Anda di halaman 1dari 16

UPAYA PROGRAM MENGOPTIMALKAN ORIENTASI KLIEN di

RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ELIZABETH

Makalah Sumbang Saran

Sebagai Salah Satu Syarat Orientasi Karyawan Baru

Oleh:
RIZAL AHMAD RAMADHANI

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA


RUMAH SAKIT ELIZABETH
SITUBONDO
2019

1
KATA PENGANTAR

2
LEMBAR PENGESAHAN

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1. Latar belakang................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2
1.4. Manfaat...........................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................4

2.1 Definisi Rawat Inap........................................................................................4


2.2 Pelayanan Kesehatan......................................................................................4
2.3 Panduan Orientasi Pasien Baru.......................................................................4
2.4 Tujuan Orientasi..............................................................................................5
2.5 Materi Progam Orientasi Klien.......................................................................5
2.6 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Timbang Terima.............................5
2.7 Tahapan 6 langkah cuci tangan.......................................................................5
2.8 Macam-macam Jenis Limbah di Ruang Rawat Inap......................................6

BAB 3 PEMBAHASAN..............................................................................................8

BAB 4 PENUTUP.....................................................................................................12

REFERENSI..............................................................................................................13

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global
akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus
mengalami perubahan. Masalah keperawatan sebagai bagian dari masalah kesehatan
yang dihadapi masyarakat yang terus-menerus berubah karena berbagai faktor yang
mendasarinya. Dengan berkembangnya masyarakat dan berbagai bentuk pelayanan
profesional serta kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam bidang kesehatan,
maka mungkin saja akan terjadi pergeseran peran keperawatan dalam sistem
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Nursalam, 2014).
Penerimaan klien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif yang melibatkan pasien, keluarga dan perawat yang sangat
mempengaruhi mutu pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien dapat dimulai
dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan asuhan keperawatan sejak
masuk sampai pasien pulang. Sehingga jika perawat belum mengoptimalkan dalam
mengorientasi klien selama di Rumah Sakit maka besar kemungkinan akan menurun
mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat
kepercayaan pasien terhadap suatu sumah sakit.
Rumah Sakit Elizabeth yang memiliki 5 ruang rawat inap 2 diantaranya
memiliki ruang kelas II dan kelas III, dari wawancara yang dilakukan secara acak
kepada 3 klien dari masing – masing ruang di kelas II dan kelas III belum mengerti
tentang penjelasan (Tata cara cuci tangan dan pemilahan tempat sampah infeksius
dan tempat sampah non infeksius), Hasil dari pengamatan penulis selama 1 minggu di
ruang KJ 2, dari jumlah kamar di kelas 3 yaitu 8 kamar, 4 kamar pasien yang saya
observasi, semuanya dari kamar tersebut tidak bisa mendemontrasikan cuci tangan
dengan benar, dan keluarga pasien juga tidak menggunakan alat Handscrub yang ada
di antara kamar tersebut. Saat penulis melakukan pengecekan tempat sampah yang
ada di ruang kelas 3 selama 2 hari dan setiap jam 12 siang,. Dari jumlah tempat
sampah 4 buah, 3 tempat sampah masih ditemukan sampah pempers anak 4

2
buah/setiap shift pagi dan kresek muntah ± 2 buah/setiap shift pagi.. Hal ini
dikarenakan ketidakoptimalan orientasi pasien di ruang rawat inap.
Mengorientasi klien adalah pelayanan yang penting untuk dilakukan.
Mengorientasi pasien tidak hanya tentang informasi kondisi pasien, tindakan medis
dan petugas yang merawat pasien, tetapi klien juga harus tau tentang macam-macam
ruangan termasuk tempat ibadah dan kamar mandi, jadwal makan, jam kunjung,
aturan perilaku hidup sehat seperti budaya cuci tangan dan membuang sampah sesuai
jenisnya (letak tempat sampah).
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran fungsi perawat dalam tatanan
pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan penerimaan pasien baru sesuai
standar dan melakukan promotif dalam membatu mengadaptasi atau mengorientasi
pasien baru/lama terhadap lingkungan rumah sakit dan pelayanan kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah bagaimana cara
mengorientasi klien yang optimal dan efesien saat berada di lingkungan Rumah Sakit
Elizabeth?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mewujudkat peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan warga
Rumah Sakit Elizabeth khususnya di Ruang Rawat Inap.
1.3.2 Tujuan Khusus
Pasien dan keluarga dapat berorientasi secara optimal sehingga mampu
mewujudkan kepuasan klien terhadap Rumah sakit dan meweujudkan keselamatan
bagi pasien, keluarga dan petugas selama ada di lingkungan Rumah Sakit
Elizabeth
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Petugas Rumah Sakit.
a. Perawat dapat membina hubungan saling percaya dengan pasien dan
keluarga asien.
b. Merasa Terbantu dalam menjaga kebersihan lingkungan yang bersih,
nyaman dan sehat.
c. Memudahkan petugas pengambil sampah, tanpa harus memilah sampah
dan merasa lebih aman terhindar dari infeksi nosokomial

3
1.4.2 Bagi Pasien
a. Pasien mendapatkan informasi tentang kondisi ruangan, perawatan, obat,
tata tertib ruangan, dan pelayanan.
b. Tercapainya kepuasan pasien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
c. Menurunkan tingkat kecemasan pasien maupun keluarga pasien.
d. Pasien dan keluarga terhindar dari infeksi nosokomial.
e. Klien mau dan mampu berprilaku sehat selama berada dilingkungan
Rumah Sakit

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Rawat Inap


Rawat Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat.
Menurut Nursalam (2014), pelayanan rawat inap merupakan salah satu unit
pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan secara komprehensif untuk
membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh pasien, dan mempertahankan
kesehatan keluarga pasien, dimana unit rawat inap merupakan salah satu revenew
center rumah sakit sehingga tingkat kepuasan pelanggan atau pasien bisa dipakai
sebagai salah satu indikator mutu pelayanan.
2.2 Pelayanan Keperawatan
Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal (Asmadi 2008). Keperawatan merupakan suatu
bentuk layanan kesehatan berbasis ilmu dan tindakan keperawatan yang berbentuk
bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Sebagai suatu praktik professional, dalam pelayanan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang didalam pelaksanaannya selalu
memperhatikan kualitas hubungan perawat dan pasien sebagai kunci keberhasilan
dalam pelayanan.
2.3 Panduan Orientasi Klien Rawat Inap.
2.3.1 Pengertian
Orientasi pasien dan keluarga di Rawat Inap merupakan usaha
memberikan informasi atau mengenalkan kepada klien segala sesuatu yang
berkaitan dengan rumah sakit (Ragusti, 2008).
Dalam penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai
orientasi ruangan, perawatan, tata tertib ruangan. (Ariyanti, 2015)
2.3.2 Tujuan

5
Klien rawat inap mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan
kebiasaan aktifitas di rawat inap sehingga pasien mendapatkan kepuasan dan
keselamatan bagi pasien, keluarga dan petugas rumah sakit bisa ditingkatkan.
2.3.3 Materi Program Orientasi Klien
a. Ucapan salam, perkenalan perawat
b. Perkenalan dokter yang bertanggung jawab dan Non Medis, perawat, saat
pertama kali ketemu klien
c. Perkenalan ruangan / lingkungan (kamar mandi, ruang tunggu, nurse
station, depo farmasi, dapur, masjid, tempat remot ac dan tv)
d. Penjelasan tentang kebersihan tangan, lima momen cuci tangan, dan
penjelasan tentang sampah medis dan non medis yang diberikan pada
klien rawat inap.
e. Penjelasan tentang aturan rumah sakit seperti, jam berkunjung, waktu
makan, tata cara pembayaran rumah sakit, anjuran untuk tidak membawa
barang berharga,
2.3.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Timbang Terima
a. Pelaksanaan secara efektif dan efisien
b. Dilakukan oleh perawat yang telah diberi wewenang atau delegasi.
c. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien.
d. Saat berkomunukasi dengan pasien dan keluarga tetaplah tersenyum dan
gunakan komunikasi terapeutik
e. Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
2.3.5 Tahapan Cuci Tangan 6 langkah
a. Ratakan sabun dengan mengosokkan telapak tangan
b. Gosokkan punggung tangan
c. Gosok ke dua telapak tangan dan sela-sela jari
d. Gosok tangan dengan pergerakan mengunci
e. Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan pada tang satunya
f. Gosok ujung jari tangan kiri secara bersamaan secara berputar pada
telapak tangan kanan dan lakukan pada ujung jari tangan satunya.
5 Momen Cuci Tangan :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptic
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien

6
2.3.6 Macam-macam Limbah di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
berdasarkan jenisnya.
a. Limbah infeksius : Limbah yang diduga mengandung pathogen
Contohnya: Sampah Microbiologis (Cairan muntah, dahak, air ludah
pasien, produk darah manusia, urin pasien dll).
b. Limbah non Infeksius: : Limbah yang diduga mengandung pathogen
Seperti: Bungkus makanan, kertas, dan bahan yang tidak bersentuhan
dengan cairan pasien.

7
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data


Selama 1 bulan, satu minggu menjalani orientasi di Rumah Sakit Elizabeth,
penelis menemukan masalah tentang orientasi pasien yang belum maksimal. Masih
banyak pasien yang belum tau tentang kebiasaan perilaku di Rumah Sakit
Elizabeth, salah satunya ditemukan data pada klien Tn. S di ruang kelas 3 yang
belum tau tentang cuci tangan dan pemilahan sampah infeksius dan non infeksius.
Dan ditemukan data lagi pada keluarga pasien kelas 2 yaitu Klien Tn. A yang
bingung mencari tempat ibadah ketika mau sholat Jum’at.
Dari data tersebut membuktikan bahwasannya orientasi pasien masih belum
optimal, klien hanya mendapatkan informasi dokter yang merawat, kondisi pasien,
tindakan kepada pasien dan jam kunjung yang berhubungan dengan pasien, tetapi
pasien belum mendapatkan informasi tentang macam-macam ruangan termasuk
tempat ibadah dan kamar mandi, jadwal makan, aturan perilaku hidup sehat seperti
budaya cuci tangan dan membuang sampah sesuai jenisnya (letak tempat sampah).
3.2 Solusi
Berdasarkan masalah yang ditemukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Elizabeth bahwa perlunya upaya pengoptimalan orientasi klien terhadap ruang
rawat inap, yang bertujuan membantu adaptasi terhadap lingkungan maupun
kebiasaan perilaku hidup sehat yang ada di rumah sakit.
Dalam upaya pengoptimalan orientasi pasien bisa dilakukan promotif saat
klien baru masuk ruangan rawat inap yang dilaksanakan di ruang jaga perawat
seperti memberikan informasi tentang tata cara pembayaran rumah sakit, anjuran
untuk tidak membawa barang berharga, jam kunjung, fasilitas ruangan rawat inap,
waktu makan, cuci tangan (mendemonstrasikan cuci tangan 6 langkah), pemilahan
sampah yang dibantu adanya lembar cek list orientasi pasien, lembar juknis
orientasi pasien dan memberikan kesempatan klien untuk bertanya, jika masih ada
yang belum paham. Dengan dilakukan promotif tentang orientasi klien baru
diruang perawat rawat inap, klien dapat beradaptasi terhadap lingkungan barunya,
mengerti dan mau melaksanakan perilaku hidup sehat, khusunya selama berada di
lingkungan rumah Sakit. Untuk mengingatkan klien tentang perilaku hidup sehat
seperti cuci tangan dan pemilahan sampah bisa menggunakan promotif audio yang

8
bisa di putar setelah alarm jam kunjungan habis. Pemilihan yang kata tepat dan
jelas sangat mempengaruhi daya respon klien di lingkungan rumah sakit. Rekaman
yang di putar berisi teks atau pesan sebagai berikut setelah alarm jam kunjung
habis bisa di tambahkan “dan Untuk seluruh warga Rumah sakit Elisabeth, di
wajibkan untuk melakukan cuci tangan sesuai petunjuk gambar disekitar
handscrub dan selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit. Pisahkan
sampah bekas cairan pasien di sampah kuming dan sampah tidak bekas cairan
pasien di sampah hitam. Atas perhatiannya terima kasih”.
Jadi, selain klien mendapatkan informasi tentang pelayanan medis terhadap
pasien, klien juga mendapatkan informasi yang lain sehingga klien dapat
beradaptasi dan merasakan kepuasan terhadap pelayan di Rumah sakit Elizabeth,
hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan klien atau masyarakat terhadap
Rumah Sakit Elizabeth.

9
LEMBAR PENERIMAAN PASIEN BARU

Berilah tanda “√” pada daftar yang sudah diorientasikan ke pasien


PERKENALAN ( ORIENTASI RUANGAN, SARANA LAIN DAN ORANG)
1 □ Perkenalan diri
2 □ Perkenalan dokter yang bertanggung jawab
3 □ Perkenalan ruangan / lingkungan
4 □ Nurse station
5 □ Masjid

PERATURAN RUMAH SAKIT


Penjelasan tentang aturan rumah sakit
1. □ Jam berkunjung
2. □ Waktu makan
3. □ Tata cara pembayaran rumah sakit
4. □ Anjuran untuk tidak membawa barang berharga
5. □ Penjelasan tentang kebersihan tangan dengan 6 langkah cuci tangan, lima
momen cuci tangan,
6. □ Penjelasan tentang sampah medis dan non medis

Situbondo, …………….,Jam: ………..


Perawat Ruangan Klien/Keluarga Pasien

( ) ( )

10
JUKNIS PENERIMAAN PASIEN BARU

Pengertian Orientasi pasien dan keluarga di Rawat Inap merupakan usaha memberikan informasi atau
mengenalkan kepada klien segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah sakit
Tujuan Klien rawat inap mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan kebiasaan aktifitas di
rawat inap sehingga pasien mendapatkan kepuasan dan keselamatan bagi pasien, keluarga
dan petugas rumah sakit bisa ditingkatkan.
Sasaran Klien rawat inap di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo.

Materi a. Ucapan selam, perkenalan diri


Orientasi b. Perkenalan dokter yang bertanggung jawab dan Non Medis, perawat, saat pertama
Pasien kali ketemu klien
c. Penjelaskan lokasi ruangan seperti ruang perawat, kamar mandi, masjid. Tempat kasir
pembayaran
d. Penjelasan aturan jam kunjung dan jam makan yaitu
1. Jam Kunjung:
2. Jam Makan:
e. Penjelasan untuk tidak dianjurkan tidak membawa barang yang berharga, seperti
perhiasan dan lain-lain.
f. Penjelasan tentang kebersihan tangan, lima momen cuci tangan,:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptic
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
g. Penjelasan tentang sampah medis dan non medis yang diberikan pada klien rawat
inap.\
1. Limbah infeksius: Sampah yang berhubungan dengan cairan pasien (Cairan
muntah, dahak, air ludah pasien, produk darah manusia, urin pasien dll).
2. Limbah non Infeksius: Sampah yang tidak berhubungan dengan cairan pasien
Seperti: Bungkus makanan, kertas, dan bahan yang tidak bersentuhan dengan
cairan pasien.

11
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pelayanan klien di ruang rawat inap bersifat komprehensif yaitu pelayanan

diberikan bukan hanya untuk pasien tapi juga diberikan untuk keluarga pasien. Ketika

pasien sudah masuk rawat inap, klien baru harus bisa beradaptasi dengan lingkungan

rumah . Sebagai pelayanan rawat inap yang komprehensif, petugas ruang rawat inap

harus membantu adaptasi klien mulai dari macam-macam ruangan termasuk tempat

ibadah dan kamar mandi, jadwal makan, jam kunjung, aturan perilaku hidup sehat

seperti budaya cuci tangan dan membuang sampah sesuai jenisnya (letak tempat

sampah), sehingga klien merasa puas terhadap pelayanan, terhindar penyakit

nosokomial, dan berprilaku hidup sehat saat berada di lingkungan rumah sakit.
4.2 Saran
Sebagai pelayanan rawat inap yang komprehensif di Rumah Sakit Elizabeth,

Saya berharap progam upaya orientasi secara optimal di ruang rawat inap bisa

mendapatkan persetujuan dan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu

pelayanan di Ruang Rwat Inap di Rumah sakit Elizabeth.

12
REFRENSI
Achmad.2012.Mskslah Prosedur Penerimaan Klien Baru.

http://Akhmadchoiri.wordpress.com (2 November 2019, Jam 16.00).


Ariyanti.2015.Manajement Penerimaan Pasien Baru.http://nyuntastic.blogspot.co.id

(2 November 2019, Jam 16.00)


Nursalam.2014.Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional Edisi 4.Jakarta: Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai