Anda di halaman 1dari 171

41416.

pdf

TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

SISWASMK

KA
......

BU
---
....

-- TE
R
~

S
TA
SI
ER
IV
N

TAPM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Tumiyanta

NIM.017985793

PROGRAMPASCASARJANA

UNIVERSITAS TERBUKA

JAKARTA

2013

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

ABSTRAK

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap Peningkatan Kemampuan

Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMK

Tumiyanta

Universitas Terbuka

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan


pendekatan problem posing berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan
berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik siswa SMK. Ada dua hipotesis
utama yang akan diuji yaitu : (1) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa
SMK yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional,

KA
(2) Peningkatan pemecahan masalah matematik siswa SMK yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih baik dibandingkan dengan

BU
siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah
penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK di Kota

R
Bogor dengan populasi terjangkau SMK Negeri 3 Bogor. Penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Sample dalam penelitian ini diambil 2 kelas
TE
yaitu kelas X di SMK Negeri 3 Bogor yaitu Ke1as X Patiseri sebagai kelas
eksperimen dan Kelas X Jasa Boga 1 sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian
S

ini diperoleh dari tiga maCam instrumen yaitu soal tes kemampuan berpikir kreatif
TA

dan pemecahan masalah matematik dan non tes yang terdiri dari skala pendapat
siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan problem
posing. Analisis hipotesisnya menggunakan uji rata-rata sampel saling bebas.
SI

HasH analisis menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa


ER

kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa kelas kontrol ( p = 0,000) serta
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen
lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol ( p = 0,000 ). Demikianjuga
IV

untuk skala pendapat siswa menyatakan siswa bersikap positif terhadap


N

pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan problem posing.


Melalui pembelajaran problem posing peningkatan kemampuan berpikir kreatif
U

dan pemecahan masalah matematik siswa lebih baik dibandingkan dengan


menggunakan pembelajaran konvensional. Serta siswa bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika yang menggunakan problem posing.

Kata Kunci : Pembelajaran Problem Posing, Berpikir kreatif, Pemecahan masalah

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


1
41416.pdf

ABSTRACT

INFLUENCE OF PROBLEM POSING METHOD ON CREATIVE THINKING

ABILITY AND MATHEMATICS PROBLEM SOLVING ABILITY OF

VOCATIONAL mGH SCHOOL STUDENTS

Tumiyanta

Universitas Terbuka

The research was conducted with the aim to find out whether the learning process
by using problem posing method gives influence on vocational school
students'achievement of creative thinking and problem solving ability. There are
two hypothesis to be examined here, those are: (1) The achievement of creative
thinking ability of the students who learn with problem posing method is better
than the achievement of those who study with convensional method, (2) The

KA
achievement of mathematics problem solving ability of the students who study
with problem posing method is better than the achievement of those who study

BU
with convensional method. This is an experiment research. The samples were
taken randomly by using purposive sampling technique.The population of this

R
research is the students of vocational scQools in Bogor with the students of SMK.
Negeri 3 Bogor as the reachable population.There are two tenth-grade classes of
TE
SMK. Negeri 3 Bogor which were chosen in this research. Those classes are X
Pastry as the experiment class and X Food and Beverage Service as the control
S

class. Data used in this research were taken from three kinds of instruments: test
TA

of creative thinking ability, test of mathematic problem solving ability, and a


questionnaire of students opinion about the problem posing method. The
hypothesis is analyzed by using independent sample t test. The analysis has shown
SI

that the achievement of creative thinking ability of the students in the experiment
ER

class is higher than the achievement of those who study in the control class
(p=O,OOO) and the achievement of mathematic problem solving ability of the
students in the experiment class is higher than the achievement of those who study
IV

in the control class (p=O,OOO). These results are in accordance with the result of
N

the questionnaire which show that the students indicate positive attitude toward
the mathematic learning which uses problem posing method. By using problem
U

posing method , the achievement of creative thingking ability and mathematic


problem solving ability is better than by using convensional method. Furthermore,
the students indicate positive attitude toward the problem posing method.

Keywords: Problem Posing Method, Creative Thinking, Problem Solving

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


1
41416.pdf

LEMBAR PERSETUJUAN TAPM

Judul TAPM : Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap


Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan
Masalah Matematik Siswa SMK

Penyusun TAPM : Tumiyanta


NIM : 017985793
Program Studi : Magister Pendidikan Matematika
HarifTanggal

KA
Menyetujui :

BU
Pembimbing II, Pembimbing I,

R
TE
S

Dr. Sandra Sukmaning Adji, M.Pd., M.Ed.


- - - --
Dr. JarnaWl Afgani ,M.Kes.
NIP. 19590105 1985032001 NIP. 196805111991011001
TA
SI

Mengetahui,
ER
IV
N
U

ii

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

UNIVERSITAS TERBUKA

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI : MAGISTER PENDIDlKAN MATEMATIKA

PENGESAHAN

Nama : Tumiyanta
NIM : 017985793
Program Studi : Magister Pendidikan Matematika
Judul Tesis : Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa SMK

KA
BU
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program
Pascasarjana, Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas
Terbuka pada:

R
TE
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Juli 2013
Waktu : 12.30 - 14.30 WIB
S

dan telah dinyatakan LULUS


TA

PANITIA PENGUJI TESIS


SI

Ketua Komisi Penguji : Udan Kusmawan, M.A.,Ph.D.


ER

Tandatangan -- .
IV
N

.
U

:~:::o~=.~.~
Penguji Ahli

Pembimbing I C
Dr. Jarnawi Afgani D., M.Kes.

Tandatangan . .

Pembimbing II

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


III
41416.pdf

UNIVERSITAS TERBUKA
PROG~PASCASARJANA
PROGRA!\1 STUDI: MAGISTERPENDIDIKAN MATEMATIKA

PERNYATAAN

KA
TAPM yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematik

BU
8iswa 8MK adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip

R
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

TE
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan

adanya peqjiplakan (plagiat), maka saya bersedia

menerima sanksi akademik.

TA
SI
ER

Jakarta, Juli 2013


Yang Me _
IV
N
U

(Tumiyanta)
NIM 017985793

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


IV

41416.pdf

KATAPENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas herbt
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan TAPM (Tesis) ini.
Penulisan TAPM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Universitas Terbuka. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dati
berbagai pihak, dati mulai perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan
TAPM, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan TAPM ini. Oleh karena itu,

KA
saya mengucapkan terima kasih kepada :

BU
(1) Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka;

R
(2) Kepala UPBJJ-UT Bogor selaku penyelenggara Program Pascasarjana;
TE
(3) Bapak Jarnawi Afgani D,M.Kes,Dr selaku Pembimbing I dan Dr. Sandra
Sukmaning Adji, M.Pd, M.Ed selaku Pembimbing II yang telah
S

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam


TA

penyusunan TAPM ini;


SI

(4) Kabid Program Magister Pendidikan matematika selaku penanggung jawab


program Magister Pendidikan Matematika;
ER

(5) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
IV

materil dan moral;


N

(6) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan penulisan
U

TAPMini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga TAPM ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Bogor, Juli 2013
Penulis

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


v
41416.pdf

DAFTARISI

Halaman

Abstrak:
1

Lembar Persetujuan 11

Lembar Pengesahan 111

Pemyataan.................................................. . IV

Kata Pengantar ~........................................... v

Daftar lsi VI

KA
Daftar Lampiran V11

BAB I PENDAHULUAN ~ ~. 1

A. I.atar Belakang Masalah 1

BU
B. Perumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 8

R
D. Kegunaan Penelitian TE 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

A. Kajian Teori 10

B. Penelitian yang Relevan......................................... 20

AS

C. Kerangka Berpikir '" '" ..•........ 22

D. Definisi Operasional..... 24

BAB ill METODOLOGI PENELITIAN 27

SI

A. Desain Penelitian ,. 27

B. Populasi dan sampel.~.............................................. 28

ER

C. Instrumen Penelitian .. 29

D. Prosedur Pengumpulan Data 40

E. Metode Analisis Data 40

IV

BAB N lEMUAN DAN PEMBAHASAN 44

A. Temuan..................................................................... 45

B. Pembahasan............................................................ 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 81

A. Simpulan 81

B. Saran 81

DAFTAR PUSTAKA 83

LAMPmAN

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


vi
41416.pdf

DAFrARLAMPIRAN

hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................................... 87

2. Lembar Kerja Siswa (LKS).......................................................... 98

3. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif................................. 104

4. Kisi-kisi Tes Pemecahan Masalah Matematik............................. 106

5. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik.................... 108

KA
6. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik.............. 110

BU
7. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir kreatif....................... 112

R
8. Kunci Jawaban tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik TE 114

9. Kisi-kisi Skala Sikap.................................................................... 119

10.Soal Skala Sikap.......................................................................... 120

TA

11. Foto Kegiatan Pembelajaran Problem Posing............................ 121

SI

12. Foto Kegiatan Pembelajaran Konvensional................................ 123

ER

13. Pedoman Penskoran Tes............................................................. 125

IV

14. Skor Hasil Tes............................................................................ 127

15. Contoh Lembar Jawaban Hasil LKS.......................................... 132

16. Contoh Lembar Jawaban Hasil Skala Sikap............................... 155

17. Contoh Lembar Jawaban Hasil Postes...................................... 158

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


Vll
41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

HABIT

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Teori belajar

Sanjaya (2009: 110) menyatakan bahwa " belajar dianggap sebagai proses

perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan ". Hilgard (dalam

Sanjaya, 2009: 110) mengungkapkan : " Learning is the process by wich an

KA
activity originates or changed through training procedurs ( weather in the

BU
laboratory or in the naural environment) as distinguishedfrom changes byfactors

R
not atributable to training." Hilgard menjelaskan, belajar itu adalah proses
TE
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
S

laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.


TA

" Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah


SI

proses mental yang teIjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan


ER

munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu teIjadi karena adanya


IV

interaksi individu dengan lingkungan yang disadari " (Sanjaya, 2009:110).


N

Belajar adalah merupakan proses kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Proses
U

yang teIjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disaksikan. Mungldn

yang dapat disaksikan adalah adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang

tampak. Misalnya dalam pembelajaran, belurn tentu siswa yang mengangguk-

angguk dan memperhatikan dengan seksama itu belajar. Ketika ditanya oleh guru

tidak mengerti apa-apa Akan tetapi sebaliknya siswa yang kelihatannya tidak

memperhatikan dan tidak pernah memandang guru, belurn tentu tidak belajar.

Mungkin saja otaknya sedang mencerna yang dijelaskan oleh guru, sehingga

ketika ditanya siswa dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
10
11
41416.pdf

Berdasarkan adanya perubahan perilaku yang ditimbulkannya, maka siswa itu

sebenamya sudah melakukan proses belajar (Sanjaya, 2009).

Berdasarkan pendapat tersebut maka belajar adalah proses perubahan perilaku

melalui kegiatan atau prosedur dari pengalaman dan latihan di dalam laboratorium

maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar dalam dunia pendidikan merupakan

terjadinya proses interaksi antara peserta didik dan guru yang bertujuan untuk

perubahan perilaku yang diperoleh dari kegiatan latihan di sekolah.

KA
2. Kemampuan berpikir kreatif

BU
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan pemikiran

R
yang baru dan benar serta bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang
TE
dihadapi. Kreativitas seseorang mensyaratkan tingkat kecerdasan dan lingkungan
S

sosial yang dapat merangsang mereka agar kreativitas yang dimiliki dapat tumbuh
TA

dan berkembang ( Awaludin, 2008).


SI

Munandar (dalam Iskandar, 2012) berfikir kreatif adalah kemampuan


ER

menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dirnana


IV

penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban.


N

Pengertian ini menjelaskan bahwa kemampuan berfikir seseorang kreatif, jika ia


U

mampu menunjukkan banyak altematif jawaban terhadap suatu masalah yang

sesuai dengan masalah itu dan tepat. Selain itu juga jawabannya bervariasi.

Menurut beliau ada lima unsur berpikir kreatif yaitu : (1) lancar (fluency) yaitu

kelancaran dalam mengemukakan gagasan, jawaban dan penyelesaian masalah.

(2) luwes (flexibility)yaitu menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang

bervariasi, (3) orisinil (originality) yaitu mampu melahirkan gagasan yang barn

dan unik. (4) elaboratif (elaboration) yaitu mampu memperkaya dan

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


12
41416.pdf

mengembangkan gagasan atau produk, dan (5) evaluatif (evaluation) yaitu dapat

menentukan penilaian sendiri atau menentukan suatu pemyataan benar.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu aktivitas mental seseorang untuk

menemukan, menghasilkan pemikiran barn dan benar serta jawaban yang

bervariasi. Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat digali melalui pembelajaran

yang menuntut keaktifan siswa.

KA
3. Pemecahan Masalah

BU
Pembahasan tentang pemecahan masalah, maka perlu dipahami dahulu apa

R
itu masalah. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi / keadaan yang
TE
mendorong seseorang untuk segera menyelesaikannya tetapi tidak serta merta
S

tahu bagaimana cam menyelesaikannya. Apabila ada sebuah persoalan yang


TA

diberikan kepada siswa kemudian dapat diselesaikan dengan prosedur algoritma


SI

tertentu, maka persoalan tersebut belum dapat disebut sebagai masalah. Munandar
E R

(repository. upi.edu/operator/upload/t_mtk_0907558_chapter2.pdfJ mengatakan


IV

bahwa suatu masalah dapat diartikan sebagai suatu situasi dimana seseorang
N
U

diminta menyelesaikan persoalan yang belum pemah dikerjakan dan belum

memahami cara penyelesaiannya.

Menurut Nakin (dalam Mahmudi, 2008) pemecahan ~ah adalah proses

yang melibatkan penggunaan langkah-Iangkah tertentu ( heuristik), yang sering

disebut sebagai model atau langkah-Iangkah pemecahan masalah, untuk

menemukan langkah solusi masalah itu. Heuristik merupakan langkah-Iangkah

umum sebagai pemandu untuk menyelesaikan suatu masalah, meskipun heuristik

ini belum tentu menjamin keberhasilan pemecahan masalah. Gagne (dalam

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


13
41416.pdf

Mahmudi, 2008) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai proses mensintesis

berbagai konsep, aturan, atau rumus untuk. memecahkan masalah.

Pengertian. pemecahan. masalah di atas menjelaskan bahwa solusi suatu

masalah menjadi syarclt bagi proses untuk. memecahkan masalah dapat dikatakan

berhasil. Berbeda dengan pendapat Brownell (dalam Mahmudi, 2008) yang

menyatakan bahwa suatu masalah belum dikatakan telah diselesaikan banya

karena telah diperolehnya solusi dari masalah itu. Menurutnya, suatu masalah

KA
bam benar-benar dikatakan telah diselesaikan apabila siswa telah memahami apa

BU
yang ia kerjakan, yakni memahami proses pemecahan masalah dan mengetahui

R
mengapa solusi yang telah diperoleh tersebut sesuai.
TE
Polya (dalam Mahmudi, 2008) memberikan heuristik atau langkah-langkah
S

umum pemecahan masalah yaitu : (l) memahami soal atau masalah, (2) membuat
TA

suatu rencana pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali.


SI

Memahami masalah mencakup pada pemahaman terhadap problem apa yang


ER

dihadapi, apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, atau apa yang hams
IV

dibuktikan dalam suatu soal. Menyusun rencana mencakup menemukan hubungan


N

antara data dengan hal-hal yang belum diketahui, teorema apa yang digunakan,
U

apakah ada pola yang dapat digunakan. Melaksanakan rencana menjalankan

rencana untuk menemukan. solusi, melakukan atau memeriksa setiap langkah apa

sudah benar dan. membuktikan bahwa perhitungan, langkah-langkah dan prosedur

sudah benar. Memeriksa kembali melakukan pemeriksaan kembali terbadap

proses dan solusi untuk memastikan bahwa cara itu sudah baik dan beoar,

menelaah untuk. pendalaman. atau mencari kemungkinan ada penyelesaian lain.

Pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika sering digunakan

sebagai tahap penerapan suatu konsep, prinsip atau pengetahuan. matematilca


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
14
41416.pdf

dalam situasi nyata sehari-hari, meskipoo tidak semua pemecahan masalah hams

seperti itu. Menurut Nakin (dalam Mahmudi, 2008) pemecahan masalah dapat

pula dipandang sebagai proses pemerolehan atau pembentukan pengetahuan.

Siswa belajar matematika melalui aktivitas pemecahan masalah, yang dalam hal

ini masalah difungsikan sebagai pemicu bagi siswa ootuk mengkontruksi

pengetabuannya, sesuai dengan pembelajaran berbasis masalah.

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh

KA
siswa. Pemecahan masalah dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi

BU
merupakan kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan diintegrasikan dalam

R
berbagai materi pelajaran yang sesuai. Branca (dalam Firdaus, 2009) menegaskan
TE
bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam matematika sangat penting, yaitu
S

kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan umum pengajaran


TA

matematika.
SI

4. Problem Posing
ER

Problem posing selanjutnya diistilahkan dengan pembuatan atau pengajuan


IV

soal, telah merYadi salah satu tema utama dalam pembelajaran matematika.
N

Reformasi pembelajaran matematika terkini merekomendasikan penerapan


U

problem posing dalam pembelajaran matematika (Christou, et al. dalam Mahmudi,

2008). Menurut Suyitno, (dalam Permana, tanpa taboo ), Problem posing mulai

dikembangkan pada taboo 1997 oleh Lynn D. English dan awal mulanya

diterapkan dalam mata pelajaran matematika, kemudian baru dikembangkan

dalam mata pelajaran lain. Model pembelajaran problem posing mulai masuk di

Indonesia pada taboo 2000.

Problem posing merupakan istilah dalam bahasa Inggris, yang mempunyai

beberapa padanan dalam bahasa Indonesia. Suryanto (1998:1) dan As'ari (2000:4)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15
41416.pdf

memadankan istilah problem posing dengan pembentukan soal. Sedangkan

Sutiarso (1999: 16) menggunakan istilah membuat soal, Siswono (1999:7)

menggunakan istilah pengajuan soal, dan Suharta (2000:4) menggunakan istilah

pengkontruksian masalah ( dalam Permana, tanpa taboo).

Menurut Ellerton, mengartikan problem posing sebagai pembuatan soal oleh

siswa yang dapat mereka pikirkan tanpa pembatasan apapun baik terkait isi

maupun konteksnya. Sedangkan Lin (2004) problem posing dapat juga diartikan

KA
sebagai pembentukan soal berdasarkan konteks, cerita, informasi, atau gambar

BU
yang diketahui ( dalam Mahmudi, 2008).

R
Menurut Silver (dalam Mahmudi, 2008), problem posing meliputi beberapa
TE
pengertian, yaitu (1) perumusan soal atau perumusan ulang soal yang telah
AS

diberikan dengan beberapa perubahan agar lebih mudah dipahami siswa,

(2) perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah
T
SI

diselesaikan dalam rangka penemuan altematif penyelesaian, dan (3) pembuatan


ER

soal dari suatu situasi yang diberikan. Silver (dalam Sutawidjaja & Dahlan, 2011)
IV

mengklasifikasikan problem posing berdasarkan sebelum (pre-solution), selama


N

(within-solution) atau sesudah penyelesaian masalah ( post-solution). Dia


U

beranggapan bahwa pengajuan masalah akan terjadi (1) sebelum (prior)

penyelesaian masalah, ketika masalah dibangun dari stimulus yang dihadirkan

dalam bentuk cerita, gambar, diagram, atau dalam bentuk lainnya, (2) selama

penyelesaian masalah, ketika siswa mengubah dengan sengaja tujuan-tujuan dan

kondisi-kondisi dari masalah, (3) setelah penyelesaian masalah, ketika konteks

pengalaman penyelesaian masalah diaplikasikan siswa dalam situasi yang barn.

Abu-Elwan (dalam Mahmudi, 2008) mengklasifikasikan problem posing

menjadi 3 tipe, yaitu (1) free problem posing (problem posing bebas), (2) semi-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16
41416.pdf

structured problem posing (problem posing semi-terstruktur), dan (3) structured

problem posing (problem posing terstruktur). Pemilihan tipe-tipe itu dapat

didasarkan pada materi matematika, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, atau

tingkat berpikir siswaTipe Free problem posing siswa membuat soal secara bebas

berdasarkan situasi nyata kehidupan sehari-hari, tipe semi-structure problem

posing siswa diberikan situasi bebas atau terbuka kemudian siswa mengeksplorasi

dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan, atau konsep yang telah

KA
dimiliki, sedangkan tipe structured problem posing siswa membuat soal

BU
berdasarkan yang diketahui dengan mengubah data atau informasi yang sudah

R
diketahui. Brown dan Walter (dalam Mahmudi, 2008) merancang formula
TE
pembuatan soal berdasarkan soal-soal yang telah diselesaikan dengan
AS

memvariasikan kondisi atau tujuan dari soal yang diberikan.


T

Pelaksanaan pembelajaran dengan model problem posing, Aurbach (dalam


SI

Sutawidjaja & Dahlan, 2011) menetapkan 5langkah dalam mengimplementasikan


ER

pendekatan problem posing yak.ni: (1) describe the content, (2) define the
IV

problem, (3) personalize the problem, (4) discuss the problem dan (5) discuss
N
U

alternatives to the problem.

Describe the contents (gambarkan situasi) adalah siswa dihadapkan dengan

suatu kode atau tanda, dimana kode-kode dapat dilakukan dalam bentuk dialog

tertulis yang diambil dari bahan bacaan yang langsung menyinggung masalah

yang diajukan (dapat diambil dari pengalaman atau hal-hal yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari). Setelah siswa mempelajari kode tersebut, guru mulai

memberikan pertanyaan, misalnya: apa yang kamu lihat dari gambar (foto,

lukisan, kartun, dan cergam)? Atau apa dialog yang teJjadi dari cerita ( artikel dan

surat) ?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
17
41416.pdf

Define the Problem ( rumuskan masalah ) adalah siswa menemukan isu atau

masalah dalam kode, siswa mungkin mengidentifIkasi lebih dari satu masalah.

Jika ini terjadi maka siswa harns memfokuskan hanya pada masalah yang

berkaitan dengan topik atau pokok bahasan, menggunakan masalah lain sebagai

ide untuk pengajuan masalah lebih lanjut.

Personalize the problem ( pikirkan dan rasakan adanya masalah) adalah

dengan difasilitasi guru siswa mendiskusikan bagaimana masalah ini menurut

KA
yang mereka rasakan dan masalah apa yang membuat mereka memikirkannya

BU
sehingga mereka dapat menyimpan atau mengintemalisasi masalahnya. Melalui

R
diskusi ini juga para siswa akan menghubungkan situasi-situasi atau problem
TE
untuk kehidupannya dan kultur mereka sendiri.
S

Discuss the problem ( diskusikan masalah ) adalah fasilitator memandu para


TA

siswa dalam mendiskusikan masalah yang diberikan dan meminta siswa untuk
SI

mendiskusikan tentang mengapa ada suatu masalah dan bagaimana hal itu
ER

mempengaruhi mereka. Langkah ini merupakan langkah kritis karena fasilitator


IV

bukan untuk menguraikan dengan terperinci atas pandangan pribadinya.


N
U

Discuss alternatives to the problem (diskusikan beberapa alternatif

pemecahan) adalah fasilitator hams melatih para siswa dalam mengajukan

kemungkinan pemecahan masalah dan mendiskusikan konsekuensi-konsekuensi

dari berbagai macam tindakan yang dilakukannya. Para siswa menjadi sadar

bahwa mereka mempunyai jawaban atas permasalahan mereka, terutama ketika

mereka mencoba menelaah permasalahan dan perhatian mereka melalui kerja

sarna (kooperatif) usaha kelompok. Mereka juga dihimbau untuk mencari

beberapa altematif-alternatif masalah atau isu yang ada, solusi-solusi itu pedu

memperoleh hasil yang diharapkan.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
18
41416.pdf

Pembelajaran dengan problem posing menekankan pOOa pembentulcan atau

perumusan soal oleh siswa secara berkelompok. Langkah-langkah belajar

kelompok dalamproblem posing tertera pOOa Tabe12.1 sebagai berikut:

Tabel2.1 Langkah-langkah belajar kelompok dalam problem posing

Fase Tingkah Laku Guru

Fasel Guru menyampaikan semua tujuan


Menyampaikan tujuan dan pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

KA
memotivasi siswa belajar

BU
Fase2 Guru menyajikan informasi kepada siswa
Menyajikan infonnasi dengan jalan demokrasi atau lewat bahan

R
bacaan, ceri~ gambar, dan lain sebagainya
TE
Fase3 Guru menjelaskan kepada siswa
Mengorganisasikan siswa ke dalam bagaimana caranya membentuk kelompok
S
TA

kelompok-kelompok belajar belajar dan membantu setiap kelompok


agar melakukan transisi secara efisien
SI

Fase4 Guru membimbing kelompok-kelompok


ER

Membimbing kelompok belajar ( belajar pada saat mengerjakan tugas


mengajukan masalah dan penyajian masalah dan mendiskusikan
IV

menyelesaikannya ) penyelesaiannya
N
U

Fase 5 Guru mengevaluasi basil belajar tentang


Evaluasi materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan basil
peketjaannya
Fase6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai
Memberi penghargaan baik basil belajar individu atau kelompok
Sumber : Ibrahim (dalam Sutawidjaja & Dahlan, 2011)

5. Sikap

Sikap rnanusia atau sikap, menurut Thurstone, Likert & Osgood (dalam

Azwar, 1995:4), "sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan".
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
19
41416.pdf

" Sikap seseorang terbadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak

(unfavorable) pada objek tersebut" (Berkowitz dalam Azwar, 1995:5).

Chave, Bogardus, LaPierre, Mead & Allport (dalam Azwar, 1995:5), " sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-

cara tertentu. Kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial

untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu

KA
stimulus yang menghendaki adanya respon " . LaPierre (dalam Azwar, 1995:5)

BU
mendefinisikan sikap sebagai " suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan

R
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
TE
sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan".
S

Secord & Backman (1964) (dalam Azwar, 1995 : 5) misalnya mendefinisikan


TA

sikap sebagai " keteraturan tertentu dalam hal perasaan ( afeksi ), pemikiran
SI

( kognisi ), dan predisposisi tindakan ( konasi ) seseorang terhadap suatu aspek di


ER

lingkungan sekitarnya". Breckler, Katz & Stotland, Rajecki (dalam Azwar, 1995:
IV

6) memandang sikap sebagai " kombinasi reaksi afektif, perilaku dan kognitif
N

terhadap suatu objek yang ketiganya secara bersama mengorganisasikan sikap


U

individu".

Azwar ( 1995:24 ) menyatakan " komponen kognitif merupakan representasi

apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan

perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif merupakan

aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dirniliki oleh

seseorang". Kothandapani (dalam Azwar 1995:24) merumuskan ketiga komponen

struktur sikap sebagai" komponen kognitif(kepercayaan atau beliefs), komponen

emosional (perasaan), dan komponen perilaku (tindakan).


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
20
41416.pdf

Mann ( dalam Azwar, 1995) menjelaskan bahwa :

Komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki


individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat
disamakan dengan pandangan ( opini ), terutama apabila menyangkut
masalah isyu atau problem yang kontraversial. Komponen afektif merupakan
perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi.
Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai
komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terbadap
pengaruh pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang.
Komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau
untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu (hal 24).

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka struktur sikap terdiri dari

KA
tiga komponen yaitu (1) komponen afektif yang berisi kepercayaan seseorang

BU
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. (2) Komponen

R
afektif yang menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu
TE
objek sikap, yang secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang
S
TA

dimiliki terhadap sesuatu. (3) komponen perilaku atau komponen konatif yang

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada


SI
R

dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya dan didasari
E

oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku.


IV
N

Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu
U

akan banyak: ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap

stimulus tersebut. Azwar (2009) menyatakan bahwa konsistensi antara

kepercayaan sebagai komponen kognitif, perasaan sebagai komponen afektif, dan

tendensi perilaku sebagai sebagai komponen konatif menjadi landasan dalam

usaha penyimpulan sikap yang dicerminkan olehjawaban skala sikap.

B.Penelitian yang relevan

Hasil penelitian Oktiana Dwi Putra He~awati (2010) yang berjudul "Pengaruh

Pembelajaran Problem Posing terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
21
41416.pdf

matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palembang", menyatakan

kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelas yang memperoleh

pembelajaran problem posing lebih baik dari pada siswa pada kelas yang

memperoleh pembelajaran konvensional.

Irwan (2011) dalam penelitian yang berjudul "Pengaruh Pendekatan Problem

Posing model Search, Solve, Create and Share (SSCS) dalam Upaya

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Matematika",

KA
menyatakan Pembelajaran dengan pendekatan problem posing model SSCS

BU
memberikan pengaroh yang signifikan dalam upaya meningkatkan kemampuan

R
penalaran matematis mahasiswa jurusan matematik FMIPA Universitas Negeri
TE
Padang. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran dengan pendekatan tersebut
S

tercipta suasana pembelajaran yang lebih kondusif, aktivitas dan kerjasama


TA

mahasiswa meningkat. Proses pengajuan masalah memicu mahasiswa untuk lebih


SI

aktif dalam belajar yang pada akhirnya meningkatkan penalaran dalam memahami
ER

situasi yang diberikan.


IV

Menurut Nur Syamsi (2012) dalam penelitian yang berjudul " Pengaruh
N

Pembelajaran Problem Posing dengan Strategi Search, Solve, Create, Share


U

terhadap Hasil Belajar Siswa" menyatakan bahwa basil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran problem posing strategi sscs secara signifikan

lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Eka Lia Susanti (2012) dalam penelitian yang berjudul " Efektivitas

Pembelajaran Matematika dengan Metode Problem Posing Berbasis Pendidikan

Karakter " menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan metode

pengajuan masalah ( problem posing ) berbasis pendidikan karakter di

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


22
41416.pdf

Iaboratoriurn Teen Zania Iebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional.

AJi Mahmudi ( 2008) dalam makalah yang berjudul " Pembelajaran Problem

Posing untuk: Meningkatkan Kemampuan pemecahan Masalah Matematik "

menyatakan berbagai kajian analitis maupun basil studi menunjukkan keterkaitan

antara kemampuan pembuatan soal (problem posing) dan kemampuan pemecahan

masalah dapat dijadikan dasar bagi guru untuk: menerapkan problem posing dalam

KA
pembelajaran dalam rangka mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

BU
Penelitian Saleh Haji ( 2011) berjudul " Pendekatan Problem Posing dalam

R
pembelajaran matematika di Sekolah Dasar" menyatakan bahwa tingkat pemahaman
TE
soallebih baik oleh siswa yang diberikan pendekatan problem posing dari pada siswa

yang diberikan pendekatan konvensionaI.


S
TA

Demikian juga
.
dalam penelitian
.
Dewi Mahabbah Intan ( 2007 ) yang beJjudul
SI

" Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing untuk:
R

Mengajarkan Pemahaman Konsep Matematika Pokok Bahasan Bangun Segiempat


E
IV

Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Balapulang Tegal " menyatakan
N

berdasarkan basil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa model
U

pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing lebih baik dari pada

pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional)

untuk mengajarkan pemahaman konsep matematika pokok bahasan bangun

segiernpat kelas VII SMP Negeri 1 Balapulang Tegal.

c. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika sampai sekarang ini basilnya belurn memuaskan.

Hal ini terjadi karena cara mengajar guru masih mengandalkan pembelajaran

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


23
41416.pdf

konvensional yang berpusat pada guru. Suasana kelas cenderung teacher-

centered sehingga siswa menjadi pasif.

Suasana kelas yang aktif dan kreatif dapat diciptakan dengan model

pembelajaran yang berorientasi dan berpusat pada siswa sehingga tidak lagi

teacher-centered, guru berperan sebagai motivator dan fasilitator. Model

pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan adalah pembelajaran problem posing.

Problem posing merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang

KA
mengharuskan siswa untuk membuat atau merumuskan masalah ( soal ) dengan

BU
bahasa sendiri agar dapat dimengerti. Pembelajaran ini memberikan siswa

R
kesempatan untuk memodifikasi kondisi ! situasi dari masalah yang telah
TE
diketahuinya. Jadi selama kegiatan belajar berlangsung siswa ikut berinteraksi
S

aktif dan kreatif, konsep materi ditanamkan sendiri oleh siswa selama
TA

memecahkan masalah yang dihadapinya.


SI

Salah satu arti Problem posing adalah perumusan soal sederhana atau
ER

perumusan soal ulang yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana
IV

dan dapat dikuasai ( Suryanto dalam Sutawidjaja & Dahlan, 2011). Hal ini teJjadi
N

dalam pemecahan soal-soal yang rumit. Pengertian ini menunjukkan bahwa


U

perumusan soal! pengajuan masalah merupakan salah satu langkah dalam rencana

pemecahan masalah. Selain itu pengajuan masalah matematika bukan hanya untuk

menantang siswa membuat pertanyaan, tetapi menjadi salah satu petunjuk dalam

pemecahan masalah atau soal, sehingga kemampuan pemecahan masalah

matematik juga akan terasah dalam pembelajaran problem posing. Berdasarkan

uraian tersebut maka dengan pembelajaran problem posing, kemampuan berpikir

kreatif siswa dan pemecahan masalah matematik akan meningkat ( lebih baik )

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
24
41416.pdf

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut

ini:

~r-

Model Pembelajaran :
...----.. -~~
Kemampuan berpikir
-

• Penjelasan materi kreatif


1. Pembelajaran • Pemberian soal
Konvensional • Pengajuan soal
2. Pembelajaran • Penyajian soal Kemampuan

KA
Problem Posing • Penyelesaian soal Pemecahan masalah
• Refleksi matematik

BU
R
b
TE
S

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian


TA

Hipotesis dalam penelitian ini dikembangkan dari telaahan kajian teoritis dan
SI

kerangka berpikir maka hipotesis penelitian ini adalah :


ER

1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMK yang


IV

memperoleh pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan dengan


N

yang memperoleh pembelajaran konvensional.


U

2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMK yang

memperoleh pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan dengan

yang memperoleh pembelajaran konvensional.

D. Dermisi Operasional

1. Berpikir Kreatif

Berfikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan

jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas,

ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban. Unsur-unsur yang digunakan untuk:


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
25
41416.pdf

mengukur kemampuan berpikir kreatif adalah : (1) kelancaran, (2) keluwesan, (3)

keaslian, (4) elaborasi dan (5) evaluasi. Penelitian ini menggunakan 4 unsur

berpikir kreatif sebagai indikator untuk menunjukkan kemampuan berpikir kreatif

yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi.

2. Pemecahan masalah

Pemecahan masalah adalah proses yang melibatkan penggunaan langkah-

langkah tertentu ( heuristik), yang sering disebut sebagai model atau langkah-

KA
langkah pemecahan masalah, untuk menemukan langkah solusi masalah itu.

BU
Unsur-unsur yang digunakan sebagai indikator mengukur kemampuan pemecahan

R
masalah dalam penelitian ini adalah (1) memahami masalah, (2) merencanakan
TE
penyelesaian, (3) menyelesaikan masalah, (4) memeriksa kembali.
S

3. Problem Posing
TA

Problem posing adalah perumusan soal atau pengajuan masalah dati situasi
SI

yang ada, baik dilakukan sebelum, sedang, atau setelah memyelesaikan suatu soal.
ER

Terdapat 3 unsur yang saling terkait dalam pembelajaran pengajuan masalah


IV

matematika yaitu situasi masalah, pengajuan masalah dan pemecahan masalah.


N
U

4. Pembelajaran Problem Posing

Pembelajaran problem posing adalah suatu model pembelajaran yang

menekankan pada siswa untuk membuat, merumuskan, mengajukan soal sendiri

dan menyelesaikannya melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri.

Pembelajaran problem posing yang dilakukan dalam penelitian ini pembelajaran

secara berkelompok. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah (1) Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. (2) Guru memberikan

informasi dan memberi contoh soal dati informasi yang diberikan. (3) Guru

membentuk kelompok dan siswa berdiskusi membahas soal. (4) Kemudian tiap
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
26
41416.pdf

kelompok membuat 80al dan menyelesaikannya untuk dipresentasikan di depan

kelas. (5) Guru memberi penghargaan kepada siswa atau kelompok yang telah

menyelesaikan tugas dengan baile.

5. Pembelajaran konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru

dengan menggunakan langkah-langkah tertentu sehingga guru sebagai pusat

( teacher centered ) dalam proses pembelajaran. Bentuk pembelajaran yang

KA
berorientasi pada guru adalah pembelajaran ekspositori. Guru memegang peran

BU
yang sangat dominan dalam pembelajaran ini. Guru menyampaikan materi

R
pembelajaran secara verbal dan terstruktur dengan materi pembelajaran yang
TE
sudah jadi, seperti data, fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal.
S

Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya adalah persiapan, penyajian,


TA

menghubungkan, menyimpulkan dan penerapan.


SI

6. Sikap
ER

Sikap adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable ) maupun


IV

perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada suatu objek.
N
U

Secara wnum sikap ada yang bersikap positif (favorable ) ada yang bersikap

negatif (unfavorable). Siswa mempunyai sikap cenderung memihak I menerima

atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian siswa terhadap objek itu, sesuai

perasaan dan berharga baginya atau tidak. Jika suatu objek dinilai sesuai dan baik,

siswa mempunyai sikap positif, tetapi jika suatu objek dinilai tidak sesuai dan

tidak baik, maka siswa akan bersikap negatif. Skala sikap ini bertujuan untuk

mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan pendekatan

problem posing.

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

RABID

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Tujuan dari penelitian ini menguji suatu perlakuan ( treatment) barn dalam

kegiatan belajar mengajar. Perlakuan ini dikatakan bam karena berbeda atau tidak

seperti biasa dalam pembelajaran konvensional.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan

KA
kelompok kontrol non ekuivalen Ruseffendi ( dalam Lestari, 2009 ) yang gambar

BU
desain kelompok kontrol non ekuivalen tertera pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

R
TE
o x o
AS

o o
T
SI
ER

Gambar 3.1 Gambar desain penelitian kelompok kontrol non ekuivalen


IV
N
U

Dengan :

o : Pretes dan postes ( tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
matematik )

X : Perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing

Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dijadikan obyek penelitian, artinya .

hasil dari kelompok eksperimen tersebut yang dijadikan tolok ukur dalam

penelitian ini, sedangkan kelas kontrol digunakan sebagai pembanding dari kelas

eksperimen.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27
28
41416.pdf

Perbedaan antara kedua kelompok tersebut adalah perlakuan dalam proses

belajar-mengajar. Kelompok eksperimen proses belajar-mengajamya

menggunakan perlakuan dengan pendekatan problem posing, sedangkan

kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

B. Populasi dan sampel

Target populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Di Kota Bogor

dengan populasi terjangkau SMK Negeri 3 Bogor. Sebagaimana desain yang

KA
digunakan yakni akan dipilih dua kelas secara acak sebagai sampel dalam

BU
penelitian dengan menggunakan tehnik sampling sederhana. Pengambilan sampel

R
menggunakan teknik pengambilan purposive sampling yaitu penentuan sampel
TE
mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu dalam hal ini pengambilan sampel
S

didasarkan dengan keterbatasan waktu, biaya penelitian yang tidak terlalu besar
TA

dibandingkan dengan mengambil tempat penelitian ( populasi ) di tempat lain


SI

serta penelitian tidak mengganggu aktivitas belajar secara keseluruhan. Sampel


ER

dalam penelitian ini diambil 2 kelas yaitu kelas X Jurusan Tata Boga di SMK
IV

Negeri 3 Bogor yaitu Kelas X Patiseri sebagai kelas eksperimen dan Kelas X Jasa
N
U

Boga 1 sebagai kelas kontrol.

Tahap pelaksanaan penelitian adalah dimulai bulan April sampai dengan Mei

2013. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan adalah :

1. Membuat instrumen penelitian dan mengujicobakan instrumen tersebut.

2. Melakukan pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Melakukan proses pembelajaran dengan pendekatan problem posing

pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.

4. Melakukan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
29
41416.pdf

5. Melakukan pengumpulan data sikap terhadap pembelajaran problem

posing pada kelas eksperimen.

Tahap pengolahan data, analisis dan penulisan laporan hasil penelitian dilakukan

dari tanggall sampai dengan tanggal30 Juni 2013.

C. Instrumen Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tiga macam

instrumen, yang terdiri dari soal tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan

KA
masalah matematik dan non tes yang terdiri dari skala sikap pendapat siswa untuk

BU
kelas eksperimen terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan

R
pendekatan problem posing. TE
1. Tes Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik
AS

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif dan

pemecahan masalah matematik siswa, sebelum perlakuan diberikan pretes dan


T
SI

sesudah perlakuan diberikan postes. Penyusunan soal tes dalam penelitian ini
ER

mengacu pada standar kompetensi yang dapat menggali kemampuan berpikir


IV

kreatif dan pemecahan masalah matematik materi pelajaran matematika SMK


N

program Keahlian Seni, Pariwisata, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan


U

Tehnologi Kerumahtanggaan kelas X Kurikulum 2006 (KTSP) yang digunakan

oleh pihak sekolah. Perangkat soal pretes dan postes dibuat sarna yaitu tes

kemampuan berpikir kreatif terdiri dari 5 soal maian dan pemecahan masalah

matematik terdiri dari 6 soal maian. Untuk penyusunan soal diawali dengan

pembuatan kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

dan indikator. Selanjutnya menyusun soal dengan kunci jawaban. Adapun

pemberian skor tes pada masing-masing kemampuan tertera pada Tabel 3.1 dan

Tabe13.2.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
30
41416.pdf

Tabel3.1 Pedoman Penskoran Kemampuan berpikir Kreatif Matematik

Aspekyang
Respon siswa terhadap soal atau masalah Skor
diukur
Tidak memberikan jawaban atau tidak memberikan 0
gagasan yang relevan
Memberikan sebuah gagasan yang tidak relevan dengan 1
soal/ masalah
Memberikan sebuah gagasan yang relevan tapi 2
Kelancaran
jawabannya salah
Memberikan lebih dati satu gagasan yang relevan tapi 3
jawabannya masih salah
Memberikan lebih dati satu gagasan yang relevan dan 4

KA
jawabannya benar dan ielas
keluwesan Tidak memberikan jawaban atau tidak memberikan 0

BU
jawaban bervariasi
Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi jawabannya 1

R
salah
Memberikanjawaban dengan satu cam, proses 2
TE
perhitungan dan hasilnya benar
Memberikan jawaban bervariasi , tetapi hasilnya ada 3
S

yan~ salah karena terdapat kekeliruan dalam perhitungan


TA

memberikan jawaban bervariasi , proses perhitungan dan 4


hasilnya benar
Keaslian Tidak memberikan jawaban atau memberi jawaban yang 0
SI

salah
ER

Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak 1


dapat dipahami
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri,proses 2
IV

perhitungan sudah terarah tetapi tidak selesai


N

Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi 3


U

terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan sehingga


hasilnya salah
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri , proses 4
perhitungan dan hasilnya benar
Tidak memberikan jawaban atau memberi jawaban yang 0
salah
Memberikan jawaban tetapi masih terdapat kesalahan 1
dan tidak disertai perincian
Elaborasi Memberikan jawaban tetapi masih terdapat kesalahan 2
dan disertai perincian yang kuranlt detil
Memberik:an jawaban tetapi masih terdapat kesalahan dan 3
disertai perincian yang detil
Memberikan jawaban yang benar dan terinci dengan detil 4
Diadaptasi dan dimodifikasi dati Bosch
<http://brilliantiririn.wordpress.com/2012104123/pengaruh-pembelajaran-berbasis-
masalah-terhadap-kemampuan-siswa-berfikir-kreatif-di-smp-negeri-42-
Koleksipalembang-2D
Perpustakaan Universitas Terbuka
31
41416.pdf

Tabel3.2 Pedoman Penskoran Tes Pemecahan masalah matematik

Aspek yang
Reaksi terhadap soal/masalah skor
dinilai
Tidak memaharni soal/tidak ada jawaban 0
Memahami Memahami sebagian soal! interpretasi soal kurang 1
masalah tepat
Memahami soal dengan baik dan lengkap 2
Tidak ada reneana penyelesaian/ strategi salah 0
Menggunakan reneana / strategi kurang tepat dan 1

KA
Merencanakan
jawaban salah
penyelesaian

BU
Menggunakan rencana strategi yang benar dan 2
mengarah pada jawaban yang benar

R
Tidak ada penyelesaian 0
TE
Menyelesaikan Menggunakan prosedur benar tetapi ada bagian yang 1
masalah salah dan jawaban salah
S
TA

Menggunakan prosedur benar dan jawaban benar 2


Tidak diadakan pemeriksaan jawaban 0
SI

Memeriksa
Pemeriksaanjawaban tidak lengkap 1
ER

kembali
Pemeriksaan jawaban secara lengkap 2
IV

Diadaptasi dan dimodifikasi dari Sumarmo (1994)


N

Kesesuaian antara soal dengan indikator yang diukur divalidasi oleh ahli
U

dalam hal ini adalah pembimbing dan guru. Setelah instrumen divalidasi oleh ahli,

soal tersebut diujieobakan agar dapat diketahui validitas item, reliabilitas, daya

pembeda dan tingkat kesukaran.

a. Validitas item

Validitas tes butir soal digunakan untuk menguji apakah instrumen konsisten

atau tidak. Ini berarti harus ada korelasi positif antara skor masing-masing butir.

Konsistensi masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor butir-butir

tersebut dengan skor totalnya Rumus yang diglmakan untuk menghitung validitas
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
32
41416.pdf

tes adalah rumus korelasi product moment dari Karl Pearson, sebagai berikut :

Dengan r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

n=banyaknya sampel

X=skoritem

Y = skor total

KA
Interpretasi besamya koefisien korelasi menurut Arikunto ( 2002) (dalam

BU
Lestari, 2009) tertera pada TabeI3.3.

R
Tabel3.3 Interpretasi koefisien Korelasi Validitas
TE
Koefisien korelasi Interpretasi
S

0,80 < rxy S 1,00 Sangat tinggi


TA

0,60 < rxy S 0,80


SI

Tinggi
ER

0,40 < rxy S 0,60 Cukup


IV

0,20 < rxy S 0,40 Rendah


N
U

0,00 < rxy S 0,20 Kurang

Korelasi signifikan ditentukan dengan didasarkan pada tabel harga kritis r

product moment. Jika harga rxy lebih keeil dari harga kritis tabel (r,abel)' maka

korelasi tersebut tidak signifikan. Tetapi jika Jika harga rxy Iebih besar dati

harga kritis tabel (rlobe1 ), maka korelasi tersebut signifikan.

Perhitungan koefisien korelasi menggunakan SPSS 16, dengan basil

perhitungan koefisien dan validitas seperti pada Tabel 3.4.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
33
41416.pdf

TabeI 3.4 HasiI Perhitungan KoeflSien Korelasi serta validitas Soal

rIDbeJ
Interpretasi
No. Pada taraf
Jenis tes (r.." ) Koeflsien Validitas
soal signiflkansi
Korelasi
a =0,05
1 0,848 Sangat tinggi Valid
2 0,766 Tingej Valid
Kemampuan
3 0,632 0,334 Tinggi Valid
berpikir kreatif
4 0,675 Tinggi Valid
5 0,625 Tingw Valid
1 0,792 Tinggi Valid
2 0,829 Sangat tingej Valid

KA
Kemampuan
3 0,739 Tinggi Valid
pemecahan 0,334
4 0,706 Tingej Valid
masalah matematik

BU
5 0,850 Sangat tinggi Valid
6 0,691 Tinggi Valid

R
Berdasarkan basil perhitungan pada Tabel 3.4 di atas terlihat bahwa
TE
interpretasi koeflsien korelasi soal kemampuan berpikir kreatif adalah tinggi serta
AS

valid. Artinya bahwa instrumen tes kemampuan berpikir kreatif, layak dijadikan
T

sebagai alat ukur kemampuan berpikir kreatif. Demikian juga untuk kemampuan
SI
ER

pemecahan masalah matematik, basil perhitungan menunjukkan bahwa

interpretasi koeflsien korelasi soal kemampuan pemecahan masalah matematik


IV
N

tinggi dan sangat tinggi. Validitas soalnya semua valid artinya instrumen tes
U

kemampuan pemecahan masalah matematik juga layak untuk mengukur

kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.

b. Daya Pembeda

Daya beda soal adalah kemampuan soal untuk dapat membedakan testee yang

berkemampuan tinggi dan rendah. Daya pembeda soal ditentukan dengan cam

peserta tes diambil 27 % kelompok tinggi dan 27 % kelompok rendah. RoolUS

yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah :

DP= XA -XB
I
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
34
41416.pdf

Dengan : DP = daya pembeda


-
XA =Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah
XB = Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah

I = Skor maksimum soal yang diolah

HasH perhitungan, kemudian diinterpretasikan dengan klasifIkasi daya

pembeda yang dikemukakan oleh Suherman (2003) (dalam Lestari, 2009) adalah:

Tabel 3.5 KlasifIkasi daya pembeda

KA
Daya pembeda Interpretasi

BU
DP~O,OO Sangat rendah
0,00 < DP ~ 0,20 Rendah

R
O~O < DP ~ 0,40 Cukup/sedang
TE
0,40 < DP ~ 0,70 Baik
0,70 < DP ~ 1,00 SangatBaik
S
TA

HasH perhitungan daya pembeda pada tiap butir soal diperoleh seperti tertera
pada TabeI3.6.
SI

Tabel3.6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal


ER

Jenis Tes No. Soal Daya Pembeda Interpretasi


IV
N

1 0,49 Baik
U

2 0,46 Baik
Kemampuan
3 0,28 Sedang
berpikir kreatif
4 0,41 Baik
5 0,21 Sedang
1 0,56 Baik
2 0,23 Sedang
Kemampuan
3 0,55 Baik
pemecahan
4 0,50 Baik
masalah
5 0,43 Baik
matematik
6 0~6 Sedang

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


35
41416.pdf

Sesuai Tabel 3.6 d.i atas terlihat bahwa terotama untuk soal nomor 4 pada

jenis tes kemampuan berpikir kreatif masih kesulitan untuk membedakan mana

siswa yang benar-benar dapat mengeIjakan soal ataupun tidak. Demikian juga

untuk soal nomor 2 pada jenis tes pemecahan masalah juga kesulitan untuk

membedakan kemampuan siswa yang benar-benar dapat mengerjakan soal. Akan

tetapi dengan hasil perhitungan daya pembeda di atas yang rata-rata mempunyai

interpretasi baik maka siswa yang berkemampuan tinggi maupun rendah data

KA
terukur dengan jelas.

BU
c. Tingkat Kesukaran

R
Sebuah soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
TE
mudah. Menurnt Sudijono (2001) (dalam Lestari, 2009) butir-butir item tes basil
S

belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir
TA

item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah atau dengan kata lain,
SI

butir-butir item tes baikjika tingkat kesukaran item itu sedang atau cukup.
ER

Tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


IV
N
U

Dengan : IK = tingkat kesukaran

ST = jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa pada satu

butir soal yang diolah

IT = jumlah skor ideal/maksimum yang diperoleh pada satu

butir soal itu (To, 1996:16) (dalam Lestari, 2009)

Kriteria tingkat kesukaran butir soal sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Suherman (2003) (dalam Lestari, 2009) tertera pada TabeI3.7.

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


36
41416.pdf

Tabel 3.7 KlasirIkasi Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran Interpretasi

IK = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < IK ~ 0,30 Sukar

0,30 < IK ~ 0,70 Sedang

0,70 < IK < 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

KA
BU
Hasil perhitungan dari uji coba ins1rume~ diperoleh tingkat kesukaran soal

R
kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika tertera pada
TE
TabeI3.8.
S

Tabel3.8 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal


TA

Jenis Tes No. Soal Indeks Kesukaran Interpretasi


SI

1 0,51 Sedang
ER

2 0,39 Sedang
Kemampuan 3 0,40 Sedang
IV

berpikir kreatif
4 0,52 Sedang
N
U

5 0,29 Sukar
1 0,66 Sedang
2 0,29 Sukar
Kemampuan 3 0,43 Sedang
pemecahan
4 0,54 Sedang
masalah
matematik 5 0,22 Sukar
6 0,52 Sedang

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal seperti terlihat pada Tabel 3.8,

bahwa tiap item butir soal tingkat kesukaran bervariasi dari sedang sampai sukar

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


37
41416.pdf

untuk. jenis tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik,

hal ini menunjukkan bahwa soal tes tersebut signifIkan sebagai instrumen tes.

Masing-masing jenis tes terdapat tingkat kesukaran yang bervariasi sehingga

diharapkan dapat melihat kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tes.

d. Reliabilitas soal

Reliabilitas soal digunakan untuk mengetahui tes reliabel atau tidak, yaitu

tingkat keajegan sebagai alat ukur yang menggambarkan ketepatan peserta tes

KA
dalam menjawab soal maka reliabilitas soal hams baik. Karena tesnya berbentuk

BU
uraian, maka nunus yang digunakan untuk meneari koefIsien reliabilitas dengan

R
nunus Alpha yaitu : TE
r.
11
=(_n
n-
Xl_LS/J
1
s, 2
S
TA

Dengan : 'i I = reliabilitas tes secara keseluruhan


SI

n = banyak butir soal


ER

2
Sj = varians skor setiap item soal
IV

= varians skor total yang diperoleh siswa


N

S,2
U

Koefisien reliabilitas yang menyatakan derajat keterandalan alat evaluasi

dapat digunakan tolok ukur yang dibuat l.P Guilford (dalam Lestari, 2009) tertera

pada Tabel 3.9.

Tabel3.9 Interpretasi Koefisien Reliabilitas

KoefIsien Reliabilitas Interpretasi

0,90 :S 'i I :S 1,00 Reliabilitas Sangat tinggi


0,70:S'i1 < 0,90 Reliabilitas Tinggi
0,40:S 'il < 0,70 Reliabilitas sedang
0,20 :S 711 < 0,40 Reliabilitas Rendah
'il < 0,20
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Reliabilitas sangat rendah
38
41416.pdf

HasH perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16, diperoleh

koefisien reliabilitas instrumen tes kemampuan berpikir kreatif secara keseluruhan

rxy = 0,708 ( interpretasi tinggi ) dan reliabilitas instrumen pemecahan masalah

secara keseluruhan rxy =0,943 (interpretasi sangat tinggi). HasH perhitungan

tersebut menunjukkan tes ini tergolong cukup baik karena memiliki reliabilitas

yang tinggi sehingga instrumen ini sangat baik dan terukur sebagai alat tes.

e. Skala Sikap

KA
Aspek sikap yang diukur dalam penelitian ini berguna untuk mengetahui

BU
sikap siswa dalam pembelajaran selama menggnDakan pembelajaran dengan

R
pendekatan problem posing. Skala sikap dibagi menjadi 3 aspek yaitu sikap siswa
TE
terhadap pelajaran matematika, pembelajaran problem posing dan soal
S

kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik.


TA

Skala sikap ini terdiri dari pemyataan positif dan negatif. Pembuatan skala
SI

berpedoman pada bentuk skala Likert dengan empat option. Menurut Arikunto
ER

(2006 ) (http://www.slideshare.net/YantoTea/s-d045-050270chapter3) pemberian


IV

skor untuk setiap pemyataan adalah 1 (STS), 2 (TS), 3 (S), 4 (SS), untuk
N
U

pemyataan favorable (pemyataan positif), sebaliknya diberikan skor 1 (SS), 2 (S),

3 (TS), 4 (STS), untuk pemyataan unfavorable (pemyataan negatif). Empat

option tersebut berguna untuk menghindari pendapat ragu-ragu atau rasa aman

dan tidak memihak pada suatu pemyataan yang diajukan pada siswa. Instrumen

skala sikap dalam penelitian ini diberikan kepada siswa kelompok eksperimen

setelah semua kegiatan pembelajaran berakhir atau setelah postes.

