JUMRIATI (MU.011.014)
ST.HALIJA (MU.011.057)
MUNIRA. J (MU.011.032)
SRI RAHAYU SUSANTI (MU.011.0
DWI NURHAERINA (MU.010.113)
2011/2012
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM
Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkah Rahmat-Nya dan Karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “SISTEM
REPRODUKSI” dapat diselesaikan meskipun dalam bentuk sederhana. Penulisan makalah ini
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan pada mata kuliah ASKEB 1 “KEHAMILAN” DI
KAMPUS MINASA UPA MAKASSAR.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan
namun berkat ketekunan yang disertai dengan do’a kepada Allah SWT, kesulitan dan hambatan
itu dapat teratasi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kekurangan dan kesalahan yang menjadi
karakter khas manusia tercermin dalam laporan ini, olehnya itu penulis sangat terbuka atas input
dan konstruktif demi perbaikan makalah ini.
Melalui makalah ini penulis juga akan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan
terkhususnya kepada dosen pemimbing.
Billahifisabilihaq Fastabiqul Khaerat
Wassalmu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
A. Latar belakang…………………………………………………………………………..
B. Rumusan masalah………………………………………………………………………
C. tujuan penulisan………………………………………………………………………...
D. manfaat penulisan………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...
A. Simpulan ……………………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam ilmu kesehatan khususnya kebidanan kita perlu mempelajari system reproduksi
baik itu system reproduksi wanita maupun sisitem reproduksi pria. System reproduksi
merupakan alat/organ kelamin yang ada pada manusia.
Genetalia atau alat kelamin wanita terdiri dari kelamin luar (genetalia eksterna) dan
kelamin dalam (genetalia interna) serta organ asesoris mammae. Organ genetalia pada wanita
akan mengalami perkembangan setelah seorang wanita memasuki masa akil atau baliq. Akil
balik menunjukkan bahwa organ reproduksi wanita mulai berfungsi dibawah pengaruh dan
kontrol sistem saraf dan sisitem endokrin. Genetalia luar lebih banyak berfungsi sebagai alat
kopulasi. Sementara genetalia dalam dalam keadaan normal pada setiap bulan secara konstan
akan berfungsi.
Sistem reproduksi pria terdiri atas sepasang testis dan serangkaian saluran dengan
beberapa kelenjar yang dikenal dengan struktur genetalia eksternal dan internal. Fungsi
utama dari organ genetalia pria adalah memproduksi spermatozoa keluar menuju organ
genetalia wanita. Sperma diproduksi oleh testis dan ditransportasikan melalui kelenjar
epididimis, vas deverens, duktus ejakulasi dan uretra. Kelenjar reproduksi termasuk visika
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar kelenjar bulboutetra yang menghasilkan sekresi yang
akan menjadi bagian dari cairan semen yang akan diejakulasi melalui uretra.
B. Rumusan masalah
1. Alat reproduksi wanita dan pembagiannya
2. Fungsi alat reproduksi wanita
3. Alat reproduksi pria dan bagiannya
4. Fungsi alat reproduksi pria
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui alat reproduksi wanita dan pembagiannya
2. Untuk mengetahui fungsi alat reproduksi wanita
3. Untuk mengetahui alat reproduksi pria dan pembagiannya
4. Untuk mengetahui fungsi alat reproduksi pria
D. Manfaat penulisan
1. Mengetahui alat reproduksi wnita dan embagiannya
2. Mengetahui fungsi alat reproduksi wanita
3. Mengetahui alat reproduksi pria dan pembagiannya
4. Mengetahui fungsi alat reproduksi pria
BAB II
PEMBAHASAN
Penis befungsi ganda, sebagai saluran keluarnya air seni melalui meatus uretra
dan sebagai organ reproduksi.
Skrotum,
Bentuk kantong tergantung di depan anus dan dibelakang penis
Tersusun dari kulit dan otot dartos.
Kelenjar lemak langsung bermuara pada [ermukaan skrotum sekresi
dengan bau khas
Kontraksi otot dartos, membuat skrotum memendek dan kulit keriput.
Didalam skrotum terdapat 2 kompartemen yang dipisahkan oleh
septum yang berasal dari otot dartos. Setiap kompartemen berisi 1
testis dengan struktur yang berhubungan.
2. Genetalia interna
Struktur interna organ reproduksi pria termasuk gonad (testis, dan testikel),
sebuah sistem saluran (epididimys, vas deferens, duktus ejakulatori, dan uretra),
termasuk kelenjar asesoris (vesika seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbus-uretra dan
kelenjar uretra).
Testis, terdapat 1 pasang testis dengan bentuk lonjong, organ kelenjar yang
terdapat dalam kantong scrotum. Pada saat dewasa merupakan tempat produksi
sperma dan sekresi berupa hormone kelamin. Fungsi lainnya yaitu produksi
testosterone disamping produksi sperma.
Epididimys, saluran dengan panjang 6 m (20 kaki) berkelok-kelok membentuk
struktur dengan panjang kira-kira 3,75 cm.
Vas deferens, berasal dari epididimys menuju duktus ejakulasi,memungkinkan
lewatnya spermatozoa panjang kira-kira 40 cm.
Duktus ejakulasi, merupakan suatu kanal yang dibentuk dari gabungan vas
deverens dengan saluran ekskresi dari vesika seminalis yang menuju uretra pada
kelenjar prostat.
Uretra, merupakan saluran keluar urine dan semen. Uretra berawal dari kandung
kemih melalui kelenjar prostat, bersatu dari kelenjar prostat menjadi membrane
uretra dan berakhir di penis.
3. Kelenjar asesoris
Merupakan struktur khusus dibawa pengaruh dan regulasi kelenjar endokrin dan
saraf. Mempunyai fungsi sekresi dengan komponen unik dan esensial dalam cairan semen
yang diproduksi secara teratur.
Sekresi kelenjar asesoris untuk membantu transportasispermatozoa sepanjang
uretra saat ejakulasi, fungsi ini dipertahankan oleh hormone testosterone.
visika seminalis, terdapat 2 vesika seminalis, mengandung banyak lobus, panjang
setiap vesikel 7,5 cm. berlokasi antara kandung kemih dan rectum.
Kelenjar prostat, merupakan cairan alkalis yang bersifat basah dapat melindungi
sperma dari suasana asam dari vagina wanita dan uretra pria.
Kelenjar uretra dan bulbus-uretra
Kelenjar bulbus-uretra atau cowper’s glands
Merupakan sepasang kelenjar dengan struktur kecil pada kedua sisi
membrane uretra, sekresi kelenjar ini berupa lender kental, jernih
selanjutnya menjadi bagian dari semen.
Lender ini juga berfungsi sebagai pelumas pada saat aktifitas seksual dan
menetralkan sifat keasaman uretra dan vagina sehingga meningkatkan
motilitas sperma.
kelenjar uretra atau littre’s glands, kelenjar yang mensekresi lender untuk
menembah fungsi sekresi kelenjar bulbus-uretra.
4. Semen
Merupakan cairan kental dan putih yang diejakulasi oleh pria pada saat orgasme,
mengandung spermatozoa dan fruktosa kaya nutrisi.
Pada saat ejakulasi semen mengandung cairan yang berasal dari vesika seminalis dan
kelenjar prostat. Campuran semen bersifat alkalis dengan rata pH 7,5. Rata-rata semen
yang dilepaskan saat ejakulasi 3-5 ml.
DAFTAR PUSTAKA