Pelatihan Dokter Kecil 2017 PDF
Pelatihan Dokter Kecil 2017 PDF
4. Sasaran
Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non formal.
Sasaran pembinaan UKS adalah Peserta didik,Pembina UKS ( guru, karyawan sekolah dan
petugas kesehatan ), sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan,lingkungan ( sekolah, keluarga dan masyarakat ).
2. Preventif (Pencegahan)
• Pemeliharaan Kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk
penyakit-penyakit tertentu sepertin demam berdarah, kecacingan, muntaber
• Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah
• Pemeriksaan berkala kesehatan setiap 6 bulan
• Mengikuti (memonitor/memantau) pertumbuhan peserta didik
• Immunisasi
• Pengawasan kebersihan lilngkungan
• Konseling kesehatan remaja
Diharapkan dengan adanya program trias UKS, generasi muda terbebas dari pengaruh buruk dan
bahaya:
1. Rokok
2. Kenakalan remaja
3. Kehamilan pranikah
4. Minuman keras (miras)
5. HIV/AIDS
6. Narkoba
7. Kecacingan
8. Anemia dan Hepatitis B
Harapan UKS bagi masa depan bangsa :
• Generasi berperilaku hidup sehat
• Generasi sehat, bugar, cerdas, berbudi luhur, peduli lingkungan, siap bersaing di era global
• Semua sekolah UKS
• Generasi UKS menyelesaikan masalah bangsa dengan SMILE
• Ketahanan bangsa, masyarakat, keluarga menjadi sejahtera
• Usia harapan hidup bangsa meningkat.
2. Kepsek membuat SK dan disampaikan kepada Tim Pembina UKS Kecamatan sekaligus
sebagai laporan.
Sekolah Sehat
Sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Setiap strata terdiri dari 3 (tiga) variabel utama, yaitu tiga program pokok UKS yg terdiri dari Pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, setiap variabel ditetapkan
sejumlah indikator.
Format Pemeriksaan atau Penjaringan Kesehatan anak sekolah yang dilakukan oleh guru UKS dan
dokter kecil mengacu pada Format Penjaringan ( terlampir ) pada poin 1 sampai 6.
Ada sejumlah gejala atau tanda / keadaan yang mudah diamati dan ada pula gejala / tanda yang
baru akan dapat dilihat bila subyek / anak diberi test tertentu.Di bawah ini akan dibeikan beberapa
petunjuk untuk mempermudah dokter kecil dalam mengadakan observasi / pengamatan terhadap
keadaan / gejala pada diri anak / subyek.
3. Memeriksa Penglihatan.
Selain adanya gejala / kelainan yang langsung dapat dilihat,khususnya untuk gejala / kelainan
berikut dilakukan pengamatan dengan cara :
Tidak dapat melihat.
Anak diminta menyebut benda yang ada pada jarak 6 meter darai padanya.Bila anak
gagal menjawab maka diberi tanda V
Tidak mengenal orang pada jarak 6 meter.
Tanpa sepengetahuan anak,dokter kecil minta bantuan teman yang lain untuk berdiri
pada jarak 6 meter,lalu dokter kecil bertanya” Siapa yang berdiri di sana ? “.Bila anak
gagal menjawab maka diberi tanda V
Sering meraba-raba,kesandung waktu berjalan dan mendapat kesulitan mengambil benda
di dekatnya.
Anak diberi perintah untuk berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain atau anak
disuruh mengambil benda yang ada di atas meja,misalnya pinsil atau buku.Perhatikan
apakah gejala tersebut nampak,bila ada gejala tersebut beri tanda V.
5. Mengamati Penampilan.
Ada beberapa gejala yang langsung dapat diamati,seperti penampilan fisik yang tidak
seimbang.Beberapa gejala perlu observasi yang lebih cermat,diantaranya :
Kordinasi gerakan kurang,tak terkendali.
Observasi sikap anak waktu berjalan, melompat, memegang benda. Anak diberi tugas
seperti melompati benda, mengambil barang yang besar (misalnya buku), mengambil
barang yang kecil (seperti batu kecil, pensil). Perhatikan cara mengambilnya, pada anak
tergolong anak dengan keterbelakangan mental biasanya gerakanya kaku dan tidak ada
perbedaan antara mengambil barang besar dengan cara mengambil barang kecil—
caranya sama, seolah-olah menggenggam.
Bila gejala kordinasi gerakan kurang/tak terkendali, beri tanda V
Gerakan hiperaktif,tidak dapat tenang.
Dapat diamati dengan melihat gerakan pada kesehariannya baik di kelas maupun di luar
kelas . KKR dapat juga mengadakan wwancara dengan orang tua/keluarga anak. Kalau
anak tak dapat duduk dengan tenang, terus menerus memegang benda disekitarnya
secara gelisah dan perhatianya sangat mudah teralihkan,beri tanda V
Ada cacat pada alat gerak.
Secara umum gejala ini lebih nyata dapat diamati dengan hanya memperhatikan anak.
misalnya sewaktu KKR mengadakan wawancara dengan anak, sewaktu anak berdiri,
berjalan atau duduk.Bila ada kelainan,beri tanda V
Termometer ketiak
Mangkok berisi air bersih.
Kapas / kain bersih.
Vaselin / minyak kelapa / sabun.
Cara kerja ;
Mengukur suhu di ketiak
Keringkan ketiak dengan kain.
Periksa dulu termometer ,apakah air raksa telah turun ke pangkalnya.
Ujung termometer yang berisi air raksa di tempatkan dalam ketiak pasien dan diminta
untuk menggepitnya selama 10 sampai 15 menit.
Ambil termometer dari ketiak dan baca berapa tinggi air raksa.
Catat dalam buku harian.
Termometer dibersihkan dengan kapas,air sabun,kemudian kapas air bersih (
lembab ).
Simpan termometer pada tempatnya.
Perhatian
Pada saat mengibaskan termometer,lakukan di tempat yang lapang untuk menghindari
benturan.
9. Menghitung denyut nadi.
Tujuan ;
Perhatian
Pasien berbaring atau duduk dan kalau pasien berbaring lengan pasien diletakkan di sisi
badan
Pegang pergelangan tangan seperti mau menghitung nadi untuk mengalihkan perhatian
pasien.
Perhatikan gerakan pernafasan pada bagian perut / dada,karena pada bagian tersebut
gerakan pernafasan sangat jelas dilihat.
Apabila telah jelas turun naiknya nafas pasien,lihatlah jam dan hitung pernafsan dalam 1
menit dan catatlah dalam buku harian.Pernafasan normal 20 – 28 kali / menit.
Perhatian
Tujuan
Tujuan penyediaan makanan di warung sekolah adalah sbb;
1. Menambah dan melengkapi makanan siswa baik dalam kwantitas maupun kwalitas.
2. Mendidik siswa untuk dapat memilih makanan yang bergizi baik sehingga lambat laun tercipta
pola makan yang sehat.
3. Memperkenalkan makanan baru sebagai variasi hidangan dan motivasi siswa untuk
mencobanya.
4. Menambahkan kebiasaan yang baik dan menurut syarat kesehatan termasuk pada saat
sebelum an sesudah makan.
5. Meningkatkan selera makan,menimbulkan rasa akrab antara teman,dan pertemuan social yang
menyenamngkan.
6. Melatih anak untuk disiplin,sabar,tertib pada pekerjaan yang praktis secara bergilir.
7. Menerapkan cara belajar sambil berbuat dan membina suatu bentuk koperasi sekolah.
1. Ada persediaan air bersih untuk mengolah makanan, mencuci tangan dan mencuci peralatan
makan.
2. Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan dan peralatan makan yang bebas dari
serangga dan hewan pengerat.
3. Ada tempat khusus penyimpanan bahan bukan pangan (sabun cuci piring, cairan anti
serangga) yang terpisah dari tempat penyimpanan bahan pangan.
4. Tempat yang bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penyajian makanan.
5. Kasir berada di tempat khusus, minimal orang yang bertugas di kasir tidak bertugas
menyiapkan makanan karena kuman penyakit dapat tersebar ke makanan melalui tangan yang
habis memegang uang.
6. Mempunyai tempat pembuangan sampah padat, cair dan gas.
7. Pastikan juga jajanan kemasan yang dijual di kantin belum kadaluarsa dan sudah lolos
sertifikasi BPOM.
c Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat tenaga,zat pembangun atau zat
pengatur misalnya,soto,bakso,mie goring / rebus,gado gado,nasiuduk,nasipecel,arem
arem,siomay,batgor ,dll.
Kesimpulan
Warung sekolah bila dikelola dengan baik akan dapat mengatasi masalah kurang gizi yang
timbul pada kelompok siswa ini.
Warung sekolah yang direncanakan secara baik akan membantu memenuhi kebutuhan energi
siswa selama berada di sekolah,membantu siswa yang tidak membawa bekal ke sekolah ataupun
membatu siswa yang tidak sempat makan pagi untuk memenuhi kecukupan makannya.
Warung sekolah harus disiapkan,dikelola dan diselenggarakan dengan memperhatikan
kebersihan,keamanan serta mempertimbangkan aspek gizi,ekonomi dan praktis
pelaksanaannya.Dengan demikian makanan yang ada di warung sekolah harus dipersiapkan dengan
memperhatikan kebersihan,kesehatan,keamanan makanan,cara pemasakan,penyajian dan
penanganan yang sesuai dengan syarat kesehatan dan gizi.
Siswa akan mendapatkan makanan yang sehat,terjamin aspek gizi dan keamanan sehingga
dapat menaggulangi kebutuhan makanan selama di sekolah dan sekaligus dapat mengatasi masalah
gizi kurang yang terjadi.
Dengan keteladanan yang dapat ditiru dari warung sekolah dalam aspek penyediaan makanan
bergizi,perlakuan dan penanganan yang memenuhi syarat kesehatan maka warung sekolah akan
menjadi wahana belajar dan praktik siswa untuk menerapkan cara makan sehat bagi dirinya dan
lingkungannnya.
Pangan beragam dan bergizi seimbang merupakan pangan yang mengandung zat tenaga,
pembangun dan pengatur. Pangan sumber tenaga adalah pangan yang banyak mengandung
karbohidrat, protein dan lemak. Pangan sumber zat pembangun terdapat pada kelompok
pangan hewani dan kacang-kacangan sedangkan pangan sumber zat pengatur adalah semua
jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh sesuai dengan usia, jenis kelamin dan aktivitas anak,
maka pangan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, dan berimbang antar kelompok
pangan.
Mengapa kita disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang ?
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi secara lengkap. Apabila
terjadi kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan maka akan dilengkapi
dari makanan yang lain.
Pangan yang dikonsumsi harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara fisiologis dan
psikologis. Untuk itu pangan yang disediakan harus mengandung zat-zat gizi yang berfungsi
sebagai: (1) sumber energi; (2) pertumbuhan; (3) memelihara dan menggantikan sel-sel tubuh
yang rusak serta mengatur metabolisme dan pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang serta aman dapat meningkatkan
pertumbuhan fisik dan kecerdasan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia.
Pangan yang beragam dan bergizi seimbang dalam hidangan sehari-hari, minimal harus terdiri dari satu
jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis sumber zat pembangun dan satu jenis sumber zat
pengatur sehingga terdiri dari 3 kelompok pangan (pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah).
Makan pagi/sarapan penting karena lambung kosong selama 8 jam sejak malam hari
Makan pagi adalah kegiatan makan yang dilakukan di pagi hari sebelum anak melakukan
aktivitas seperti belajar dan bermain
Makan pagi dapat membuat anak lebih berkonsentrasi dan dapat menerima pelajaran dengan
baik.
Apabila anak tidak sempat makan pagi di rumah, anak dapat membawa bekal atau dapat
makan pagi di kantin sekolah. Oleh karena itu, kantin sekolah seyogyanya dapat menyediakan
makanan yang sehat, aman dan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan anak
Badan lemas, mengantuk dan pusing sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik
dan akibatnya prestasi belajar menurun
Kebiasaan tidak makan pagi yang berlanjut akan menimbulkan masalah gizi, seperti gizi kurang,
anemia, dan lain-lain
Bagaimana makan pagi yang sehat dan bergizi ?
Makan pagi dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari anak yaitu sekitar 450-
500 kilokalori (kkal). Makan pagi seyogyanya mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
buah dan dilengkapi dengan segelas susu
Contoh menu makan pagi yang dapat menyumbangkan 467 kkal terdiri dari:
1. Bubur Ayam 1 porsi (175 gr)
2. Susu 1 gelas (200 ml)
Anak sekolah membutuhkan gizi yang lebih banyak seiring dengan pertambahan usia dan
aktivitas fisik anak.
Perbedaan jenis kelamin juga menunjukkan perbedaan kebutuhan gizi seorang anak, dimana
anak laki-laki cenderung membutuhkan gizi lebih banyak dibanding dengan perempuan.
Gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Kebutuhan gizi
anak usia sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kelompok Umur
Anak SD SMP (12-15 tahun ) SMA ( 15-18 tahun )
AKG 10-12 tahun
7-9 Laki- Laki-
Laki- Peremuan Peremuan
tahun Peremuan laki laki
laki
Energi (kkal ) 1800 2050 2050 2400 2350 2600 2200
Protein (g) 45 50 50 60 57 65 55
Vitamin A (RE) 500 600 600 600 600 600 600
Vitamin C (mg) 45 50 50 75 65 90 75
Kalsium (mg) 600 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Zat Besi (mg) 10 13 14 19 26 13 26
Yodium (ug) 120 120 120 150 150 150 150
Sumber : WKNPG (2004)
Jumlah gigi decidui : 20 buah Jumlah gigi permanen : 32 buah Gigi permanen : terdapat 4 macam gigi =
in sisivus, caninus, premolar, molar
Gigi decidui : terdapat 3 macam gigi = insisivus, caninus, molar Yang termasuk gigi anterior atau gigi
depan adalah : gigi insisivus/gigi seri dan caninus dan gigi posterior adalah : gigi premolar dan gigi
molar.
C.Gigi Berlubang Atau Karies
Gigi berlubang atau karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi danmenyebabkan gigi
berlubang serta rasa sakit pada gigi.
Host : gigi
Agent : bakteri plak
Environtment : substrat/ makanan yang mengandung gula
Time : waktu
Akibat dari karang gigi : radang gusi, gigi menjadi goyang, gigi tanggal/ tercabut
Perawatan : scaling atau pembersian karang gigi
a. Gosok gigi secara benar dan teratur 2 kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelumtidur
malam. lama menyikat gigi 2-3 menit
b. Gunakan benang gigi/dental flossing dan obat kumur
c Penggunaan fluoride
d. Mengurangi makanan manis dan lengket
e. Makan makanan yang berserat.
f. Berkunjung ke dokter gigi 6 bulan sekali
1. Pegang sikat gigi secara horisontal dan letakkan kepala sikat gigi pada permukaan gigi,lebih
tepatnya di tepi gusi (batas gigi dengan gusi), karena disinilah banyak plakmenumpuk.
2. Miringkan kepala sikat gigi kira-kira sebesar 45 derajat menghadap permukaan gigi.Tujuannya
agar bulu sikat dapat masuk ke celah antara gigi dengan gusi yang disebutsaku gusi, dan
membersihkan plak yang ada di dalamnya.
3. Gerakan sikat secara horisontal dengan jarak yang sangat pendek atau kecil seperti
suatugetaran dan dengan tekanan yang lembut.
4. Sikatlah dengan gerakan sebanyak 10-20 kali gosokan baru berpindah ke gigi-gigi
disebelahnya.
5. Gerakan sikat dalam modifikasi Bass memang dilakukan secara horisontal
6. Namun,Anda juga dapat menggantinya dengan gerakan melingkar dengan sudut dan letak bulu
sikat yang sama. Bagian mahkota yang belum tersikat, dapat Anda bersihkan dengan
berbagai gerakan misalnya, gerakan melingkar atau vertikal dengan cara menarik bulusikat
dari gusi ke arah mahkota.
1. Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap ke bibir dan pipi denganmenggunakan
teknik modifikasi Bass. Mulai pada rahang atas terlebih dahulu laludilanjutkan dengan yang
rahang bawah.
2. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengangerakan
maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar sebanyak 10-20kali gosokan
juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat
gigi diletakkan tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi
3. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit
denganmenggunakan teknik modifikasi Bass untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri.
Untuklengkung gigi bagian depan dapat Anda bersihkan dengan cara memegang sikat
gigisecara vertikal menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan
menarikdari gusi ke arah mahkota gigi. Lakukanlah pada rahang atas terlebih dulu
dandilanjutkan dengan rahang bawah.
4. Sikat pula permukaan lidah untuk membersihkan bakteri yang berada di permukaan
lidah.Permukaan lidah yang kasar dan berpapil membuat bakteri mudah menempel di
sana.Selain dengan sikat gigi, Anda juga bisa membersihkan lidah menggunakan sikat
lidah.Lidah yang bersih juga akan membuat mulut Anda terasa lebih segar.
V. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.
1). BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
2). DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
3). Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
4). HB : suntikan pada lengan.
PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS KALIGONDANG TAHUN 2017 24
5). DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.
Mata adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial. Dapat dibayangkan jika kita
mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya
alam semesta ini.
Bagian-bagian Mata
1. Kelopak mata
Melindungi bola mata dari gangguan luar
2. Bulu Mata
Melindungi mata dari air dan debu
2. Selaput lendir mata (Sklera)
Melindungi bola mata
3. Kornea
Tempat masuknya cahaya ke dalam bola mata
4. Iris (Selaput Pelangi)
Terdiri dari selaput halus seperti tirai yang mengandung zat warna, merupakan bagian yang
membentuk pupil yang berguna
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mata
5. Lensa mata
Bagian mata bening, bentuk cembung, tembus cahaya
Untuk memusatkan cahaya yang memasuki mata melalui kornea tepat pada retina
Agar mata bisa terjaga kesehatannya, ada baiknya kita melakukan tips perawatan kesehatan
mata berikut ini :
1.Periksa mata setiap 12 bulan
Masalah penglihatan yang tidak ditangani akan berkembang semakin parah , sebaiknya dihindari
memakai lensa kontak atau kacamata yang tidak lagi cocok untuk anda karena dapat menyebabkan
masalah penglihatan dan sakit kepala.
Gangguan refraksi mata adalah adanya gangguan pembiasan pada mata yakni ketika sinar sejajar yang
jatuh ke bola mata kemudian dibiaskan oleh media refrakta dalam sumbu orbital tidak tepat di retina.
Gangguan refraksi pada mata menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan. Adanya gangguan
Adapun tanda-tanda dari hypermetropia adalah bilik mata depan menjadi dangkal karena iris
terdorong ke depan akibat adanya akomodasi yang terus menerus, keadaan pupil menjadi
mengecil, serta mata yang kelihatan lebih merah dari pada mata normal pada umumnya.
Hypermetropia fakultatif, saat melihat objek berwarna merah dan hijau akan terlihat sama
terang.
2. MYOPIA
Gangguan penglihatan myopia terjadi ketika sinar-sinar sejajar yang masuk ke bola mata akan
dibiaskan oleh media refrakta dalam sumbu orbital sehingga membentuk fokus bayangan satu titik di
depan retina ketika mata dalam keadaan akomodasi istirahat. Kondisi tersebut akan menyebabkan
penderita myopia sering menyipitkan matanya agar posisi titik fokus yang tadinya ada di depan retina
akan memanjang mendekati retina.
Dengan kata lain bisa dinyatakan bahwa penderita myopia mengalami suatu keadaan di mana jarak
fokus media refrakta lebih pendek dibandingkan sumbu orbitnya. Myopia bisa diderita oleh anak-anak,
dewasa, hingga orang-orang yang berusia lanjut. Rasio penderita myopia cenderung lebih besar
dibandingkan penderita hypermetropia. Adapun beberapa gejala myopia adalah :
Myopia simplex: besar dioptrinya kurang dari spheris -5,00 dioptri atau spheris -6.00 dioptri.
Myopia progresif: besar dioptrinya lebih dari spheris -6,00 dioptri.
Myopia maligna: disertai penuaan dari koroid dan bagian lain dalam bola mata.
Myopia axial adalah suatu keadaan di mana jarak fokus media refrakta lebih pendek
dibandingkan sumbu orbitnya.
Myopia refraktif adalah suatu kondisi di mana jarak fokus media refrakta lebih pendek
dibandingkan sumbu orbital. Myopia refraktif bisa disebabkan oleh bebrapa faktor, di antaranya:
Radial keratotomy
Photorefractive keratectomy
LASIK
Astigmat merupakan gangguan refraksi mata di mana sinar sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan
yang sama pada seluruh bidang pembiasan, akibatnya fokus pada retina tidak pada satu titik. Kondisi
tersebut terjadi karena terdapat dua bidang ekstrim yang daling tegak lurus dan mempunyai
kemampuan berbeda dalam membiaskan sinar sejajar tersebut. Pada penderita astigmat biasanya akan
mengalami keluhan utama jika melihat suatu objek maka akan terjadi bayangan ganda jika melihat
dengan satu mata. Keluhan lainnya berupa kepala pusing serta rasa tidak nyaman ketika melihat suatu
objek.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan astigmat adalah:
1. Kornea, kesalahan pembiasan pada kornea mata terjadi karena adanya perubahan lengkung
kornea dengan tanpa pemendekan atau pemanjangan diameter anterior posterior bola mata.
Kondisi tersebut terjadi karena adanya kelainan konginetal, kecelakaan, luka atau parut di
kornea, peradangan pada kornea, serta pernah mengalami pembedahan di kornea. Kesalahan
pembiasan pada penderita astigmat paling besar disebabkan oleh faktor kornea, yakni
mencapai 80% hingga 90%, sedangkan penyebab lainnya adalah lensa kristalin.
2. Lensa kristalin, kondisi ini terjadi karena kekuatan akomodasi lensa kristalin semakin
berkurang seiring dengan pertambahan usia. Kondisi tersebut akan menyebabkan lensa
kristalin mengalami kekeruhan sehingga menyebabkan astigmat.
Penderita sering memiringkan kepala atau disebut dengan “titling his head”.
Sering memutarkan kepala agar bisa melihat suatu objek dengan jelas.
Sering menyipitkan mata seperti penderita myopia. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh
efek pinhole. Penderita astigmat juga sering menyipitkan mata ketika melihat objek yang dekat,
seperti ketika membaca buku.
Sementara itu, pada penderita astigmat rendah akan menunjukkan gejala:
Menggunakan kacamata
Menggunakan lensa kontak
metode pembedahan LASIK
Itulah beberapa gangguan refraksi pada mata. Secara umum, semua jenis gangguan refraksi
penglihatan disebabkan oleh beberapa hal, yakni karena faktor keturunan (genetik), kekurangan nutrisi
(terutamavitamin A), kondisi kesehatan tubuh, serta kebiasaan ketika melakukan berbagai aktivitas
(misal terbiasa membaca buku dalam jarak yang terlalu dekat bisa menyebabkan myopi). Untuk
mengatasi gangguan refraksi mata bisa digunakan beberapa upaya, seperti dengan menggunakan
kacamata, menggunakan lensa kontak, metode pembedahan/operasi, dan juga didukung dengan
mencukup kebutuhan nutrisi, terutama dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan
luthein dan zeaxanthin.
2. Jenis Plasmodium
Ada 4 jenis :
• Plasmodium falciparum
• Plasmodium vivax
• Plasmodium ovale
• Plasmodium malariae
4. Cara Penularan
Penderita malaria digigit nyamuk anopeles,nyamuk ikut terinfeksi dan mengigit orang yang sehat shg
orang tsb tertular dan menderita malaria.
7. Cara Penularan.
1 Hindari gigitan nyamuk :
Penggunaan kelambu wkt tidur
4. Penyebab
• Virus DENGUE (Genus Flavivirus)
• Terdapat 4 serotipe yaitu: DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4
• Terinfeksi oleh salah satu serotipe akan terbentuk antibodi thd serotipe tsb, tetapi tidak kebal
untuk serotipe lainnya
5. Hewan Penular.
• Aedes Aegypti (vektor utama) didalam rumah dan sekitar rumah
• Aedes Albopictus disemak-semak dan kebun sekitar rumah.
Gejala diare
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang
kadang disertai: muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan,
darah dan lendir dalam kotoran
Bahaya diare
Diare berbahaya jika menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit arena dapat
menimbulkan gangguan irama jantung, bisa menurunkan kesadaran sampai meninggal.
Pencegahan diare
Penyakit diare dapat ditularkan melalui:
• pemakaian botol susu yang tidak bersih
• menggunakan sumber air yang tercemar
• buang air besar disembarang tempat
• pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor.
Pengobatan diare
Prinsip pengobatan diare ada dua, yaitu :
• cegah jangan sampai dehidrasi dengan pemberian oralit / LGG dan banyak minum (rehidrasi).
• atasi penyebabnya, kalau bakteri diberikan anti biotic / antiamuba, kalau jamur diberikan anti
jamur, karena radang diberikan anti radang.
• Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang dinilai "aman" . Obat bebas yaitu obat yang bisa dibeli bebas di
apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam.
Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan misalnya vitamin dan antasida.
• Obat Keras ( G )
Obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter, ditandai lingkaran merah bergaris tepi
hitam.
• Obat Narkotika ( O )
Obat jenis ini hanya diberikan oleh dokter untuk kepentingan pengobatan. Karena dapat
menimbulkan efek ketergantungan ditandai lingkaran hitam.
Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
Penyimpanan obat dipisah-pisahkan
o Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
o Obat luar
o Obat keras
Tempat obat :
- Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
- Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng
kecil dan ditutup dengan baik
- Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik)
dan ditutup dengan rapat
Pertolongan Pertama merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika
kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa
membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban
Materi pertolongan pertama penting untuk dikuasai oleh Dokter Kecil / Kader Kesehatan Remaja.
Karena dalam kegiatan keseharian bisa saja menjumpai kecelakaan sedangkan tenaga medis, sarana
dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan
pertolongan sementara pada korban sebelum dibawa kerumah sakit atau dokter terdekat.
Pengertian PP adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
Maksud PP adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian
dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar
kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.
Kegunaan materi ini secara khusus adalah untuk membekali setiap pramuka penegak agar dapat
memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan /
cacat.atau mencegah cidera agar tidak bertambah parah dan untuk menunjang upaya penyembuhan.
Sikap penolong :
1. Tidak panik, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap
enteng luka yang diderita korban.
2. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.
3. Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.
4. Perhatikan tanda-tanda shock.
5. Janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan
keparahan luka yang dialami korban.
Kewajiban Penolong :
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban
ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban
mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul
tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana
korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak
bisa terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga
mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
Macam-macam pembalutan:
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan
kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur
sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut
segitiga.
2. Pembalut Plester.
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut
meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan
kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
Indikasi pembalutan : Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa
nyeri.
C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.
Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah.
Alat-alat bidai:
D. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan
oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1. Tersedak,
2. Tenggelam
3. Sengatan Listrik,
4. Penderita tak sadar,
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.
Fase RJP :
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman
dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah
keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan,
dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang
1. Persiapan,
2. Pengangkatan korban ke atas tandu,
3. Pemberian selimut pada korban
4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
1. Pengangkatan korban,
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu,
panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat.
Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.
3. Posisi siap angkat dan jalan.
Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
• menaik, bila tungkai tidak cedera,
• menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
• mengangkut ke samping,
• memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
• kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
TRANSPORTASI
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya
lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga
harus dirujuk ke dokter.
Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :
A. Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang dalam waktu singkat akan mengancam jiwa
korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap
asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit),
korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak
teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala
tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah
tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak.
Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
1. LUKA BAKAR
Lakukan : Lepaskan pakaian pasien secara perlahan dan ‘kipas-kipas’ agar panasnya
berkurang. Kemudian segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Penggunaan Salep luka bakar : LEVERTRAN atau “BIOPLASENTON” akan sangat
membantu…
Sebaiknya hindari pemberian kecap, mentega atau pasta gigi pada bagian yang terluka karena
bisa menjadi tempat berkumpul kuman dan infeksi. Jangan mandikan pasien dengan air karena
dapat menyebabkan hipotermi(menurunkan suhu tubuh) dan bisa memecahkan lepuhan luka.
2. LUKA BERDARAH
Lakukan : Tekan luka dengan kapas yang dilapisi kasa steril, sampai darah berhenti. Kemudian
balut dengan kasa bersih yang telah diberi betadin. Ikat dengan kuat, tapi tidak terlalu kencang.
Kalau terlalu dalam, bawa ke dokter, karena mungkin harus dijahit dan diberi antibiotik agar
tidak infeksi.
Hindari penggunaan sapu tangan yang ‘diragukan’ kebersihannya,karena bisa membuat luka
infeksi. Jangan menutup terlalu rapat luka tersebut, karena bisa ‘membuat’ kuman lebih
gampang berkembang.
3. MIMISAN
Lakukan : Tenangkan pasien agar ia tidak merasa panik dan segera tidurkan pasien dengan
posisi kepala lebih rendah dari kaki. Ini dilakukan agar darah tidak kembali keluar dari hidung.
Pengobatan alternatif lainnya adalah menciumkan irisan daun sirih ke hidung pasien.
Cegah pasien dari memegang dan memencet hidungnya, karena bisa mempercepat
pendarahan.
4. SYOK
Lakukan : Baringkan pasien di permukaan datar dan angkat kedua kaki agar letaknya lebih
tinggi dari jantung. Ini dilakukan agar darahnya kembali mengalir normal. Lepaskan pakaian
yang terlalu ketat dan mengikat. Terus cek pernapasan, selama anda menunggu dokter datang
ke rumah.
Jangan peluk pasien dengan alasan memberikan ketenangan padanya. Ini justu membuat ia
tidak lega bernapas. Jangan biarkan orang mengerumuni pasien, karena dia membutuhkan
kadar oksigen yang lebih besar.
Jangan menunggu waktu lama untuk membawa pasien ke dokter. Selama itu, jangan beri
makanan atau minum apapun.
6. KERACUNAN
Lakukan : Usahakan agar pasien memuntahkan zat yang mengandung racun (kecuali zat
korosif), tapi jangan paksa tenggorokannya. Coba dengan memberikannya segelas air garam.
Kalau ia memakan zat korosif, beri pasien minum susu dingin dan segera bawa ke rumah sakit.
Jangan beri makan apa pun jika pasien mengalami kejang atau mengeluarkan buih ketika
keracunan.
7. TERCEKIK
Lakukan : Segera lepaskan benda yang mencekik leher pasien. Jika leher terikat, lepaskan
dengan gunting, tapi tetap sanggah tubuhnya sementara Anda melepaskan ikatan.
Jangan menunggu terlalu lama melepaskan ikatan, karena kecelakaan tercekik sangat cepat
dapat menghambat jalan napas.
8. TERSEDAK
Lakukan : Baringkan pasien dalam posisi telungkup, tepuk-tepuk punggungnya beberapa kali.
Segera balikkan tubuhnya sehingga terlentang kembali di atas pangkuan Anda. Aturlah agar
posisi kepalanya lebih rendah dari tubuhnya. Kalau memungkinkan keluarkan benda asing
tersebut, tapi jika tidak segera bawalah pasien ke rumah sakit.
9. TERSENGAT LISTRIK
Lakukan : Putuskan aliran listrik yang mengenai tubuh penderita dengan bahan lator, seperti
handuk kering dan pakai alas kaki yang kering. Segera periksa jalan pernapasannya, jika
berhenti, lakukanlah pernapasan buatan dari mulut ke mulut .
Jangan sepelekan luka bakar yang terjadi, sekecil apapun segera obati dengan obat luka.
Ditakutkan luka tersebut bisa berkembang menjadi infeksi
Lakukan : Hibur pasien agar ia tidak panik dan tidak menimbulkan trauma berkepanjangan. Cuci
lukanya dengan sabun untuk mengilangkan darah. Jangan lupa oleskan krim antibiotik dan
tutup dengan kasa steril. Tapi kalau luka membengkak, segera bawa pasien ke dokter.
Jangan biarkan pasien menggaruk-garuk luka akibat gigitan binatang ini. Tindakan ini bisa
membuat luka pada gigitan semakin besar. Kalau pasien merasa alergi pada bekas gigitan,
coba beri krim yang mengandung halamin.
1. Baringkan pasien dengan kepala ditarik perlahan ke belakang, agar jalan napas terbuka.
Longgarkan seluruh pakaian yang mangikat
2. Buka mulut pasien dengan menekan rahangnya perlahan dengan satu tangan, jaga tangan
jangan sampai menekan leher. Kemudian pencet hidungnya
3. Tempelkan mulut anda ke mulut pasien sama seluruh mulut menutup bibir pasien Hembuskan
napas kuat-kuat ke dalam mulutnya, sampai terlihat gerakan naik turun pada dada. Kalau ini
terjadi, Anda telah melakukannya dengan benar.