Disusun oleh :
Pembimbing :
PROGRAM INTERNSHIP
RS MUHAMMADIYAH ROEMANI
SEMARANG
2017
1
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTIFIKASI
Nama Pasien : Tn. ESW
No CM : 487384
Umur : 28 tahun
2
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang pekerja Swasta, Biaya pengobatan menggunakan biaya umum karena
belum memiliki asuransi kesehatan .
Kesan sosial ekonomi cukup
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status present
⁻ Keadaan umum : baik
⁻ Kesadaran : compos mentis, GCS E4M6V5 = 15
2. Tanda Vital
- Tekanan darah : 140/90
- Laju nafas : 25 kali/menit
- Nadi : 105 x/menit
- Suhu tubuh : 36,1oC
- Sao2 : 96 %
3. Status Gizi
- Berat Badan : 70 kg
- Tinggi Badan : 165 cm
- BMI : 25,7 (overweight)
4. Status Internus
- Kepala : mesosefal
- Kulit : sianosis (-), turgor kulit baik
- Mata : conjungtiva palpebra pucat (-/-) ; sklera ikterik (-/-) ; pupil isoor,
reflek cahaya (+/+)
- Telinga : discharge (-/-)
- Hidung : discharge (-/-) ; nafas cuping (-/-)
3
- Mulut : sianosis (-), mukosa kering (-)
- Tenggorok : uvula di tengah ; faring hiperemis (+) ; tonsil hiperemis (-) ;
T1-T1
- Leher : trachea di tengah ; pembesaran nnll (-) , JVP meningkat (-)
- Cor
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di 2cm medial linea miclavicularis SIC IV
Perkusi :
Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : linea parasternalis dextra
Batas kiri : 2 cm medial SIC IV Linea Midclavicularis
- Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel ; NT (-) defans muskuler (-)
- Ekstremitas :
Superior Inferior
4
Sianosis -/- -/-
Oedema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capp.refill <2”/<2” <2”/<2”
D. DIAGNOSIS
1. Asma
E. PENATALAKSANAAN
Nebulizer ventolin 1 amp + pulmicort 1 ampul
F. PROGNOSIS
⁻ Quo ad vitam : bonam
⁻ Quo ad sanam : dubia ad bonam
⁻ Quo ad functionam : dubia ad bonam
5
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-
batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi
jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa
pengobatan.
FAKTOR RESIKO
6
7
DIAGNOSIS
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Respons terhadap pemberian bronkodilator
Pemeriksaan Fisik
Gejala asma bervariasi sepanjang hari sehingga pemeriksaan jasmani dapat normal. Kelainan
pemeriksaan fisik yang paling sering ditemukan adalah mengi pada auskultasi. Pada sebagian
penderita, auskultasi dapat terdengar normal walaupun pada pengukuran objektif (faal paru)
telah terdapat penyempitan jalan napas. Pada keadaan serangan, kontraksi otot polos saluran
napas, edema dan hipersekresi dapat menyumbat saluran napas; maka sebagai kompensasi
penderita bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk mengatasi menutupnya saluran
napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak
napas, mengi dan hiperinflasi
8
9
PROGRAM PENATALAKSANAAN ASMA
10
4. Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise
5. Menghindari efek samping obat
11
PENATALAKSANAAN ASMA JANGKA PANJANG.
12
13
PENATALAKANAAN SERANGAN ASMA AKUT
14
15
16