Data yang telah diperoleh dari angket yang sOOah diisi siswa kemudian diolah

dengan tahapan berikut :

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


39
41416.pdf

1) Mengubah skor mentah ke dalam nilai persentasi dengan nunus :

API· = Skormentoh
.lvl 01 X
10001
/0
Skormoksimum

2) Skor sikap siswa yang sudah diubah dalam bentuk: presentase, hasilnya

diinterpretasikan dalam bentuk: kategori presentase nilai siswa seperti terlihat

pada Tabel3.l0.

Tabe13.10 Skala kategori Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Problem


Posing

KA
Nilai (%) Kategori

BU
S~20 Sangatkurang
21 ~S~40 Kurang

R
41~S~60 cukup
TE
61 ~S ~80 Baik
~ S ~ 100
S

81 Sangatbaik
TA

(Arikunto ,2005)
(http://www.slideshare.netIYantoTeals-d045-050270chapter3)
SI

3) Selanjutnya menafsirkan nilai-nilai persentase pada setiap aspek sikap siswa


ER

terhadap pembelajaran problem posing seperti terlihat pada tabel berikut:


IV

Tabel 3.11 Tafsiran Presentase Sebaran Sikap Siswa terhadap


N

Pembelajaran Problem Posing


U

Sebaran siswa ( % ) Tafsiran


0 Tidakada
1-25 Sebagian keeil
26 -49 Hampir separuhnya
50 Separuhnya
51-75 Sebagian Besar
76-99 Hampir seluruhnya
100 Seluruh
(Koentjaraningrat, 1996)
(http://www.slideshare.netIYantoTeals-d045-050270chapter3)

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


40
41416.pdf

D. Prosedur Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan sebelum perlakuan (pretes), pada saat perlakuan

(pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan problem posing) dan setelah

perlakuan (postes dan angket sikap siswa). Pretes dan postes diberikan kepada

kelas kontrol dan kelas eksperimen, sedangkan angket sikap siswa terbadap

pembelajaran dengan pendekatan problem posing diberikan kepada kelas

eksperimen.

KA
E. Metode ADalisis data

BU
Hasil dari penelitian diperoleh data kuantitatif pretes dan postes kelas

eksperimen dan kelas kontrol, data kualitatif dari angket sikap siswa kelas

R
TE
eksperimen. Data tersebut perlu dilakukan pengolahan dan analisis data yang

dihasilkan, agar penelitian menjadi bermanfaat dan dapat memberikan gambaran


S
TA

tentang permasalahan yang diteliti serta dapat menguji hipotesis penelitian.


SI

Adapun Hipotesis yang akan di uji adalah sebagai berikut :


ER

1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK yang memperoleh


IV

pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih baik dibandingkan


N

dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.


U

2. Peningkatan pemecahan masalah matematik siswa SMK yang memperoleh

pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

a. Metode Analisis Data Kuantitatif

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan

pembelajaran dapat dilihat dengan melakukan analisis data kuantitatif. Langkah-

langkah menganalisis data kuantitatif sebagai berikut :


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41
41416.pdf

Setelah dilakukan pretes dan postes di kelas eksperimen dan kelas kontrol,

maka dilakukan pengolahan dan analisis data. Keseluruhan hipotesis di atas akan

diuji dengan melihat rata-rata skor gain temormalisasi.

Hipotesis 1 dan 2 diuji dan dianalisa dengan uji rata-rata sampel saling bebas

kelas e.ksperimen dan kelas kontrol. Pengujian berdasarkan hipotesis berikut;

Hipotesis 1 :

Ho = Peningkatan kemarnpuan berpikir kreatif siswa SMK yang

KA
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing sarna

BU
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

R
HI = Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK yang
TE
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih
S

baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran


TA

konvensional.
SI

H o : Jiebperimen = Ji1rDntrol
ER
IV
N

Hipotesis 2 :
U

H0 = Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMK

yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing

sarna dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

Hi = Peningkatan pemecahan masalah matematik siswa SMK yang

memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran

konvensional.

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


42
41416.pdf

Uji hipotesis dilakukan dengan pengolahan data secara statistik. Data diolah

melalui tahapan berikut :

1) Menghitung rata-rata skor basil tes.

2) Menghitung deviasi standar skor hasil tes.

3) Menghitung indeks gain ternomalisasi dengan rumus :

. mal·· () skorpostes - skorpretes


Gam terno lsasl g = ---=-------=--
skorideal- skorpretes

KA
Interpretasi indeks gains temomalisasi dilakukan berdasarkan kriteria indeks

gain dalam Meltzer (dalam Lestari, 2009) tertera pada TabeI3.12.

BU
Tabe13.12 Kriteria Skor Gain Temormalisasi

R
SkorGain
TE Interpretasi
g >0,7 Tinggi
S

0,3 < g ~0,7 Sedang


TA

g ~0,3 Rendah
SI
ER

4) Sebelum menguji data skor tes hasil tes, dilakukan pengujian normalitas
IV

data dengan berbantuan SPSS.


N

Penerimaan normalitas data didasarkan dengan hipotesis yang terjadi :


U

H o : data berdistribusi normal

HI : data tidak berdistribusi normal

Pengujian menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov, untuk taraf

signifikansi a = 0,05, Hoditerima bila probabilitas > 0,05, dan Ho

ditolak bila probabilitas < 0,05

5) Jika hasil uji sebaran data normal, maka dilakukan uji homogenitas data

berbantuan SPSS dengan hipotesis yang terjadi :

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


43
41416.pdf

Pengujian dilakukan dengan uji Lavene.

6) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah

matematik siswa kelas eksperimen Iebih baik dibandingkan siswa kelas

kontrol dapat diketahui dengan menggunakan uji t jika data normal dan

homogen, uji t' jika data normal dan tidak homogen, uji Mann- whitney

KA
jika data tidak normal.

BU
b. Metode Analisis Data Kualitatif

R
Analisis data angket respon I sikap siswa.
TE
Data yang, diperoleh melalui angket dianalisa dengan menggunakan earn
S

pemberian skor butir skala sikap model Likert. Kemudian data dianalisis untuk
TA

melihat sikap siswa terhadap pendekatan pembelajaran problem posing, pelajaran


SI

matematika dan terhadap soal-soal kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan


ER

masalah matematik.
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan basil temuan dan analisis data yang diperoleh serta pembahasan

yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka diperoleh simpulan sebagai

berikut:

1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK yang menggunakan

KA
pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan siswa yang

BU
pembelajarannya konvensional.

2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMK yang

R
TE
menggunakan pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan dengan

siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.


S
TA

3. Siswa memberikan sikap positif terhadap pembelajaran yang menggunakan


SI

pendekatan problem posing. Siswa menjadi terbiasa belajar kelompok,


ER

membuat, mengajukan soal dan menyelesaikannya. Siswa menjadi lebih aktif


IV

dan berani dalam berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah.


N

B. Saran
U

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh mengenai

pembelajaran dengan pendekatan problem posing, penulis menyarankan beberapa

hal yaitu:

1. Model pembelajaran dengan pendekatan problem posing dapat digunakan guru

dalam pembelajaran matematika karena dengan model pembelajaran ini dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik.

2. Penulis merekomendasikan untuk dilanjutkan penelitian terhadap model

pembelajaran dengan pendekatan problem posing dalam materi / kompetensi


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
81

82
41416.pdf

lain yang ingin dicapai.

3. Implementasi pembelajaran problem posing dengan tujuan meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematik siswa, guru

perlu mempersiapkan semua perangkat pembelajaran dengan baik, terutama

yang berkaitan dengan instrumen yang akan digunakan untuk mengukur

kemampuan yang diharapkan.

4. Jadwal pelaksanaan pembelajaran agar berhasil dengan baik, maka sebaiknya

KA
dilaksanakan sebelum siang hari, sehingga siswa belajar masih dalam kondisi

BU
yang prima

5. Sebaiknya pelaksanaan pembelajaran problem posing yang dilakukan secara

R
TE
belajar kelompok, agar pembelajaran individualnya dapat dipantau dengan baik

maka ada lembar pengamatan siswa serta tugas dan hasil belajar yang dinilai
AS

juga ada yang dikerjakan secara individual.


T
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

DAFfAR PUSTAKA

Abin (2010). Meningkatkan Prestasi Belajar matematika Siswa Melalui Problem


Posing Secara Berkelompok Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV) di Kelas VIII SMPN 2 Kendari. Diambil6 Juli 2013,
dari situs world wide web
http://pendidikan-matematika.blogsoot.com/2009/03/prooosal-problem­
oosing.html

Ahmad (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika dan


Kreatifitas Matematika siswa SMP melalui Pendekatan Penemuan
Terbimbing menggunakan Media Software Autograph. Diambil 20 Oktober
2012, dari situs World wide Web
http://adisuarmansitumorang.blogspot.com/

KA
Awaludin ( 2008 ). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif matematis pada

BU
Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah me1alui Pembelajaran Open
Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan. Tesis pada UP! Bandung : Tidak
diterbitkan.

R
TE
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
S

Badriyah, J. (2010). Penerapan Problem Posing pada pembelajaran matematika


TA

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII-C SMPN 4


Malang. Diambil tanggal 5 April 2013, dari situs World Wide Web
SI

http://p4mriunpat.wordpress.com/20 11 III 114/kemampuan-berpikir-kreatif­


mateamtik/
ER

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.


IV

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


N

Firdaus, A. (2009 ). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Diambil 27


U

Oktober 2012, dari situs World Wide Web http://madfirdaus.wordpress.com/

Gawatri, Sukamto, Nurbaya & Pratikno (1999). Matematika SMK 1. Edisi kedua.
Jakarta: Yudhistira.

Haji, S. (2011). Pendekatan Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika di


Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan Triadik, April 2011, Volume 14, No.1.
Diambil 16 Agustus 2013, situs world wide web
http://n:pository.unib.ac.id/329/I/Judul%207%20Saleh%20Haii.pdf

Herawati, O.D.P., Siroj, R. & Basir, H.M.D.(201O). Pengaruh Pembelajaran


Problem Posing terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep matematika
Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palembang. Jurna/ Pendidikan Matematika
Volume 4. No.1 Juni 2010. Diambil 24 Juni 2013, situs world wide web
eprints.unsri.ac.id/836/l/5 okti 70-80.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


83
84
41416.pdf

Intan, D. M. (2007). Model Pembelajaran ProblemPosing Tipe Post Solution


Posing untuk Mengajarkan Pemahaman Konsep Matematika pokok bahasan
Bangun segi.empat Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Balapulang
Tegal. Diambil tanggal 25 Oktober 2012, dari situs World Wide Web
ml.scribd.com/doc/30621063/Model-Pembelajaran-Problem-Posing

Irwan (2011). Pengaruh Pendekatan Problem Posing model Search, Solve, Create
and Share (SSCS) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran
Matematis Mahasiswa Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12
No. 1 April 2011. Diambil 10 Oktober 2012, situs world wide web
http://jurna1.upi.edu/fi1e/irwan.pdf

Iskandar, J. ( 2012). Upaya meningkatkan kemampuan berpikir Kreatif. Diambil


tanggal 23 Oktober 2012, dari situs World Wide Web

KA
repository.upLedu/operator/upload/s mat 0700453 chapter2.pdf
(kemampuan berpikir kreaTIF)

BU
La Moma( tanpa taboo ). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika. Diambil

R
tanggal 27 Maret 2013, . situs world wide web
http://p4mrioopat.wordpress.com/20 11 III I 14/kemampuan-berpikir-kreatif­
TE
mateamtik/
S

Lestari, P. ( 2009 ). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Koneksi


TA

Matematika Siswa SMK melalui Pendekatan Pembe1ajaran Kontekstual. Tesis


UPl Bandung. Tidak Dipublikasikan.
SI

Mahmudi, A. (2008). Pembelajaran Problem Posing untuk Meningkatkan


ER

Kemampuan Pemecahan Masalah matematika Diambil tanggal 27 Oktober


2012, dari situs World Wide Web
staff.ooy.ac.id/..../Makalah%2003%20Semnas%20UNPAD%202008
IV
N

Mulia (2010). Pembe1ajaran Matematika dengan Menggunakan Problem Posing


Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
U

SMP. Skripsi UPl Bandung. Tidak dipublikasikan.

Perm~ A. S. (tanpa tabun ). Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika.


Diambil 27 Oktober 2012, dari situs World Wide Web
achmadblue.blogspot.com/...Iproblem-posing-dalam-pembelajaran.ht...

Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Standar lsi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Rahmawati, T. D. ( 2012 ). Kompetensi Berpikir Kritis dan Kreatif dalam


Pemecahan Masalah Matematika di SMP Negeri 2 Malang. Diambil tanggal 7
Maret 2013, situs World wide Web
ejournal.umm.ac.id/index.php/...1634 umm scientific journal.pdf

Retnawati, H. (tanpa tabun). Kreatif menggunakan Matematika untuk Kelas XI


SMKIMAK Rumpun Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41416.pdf
85

Diambil tanggal3 ApriI2013~ situs world wide web


ml. scribd.com/docl17006575/Kelas-XI-SMK-Pariwisata-Matematika

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Edisi 1. Jakarta: Kencana.

Sembiring~ S.~ Iraw~ E. 1. & Haryanto~ D. (2010). Matematika Bilingual untuk


SMK Kelas X Cetakan 1. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Shadiq~ F. ( 2008). Bagaimana cara mencapai tujuan pembelajaran matematika


di SMK ? Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Matematika.

KA
Sulastri~ E. (tanpa tahun). Peningkatan Kemampuan Siswa menyelesaikan soal­
Soal Aplikasi Konsep dimensi Tiga melalui Model Pembelajaran Learning

BU
Cycle. Diambil tanggal 10 Maret 2013~ situs world wide web
http://elissulastri.blogspot.com/

R
Sumarmo~ U. (1994). Suatu Altematif Pengajaran untuk Meningkatkan
TE
Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Guru dan Siswa SMP. Laporan
Penelitian IKIP Bandung: Tidak dipublikasikan.
S

Sutawidjaya, A. & Dahlan~ J. A. (2011). Pembelajaran Matematika. Edisi 1.


TA

Jakarta: Universitas Terbuka


SI

Susanti~ E.L.~ Suk:estiyarno~Y.L.&Sugiharti, E. (2012). Efektivitas Pembelajaran


Matematika dengan Metode Problem Posing Berbasis Pendidikan Karakter.
ER

Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012).Diambil 16 Agustus 2013,


situs world wide web
IV

http://journal.unnes.ac.id/sjulindex.php/ujme
N

Syamsi~ N. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing dengan


U

Strategi Searc~ Solve, Create, Share terbadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Penelitian Pendidikan. Volume 01 Nomor 1, Tahun 2012, 0-7.
Diambil 16 Agustus 2013, situs world wide web
ejurnal.unesa.ac.idlartic1eI763/64/article.pdf

To'ali~ (2008). Matematika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) KelomPOk


Penjualan dan Akuntansi Kelas X Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

........................................ Model Problem Posing dalam Pembelajaran Barisan

Aritmatika. Diambil tanggal7 Maret 2013, situs World wide Web


http://romairama.wordpress.com/2009/06/07/model-problem-posing-dalam­
pembelajaran-barisan-aritmetikal

...................................................................................................................................

Diambil tanggal14 Juni 2013, situs World wide Web


http://www.slideshare.netIYantoTeals-d045-050270chapter3
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
86
41416.pdf

Diambil tanggal26 Oktober 2012, situs World wide Web


repository.upLeduloperator/upload/t mtk: 0907558 chapter2.pdf)

....................................... Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap


Kemampuan Siswa Berpikir Kreatif di SMP Negeri 42 Palembang. Diambil
tanggal 29 Maret 2013, situs World wide Web
http://brilliantiririn.wordpress.com/2012/04/23/pengaruh-pembelajaran­
berbasis-masalah-terhadap-kemampuan-siswa-berfikir-kreatif-di-smp-negeri­
42-palembang-2/

Diambil tanggal9 Maret 2013, situs World wide Web


( http://staff.uny.ac.id/sites/defaultlfiles/I98212302008121009).

KA
BU
Diambil tanggal25 Oktober 2012, situs World wide Web
www.indonesiaberprestasi.web.id ) Opini

R
TE
Diambil tanggal25 Maret 2013, situs World wide Web

http://infopendidikankita.blogspot.com

S
TA

Diambil tanggal25 Maret, situs World wide Web

http://www.pisaoecd.org

SI
ER

:1­
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

Lampiran

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


87
41416.pdf

RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah SMK Negeri 3 Bogor

Mala Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X / 2 ( Kelas Eksperimen )

A10kasi Waktu : (3 x 45 menit) , 2 x pertemuan

Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah program linier

KA
Kompetensi Dasar Membuat grafik himpwlllD penyelesaian sistem

BU
pertidaksamaan linier

R
Indikator : 1. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah
TE
penyelesaiannya.
AS

2. Sistem pertidaksamaan linier dengan 2 variabel


T

ditentukan daerah penyelesaiannya.


SI

I. Tujuan Pembelajaran :
ER

A. Pertemuan 1 :

IV

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa mampu:

N
U

1. Memahami pengertian program linier.

2. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertjdaksamaan linier dua

varaiabel.

B. Pertemuan 2

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa mampu :

Menentukan sistern pertidaksamaan linier dua variabel jika diketahui

daerah penyelesaiannya.

II. Materi Pembelajaran

Grafik himpunan
Koleksi Perpustakaan penyelesaian
Universitas Terbukasistern pertidaksamaan linier dua variabel

88
41416.pdf

Ill. Metode Pembe1ajaran:

A. Pendekatan : Problem Posing

B. Metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan keIja kelompok

IV. Langkah Pembelajaran :

A. Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahu1uan :

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

KA
proses pembelajaran;

BU
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

R
sebe1umnya dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang
TE
sistem pertidaksamaan tinier;
S

c. Menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembe1ajaran yang akan


TA

dicapai;
SI

d. Menyampaikan materi dan kegiatan pembe1ajaran yang akan


ER

di1aksanakan.
IV

2. Kegiatan inti
N
U

Pada kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan

krakteristik siswa , yang dapat me1iputi proses eksp1orasi, elaborasi

dan konfmnasi :

a. Menjelaskan pengertian program !inier dan cara menentukan

himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier.

b. Menge1ompokkan siswa menjadi 4-5 ke1ompok yang heterogen.

c. Memberikan 1embar keIja siswa tentang menentukan daerah

penyelesaian pertidaksamaan linier.

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


89
41416.pdf

d. Siswa berdiskusi rnengeIjakan lernbar keIja siswa yang sudah

diberikan.

e. Menunjuk salah satu kelornpok untuk rnernpresentasikan basil

diskusinya, kelompok yang lain menyimak dan rnenanggapi.

f. Setiap kelornpok rnembuat soal dari rnateri seperti yang sudah

diberikan dalarn lernbar keIja.

g. Siswa berdiskusi untuk mencari penyelesaian dan rnenulisnya di

KA
lernbar problem posing I.

BU
h. Masing-masing kelompok untuk menuliskan soal yang tidak bisa

R
diselesaikan oleh kelompoknya di lembar problem posing II dan
TE
ditukarkan dengan kelompok lain.
S

I. Masing - masing kelompok mendiskusikan soal di lembar problem


TA

posing II dari kelompok lain.


SI

J. Menunjuk bebe1'apa kelompok untuk mempresentasikan basil


E R

diskusinya, kelompok yang lain menyimak dan menanggapi.


IV

k. Memberikan wnpan balik berupa penghargaan kepada siswa I


N
U

kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan baik.

3. Kegiatan Penutup

a Bersama dengan siswa membuat rangkuman I kesimpulan; .

b. Melakukan refleksif terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan;

c. Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran;

d. Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


90
41416.pdf

B.Pertemuan 2

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran;

b. Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan mengajukan

pertanyaan -pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

KA
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;

BU
d. Menyampaikan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan

R
dilaksanakan. TE
2. Kegiatan inti :
AS

Pada kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan


T

krakteristik siswa , yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi


SI

dan konfirmasi :
ER

a. Menjelaskan earn menentukan sistem pertidaksamaan linier dua


IV

variabel jika diketahui daerah penyelesaiannya.


N
U

b. Mengelompokkan siswa menjadi 4-5 keIompok yang heterogen.

c. Memberikan lembar keIja siswa tentang menentukan sistem

pertidaksamaan linier dua variabel jika diketahui daerah

penyelesaiannya.

d. Siswa berdiskusi mengeIjakan lembar keIja siswa yang sudah

diberikan.

e. Menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya, keIompok yang lain menyimak dan menanggapi.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
91
41416.pdf

f. Setiap kelompok membuat soal dari materi yang sudah diberikan

dalam lembar kerja.

g. Siswa berdiskusi untuk mencari penyelesaian dan menulisnya di

lembar problem posing I

h. Masing-masing kelompok untuk menuliskan soal yang tidak bisa

diselesaikan oleh kelompoknya di lembar problem posing II dan

ditukarkan dengan kelompok lain.

KA
i. Beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

BU
j. Memberikan umpan balik berupa penghargaan kepada siswa I

R
kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan baik.
TE
3.Kegiatan Penutup
AS

a. Bersama dengan siswa membuat rangkuman I kesimpulan; .


T

b. Melakukan refleksif terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah


SI

dilaksanakan;
ER

c. Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran;


IV

d. Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan


N
U

berikutnya.

V. Alat I Bahan dan Sumber Belajar

A. Alat Pembelajaran : Penggaris, spidol, LCD, Laptop

B. Sumber belajar : Modul

Buku reverensi lain yang relevan

VI. Penilaian

A.Test : Essay

B. Jenis tes : TertuIis

C.Soal Tertulis
Koleksi Perpustakaan : Soal Postes

Universitas Terbuka
92
41416.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : XI/2

A10kasi Waktu : (3 x 45 menit), 1 x pertemuan

Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah program !inier

KA
Kompetensi Dasar :Menentukan model matematika dari soal cerita

BU
( kalimat verbal )

R
Indikator : 1. Soal Cerita ( kalimat verbal) diterjemabkan ke
TE
kalimat matematika
S

2. Kalimat matematika ditentukan daerah


TA

penyelesaiannya.
SI
ER

l.Tujuan Pembelajaran :
IV

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa mampu :


N
U

A. Siswa mampu memahami pengertian model matematika

B. Siswa dapat mengubah soal verbal ke dalam bentuk kalimat matematika

C. Siswa dapat menentukan daerah penyelesaian dari kalimat matematika

II. Materi Pembelajaran

Model matematika

ill.Metode Pembelajaran:

A.Pendekatan : Problem Posing

BMetode : ceramah, diskusi, tanya jawab dan keJja kelompok

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


93
41416.pdf

IV. Langkah Pembellijaran :

A. Kegiatan Pendahuluan

I. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran;

2. Menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai;

3.Menyampaikan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan

KA
dilaksanakan.

BU
B. Kegiatan inti:

R
Pada kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan
TE
karakteristik siswa , yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan
S

konfirmasi :
TA

1. Menjelaskan pengertian model matematika dan cam mengubah bentuk


SI

soal verbal dalam bentuk kaJimat matematika.


ER

2. Mengelompokkan siswa menjadi 4-5 kelompok yang heterogen.


IV

3. Memberikan lembar keIja siswa tentang model matematika.


N
U

4. Siswa berdiskusi mengeIjakan lembar keIja siswa yang sudah

diberikan .

5. Setiap Kelompok membuat soal dari materi yang sudah diberikan

dalam lembar keIja.

6. Siswa berdiskusi untuk mencari penyelesaian dan menulisnya di

lembar problem posing I

7. Masing-masing kelompok untuk menuliskan soal yang tidak bisa

diselesaikan oleh kelompoknya di lembar problem posing II dan

ditukarkan dengan kelompok lain.


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
94
41416.pdf

8. Masing - masing kelompok mendiskusikan soal di lembar problem

posing II dari kelompok lain.

9. Beberapa kelompok untuk mempresentasikan basil diskusinya,

kelompok yang lain menyimak dan menggapi.

10. Memberikan umpan balik berupa penghargaan kepada siswa I

kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan baik.

C.Kegiatan penutup

KA
I. Bersarna dengan siswa membuat rangkuman I kesimpulan; .

BU
2. Melakukan refleksifterhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

R
dilaksanakan; TE
3. Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran;
S

4. Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.


TA

V. Alat I Bahan I Sumberc Belajar


SI

A. Alat Pembelajaran : Penggaris, spidol, LCD, laptop


ER

B. Bahan Pelajaran : Modul


IV

Buku reverensi lain yang relevan


N

VI. Penilaian
U

A. Test : Essay

B. Jenis tes : Tertulis

C. Soal Tertulis : Soal Postes

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


95
41416.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester :XI/2

Alokasi Waktu : (3 x 45 menit), 1 x pertemuan

Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah program linier

KA
Kompetensi Dasar :Menentukan nilai optimwn dari sistem

BU
pertidaksamaan linier.

R
Indikator : 1. Menentukan fungsi obyektif
TE
2. Menentukan nilai optimwn fungsi obyektif
S
TA

I.Tujuan Pembelajaran:
SI

Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa mampu :


ER

A. Siswa dapat menentukan fungsi obyektif


IV

B. Siswa dapat menentukan titik optimwn dari daerah penyelesaian


N

pertidaksamaan
U

c. Siswa dapat menentukan nilai optimwnfungsi obyektif


11. Materi Pembelajaran

A. Fungsi obyektif

B. Nilai Optimwn

Ill.Metode Pembelajaran:

A.Pendekatan : Problem Posing

B.Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab dan keIja kelompok

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


96
41416.pdf

IV. Langkah Pembelajaran :

D. Kegiatan Pendahuluan

I. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran;

2. Menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai;

3.Menyampaikan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan

KA
dilaksanakan.

BU
E. Kegiatan inti:

R
Pada kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan
TE
karakteristik siswa , yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan
AS

konfmnasi:

II. Menjelaskan pengertian fungsi obyektif dan cara menentukan nilai


T
SI

optimum fungsi obyektif.


ER

12. Mengelompokkan siswa menjadi 4-5 kelompok yang heterogen.


IV

13. Memberikan lembar kerja siswa tentang fungsi obyektif dan nilai
N
U

optimum fungsi obyektif.

14. Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja siswa yang sudah

diberikan.

15. Setiap Kelompok membuat soal dari materi yang sudah diberikan

dalam lembar kerja.

16. Siswa berdiskusi untuk mencari penyelesaian dan menulisnya di

lembar problem posing I

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


97
41416.pdf

17. Masing-masing kelompok untuk menuliskan soal yang tidak bisa

diselesaikan oleh kelompoknya di lembar problem posing II dan

ditukarkan dengan kelompok lain.

18. Masing - masing kelompok mendiskusikan soal di lembar problem

posing II dari kelompok lain.

19. Beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya,

kelompok yang lain menyimak dan menggapi.

KA
20. Memberikan umpan balik beropa penghargaan kepada siswa /

BU
kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan baik.

R
C.Kegiatan penutup
TE
1. Bersama dengan siswa membuat rangkuman / kesimpulan; .
S

2. Melakukan refleksifterhadap kegiatan pembelajaran yang sudah


TA

dilaksanakan;
SI

3. Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran;


ER

4. Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya


IV

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar


N
U

A. Alat Pembelajaran : Penggaris, spidol, LCD, laptop

B. Bahan Pelajaran : MOOul

Buku reverensi lain yang relevan

VI. Penilaian

B. Test : Essay

B. Jenis tes : Tertulis

F. Soal Tertulis : Soal Postes

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


98
41416.pdf

LEMBAR KERJA SISWA 1

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pelajaran :,Matematika
Kelas I Semester :X12
Waktu : 20 Menit

1. Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah program linear

KA
2. Kompetensi Dasar
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksarnaan Iinier

BU
3. Indikator

R
a. Pertidaksarnaan Iinier ditentukan daerah penyelesaiannya.
TE
b. Sistem pertidaksarnaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah
penyelesaiannya.
T AS

Kegiatan Siswa
SI

Bahan diskusi
ER

Gambar himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksarnaan berikut , untuk


x,y ER.
IV

a O~x~S, 2~y~4
N

b. -2x+3y~12
U

c. 5x+4r,20,x~O,y~O

d. x+ y ~4,3x+6y ~ 18,x~ O,y~ 0

Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah didiskusikan di atas
kemudian selesaikanlah !

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


99
41416.pdf

LEMBAR KERJA SISWA 2

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pelajlll'llIl : Matematika
Kelas / Semester :XJ2
Waktu : 20 Menit

1. Standar Kompetensi
Menyelesaikan rnasalah program linear
2. Kompetensi Dasar

KA
Membuat grafJk himpunan penyelesaian sistern pertidaksamaan linier
3. Indikator

BU
a. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya.

R
b. Sistern pertidaksamaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah
TE
penyelesaiannya.
AS

Kegiatan Siswa
T

Bahan diskusi
SI

Tentukan sistern pertidaksamaan Hnier dari daerah yang diarsir dalam grafJk
ER

berikut:
IV

a. b.
N
U

Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah dijelaskan di atas kernudian
selesaikanlah !

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


100
41416.pdf

LEMBAR KERJA SISWA 3

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester :XJ2
Waktu : 20 Menit
1.Standar Kompetensi
Menyelesaikan masa1ah program linear
2.Kompetensi Dasar

KA
Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal ).
3.Indikator

BU
a. Soal Cerita ( kalimat verbal) diterjemahkan ke kalimat matematika .

R
b. Kalimat matematika ditentukan daerah penyeJesaiannya.
TE
4.Kegiatan Siswa
Bahan Diskusi :
S

I. Perhatikan soal ceritera OOrikut dan lengkapi titik-titik di bawah ini!


TA

Seorang pedagang roti membuat roti A memerlukan 200 gram tepung dan
SI

25 gram mentega. Sedangakan roti B memerlukan 100 gram tepung dan 50


R

gram mentega. Tepung yang tersedia 4 kg dan mentega 1,2 kg. Jika barga
E

roti A Rp 750,00 dan roti B harganya Rp 1000,00. Tentukan model


IV

matematikanya dan daerah penyelesaiannya!


N

Jawab:
U

a. Misa1kan banyak roti A = .... dan banyak roti B = ....

Sehingga tabel yang diperoleh :

VariaOOI Persediaan

Dari taOOI diperoleh sistem pertJdaksamaan :

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


101
41416.pdf

Karena dan ..••. adalah bilangan bulat yang tidak negatif maka ;

Dengan menggunakan langkah - langkah cara menentukan daerah

penyelesaian pada kompetensi dasar membuat grafik himpunan

penyelesaian sistem pertidaksamaan !inier diperoleh :

KA
BU
R
TE
o x
T AS
SI

2. Kerjakan seperti soal nomor I.


ER

Seorang pedagang kue membeli kue A dengan harga Rp 1.000,00 dan kue
IV

B seharga Rp 2.000,00. Modal yang dimiliki tidak lebih dari Rp


N
U

400.000,00. Ia dapat meJUual kue A dengan harga harga Rp 1.300,00 dan

kue B seharga Rp 2.200,00. Pedagang tersebut hanya dapat menjual kue

sebanyak 300 buah saja. Tentukan model rnatematika dan daerah

penyelesaiannya !

Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah dijelaskan kemudian

selesaikanlah !

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


102
41416.pdf

LEMBAR KERJA SISWA 4

. Nama Sekolah: SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pe1ajaran : Matematika
Kelas / Semester : XI 2
Waktu : 30 Menit
l.Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah program linear
2.Kompetensi Dasar

KA
Menentukan nilai optimwn dari sistem pertidaksamaan linier.
3.Indikator

BU
a. Menentukan fungsi obyektif
b. Menentukan nilai optimwn fungsi obyektif.

R
TE
4.Kegiatan Siswa
S

Bahan Diskusi :
TA

Seorang penjual tanaman dalam pot menggunakan gerobak untuk menjajakan


SI
ER

tanamannya. Tanaman yang dijual ada1ah bunga mawar dan bunga anggrek.

Harga beli tiap pot bunga mawar adalah Rp 4.000,00 dan tiap pot anggrek Rp
IV
N

6.000.00. Modal yang tersedia ada1ah Rp 120.000,00 dan gerobak dapat moat
U

25 pot bunga. Keuntungan tiap pot bunga mawar adalah Rp 500,00 dan

anggrek Rp 1.000,00. Tentukan keuntungan maksimwn yang diperoleh

penjual tanaman tersebut!

Jawab:

Dengan menggunakan langkah-langkah membuat model matematika

maka diperoleh sistem pertidaksamaan :

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


103
41416.pdf

Fungsi obyektif : .

Kemudian menggunakan langkah - langkah cara menentukan daerah

penyelesaian sistem pertidaksamaan !inier diperoleh :

KA
BU
R
o x
TE
AS

Menentukan koordinat titik pojok daerah penyelesaian diperoleh :


T
SI
ER

Menentukan nilai fungsi obyektif pada titik pojok daerah penye1esaian

diperoleh:
IV
N

Titik pojok (x,y) Fungsi obyektif: f(x,y) = .


U

...... ( , ) f( , )= .

...... ( , ) f( , )= .

...... ( , ) f( , )= ..

...... ( , ) I f( , )= .
I

Jadi

Buatlah soal yang berbeda seperti materi yang sudah dije1askan diatas kemudian

selesaikanlah!
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
104
41416.pdf

KISI - KISI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK


Mata Pelajarann : Matematika

Kelas I semester : X/2

Standar Kompetensi : Menyelesaikan Masalah Program Linier

Jenis
Indikator
Kompetensi Kemampuan Nomor
Indikator Kemampuan
Dasar Berpikir Soal
Berpikir Kreatif
kreatif
I. Membuat .Sistem • Kelancaran • Memberikan 1,2,3
grafik pertidaksarnaan jawaban lebih

KA
himpunan linier dengan 2 dari satu gagasan
penyelesaian variabel yang relevan

BU
syst~m ditentukan Memberikan
• Keluwesan
pertidak daerah jawaban suatu
samaan linier penyelesaiannya pertanyaan

R
bervariasi
TE
• Keaslian • Memberikan
jawaban lain yang
berbeda dari yang
AS

rutin
• Elaborasi • Mengembangkan
T

gagasanjawaban
SI

suatu soal
ER

2. Menentukan • Soal cerita ( Ii Ketaileatah Ii Membetikan 4


model kalimat verbal ) jawaban lebih
matematika diterjernahkan dari satu gagasan
IV

dari soal cerita ke kalimat yang relevan


N

( kalimat matematika • Keluwesan • Memberikan


verbal ) jawaban suatu
U

pertanyaan
bervariasi
• Keaslian • M~~rikan
jawaban lain yang
berbeda dari
yang rutin
• E1aborasi • Mengembangkan
gagasan jawaban
sootu
soal
3. Menentukan • Menentukan • Kelancaran • Mernberikan 5
nilai optimum fungsi obyektif jawaban lebih
dari sistem • Menentukan dari satu gagasan
pertidaksamaa nilai optimum yang relevan
n linier. fungsiobyektif • Keluwesan • Memberikan
jawaban suatu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
lOS
41416.pdf

Jems Indikator
Kompetensi Kemampuan Nomor
Indikator Kemampuan
Dasar Berpikir Soal
Berpikir Kreatif
kreatif
pertanyaan
bervariasi
• Keaslian • Memberikan
jawaban lain yang
berbeda dari
yang rutin
• Elaborasi • Mengembangkan
gagasan jawaban
suatu
soal

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


106
41416.pdf

KISI - KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIK

Mata Pelajarann ; Matematika

Kelas I semester ;X/2

Standar Kompetensi : Menyelesaikan Masalah Program Limer

Jems Indikator
Kemampuan Kemampuan Nomor
Kompetensi Dasar Indikator
pemecahan pemecahan Soal
masalah masalah matematik
1. Membuat grafik • Sistem • Memahami • Memahami dan 1,2

KA
himpunan pertidaksamaan mengerti soal
penyelesaian limer dengan 2 denganbaik

BU
system pertidak variabel • Merencanakan • Membuat
samaan linier ditentukan rencanal
daerah strategi

R
penyelesaiannya menjawab soal
TE
• Melaksanakan • Membuat
rencana pen'yell~sillim
AS

jawaban soal
sesuai prosedur
• Memeriksa • Mengecek I me
T

meriksa kembali
SI

jawaban soal
ER

2. Menentukan • Soal cerita ( • Memahami • Memahami dan 3,4


model kalimat verbal ) mengerti soal
IV

matematika dari diterjemahkan dengan baik


N

soal cerita ke kalimat • Merencanakan • Membuat


( kalimat verbal matematika
U

rencana/ strategi
) menjawab soal
• Melaksanakan • Membuat
rencana penyelesaian
jawaban soal
sesuai prosedur
• Memeriksa • Mengecek I me
meriksa kemba1i
jawaban soal

3. Menentukan • Menentukan • Memahami • Memahami dan 5,6


mlai optimum fungsi obyektif mengerti soal
dari sistem • Menentukan dengan baik
pertidaksamaan nilai optimum • Merencanakan • Membuat
\imer. fungsi obyektif rencana/ strategi
menjawab soal
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka • Melaksanakan • Membuat
107

41416.pdf

Jems fudihtor
Kemampuan Kemampuan Nomor
Kompetensi Dasar Indikator Soal
pemecahan pemecahan
masalah masalah matematik
rencana penyelesaian
jawaban soal
sesuai prosedur
• Memeriksa • Mengecek/
memeriksa
kembali
jawaban soa1

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


108
41416.pdf

Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik

Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah program Hnier

Kompetensi Dasar :1. Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem

pertidaksamaan !inier

2. Menentukan model matematika dari soal cerita

( kalimat verbal).

3. Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan

KA
Hnier.

BU
Waktu : 75 menit

1. Gambarlah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan

R
TE
!inier x + 2 y ;:: 4,2x + y :5 4, x ;:: 0, y ;:: 0, x, y E R
AS

2. Titik ( 0,0 ) merupakan salah satu anggota daerah himpunan penyelesaian

3x + 2 y :5 6, tentukan titik - titik lain yang juga merupakan anggota


T
SI

daerah penyelesaian tersebut (minimum 3 titik).


ER

3. Daerah yang diarsir dalam gambar berikut menunjukkan himpunan


IV

penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan !inier. Tentukan sistem


N
U

pertidaksamaan tersebut!

(0,4

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


109
41416.pdf

4. Buatlah suatu pennasalahan sehari-hari menjadi soal program linier,

kemudian buatlah model matematikanya !

5. Suatu sistem pertidaksamaan Hnier dengan daerah penyelesaian sebagai


berikut:

KA
BU
5

R
TE
S
TA

-1 0 x
SI
ER
IV

Tentukan nilai maksimum dari fungsi obyektif: f(x,y) = 3x + 5y !


N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


110
41416.pdf

Soal Tes KemampUaD pemecahaD masalah matematik

Stamlar Kompetensi : Menye1esaikan masalah program linier


Kompetensi Dasar :1. Membuat grafJk himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan !inier
2. Menentukan model matematika dari soal cerita
( kalimat verbal).
3. Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
!inier.

KA
Waktu : 90menit

BU
1. Gambarlah daerah himpunan penye1esaian dari sistem peftidaksamaan
linier x+2y ~ 4,2x+ y~ 4,x ~ O,y~ O,x,y E R

R
TE
2. Daerah yang diarsir dalam gambar berikut menunjukkan himpunan
S

penye1esaian suatu sistem pertidaksamaan !inier. Tentukan sistem


TA

pertidaksamaan tersebut!
SI
ER
IV
N
U

3. Sebuah pabrik memproduksi biskuit yang dikemas dalam bentuk kaleng


dengan isi I kg dan 2 kg. Kapasitas produksi tiap hari tidak lebih dari 120
kaleng. Tiap hari biskuit dengan kemasan I kg tidak kurang dari 30 kaleng
dan kemasan 2 kg 50 kaleng. Keuntungan dari basil penjualan Rp 5.000,00
perkaleng dengan isi I kg dan Rp 7.000,00 untuk kemasan i3i 2 kg.
Buatlah model matematika dan daerah himpunan penye1esaiannya agar
diperoleh keuntungan maksimum!
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
111
41416.pdf

4. Dalam satu minggu setiap orang membutuhkan paling sedildt 16 unit


protein, 24 unit karbohidrat, dan 18 unit lemak. Makanan A mengandung
protein, kabohidrat dan lemak berturot-turut 4, 12, dan 2 unit setiap kg.
Makanan B mengandung protein, karbohidrat, dan lemak berturut-turot 2,
2 dan 6 unit setiap kg. Harga I kg makanan A Rp 17.000,00 dan I kg
makanan B Rp 8.000,00. Buatlah model matematikanya, bila setiap
minggunya kebutuhan dapat terpenuhi tetapi dengan biaya semurah­
murahnya! (Sembiring, 2010)

KA
5. Sebuah toko dodol menjual 2 macam dodol, yaitu dodol biasa dan dodol
spesial. Dntuk melayani para pembeli , toko tersebut menyediakan 4

BU
tempat pelayanan, yaitu seleksi, timbang, bungkus, dan kasir. Waktu yang
diperlukan untuk melayani I kg dodol pada setiap pelayanan dan hatas

R
TE
waktu keJja setiap tempat pelayanan per harinya diperlihatkan pada tabel
berikut:
S

Batas Waktu
TA

Variabel Dodol biasa Dodol special kelja (


minutes/memt)
SI

Seleksi (memt) 2 3 600


ER

Timbang ( memt ) I 2 360


Bungkus (memt ) 2 3 540
IV

Kasir ( memt ) 2 2 420


N
U

Keuntungan pada penjualan setiap kg dodol biasa Rp 600,00 dan dodol


spesial Rp 800,00. Berapa banyak dodol biasa dan spesial yang dapat
dijual agar mendapat keuntungan maksimum ! (Sembiring, 20 I0)

6. Dewi lulusan SMK Tata Boga mendirikan perusahaan selai. Perusahaan


tersebut membuat dua jenis selai yang dikemas dalam botol , yaitu selai A
dan selai B. Selai A memerlukan nanas 120 gram dan 60 gram apel,
sedangkan selai B memerlukan nanas 180 gram dan 60 gram ape!.
Persediaan nanas 42 kg dan apel 48 kg. Jika harga I botol selai A Rp
7.500,00 dan selai B Rp 10.000,00. Berapa harga penjualan maksimum
jika selai terjual semuanya!
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
112
41416.pdf

KUNCI JAWABAN

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

No. Jawaban Skor


I Diketahui : 16
sistem pertidaksamaan !inier
x+2y;:'; 4,2x+ Y ~ 4,x;:'; O,y;:.; O,x,y E R
Ditanya : Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut?

Jawab:

Menggambar garis x + 2y = 4, 2x +y = 4 , x = 0 dan y = 0

• Garis x+2y=4 q
~
l..LID:D

KA
• Garis 2x+y = 4 q

88~ I
BU
R
• Garis x = 0 (sumbu y) TE
• Garis y = 0 ( sumbu x)

'\
S

~-
TA
SI

2
ER

\ ~.

IV
N
U

Mengambil titik sembarang misa\nya (0,0) untuk diuji :


• 0+2.02:4 (tidak memenuhi)
• 2.0+0 ~ 4 (memenuhi )

Jadi daerah penyelesaiannya adalab daerah yang diarsir

2 Diketabui: 16
Titik (0,0) adalah salah satu anggota daerah penyelesaian 3x+2y ~ 6
Ditanya : Tentukan titik - titik lain yang merupakan anggota daerah
penyelesaian tersebut (minimum 3 titik)!
Jawab:
Menggambar garis 3x+2y=6 q
fXI"D2J
l..LID:D
L----l-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
---'---~
113
41416.pdf

Daerah penyelesaian adaiah daerah sebelah kiri bawah garis


3x+2y=6

KA
Jadi titik - titik yang lain yang memenuhi adaiah ( 1,0) , (1,1) dan
(0,1)

BU
3 Diketahui suatu daerah penyelesaian 16

R
Ditanya : Tentukan sistem pertidaksamaan yang memenuhi daerah
TE
penyelesaian tersebut !
Jawab:
Menentukan persamaan garis ;
AS

• Melalui (3,0) dan (0,4) c:::) 4x +3y = 12


• Melalui (0,2) dan sejajar sumbu x c:::) y = 2
T

Daerah penyelesaian di sebelah kanan atas garis 4x + 3y = 12 dan


SI

terletak antara garis y = 0 dan y = 2.


Jadi sistem pertidaksamaannya adalah 4x + 3y > 12, x >0, 0 < y < 2
ER

4 Soal program \inier dari pemIasalahan sehari-hari kemudian dibuat 16


model matematikanya.
IV

5 Diketahui: Daerah penyelesaian suatu pertidaksamaan 16


N

Ditanya : Tentukan nilai maksimum dari fungsi obyektif: f{x,y) =


U

3x + 5y!
Jawab;
Menentukan persamaa n garis yang:
• Melalui ( 5,0) dan (0,5) c:::) x + y = 5
• Melalui (0,3 ) dan sejajar sumbu x c:::) y = 3
• Melalui (-1,0) dan (0,2) c:::) 2x-y=-2
Menentukan titik-tik optimum yaitu 0(0,0), A(5,0) , B(2,3) , C
(1/2,3) dan D(0,2)
Mensubstitusikan titik-titik tersebut ke dalam fungsi obyektifnya;
• 0(0,0) c:::) f{0,0) = 3.(0) + 5.(0) = 0 + 0 = 0
• A(5,0) c:::) f{5,0) = 3.(5) + 5.(0) = 15 + 0 = 15
• B(2,3) q f{2,3) = 3.(2) + 5.(3) = 6 + 15 = 21
• C(1/2,3) c:::) f{1/2,3)=3.(l/2) + 5.(3) = 1,5 + IS = 16,5
• D(O,2) c:::) f{0,2) = 3.(0) + 5.(2) = 0 + 10 = 10
Jadi nilai maksimumnya adaiah 21.
Jumlah 80
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
114
41416.pdf

KlINCI IA WABAN

TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

No. Iawaban Skor


1 Diketahui : 8
sistem pertidaksamaan linier
x + 2y ~ 4,2x + y ~ 4,x ~ O,y ~ O,x,y E R
Ditanya : Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut?

Jawab:

Menggambar garis x + 2y = 4, 2x +y = 4 , x = 0 dan y = 0

• Garis x+2y = 4 q
[u:o:D
~

KA
• Garis 2x+y = 4 q

tal---~l~ I
BU
R
• Garis x = 0 (sumbu y)
Garis y = 0 ( sumbu x)
TE

S
TA
SI
ER
IV
N

Mengambil titik sembarang misaInya (0,0) untuk diuji :


U

• 0+2.02:4 (tidak memenuhi )


• 2.0+02:4 (tidak memenuhi )
Jadi daerah penyelesaiannya ada1ah daerah disebelah kanan atas
garis x + 2y = 4, 2x + Y = 4 , disebelah atas swnbu x dan sebelah
kanan sumbu y. ( daerah yang diarsir).

2 Diketahui suatu daerah penyelesaian 8


Ditanya : Tentukan sistem pertidaksamaan yang memenuhi daerah
penyelesaian tersebut !
Iawab:
Menentukan persamaan garis :
• MelaIui (3,0) dan (0,4) q 4x +3y = 12
• MelaIui (0,4) dan sejajar sumbu x c:::) y = 4
• MelaIui (3,0) dan (4,4) q 4x -y = 12
Daerah penyelesaian di sebelah kanan atas garis 4x + 3y = 12 , di
sebelah kiri atas garis 4x - Y= 12 dan terletak antara gans y = 0 dan
I y=4
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
115
41416.pdf

No. Jawaban Skor


Jadi sistem pertidaksamaannya adalah 4x + 3y?: 12, 4x-yS 12, x
?:O, 0 SyS4

3 Diketahui : Sebuah pabrik biskuit 8


Ditanya: Buat model matematika dan daerah himpunan
penyelesaiannya !
Jawab:
Model matematikanya:
Misalkan banyaknya biskuit kemasan 1 kg = x , biskuit kemasan 2 kg
=y
Kemasan Produksi Keuntungan
Biskuit 1 kg 30 5000

KA
Biskuit2 kg SO 7000
Kapasitas 120

BU
Fungsi kendala : 3Ox+50y S 120 disederbanakan 3x + 5y S 12

R
x ?:O, y?: 0
Fungsi Obyektifnya: f(x,y) = 5000x + 7000 Y
TE
Daerah penyelesaiannya;
Menggambar garis 3x+5y=12~
tao IE
AS

12/5
T
SI
R

"'"~
E

12/
IV
N

4 ~.
U

Jadi daerah penyelesaiannya adalah daerah di sebelah kiri bawah


garis 3x + 5y =12, sebelah atas sumbu x dan sebelah kanan sumbu x
( daerah yang diarsir ).

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


116
41416.pdf

No. Jawaban Skor

4
Diketahui : Kebutuhan minimum setiap orang perminggu protein, 8

karbohidrat dan 1emak

Ditanya : Buat model matematika, bila setiap minggunya kebutuhan

dapat terpenuhi tetapi dengan biaya semurah-murabnya!

Jawab :

Misalkan makanan A - x , makanan B ~ y

Jenis makanan Protein Karbohidrat Lemak Harga


MakananA 4
12
2
17.000
MakananB 2
2
6
8.000
Kebutuhan 16
24
18

Fungsi Kendala: 4x + 2y ~ 16 disederhanakan 2x + y ~ 8

KA
12x + 2y? 24 disederhanakan 6x + y ? 12

2x + 6y ~ 18 disederhanakan x + 3y ~ 9

x~,y~O

BU
Fungsi obyektifuya: ttx,y) = 17000x + 8000y

R
TE
5
Diketahui : Toko dodo1 menjual 2 jenis dodo) 8

Ditanya : Berapa banyak dodo1 biasa dan spesial yang dapat dijual

agar mendapat keuntungan maksimum ?

AS

Jawab:

Misalkan banyaknya dodo1 biasa =x , dodo1 spesial = y

Fungsi kendala : 2x + 3y:O:; 600

SI

x+2y:o:; 360

2x+3y:O:;540

ER

2x + 2y:O:; 420 disederlJanakan x + y:o:; 210

x~O,y~ 0

IV

Fungsi obyektifuya : f (x,y) = 600x + 800y


Menggambar garis 2x + 3y = 600, x + 2y = 360, 2x + 3y = 540, x + y
N

=210 , x=Odany=O
U

• Garis 2x+3y=600 q

• Garis x+2y = 360Q

~ 200
0

tB~80 , ~60

• Garis 2x + 3y = 540Q

tB~80 \~70 \
• Garisx+y=210 q

tBfuj~lO I

• Garis x = 0 (sumbu y)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
117
41416.pdf

No. Jawaban Skor


• Garis y = 0 (sumbu x)

\
~~
210~
LUU -' ----....---..

~~

KA
lIln

BU
Daerah penyelesaiannya adaIah daerah yang dilll'8ir, sehingga titi­
titik optimumnyaadalah 0(0,0), A(21O,0), B (90,120) dan C

(0,180).

R
Mensubstitusikan titik-titik tersebut ke dalam fungsi obyektifnya;

TE
• 0(0,0) ~ f{0,0) = 600.(0) + 800.(0) = 0 + 0 = 0
• A(21O.0)~ f{210,0) = 600.(210) + 800.(0) = 126000 + 0 =
S

126.000
• B(90.120~ f{90,120) = 600.(90) + 800.(120) = 54000 +
TA

96000 = 150.000
• C(0,180)~ f{0,180)=600.(0) + 800.(180) = 0 + 144000 =

SI

144.000

ER

Jadi banyak dodol biasa 90 kg dan dodol spesial 120 kg yang dapat

dijual agar mendapat keuntungan maksimum.

IV

6 Diketahui: Perusahaan selai membuat dua jenis selai.


8
N

Ditanya : Berapa harga penjualan maksimum jika selai teJjual

semuanya?

Jawab:

Misalkan banvaknya selai A = x • selai B = Y

Jenis selai Nanas Apel Harl!.a

Selai A
120 60 7.500

Selai B
180 60 10.000

Persediaan
4200 4800

Fungsi Kendala : 120x + 180y S 4200 disederhanakan 2x + 3y S 700


60x + 60y ::; 4800 disederhanakan x + y S 800
x~.y?:O
Fungsi obyektifnya: f{x,y) = 7500x + 10000y
Menggambar garis 2x + 3y = 700, x + y = 800, x = 0 dan y = 0
• Garis 2x+3y = 700 ~
x 0 350
y 700/3 0
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
118
41416.pdf

No. Jawaban Skor

• Garis x+y = 800 q

tao y 800
I ~OO
I
• Garis x = 0 (sumbu y)
• Garis y = 0 ( swnbu x)

KA
800

BU
~
~
R
TE
~ ~
Daerah penyelesaiannya adalah daerah yang diarsir, sehingga titi­
AS

titik optimumnya adalah 0(0,0), A(350,0), B (0,700/3)


Mensubstitusikan titik-titik tersebut ke dalarn fungsi obyektifnya;
T

• 0(0,0) q f(0,0) = 7500.(0) + 10000.(0) = 0 + 0 = 0


SI

• A(350,0)q f(350,0) = 7500.(350) + 10000.(0) = 2625000 +


0=2.625.000
R

• B(0,233)qf(0,233) = 7500.(0) + 10000.(233) = 0 + 2330000


E

=2.330.000
IV

Jadi harga Deniualan maksimum selai adalah RD 2.625.000,00


48
N

Jwnlah
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


119
41416.pdf

KISI-KISI SKALA SIKAP

Nomor Soal
No. Aspek Indikator
Positif Neeatif
1. Sikap siswa .Sikap siswa terhadap 1,2,3 15
terhadap pelajaran matematika
matematika di sekolah
2. Sikap siswa • Sikap siswa ketika 4 14
terhadap membuat soal atau
pendekatan mengajukan soal.
pembelajaran • Sikap siswa terhadap 5,6, 11
problem posing belajar secara
kelompok
• Sikap siswa ketika 13 12

KA
mengeIjakan atau
menjawab soal di

BU
deoankelas
3. Sikap siswa • Sikap siswa terhadap 9,10, 7,8

R
terhadap soal soal-soal kemampuan
kemampuan berpikir kreatif dan
TE
berpikir kreatif pemecahan masalah
dan pemecahan matematis
S

masalah
matematis
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


120

41416.pdf

INama
Kelas I························. I

SKALASIKAP

Waktu : 30 menit

Petunjuk:

I. Jawablah pertanyaan dibawah dengan cam memberi tanda silang (X) pada salah
satu kolom pilihan SS (Sangat Setuju ), S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), atau
STS ( Sangat Tidak Setuju) pada masing-masing pemyataan yang sesuai
dengan pembelajaran matematika yang barn saja dilaksanakan.
2. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.

KA
No. Pernvataan SS S TS STS
I Saya senang dan bersemangat untuk hadir dalam

BU
pembelaiaran matematika ini .
2 Bagi saya mata pelajaran matematika tidak terlalu

R
sulit untuk dioelajari.
3 Matematika bennanfaat untuk mata pelajaran lain.
TE
4 Saya senang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri.
S

5 Belajar kelompok membuat saya berani untuk


TA

mengemukakan pendapat.
6 BekeIjasama dalam kelompok untuk membuat I
mengajukan soal dan menyelesaikan masalah menjadi
SI

mudah.
ER

7 Saya tidak suka dengan soal-soal yang membutuhkan


kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
IV

matematis.
8 Soal-soal kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan
N

masalah membuat saya bosan.


U

9 Soal-soal yang diberikan bermanfaat untuk


menvelesaikan masalah dalam kehiduJ)lIIl sehari-hari.
10 Soal-soal yang membutuhkan kemampuan berpikir
kreatif dan pemecahan masalah matematis sangat
memotifasi saya untuk segera menyelesaikan .
II Belajar berkelompok membuat saya merasa bosan.
12 Saya merasa tertekan dan takut ketika saya
mengeriakanlmeniawab soal di depan kelas.
13 Saya optimis akan kebenaran mengeIjakan I
menjawab soal walaupun berbeda dengan ternan­
ternan.
14 Saya suka mengabaikan kesempatan yang diberikan
guru untuk membuat I mengajukan soal dalam
pembelajaran.
IS Pelajaran matematika menakutkan dan
menggelisahkan buat saya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
121
41416.pdf

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dengan menggunakan

Pendekatan Problem Posing

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


122
41416.pdf

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dengan menggunakan

Pendekatan Problem Posing

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


I
123
41416.pdf

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan menggunakan

Pendekatan Konvensional

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


124
41416.pdf

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan menggunakan

P~nq~lq~t~m Konv~nsional

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan menggu'nakan Pendekatan Konvensional


Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
125
41416.pdf

Pedoman Penskoran Kemampuan berpikir KreatifMatematik

Aspekyang
Respon siswa terhadap soal atau masalah Skor
diukur

Ti~ mem\>erikan jawaban at'I.1,1 tigllk mem\>erikan gagasan Q


yang relevan
Memberikan sebuah gagasan yang tidak relevan dengan soal 1
Imasalah
Memberikan sebuah gagasan yang relevan tapi jawabannya 2
Ke1ancaran
salah
Mem • llebih dad satu gagasan yang relevan tapi 3
iawabannva masih salah

KA
Memberikan lebih dari satu gagasan yang relevan dan 4
jawabannya benar dan jelas
Tidak memberikanjawaban atau tidak memberikanjawaban 0

BU
bervariasi· ..
Memberikan iawaban hanya satu cam tetapi jawabannva salah I

R
Memberikan jawaban dengan satu cam, proses perbitungan
TE 2
keluwesan dan basilnya benai'

Memberikanjawaban bervariasi, tetapi basilnya ada yang


3
salah karena terdapat kekeliruan dalam perhitungan
S

memberikanjawaban bervariasi, proses perhitungan dan 4


TA

basilnva benar
Tidak memberikan jawaban atau memberi jawaban yang 0
SI

salah
Memberikanjawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak 1
ER

daoatdi
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, proses 2
Keaslian
IV

perhituI1Ran sudah terarah tetapi tidak selesai


Memberikanjawaban dengan caranya sendiri tetapi terdapat 3
N

keke1iruan dalam proses perhitungan sehingga basilnya salah


U

Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, proses 4


oerhitunlZan dan basilnva benar
~Tidakmemberikan.iawabanatau.memberLiawabanyang salah 0
Mem jawaban tetapi masih terdapat k dan 1
tidak disertai oerincian
Mem~an jawaban teW,pi masih terdapl\t kesalahan dan 2
Efaborasi
disertai perincian yang kuranlZ detil
Memberikan jawaban tetapi masih terdapat kesalahan dan 3
disertai ian yanlZ detil
Memberikan iawaban yang benar dan terinci dengan detil 4
.
Dladaptasl dan dimodifikasl dari Bosch

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


126
41416.pdf

Pedoman Penskoran Tes Pemecahan masalah matematik

Aspek yang dinilai Reaksi terhadap soal/masalah skor


Tidak memahami soal/tidak ada jawaban 0
Memahami sebagian soal/ interpretasi soal kurang 1
Memahami masalah
tepat
Memahami soal dengan baik dan lengkap 2
Tidak ada rencana penyelesaian/ strategi sa1ah 0
Menggunakan rencana I strategi kurang tepat dan 1

KA
Merencanakan
jawaban salah
penyelesaian

BU
Menggunakan rencana strategi yang benar dan 2
mengarab pada jawaban yang benar

R
Tidak ada penyelesaian 0
TE
Menyelesaikan Menggunakan prosedur benar tetapi ada bagian 1
S

masalah yang salah dan jawaban salah


TA

Menggunakan prosedur benar dan jawaban benar 2


Ti~ clil!~ t>emc::rib'!M il!Wl!ban 0
SI

Memeriksa kembali Pemerlksaan jawaban tidak lengkap 1


ER

PemeRksaan jawaban secara lengkap 2


. . .
IV

Dladaptasl dan dimodifikasi dari Sumarmo (1994)


N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


127
41416.pdf

SKOR BASIL YES UJI CODA

Skar
NO NAMA Kemampuan pemeeahan
Kemampuan berpikir krealif
Masalah matemalik

I Siswa I 37 23
2 Siswa2 39 28
3 Siswa 3 14 20
4 Siswa4 26 16
5 Siswa 5 17 13
6 Siswa 6 36 15
7 Siswa 7 25 15

KA
8 Siswa 8 36 21
9 Siswa9 27 17

BU
10 Siswa 10 18 16
II Siswa II 17 10

R
12 Siswa12 2S 18
TE
13 Siswa 13 35 18
14 Siswa 14 28 16
S

15 Siswa15 21 II
TA

16 Siswa 16 32 17
\1 Siswa17 34 19
SI

18 Siswa 18 27 17
19 Siswa 19
ER

42 19
20 Siswa20 46 13
21 Siswa 21
IV

46 33
22 Siswall 49 31
N

23 Siswa 23 47 32
U

24 ~is\\'824 55 36
25 Siswa 25 34 16
26 Siswa26 14 9
27 Siswa27 52 41
28 Siswa28 61 42
29 Siswa29 39 23
30 Siswa30 43 36
31 Siswa31 44 U
32 Siswa32 19 15
33 Siswa33 42 24
34 Siswa 34 39 27
35 Siswa 35 20 13

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


128
41416.pdf

SKOR HASrL PRETES KELAS KONTROL

Skor
lNo NAMA Kemampuan Berpikir Kemampuan Pemecahan
Kreatif Masalah Matematik
I AGUSMAULANA 6 0
2 AJENG SAFIRA IS 7
3 ALFIYYAH AMANDA 23 7
4 AMELIA MEGA FITRl 19 0
5 ANANDA HARIANSYAH NUGRAHA 7 0
6 ANDHIKA EKO SAPUTRO 4 0
7 ANISA AGUSTIN 12 6

KA
8 CINDY PARAMITIfA 12 8
9 DINAR RIZKI PUTR1ANA 4 7

BU
10 DWIHANDAYANI 8 4
II FATHUL KHORIB IS 5

R
12 FIRDA AGAlYA PUTRI TE 12 4
13 HALIMATUS SA'DIAH 11 9
14 HASSYA GITA CANDANI 13 11
IS HEZfI L1ESTIAN
S

24 10
16 KHAULAHROIDAH AF1FAH
TA

6 10
17 KINA1'ITJ AIUN1 12 7
SI

18 MEGAYANAPUTRI 5 3
19 MEIDATUL KH1LMIAH 7 8
ER

20 NADIA AFIFAH 10 3
21 PUTRI YUNITA SARI 8 5
IV

22 RESA INDRIYANI II 10
N

23 RIZQllRFAN MAULANA 10 6
U

24 RULLY FITRIANI PRATIWI I> 7


25 SAK1NA 6 0
26 SAK1NAH NURUL A1NA 13 10
27 SlDNTA APRILUANI ASTUTI 9 8
28 SmHARD1ANI 10 5
29 sm RAFIKA RIANA PUTRI 12 4
30 V1NDA ADINDA PUTRI II 4
31 WIDYA ASHllLAH !ASYR 8 4

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


129
41416.pdf
SKOR HASIL PRETES KELAS EKSPERIMEN

SkQr
NO NAMA Kemampuan Berpikir Kemampuan Pemecahan
Kreatif Masalah Matematik
----­ --- -­ .­ ..• --­ -
I AGNA DAFFA PAHALA 9 7
2 AMALLIA 5 4
3 ANNISA SlTO RESMI 8 3
4
5
ARIADNE VIRYA SARASVANIE
ARSYYULISA
7
Q

7
6 ASRY APRlLLIA 7 3
7 AVlANDA ADILLA FlRADHAUTlA 8 7
8 AVRIRlA GUSTI SUHARTO PUTRI 14 3

KA
9 DELLA MARTA SlANlPAR 4 3
W DEVIA DWI SUNDARI 13 6

BU
11 DIAN RIZKl APRlAN1 HETHARlA 9 3
12 ERFlANA TRI ASYFA 3 3

R
13 GIAN lHYANO RACHMAN 5 2
TE
14 HAFIZHARl ADS 12 5
15 JOYO LESTARI 14 6
S

16 KAASHlRAATUT TORPI 9 8
TA

17 K1REINA DWI FARAUM1NA 23 7


18 KRISNA 0 3
SI

19 MARlSKA SELVIANI 5 3
ER

20 MARSHA MAUDYNA 18 0
21 MEIDINA ZAHRA 18 8
n NAYRAHFAIZ
IV

12 6
23 NOVIA RAHMATIKA UTOMO 7 6
N

24 RAHAYU- SUKMAN1NGATI
-­ - 11 3
U

25 REGINNA ANKE SHABRINA 10 6


26 ROSITA 9 6
27 SALVIA WALLERlANA 5 3
28 SANDRA NOVITA SARI IS 9
29 SARI MULYANA 8 3
30 SHAVIRA PUTRI F. 12 6
31 YASMIN SAFIRA 8 3
32 YUNI HANDAYANI 9 3
33 ZHAFIRA ANANDITA 2 7

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


130
41416.pdf

SKOR HASIL POSTES KELAS KONTROL

Sk9f
NO NAMA Kemampuan Berpikir Kemampuan Pemecahan
Kreatif Masa1ah Matematik
1 AGUSMAULANA 27 13
2 AlliNG SAFlRA 41 26
3 ALFIYYAH AMANDA 45 24
4 AMELIA MEGA FITRl 14 17
5 ANANDA HARlANSYAH NU 27 16
6 ANDHlKA EKO SAPUTRO 29 16
7 ANISA AGUSTIN 27 16

KA
8 CINDY PARAMlTIIA 15 13
9 DWl HANDAYANI 36 15

BU
10 FATHUL KHORlB 28 12
11 FIRDA AGATYA PUTRI 15 25

R
12 HALIMATUS SA'DIAH 32 21
TE
13 HASSYA GITA CANnANI 26 14
14 HEZTI LlESTlAN 32 17
AS

15 KHAULAH ROIDAH AFlFAH 28 20


16 KlNANTl ARINI 18 15
T

17 MAULANA YIKFI NADHlF 27 15


SI

18 MEGAYANA PUTRI 19 10
ER

19 MEIDATUL KHILMIAH 32 19
20 NADIA AFlFAH 23 18
IV

21 PUTRI YUNITA SARI 25 19


22 RESA INDRlYANI 35 18
N

23 RIZQl IRFAN MAULANA 27


U

17
24 RULLY FITRlANI PRATIWl 31 15
25 SAKlNA 50 20
26 SAKlNAH NURUL AlNA 19 9
27 SHINTA APRILLIANI ASTUT 30 16
28 smHARDIANI 23 21
29 sm RAFlKA RlANA PUTRI 34 19
30 VlNDA ADlNDA PUTRI 22 18
31 WlDYA ASHIlLAH JASYR 28 17

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


132
41416.pdf

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS 1)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor .


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester :XJ2
Waktu . : 20 Menit

1. Standar Kompetensi

Menyelesaikan masalah program linear

KA
2. Kompetensi Dasar

BU
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier

R
3. Indikator
TE
a. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya.
S

b. Sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah


TA

penyelesaiannya.
SI
E R

Kegiatan Siswa
IV

Bahan diskusi
N
U

Gambar himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut , untuk

x,yeR.

a. OS.x:S;5, 2syS4

b. -2x+3y~12

c. 5x+4y S 20,% ~ O.y~ 0

d. % + y:s; 4,3.x+6y:s; 18,x ~ O,y ~ 0

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


.,.i
j
~
r,"
41416.pdf

,s;·
1
;

o
o ',Owo!o',

o ><-=0 4:.47

KA
o .... '/
'0 1""1 ,,X"

BU
7'
o
R
TE
,0
o
S
TA

- ~ -, ,_ .. ~

o
SI
ER
IV
N
U

,,------,, ,

, l-­
To be a winner, all you need IS (0 gIve all you have I
1,';'
J "

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


· .
m s" ~ 41.1 b 'lO, x ~ 0 , y ~0 41416.pdf

CJ ,
1\ ~

KA
CJ ,

BU
:";
-j,
i
o x 0 9
\

R
o 'f ., 0
TE
i: III o b
I
O
S

Y "T 0
TA
SI
ER
IV
N
U

People become lools when lhey stoP 3:3king Quesfion;; .. ~

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


(2­ J \JV/VI"jV"-n(
41416.pdf
LEMBAR PROBLEM POSING I

~ ':j +- 3)( = \'2. _><.. --


...

0
.... --.

l..(
Coo) YlJ -: 1'2.
'j ... I'l.",~ 'I ~ 0
-'I
(:::) 3x = \ 2­ ;><. - ':l'" '" X e 0 'J'C'.

x.-y -"')
C x -, Co
- - f x.~f. '1:-2.

r
l~ ) ,..';) ~ '"
"J ;' G

j,

KA
I
I bAik (-I:, I)
JI

BU
/ I.( ~ [-'n .2. 1'1.
I / /2 1'2-(S)

R
--~~~~~"""'7-rT./;--_j "
TE
.k / ii'. "! (:1)-' L (.
r (-'2) f- G (e.)
S

:
TA

1
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


136
41416.pdf
LEMBAR KERJA SISWA

(LKS 1)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor .


Mala Pelajaran : Matematika
Kelas I Semester :XJ2
Waktu .: 20 Menit

1. Standar Kompetensi

Menyelesaikan masalah program linear

KA
2. Kompetensi Dasar

BU
Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier

R
3. Indikator
TE
a. Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya.
S

b. Sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah


TA

penyelesaiannya.
SI
ER

Kegiatan Siswa
IV

Bahan diskusi
N
U

Gambar himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut , untuk

x,y eR.

a. 0~x:S5, 2~yS4

b. -2x+3y~12

c. 5x+4y~20,x ~ O,y~ 0

d. x+ y:s 4,3x+6y:s 18,x 2: O,y 2: 0

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


I \l:Iturnyor- -'

41416.pdf

~Ma "'frc'-::n:::-,--,-'----A --,---- _

• \<ir"&Ia V. f
M-tJiallA .:z.
·..fari Mulr'-- ------,-- ~~_

6X-t6y =I~ ~O-=-b 'X_'"_O _


~) (:1 ::/g ~ ':1: 0

KA
4
q
= /8 = 11 =~ J.
'r ~
" )< +~ .l.f )< 0 lJ

BU
(..,) ;3-)< '"18 ( .) ':\: 11 ';l '1 0
4b ~ C")

R
x"l!=- 'II: =lj
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

------- ------- - - -

~ 1>. ~l:-=g 7f)=C~f::-::~. =-~~~:;;;~-:--


To be a winner, ali you need Is to give all you have .~'i3:G!':r..sj

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


Uale:

41416.pdf

;'

KA
BU
b) ~~.x + ~yC--'-=::>,------I;" -_--------~ _

--='I---Gl ~ F8----~--~---
-_2_)l._-t-'---'b.:::.,~/--- R
TE
__
S

_ _C~-+)_gJ_=_'?_ _----=-C---,-)_--=2-.:-~_=_'_1- _
TA

'd ,. .!3.. =- 't )( '" .!1 '" -6


SI
ER
IV
N
U

People become fools when they stop asking questions

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


Dale:
13!}
41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Where there is a will. there is a way

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


~40
41416.pdf
\ LEMBAR PROBLEM POSING I
~IH(IP~ 1-.:

At 5641 'Yl in. ~ rer-odol.t $OtvlO"'h lineor',

x +y:!:: ~. I lOX + 'r;'y"/ 26, '/..'6. L/Y ~~


, '

~i\;ilL JQjv\boto~ < .("~)


x 2­
.0, j...:=­
10. t + 5',3 ~ 2'C>

KA
y 4l­ 0 \0 .r H­ ~ 20 ')
2S­ 2. ~D(I,

BU
Y
X~24>X:2..

R
>" 3­ 2 ~\j<; 2.
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U

x:

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


141
41416.pdf
LEMBAR KERJA SISWA

(LKS2)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas I Semester :XJ2
Waktu : 20 Menit

1. Standar Kompetensi

Menyelesaikan masalah program linear

KA
2. Kompetensi Dasar

BU
Membuat grafik himpunan peoyelesaian sistem pertidaksamaan Hnier

R
3. Indikator TE
a. Pertidaksamaan Hnier ditentukan daerah penyelesaianoya.
S

b. Sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel ditentukan daerah


TA

penyelesaianoya
SI
ER

Kegiatan Siswa
IV

Bahan diskusi
N
U

Tentukan sistem pertidaksamaan linier dari daerah yang diarsir daJam grafik
berikut:
a. b. y
5,6)

x x

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


I \"'IVII'tv,.., "-' 142

41416.pdf

~-='::-::...J---l ~_.·§t..:..aI'_4_T_... .:A_·


., _
• KlreiNx D· 'f
'_.

'---" • Kntna
r~· .. --"

• JallJi~:' W I

--------._ .. ­

KA
BU
R
TE
_:=..--... :. ._*-..:.-Y cO ~~0
AS

=1:> "J _
_ ~~~--=->( ~5 =b ~ ~S' 1 . .
T

*'
t1t1te. (1)..,0) cAOtl C5",b) ~ :84'-
SI

., ':J - y/ := )< - XI
R

-~.:....:-_---------'------,,-----
'j,. =tj,. ..:.)<~,._-_y.,_I_-'--­
E

---' ~-O:;X-2.
- - --­
IV

-
. -
6-0
--~----­

6-'­
N

--------------~--"._
.... _----------­
'lj __ )(-1­
U

-_._~ . _.. _----------------~----------..... . ~_.-._-~- - - .._._.-=­


b ~

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER

,
IV

_.--_ ..-. __ ._ ...--------­ --~-----'---


N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


144
¥ )< =o' ==b j<. ~. 0 A 41416.pdf

I ------ ,4iY ~ ;:; 0 ~~.==""--=-O----'-~


="P ~ _
1 _ .. ~_ frt1l<- e4,o) d,o.n CO,b) =l> 'i)-x + 'XJ ~ d .)(, !f2.
! _ b:< +- l..f Y '=' ~':1

----.- .. ~ +Hfk el,,-) =]> 2> +'~~; ,i~ c:/).. f-.­


_. .. ~ G"J.~_Qo) _
_.__~ ~.J:ll~ 11- __ . _
__. .3> 3>< -t~J~4---.-.-_--. _
(b, D1 ~ Co, 3) ..p' .-s-;<--+ 5.~~- tg------­

KA
~_=~_1t=-~f1 Ie.
+ 1.~,--_._b__~_

BU
_-.,...____ X
- -----r-- .H-Hlt- (I, ;t) ~ 1 + l( @" ce)
. : -.. 5 {,
R
---~-.---- ~ --"(ffi--"~'--------

--~~~~" t~_~_~~_· _~----_-_ _

TE
S
TA

'. -_.~ St'fi;;n _Pult~ ..p.__ :g)rt~ i f " + ~ bI


SI
ER

X. ;::,. 0 I
. _ - ' --.-~ ...- - - - - - - - - - - - - - - - . - .- - - ­ --<J----k-­
IV
N
U

I'
,I, .

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


145
L_j I, N~""'"
w, .... ".'.41416.pdf

, - -,
, '---- -;

.'.
• «n}no
, ,-_.....•. "
1 '­

KA
BU
.~

R
TE
S

.1__. _
TA
SI
ER

lJ-O _ )< - 2­
IV

--..- - - - . ;c •

6-0 6 -~
N

----------_._-----~._._---_._---- ------
U

':j '=' X "";l


b ~

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


.... ==
141446:::6

41416.pdf
i
,--,
I

I
l.. I}


,.~
~~~ I ={) ;Ltc - ~L.:~::.._,;.~~ ... - ­ . - - ­

--::.~ ~ no Ie. C~ 10) ~ (i), li ) :::t> J~ )(.. T i-'~ ::~L::-')._f_


o i . . if x t-i{ ~_=_J"
x + ~ ;::. .LL
_
_
____._ Ml\j~_i'hk._J~/1>J:l> X.fr:: '1 C6J .__.

KA
-_ _-_ .. .. _.­
t( +0 ;;::. .'1 (1'» I

------- 'T :: ~ (£,

BU
~ -H ~ ~ If
Z-,-'--~ ~ ~ -=~ . . . ., /.-. . ;_ .__ R
, ; TE 7
, ! /

if~~=-r~~M-~;~~;)r~"~ -H,
S
TA

I
SI

;~_._---.1 .j ,~.'!- ~~:.. . _.~.~. __... ~_. ._~ - ._ _


ER
IV

"

- ' r - - . - - -.._ _ -.­ - - ..­ -........ -..- - - - - - ­


.. ': ;

---=~.-+---'---~...........c--''<-..--.--.--.-­
N

-­ --­ - ­ -- ­ - .. - ­ --­
U

(_.....) +--------f---------
! .-~--------- --.--_._--.~- ..
, .
_. __._-"--->-~. _._-.._-~_ . ~_.;-._-'---- -'--_..._. "-~_._. _-'---_. ~..._._... -.- ... -.--- ...,. . .,.. -..'-._- ".- --.- '-- --- . :...~_.- ..-.-..:.. --- . _~

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


147
- - . - . . -=:======7=~~===c;:=::::=
iJf X=0"
I
==b ;<. ~ ..-._' -_.- u_.
6) . ~~ ... __. _ - - - ­
41416.pdf

'---' jJf td :: 0 ="1> ~ ~_ Q_u./) _


n j& +tH}c, C4 ,0) d~(p/~1 =-]) ~ +- x~ ~ =:'
!J'2.
,)(,

:---, ! ,,~ t- Y lj .,. ~'1

~2 t:/)' f-­ ~ -hflk (ll:L) ",p 5 -t-,~1>; t?


:~~ '~E~l:l~-~L:~{:-:~.~(.)-­
-.. . ~Jj-ufiitk--~Dr~~_Cd; X-:+-§._=

KA
~) :'l>n~~~ fg ---­
~"____ t '1~---= .~b _

BU
._u_ _ X
_':.::..:'",--'.-;...--+H-f\t. (II ;L) . ~ __~-±..'!.... @_~_ C~)

----------f--·-<:) --55 ~~l ~, R


--~-~
\.... J
TE
,----
I~ __._ .. _;
. . ------- ....---... _------ -,-------_._--­
S

~~J:._~} _,_..__ ~
TA

n __ ...... _. _ _• .. _
SI
ER

L.
IV

--==.
.__.._.__ . ._. . _.. __ .
N

.~ u_ ........ u
n
,_
U

.~~---~ ---.---- _ --_ .. _----_._._--­


, i
___• , __• . _ . __ , _ _ ~_, • • _ •• _ _ ._~. • ~.~ ••. _ • • . • . _ . , . _ _ . : u •• _ _
.-, .-~._'-----.----..;...

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf
J
'--...J 148

LEMBAR PROBLEM POSING"


(7'0

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


149
41416.pdf

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS3)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas I Semester : X/2
Waktu : 20 Menit

l.Standar Kompetensi

KA
Menyelesaikan masalah program linear

BU
2.Kompetensi Dasar

R
Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal ).
TE
3.Indikator
S
TA

a. Soal Cerita ( kalirnat verbal) diterjemahkan ke kalirnat matematika .

b. Kalirnat matematika ditentukan daerah penyelesaiannya.


SI
ER

4.Kegiatan Siswa

Bahan Diskusi :
IV
N

1. Perhatikan 80al ceritera berikut dan lengkapi titik-titik di bawah ini!


U

Seorang pedagang roti membuat roti A memerlukan 200 gram tepung dan

25 gram mentega. Sedangakan rOli B memerlukan 100 gram tepung dan 50

gram mentega. Tepung yang tersedia 4 kg dan mentega 1,2 kg. lika harga

rori A Rp 750,00 dan roli 8 harganya Rp 1000,00. Tentukan model

matematikanya dan daerah penyelesaiannya!

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


150

41416.pdf

Jawab:

a Misalkan banyak roti A = . t. dan banyak roti B = ~.

Sehingga tabel yang diperoleh :

Variabel Persediaan ,f-­


r<otf····1\···· 'RcHi"'B
~
.................
1€{IUi'19······ 200 ·······,~OO··· ···4000····· /
M~rei3;;<···· .....;.
~
'
...... ······~O······· ··j·ioo····· X

KA
Dari tabel diperoleh sistem pertidaksamaan : ~

?~.?:~.. :!:..!~.\! ...~.. ~.<??? ..~~.. :.-.~ .. :.-.~...: .. ~~. ~.

BU
.
?:f?~ .. f ..?~.~ ... ~.. ~~.~.=~ ?~.: ..I.~.~.. :7:.~.:.O "
I

R
TE
Karena ..~. dan .1.:1.. adalah bilangan bulat yang tidak negatif maka ;
I
x~o
AS

.. ~.2..~ ..
T
SI
ER

Dengan menggunakan langkah - langkah cara menentukan daerah


IV

penyelesaian pada kompetensi dasar membuat grafik himpunan


N

penyelesaian sistem pertidaksamaan !inier diperoleh :


U

,.)\ \ ~ ::: 40

EffiE3
+
Sl<
~
'j .. '-/0 0
\013 ~ »\0
,
Y

.~ ) .~

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


41416.pdf

2. Kerjakan seperti soal nomor 1.

Seorang pedagang kue membeli kue A deilgan harga Rp 1.000,00 dan kue

B seharga Rp 2.000,00. Modal yang dimiliki tidak lebih dari Rp

400.000,00. Ia dapat menjual kue A dengan harga harga Rp 1.300,00 dan

kue B seharga Rp 2.200,00. Pedagang tersebut hanya dapat menjual kue

sebanyak 300 buah saja Tentukan model matematika dan daerah

penye1esaiannya !
.

KA
NiAM'oe1 ~ve A ttoe ~ !W'.

modO'. \ \:000 ~.OOO ~oo. 000

BU
\<.\1e ,,~
oW'Ju<:'\ k I '300
Y ~ YOO. 000
R
TE
IDOO 'f... -\- '}..DOO :;='/
'-. X -\- Y ~ ~oo J)
AS

X.? 0 P
'::J > 0 /J
T

)( -\-?-y = YOO
f. D\Jjef.:nf ~ \?,oo )( -\- J- ':l-oolj)
SI

~ :r ~,,\1 F'DO t.
ER

y 0
2-00 0 I

X t Y -:. ~oo . ,
IV

)( 0 1ao
N

iOO
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


152
41416.pdf
LEMBAR KERJA SISWA

(LKS4)

Nama Sekolah ! SMK Negeri 3 Bogor


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester :X/2
Waktu : 30 Menit

I.Standar Kompetensi

KA
Menyelesaikan masalah program linear

BU
2.Kompetensi Dasar

R
Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier.
TE
3.Indikator
AS

a. Menentukan fungsi obyektif


b. Menentukan nilai optimum fungsi obyektif.
T
SI

4.Kegiatan Siswa
ER

Bahan Diskusi :
IV

Seorang penjual tanaman daIam pot menggunakan gerobak untuk menjajakan


N

tanamannya. Tanaman yang dijual adalah bunga mawar dan bunga anggrek.
U

Harga beli tiap pot bnnga mawar adalah Rp 4.000,00 dan tiap pot anggrek Rp

6.000.00. Modal yang tersedia adalah Rp 120.000,00 dan gerobak dapat muat

25 pot bunga. Kenntungan tiap pot bunga mawar adalah Rp 500,00 dan

anggrek Rp 1.000,00. Tentukan keuntungan· maksimum yang diperoleh

penjual tanaman tersebut!

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


153

41416.pdf
Jawab:

Dengan menggnnakan langkah-Iangkah membuat model matematika

.. .
maka diperoleh sistem pertidaksamaan :

~~:?;~t.~~ ~~.~;?~~.~ .. "':?..':f.?:..t. 6!1 £ I 2.0 if,

~:·~;::~~~(:,~;:0,=~
FungSl obyektif :............................................. /
)( /

KA
Kemudian menggunakan langkah - langkah cara menentukan daerah

BU
penyelesaian sistem peftidaksamaan linier diperoleh :

R
TE
S
TA
SI

'"t+ ~ ='t \

~J ~

ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


154
41416.pdf

Menentukan nilai fungsi obyektifpada titik pojok daerah penyelesaian

diperoleh:

Titik pajok (x,y)

.... (....0 ,..0 ) f (.. .. ,a )= .!~ ~ •


.l~.. (.. .?§ ,..Q ) f( .2~ , 0 _ fQO(Z') ~ /IlOO0).. ./%. DO
)=

.J. (.. ..!.£ ,.19. ) f(


IS' ,
'0 )-_ r;oo{/r)tfOOO(lO):7
::: I 1)00
f

..<.:. (..... p. ,.~.Q ) f(


o ,
to )-_')OD(O) HaJO(lD) ..: 2

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

"
"

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


155
t 41416.pdf
Nama 1·i9~c!('ll···IL.f....................
Kelas :i..-:..FS: .
I

SKALASIKAP

Waktu : 30 menit

Petunjuk:

I. Jawablah perlanyaan dibawah dengan cam memberi tanda silang (X) pada salah satu
kolom piliban SS (Sangat Setuju ), S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), atau STS ( Sangat
Tidak Setuju) pada masing-masing pemyataan yang sesuai dengan pembelajaran
matematika yang baru saja dilaksanakan.
2. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.

No. Pemyataan SS S TS STS

I
Saya senang dan bersemangat untuk hadir dalam )
. pembelajaran matematika ini . J

KA
2 Bagi saya mata pelajaran matematika tidak terlalu
sulit untuk dipelaiari.
J J

BU
3
Matematika bermanfaat untuk mata oelaiaran lain.

4
Saya senang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri.
.j

R
5
Belajar kelompak membuat saya berani untuk

TE
mengemukakan pendapat.

6
Bekeljasama dalam kelompak untuk membuat I

mengajukan sool dan menyelesaikan masalah

meniadi mudah.

TA

7 Saya tidak suka dengan soal-soal yang


membutuhkan kemampuan berpikir kreatif dan J
oemecahan masalah matematis.

SI

8
Soal-soal kemampuan berpikir kreatif dan

oemecahan masalah membuat saya basan.

9
Soal-soal yang diberikan bennanfaat untuk '7
E

menyelesaikan masalah dalam kehidupan s e h a r i - , j 1


IV

hari.

J
N

10
SoaJ-soal yang membutuhkan kemampuan b e r p i k i r . /
kreatif dan pemecahan masalah matematis sangat

memotifasi saya untuk seRera menyelesaikan .

11
Belaiar berkelomook membuat sava merasa basan. #../ J
12 Saya merasa tertekan dan takut ketika saya
mengeljakan I meniawab soal di deoan kelas.
J 2­
13 Saya optimis akan kebenaran mengeljakan I '7
menjawab soal walaupun berbeda dengan teman- j I 7
ternan.
f------:-14.,...-+--'::S=ay:::a=--suka--,---m-e-nga--,-b--caikan.,...---=-k-ese-m-pa-tan--y-an-g-+-~-/-+----I--~---i '1
diberikan guru untuk membuat I mengajukan soal l-­
dalam oembelaiaran.

15
Pelajaran rnatematika menakutkan dan oJ-1..,
menggelisahkan buat saya. /

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


156

Nama .'i?'f;Y.\':'! ~~..'...S


41416.pdf
.

Kelas .. ~ ?~hy,.4\r..'.. .

SKALASIKAP

Waktu : 30 menit

Petunjuk:

1. Iawablah pertanyaan dibawah dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu
kolom pilihan SS (Sangat Setuju ). S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), atau STS ( Sangat
TIdak Setuju) pada masing-masing pemyataan yang sesuai dengan pembelajaran
matematika yang baru saja dilaksanakan.
2. Iawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.

No. Pemvataan SS S TS STS


1 Saya senang dan bersemangat untuk hadir dalam
oembelaiaran matematika ini . X

KA
2 Bagi saya mata pelajaran matematika tidak terlalu
sulit untuk dioelaiari. '><

BU
3 Matematikabermanfaat untuk matanelaiaran lain. X
4 Sayasenang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri. "X

R
5 Belajar kelompok membuat saya berani untuk
X
TE
meDl!emukakan oendanat.
6 Bekerjasama dalarn kelompok untuk membuat I
mengajukan 5081 dan menyelesaikan masalah
X
AS

meniadi mullah.
7 Saya tidak suka dengan soal-5081 yang
;<.
T

membutuhkan kemarnpuan berpikir kreatif dan


. I nemecahan masalah matematis.
SI

8• $oal-soal kematripuan bet:pikir kreatif dan


X
ER

I nemecahan masalahmembuat sava basan.


9 Soal-5081 yang diberikan bermanfaat untuk
menyeiesaikan masalah dalam kehidupan sehari­
IV

)(
hari.
N

10 Soal-508\ yang membutuhkan kemampuan berpikir


kreatif dan pemecahan masalah matematis sangat 2

memotifilsi sava untuk sel!era menvelesaikan . X


II Belaiar berkelomnok membuat sava merasa basan. -;;,.<: J

12 Saya merasa tertekan dan takut ketika saya


menl!eriakan I meniawab soal di deoan kelas. X >

13 Saya optimis akan kebenaran mengeJjakan I


menjawab soal walaupun berbeda dengan teman­
ternan.
X :s

\4 Saya suka mengabaikan kesempatan yang


diberikan guru untuk membuat I mengajukan 50al
dalam nembelaiaran. X
15 Pelajaran matematika menakutkan dan
menl!l!elisahkan buat sava. X

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


157
I Nama 1····:)~···J.g~1.......... I

41416.pdf
Kelas ......;;.P.S:" .
SKALASIKAP
Waktu : 30 menit

Petunjuk:

I. Jawablah pertanyaan dibawah dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu
kolom pilihan SS (Sangat Setuju ), S ( Setuju), TS ( Tidak Setuju), alau STS ( Sangat
Tidak Setuju) pada masing-masing pemyalaan yang sesuai dengan pembelajaran
rnatematika yang baru saja dilaksanakan.
2. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujumya.

No. Pemvataan SS S TS STS


1 Saya senang dan bersemangat untuk hadir dalam ./
I oembelaiaran matematika ini . ']

KA
2 Bagi saya mala pelajaran matematika tidak terIalu
suIit untuk dioelaiari.
j
>
3 Matematika bennanf3at untuk mata nelaiaran lain. ...t
J

BU
4 Saya senang dapat membuat I mengajukan soal
sendiri.
..)
Y
R :>
5 Belajar kelompok membuat saya berani untuk
.J
TE
menl!"elTlukakan oendaoat
6 BekeJjasama dalam kelompok untuk membuat I
mengajukan soal dan menyelesaikan masalah .J 7

meniadi mudah.
TA

7 Saya tidak suka dengan soal-soal yang


membutuhlcan kemampuan berpikir kreatifdan
I nemecahan masalah matematis.
V '5

SI

·S Soal-soal. kemampuan berpikir kreatif dan


./ L
ER

oemecahan masalah membuat sava bosan.


9 SoaI-soal yang diberikan bermanfaat untuk
menyelesaikanmasalah dalam kehidupan sehari- ,f )
IV

hari.
10 SoaI-soal yang membutuhkan kemampuan berpikir
N

kreatif dan pemecahan masalah matematis sangat >I" "$


U

memotifilsi sava untuk see:era menvelesaikan .


11 Belafar berkelomook: membuat sava merasa basan. J '3

12 Saya merasa tertekan dan takut ketika saya


men"eriakan I meniawab soal di denan kelas. J 1­
13 Saya optimis akan kebenaran mengeJjakan I
menjawab soal walaupun berbeda dengan teman-
ternan.
J '5
14 Saya suka mengabaikan kesempatan yang
diberikan guru untuk membuat I mengajukan soal J L
dalam oembelaiaran.
15 Pelajaran matematika menakutkan dan
menl!l!elisahkan buat sava.
.j 3

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


158
41416.pdf

Lembar jawaban siswa basil peketjaan postes

Tes Kemampuan berpikir kreatif

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


159

41416.pdf

KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


160
41416.pdf

Lembar jawaban siswa hasil pekerjaan postes

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


161
41416.pdf

JiS!J ~ ,~

t.'!.~ _Q/v4h f -,p


f ( yJ - !?~ x
,)C, + 7{?OO::J

)<­ c ~J

KA
BU
------­

R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka


162
41416.pdf

""t> -t;o '" + 60 ~ ~


"(80
'ti~';o ::..
0::)'
""--"'-
'X
I-
-1­
!:J
O'

800
'j -":. G

T{;<;> ,;< -+ !G COO ~,


-J ,.. ; rt"j
>"D

KA
BU
R
TE
T AS
SI
ER
IV
N
U

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai