PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iklim
Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu
daerah dalam periode tertentu. Cuaca ialah suatu keadaan atmosfer
selama periode waktu yang singkat. Cuaca bisa berubah dari jam ke
jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan tahun ke tahun. Suatu
pola cuaca daerah, yang dilacak selama lebih dari 30 tahun, dianggap
iklim.
Pengertian Iklim Menurut Para Ahli
5
yang lainnya. Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh
permukaan Bumi ditentukan oleh faktor- faktor berikut ini:
Keadaan awan
2. Angin
7
3. Awan
4. Kelembapan udara
8
5. Curah hujan
9
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
11
perbedaanya, sehingga tidak memungkinkan untuk dihuni
oleh makhluk hidup. Namun karena adanya gas rumah
kaca, bumi tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin. Gas
rumah kaca ini berada pada ambang batas normal, sehingga
tidak mengakibatkan bencana alam.
2. Aktivitas Matahari Sejumlah variasi dari aktivitas matahari
yang telah diamati dari penelitian sunspot dan isotope
berilium. Matahari memancarkan radiasi kebumi yang
selanjutnya akan diserap oleh bumi. Namun jika pancaran
panas matahari ini terlalu banyak, bumi tidak dapat
menyerapnya dan yang terjadi adalah panas ini
terperangkap didalam bumi dan menyebabkan bumi
menjadi lebih panas dari yang seharusnya.
Bervariasinya Jalur Orbit Bumi jalur orbit bumi bervariasi
dari mulai hamper berbentuk lingkaran sampai sedikit elips
dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi
dalam jarak bumi-matahari. Poros bumi pun bervariasi
kemiringannya dalam siklus sekitar 42.000 tahun,
menyebabkan variasi luas permukaan bumi yang terpapar
kepada matahari. Periode-periode variasi orbit dan gerak
poros bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim
sepanjang zaman.
Pergeseran Lempeng Tektonik Bumi ini terdiri dari
lempeng tektonik yang saling bergerak dan bergesekan satu
sama lain. Hal ini menyebabkan reposisi benua, keausan,
penyimpanan karbon, sulfur, besar-besaran dan peningkatan
glaciation. Gas karbon (co2) terkandung dalam lempeng
12
tanah, danau dan kolam magma yang gunungnya masih
aktif. Jika terjadi pergeseran lempeng, maka struktur tanah
akan berubah, menyebabkan perubahan susunan atas
karbon yang tadinya ada dibawah akan berpindah keatas
permukaan. Bahaya dari co2 adalah dapat mengurangi
hemoglobin dalam pengikatan o2 sehingga makhluk hidup
akan kesulitan bernapas, dan juga co2 memiliki
karakteristik yang kasat mata sehingga sulit dideteksi.
Peneliti dari university of iowa roy j. And lucille a. Carver
college of medicine menemukan bahwa inhalasi
nanopartikel karbon aktif dapat meningkatkan sumber
inflamasi paru-paru hingga dua kali lipat. Dalam perjalanan
vulkanisme, bahan dari inti dan mantel bumi dibawa
kepermukaan, sebagai akibat dari panas dan tekanan yang
dihasilkan di dalamnya. Fenomena letusan gunung berapi
dan geiser, melepaskan partikulat ke atmosfer yang dapat
mempengaruhi iklim.
3. El Nino dan La Nina El nino adalah proses terjadinya peningkatan
temperature atau suhu air laut didaerah peru dan ekuador yang
dapat berdampak mengganggu iklim secara global. Peristiwa ini
umumnya terjadi dalam waktu dua sampai tujuh tahun sekali.
Sedangkan la nina adalah kebalikan dari el nino, yaitu ketika suhu
atau temperatur air laut didaerah peru dan ekuador menjadi dingin.
Peristiwa la nina bisa menyebabkan angina kencang, hujan lebat
dan juga banjir didaerahdaerah sekitar Indonesia.
13
Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia :
15
provinsi ini. Kelebihan dan kekurangan air merupakan ancaman
utama akibat perubahan iklim, sehingga ketika bencana melanda
mereka nyaris tidak memiliki apapun untuk menghadapinya.
Curah hujan lebat dan banjir dapat memperburuk sistem
sanitasi yang belum memadai di berbagai daerah dan kota,
sehingga dapat membuat masyarakat rawan terkena penyakit-
penyakit yang menular lewat air seperti diare dan kolera. Suhu
tinggi dan kelembapan tinggi yang berkepanjangan juga
memungkinkan nyamuk menyebar ke wilayah-wilayah baru,
menimbulkan ancaman malaria dan demam berdarah dengue.
Selain ancaman yang telah disebutkan di atas, perubahan iklim
juga berpengaruh pada beberapa sektor kehidupan, antara lain
pertanian, sosial, ekonomi, dan politik.
Perubahan iklim diyakini akan berdampak buruk bagi
keberlanjutan produksi pertanian, terutama tanaman pangan.
Selain perubahan suhu, akibat dari perubahan iklim adalah
perubahan musim dan curah hujan yang mempengaruhi waktu
tanam dan produktivitas pertanian. Perubahan dan peningkatan
suhu serta frekuensi curah hujan menyebabkan ledakan populasi
dan migrasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), sehingga
menurunkan produktivitas tanaman pangan yang berarti dapat
mengganggu stabilitas pangan. Apabila hasil panen semakin
menurun maka dapat dipastikan akan mengancam ketahanan
pangan di seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia. Hal ini
dikarenakan ketahanan pangan adalah hal yang sangat penting dan
mempengaruhi sektor kehidupan lainnya.
16
Dalam sektor ekonomi, sosial dan politik, kebutuhan hidup
semakin meningkat seiring dengan perubahan lingkungan. Akan
tetapi, tidak semua lapisan masyarakat memiliki kemampuan yang
sama dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Masyarakat miskin
dapat menjadi semakin merasa kekurangan, sedangkan
masyarakat yang memiliki kemampuan lebih akan menjadi
semakin merasa berkuasa. Hal ini akan memicu munculnya sifat
egoisme dan keinginan menang sendiri dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga kesenjangan sosial akan semakin
terlihat. Akibat lainnya adalah sistem keamanan yang menurun,
contohnya adalah semakin maraknya pencurian dan perampokan,
bahkan korupsi yang dilakukan akibat keserakahan dan
hedonisme.
Kemerosotan biodiversitas di suatu wilayah sebagai
dampak runutan dari perubahan tata guna lahan dan perubahan
iklim menjadi ancaman yang akan terjadi di masa mendatang.
Munculnya spesies invasif juga dapat menyebabkan keberadaan
spesies asli di daerah tersebut menjadi terancam. Spesies yang
lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan akan mendominasi
suatu daerah tertentu. Spesies yang tidak dapat beradaptasi akan
mati dan rentan punah jika jumlahnya semakin menipis dan tidak
bereproduksi kembali. Hal ini akan menyebabkan hilangnya
biodiversitas spesies di suatu wilayah.
17
2.6 Cara mengatasi perubahan iklim
Upaya menghadapi perubahan lingkungan ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara seperti adaptasi, mitigasi, dan
menerapkan teknologi ramah lingkungan.
a. Mitigasi
18
pembangunan sarana lainnya. Sementara itu, hutan- hutan tropis
dataran rendah tersebut memiliki persediaan kayu dan diversitas
tumbuhan tinggi (Kartawinata, 2010). Hal ini patut mendapat
perhatian khusus melalui perencanaan tata guna lahan yang
berwawasan lingkungan.
Dalam rangka mitigasi perubahan iklim, langkah awal
yang dilakukan adalah inventarisasi cadangan karbon pada
berbagai tipe ekosistem melalui pengukuran dan pendugaan
(estimasi) biomassanya dengan menggunakan metode-metode
yang telah distandarisasi (Hairiah, et al., 2011). Langkah
berikutnya adalah dengan mendorong perluasan kawasan-kawasan
konservasi sesuai komitmen global, seperti UU Tata Ruang
Nasional, CBD, CCC dan Seville Strategy.
b. Adaptasi
22
e. Tenaga Angin (Wind Power)
Tenaga angin ini memanfaatkan energi kinetik angin
untuk ditangkap oleh baling-baling yang akan memutar as
hingga memutar generator yang akan mengubah energi rotasi
ini menjadi energi listrik yang nantinya akan disimpan oleh
baterai.
23
Reaktor biogas berfungsi mengubah kotoran binatang, kotoran
manusia dan materi organik lainnya, menjadi biogas. Konsumsi
biogas untuk skala rumah tangga antara lain digunakan sebagai
bahan bakar memasak dan lampu untuk penerangan.
3. Digester
5. Manhole
24
9. Saluran Pipa
10. Waterdrain
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan iklim adalah salah satu dari proses-proses
perubahan alamiah yang dialami Bumi. Akan tetapi, perubahan
tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor alamiah melainkan
aktivitas-aktivitas manusia yang mengeksploitasi alam secara
berlebihan dan menimbulkan kerusakan pada berbagai ekosistem di
bumi. Hasilnya, iklim kerap kali tidak menentu dan bahkan
menunjukan gejala-gejala yang ekstrem kemudian membawa
dampak merugikan bagi manusia. Dampak yang ditimbulkan oleh
perubahan iklim salah satunya ialah global warming. Pemanasan
global yaitu fenomena peningkatan temperatur global secara gradual
yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK).
Cahaya matahari dipancarkan ke bumi dalam bentuk radiasi
gelombang pendek. Di permukaan bumi, cahaya diserap dan
dipantulkan dalam wujud radiasi infra merah gelombang panjang.
Cahaya yang dipantulkan kembali, sebagian panasnya terperangkap
di atmosfer. Menumpuknya jumlah GRK di lapisan atmosfer
mengakibatkan panas akan tersimpan di permukaan bumi yang
menyebabkan suhu rata-rata tahunan bumi meningkat. Dengan
demikian, penurunan GRK menjadi salah satu perhatian dunia dalam
rangka menangani pemanasan global dan juga kelangsugan mahluk
hidup yang berada di bumi.
Selain itu salah satu upaya untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca tersebut
yaitu dengan adanya teknologi BIRU (Biogas Rumah) yang menghasilkan bio-
26
slurry
27