Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENGERTIAN & PERILAKU BIAYA


A. Perilaku biaya
Perilaku biaya dapat diartikan sebagai perubahan biaya yang terjadi akibat perubahan
aktivitas biaya. Analisis perilaku biaya tidak hanya penting perusahaan manufaktur tapi juga
ntuk perusahaan jasa dan nirlaba.
Pola perilaku biaya:
Klasifikasi biaya berdasarkan pola perilaku biaya ini dapat digolongkan ke dalam :
1. Biaya variabel (variabel costs)
2. Biaya tetap (fixed costs)
3. Biaya campuran(mixed costs)

1. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah sebanding dengan aktivitas atau
volume produksi dalam rentang relevan tetapi perunit bersifat tetap. Contoh: Biaya bahan
baku dan tenaga kerja langsung,komisi penjualan,biaya pengiriman barang,pengerjaan
ulang,unit-unit yang rusak,bahan baku tidak langsung,alat-alat kecil.
Contoh kasus:
PT.chona art memproduksi kursi jati.setiap kursi membutuhkan kayu jati.harga pokok
kayu jati yang dibutuhkan persatuan kursi sebesar Rp 40.000
Diminta:
berapakah total biaya kayu jati yang di keluarkan apabila perusahaan memproduksi
sebesar 50 unit,100 unit,dan 150 unit
volume Harga pokok/unit Total biaya
50 unit Rp 40.000 Rp 2.000.000
100 unit Rp 40.000 Rp 4.000.000
150 unit Rp 40.000 Rp 6.000.000

2. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang secara total tetap dalam rentang relevan (relevant range)
tetapi per-unit berubah. Contoh: Biaya gaji,sewa,asuransi,pajak bumi&bangunan.
Contoh:
keterangan 2002 2003 2004 2005
Unit 200 250 350 350
Total biaya tetap Rp5.000.000 Rp5.000.000 Rp7.875.000 Rp8.662.500
Bi.tetap perunit Rp 25.000 Rp 20.000 Rp 22.500 Rp 24.750

3. Biaya Campuran (Mixed Cost)


Biaya Campuran adalah biaya yang mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya campuran disebut juga dengan Biaya Semi Variabel. Biaya Semi Variabel adalah biaya
yang pada aktivitas tertentu memperlihatkan karakteristik biaya tetap maupun biaya variabel.
Contoh: Biaya listrik,biaya perlengkapan,langsung,air,telpon.
Untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel dapat digunakan tiga metode yaitu:
a) Metode titik tertinggi dan terendah(high low points method)
b) Metode titik sebaran(scattergraph method)
c) Metode kuadrat terkecil(last square method)
a) Metode titik tertinggi dan terendah
Menghitung biaya tetap dab biaya variabel dengan menggunakan dua titik
berbeda yaitu titik tertinggi dan terendah.
PT. vicky
biaya listrik dan data jam kerja langsung
Bulan Biaya perawatan Jam tenaga kerja langsung
Januari Rp 2.560.000 8.500
Pebruari Rp 2.480.000 9.500
Maret Rp 2.480.000 9.750
April Rp 2.800.000 14.000
Mei Rp 2.120.000 8.000
juni Rp 2.000.000 6.000
Diminta:
Dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah,hitunglah tarif biaya variabel
dan biaya tetap.
Biaya aktivitas
Tertinggi(April) 14.000 Rp 2.800.000
Terendah(Juni) 6.000 Rp 2.000.000
selisih 8.000 Rp 800.000
Tarif variabel = 800.000 = Rp 100
8.000
BAB II
PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA FUNGSI MANAJEMEN&FUNGSI
AKUNTANSI BIAYA
A. Pengertian akuntansi biaya
Mengidentifikasi,mendefinisikan, mengukur,melaporkan dan menganalisis elemen-
elemen biaya langsung dan tak langsung yang berhubungan dengan pengolahan dan
pemasaran suatu barang / jasa.akuntansi biaya juga mengukur kinerja ,kualitas produk dan
produktivitas.
Akuntansi secara garis besar dibedakan menjadi 2 tipe :
1. Akuntansi keuangan
2. Akuntansi manajemen
Akuntansi biaya merupakan bagian dari Dua tipe akuntansi tsb. Akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen memiliki 2 kesamaan yaitu :merupakan sistem pengolah informasi yang
menghasilkan informasi keuangan.
 Perbedaan antara akuntansi manajemen terletak pada :
Akuntansi keuangan Akuntansi manajemen
1. Pemakai laporan para manajer puncak dan para manajer dari berbagai
akuntansi dan tujuan pihak extern jenjang organisasi
mereka
2. Lingkup informasi Perusahaan secara Bagian dari perusahaan
keseluruhan
3. Fokus informasi Berorientasi pada masa lalu Berorientasi pada masa yang
akan datang
4. Rentang waktu Kurang fleksibel, Fleksibel,bervariasidari
biasanya mencakup jangka harian
waktu kuartalan, mingguan,bulanan bahkan
tengah tahunan, dapat mencakupperiode 10
tahunan tahun
5. Kriteria bagi informasi Di batasi oleh prinsip akun Tidak ada batasan
akuntansi yang lazim
6. Disiplin sumber Ilmu ekonomi Ilmu ek & psikologi sosial
7. Isi laporan Lap berupa ringkasan Laporan bersifat rinci
mengenai perusahaan mengenai bagian dari
keseluruhan perusahaan
8.Sifat laporan Ketepatan informasi Unsur taksiran dalam
merupakan hal yang informasi adalah besar
penting
 Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan & akuntansi manajemen
Proses pencatatan,penggolongan,peringkasan dan penyajian serta penafsiran informasi
biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan.proses akuntansi biaya bisa
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan.dalam hal ini proses akuntansi
biaya harus memenuhi karakteristik akuntansi keuangan.dengan demikian akuntansi biaya
merupakan bagian dari akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
perusahaan.dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan kebutuhan pemakai dalam
perusahaan.dalam hal ini akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
 Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok :
1. Penentuan harga pokok produk
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk,akuntansi biaya
mencatat,menggolongkan,dan meringkas biaya biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.
2. Pengendalian biaya
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.jika biaya yang seharusnya ini telah
ditetapkan,akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya sesuai dengan dengan biaya yang seharus nya tersebut.
3. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang.oleh karena itu
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan
informasi masa yang akan datang.akuntansi biaya dalam hal pengambilan keputusan khusus
menyajikan biaya masa yang akan datang ( future cost )
 Dalam arti luas biaya adalah :
Pengorbanan sumber ekonomi,yang diukur dalam satuan uang,yang telah terjadi atau
yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya
tersebut di atas :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
 FUNGSI MANAJEMEN
1. PERENCANAAN
Merupakan formulasi kegiatan secara terinci untuk mencapai sasaran akhir kegiatan
manajemen. Perencanaan dalam Perusahaan akan menghasilkan 3 jenis rencana :
a) rencana strategis,
diformilasikan di tingkat manejemen puncak,memerlukan pandangan luas atas
perusahaan dan lingkungannya. yand dimulai dari identifikasi SWOT peluang
(opportunity), ancaman (threath), kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
b) Rencana jangka panjang,
biasanya meliputi periode waktu tiga sampai lima tahun kedepan,yang rincian dan
kuantitatifnya berada diantara rencana strategis dan rencana jangka pendek.
c) Rencana jangka pendek,
disusun melalui proses sistematis dan terjadual serta dinyatakan secara kuantitatif
terutama bersifat keuangan.anggaran tahuanan disusun sebagai pedoman kegiatan
perusahaan dan digunakan sebagai pengukur kinerja selama tahun anggaran.
2. PENGENDALIAN
Merupakan kegiatan pemantauan oleh manajemen terhadap implementasi rencana dan
melakukan tindakan perbaikan yang dibutuhkan.
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Merupakan proses pemilihan beberapa alternatif.fungsi ini terjalin dengan fungsi
perencanaan dan fungsi pengendalian.
Satu peran utama sistem informasi akuntansi biaya( sebagai bagian dari akuntansi
manajemen)adalah menyediakan informasi yang dapat di gunakan dalam pengambilan
keputusan.
BAB III
ACTVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN

CONTOH SOAL 2
Ir.syarief nur husien pemilik “NUR” landscaping,mengembangkan lahan pertamanan yg
menyediakan tanaman bagi kliennya. Dia baru menendatangani kontrak pesanan nomer L-01
dengan pengembang baru untuk menata 5 model rumah.kontrak ini meliputi penanaman
rerumputan,pohon,semak,dan bunga.pemilik memperkirakan bahwa pesanan tersebut
membutuhkan :
 Biaya bahan baku Rp 9.500.000
 planning hours 0 jam
 direct labor hours 60 jam
 tarip upah langsung Rp 6.000
 purchase order 5 kali
Kemudian mendapat tambahan order L-02 dengan estimasi sebagai berikut:
 biaya bahan baku Rp 3.500.000
 planning hours 25 jam
 purchase order 10 kali
 tarip upah langsung Rp 6.000
Selama ini BOP dibebankan dengan dasar tarip yang di hitung berdasarkan anggaran
BOP sebesar Rp 75.000.000dengan estimasi jam kerja langsung 5.000 jam. Namun pengusaha
tsb berkeinginan untuk memecah BOP kedalam berbagai aktivitas.dam memutuskan bahwa
pembelian (purchasing), pengembangan (plant development), dan umum (general) merupakan
aktivitas yang paling penting.
Sejalan dengan rencana itu maka pengusaha menetapkan anggaran BOP untuk masing-
masing kelompok maktivitas beserta jumlah permintaan setiap penggerak yang
diharapkan,adalah:
 Purchasing Rp 20 juta-purchase orders 1.000
 Plant development Rp 15 juta-planning hours 500
 General Rp 40 juta-direct laborhours 5.000
Jika pengusaha menetapkan harga jualk setiap pesanan sebesar 140 % dari harga
pokok,maka perhitungan harga pokok dan harga jual setiap pesanan jika menggunakan
pendekatan tradisioanal:
Tarip BOP = Rp 75.000.000: 5000
= Rp 15.000 per jam kerja langsung

L-01 L-02
Biaya bahan baku Rp 9.5 juta RP 3.5 juta
Upah langsung : 60 X 6.000 Rp 360 RB -
50 X 6.000 - Rp 300 RB
BOp: 60 X 15.000 Rp 900 RB -
50 X 15.000 - Rp 750 RB
---------------- ----------------

Total harga pokok Rp 10.760.000 Rp 4.550.000


Harga jual 140 % Rp15.064.000 Rp 6.370.000
Jika menggunakan pendekatan ABC,maka perhitungan harga pokok dan penetapan harga jual
setiap pesanan adalah sebagai berikut :
 Tarip purchasing = Rp 20 juta : 1.000
= Rp 20.000 per purcahasing order
 Tarip plant development = Rp 15 juta : 500
= Rp 30.000 / planning hours
 Tarip general = RP 40 juta : 5.000
= Rp 8.000 per direct labor hours
L-01 L-02
Biaya bahan baku Rp 9.5 juta RP 3.5 juta
Upah langsung : 60 X 6.000 Rp 360 RB -
50 X 6.000 - Rp 300 RB
BOp: purcahsing 5X20.000 Rp 100 RB -
10X20.000 - Rp 200 RB
plant 0X30.000
25X30.000 Rp 750 RB
general 60 x 8.000 Rp480.000
50 X 8000 Rp400.000
Total harga pokok Rp 10.440.000 Rp 5.150.000
Harga jual 140 % Rp14.616.000 Rp 7.210.000

CONTOH SOAL 3
PT Kondur berproduksi atas dasar pesanan,pada tanggal 1 januari 20x2,akun persediaan
menunjukkan:
 Persediaan bahan baku Rp 500.000
 Persediaan BDP(psn no D-017)
 bahan baku Rp 800.000
 upah langsung Rp1.200.000
 BOP Rp1.200.000 Rp 3.200.000
Selama tahun 20x2 tarip BOP ditetapkan Rp 100 perjam kerja langsung,transaksi selama tahun
20x2 adalah:
a. Pembelian bahan baku Rp 6.000.000 secara tunai.persediaan bahan baku per 31 januari 20x1
sebesar Rp 1.500.000,pemakaian bahan baku diserap pesanan D-017 Sebanyak 20%,pesanan
j-01 sebanyak40%,pesanan j-02 sebanyak 30%,dan pesanan j-03 sebanyak 10%.
b. Gaji dan upah yang dibayarkan :
upah langsung 100.000 jkl@Rp 100 Rp 10.000.000
upah tak langsung Rp 500.000
gaji pemasaran Rp 1.000.000
gaji adm&umum Rp 1.000.000
gaji & upah kotor Rp 12.500.000
pajk penghasilan Rp 625.000
Gaji&upah bersih Rp 11.875.000
Jam kerja langsung yang diserap D-017sebanyak 10.000 jam,pesanan j-01 sebanyak 35.000
jam,pesanan j-03 sebanyak 40.000 jam,pesanan j-03 sebanyak 15.000 jam.
c. Biaya lain-lain meliputi :
biaya overhead pabrik Rp 9.250.000
biaya penjualan Rp 500.000
biaya adm & umum Rp 250.000
d. Pesanan yang sudah selesai dan diserahkan kepada pemesan beserta harga jualnya:
Pesanan satuan Harga jual
D-017 25 UNIT Rp 300.000
J-01 50 UNIT Rp 200.000
J-02 100 UNIT Rp 150.000
Pesanan J-03 sampai 31 januari belum selesai diproses.
e. Selisih BOP ditutup ke akun harga pokok penjualan.

Di minta :
a) Tentukan harga pokok pesanan yang selesai dan yang masih dalam proses.
b) Buatlah jurnal yang diperlukan.
c) Siapkan kartu harga pokok pesanan D-017
d) Sajikan laporan rugi laba bulan januari 20X2

Jawaban : a)

Biaya D-017 J-01 J-02 Pesanan J-03 belum


produksi selesai selesai
B. bahan baku 800.000 2.000.000 1.500.000 5.300.000 500.000
1.000.000
Upah 1.200.000 3.500.000 4.000.000 9.700.000 1.500.000
langsung 1.000.000
BOP 1.200.000 3.500.000 4.000.000 9.700.000 1.500.000
1.000.000
Jumlah 6.200.000 9.000.000 9.500.000 24.700.000 3.500.000
Unit 25 50 100
Harga pokok / 248.000 180.000 95.000
unit
b) Jurnal yang diperlukan
A.
1. Mencatat penyesuaian kembali persediaan BDP awal :
BDP-bahan baku Rp 800.000
BDP-upah langsung Rp 1.200.000
BDP-BOP Rp 1.200.000
Persediaan BDP Rp 3.200.000
2. Mencatat pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 6.000.000
Kas Rp 6.000.000
3. Mencatat pemakaian bahah baku
BDP-bahan baku Rp 5.000.000
Persediaan bahan baku Rp 5.000.000
B.
1. Mencatat pembayaran gaji dan upah
Gaji dan upah Rp 12.500.000
Utang pajak penghasilan Rp 625.000
Kas Rp 1 1.875.000.
2. Mencatat distribusi gaji dan upah
BDP-upah langsung Rp 10.000.000
BOP-sesungguhnya Rp 500.000
Gaji penjualan Rp 1.000.000
Gaji adm & umum. Rp 1.000.000
Gaji & upah Rp 12.500.000
3. Mencatat pembebanan bop
BDP-BOP Rp 10.000.000
BOP dibebankan Rp 10.000.000
C. Mencatat biaya lain-lain
Bop sesungguhnya Rp 9.250.000
biaya lain-lain penjualan Rp 500.000
biaya lain-lainadm&umum Rp 250.000
macam-macam akun Rp 10.000.000
D. 1. Mencatat pesanan selesai dan masih dalam proses
Persediaan barang jadi Rp 24.700.000
Persediaan BDP Rp 3.500.000
BDP-bahan baku Rp 5.800.000
BDP-upah langsung Rp 11.200.000
BDP-BOP Rp 11.200.000
2. Mencatat penyerahan pesanan
Kas Rp 26.750.000
piutang dagang Rp 5.750.000
penjualan Rp 32.500.000

Harga pokok penjual Rp 24.700.000


persediaan barang jadi Rp 24.700.000
E .1. Mencatat selisih BOP
BOP-Dibebankan Rp 10.000.000
BOP-sesungguhnya Rp 9.750.000
selisih BOP Rp 250.000
2. Menutup selisih BOP ke akun harga pokok penjualan
selisih BOP Rp 250.000
harga pokok penjualan Rp 250.000
BAB IV
PRODUK HILANG & RUSAK
Produk hilang (rusak) yang bersifat normal merupakan produk hilang(rusak) yang tidak
dapat dihindari(normal lost) sedangkan yang abnormal merupakan produk hilang(rusak) yang
dapat dihindari.
Penentuan waktu inspeksi : Perusahaan dapat melakukan waktu inspeksi dalam rangka
menetapkan produk hilang (rusak) dapat dilakukan pada awal, pertengahan, atau akhir operasi
departemen. produk hilang (rusak) diketahui saat inspeksi dilakukan.
Contoh :
METODE RATA-RAT TERTIMBANG PT Tomang mengolah produknya melalui satu dept
produksi, data pada bulan maret 20x1
 Persedian BDP 1 maret 20x1
unit BDP 500 unit
tingk penyelesaian: B.baku 25%
B.Konversi 50%
harga pokok :
bahan baku Rp 11.000
Bi.tenaga kerja Rp 5.600
Bi.ov.pabrik Rp 2.800
Rp 19.400
 Data produksi selam maret 20x1 :
unit yang di proses 7.200 unit
unit yang selesai 2.400 unit
unit BDP akhir 1.800 unit
tingk penyelesaian: BB 40%
BK 2/3
hilang (rusak)normal 2.500 unit
hilang(rusak)abnormal 1.000 unit
 Biaya produksi bulan maret 20x1 :
Biaya bahan baku Rp 121.400
Biaya tenaga kerja Rp 93.800
Biaya ov.pabrik Rp 75.300
Berdasarkan data diatas buatlah laporan biaya produksi menurut metode rata-rata tertimbang
Penyelesaian :
PT tomang
laporan biaya produksi rata-rata tertimbang
maret 20x1
laporan produksi
unit BDPawal 500 unit
unit produk yang diolah 7.200 unit
7.700 unit
unit selesai dan dipindah ke gudang 2.400 unit
unit BDP akhir( BB = 40% ,BK = 2/3 ) 1.800 unit
unit hilang ( rusak ) normal 2.500 unit
unit hilang ( rusak ) abnormal 1.000 unit
7.700 unit

Pembebanan biaya produksi


nilai BDP
jenis biaya awal B.Prod maret jumlah satuan setara H.pokok/unit
Biaya bahan baku Rp 11.000 Rp 121.400 Rp132.400 6.620 Rp 20
Biaya tenaga kerja Rp 5.600 Rp 93.800 Rp 99.400 7.100 Rp 14
BOP Rp 2.800 Rp 75.300 Rp 78.100 7.100 Rp 11
jumlah Rp 19.400 Rp290.500 Rp309.900 Rp 45

Perhitungan harga pokok produksi


Harga pokok produk selesai : 2.400 x 45 Rp108.000
Nilai unit hilang(rusak) normal : 2.500 x 45 Rp112.500
Harga pokok produk yg ditransfer ke gudang Rp220.500
Nilai unit hilang(rusak)abnormal 1000 x 45 Rp 45.000
Nilai persediaan BDP akhir januari ( 1800 unit)
bahan baku = 40% x 1.800 x 20 = Rp 14.400
BTK = 2/3 x 1.800 x 14 = Rp 16.000
BOP = 2/3 x 1.800 x 11 = Rp 13.200
Rp 44.400
total biaya yang diperhitungkan Rp309.900
Perhitungan satuan setara metode rata-rata tertimbang
 Bahan baku = 2.400+(40% x 1.800)+2.500+1000
= 6.620 unit

 BK = 2.400 +(2/3x1.800)+2.500+1000
= 7.100 unit
1. Menyesuaikan kembali persediaan BDP awal
BDP bahan baku Rp 11.000
BDP BTK Rp 5.600
BDP BOP Rp 2.800
pers BDP Rp 19.400
2. Mencatat biaya produksi
BDP-BB Rp 121.400
BDP-BTK Rp 93.800
BDP-BOP Rp 75.300
Pers BB Rp 121.400
Gaji & upah Rp 93.800
Macam-macam Akun Rp 75.300
3. Mencatat produk selesai yang dipindah ke gudang (termasuk nilai produk hilang atau rusak
normal)dan persediaan BDP akhir
Pers barang jadi Rp 220.500
Pers BDP Rp 44.400
BDP BB Rp 112.400
BDP BTK Rp 85.400
BDP BOP Rp 67.100
Catatan
Jika produk rusak normal tersebut dapat dijual dengan harga Rp 10.00,maka nilai produk
rusak normal yang ditambahkan ke nilai produks selesai berkurang menjadi RP
102.500(112.500-10.000)sehingga nilai barang jadi menjadi Rp 210.500(220.500-10.000)
4. Mencatat produk selesai yang dipindah ke gudang(termasuk nilai produk rusak normal) dan
persediaan BDP akhir :
Pers barang jadi Rp 210.500
Pers produk rusak RP 10.000
Pers BDP Rp 44.400
BDP BB Rp 112.400
BDP BTK Rp 85.400
BDP BOP RP 67.100
Mencatat penjualan Produk rusak normal :
Kas/piutang dagang Rp 10.000
Persediaan produk rusak Rp 10.000
5. Mencatat kerugian produk hilang(rusak)abnormal
Kerugian prod. Hilang Rp 45.000
BDP BB Rp 20.000
BDP BTK Rp 14.000
BDP BOP RP 11.000
Catatan
perlakuan yang sama juga dapat terjadi pada produk rusak yang abnormal.jika produk rusak
abnormal dapat dijual dengan harga Rp 2.000 maka kerugia produk rusak berkurang menjadi
Rp 43.000 ( 45.000 – 2.000 ).dengan demikian jurnal 4 untuk mencatat penjualan produk
rusak abnormal :
6. Mencatat kerugian produk rusak abnormal dan persediaan produk rusak abnormal.
Persediaan prod.rusak Rp 43.000
Persediaan produk rusak Rp 2.000
BDP Bahan baku Rp 20.000
BDP BTK RP 14.000
BDP BOP Rp 11.000
Mencatat penjualan produk rusak abnormal
Kas/piutang dagang Rp 2.000
Pers produk rusak Rp 2.000
BAB V
SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA
Sistem biaya adalah :
Organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi manajemen.
Sistem dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Sistem biaya sesungguhnya (Historis)/Sistem biaya aktual
Adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok produk /pesanan/jasa pada saat
biaya tersebut sudah terjadi atau biaya yang sesungguhnya terjadi.
2. Sistem biaya ditentukan di muka (Biaya Standart)
Adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok kepada produk / pesanan /
jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum suatu produk
atau jasa dikerjakan.
Penentuan harga pokok
Adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa,
yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan
unsur biaya produksi variable saja. Penentuan harga pokok bisa dengan 2 cara :
1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh.
Adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk dengan
memperhitungkan semua biaya, seperti : biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap.
2. Metode Kalkulasi Biaya Variabel.
Adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk, hanya
memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel saja.
Akumulasi BIAYA
Adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu
produk dan jasa atau menyangkut suatu hal. Metode yang lazim digunakan , yaitu :
1. Akumulasi biaya proses
Adalah suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan harga pokok suatu produk
dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan
setiap pesanan atau kontrak dapat dipisah sesuai identitasnya.
2. Akumulasi biaya pesanan
Adalah suatu metode dalam pengumpulan harga pokok dengan mengumpulkan biaya
untuk setiap satuan waktu tertentu.
Proses produksi
Proses Produksi adalah proses pengolahan input menjadi output. Dalam perusahaan pabrikasi
proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Satu Tahapan Proses Produksi adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam
pengolahan produk selesai melalui satu departemen atau satu tahapan proses produksi.
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam
pengolahan produk selesai melalui beberapa departemen atau lebih dari satu departemen.
Siklus akuntansi biaya
Siklus Akuntansi Biaya dimulai :
1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi.
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung.
3. Penentuan biaya overhead pabrik.
Ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan biaya produksi selanjutnya dan harga
pokok produk selesai.
Dasar jurnal siklus akuntansi biaya
1. Jurnal Bahan Baku Langsung dan Bahan Penolong
a. Pencatatan pembelian bahan baku
Bahan baku XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara kredit)
Bahan baku XXX
Kas XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara tunai)
b. Pencatatan pembelian bahan penolong
Bahan penolong XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara kredit)
Bahan penolong XXX
Kas XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara tunai)
c. Jurnal Gabungan
Bahan XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara kredit)
Bahan XXX
Kas XXX
(jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara tunai)
d. Jurnal pemakaian bahan baku
produk dalam proses bahan baku XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku)
e. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong
Bahan pengendali XXX
Bahan Pemolong XXX
(jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong)

2. Jurnal Tenaga Kerja Langsung


a. Jurnal Pencatatan Tenaga Kerja Terutang oleh Perusahaan
Beban Gaji dan upah XXX
Gaji dan upah terutang XXX
(jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang belum dibayar oleh perusahaan atau gaji yang
masih terutang)
b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja
PDP - TKL XXX
BOP Pengendali XXX
Beban Pemasaran XXX
Beban Administrasi XXX
Beban gaji dan upah XXX
(jurnal untuk mencatat pemkaian tenaga kerja langsung dan biaya head pabrik
sesungguhnya dan biaya lain).
3. Jurnal Biaya Overhead Pabrik
a. Pencatatan pemakaian BOP
BOP XXX
Bahan penolong XXX
Tenaga kerja tidak langsung XXX
Biaya penyusutan XXX
BOP lain-lain XXX
(jurnal untuk mencatat pemakaian biaya overhead pabrik)
b. Jurnal Biaya Overhead Sesungguhnya
BOP Pengendali XXX
Akumulasi penyusutan mesin XXX
Asuransi biaya dimuka XXX
Kas XXX
c. Jurnal Menutup BOP dibebankan ke rekening BOP Sesungguhnya
BOP dibebankan XXX
BOP pengendali XXX
4. Jurnal Harga Pokok Produk Selesai
Produk selesai XXX
PDP – BBL XXX
PDP – TKL XXX
PDP - BOP XXX
(jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang)
5. Jurnal Harga Pokok Produk Dalam Proses
Persediaan PDP XXX
PDP - BBL XXX
PDP - TKL XXX
PDP - BOP XXX
(jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses)
6. Jurnal Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan XXX
Produk selesai XXX
(jurnal untuk mencatat produk selesai yang terjual)
7. Jurnal Penjualan
a. Pencatatan Penjualan Tunai
Kas XXX
Penjualan XXX
(mencatat penjualan produk selesai secara tunai)
Pencatatan Penjualan Kredit

b. Piutang XXX
Penjualan XXX
(jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara kredit)

Catatan :
PDP : Produk Dalam Proses; BBL : Bahan Baku Langsung
TKL : Tenaga Kerja Langsung; BOP : Biaya Overhead Pabrik
Contoh soal
PT.Kretif Ananda pada tahun 2006 mengeluarkan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.
100.000,-. Saldo perkiraan perusahaan awal dan akhir sebagai berikut:
Keterangan Awal Akhir
Bahan Baku Rp. 34.000 Rp. 48.000
Produk Dalam Proses Rp. 24.000 Rp. 28.000
Produk Jadi Rp. 56.000 Rp. 90.000
HPP - Rp. 280.000
BOP - Rp. 50.000
Diminta: Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan.
Penyelesaian :

Jurnal Yang Diperlukan


 Jurnal Pembebanan Biaya
PDP – Bahan Rp. 168.000
PDP – Tenaga Kerja Rp. 100.000
PDP – BOP Rp. 50.000
Bahan Rp. 168.000
Beban Gaji dan Upah Rp. 100.000
BOP dibebankan Rp. 50.000
(jurnal untuk mencatat pemakaian bahan, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik menjadi produk dalam proses).
 Jurnal Persediaan Produk Selesai
Persedian produk selesai Rp. 314.000
persediaan produk dalam proses Rp. 314.000
(jurnal untuk mencatat PDP bahan, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang
dimasukkan ke dalam proses dan menjadi produk selesai).
 Jurnal Harga Pokok Penjualan
HPP Rp. 280.000
produk selesai Rp. 280.000
LAPORAN HASIL BIAYA
Laporan hasil ini dapat disusun dalam bentuk laporan keuangan, laporan laba/rugi,
laporan neraca dan laporan arus kas. Penyusunan neraca dan arus kas pada perinsipnya sama
perbedaan terlihat pada neraca peruhaan dagang dan perusahaan pabrikasi. Perusahaan dagang
hanya mempunyai 1 persediaan yaitu persediaan barang jadi, sedangkan pada perusahaan
pabrikasi terdapat 3 persediaan yaitu :
1. Persedian bahan baku,
2. Persediaan produk dalam proses dan
3. Persediaan produk selesai

Contoh soal
PT. Indrajaya sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri mainan anak-anak. Perusahaan
merencanakan akan menyusun laporan laba/rugi dan laporan harga pokok produksi dan
penjualan secara terpisah. Berikut ini data biaya yang diperlukan oleh perusahaan tersebut
untuk tahun 2006:
Penjualan Rp. 150.000.000
Pembelian bahan Rp. 35.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp. 600.000
Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000
Bahan penolong Rp. 5.000.000
Tenaga kerja langsung Rp. 7.500.000
Listrik pabrik Rp. 1.250.000
Penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp. 1.600.000
Pajak bumi dan bangunan pabrik Rp. 1.000.000
Asuransi pabrik Rp. 1.200.000
BOP lain-lain Rp. 4.100.000
Pendapatan piutang Rp. 2.500.000
Biaya bunga Rp. 3.000.000
Biaya pemasaran Rp. 25.000.000
Biaya administrasi dan umum Rp. 15.000.000
Data Persediaan Awal dan Akhir:
Awal Akhir
Bahan Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000
Produk Dalam Proses Rp. 1.450.000 Rp. 1.750.000
Produk selesai Rp. 2.000.000 Rp. 1.250.000
Catatan: Pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung menggunakan 1 rekening yaitu
rekening bahan.
Diminta : Susunlah laporan harga pokok produksi dan penjualan untuk tahun 2006
Susunlah laporan laba/rugi perusahaan untuk tahun 2006

 Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan. Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan.

 Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan. Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai