1. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah sebanding dengan aktivitas atau
volume produksi dalam rentang relevan tetapi perunit bersifat tetap. Contoh: Biaya bahan
baku dan tenaga kerja langsung,komisi penjualan,biaya pengiriman barang,pengerjaan
ulang,unit-unit yang rusak,bahan baku tidak langsung,alat-alat kecil.
Contoh kasus:
PT.chona art memproduksi kursi jati.setiap kursi membutuhkan kayu jati.harga pokok
kayu jati yang dibutuhkan persatuan kursi sebesar Rp 40.000
Diminta:
berapakah total biaya kayu jati yang di keluarkan apabila perusahaan memproduksi
sebesar 50 unit,100 unit,dan 150 unit
volume Harga pokok/unit Total biaya
50 unit Rp 40.000 Rp 2.000.000
100 unit Rp 40.000 Rp 4.000.000
150 unit Rp 40.000 Rp 6.000.000
2. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang secara total tetap dalam rentang relevan (relevant range)
tetapi per-unit berubah. Contoh: Biaya gaji,sewa,asuransi,pajak bumi&bangunan.
Contoh:
keterangan 2002 2003 2004 2005
Unit 200 250 350 350
Total biaya tetap Rp5.000.000 Rp5.000.000 Rp7.875.000 Rp8.662.500
Bi.tetap perunit Rp 25.000 Rp 20.000 Rp 22.500 Rp 24.750
CONTOH SOAL 2
Ir.syarief nur husien pemilik “NUR” landscaping,mengembangkan lahan pertamanan yg
menyediakan tanaman bagi kliennya. Dia baru menendatangani kontrak pesanan nomer L-01
dengan pengembang baru untuk menata 5 model rumah.kontrak ini meliputi penanaman
rerumputan,pohon,semak,dan bunga.pemilik memperkirakan bahwa pesanan tersebut
membutuhkan :
Biaya bahan baku Rp 9.500.000
planning hours 0 jam
direct labor hours 60 jam
tarip upah langsung Rp 6.000
purchase order 5 kali
Kemudian mendapat tambahan order L-02 dengan estimasi sebagai berikut:
biaya bahan baku Rp 3.500.000
planning hours 25 jam
purchase order 10 kali
tarip upah langsung Rp 6.000
Selama ini BOP dibebankan dengan dasar tarip yang di hitung berdasarkan anggaran
BOP sebesar Rp 75.000.000dengan estimasi jam kerja langsung 5.000 jam. Namun pengusaha
tsb berkeinginan untuk memecah BOP kedalam berbagai aktivitas.dam memutuskan bahwa
pembelian (purchasing), pengembangan (plant development), dan umum (general) merupakan
aktivitas yang paling penting.
Sejalan dengan rencana itu maka pengusaha menetapkan anggaran BOP untuk masing-
masing kelompok maktivitas beserta jumlah permintaan setiap penggerak yang
diharapkan,adalah:
Purchasing Rp 20 juta-purchase orders 1.000
Plant development Rp 15 juta-planning hours 500
General Rp 40 juta-direct laborhours 5.000
Jika pengusaha menetapkan harga jualk setiap pesanan sebesar 140 % dari harga
pokok,maka perhitungan harga pokok dan harga jual setiap pesanan jika menggunakan
pendekatan tradisioanal:
Tarip BOP = Rp 75.000.000: 5000
= Rp 15.000 per jam kerja langsung
L-01 L-02
Biaya bahan baku Rp 9.5 juta RP 3.5 juta
Upah langsung : 60 X 6.000 Rp 360 RB -
50 X 6.000 - Rp 300 RB
BOp: 60 X 15.000 Rp 900 RB -
50 X 15.000 - Rp 750 RB
---------------- ----------------
CONTOH SOAL 3
PT Kondur berproduksi atas dasar pesanan,pada tanggal 1 januari 20x2,akun persediaan
menunjukkan:
Persediaan bahan baku Rp 500.000
Persediaan BDP(psn no D-017)
bahan baku Rp 800.000
upah langsung Rp1.200.000
BOP Rp1.200.000 Rp 3.200.000
Selama tahun 20x2 tarip BOP ditetapkan Rp 100 perjam kerja langsung,transaksi selama tahun
20x2 adalah:
a. Pembelian bahan baku Rp 6.000.000 secara tunai.persediaan bahan baku per 31 januari 20x1
sebesar Rp 1.500.000,pemakaian bahan baku diserap pesanan D-017 Sebanyak 20%,pesanan
j-01 sebanyak40%,pesanan j-02 sebanyak 30%,dan pesanan j-03 sebanyak 10%.
b. Gaji dan upah yang dibayarkan :
upah langsung 100.000 jkl@Rp 100 Rp 10.000.000
upah tak langsung Rp 500.000
gaji pemasaran Rp 1.000.000
gaji adm&umum Rp 1.000.000
gaji & upah kotor Rp 12.500.000
pajk penghasilan Rp 625.000
Gaji&upah bersih Rp 11.875.000
Jam kerja langsung yang diserap D-017sebanyak 10.000 jam,pesanan j-01 sebanyak 35.000
jam,pesanan j-03 sebanyak 40.000 jam,pesanan j-03 sebanyak 15.000 jam.
c. Biaya lain-lain meliputi :
biaya overhead pabrik Rp 9.250.000
biaya penjualan Rp 500.000
biaya adm & umum Rp 250.000
d. Pesanan yang sudah selesai dan diserahkan kepada pemesan beserta harga jualnya:
Pesanan satuan Harga jual
D-017 25 UNIT Rp 300.000
J-01 50 UNIT Rp 200.000
J-02 100 UNIT Rp 150.000
Pesanan J-03 sampai 31 januari belum selesai diproses.
e. Selisih BOP ditutup ke akun harga pokok penjualan.
Di minta :
a) Tentukan harga pokok pesanan yang selesai dan yang masih dalam proses.
b) Buatlah jurnal yang diperlukan.
c) Siapkan kartu harga pokok pesanan D-017
d) Sajikan laporan rugi laba bulan januari 20X2
Jawaban : a)
BK = 2.400 +(2/3x1.800)+2.500+1000
= 7.100 unit
1. Menyesuaikan kembali persediaan BDP awal
BDP bahan baku Rp 11.000
BDP BTK Rp 5.600
BDP BOP Rp 2.800
pers BDP Rp 19.400
2. Mencatat biaya produksi
BDP-BB Rp 121.400
BDP-BTK Rp 93.800
BDP-BOP Rp 75.300
Pers BB Rp 121.400
Gaji & upah Rp 93.800
Macam-macam Akun Rp 75.300
3. Mencatat produk selesai yang dipindah ke gudang (termasuk nilai produk hilang atau rusak
normal)dan persediaan BDP akhir
Pers barang jadi Rp 220.500
Pers BDP Rp 44.400
BDP BB Rp 112.400
BDP BTK Rp 85.400
BDP BOP Rp 67.100
Catatan
Jika produk rusak normal tersebut dapat dijual dengan harga Rp 10.00,maka nilai produk
rusak normal yang ditambahkan ke nilai produks selesai berkurang menjadi RP
102.500(112.500-10.000)sehingga nilai barang jadi menjadi Rp 210.500(220.500-10.000)
4. Mencatat produk selesai yang dipindah ke gudang(termasuk nilai produk rusak normal) dan
persediaan BDP akhir :
Pers barang jadi Rp 210.500
Pers produk rusak RP 10.000
Pers BDP Rp 44.400
BDP BB Rp 112.400
BDP BTK Rp 85.400
BDP BOP RP 67.100
Mencatat penjualan Produk rusak normal :
Kas/piutang dagang Rp 10.000
Persediaan produk rusak Rp 10.000
5. Mencatat kerugian produk hilang(rusak)abnormal
Kerugian prod. Hilang Rp 45.000
BDP BB Rp 20.000
BDP BTK Rp 14.000
BDP BOP RP 11.000
Catatan
perlakuan yang sama juga dapat terjadi pada produk rusak yang abnormal.jika produk rusak
abnormal dapat dijual dengan harga Rp 2.000 maka kerugia produk rusak berkurang menjadi
Rp 43.000 ( 45.000 – 2.000 ).dengan demikian jurnal 4 untuk mencatat penjualan produk
rusak abnormal :
6. Mencatat kerugian produk rusak abnormal dan persediaan produk rusak abnormal.
Persediaan prod.rusak Rp 43.000
Persediaan produk rusak Rp 2.000
BDP Bahan baku Rp 20.000
BDP BTK RP 14.000
BDP BOP Rp 11.000
Mencatat penjualan produk rusak abnormal
Kas/piutang dagang Rp 2.000
Pers produk rusak Rp 2.000
BAB V
SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA
Sistem biaya adalah :
Organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi manajemen.
Sistem dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Sistem biaya sesungguhnya (Historis)/Sistem biaya aktual
Adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok produk /pesanan/jasa pada saat
biaya tersebut sudah terjadi atau biaya yang sesungguhnya terjadi.
2. Sistem biaya ditentukan di muka (Biaya Standart)
Adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok kepada produk / pesanan /
jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum suatu produk
atau jasa dikerjakan.
Penentuan harga pokok
Adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa,
yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan
unsur biaya produksi variable saja. Penentuan harga pokok bisa dengan 2 cara :
1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh.
Adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk dengan
memperhitungkan semua biaya, seperti : biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap.
2. Metode Kalkulasi Biaya Variabel.
Adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk, hanya
memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel saja.
Akumulasi BIAYA
Adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu
produk dan jasa atau menyangkut suatu hal. Metode yang lazim digunakan , yaitu :
1. Akumulasi biaya proses
Adalah suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan harga pokok suatu produk
dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan
setiap pesanan atau kontrak dapat dipisah sesuai identitasnya.
2. Akumulasi biaya pesanan
Adalah suatu metode dalam pengumpulan harga pokok dengan mengumpulkan biaya
untuk setiap satuan waktu tertentu.
Proses produksi
Proses Produksi adalah proses pengolahan input menjadi output. Dalam perusahaan pabrikasi
proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Satu Tahapan Proses Produksi adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam
pengolahan produk selesai melalui satu departemen atau satu tahapan proses produksi.
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam
pengolahan produk selesai melalui beberapa departemen atau lebih dari satu departemen.
Siklus akuntansi biaya
Siklus Akuntansi Biaya dimulai :
1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi.
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung.
3. Penentuan biaya overhead pabrik.
Ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan biaya produksi selanjutnya dan harga
pokok produk selesai.
Dasar jurnal siklus akuntansi biaya
1. Jurnal Bahan Baku Langsung dan Bahan Penolong
a. Pencatatan pembelian bahan baku
Bahan baku XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara kredit)
Bahan baku XXX
Kas XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara tunai)
b. Pencatatan pembelian bahan penolong
Bahan penolong XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara kredit)
Bahan penolong XXX
Kas XXX
(jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara tunai)
c. Jurnal Gabungan
Bahan XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara kredit)
Bahan XXX
Kas XXX
(jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara tunai)
d. Jurnal pemakaian bahan baku
produk dalam proses bahan baku XXX
Hutang XXX
(jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku)
e. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong
Bahan pengendali XXX
Bahan Pemolong XXX
(jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong)
b. Piutang XXX
Penjualan XXX
(jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara kredit)
Catatan :
PDP : Produk Dalam Proses; BBL : Bahan Baku Langsung
TKL : Tenaga Kerja Langsung; BOP : Biaya Overhead Pabrik
Contoh soal
PT.Kretif Ananda pada tahun 2006 mengeluarkan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.
100.000,-. Saldo perkiraan perusahaan awal dan akhir sebagai berikut:
Keterangan Awal Akhir
Bahan Baku Rp. 34.000 Rp. 48.000
Produk Dalam Proses Rp. 24.000 Rp. 28.000
Produk Jadi Rp. 56.000 Rp. 90.000
HPP - Rp. 280.000
BOP - Rp. 50.000
Diminta: Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan.
Penyelesaian :
Contoh soal
PT. Indrajaya sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri mainan anak-anak. Perusahaan
merencanakan akan menyusun laporan laba/rugi dan laporan harga pokok produksi dan
penjualan secara terpisah. Berikut ini data biaya yang diperlukan oleh perusahaan tersebut
untuk tahun 2006:
Penjualan Rp. 150.000.000
Pembelian bahan Rp. 35.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp. 600.000
Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000
Bahan penolong Rp. 5.000.000
Tenaga kerja langsung Rp. 7.500.000
Listrik pabrik Rp. 1.250.000
Penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp. 1.600.000
Pajak bumi dan bangunan pabrik Rp. 1.000.000
Asuransi pabrik Rp. 1.200.000
BOP lain-lain Rp. 4.100.000
Pendapatan piutang Rp. 2.500.000
Biaya bunga Rp. 3.000.000
Biaya pemasaran Rp. 25.000.000
Biaya administrasi dan umum Rp. 15.000.000
Data Persediaan Awal dan Akhir:
Awal Akhir
Bahan Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000
Produk Dalam Proses Rp. 1.450.000 Rp. 1.750.000
Produk selesai Rp. 2.000.000 Rp. 1.250.000
Catatan: Pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung menggunakan 1 rekening yaitu
rekening bahan.
Diminta : Susunlah laporan harga pokok produksi dan penjualan untuk tahun 2006
Susunlah laporan laba/rugi perusahaan untuk tahun 2006
Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan. Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan.
Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan. Proses
pencatatan,penggolongan,peringkas
an dan penyajian serta penafsiran
informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut
ditujukan.proses akuntansi biaya
bisa ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar
perusahaan.dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memenuhi
karakteristik akuntansi
keuangan.dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi keuangan.