Anda di halaman 1dari 11

METALURGI EKSTRAKSI

RANDY YOAN EKSAKTA, ST


PIROMETALURGI

 Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Proses dasar dari
pirometalurgi adalah peleburan, pemanggangan, dan destilasi.
 Pada proses peleburan bijih dipanaskan sampai temperatur tertentu sehingga cukup
mencairkan logam yang dikehendaki dari bijih-bijih tersebut. Yang umum dipakai
berkisar antara 500° - 1600°C, tapi ada yang mencapai 2000 °C (proses pembuatan
paduan baja).
 Proses pemanggangan, temperatur tidak sampai meleburkan logam yang
bersangkutan, tujuan dari pemanggangan ini adalah untuk mempersiapakan bijih
tersebut sebelum dikerjakan lebih lanjut, misalnya untuk menghilangkan gas-gas atau
lembab dari bijih-bijih.
 Proses destilasi yaitu proses pemisahan metal yang didasarkan pada perbedaan
tekanan uap, sehingga membuat perubahan fase dari cair ke gas.
PIROMETALURGI

 Sumber energi panas dapat berasal dari :


 Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).
 Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
 Energi listrik.
 Energi terselubung/tersembunyi, panas buangan dipakai untuk pemanasan awal (preheating process).
 Peralatan yang umumnya dipakai adalah :
 Tanur tiup (blast furnace).
 Reverberatory furnace.
 Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :
 Pierce-Smith converter.
 Bessemer converter.
 Kaldo cenverter.
 Linz-Donawitz (L-D) converter.
 Open hearth furnace.
PIROMETALURGI

 Sumber energi panas dapat berasal dari :


 Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).
 Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
 Energi listrik.
 Energi terselubung/tersembunyi, panas buangan dipakai untuk pemanasan awal (preheating process).
 Peralatan yang umumnya dipakai adalah :
 Tanur tiup (blast furnace).
 Reverberatory furnace.
 Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :
 Pierce-Smith converter.
 Bessemer converter.
 Kaldo cenverter.
 Linz-Donawitz (L-D) converter.
 Open hearth furnace.
PIROMETALURGI

 Fase dalam Pirometalurgi:


 Drying (Pengeringan), adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari
material
 Calcining (Kalsinasi), adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau dekomposisi
kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan atau besi karbonat
menjadi besi oksida.Proses kalsinasi membawa dalam variasi tungku/furnace termasuk
shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor.
SerpentineReaksi dekomposisi dari serpentine adalah sebagai berikut:
3MgO.2SiO2.2H2O 3 MgO + 2 SiO2 + 2 H2O
Reaksi initerjadi pada temperatur 460-650 C dan tergolong reaksi endotermik. Pemanasan lebih
lanjut MgO dan SiO2 akan membentuk forsterite dan enstatite yang merupakan
reaksieksotermik.
2MgO + SiO2 2MgO.SiO 2MgO + SiO2 MgO.SiO2b.
PIROMETALURGI

 Roasting (Pemanggangan) adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara


dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan
pemanasan ini tidak mencapai titik leleh (didih).
 Kegunaan Roasting adalah :
 Mengeluarkan sulfur, Arsen, Antimon dari persenyawaannya
 Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur 2 ZnS + 3O2 2 ZnO + 2 SO4
 Membentuk material menjadi porous
 Menguapkan impurity yang foltair
 Jenis-jenis roasting (Tugas)
 Oksida Roasting
 Reduksi Roasting
 Chlor Roasting
 Fluor Roasting
 Yodium Roasting
PIROMETALURGI
 Aglomerasi adalah proses mengubah ukuran butiran bijih/ konsentrat menjadi gumpalan yg relatif besar agar tidak
menyumbat lubang-lubang pada tanur yg digunakan untuk lewat gas-gas.
 Jenis-jenis Aglomerasi:
 Pembriketan (Briqueting), adalah proses cetak-tekan dengan bahan perekat ( kapur, semen, lempung, minyak residu, tar),
maupun tanpa perekat, dilakukan pada temperatur kamar. Pemakaian terbatas, biaya mahal
 Nodulizing (Nodulasi), adalah prose pemanasan di dalam tanur putar, sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan.
 Sintering (Sinterisasi), banyak digunakan untuk preparasi peleburan pada tanur tiup (blast furnace) yang dilakukan dengan
mesin khusus DLSM (dwight- lloyd sintering machine)
 Proses :
 Bijih besi dicampur 5% kokas dan 5-10% air serta kapur sebagai bahan imbuh.
 Panaskan pada DLSM. Kokas akan terbakar temperatur naik 1200-1300 C
 Aglomerasi terjadi karena silikat dalam bijih meleleh / terjadi pertumbuhan kristal dan rekristalisasi.
 Peletizing (Peletisasi), dilakukan pd bijih / konsentrat yg sangat halus sehingga sulit disinter.
 Proses:
 Bijih/ konsentrat ditambah air dan bahan perekat (kapur, lempung, bhn2 organik) pada temperatur kamar dibentuk menjadi bulatan pelet (gumpalan
ukuran 1-3 cm) di dalam drum atau piringan berputar
 Pembakaran pelet pada temperatur 1200-1300 C dalam tanur tegak.
 Smelting adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam meleleh dan mecair setelah mencapai titik
didihnya
PIROMETALURGI

 Refining (Pemurnian) adalah pemindahan kotoran dari material dengan proses


pemanasan.
PIROMETALURGI PADA TEMBAGA

 Tembaga umumnya ditemukan dalam kerak bumi dalam bentuk mineral sulfide
seperti chalcosite (Cu2S), bornite (Cu5FeS4) dan dalam bentuk mineral tembaga-
besi-sulfide chalcopyrite (CuFeS2).
 Kandungan antara 0.4% (tambang terbuka), 1%-2% (Tambang dalam).
 Alur proses pengolahan bijih tembaga.

Matte Fire Electro


Konsentrasi Converting
kominusi Refining Refining
bijih flotasi Smelting

Logam
tembaga
PIROMETALURGI PADA TEMBAGA

 Kominusi adalah proses pengecilan ukuran dengan cara peremukan dan penggerusan. Tujuannya adalah
membebaskan mineral-mineral tembaga dari ikatan mineral pengotornya.
 Konsentrasi Flotasi adalah proses pemisahan mineral . Tahap konsentrasi bijih tembaga dengan cara
flotasi dapat meningkatkan kadar tembaga di konsentrat menjadi 30%.
 Matte Smelting adalah proses melebur konsentrat dalam suasana oksidatif (injeksi udara yang diperkaya
oksigen atau oxygen-enriched air) yang menghasilkan lelehan matte, lelehan slag, dan gas buang. Proses
ini menghasilkan matte dengan kandungan tembaga 45%-75%.
 Konversi adalah tahapan mengubah matte menjadi blister copper yang umumnya dilakukan dalam Piere-
Smith Converter dengan cara oksidasi yang meningktakan kadar tembaga menjadi 90%.
 Fire Refining adalah proses pemurnian terhadap tembaga blister dalam rotary furnace, reverberatory
furnace, atau hearth furnace dalam 2 tahap. Tahap 1, oksidasi selektif terhadap sulfur dan elemen
pengotor lainnya. Tahap 2, deoksidasi untuk penurunan kandungan oksigen dalam tembaga. Proses ini
mampu menghasilkan logam tembaga dengan kandungan 99%.
 Electro Refining adalah proses pelarutan tembaga secara elektrokimia dari tembaga anoda dan
mengendapkan kembali pada tembaga katoda yang mengeliminasi pengotor yang tidak ikut mengendap.
Dari proses ini dapat menghasilkan logam tembaga dengan kandungan >99.99%
TUGAS

 Buat contoh pengolahan mineral dari bijih sampai menjadi logam yang
menggunakan metalurgi ekstraksi (hidrometalurgi dan pirometalurgi) yang
disertai gambar dan prosesnya secara jelas dalam bentuk powerpoint.
 Buat ringkasan mengenai proses penambangan sampai dengan refinery emas
pada Tambang antam pongkor.
 Tugas akan dipresentasikan dalam pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai