menginjakkan kaki di sana,perjalanan nya adalah sampai
seperdelapan dari gunung tersebut.

” Ya jadi lah” sambut dila.

perasaan ku sangat bimbang, sangat ingin sekali pergi ibu dan ayah ku tak mengizinkan.kali ini akan
ku pastikan ibu dan ayah ku mengizinkan aku.

“ibu,ibuu...,bu boleh ya aku pergi ke SDA,sda itu dekat bu. Tidak samapi puncak kok bu ,hanya
seperdelapan dari gunung tidak jauh kok bu”.

“Ibu sih ya terserah pada ayahmu kalau boleh mengizinkan ya boleh.coba saja kau tanya pada ayah
mu langsung”.

“Bu yang pergi 10 orang kok bu,kami ramai-ramai pergi nya bu”

“kalau ibu sih boleh nak tapi ayah mu,nanti jika hanya keputusan ibu nanti ayah mu marah-marah
nak.”

“horeeee.berarti ibu boleh kan,ya sudah aku pergi besok ya bu.”

“Hnnnnn.”jawab ibu sangat pasrah.

“ Blub blub” notifikasi group pendaki tersebut

“yang pasti pergi besok siapa teman?.” Tanya yulia.

“ dila pasti pergi” jawab dila.

“Yulia juga pasti pergi” jawab yulia

Notifikasi group mulai bayak di dalamnya membahas siapa saja yang pergi. Dan akhirnya tinggal aku
yang belum menjawab. Aku ragu apakah aku mau pergi nekat, dan hasrat ku ingin pergi .Dan aku
menjawab pergi di group pendaki tersebut.
“Hani pergi ya teman”.

“ kita udah deal pergi ya”kata sayfal

“ok besok kita kumpul di koto baru jam 7 “kata sayfal.

Dan aku harus pergi karna sudah janji pada teman ku.Aku menyiapkan baju untuk besok,dan aku pun
tidur tak sabar untk pergi besok. “Sreeettt” bunyi gorden yg di buka ibu ku.

”bangun udah pagi ni.” Kata ibu.

Aku pun terkejut karna sudah pagi dan langsung mengambil jam ternyata masih jam 5.Ibu bohong,tapi
aku bangun lah nanti aku takut ketiduran dan bersiap-siap.

”blub blub” bangun teman-teman siap- siap mau pergi yaaa,jangan ketiduran.

aku sholat subuh dulu makan dan ibu ku hanya terheran melihatku kok rajin bnget paadahall masih
pagi.

”Kamu mau kemana hani?” sahut ayah padaku.

“khuk khuk khuk.....” aku tersedak. Dan lalu minum air.

“mau kemana kamu? Tanya ayah sekali lagi.

Perasaaan ku sangat bergejolak mau berbohong atau jujur.kalau aku jujur pasti tak akan boleh kalau
berbohong,kalau ketahuan nanti tambah parah.

“Mauu...mau pergi ke SDA.” wajahwajah ayah tiba-tiba memerah.

“Apa kamu bilang,nakal sekali kamu sudah berapa kali ayah mengatakan tak boleh pergi .”

Air mata yang tak bisa ku tahan dan terbendung dan tak bisa ku tahan lagi jatuh dan mengalir.

“Ayah....aku pergi ramai kok yah 10 orang,aku udah janji lo sama teman ku yah”.

“kata ayah tidak ya tidak kamu ngerti ngak!!!.” Membentak.

“ayah selalu begini aku ngk boleh kemana mana ya hanya menjaga warung dan terus hanya menjaga
warung.Bagaimana dengan teman-temanku boleh saja sama orang tuanya berbeda dengan keluarga
ini. Aku merasa tersandra di rumah ini tapi aku tak berani meninggalkn rmh ini. Pokoknya aku ingin
pergi . Matahari pun mulai menampakan wujudnya dan jaga baya pun mulai menyerang.kulihat game
sudah menunjukkan setengah tujuh entah apa yang akan kukatakan lagi dengan semua kekerasan hati
ayah yang tak ingin memberikan izin padaku. Ayahku mengatakan jika kau tetap ingin pergi susah kau
pulang-pulang llagidan aku pergi ke kamar dan membanting pintu dan bingung harus ngomong apa
kepada teman temanku yang telah menungguku di koto baru.

