Anda di halaman 1dari 11

KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Gita Nathalia Damanik 175040107111011


Melati Ruth Rivawati 175040107111026

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2019
Pendahuluan
Setiap negara memiliki aturan khusus terkait kewarganegaraan yang
berbeda-beda, termasuk di Indonesia. Aturan yang berlaku di Indonesia diatur
dalam UUD 1945, dimana dalam undang-undang tersebut terdapat hak dan juga
kewajiban yang dimiliki oleh warga negara. Warga negara menurut undang-
undang 1945 pasal 26 adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara. Setiap
warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain
tanpa terkecuali. Persamaan antar manusia selalu dijunjung tinggi untuk
menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai masalah..
Hak dan kewajiban warga negara didapatkan tiap individu yang memenuhi syarat
sebagai warga negara. Setiap warga negara juga memiliki Hak Asasi Manusi
(HAM) yang dijamin dan dilindungi oleh pemerintah. Menurut undang-undang
no. 39 tahun 1999 negara Indonesia menjamin HAM warga negara sejak didalam
kandungan karena hak asasi manusia ialah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat setiap keberadaan manusia yang merupakan makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah dari Tuhan yang maha Esa.
Hak warga negara merupakan suatu kewenangan yang dimiliki warga
negara yang diberikan sesuai peraturan perundang-undangan dan dilindungi oleh
peraturan perundang-undangan. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu
keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban yaitu
dengan memposisikan diri masing-masing individu. Apabila hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi maka kehidupan masyarakat akan sejahtera. Hal yang
erat tentang hak dan kewajiban ialah peran dan tanggung jawab negara. Tanggung
jawab warga negara ialah kondisi dimana negara mewajibkan seorang warga
negara untuk melakukan tugas tertentu dan peranan merupakan hasil dari
mendapatkan dan melaksanakan kewajiban sesuai kedudukannya. Keberhasilan
pelaksaan dari hak dan kewajiban tergantung dari masarakt itu sendiri, terdapat
dua sifat yang ada pada masyarakat yaitu apatis dan dipatri dimana apatis
merupakan sifat acuh tak acuh sedangkan dpatri adalah sifat yang melekat pada
hak dan kewajiban.

WARGA NEGARA INDONESIA


Status kewarganegaraan merupakan identitas yang dimiliki oleh setiap
warga negara yang berdasarkan dengan asas kewarganegaraan yang dianut.
Terdapat dua asas kewarganegaraaan yaitu asas ius soli dan ius sanguinis. Ius soli
merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
tempat kelahirannya negara yang menerapkan hal ini ialah Brazil, Kanada,
Argentina sedangkan ius sanguinis merupakan asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan orang tuanya, dimanapun anak
itu dilahirkan. Negara yang memakai asas itu ialah Belanda, Inggris, Jerman.
Adanya perbedaan asas pemberian kewarganegaraan terdapat dua
kemungkinan yang terjadi yaitu apatride dan bipatride dimana apatride adalah
orang yang tidak memiliki kewarganegaraan dan bipatride adalah pribadi yang
memiliki dua kewarganegraan. Indonesia sendiri dalam menentukan
kewarganegaraaanya menggunakan asas ius sangunis. Terdapat dua kriteria untuk
menjadi warga negara Indonesia yaitu dilihat dari garis keturunan atau dengan
cara naturalisasi. Naturalisasi adalah proses perubahan perwarganegaraan, dari
penduduk menjadi warga negara.
Warga negara Indonesia ialah sesuai yang dikemukakan undang-undang no 12
tahun 2006 yang tercantum pada pasal 4 yaitu Warga Negara Indonesia adalah:
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau
berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara
Indonesia;
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia;
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu warga negara asing;
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
asing dan ibu Warga Negara Indonesia;
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut;
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara
Indonesia;
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia;
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
(delapan belas) tahun atau belum kawin;
i. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
k. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya;
l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan;
m. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selanjutnya pada pasal yang ke 5
1) Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh
ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara
Indonesia.
2) Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat
secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.

Syarat tata cara naturalisasi diatur pada pasal 9 pada undang-undang no 12 tahun
2006
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 (sepuluh puluh) tahun tidak berturut-turut;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Penganturan HAM, Hak warga negara dan Kewajiban


Pengaturan HAM, hak warga negara dan kewajiban disesuaikan dengan
hukum positif suatu negara. Hukum positif adalah merupakan aturan hukum yang
sedang berlaku disuatu negara. Hukum positif suatu negara berbeda dengan
negara lain. Perbedaan ini terletak pada konstitusi yang menjadi dasar dan sumber
pembuatan hukum. Pembukaan UUD 1945 merupakan hukum positif yang
mengatur batang tubuh UUD 1945 dan peraturan lain. Pembukaan UUD 1945
pada alinea pertama dan kedua terdapat pengakuan adanya kebebasan dan
keadilan. Lalu, alinea ketiga dan keempat mencerminkan adanya persamaan
bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial budaya. Selanjutnya untuk
mengaktualisasi HAM agar setiap orang diharuskan mampu menjalankannya yang
diatur dalam undang-undang nomor 39 tahun 1999 yang berisi:
a. Bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
mengemban tugas mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh
ketaqwaan dan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia,
oleh pencipta-Nya dianugerahi hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat
dan martabat kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya;
b. Bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat
pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi,
atau dirampas oleh siapapun;
c. Bahwa selain hak asasi manusia, manusia juga mempunyai kewajiban dasar
antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara
keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d. Bangsa Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mengemban
tanggung jawab moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan
melaksanakan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang
ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta berbagai instrumen
internasional lainnya mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh
negara Republik Indonesia;
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c,
d, dalam rangka melaksanakan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,
perlu membentuk Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia;
Hak Warga Negara dalam UUD 1945
Dalam UUD 1945 Pasal 27 - 34 telah dinyatakan, bahwa hak warga negara
adalah sebagai berikut:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27
ayat 2).
2. Hak untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).
3. Hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
(pasal 28A).
4. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
5. Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
6. Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya (pasal
28C ayat 1).
7. Hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya (pasal
28C ayat 1).
8. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif (pasal 28C ayat 2).
9. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1).
10. Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).
11. Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28D
ayat 3).
12. Hak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya (pasal 28E ayat 1).
13. Hak memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali (pasal 28E ayat 1).
14. Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
15. Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal
28E ayat 3).
16. Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya (pasal 28F).
17. Hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia (pasal 28F).
18. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya (pasal 28G ayat 1).
19. Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G ayat 1).
20. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain
(pasal 28G ayat 2).
21. Hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat (pasal 28H ayat 1).
22. Hak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1).
23. Hak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
(pasal 28H ayat 2).
24. Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3).
25. Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat 4).
26. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun (pasal 28I ayat 1).
27. Hak untuk bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (pasal 28I ayat 2).
28. Hak untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu (pasal 29 ayat 2).
29. Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat
1).
30. Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1).

Hak Asasi dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Personal rights yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan
memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya.
2. Property rights yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli dan menjualnya
serta memanfaatkannya.
3. Rights of legal equaity yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan.
4. Political rights, yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih
(memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), hak mendirikan partai politik
dan sebagainya.
5. Social and culture rights misalnya hak untuk memiih pendidikan,
mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
6. Procedural rights yaitu peraturan dalam hal penangkapan, penggeledahan,
peradilan dan sebagainya.

Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945


1. Wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan asas persamaan
kedudukan dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain (pasal 28J ayat2).
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat
1).
6. Wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
(pasal 31 ayat 2).

Studi Kasus
Setiap warga negara mempunyai kewajiban menaati peraturan lalu lintas, baik
sebagai pejalan kaki, pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Perbuata
tersebut bukan hanya melanggar undang-undang Lalu Lintas, tetapi juga
kewajiban untuk menghormati hak orang lain dan ditambah apabila pelanggaran
diikuti dengan membahayakan orang lain, maka seseorang melanggar hak asasi
orang lain. Seperti yang terjadi di Medan, menurut Marbun (2014) terdapat
kecelakaan lalu lintas di Medan hal ini disebabkan karena pengendara tidak
mematuhi peraturan lalu lintas, ugal-ugalan, tidak menggunakan perlengkapan
kendaraan, dan tidak memeriksa kelayakan kendaraan. Sehingga terjadinya
peristiwa tersebut menyebabkan enam korban meninggal dan kerugian materil
kurang lebih 50 juta rupiah.

Penutup
Peranan masyarakat menentukan agar peran tersebut menjadi optimal,
masyarakat harus memahami dan melaksanakan apa yang menjadi hak dan
kewajibannya. Adapun contoh yang menjadi hak masyarakat antara lain :
a. Mengembangkan kehidupan demokrasi
b. Mengembangkan usaha
c. Melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia.
Sedangkan contoh kewajiban masyarakat meliputi antara lain :
a. Mentaati peraturan perundang-undangan termasuk Peraturan Daerah
b. Mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan
Daftar Pustaka
Kementrian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional. 2019. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945.
https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang-
Undang/undang-undang-dasar-1945-931. (19 Juni 2019).
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2019. Artikel Hukum Tata Negara
dan Peraturan Perundang-undangan.
Yasin, Johan. 2010. Hak Asasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara
dalam Hukum Positif Indonesia.
Marbun, Frans. 2014. Enam Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Lalu
Lintas. [BERITA] Koran Sindo.

Anda mungkin juga menyukai