SISWASMK
KA
......
BU
---
....
-- TE
R
~
S
TA
SI
ER
IV
N
Disusun Oleh:
Tumiyanta
NIM.017985793
PROGRAMPASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013
ABSTRAK
Tumiyanta
Universitas Terbuka
KA
(2) Peningkatan pemecahan masalah matematik siswa SMK yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih baik dibandingkan dengan
BU
siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah
penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK di Kota
R
Bogor dengan populasi terjangkau SMK Negeri 3 Bogor. Penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Sample dalam penelitian ini diambil 2 kelas
TE
yaitu kelas X di SMK Negeri 3 Bogor yaitu Ke1as X Patiseri sebagai kelas
eksperimen dan Kelas X Jasa Boga 1 sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian
S
ini diperoleh dari tiga maCam instrumen yaitu soal tes kemampuan berpikir kreatif
TA
dan pemecahan masalah matematik dan non tes yang terdiri dari skala pendapat
siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan problem
posing. Analisis hipotesisnya menggunakan uji rata-rata sampel saling bebas.
SI
kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa kelas kontrol ( p = 0,000) serta
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen
lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol ( p = 0,000 ). Demikianjuga
IV
ABSTRACT
Tumiyanta
Universitas Terbuka
The research was conducted with the aim to find out whether the learning process
by using problem posing method gives influence on vocational school
students'achievement of creative thinking and problem solving ability. There are
two hypothesis to be examined here, those are: (1) The achievement of creative
thinking ability of the students who learn with problem posing method is better
than the achievement of those who study with convensional method, (2) The
KA
achievement of mathematics problem solving ability of the students who study
with problem posing method is better than the achievement of those who study
BU
with convensional method. This is an experiment research. The samples were
taken randomly by using purposive sampling technique.The population of this
R
research is the students of vocational scQools in Bogor with the students of SMK.
Negeri 3 Bogor as the reachable population.There are two tenth-grade classes of
TE
SMK. Negeri 3 Bogor which were chosen in this research. Those classes are X
Pastry as the experiment class and X Food and Beverage Service as the control
S
class. Data used in this research were taken from three kinds of instruments: test
TA
that the achievement of creative thinking ability of the students in the experiment
ER
class is higher than the achievement of those who study in the control class
(p=O,OOO) and the achievement of mathematic problem solving ability of the
students in the experiment class is higher than the achievement of those who study
IV
in the control class (p=O,OOO). These results are in accordance with the result of
N
the questionnaire which show that the students indicate positive attitude toward
the mathematic learning which uses problem posing method. By using problem
U
KA
Menyetujui :
BU
Pembimbing II, Pembimbing I,
R
TE
S
Mengetahui,
ER
IV
N
U
ii
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PENGESAHAN
Nama : Tumiyanta
NIM : 017985793
Program Studi : Magister Pendidikan Matematika
Judul Tesis : Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa SMK
KA
BU
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program
Pascasarjana, Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas
Terbuka pada:
R
TE
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Juli 2013
Waktu : 12.30 - 14.30 WIB
S
Tandatangan -- .
IV
N
.
U
:~:::o~=.~.~
Penguji Ahli
Pembimbing I C
Dr. Jarnawi Afgani D., M.Kes.
Tandatangan . .
Pembimbing II
UNIVERSITAS TERBUKA
PROG~PASCASARJANA
PROGRA!\1 STUDI: MAGISTERPENDIDIKAN MATEMATIKA
PERNYATAAN
KA
TAPM yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap
BU
8iswa 8MK adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip
R
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
TE
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan
TA
SI
ER
(Tumiyanta)
NIM 017985793
41416.pdf
KATAPENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas herbt
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan TAPM (Tesis) ini.
Penulisan TAPM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Universitas Terbuka. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dati
berbagai pihak, dati mulai perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan
TAPM, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan TAPM ini. Oleh karena itu,
KA
saya mengucapkan terima kasih kepada :
BU
(1) Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka;
R
(2) Kepala UPBJJ-UT Bogor selaku penyelenggara Program Pascasarjana;
TE
(3) Bapak Jarnawi Afgani D,M.Kes,Dr selaku Pembimbing I dan Dr. Sandra
Sukmaning Adji, M.Pd, M.Ed selaku Pembimbing II yang telah
S
(5) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
IV
(6) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan penulisan
U
TAPMini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga TAPM ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Bogor, Juli 2013
Penulis
DAFTARISI
Halaman
Abstrak:
1
Lembar Persetujuan 11
Pemyataan.................................................. . IV
Daftar lsi VI
KA
Daftar Lampiran V11
BAB I PENDAHULUAN ~ ~. 1
BU
B. Perumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 8
R
D. Kegunaan Penelitian TE 9
A. Kajian Teori 10
AS
D. Definisi Operasional..... 24
SI
A. Desain Penelitian ,. 27
ER
C. Instrumen Penelitian .. 29
IV
A. Temuan..................................................................... 45
B. Pembahasan............................................................ 66
A. Simpulan 81
B. Saran 81
DAFTAR PUSTAKA 83
LAMPmAN
DAFrARLAMPIRAN
hal
KA
6. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik.............. 110
BU
7. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir kreatif....................... 112
R
8. Kunci Jawaban tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik TE 114
TA
SI
ER
IV
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
HABIT
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Teori belajar
Sanjaya (2009: 110) menyatakan bahwa " belajar dianggap sebagai proses
perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan ". Hilgard (dalam
KA
activity originates or changed through training procedurs ( weather in the
BU
laboratory or in the naural environment) as distinguishedfrom changes byfactors
R
not atributable to training." Hilgard menjelaskan, belajar itu adalah proses
TE
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
S
Belajar adalah merupakan proses kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Proses
U
yang teIjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disaksikan. Mungldn
angguk dan memperhatikan dengan seksama itu belajar. Ketika ditanya oleh guru
tidak mengerti apa-apa Akan tetapi sebaliknya siswa yang kelihatannya tidak
memperhatikan dan tidak pernah memandang guru, belurn tentu tidak belajar.
Mungkin saja otaknya sedang mencerna yang dijelaskan oleh guru, sehingga
melalui kegiatan atau prosedur dari pengalaman dan latihan di dalam laboratorium
terjadinya proses interaksi antara peserta didik dan guru yang bertujuan untuk
KA
2. Kemampuan berpikir kreatif
BU
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan pemikiran
R
yang baru dan benar serta bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang
TE
dihadapi. Kreativitas seseorang mensyaratkan tingkat kecerdasan dan lingkungan
S
sosial yang dapat merangsang mereka agar kreativitas yang dimiliki dapat tumbuh
TA
sesuai dengan masalah itu dan tepat. Selain itu juga jawabannya bervariasi.
Menurut beliau ada lima unsur berpikir kreatif yaitu : (1) lancar (fluency) yaitu
bervariasi, (3) orisinil (originality) yaitu mampu melahirkan gagasan yang barn
mengembangkan gagasan atau produk, dan (5) evaluatif (evaluation) yaitu dapat
KA
3. Pemecahan Masalah
BU
Pembahasan tentang pemecahan masalah, maka perlu dipahami dahulu apa
R
itu masalah. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi / keadaan yang
TE
mendorong seseorang untuk segera menyelesaikannya tetapi tidak serta merta
S
tertentu, maka persoalan tersebut belum dapat disebut sebagai masalah. Munandar
E R
bahwa suatu masalah dapat diartikan sebagai suatu situasi dimana seseorang
N
U
masalah menjadi syarclt bagi proses untuk. memecahkan masalah dapat dikatakan
karena telah diperolehnya solusi dari masalah itu. Menurutnya, suatu masalah
KA
bam benar-benar dikatakan telah diselesaikan apabila siswa telah memahami apa
BU
yang ia kerjakan, yakni memahami proses pemecahan masalah dan mengetahui
R
mengapa solusi yang telah diperoleh tersebut sesuai.
TE
Polya (dalam Mahmudi, 2008) memberikan heuristik atau langkah-langkah
S
umum pemecahan masalah yaitu : (l) memahami soal atau masalah, (2) membuat
TA
dihadapi, apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, atau apa yang hams
IV
antara data dengan hal-hal yang belum diketahui, teorema apa yang digunakan,
U
rencana untuk menemukan. solusi, melakukan atau memeriksa setiap langkah apa
proses dan solusi untuk memastikan bahwa cara itu sudah baik dan beoar,
dalam situasi nyata sehari-hari, meskipoo tidak semua pemecahan masalah hams
seperti itu. Menurut Nakin (dalam Mahmudi, 2008) pemecahan masalah dapat
Siswa belajar matematika melalui aktivitas pemecahan masalah, yang dalam hal
KA
siswa. Pemecahan masalah dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi
BU
merupakan kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan diintegrasikan dalam
R
berbagai materi pelajaran yang sesuai. Branca (dalam Firdaus, 2009) menegaskan
TE
bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam matematika sangat penting, yaitu
S
matematika.
SI
4. Problem Posing
ER
soal, telah merYadi salah satu tema utama dalam pembelajaran matematika.
N
2008). Menurut Suyitno, (dalam Permana, tanpa taboo ), Problem posing mulai
dikembangkan pada taboo 1997 oleh Lynn D. English dan awal mulanya
dalam mata pelajaran lain. Model pembelajaran problem posing mulai masuk di
beberapa padanan dalam bahasa Indonesia. Suryanto (1998:1) dan As'ari (2000:4)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15
41416.pdf
siswa yang dapat mereka pikirkan tanpa pembatasan apapun baik terkait isi
maupun konteksnya. Sedangkan Lin (2004) problem posing dapat juga diartikan
KA
sebagai pembentukan soal berdasarkan konteks, cerita, informasi, atau gambar
BU
yang diketahui ( dalam Mahmudi, 2008).
R
Menurut Silver (dalam Mahmudi, 2008), problem posing meliputi beberapa
TE
pengertian, yaitu (1) perumusan soal atau perumusan ulang soal yang telah
AS
(2) perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah
T
SI
soal dari suatu situasi yang diberikan. Silver (dalam Sutawidjaja & Dahlan, 2011)
IV
dalam bentuk cerita, gambar, diagram, atau dalam bentuk lainnya, (2) selama
menjadi 3 tipe, yaitu (1) free problem posing (problem posing bebas), (2) semi-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16
41416.pdf
didasarkan pada materi matematika, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, atau
tingkat berpikir siswaTipe Free problem posing siswa membuat soal secara bebas
posing siswa diberikan situasi bebas atau terbuka kemudian siswa mengeksplorasi
KA
dimiliki, sedangkan tipe structured problem posing siswa membuat soal
BU
berdasarkan yang diketahui dengan mengubah data atau informasi yang sudah
R
diketahui. Brown dan Walter (dalam Mahmudi, 2008) merancang formula
TE
pembuatan soal berdasarkan soal-soal yang telah diselesaikan dengan
AS
pendekatan problem posing yak.ni: (1) describe the content, (2) define the
IV
problem, (3) personalize the problem, (4) discuss the problem dan (5) discuss
N
U
suatu kode atau tanda, dimana kode-kode dapat dilakukan dalam bentuk dialog
tertulis yang diambil dari bahan bacaan yang langsung menyinggung masalah
yang diajukan (dapat diambil dari pengalaman atau hal-hal yang berkaitan dengan
memberikan pertanyaan, misalnya: apa yang kamu lihat dari gambar (foto,
lukisan, kartun, dan cergam)? Atau apa dialog yang teJjadi dari cerita ( artikel dan
surat) ?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
17
41416.pdf
Define the Problem ( rumuskan masalah ) adalah siswa menemukan isu atau
masalah dalam kode, siswa mungkin mengidentifIkasi lebih dari satu masalah.
Jika ini terjadi maka siswa harns memfokuskan hanya pada masalah yang
berkaitan dengan topik atau pokok bahasan, menggunakan masalah lain sebagai
KA
yang mereka rasakan dan masalah apa yang membuat mereka memikirkannya
BU
sehingga mereka dapat menyimpan atau mengintemalisasi masalahnya. Melalui
R
diskusi ini juga para siswa akan menghubungkan situasi-situasi atau problem
TE
untuk kehidupannya dan kultur mereka sendiri.
S
siswa dalam mendiskusikan masalah yang diberikan dan meminta siswa untuk
SI
mendiskusikan tentang mengapa ada suatu masalah dan bagaimana hal itu
ER
dari berbagai macam tindakan yang dilakukannya. Para siswa menjadi sadar
beberapa altematif-alternatif masalah atau isu yang ada, solusi-solusi itu pedu
KA
memotivasi siswa belajar
BU
Fase2 Guru menyajikan informasi kepada siswa
Menyajikan infonnasi dengan jalan demokrasi atau lewat bahan
R
bacaan, ceri~ gambar, dan lain sebagainya
TE
Fase3 Guru menjelaskan kepada siswa
Mengorganisasikan siswa ke dalam bagaimana caranya membentuk kelompok
S
TA
menyelesaikannya ) penyelesaiannya
N
U
5. Sikap
Sikap rnanusia atau sikap, menurut Thurstone, Likert & Osgood (dalam
Azwar, 1995:4), "sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan".
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
19
41416.pdf
" Sikap seseorang terbadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
Chave, Bogardus, LaPierre, Mead & Allport (dalam Azwar, 1995:5), " sikap
merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-
untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu
KA
stimulus yang menghendaki adanya respon " . LaPierre (dalam Azwar, 1995:5)
BU
mendefinisikan sikap sebagai " suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan
R
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
TE
sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan".
S
sikap sebagai " keteraturan tertentu dalam hal perasaan ( afeksi ), pemikiran
SI
lingkungan sekitarnya". Breckler, Katz & Stotland, Rajecki (dalam Azwar, 1995:
IV
6) memandang sikap sebagai " kombinasi reaksi afektif, perilaku dan kognitif
N
individu".
apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan
aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dirniliki oleh
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka struktur sikap terdiri dari
KA
tiga komponen yaitu (1) komponen afektif yang berisi kepercayaan seseorang
BU
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. (2) Komponen
R
afektif yang menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu
TE
objek sikap, yang secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang
S
TA
dimiliki terhadap sesuatu. (3) komponen perilaku atau komponen konatif yang
dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya dan didasari
E
Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu
U
Hasil penelitian Oktiana Dwi Putra He~awati (2010) yang berjudul "Pengaruh
pembelajaran problem posing lebih baik dari pada siswa pada kelas yang
Posing model Search, Solve, Create and Share (SSCS) dalam Upaya
KA
menyatakan Pembelajaran dengan pendekatan problem posing model SSCS
BU
memberikan pengaroh yang signifikan dalam upaya meningkatkan kemampuan
R
penalaran matematis mahasiswa jurusan matematik FMIPA Universitas Negeri
TE
Padang. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran dengan pendekatan tersebut
S
aktif dalam belajar yang pada akhirnya meningkatkan penalaran dalam memahami
ER
Menurut Nur Syamsi (2012) dalam penelitian yang berjudul " Pengaruh
N
terhadap Hasil Belajar Siswa" menyatakan bahwa basil belajar siswa yang
lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Eka Lia Susanti (2012) dalam penelitian yang berjudul " Efektivitas
konvensional.
AJi Mahmudi ( 2008) dalam makalah yang berjudul " Pembelajaran Problem
masalah dapat dijadikan dasar bagi guru untuk: menerapkan problem posing dalam
KA
pembelajaran dalam rangka mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.
BU
Penelitian Saleh Haji ( 2011) berjudul " Pendekatan Problem Posing dalam
R
pembelajaran matematika di Sekolah Dasar" menyatakan bahwa tingkat pemahaman
TE
soallebih baik oleh siswa yang diberikan pendekatan problem posing dari pada siswa
Demikian juga
.
dalam penelitian
.
Dewi Mahabbah Intan ( 2007 ) yang beJjudul
SI
" Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing untuk:
R
Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Balapulang Tegal " menyatakan
N
berdasarkan basil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa model
U
pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing lebih baik dari pada
c. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika sampai sekarang ini basilnya belurn memuaskan.
Hal ini terjadi karena cara mengajar guru masih mengandalkan pembelajaran
Suasana kelas yang aktif dan kreatif dapat diciptakan dengan model
pembelajaran yang berorientasi dan berpusat pada siswa sehingga tidak lagi
KA
mengharuskan siswa untuk membuat atau merumuskan masalah ( soal ) dengan
BU
bahasa sendiri agar dapat dimengerti. Pembelajaran ini memberikan siswa
R
kesempatan untuk memodifikasi kondisi ! situasi dari masalah yang telah
TE
diketahuinya. Jadi selama kegiatan belajar berlangsung siswa ikut berinteraksi
S
aktif dan kreatif, konsep materi ditanamkan sendiri oleh siswa selama
TA
Salah satu arti Problem posing adalah perumusan soal sederhana atau
ER
perumusan soal ulang yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana
IV
dan dapat dikuasai ( Suryanto dalam Sutawidjaja & Dahlan, 2011). Hal ini teJjadi
N
perumusan soal! pengajuan masalah merupakan salah satu langkah dalam rencana
pemecahan masalah. Selain itu pengajuan masalah matematika bukan hanya untuk
menantang siswa membuat pertanyaan, tetapi menjadi salah satu petunjuk dalam
kreatif siswa dan pemecahan masalah matematik akan meningkat ( lebih baik )
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut
ini:
~r-
Model Pembelajaran :
...----.. -~~
Kemampuan berpikir
-
KA
Problem Posing • Penyelesaian soal Pemecahan masalah
• Refleksi matematik
BU
R
b
TE
S
Hipotesis dalam penelitian ini dikembangkan dari telaahan kajian teoritis dan
SI
D. Dermisi Operasional
1. Berpikir Kreatif
mengukur kemampuan berpikir kreatif adalah : (1) kelancaran, (2) keluwesan, (3)
keaslian, (4) elaborasi dan (5) evaluasi. Penelitian ini menggunakan 4 unsur
2. Pemecahan masalah
langkah tertentu ( heuristik), yang sering disebut sebagai model atau langkah-
KA
langkah pemecahan masalah, untuk menemukan langkah solusi masalah itu.
BU
Unsur-unsur yang digunakan sebagai indikator mengukur kemampuan pemecahan
R
masalah dalam penelitian ini adalah (1) memahami masalah, (2) merencanakan
TE
penyelesaian, (3) menyelesaikan masalah, (4) memeriksa kembali.
S
3. Problem Posing
TA
Problem posing adalah perumusan soal atau pengajuan masalah dati situasi
SI
yang ada, baik dilakukan sebelum, sedang, atau setelah memyelesaikan suatu soal.
ER
informasi dan memberi contoh soal dati informasi yang diberikan. (3) Guru
membentuk kelompok dan siswa berdiskusi membahas soal. (4) Kemudian tiap
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
26
41416.pdf
kelas. (5) Guru memberi penghargaan kepada siswa atau kelompok yang telah
5. Pembelajaran konvensional
KA
berorientasi pada guru adalah pembelajaran ekspositori. Guru memegang peran
BU
yang sangat dominan dalam pembelajaran ini. Guru menyampaikan materi
R
pembelajaran secara verbal dan terstruktur dengan materi pembelajaran yang
TE
sudah jadi, seperti data, fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal.
S
6. Sikap
ER
perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada suatu objek.
N
U
Secara wnum sikap ada yang bersikap positif (favorable ) ada yang bersikap
atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian siswa terhadap objek itu, sesuai
perasaan dan berharga baginya atau tidak. Jika suatu objek dinilai sesuai dan baik,
siswa mempunyai sikap positif, tetapi jika suatu objek dinilai tidak sesuai dan
tidak baik, maka siswa akan bersikap negatif. Skala sikap ini bertujuan untuk
problem posing.
RABID
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Tujuan dari penelitian ini menguji suatu perlakuan ( treatment) barn dalam
kegiatan belajar mengajar. Perlakuan ini dikatakan bam karena berbeda atau tidak
KA
kelompok kontrol non ekuivalen Ruseffendi ( dalam Lestari, 2009 ) yang gambar
BU
desain kelompok kontrol non ekuivalen tertera pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
R
TE
o x o
AS
o o
T
SI
ER
Dengan :
o : Pretes dan postes ( tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
matematik )
hasil dari kelompok eksperimen tersebut yang dijadikan tolok ukur dalam
penelitian ini, sedangkan kelas kontrol digunakan sebagai pembanding dari kelas
eksperimen.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27
28
41416.pdf
Target populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Di Kota Bogor
KA
digunakan yakni akan dipilih dua kelas secara acak sebagai sampel dalam
BU
penelitian dengan menggunakan tehnik sampling sederhana. Pengambilan sampel
R
menggunakan teknik pengambilan purposive sampling yaitu penentuan sampel
TE
mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu dalam hal ini pengambilan sampel
S
didasarkan dengan keterbatasan waktu, biaya penelitian yang tidak terlalu besar
TA
dalam penelitian ini diambil 2 kelas yaitu kelas X Jurusan Tata Boga di SMK
IV
Negeri 3 Bogor yaitu Kelas X Patiseri sebagai kelas eksperimen dan Kelas X Jasa
N
U
Tahap pelaksanaan penelitian adalah dimulai bulan April sampai dengan Mei
kontrol.
Tahap pengolahan data, analisis dan penulisan laporan hasil penelitian dilakukan
C. Instrumen Penelitian
instrumen, yang terdiri dari soal tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan
KA
masalah matematik dan non tes yang terdiri dari skala sikap pendapat siswa untuk
BU
kelas eksperimen terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan
R
pendekatan problem posing. TE
1. Tes Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik
AS
sesudah perlakuan diberikan postes. Penyusunan soal tes dalam penelitian ini
ER
oleh pihak sekolah. Perangkat soal pretes dan postes dibuat sarna yaitu tes
kemampuan berpikir kreatif terdiri dari 5 soal maian dan pemecahan masalah
matematik terdiri dari 6 soal maian. Untuk penyusunan soal diawali dengan
pemberian skor tes pada masing-masing kemampuan tertera pada Tabel 3.1 dan
Tabe13.2.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
30
41416.pdf
Aspekyang
Respon siswa terhadap soal atau masalah Skor
diukur
Tidak memberikan jawaban atau tidak memberikan 0
gagasan yang relevan
Memberikan sebuah gagasan yang tidak relevan dengan 1
soal/ masalah
Memberikan sebuah gagasan yang relevan tapi 2
Kelancaran
jawabannya salah
Memberikan lebih dati satu gagasan yang relevan tapi 3
jawabannya masih salah
Memberikan lebih dati satu gagasan yang relevan dan 4
KA
jawabannya benar dan ielas
keluwesan Tidak memberikan jawaban atau tidak memberikan 0
BU
jawaban bervariasi
Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi jawabannya 1
R
salah
Memberikanjawaban dengan satu cam, proses 2
TE
perhitungan dan hasilnya benar
Memberikan jawaban bervariasi , tetapi hasilnya ada 3
S
salah
ER
Aspek yang
Reaksi terhadap soal/masalah skor
dinilai
Tidak memaharni soal/tidak ada jawaban 0
Memahami Memahami sebagian soal! interpretasi soal kurang 1
masalah tepat
Memahami soal dengan baik dan lengkap 2
Tidak ada reneana penyelesaian/ strategi salah 0
Menggunakan reneana / strategi kurang tepat dan 1
KA
Merencanakan
jawaban salah
penyelesaian
BU
Menggunakan rencana strategi yang benar dan 2
mengarah pada jawaban yang benar
R
Tidak ada penyelesaian 0
TE
Menyelesaikan Menggunakan prosedur benar tetapi ada bagian yang 1
masalah salah dan jawaban salah
S
TA
Memeriksa
Pemeriksaanjawaban tidak lengkap 1
ER
kembali
Pemeriksaan jawaban secara lengkap 2
IV
Kesesuaian antara soal dengan indikator yang diukur divalidasi oleh ahli
U
dalam hal ini adalah pembimbing dan guru. Setelah instrumen divalidasi oleh ahli,
soal tersebut diujieobakan agar dapat diketahui validitas item, reliabilitas, daya
a. Validitas item
Validitas tes butir soal digunakan untuk menguji apakah instrumen konsisten
atau tidak. Ini berarti harus ada korelasi positif antara skor masing-masing butir.
tersebut dengan skor totalnya Rumus yang diglmakan untuk menghitung validitas
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
32
41416.pdf
tes adalah rumus korelasi product moment dari Karl Pearson, sebagai berikut :
n=banyaknya sampel
X=skoritem
Y = skor total
KA
Interpretasi besamya koefisien korelasi menurut Arikunto ( 2002) (dalam
BU
Lestari, 2009) tertera pada TabeI3.3.
R
Tabel3.3 Interpretasi koefisien Korelasi Validitas
TE
Koefisien korelasi Interpretasi
S
Tinggi
ER
product moment. Jika harga rxy lebih keeil dari harga kritis tabel (r,abel)' maka
korelasi tersebut tidak signifikan. Tetapi jika Jika harga rxy Iebih besar dati
rIDbeJ
Interpretasi
No. Pada taraf
Jenis tes (r.." ) Koeflsien Validitas
soal signiflkansi
Korelasi
a =0,05
1 0,848 Sangat tinggi Valid
2 0,766 Tingej Valid
Kemampuan
3 0,632 0,334 Tinggi Valid
berpikir kreatif
4 0,675 Tinggi Valid
5 0,625 Tingw Valid
1 0,792 Tinggi Valid
2 0,829 Sangat tingej Valid
KA
Kemampuan
3 0,739 Tinggi Valid
pemecahan 0,334
4 0,706 Tingej Valid
masalah matematik
BU
5 0,850 Sangat tinggi Valid
6 0,691 Tinggi Valid
R
Berdasarkan basil perhitungan pada Tabel 3.4 di atas terlihat bahwa
TE
interpretasi koeflsien korelasi soal kemampuan berpikir kreatif adalah tinggi serta
AS
valid. Artinya bahwa instrumen tes kemampuan berpikir kreatif, layak dijadikan
T
sebagai alat ukur kemampuan berpikir kreatif. Demikian juga untuk kemampuan
SI
ER
tinggi dan sangat tinggi. Validitas soalnya semua valid artinya instrumen tes
U
b. Daya Pembeda
Daya beda soal adalah kemampuan soal untuk dapat membedakan testee yang
berkemampuan tinggi dan rendah. Daya pembeda soal ditentukan dengan cam
DP= XA -XB
I
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
34
41416.pdf
pembeda yang dikemukakan oleh Suherman (2003) (dalam Lestari, 2009) adalah:
KA
Daya pembeda Interpretasi
BU
DP~O,OO Sangat rendah
0,00 < DP ~ 0,20 Rendah
R
O~O < DP ~ 0,40 Cukup/sedang
TE
0,40 < DP ~ 0,70 Baik
0,70 < DP ~ 1,00 SangatBaik
S
TA
HasH perhitungan daya pembeda pada tiap butir soal diperoleh seperti tertera
pada TabeI3.6.
SI
1 0,49 Baik
U
2 0,46 Baik
Kemampuan
3 0,28 Sedang
berpikir kreatif
4 0,41 Baik
5 0,21 Sedang
1 0,56 Baik
2 0,23 Sedang
Kemampuan
3 0,55 Baik
pemecahan
4 0,50 Baik
masalah
5 0,43 Baik
matematik
6 0~6 Sedang
Sesuai Tabel 3.6 d.i atas terlihat bahwa terotama untuk soal nomor 4 pada
jenis tes kemampuan berpikir kreatif masih kesulitan untuk membedakan mana
siswa yang benar-benar dapat mengeIjakan soal ataupun tidak. Demikian juga
untuk soal nomor 2 pada jenis tes pemecahan masalah juga kesulitan untuk
tetapi dengan hasil perhitungan daya pembeda di atas yang rata-rata mempunyai
interpretasi baik maka siswa yang berkemampuan tinggi maupun rendah data
KA
terukur dengan jelas.
BU
c. Tingkat Kesukaran
R
Sebuah soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
TE
mudah. Menurnt Sudijono (2001) (dalam Lestari, 2009) butir-butir item tes basil
S
belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir
TA
item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah atau dengan kata lain,
SI
butir-butir item tes baikjika tingkat kesukaran item itu sedang atau cukup.
ER
KA
BU
Hasil perhitungan dari uji coba ins1rume~ diperoleh tingkat kesukaran soal
R
kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika tertera pada
TE
TabeI3.8.
S
1 0,51 Sedang
ER
2 0,39 Sedang
Kemampuan 3 0,40 Sedang
IV
berpikir kreatif
4 0,52 Sedang
N
U
5 0,29 Sukar
1 0,66 Sedang
2 0,29 Sukar
Kemampuan 3 0,43 Sedang
pemecahan
4 0,54 Sedang
masalah
matematik 5 0,22 Sukar
6 0,52 Sedang
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal seperti terlihat pada Tabel 3.8,
bahwa tiap item butir soal tingkat kesukaran bervariasi dari sedang sampai sukar
untuk. jenis tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik,
hal ini menunjukkan bahwa soal tes tersebut signifIkan sebagai instrumen tes.
d. Reliabilitas soal
Reliabilitas soal digunakan untuk mengetahui tes reliabel atau tidak, yaitu
tingkat keajegan sebagai alat ukur yang menggambarkan ketepatan peserta tes
KA
dalam menjawab soal maka reliabilitas soal hams baik. Karena tesnya berbentuk
BU
uraian, maka nunus yang digunakan untuk meneari koefIsien reliabilitas dengan
R
nunus Alpha yaitu : TE
r.
11
=(_n
n-
Xl_LS/J
1
s, 2
S
TA
2
Sj = varians skor setiap item soal
IV
S,2
U
dapat digunakan tolok ukur yang dibuat l.P Guilford (dalam Lestari, 2009) tertera
tersebut menunjukkan tes ini tergolong cukup baik karena memiliki reliabilitas
yang tinggi sehingga instrumen ini sangat baik dan terukur sebagai alat tes.
e. Skala Sikap
KA
Aspek sikap yang diukur dalam penelitian ini berguna untuk mengetahui
BU
sikap siswa dalam pembelajaran selama menggnDakan pembelajaran dengan
R
pendekatan problem posing. Skala sikap dibagi menjadi 3 aspek yaitu sikap siswa
TE
terhadap pelajaran matematika, pembelajaran problem posing dan soal
S
Skala sikap ini terdiri dari pemyataan positif dan negatif. Pembuatan skala
SI
berpedoman pada bentuk skala Likert dengan empat option. Menurut Arikunto
ER
skor untuk setiap pemyataan adalah 1 (STS), 2 (TS), 3 (S), 4 (SS), untuk
N
U
option tersebut berguna untuk menghindari pendapat ragu-ragu atau rasa aman
dan tidak memihak pada suatu pemyataan yang diajukan pada siswa. Instrumen
skala sikap dalam penelitian ini diberikan kepada siswa kelompok eksperimen
Data yang telah diperoleh dari angket yang sOOah diisi siswa kemudian diolah
API· = Skormentoh
.lvl 01 X
10001
/0
Skormoksimum
2) Skor sikap siswa yang sudah diubah dalam bentuk: presentase, hasilnya
pada Tabel3.l0.
KA
Nilai (%) Kategori
BU
S~20 Sangatkurang
21 ~S~40 Kurang
R
41~S~60 cukup
TE
61 ~S ~80 Baik
~ S ~ 100
S
81 Sangatbaik
TA
(Arikunto ,2005)
(http://www.slideshare.netIYantoTeals-d045-050270chapter3)
SI
perlakuan (postes dan angket sikap siswa). Pretes dan postes diberikan kepada
kelas kontrol dan kelas eksperimen, sedangkan angket sikap siswa terbadap
eksperimen.
KA
E. Metode ADalisis data
BU
Hasil dari penelitian diperoleh data kuantitatif pretes dan postes kelas
eksperimen dan kelas kontrol, data kualitatif dari angket sikap siswa kelas
R
TE
eksperimen. Data tersebut perlu dilakukan pengolahan dan analisis data yang
Setelah dilakukan pretes dan postes di kelas eksperimen dan kelas kontrol,
maka dilakukan pengolahan dan analisis data. Keseluruhan hipotesis di atas akan
Hipotesis 1 dan 2 diuji dan dianalisa dengan uji rata-rata sampel saling bebas
Hipotesis 1 :
KA
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing sarna
BU
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
R
HI = Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK yang
TE
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih
S
konvensional.
SI
H o : Jiebperimen = Ji1rDntrol
ER
IV
N
Hipotesis 2 :
U
konvensional.
Uji hipotesis dilakukan dengan pengolahan data secara statistik. Data diolah
KA
Interpretasi indeks gains temomalisasi dilakukan berdasarkan kriteria indeks
BU
Tabe13.12 Kriteria Skor Gain Temormalisasi
R
SkorGain
TE Interpretasi
g >0,7 Tinggi
S
g ~0,3 Rendah
SI
ER
4) Sebelum menguji data skor tes hasil tes, dilakukan pengujian normalitas
IV
5) Jika hasil uji sebaran data normal, maka dilakukan uji homogenitas data
kontrol dapat diketahui dengan menggunakan uji t jika data normal dan
homogen, uji t' jika data normal dan tidak homogen, uji Mann- whitney
KA
jika data tidak normal.
BU
b. Metode Analisis Data Kualitatif
R
Analisis data angket respon I sikap siswa.
TE
Data yang, diperoleh melalui angket dianalisa dengan menggunakan earn
S
pemberian skor butir skala sikap model Likert. Kemudian data dianalisis untuk
TA
masalah matematik.
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
BABV
A.Simpulan
Berdasarkan basil temuan dan analisis data yang diperoleh serta pembahasan
yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka diperoleh simpulan sebagai
berikut:
KA
pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan siswa yang
BU
pembelajarannya konvensional.
R
TE
menggunakan pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan dengan
B. Saran
U
hal yaitu:
82
41416.pdf
KA
dilaksanakan sebelum siang hari, sehingga siswa belajar masih dalam kondisi
BU
yang prima
R
TE
belajar kelompok, agar pembelajaran individualnya dapat dipantau dengan baik
maka ada lembar pengamatan siswa serta tugas dan hasil belajar yang dinilai
AS
DAFfAR PUSTAKA
KA
Awaludin ( 2008 ). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif matematis pada
BU
Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah me1alui Pembelajaran Open
Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan. Tesis pada UP! Bandung : Tidak
diterbitkan.
R
TE
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
S
Gawatri, Sukamto, Nurbaya & Pratikno (1999). Matematika SMK 1. Edisi kedua.
Jakarta: Yudhistira.
Irwan (2011). Pengaruh Pendekatan Problem Posing model Search, Solve, Create
and Share (SSCS) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran
Matematis Mahasiswa Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12
No. 1 April 2011. Diambil 10 Oktober 2012, situs world wide web
http://jurna1.upi.edu/fi1e/irwan.pdf
KA
repository.upLedu/operator/upload/s mat 0700453 chapter2.pdf
(kemampuan berpikir kreaTIF)
BU
La Moma( tanpa taboo ). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika. Diambil
R
tanggal 27 Maret 2013, . situs world wide web
http://p4mrioopat.wordpress.com/20 11 III I 14/kemampuan-berpikir-kreatif
TE
mateamtik/
S
Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Standar lsi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
KA
Sulastri~ E. (tanpa tahun). Peningkatan Kemampuan Siswa menyelesaikan soal
Soal Aplikasi Konsep dimensi Tiga melalui Model Pembelajaran Learning
BU
Cycle. Diambil tanggal 10 Maret 2013~ situs world wide web
http://elissulastri.blogspot.com/
R
Sumarmo~ U. (1994). Suatu Altematif Pengajaran untuk Meningkatkan
TE
Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Guru dan Siswa SMP. Laporan
Penelitian IKIP Bandung: Tidak dipublikasikan.
S
http://journal.unnes.ac.id/sjulindex.php/ujme
N
Strategi Searc~ Solve, Create, Share terbadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Penelitian Pendidikan. Volume 01 Nomor 1, Tahun 2012, 0-7.
Diambil 16 Agustus 2013, situs world wide web
ejurnal.unesa.ac.idlartic1eI763/64/article.pdf
...................................................................................................................................
KA
BU
Diambil tanggal25 Oktober 2012, situs World wide Web
www.indonesiaberprestasi.web.id ) Opini
R
TE
Diambil tanggal25 Maret 2013, situs World wide Web
http://infopendidikankita.blogspot.com
S
TA
http://www.pisaoecd.org
SI
ER
:1
IV
N
U
Lampiran
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
KA
Kompetensi Dasar Membuat grafik himpwlllD penyelesaian sistem
BU
pertidaksamaan linier
R
Indikator : 1. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah
TE
penyelesaiannya.
AS
I. Tujuan Pembelajaran :
ER
A. Pertemuan 1 :
IV
N
U
varaiabel.
B. Pertemuan 2
daerah penyelesaiannya.
Grafik himpunan
Koleksi Perpustakaan penyelesaian
Universitas Terbukasistern pertidaksamaan linier dua variabel
88
41416.pdf
A. Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahu1uan :
KA
proses pembelajaran;
BU
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
R
sebe1umnya dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang
TE
sistem pertidaksamaan tinier;
S
dicapai;
SI
di1aksanakan.
IV
2. Kegiatan inti
N
U
dan konfmnasi :
diberikan.
KA
lernbar problem posing I.
BU
h. Masing-masing kelompok untuk menuliskan soal yang tidak bisa
R
diselesaikan oleh kelompoknya di lembar problem posing II dan
TE
ditukarkan dengan kelompok lain.
S
3. Kegiatan Penutup
dilaksanakan;
berikutnya
B.Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
proses pembelajaran;
KA
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
BU
d. Menyampaikan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan
R
dilaksanakan. TE
2. Kegiatan inti :
AS
dan konfirmasi :
ER
penyelesaiannya.
diberikan.
•
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
91
41416.pdf
KA
i. Beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
BU
j. Memberikan umpan balik berupa penghargaan kepada siswa I
R
kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan baik.
TE
3.Kegiatan Penutup
AS
dilaksanakan;
ER
berikutnya.
VI. Penilaian
A.Test : Essay
C.Soal Tertulis
Koleksi Perpustakaan : Soal Postes
Universitas Terbuka
92
41416.pdf
(RPP)
KA
Kompetensi Dasar :Menentukan model matematika dari soal cerita
BU
( kalimat verbal )
R
Indikator : 1. Soal Cerita ( kalimat verbal) diterjemabkan ke
TE
kalimat matematika
S
penyelesaiannya.
SI
ER
l.Tujuan Pembelajaran :
IV
Model matematika
ill.Metode Pembelajaran:
A. Kegiatan Pendahuluan
proses pembelajaran;
dicapai;
KA
dilaksanakan.
BU
B. Kegiatan inti:
R
Pada kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan
TE
karakteristik siswa , yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan
S
konfirmasi :
TA
diberikan .
C.Kegiatan penutup
KA
I. Bersarna dengan siswa membuat rangkuman I kesimpulan; .
BU
2. Melakukan refleksifterhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
R
dilaksanakan; TE
3. Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran;
S
VI. Penilaian
U
A. Test : Essay
(RPP)
KA
Kompetensi Dasar :Menentukan nilai optimwn dari sistem
BU
pertidaksamaan linier.
R
Indikator : 1. Menentukan fungsi obyektif
TE
2. Menentukan nilai optimwn fungsi obyektif
S
TA
I.Tujuan Pembelajaran:
SI
pertidaksamaan
U
A. Fungsi obyektif
B. Nilai Optimwn
Ill.Metode Pembelajaran:
D. Kegiatan Pendahuluan
proses pembelajaran;
dicapai;
KA
dilaksanakan.
BU
E. Kegiatan inti:
R
Pada kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan
TE
karakteristik siswa , yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan
AS
konfmnasi:
13. Memberikan lembar kerja siswa tentang fungsi obyektif dan nilai
N
U
diberikan.
15. Setiap Kelompok membuat soal dari materi yang sudah diberikan
KA
20. Memberikan umpan balik beropa penghargaan kepada siswa /
BU
kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan baik.
R
C.Kegiatan penutup
TE
1. Bersama dengan siswa membuat rangkuman / kesimpulan; .
S
dilaksanakan;
SI
VI. Penilaian
B. Test : Essay
1. Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah program linear
KA
2. Kompetensi Dasar
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksarnaan Iinier
BU
3. Indikator
R
a. Pertidaksarnaan Iinier ditentukan daerah penyelesaiannya.
TE
b. Sistem pertidaksarnaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah
penyelesaiannya.
T AS
Kegiatan Siswa
SI
Bahan diskusi
ER
a O~x~S, 2~y~4
N
b. -2x+3y~12
U
c. 5x+4r,20,x~O,y~O
Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah didiskusikan di atas
kemudian selesaikanlah !
1. Standar Kompetensi
Menyelesaikan rnasalah program linear
2. Kompetensi Dasar
KA
Membuat grafJk himpunan penyelesaian sistern pertidaksamaan linier
3. Indikator
BU
a. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya.
R
b. Sistern pertidaksamaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah
TE
penyelesaiannya.
AS
Kegiatan Siswa
T
Bahan diskusi
SI
Tentukan sistern pertidaksamaan Hnier dari daerah yang diarsir dalam grafJk
ER
berikut:
IV
a. b.
N
U
Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah dijelaskan di atas kernudian
selesaikanlah !
KA
Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal ).
3.Indikator
BU
a. Soal Cerita ( kalimat verbal) diterjemahkan ke kalimat matematika .
R
b. Kalimat matematika ditentukan daerah penyeJesaiannya.
TE
4.Kegiatan Siswa
Bahan Diskusi :
S
Seorang pedagang roti membuat roti A memerlukan 200 gram tepung dan
SI
gram mentega. Tepung yang tersedia 4 kg dan mentega 1,2 kg. Jika barga
E
Jawab:
U
VariaOOI Persediaan
Karena dan ..••. adalah bilangan bulat yang tidak negatif maka ;
KA
BU
R
TE
o x
T AS
SI
Seorang pedagang kue membeli kue A dengan harga Rp 1.000,00 dan kue
IV
penyelesaiannya !
Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah dijelaskan kemudian
selesaikanlah !
KA
Menentukan nilai optimwn dari sistem pertidaksamaan linier.
3.Indikator
BU
a. Menentukan fungsi obyektif
b. Menentukan nilai optimwn fungsi obyektif.
R
TE
4.Kegiatan Siswa
S
Bahan Diskusi :
TA
tanamannya. Tanaman yang dijual ada1ah bunga mawar dan bunga anggrek.
Harga beli tiap pot bunga mawar adalah Rp 4.000,00 dan tiap pot anggrek Rp
IV
N
6.000.00. Modal yang tersedia ada1ah Rp 120.000,00 dan gerobak dapat moat
U
25 pot bunga. Keuntungan tiap pot bunga mawar adalah Rp 500,00 dan
Jawab:
Fungsi obyektif : .
KA
BU
R
o x
TE
AS
diperoleh:
IV
N
...... ( , ) f( , )= .
...... ( , ) f( , )= .
...... ( , ) f( , )= ..
...... ( , ) I f( , )= .
I
Jadi
Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah dije1askan diatas kemudian
selesaikanlah!
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
104
41416.pdf
Jenis
Indikator
Kompetensi Kemampuan Nomor
Indikator Kemampuan
Dasar Berpikir Soal
Berpikir Kreatif
kreatif
I. Membuat .Sistem • Kelancaran • Memberikan 1,2,3
grafik pertidaksarnaan jawaban lebih
KA
himpunan linier dengan 2 dari satu gagasan
penyelesaian variabel yang relevan
•
BU
syst~m ditentukan Memberikan
• Keluwesan
pertidak daerah jawaban suatu
samaan linier penyelesaiannya pertanyaan
R
bervariasi
TE
• Keaslian • Memberikan
jawaban lain yang
berbeda dari yang
AS
rutin
• Elaborasi • Mengembangkan
T
gagasanjawaban
SI
suatu soal
ER
pertanyaan
bervariasi
• Keaslian • M~~rikan
jawaban lain yang
berbeda dari
yang rutin
• E1aborasi • Mengembangkan
gagasan jawaban
sootu
soal
3. Menentukan • Menentukan • Kelancaran • Mernberikan 5
nilai optimum fungsi obyektif jawaban lebih
dari sistem • Menentukan dari satu gagasan
pertidaksamaa nilai optimum yang relevan
n linier. fungsiobyektif • Keluwesan • Memberikan
jawaban suatu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
lOS
41416.pdf
Jems Indikator
Kompetensi Kemampuan Nomor
Indikator Kemampuan
Dasar Berpikir Soal
Berpikir Kreatif
kreatif
pertanyaan
bervariasi
• Keaslian • Memberikan
jawaban lain yang
berbeda dari
yang rutin
• Elaborasi • Mengembangkan
gagasan jawaban
suatu
soal
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
MATEMATIK
Jems Indikator
Kemampuan Kemampuan Nomor
Kompetensi Dasar Indikator
pemecahan pemecahan Soal
masalah masalah matematik
1. Membuat grafik • Sistem • Memahami • Memahami dan 1,2
KA
himpunan pertidaksamaan mengerti soal
penyelesaian limer dengan 2 denganbaik
BU
system pertidak variabel • Merencanakan • Membuat
samaan linier ditentukan rencanal
daerah strategi
R
penyelesaiannya menjawab soal
TE
• Melaksanakan • Membuat
rencana pen'yell~sillim
AS
jawaban soal
sesuai prosedur
• Memeriksa • Mengecek I me
T
meriksa kembali
SI
jawaban soal
ER
rencana/ strategi
) menjawab soal
• Melaksanakan • Membuat
rencana penyelesaian
jawaban soal
sesuai prosedur
• Memeriksa • Mengecek I me
meriksa kemba1i
jawaban soal
41416.pdf
Jems fudihtor
Kemampuan Kemampuan Nomor
Kompetensi Dasar Indikator Soal
pemecahan pemecahan
masalah masalah matematik
rencana penyelesaian
jawaban soal
sesuai prosedur
• Memeriksa • Mengecek/
memeriksa
kembali
jawaban soa1
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
pertidaksamaan !inier
( kalimat verbal).
KA
Hnier.
BU
Waktu : 75 menit
R
TE
!inier x + 2 y ;:: 4,2x + y :5 4, x ;:: 0, y ;:: 0, x, y E R
AS
pertidaksamaan tersebut!
(0,4
KA
BU
5
R
TE
S
TA
-1 0 x
SI
ER
IV
KA
Waktu : 90menit
BU
1. Gambarlah daerah himpunan penye1esaian dari sistem peftidaksamaan
linier x+2y ~ 4,2x+ y~ 4,x ~ O,y~ O,x,y E R
R
TE
2. Daerah yang diarsir dalam gambar berikut menunjukkan himpunan
S
pertidaksamaan tersebut!
SI
ER
IV
N
U
KA
5. Sebuah toko dodol menjual 2 macam dodol, yaitu dodol biasa dan dodol
spesial. Dntuk melayani para pembeli , toko tersebut menyediakan 4
BU
tempat pelayanan, yaitu seleksi, timbang, bungkus, dan kasir. Waktu yang
diperlukan untuk melayani I kg dodol pada setiap pelayanan dan hatas
R
TE
waktu keJja setiap tempat pelayanan per harinya diperlihatkan pada tabel
berikut:
S
Batas Waktu
TA
KUNCI JAWABAN
Jawab:
• Garis x+2y=4 q
~
l..LID:D
KA
• Garis 2x+y = 4 q
88~ I
BU
R
• Garis x = 0 (sumbu y) TE
• Garis y = 0 ( sumbu x)
'\
S
~-
TA
SI
2
ER
\ ~.
IV
N
U
2 Diketabui: 16
Titik (0,0) adalah salah satu anggota daerah penyelesaian 3x+2y ~ 6
Ditanya : Tentukan titik - titik lain yang merupakan anggota daerah
penyelesaian tersebut (minimum 3 titik)!
Jawab:
Menggambar garis 3x+2y=6 q
fXI"D2J
l..LID:D
L----l-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
---'---~
113
41416.pdf
KA
Jadi titik - titik yang lain yang memenuhi adaiah ( 1,0) , (1,1) dan
(0,1)
BU
3 Diketahui suatu daerah penyelesaian 16
R
Ditanya : Tentukan sistem pertidaksamaan yang memenuhi daerah
TE
penyelesaian tersebut !
Jawab:
Menentukan persamaan garis ;
AS
3x + 5y!
Jawab;
Menentukan persamaa n garis yang:
• Melalui ( 5,0) dan (0,5) c:::) x + y = 5
• Melalui (0,3 ) dan sejajar sumbu x c:::) y = 3
• Melalui (-1,0) dan (0,2) c:::) 2x-y=-2
Menentukan titik-tik optimum yaitu 0(0,0), A(5,0) , B(2,3) , C
(1/2,3) dan D(0,2)
Mensubstitusikan titik-titik tersebut ke dalam fungsi obyektifnya;
• 0(0,0) c:::) f{0,0) = 3.(0) + 5.(0) = 0 + 0 = 0
• A(5,0) c:::) f{5,0) = 3.(5) + 5.(0) = 15 + 0 = 15
• B(2,3) q f{2,3) = 3.(2) + 5.(3) = 6 + 15 = 21
• C(1/2,3) c:::) f{1/2,3)=3.(l/2) + 5.(3) = 1,5 + IS = 16,5
• D(O,2) c:::) f{0,2) = 3.(0) + 5.(2) = 0 + 10 = 10
Jadi nilai maksimumnya adaiah 21.
Jumlah 80
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
114
41416.pdf
KlINCI IA WABAN
Jawab:
• Garis x+2y = 4 q
[u:o:D
~
KA
• Garis 2x+y = 4 q
tal---~l~ I
BU
R
• Garis x = 0 (sumbu y)
Garis y = 0 ( sumbu x)
TE
•
S
TA
SI
ER
IV
N
KA
Biskuit2 kg SO 7000
Kapasitas 120
BU
Fungsi kendala : 3Ox+50y S 120 disederbanakan 3x + 5y S 12
R
x ?:O, y?: 0
Fungsi Obyektifnya: f(x,y) = 5000x + 7000 Y
TE
Daerah penyelesaiannya;
Menggambar garis 3x+5y=12~
tao IE
AS
12/5
T
SI
R
"'"~
E
12/
IV
N
4 ~.
U
4
Diketahui : Kebutuhan minimum setiap orang perminggu protein, 8
Jawab :
KA
12x + 2y? 24 disederhanakan 6x + y ? 12
2x + 6y ~ 18 disederhanakan x + 3y ~ 9
x~,y~O
BU
Fungsi obyektifuya: ttx,y) = 17000x + 8000y
R
TE
5
Diketahui : Toko dodo1 menjual 2 jenis dodo) 8
Ditanya : Berapa banyak dodo1 biasa dan spesial yang dapat dijual
AS
Jawab:
SI
x+2y:o:; 360
2x+3y:O:;540
ER
x~O,y~ 0
IV
=210 , x=Odany=O
U
• Garis 2x+3y=600 q
~ 200
0
tB~80 , ~60
• Garis 2x + 3y = 540Q
tB~80 \~70 \
• Garisx+y=210 q
tBfuj~lO I
• Garis x = 0 (sumbu y)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
117
41416.pdf
\
~~
210~
LUU -' ----....---..
~~
KA
lIln
BU
Daerah penyelesaiannya adaIah daerah yang dilll'8ir, sehingga titi
titik optimumnyaadalah 0(0,0), A(21O,0), B (90,120) dan C
(0,180).
R
Mensubstitusikan titik-titik tersebut ke dalam fungsi obyektifnya;
TE
• 0(0,0) ~ f{0,0) = 600.(0) + 800.(0) = 0 + 0 = 0
• A(21O.0)~ f{210,0) = 600.(210) + 800.(0) = 126000 + 0 =
S
126.000
• B(90.120~ f{90,120) = 600.(90) + 800.(120) = 54000 +
TA
96000 = 150.000
• C(0,180)~ f{0,180)=600.(0) + 800.(180) = 0 + 144000 =
SI
144.000
ER
Jadi banyak dodol biasa 90 kg dan dodol spesial 120 kg yang dapat
IV
semuanya?
Jawab:
Selai A
120 60 7.500
Selai B
180 60 10.000
Persediaan
4200 4800
tao y 800
I ~OO
I
• Garis x = 0 (sumbu y)
• Garis y = 0 ( swnbu x)
KA
800
BU
~
~
R
TE
~ ~
Daerah penyelesaiannya adalah daerah yang diarsir, sehingga titi
AS
=2.330.000
IV
Jwnlah
U
Nomor Soal
No. Aspek Indikator
Positif Neeatif
1. Sikap siswa .Sikap siswa terhadap 1,2,3 15
terhadap pelajaran matematika
matematika di sekolah
2. Sikap siswa • Sikap siswa ketika 4 14
terhadap membuat soal atau
pendekatan mengajukan soal.
pembelajaran • Sikap siswa terhadap 5,6, 11
problem posing belajar secara
kelompok
• Sikap siswa ketika 13 12
KA
mengeIjakan atau
menjawab soal di
BU
deoankelas
3. Sikap siswa • Sikap siswa terhadap 9,10, 7,8
R
terhadap soal soal-soal kemampuan
kemampuan berpikir kreatif dan
TE
berpikir kreatif pemecahan masalah
dan pemecahan matematis
S
masalah
matematis
TA
SI
ER
IV
N
U
41416.pdf
INama
Kelas I························. I
SKALASIKAP
Waktu : 30 menit
Petunjuk:
I. Jawablah pertanyaan dibawah dengan cam memberi tanda silang (X) pada salah
satu kolom pilihan SS (Sangat Setuju ), S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), atau
STS ( Sangat Tidak Setuju) pada masing-masing pemyataan yang sesuai
dengan pembelajaran matematika yang barn saja dilaksanakan.
2. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.
KA
No. Pernvataan SS S TS STS
I Saya senang dan bersemangat untuk hadir dalam
BU
pembelaiaran matematika ini .
2 Bagi saya mata pelajaran matematika tidak terlalu
R
sulit untuk dioelajari.
3 Matematika bennanfaat untuk mata pelajaran lain.
TE
4 Saya senang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri.
S
mengemukakan pendapat.
6 BekeIjasama dalam kelompok untuk membuat I
mengajukan soal dan menyelesaikan masalah menjadi
SI
mudah.
ER
matematis.
8 Soal-soal kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan
N
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
Pendekatan Konvensional
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
P~nq~lq~t~m Konv~nsional
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
Aspekyang
Respon siswa terhadap soal atau masalah Skor
diukur
KA
Memberikan lebih dari satu gagasan yang relevan dan 4
jawabannya benar dan jelas
Tidak memberikanjawaban atau tidak memberikanjawaban 0
BU
bervariasi· ..
Memberikan iawaban hanya satu cam tetapi jawabannva salah I
R
Memberikan jawaban dengan satu cam, proses perbitungan
TE 2
keluwesan dan basilnya benai'
basilnva benar
Tidak memberikan jawaban atau memberi jawaban yang 0
SI
salah
Memberikanjawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak 1
ER
daoatdi
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, proses 2
Keaslian
IV
KA
Merencanakan
jawaban salah
penyelesaian
BU
Menggunakan rencana strategi yang benar dan 2
mengarab pada jawaban yang benar
R
Tidak ada penyelesaian 0
TE
Menyelesaikan Menggunakan prosedur benar tetapi ada bagian 1
S
Skar
NO NAMA Kemampuan pemeeahan
Kemampuan berpikir krealif
Masalah matemalik
I Siswa I 37 23
2 Siswa2 39 28
3 Siswa 3 14 20
4 Siswa4 26 16
5 Siswa 5 17 13
6 Siswa 6 36 15
7 Siswa 7 25 15
KA
8 Siswa 8 36 21
9 Siswa9 27 17
BU
10 Siswa 10 18 16
II Siswa II 17 10
R
12 Siswa12 2S 18
TE
13 Siswa 13 35 18
14 Siswa 14 28 16
S
15 Siswa15 21 II
TA
16 Siswa 16 32 17
\1 Siswa17 34 19
SI
18 Siswa 18 27 17
19 Siswa 19
ER
42 19
20 Siswa20 46 13
21 Siswa 21
IV
46 33
22 Siswall 49 31
N
23 Siswa 23 47 32
U
24 ~is\\'824 55 36
25 Siswa 25 34 16
26 Siswa26 14 9
27 Siswa27 52 41
28 Siswa28 61 42
29 Siswa29 39 23
30 Siswa30 43 36
31 Siswa31 44 U
32 Siswa32 19 15
33 Siswa33 42 24
34 Siswa 34 39 27
35 Siswa 35 20 13
Skor
lNo NAMA Kemampuan Berpikir Kemampuan Pemecahan
Kreatif Masalah Matematik
I AGUSMAULANA 6 0
2 AJENG SAFIRA IS 7
3 ALFIYYAH AMANDA 23 7
4 AMELIA MEGA FITRl 19 0
5 ANANDA HARIANSYAH NUGRAHA 7 0
6 ANDHIKA EKO SAPUTRO 4 0
7 ANISA AGUSTIN 12 6
KA
8 CINDY PARAMITIfA 12 8
9 DINAR RIZKI PUTR1ANA 4 7
BU
10 DWIHANDAYANI 8 4
II FATHUL KHORIB IS 5
R
12 FIRDA AGAlYA PUTRI TE 12 4
13 HALIMATUS SA'DIAH 11 9
14 HASSYA GITA CANDANI 13 11
IS HEZfI L1ESTIAN
S
24 10
16 KHAULAHROIDAH AF1FAH
TA
6 10
17 KINA1'ITJ AIUN1 12 7
SI
18 MEGAYANAPUTRI 5 3
19 MEIDATUL KH1LMIAH 7 8
ER
20 NADIA AFIFAH 10 3
21 PUTRI YUNITA SARI 8 5
IV
22 RESA INDRIYANI II 10
N
23 RIZQllRFAN MAULANA 10 6
U
SkQr
NO NAMA Kemampuan Berpikir Kemampuan Pemecahan
Kreatif Masalah Matematik
---- --- - . ..• -- -
I AGNA DAFFA PAHALA 9 7
2 AMALLIA 5 4
3 ANNISA SlTO RESMI 8 3
4
5
ARIADNE VIRYA SARASVANIE
ARSYYULISA
7
Q
•
7
6 ASRY APRlLLIA 7 3
7 AVlANDA ADILLA FlRADHAUTlA 8 7
8 AVRIRlA GUSTI SUHARTO PUTRI 14 3
KA
9 DELLA MARTA SlANlPAR 4 3
W DEVIA DWI SUNDARI 13 6
BU
11 DIAN RIZKl APRlAN1 HETHARlA 9 3
12 ERFlANA TRI ASYFA 3 3
R
13 GIAN lHYANO RACHMAN 5 2
TE
14 HAFIZHARl ADS 12 5
15 JOYO LESTARI 14 6
S
16 KAASHlRAATUT TORPI 9 8
TA
19 MARlSKA SELVIANI 5 3
ER
20 MARSHA MAUDYNA 18 0
21 MEIDINA ZAHRA 18 8
n NAYRAHFAIZ
IV
12 6
23 NOVIA RAHMATIKA UTOMO 7 6
N
24 RAHAYU- SUKMAN1NGATI
- - 11 3
U
Sk9f
NO NAMA Kemampuan Berpikir Kemampuan Pemecahan
Kreatif Masa1ah Matematik
1 AGUSMAULANA 27 13
2 AlliNG SAFlRA 41 26
3 ALFIYYAH AMANDA 45 24
4 AMELIA MEGA FITRl 14 17
5 ANANDA HARlANSYAH NU 27 16
6 ANDHlKA EKO SAPUTRO 29 16
7 ANISA AGUSTIN 27 16
KA
8 CINDY PARAMlTIIA 15 13
9 DWl HANDAYANI 36 15
BU
10 FATHUL KHORlB 28 12
11 FIRDA AGATYA PUTRI 15 25
R
12 HALIMATUS SA'DIAH 32 21
TE
13 HASSYA GITA CANnANI 26 14
14 HEZTI LlESTlAN 32 17
AS
18 MEGAYANA PUTRI 19 10
ER
19 MEIDATUL KHILMIAH 32 19
20 NADIA AFlFAH 23 18
IV
17
24 RULLY FITRlANI PRATIWl 31 15
25 SAKlNA 50 20
26 SAKlNAH NURUL AlNA 19 9
27 SHINTA APRILLIANI ASTUT 30 16
28 smHARDIANI 23 21
29 sm RAFlKA RlANA PUTRI 34 19
30 VlNDA ADlNDA PUTRI 22 18
31 WlDYA ASHIlLAH JASYR 28 17
(LKS 1)
1. Standar Kompetensi
KA
2. Kompetensi Dasar
BU
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
R
3. Indikator
TE
a. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya.
S
penyelesaiannya.
SI
E R
Kegiatan Siswa
IV
Bahan diskusi
N
U
x,yeR.
a. OS.x:S;5, 2syS4
b. -2x+3y~12
,s;·
1
;
o
o ',Owo!o',
o ><-=0 4:.47
KA
o .... '/
'0 1""1 ,,X"
BU
7'
o
R
TE
,0
o
S
TA
- ~ -, ,_ .. ~
o
SI
ER
IV
N
U
,,------,, ,
, l-
To be a winner, all you need IS (0 gIve all you have I
1,';'
J "
CJ ,
1\ ~
KA
CJ ,
BU
:";
-j,
i
o x 0 9
\
R
o 'f ., 0
TE
i: III o b
I
O
S
Y "T 0
TA
SI
ER
IV
N
U
0
.... --.
l..(
Coo) YlJ -: 1'2.
'j ... I'l.",~ 'I ~ 0
-'I
(:::) 3x = \ 2 ;><. - ':l'" '" X e 0 'J'C'.
x.-y -"')
C x -, Co
- - f x.~f. '1:-2.
r
l~ ) ,..';) ~ '"
"J ;' G
j,
KA
I
I bAik (-I:, I)
JI
BU
/ I.( ~ [-'n .2. 1'1.
I / /2 1'2-(S)
R
--~~~~~"""'7-rT./;--_j "
TE
.k / ii'. "! (:1)-' L (.
r (-'2) f- G (e.)
S
:
TA
1
SI
ER
IV
N
U
(LKS 1)
1. Standar Kompetensi
KA
2. Kompetensi Dasar
BU
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
R
3. Indikator
TE
a. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya.
S
penyelesaiannya.
SI
ER
Kegiatan Siswa
IV
Bahan diskusi
N
U
x,y eR.
a. 0~x:S5, 2~yS4
b. -2x+3y~12
c. 5x+4y~20,x ~ O,y~ 0
41416.pdf
• \<ir"&Ia V. f
M-tJiallA .:z.
·..fari Mulr'-- ------,-- ~~_
KA
4
q
= /8 = 11 =~ J.
'r ~
" )< +~ .l.f )< 0 lJ
BU
(..,) ;3-)< '"18 ( .) ':\: 11 ';l '1 0
4b ~ C")
R
x"l!=- 'II: =lj
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
------- ------- - - -
41416.pdf
;'
KA
BU
b) ~~.x + ~yC--'-=::>,------I;" -_--------~ _
--='I---Gl ~ F8----~--~---
-_2_)l._-t-'---'b.:::.,~/--- R
TE
__
S
_ _C~-+)_gJ_=_'?_ _----=-C---,-)_--=2-.:-~_=_'_1- _
TA
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
y 4l 0 \0 .r H ~ 20 ')
2S 2. ~D(I,
BU
Y
X~24>X:2..
R
>" 3 2 ~\j<; 2.
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
x:
(LKS2)
1. Standar Kompetensi
KA
2. Kompetensi Dasar
BU
Membuat grafik himpunan peoyelesaian sistem pertidaksamaan Hnier
R
3. Indikator TE
a. Pertidaksamaan Hnier ditentukan daerah penyelesaianoya.
S
penyelesaianoya
SI
ER
Kegiatan Siswa
IV
Bahan diskusi
N
U
Tentukan sistem pertidaksamaan linier dari daerah yang diarsir daJam grafik
berikut:
a. b. y
5,6)
x x
41416.pdf
'---" • Kntna
r~· .. --"
• JallJi~:' W I
--------._ ..
KA
BU
R
TE
_:=..--... :. ._*-..:.-Y cO ~~0
AS
=1:> "J _
_ ~~~--=->( ~5 =b ~ ~S' 1 . .
T
*'
t1t1te. (1)..,0) cAOtl C5",b) ~ :84'-
SI
., ':J - y/ := )< - XI
R
-~.:....:-_---------'------,,-----
'j,. =tj,. ..:.)<~,._-_y.,_I_-'--
E
---' ~-O:;X-2.
- - --
IV
-
. -
6-0
--~----
6-'
N
--------------~--"._
.... _----------
'lj __ )(-1
U
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
,
IV
KA
~_=~_1t=-~f1 Ie.
+ 1.~,--_._b__~_
BU
_-.,...____ X
- -----r-- .H-Hlt- (I, ;t) ~ 1 + l( @" ce)
. : -.. 5 {,
R
---~-.---- ~ --"(ffi--"~'--------
TE
S
TA
X. ;::,. 0 I
. _ - ' --.-~ ...- - - - - - - - - - - - - - - - . - .- - - --<J----k-
IV
N
U
I'
,I, .
, - -,
, '---- -;
.'.
• «n}no
, ,-_.....•. "
1 '
KA
BU
.~
R
TE
S
.1__. _
TA
SI
ER
lJ-O _ )< - 2
IV
--..- - - - . ;c •
6-0 6 -~
N
----------_._-----~._._---_._---- ------
U
41416.pdf
i
,--,
I
I
l.. I}
•
,.~
~~~ I ={) ;Ltc - ~L.:~::.._,;.~~ ... - . - -
KA
-_ _-_ .. .. _.
t( +0 ;;::. .'1 (1'» I
BU
~ -H ~ ~ If
Z-,-'--~ ~ ~ -=~ . . . ., /.-. . ;_ .__ R
, ; TE 7
, ! /
if~~=-r~~M-~;~~;)r~"~ -H,
S
TA
I
SI
"
---=~.-+---'---~...........c--''<-..--.--.--.-
N
- -- - -- - .. - --
U
(_.....) +--------f---------
! .-~--------- --.--_._--.~- ..
, .
_. __._-"--->-~. _._-.._-~_ . ~_.;-._-'---- -'--_..._. "-~_._. _-'---_. ~..._._... -.- ... -.--- ...,. . .,.. -..'-._- ".- --.- '-- --- . :...~_.- ..-.-..:.. --- . _~
KA
~) :'l>n~~~ fg ---
~"____ t '1~---= .~b _
BU
._u_ _ X
_':.::..:'",--'.-;...--+H-f\t. (II ;L) . ~ __~-±..'!.... @_~_ C~)
~~J:._~} _,_..__ ~
TA
n __ ...... _. _ _• .. _
SI
ER
L.
IV
--==.
.__.._.__ . ._. . _.. __ .
N
.~ u_ ........ u
n
,_
U
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
(LKS3)
l.Standar Kompetensi
KA
Menyelesaikan masalah program linear
BU
2.Kompetensi Dasar
R
Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal ).
TE
3.Indikator
S
TA
4.Kegiatan Siswa
Bahan Diskusi :
IV
N
Seorang pedagang roti membuat roti A memerlukan 200 gram tepung dan
gram mentega. Tepung yang tersedia 4 kg dan mentega 1,2 kg. lika harga
41416.pdf
Jawab:
KA
Dari tabel diperoleh sistem pertidaksamaan : ~
BU
.
?:f?~ .. f ..?~.~ ... ~.. ~~.~.=~ ?~.: ..I.~.~.. :7:.~.:.O "
I
R
TE
Karena ..~. dan .1.:1.. adalah bilangan bulat yang tidak negatif maka ;
I
x~o
AS
.. ~.2..~ ..
T
SI
ER
,.)\ \ ~ ::: 40
EffiE3
+
Sl<
~
'j .. '-/0 0
\013 ~ »\0
,
Y
.~ ) .~
Seorang pedagang kue membeli kue A deilgan harga Rp 1.000,00 dan kue
penye1esaiannya !
.
KA
NiAM'oe1 ~ve A ttoe ~ !W'.
BU
\<.\1e ,,~
oW'Ju<:'\ k I '300
Y ~ YOO. 000
R
TE
IDOO 'f... -\- '}..DOO :;='/
'-. X -\- Y ~ ~oo J)
AS
X.? 0 P
'::J > 0 /J
T
)( -\-?-y = YOO
f. D\Jjef.:nf ~ \?,oo )( -\- J- ':l-oolj)
SI
~ :r ~,,\1 F'DO t.
ER
y 0
2-00 0 I
X t Y -:. ~oo . ,
IV
)( 0 1ao
N
iOO
U
(LKS4)
I.Standar Kompetensi
KA
Menyelesaikan masalah program linear
BU
2.Kompetensi Dasar
R
Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier.
TE
3.Indikator
AS
4.Kegiatan Siswa
ER
Bahan Diskusi :
IV
tanamannya. Tanaman yang dijual adalah bunga mawar dan bunga anggrek.
U
Harga beli tiap pot bnnga mawar adalah Rp 4.000,00 dan tiap pot anggrek Rp
6.000.00. Modal yang tersedia adalah Rp 120.000,00 dan gerobak dapat muat
25 pot bunga. Kenntungan tiap pot bunga mawar adalah Rp 500,00 dan
41416.pdf
Jawab:
.. .
maka diperoleh sistem pertidaksamaan :
~:·~;::~~~(:,~;:0,=~
FungSl obyektif :............................................. /
)( /
KA
Kemudian menggunakan langkah - langkah cara menentukan daerah
BU
penyelesaian sistem peftidaksamaan linier diperoleh :
R
TE
S
TA
SI
'"t+ ~ ='t \
~J ~
ER
IV
N
U
diperoleh:
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
"
"
SKALASIKAP
Waktu : 30 menit
Petunjuk:
I. Jawablah perlanyaan dibawah dengan cam memberi tanda silang (X) pada salah satu
kolom piliban SS (Sangat Setuju ), S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), atau STS ( Sangat
Tidak Setuju) pada masing-masing pemyataan yang sesuai dengan pembelajaran
matematika yang baru saja dilaksanakan.
2. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.
I
Saya senang dan bersemangat untuk hadir dalam )
. pembelajaran matematika ini . J
KA
2 Bagi saya mata pelajaran matematika tidak terlalu
sulit untuk dipelaiari.
J J
BU
3
Matematika bermanfaat untuk mata oelaiaran lain.
4
Saya senang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri.
.j
R
5
Belajar kelompak membuat saya berani untuk
TE
mengemukakan pendapat.
6
Bekeljasama dalam kelompak untuk membuat I
meniadi mudah.
TA
SI
8
Soal-soal kemampuan berpikir kreatif dan
9
Soal-soal yang diberikan bennanfaat untuk '7
E
hari.
J
N
10
SoaJ-soal yang membutuhkan kemampuan b e r p i k i r . /
kreatif dan pemecahan masalah matematis sangat
11
Belaiar berkelomook membuat sava merasa basan. #../ J
12 Saya merasa tertekan dan takut ketika saya
mengeljakan I meniawab soal di deoan kelas.
J 2
13 Saya optimis akan kebenaran mengeljakan I '7
menjawab soal walaupun berbeda dengan teman- j I 7
ternan.
f------:-14.,...-+--'::S=ay:::a=--suka--,---m-e-nga--,-b--caikan.,...---=-k-ese-m-pa-tan--y-an-g-+-~-/-+----I--~---i '1
diberikan guru untuk membuat I mengajukan soal l-
dalam oembelaiaran.
15
Pelajaran rnatematika menakutkan dan oJ-1..,
menggelisahkan buat saya. /
Kelas .. ~ ?~hy,.4\r..'.. .
SKALASIKAP
Waktu : 30 menit
Petunjuk:
1. Iawablah pertanyaan dibawah dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu
kolom pilihan SS (Sangat Setuju ). S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), atau STS ( Sangat
TIdak Setuju) pada masing-masing pemyataan yang sesuai dengan pembelajaran
matematika yang baru saja dilaksanakan.
2. Iawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.
KA
2 Bagi saya mata pelajaran matematika tidak terlalu
sulit untuk dioelaiari. '><
BU
3 Matematikabermanfaat untuk matanelaiaran lain. X
4 Sayasenang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri. "X
R
5 Belajar kelompok membuat saya berani untuk
X
TE
meDl!emukakan oendanat.
6 Bekerjasama dalarn kelompok untuk membuat I
mengajukan 5081 dan menyelesaikan masalah
X
AS
meniadi mullah.
7 Saya tidak suka dengan soal-5081 yang
;<.
T
)(
hari.
N
41416.pdf
Kelas ......;;.P.S:" .
SKALASIKAP
Waktu : 30 menit
Petunjuk:
I. Jawablah pertanyaan dibawah dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu
kolom pilihan SS (Sangat Setuju ), S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), alau STS ( Sangat
Tidak Setuju) pada masing-masing pemyalaan yang sesuai dengan pembelajaran
rnatematika yang baru saja dilaksanakan.
2. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.
KA
2 Bagi saya mala pelajaran matematika tidak terIalu
suIit untuk dioelaiari.
j
>
3 Matematika bennanf3at untuk mata nelaiaran lain. ...t
J
BU
4 Saya senang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri.
..)
Y
R :>
5 Belajar kelompok membuat saya berani untuk
.J
TE
menl!"elTlukakan oendaoat
6 BekeJjasama dalam kelompok untuk membuat I
mengajukan soal dan menyelesaikan masalah .J 7
meniadi mudah.
TA
SI
hari.
10 SoaI-soal yang membutuhkan kemampuan berpikir
N
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
41416.pdf
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
JiS!J ~ ,~
)< c ~J
KA
BU
------
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U
800
'j -":. G
KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U