“Blub blub blub blub” notifikasi yang sngat banyak dari teman- teman ku yg menanya kan
bagaimana udah jaln atau gimana?. Telfon tak terjawab pun sangat bnyak. Dan aku takut mereka
marah tentang janji ku yang ingin pergi.aku sangat merasa malu dan seperti pencundang yang sangat
pembohong.aku balas satu persatu pesan yang masuk.

”kamu udah jalan atau bagaimana?,kami telah terlalu lma menunggu mu.”

”maaf teman-teman,kalau kalian marah sama aku aku terima aku tau aku salah dan sangat salah,ntah
bagaimana aku menerangkan nya dari awal”mengetik dengan air mata yang berjatuhan.
“ Jadi bagaimana kamu pergi atau tidak?”

“Tidak,ayah ku tak mengizinkan aku sangat malu pada kalian, sekali lagi maaf kan aku .dan aku
menelfon mereka dengan vidiocall dan dengan berderai air mata.dan menjelaskan nya.aku pun
menyelesaikan panggilan nya.”

Aku membuka YouTube dan melihat bagaimana rasa pergi ke sana dengan tanjakan lumpur hangat
nya keberaamaan canda tawa yang tak bisa ku rasakan.aku merasa tak memiliki kesempurnaan lagi,ya
keluarga ku suka sekali jalan-jalan dengan mobil tetapi aku seorang anak yang pemabok dan tak bisa
pergi jau jauh dengan mobil aku menemukan hobi yng tak membuatku manok dan ternyata tak boleh
jua.ya beginilah nasib ku.tak bahagia.

Blub blub” telfon vidio call dari teman-temanku.Akumelihat mereka dengan wajah yang sedikit pun
tak marah padaku dan mengatakan

“kita sama-sama mendaki kok cuman beda tempat aja.kamu masih ada kok sama “.

Disana lh aku terhenyuk mendengar kata-kata mereka yang begitu tulus menyayangiku.ya vidiocall an
kami pun terputus karna sinyal yang tak mendukung.sampai mereka turun tak ada sinyal.

Dengan kesunyian dan tk ingim bicara banyak dan seharian berkurung di kamar.tak tau mau
berbuat apa dan tak ingin mendengaar apa yang dikatakan orang.ya disana aku butuh ketenangan.tak
butuh lagi kehangatan.dan berfikir ingin melupakan gunung yang gagah yang ku lihat tiap hari,tapi aku
tau aku tak bisa.

Keesokan harinya di sekolahan dengan rasa malu bertemu teman-teman karna aku ingkar janji.tapi
ya bagaimana lagi harus aku terima ejekan mereka.lambat laun semua berjalan seperti biasa
lagi.sahabat ku yang menyarankan agar aku melupakan hobi yang tak pernah jadi nyata itu mereka
yang menasehati ku.

”jangan gunung terus yang kau fikirkan,senin depan kita ujian semester lo”kata nadia dengan tegas.”

Suasana makin seru untuk membahas tentang ujian”bagaimana kalau kita belajar bareng nadia “?
Kata yulia..”itu ide bagus,bagaimana setelah pulang skolah nanti kita pergi belajar bersama?.

Ok boleh jaga.

“ Ding dong” bel tanda pelajaran selesai pun berakhir kami langsung saja ke rumah
nadinadia.hari yang begitu panas

”aduh,panas sekali,jauh lagi ya sampai ke rumah nadia?”tanya yulia.

“Iya panas sambut ku,ayo kita beli minuman yuk”.

“ya”dengan suara yang lemas.kami beli manisan salak ya itu adalah makanan yang sudah lama aku
tak beli.

“Nadia ini manisan aku terakhirmakan rasanya waktu sd”.

“hahahah”disini bnyak yang jual mungkin hampir setiap hari aku beli ini,.

Bener?.asik ya.
Sambil berjalan kami bercerita dan tak terasa sudah sampai ke rumah nadia dan kami merasa sangat
lapar dan membeli nasi.dan kami makan bersama .Dengan perut yang sangat lapar.

”asik ya makan sama-sama kayak gini”.

“Iya hani kapan lagi ya kita kayak gini bentar lagi kita tamat dan mungkin tak bisa ngumpul gini lagi .”

Setelah makan kami sholat,sesudah sholat kami pun bercerita cerita.ya mungkin kalau kami lagi
ngumpul tak tersa waktu dan kami akhirnya tak jadi belajar.

“Wah udah jam 6 nihyuk kita pulang ni”.

“Ok yul kita ngak jadi belajar ya,hahahah.”

Keesokan harinya kami berenvana untuk pergi makan bersama dan membeli mie pedas

“Suk jadi kan kita makan mie pedas?” Kata nadia.

“Jadi dongg,yuk kita pergi beli.”

Kami ber 5 yaitu aku,yul,nadia,sukma ,dan fira pergi membeli.

“Yang ini ambil 2 dan mie biasa ambil 2.biar bnyak”.kata sukma

“Di perjalanan kami pun merasa sangat lapar dan mobil sangat macet.”

“Aduhhhh aku lapar bnget” kata sukma

“Iya sama aku juga.” Sahut ku

“Gimana ya,kita berhenti dulu nanti di warung nasi kita beli aja 2 bungkus ,kita makan dulu baru masak
mie”

“Iya benar sahut serentak”

Kami pun datang di warung nasi dan meminta minum karna kami sngat haus.

“Bu boleh minta minum bu?”

“Oh ya boleh sahut ibu sangat ramah.”

Kami pun berganyian mendeguk segar nya minuman.

“Terimakasi bu.”

Kami datang di rumah sukma dan langsung membentangkan nasi.

“Huh enak sekali ya”kata nadia.

“Ia sangat enak.”

Bebrapa menit pun nasi itu habis .dan aku melihat teman-teman belum kenyang.kami langsung masak
mie.

Ayooo cara masak mie ramen dengan laparnya kami memasak ramen tersebut. Bumbunya Yang ane
masukin semua ya Nadia nanti kita sakit. Enggak apa-apa lah sekali-sekali Mana enak kalau setengah
aja. Ya sudahlah bagaimana juga kakak makan bersama-sama.

Kita makan sama-sama dalam se cambung mie.dan kami membagi bagi nya dengantadah.
“Wiiiii.pedas sekali mie nya “kata yulia.

“Huhuhhhh,iya ini sangat pedas.kalau kita makan nya berenti pedas nya terasa dan kalau lanjut terus
pedas nya ngak berasa.”

“Lanjut terus teman.”

“”,suara ingus salaah satu anggota kami.

Dengan awal nya kami termenung dan akhirnya melepaskan tawa yang sangat dasyat.

“Sukmaaa..sukmaaa”kata salah satu teman sukma.

“Ya masuk cak”

“Aku di jendela aja sambil meloncatkan sesuatu.”

“Owh udah datang makaroninya?.brapa cak?.”

“10ribu aja kok suk.”

“Ok”

Dan sukma pun membayar uang nya si cak.

Kami pun mulai membuka makaroni dengan bibir yang masih doer makan mie pedas tersebut.huhhhh
ini tambah pedass.

Treeettt” suara perut yulia.”wah sepertinya nanti aku sakit perut ni ngak sanggup lagi makan pedas.

“Ya aku sih masi sanggup,soal nya enak sih” kata nadia

“Memang enak aku lnjut lagi ah.”

“Shuerrrrr “suara air yang disiram oleh yulia ke makaroni tersebut.karna masih pingin makan dan
yuliaemutar otak dengan cara menyucinyaa.

Ada ada aja kamu yulia kata fira dengan raut wajah menggelikan

“Hahhahahaha.”

“Yuk kita pulang udah sore”.

“Yuk.

 * *

Keesokan harinya di sekolah.

“Aduh perutku sangat sakit .” kata nadia

“Sama “ sahut yulia

“Aku juga sakit perut.”

“Oia hari senin besok kan kita ujian yah.”kata nadia

“Ia gimana ya aku aja belum ada belajar.” Sahut ku

“Sama aku juga.” Kata yulia


Hari terus kami lewati dengan suka cita dankami mengikuti ujian dalam waktu seminggu. dan tak
ada lagi ttng gunung yang aku fikirkan.

Tetapi ntah mengapa terbesit lagi di fikiran ku ttng gunung .karna libur semester ya mau ngapain di
rumah.kalau mau pergi ya macet tapi mau kesini macet,semua orang pergi liburan dan keluargaku tak
ada rencana tuk pergi main.dan ada salah seorang keluarga teman ku yang hobi nya sangat asik ya
sama seperti hobby ku.mendaki gunung.mereka sekeluarga pergi mendaki gunung marapi dan talang
dengan sangat gembira.

Ingin sekali ku memiliki keluarga yang seperti itu,bukan hanya melarang tapi juga ikut pergi
mendaki tapi apa boleh buat aku tak di takdirkan dengan keluarga seperti yang di miliki oleh teman
ku.dan rasa bosan mulai melanda jiwa ku.libur semester bertepatan dengan hari kemerdekaan
indonesia yang diadakan 17 agustus dan semua orang tau bahwa jika 17 agustus semua pendaki
berkumpul dan berjalan di gelap nya malam dengan bersama sama menunggu kabut lembut pagi
untuk mengenang kemerdekaan Indonesia. Ya aku hanya mendengar ini itu tentang gunung.”hani tau
ngak rasa nya mendaki di malam hari dengan rombongann rombongan?. Kata adit teman sekelas ku
dalam chat watsap ku.yangak pernah lah,pergi ke sda aja aku dilarang apa lagi pergi bersama
rombongan malam2 ngak masuk akal bbget.

dan ku rasa mustahil tuk mengapai nya.aku mengiisi liburan dengan menonton menjaga warung dan
begitu seterus nya sampai waktu libur habis dan mengikuti pelajaran pada hari senin kembali. Hari
berlalu,pada hari kamis teman2 geng tetntang pendaki pun mulai berbincang jika hari minggu ingin
pergi ke sda kembali,salah satu dari mereka beratanya hani pergi ngk ke sda?

Dengan hati yang berharap ingin sekalai pergi dan aku tau pasti jawaban nya tidak.aku memikirkan
dengan sngat matang jika mengatakan ia lagi dan aku takut tak mau mengutang kejadian yang telah
kulakukan .ya benar ingkar janji.

Hari kesokan harinya sayfal sibuk mengambil iran pegi trsbt.”hani mau pergi ngak?”.ya mau lah masak
ngak” hning...

Tapi kan kamu tau sendiri akungak boleh pergi.

Adik looo kami masak2 di atas bernyanyi dan tertawa.

Ia aku tau dengan kehangatan tersebut.dan aku makin di panas2 in sama teman2 ku tuk pergi.sabahat
ku yang bertiga,salah satunya ngak ingin pergi dan dia mmng juga ngak boleh pergi dan dia mengajak
ku untuk pwrgi ke janjang sejuta dan pergi ke lereng singgalang dan ajakan naya langsung aku ia
kan.dan sahabatku yang satu nya lagi pergi ke sda bersama anggota yang lain nya.

Bagusan pergi ke janjang sejuta kata nadia

Kata yulia enakannke sda yuk hani,ayok lah ke sda lebih asik

Nadia menyahut kamu tau hani ngak boleh kan pergi ke hutan belantara itu,kamu ngk boleh ngasi
sugesti dia lagi lah buat pergi ke sana.

Nadia,bagusan ke tempat yang ia suka aja dari pada janjang sejuta kana udah pernah.

Dan aku memutuskan tuk pergi ke sda tanpa izin orang tua.

Kamu yakin hani pergi tanpa izin kata nadia?

Yadia aku yakin.


Tapi kalau tanpa eestu orang tua berbahaya lo.

Yabagaimana lagi,dan kapan lagi merasakan begitu

Ya kalau kamu selamat kebawak kalau ngak apa.

Saya sebgai sahabat kmu pasti nyesal banget kalau mengizinkan mu ke aana apa lahi demgan orang
yua mu berapa hancurnya hati mereka lkalau kamu nhak selamat.

Ah sudah lah doakan saja aku baik2 saja

Benar itu kata yulia kan ada aku nadia kami akan tetap berdua.

Aku pun akhirnya pergi dengan penuh ketegasan hati

Blubb blub notifikasi WhatsApp group pendaki. Jadi kan kita pergi besok yang pergi itu 10 orang
yaitu Yulia Febi IAIN Syarif Al adid zali Ipin dila,kakat sepal.

“Sepp,jam brapa ngumpulnya?”

Jam 6 hani sahut sepal.

Oke sepal.

Jangan ngak jadi lagi ya hani..

Heheheh ok sepal.

Perasaan bimbang dan khawatir menyelimuti ku. Mentari pun menampak kan hujud nya di ufuk
timur,saya pun bergegas pergi.

Mau kemana kamu tanya mama padaku.

Mau pergi mana?

Dengan sedikit gugup”mau pergi maraton ma,tapi aku pulang nya agak lama ya,soal nya habis darisana
aku mau ke rumah yulia.

Sahut mama ok,tapi jangan ke sorran banget ya.

Ok ma sahutku gemetaran.

Untung saja ayah ngak ada di rumah dalam hati ku.

Karna saya ngak tau tempat kita ngumpul saya pergi dulu ke rumah febi.kami pun berangkat bareng.

Dan setiba disana teman2 ku sudah pda ngumpul.

Eh ada hani kata dila..boleh sama mama kamu pergi?

Sebenar nya ngk ada mintak izin lo la,

Ohh,ngak papa.kapan lagi.

Heheh iya la.Kami mengunggu satu orang teman kami.Yaiyu saifal yang membawa tas gunung yang
segalasesuatunya ada di sina.mulai dari kompor,makanan kami,deregen air ,tenda dan bnayak
perlengkapan mendaki kami.

Saifal kemana ya?


Kok belum datang jga?

Iya nih.

Dan ia pun muncul.

Itu saifal kata vani.

Ohiyaaa.

Yuk kita langsung pergi aja.

Ayukkkk.

Saya berjalan dengan yulia sahabat saya yang pernah pergi ke SDA. Perasaan ku masih khawatir dan
takut terjadi apaa apa kepada ku karena tak minta izin ke orang tua ku.tapi yulia tetap menenangkan
perasaan ku yang gundah.

Yul,kamu tau ngak perasaan ku masih khawatir.

Iyya aku tau,kan kamu ngak izin perginya.

Iya betul,sahut ku lembut,tapi aku juga bahagia sangat bahagia bisa berjalan mendaki gunung ini
dengan kalian semua.

Ya benar kapan kapaan kita pergi lagi ya.

Rencana ku dan yulia telah matang untuk mendaki dan mempunyai seribu alasan untu menjawab
pertanyaan ibu ku.karna ibu ku ulang tahun hari ini dan kami telah jauhw hari membeli kado nya yaitu
hp dan jika nanti ditanya lama sekali pulang dan tinggal kasi kado tersebut dan masalah semua kelar.ya
benar.dan perasaan ku memikirkan alasan2 tersebut membuatku melupakan sejenak kekhawatiran
tersebu dan bercanda ria dengan teman2 ku.

Vani jalan nya masih lama ya?Dengan mentari yang makin ke atas

Ini belum apa—apa hani kita masih belum sampai ke gerbagng nya!

Hah,benar?

Iya,kurang lebih 20 menit lagi kita spai ke gerbang pendakian dan beristirahat sejenak dan
mendaftarkan nama kita di sana.

Untuk apa pakai daftar pula?

Karna jika kita tidak daftar nanti kalau hilang bagaimana?Siapa yang mau tanggung jawab?

Hah?.aku mulai takut.emang kita bisa hilang ya kalau sampai sda aja?

Tergantung mungkin nasib sial kita bisa hilang.

Huhhh.sahutku menghela nafas. Ya itu pos pertama kita mendaki adan kami mendaftarkan nama dan
duduk dudk sejenak sambil mengisi deregen air untuk persiapan di jalan nanti kalau kita haus.setelah
mbil nomor kami pun melanjutkan perjalanan.

Wah pemandangan yang sungguh luar biasa teman,.

Ini belum apa-apa,naik kalau kamu tiba di puncak itu baru wah dan tak ada kaliamat yang bisa kamu
katakan untuk memuji sang pencipta.
Iyaya,benar.

Dalam perjalanan kami bertemu dengan banyak orang yang kalau etikanya di gunung selalu menyapa
Bu atau Pak untuk orang yang perempuan dan untuk orang yang laki-laki tidak boleh panggil nama
saya begitu ketentuan di gunung.

Pak”

Buk”

Semuanya nampak mengapa setiap orang yang lewat.dan dan lebih banyak orang yang turun
dibandingkan orang yang naik dan aku bertanya apakah nanti ada orang di atas sana menjawab ya
tentu lah pasti ada di atas sana ramai nggak seperti yang kamu bayangka

Minta minum dong kataku dengan nada yang kehausan

Nih ambil aja di dari gan tas ranselku.

Glek glek dengan segar nya

Mintak dong sahut yulia juga kehausan.

Ini ambil.

Dan kami beristirahat se bentar di bawah rindangnya pepohonan yang sejuk.ternyata pohon yang ku
bayangkan tak se perti kenyataan ya. Kenapa pohon di gunung tersebut hanya pendek-pendek yang
kujalani pohonnya tinggi-tinggi.

Kalau yang tinggi-tinggi itu atas dari SDA masih pendek pendek.

Begitu ya.

Kami berdiri lagi dan melanjutkan perjalanan dengan sangat antusias.

SD nya sudah kelihatan dari jauh ya kami makin semangat untuk mendirikan tenda di sana dan kami
pun beberapa menit yang lalu akan sampai di sana.

Wahhh ternyata tempat mendirikan tenda nya udah penuh semua.bagaimana ini kata ku

Sayfal mengatakan ayo naik lagi ke atas cari tempat yang masih ada.

Jauh lagi?

Ngak kok,tapi lumayan.

Yasudah,

Satu persatu menaiki dan menginjakkan kaki nya lagi dengan tanpang yang sudah sangat lelah.dan
air derigen kami pun habis.

Ini air derigen habis loh.bagaimana ni?

Nanti ada kok air mata air di atas oke.

Ok nanti aja kita isi ya.

Kami melanjutkan perjalanan kami.dan akhirnya mendapat tempat yang pas untuk memdirikan tenda
.
Kalau disini gimana teman?

Ya udah ngak papa kalau naik lagi ntar kalau kita turun susah loh.

Dengan keringat yang bercucuran kami pun duduk di bawah pohon.saifalebuat hamok dan kami tidur
disana.ada 3 tenda yang berdiri di samping tenda2 kami.ya kami pun menyapa san berbincang2
dengan nya.Dia membanyu kami membuatkan tenda kami dan duduk akrab bercerita di samping
kami.tak lama kemudian.

Treeet suara perut pit yang lapar.

Aduhh aku sangat lapar nih.

Yuk kita masak.ternyata kompor yang dibawa Saiful nggak bisa dipakai dan teman-teman yang berada
tendanya dekat kami menawarkan kompornya untuk dipinjamkan dan kami pun meminjam
kompornya untuk kamu memasak kami masak mie dan kerupuk di tengah-tengah kami masa ternyata
hari hujan lebat.

Wah ini gimana sahutku

wah iya kita nanti aja lanjutin masa kami memakan kerupuk yang sudah masak dengan sambal.

dan aku terbesit dipikiran ku bahwasanya bagaimana cara pulang sedangkan waktu ini kita masak
sudah menunjukkan pukul jam 2 bagaimana cara pulang.

Bagaimana kita pulang ini kalau hari hujan

Tahu temanku ya Kita nginep di sini lah gimana lagi

Apaan mau nginep di sini Aku aja belum bisa sama orang tuaku

Ya bagaimana lagi,

serius lah masa iya Kita nginep di sini kan emang kita jadian sama kedua orang tua kalian. Dalam
sesaknya tenda kami muat muat kan 8 orang dalam satu tanda.

Untung hujannya nggak terlalu lama Alhamdulillah. Kami pun melanjutkan memasak makanan di luar
tenda memasak mie. Ya ginilah ternyata asyik di pergi Tanda kayak gini walaupun tanpa izin.setelah
kami masak ya kami makan bersama-sama dengan daun yang ada di sana dan membentangkannya di
tengah-tengah hutan dan mengajak kawan kami untuk makan bersama tapi mereka tak mau ya kami
aja yang makan.

Setelah kami duduk-duduk bercanda tawa dan menikmati indahnya pepohonan.ternyata ada orang
asing atau bule yang lewat di dekat Anda kami dan kami meminta foto bersama dengannya.dan kami
tanya mereka akan menuju ke puncak aku aja orang sini belum ke puncak apa aku salut dengannya.
Ya kapan-kapan lah mau kepencet lagi mungkin tanpa restu lagi. Mereka pun mengucapkan goodbye
kepada kami.

yuk kita pulang lagi udah lama benar kita di sini hari sudah menunjukkan jam 4

Enggak belum lagi kami turun nanti jam 6

beneran lah aku aja belum minta izin jam 6 itu kan mau siap-siap terus turunnya nanti datang di
basecamp nya jam berapa.

Aku pun meminta minta pulang kepada teman-teman ku


Jangan dulu nanti aja kami pun kami aja belum ingin turun kami masih mau di sini

Beneran please kita terus sekarang ya.

Iya sekarang aja kita turun kata Yulia

Yah nanti aja kami nanti kalau mau bareng kami nanti.

Tolonglah sekarang aja.

Makanya kalau mau pergi-pergi itu minta izin dulu sama temanku

Ya kalau minta izin mah aku datang ke sini nggak boleh

Ya udah kamu duluan

Dengan perasaan bimbang Yulia pun ingin juga turun dan kami naik atau turun berdua saja tetapi
dengan pasukan-pasukan dari atas yang turun gunung.

kami pun memberanikan diri untuk berdua saja turun kita turun sekarang ya yah ini

Kami duluan turun ya teman-teman semua

Oke hati-hati ya.

ternyata dalam perjalanan Yulia di telepon-telepon oleh keluargaku dari mama kakak dan Yulia
mengatakan padaku angkat atau enggak honey?

Jangan angkat lah nanti aku mau ke mana

Tring tring tring tring tring tring tring tring tring nada dering HP Yulia.

Ini gimana angkat atau nggak aku nggak enak kalau nggak ngangkat.

Ya udahlah angkat aja.

Halo kata mamaku

Ya Halo teh Ada apa ya nte

Yulia ada nggak di sana kata mamakuada teh ini lagi nunggu angkot eh udah naik angkot eh dia udah
pergi oh begitu ya kata mamaku

Padahal kami belum sampai di esda tapi masih baru-baru turun.di perjalanan kami pun berbincang-
bincang Yul aku takut bagaimana ini ya kamu pakai alasan yang kemarin aja yang ngatain HP HP itu
yang ngasih Mama kamu HP oh iya oke oke .

Di perjalanan kami pun berlari lari turun gunung tersebut.

Aku yang sangat takut dulu dari Yulia larinya Hani tunggu Ani tungguin aku oh ya ya ya.dan dari kami
datang dan kami sampai di posko dari posko ke bawah itu jaraknya jauh banget bagaimana ini ya pakai
gojek aja ojek sewa ojek oke bang bang bang bisa ngojek enggak bang nanti saya bayar

ya bisa dek bisa ya naik naik aja Ayo rek di ka ja oke bang sampai bawah ya bang sip

Dan kami pun sampai bawah dan membayarnya dan kami menunggu angkot ke rumahku ternyata
sudah lama aku tunggu nggak ada angkot dan akhirnya aku naik tranex jurusan Padang Payakumbuh
yang lewat di rumahku dan aku pun sampai di rumah jam 5.
kemana aja kamu kata mamaku tapi kalau mbak Yulia belajar ini mah kado dari aku hp wah kasih ya
aku sebenarnya beli HP dari tadi Iya karena bikin mau bikin surprise mama pulang terlambat hehehe
iya ya nggak papa makasih ya berapa kamu beli ya nggak usah Mama tahu lah itu kan kado.

Dengan tampang yang polos dan nggak tahu apa-apa saya pun berlagak biasa-biasa saja dan tak ada
yang terjadi apa-apa. Akhirnya malam malam say about bercerita dengan Mama kan nggak bisa
nyimpan sendirian.

Mata nggak ma tadi aku ke mana

Tapi kamu beli HP

Sebenarnya aku pergi ke....

Kamu pergi ke mana

Pergi ke SD a

yakinlah jadi juga kamu pergi ya ya nggak papa lah kan kamu selamat sampai di rumah sekarang

Hehehe cengengesan.

Dan besoknya aku pergi ke sekolah dan bercerita tentang kemarin dan temanku bercerita bahwasanya
dia turun jam 6 dan sampai di rumah udah jam 7 ya bagaimana denganku ya nggak ada minta izin.

ujian semester pun menghadapi kami dan kami mulai menghafal dan mengikuti ujian biasanya kan
setelah ujian kami libur panjang di libur panjang ini lah saya bertekad untuk pergi ke puncak gunung
yang menjulang tinggi dengan gagahnya. Apakah ini pertanda Aku akan pergi tanpa restu lagi nggaklah
Aku nggak berani pergi ke puncak tanpa restu aku pernah beranikan diri untuk mengatakan ini kepada
ibuku.

Bu aku pergi ya ke puncak

hah ke puncak apa kan kamu udah pergi ke SDA kemarin ini

Kan cuma SD belum puncak nggak ada lihat apa-apa nggak nampak pemandangannya.

Kamu tanya aja sama ayah kamu ibu melarang nggak ngijinin.

Jantungku berdetak kencang apakah boleh dengan ayahku atau tidak.ingin meminta izin aku pasti
jawabannya tahu ya nggak boleh nggak minta izin ya nggak boleh pergi sama mama aku.

Dan aku melihat berita di hp-ku yang mengatakan.dibalik keindahan gunung Dempo indah tapi kali ini
kamu lagi marah entah apa memang kami yang salah atau engkau yang tak ingin dipandang rendah
sepakat telah berlalu engkau pun telah kami rayu berbagai petunjuk juga kami tuju tapi tetap tak ada
titik temu sebenarnya engkau mau apa ?kau buat kami bersiap-siap ke mana-mana ayolah jangan
bercanda alam Kita Tak lagi Sama Noah alamku dan gunung Dempo tolong akhiri misteri ini kami
percaya engkau ada di sekitar kami kembalikan teman kami ke depannya engkau pasti kami hargai
wahai malamku dan gunung Dempo.

Mendengar kata-kata tersebut yang bulu kudukku sangat merinding. Entah apa yang ingin aku lakukan
ingin melanjutkannya ke puncak atau tidak sama sekali. Mendengar berita tersebut ibuku langsung
mengatakan

ha lihat saja bagaimana pendaki pendaki hilang itu yang mama takut kan kalau kamu pergi.
Ya itukan ajalnya sahutku dengan penuh harap ingin juga ke gunung

Pacarnya aja ya kan Kita bercakap-cakap sebagai manusia.

Ya mungkin dia mendaki dengan takabur akhirnya dia hilang.

Ya,ibu takut kamu gimana2 di sana.

Dan beberapa hari pun mulai berjalan dan hiburan di dalam liburan pun banyak pendaki gunung yang
mendaki dan aksesorisnya waktu itu pendaki asal gunung dan pendaki Thoriq hilang ditelan bumi.

Anda mungkin juga menyukai