Prodi : IKM
DEFINISI MANUSIA
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas
memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan,
yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan
unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur
yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
Upanisads
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Abineno J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
Sokrate
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
I Wayan Watra
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Erbe Sentanu
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban
tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola
berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “manusia” diartikan sebagai makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara bahasa manusia berasal dari kata “Manu” (sansekerta) “Mens” (latin) yang
bearti berakal budi atau mahluk yang berakal budi (mampu menguasai mahluk lain). Manusia
merupakan mahluk sosial yang tidak bias hidup sendiri, manusia saling memerlukan antara
yang satu dengan yang lainnya
Menurut Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang
terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh
Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai
komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan
sistem norma yang di anutnya
Aristoteles
Menurut aristoteles manusia adalah sebagai zoon politicon atau sebagai mahluk
sosial. Sosial yang dimaksud disini adalah mampu berinteraksi dengan mahluk lain.
B. Ulasan
Manusia adalah mahluk berakal budi . Manusia dengan proses kejadiannya berjalan
berdasarkan sunnatullah atau hukum alam. Sumber penciptaanya dan proses kejadiannya
perlu dipahami agar manusia hidup tidak sombong dan lupa diri dalam beribadah. Dapat kita
cermati bahwa manusia bukan hanya berkaitan dengan kehidupan dibumi tetapi berkaitan
atau berinteraksi juga dengan Allah sehingga menentukan kehidupan selanjutnya setelah
kematian. Manusia juga merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk
berintraksi dalam kehidupan di dunia. Banyak dari manusia yang berprilaku seolah mereka
mahluk yang sempurna sehingga mereka menjadi lupa diri dan tidak memaknai kehidupan
yang sbenarnya. Jadi manusia merupakan mahluk yang berakal sehingga membedakan
dengan mahluk ciptaan lainnya, manusia juga merupakan mahluk yang bertanggungjawab
atas tugas kekhalifaannya (pelestarian atas bumi dan isinya).