Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya
MAKALAH ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata pelajaran Seni
Budaya Keterampilan serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk
membaca dan memahami tentang seni rupa tiga dimensi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
baik dalam pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan makalah. Untuk
itu saya harapkan dari semua pihak guna menyempurnakan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.
Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada umumnya.
1
DAFTAR ISI
BAB 1 .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
BAB II ................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN................................................................................................................... 4
A. Seni Rupa Tiga Dimensi.......................................................................................... 4
B. Karya seni rupa........................................................................................................ 4
BAB III ...............................................................................................................................10
PENUTUP ..........................................................................................................................10
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa tiga
dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa tiga dimensi akan meliputi media dan
teknik pemuatan. Di dalam makalah ini juga kami menampilkan gambar-gambar yang
merupakan contoh karya seni rupa tiga dimensi.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Seni Rupa 3 Dimensi ?
2) Penjelasan tentang jenis-jenis Seni Rupa 3 Dimensi ?
3) Penjelasan tentang Simbol Seni Rupa 3 Dimensi ?
C. Tujuan
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan seni rupa 3 dimensi
2) Mengetahui jenis-jenis seni rupa 3 dimensi
3) Mengetahui symbol seni rupa 3 dimensi
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Contohnya hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti
topeng dan vas bunga.
b. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
psikis. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaannya dan juga keindahanya. Dengan demikian bentuk benda atau
karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.
Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, dan lemari.
c. Media Dan Teknik
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang
digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
5
• Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya
berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa
penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu Proklamasi di Jakarta adalah
simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa
di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis
katulistiwa.
• Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan
patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan
perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di Negara kita.
Kepahlawanan dan perjuangan orang –orang tersebut dikenang hingga saat ini,
dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang
dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur
rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal,
garis tipis, garis lurus, garis lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-
makna simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang
dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
Misalnya merah adalah simbol keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan.
Patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan
beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat-sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil
melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala seringkali digunakan untuk
melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan untuk
melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada
karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya
seni rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk
membuat patung, tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang
sejak jaman dahulu. Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya
berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau
tempat-tempat bersejarah.
• Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud
karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya
keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan
warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya.
6
Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah
karya seni rupa.
• Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang
diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau
orang yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung
abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya
tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan
merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai
estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
I. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan.
Penilaian dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak
memenuhi syarat maka karya itu tak mempunyai nilai.
II. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara
murni, subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
III. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai
estetika yang tidak mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena
karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia abadi. pada masa sekarang
estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
• Studi mengenai fenomena estetis
• Studi mengenai fenomena persepsi
• Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang
berpendapat bahwa, "keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya
sendiri telah memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu
benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".
7
7. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara
mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan
sehingga menjadi suatu karya anyaman.
8. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung
beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut
rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau
dengan cara yang lain.
9. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan
menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat
berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan
jumbai.
10. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang
dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras
dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet,
gips, dan logam (tembaga, besi).
11. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat
lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara
lain tanah liat, plastisi.
12. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak
dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan
alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan
keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
8
b) Seni Kriya
Kerajinan tangan atau sering disebut seni kriya (handy craft) banyak dijumpai di wilayah
Nusantara. Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat benda-benda hasil kerajinan tangan.
Seni kriya termasuk seni terapan dua dimensi dan tiga dimensi.
1) Anyaman
Bahan dasar yang digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-bahan
alam dan dari bahan sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman
antara lain : bambu, daun pandan, rotan, enceng gondok, pelepah pisang, berbagai macam
plastik, dan lain sebagainya.
2) Keramik/Gerabah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah tanah liat.
3) Ukiran dan Pahatan
Seni ini banyak dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga, misalnya meja,
kursi, almari, tempat tidur, sketsel.
4) Seni Dekorasi
Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan. Mendekor
suatu tempat (ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada
dua jenis dekorasi yaitu dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan
(exterior).
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari semua panjeasan di atas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Seni rupa menurut kegunaannya terbagi menjadi dua yaitu seni rupa murni dan
seni rupa terapan.
2. Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu Seni rupa dua dimensi (dwimatra) dan seni rupa tiga dimensi (trimatra)
3. Karya seni rupa 3 dimensi (trimatra) yaitu sebuah karya seni yang memiliki
ukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa tiga
dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi.
4. Seni rupa tiga dimensi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua yaitu seni
bangunan / arsitektur dan seni patung.
5. Pembuatan patung memiliki berbagai tekhnik, diantaranta:
a. Teknik pahat
b. Teknik membutsir
c. Teknik cetak atau coor
6. Karya seni relief merupakan perpaduan antara seni rupa dua dimensi dan tiga
dimensi.
B. SARAN DAN HARAPAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang Penerapan Unsur dan Prinsip
Seni Rupa yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang Penerapan
Unsur dan Prinsip Seni Rupa dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun
sumber yang berhubungan dengan Penerapan Unsur dan Prinsip Seni Rupa.
Dengan membuat makalah Penerapan Unsur dan Prinsip Seni Rupa ini diharapkan
dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya dapat
bermanfaat dalam dunia kependidikan seni rupa.
10