Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA

ABSTRAK

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya . Selain narkoba ,
istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif .
Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya . Menurut para ahli kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa di pakai untuk membius pasien saat hendak di
operasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu . Namun kini presepsi itu disalahgunakan
akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis . Hingga kini penyebaran narkoba sudah
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab.

Misalnya dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah , diskotik ,
tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan genk . Tentu saja hal ini biasa membuat
para orang tua , ormas ,dan pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
merajalela .

Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan , namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa . Hingga
saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah pengaruh narkoba pada remaja yaitu dari
pendidikan , keluarga . Orang tua diharapkan mengawasi dan mendidik anaknya untuk
selalu menjauhi narkoba . Dan hingga kini narkoba pun telah merajalela di kalangan siswa-
siswa SMP maupun SMA . Hal tersebut akan mengganggu prestasi belajar siswa yang
mengkonsumsi narkoba tersebut . Jika siswa mengkonsumsi narkoba tanpa henti
(ketagihan) akan merusak beberapa jaringan di tubuh pecandu yang mengakibatkan tidak
konsen dalam pelajaran , selalu gelisah , tidak fokus pada pelajaran sehingga prestasi siswa
pecandu akan menurun . Jika banyak siswa yang banyak mengkonsumsi narkoba dan
banyak pula siswa yang akan kehilangan prestasi belajarnya , lalu bagaimana dengan
negara kita jika semua penerus bangsa nya mencandu narkoba ??? , maka dari itu penulis
akan membahas semuanya di dalam karya tulis ilmiah ini .
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Narkotika sudah menjalar ke segala usia terutama bagi remaja. Narkotika


tak mudah terlepas dari kalangan remaja seperti sudah menjadi suatu kebutuhan,
sudah dianggap wajar dan biasa saja. Pecandu narkotika pada umumnya berusia
antara 15 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok, karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah
menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah pergaulan
terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan
orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya mencoba lalu
kemudian mengalami ketergantungan.

Terungkapnya kasus manufaktur Narkoba yang dikategorikan terbesar ketiga di


dunia, telah membuat kita sadar bahwa masalah Narkoba merupakan masalah bagi
kelangsungan hidup masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia untuk menuju
kehidupan aman, makmur, dan sejahtera. Di samping itu, hal ini juga menandakan
bahwa penyalahgunaan Narkoba sudah semakin marak dimana-mana. Tidak hanya
di kota-kota besar saja, namun telah menyebar luas ke pinggiran kota, kota-kota
kecil bahkan ke pedalaman (pedesaan) dengan menyentuh seluruh lapisan
masyarakat tanpa mengenal batas.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:

1. Apakah pengaruh narkoba bagi kesehatan remaja ?


2. Apakah ada perbedaan antara remaja yang menggunakan narkoba dan yang
tidak menggunakan narkoba ?

1.3 Hipotesis

1. Ada pengaruh narkoba terhadap kesehatan remaja


2. Ada perbedaan antara remaja yang menggunakan narkoba dan yang tidak
menggunakan narkoba

1.4 Tujuan Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda .

1.5 Manfaat penulisan

Manfaat penulisan karya tulis ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui sejauh
mana dampak/pengaruh penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya


yang telah populer beredar di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk
bagi aparat hukum. Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke
dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak
sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa
dan fungsi sosial.

Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif Lainnya.

Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
 Bahan Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika
yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
 Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk
maksud pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah
berlebihan, teratur dan cukup lama sehingga menyebabkan gangguan
kesehatan, fisik, mental dan kehidupan sosialnya.

2.2 Jenis-Jenis Narkoba

Jenis Narkoba yang sering disalahgunakan adalah opium (candu), morfin, heroin
(putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil
koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat
pelarut (solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-
20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat
tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih
berbahaya (Putauw).
1. OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).

 Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)


 Menimbulkan semangat
 Merasa waktu berjalan lambat
 Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
 Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
 Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

2. MORFIN

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

 Menimbulkan euforia.
 Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
 Kebingungan (konfusi)
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
 Gelisah dan perubahan suasana hati.
 Mulut kering dan warna muka berubah.

3. HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin


secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar
80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni
berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak
sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan
dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti
rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

 Denyut nadi melambat.


 Tekanan darah menurun.
 Otot-otot menjadi lemas/relaks.
 Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
 Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
 Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
 Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
 Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan
efek euforia semakin ringan atau singkat

4. GANJA atau Kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.

 Denyut jantung atau nadi lebih cepat.


 Mulut dan tenggorokan kering.
 Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
 Sulit mengingat sesuatu kejadian.
 Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
 Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
 Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
 Gangguan kebiasaan tidur.
 Sensitif dan gelisah.
 Berkeringat.
 Berfantasi
 Selera makan bertambah.

5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh


dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak
warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi
setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

 Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan
waktu.
 Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap
yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
 Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan
membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
 Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
 Diafragma mata melebar dan demam.
 Disorientasi.
 Depresi.
 Pusing
 Panik dan rasa takut berlebihan.
 Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau
bulan kemudian.
 Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
6. KOKAIN

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan
kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.

Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi


beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.

2.3 Dampak Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja

1. a. Bagi Diri Sendiri


1. Fungsi otak dan perkembangan normal remaja terganggu, mulai
dari ingatan, perhatian, persepsi , perasaan, dan perubahan
pada motivasinya.
2. Menimbulkan ketergantungan, overdosis, gangguan pada organ tubuh,
seperti: hati, ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi serta
gangguan jiwa.
3. Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya,
misalnya tindakan asusila, asosial bahkan antisocial.
4. Akibat jarum suntik yang tidak steril dapat terkena HIV Aids, radang
pembuluh darah, jantung, hepatitis B dan C, tuber colose.
5. b. Bagi Keluarga
1. Orang tua menjadi malu, sedih, merasa bersalah, marah,
bahkan kadang-kadang sampai putus asa.
2. Suasana kekeluargaan berubah tidak terkendali karena sering
terjadi pertengkaran, saling mempersalahkan, marah,
bermusuhan, dan lain-lain.
3. Uang dan harta habis terjual, serta masa depan anak tidak jelas
karena putus sekolah dan menganggur.
6. c. Bagi masyarakat
1. Lingkungan menjadi rawan terhadap penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba.
2. Kriminalitas dan kekerasan meningkat.
3. Ketahanan kewilayahan menurun.

Selain itu dampak penyalahgunaan narkotika menurut Badan Narkotika Nasional


(2010), narkotika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Depresan, yaitu menekan system saraf pusat dan mengurangi fungsional


tubuh sehingga pemakainya merasa tenga, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tak saadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba
depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin.
Contoh yang popular sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, Merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegirahan serta


kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang
sering digunakan adalah Shubu dan Ekstasi.
5. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah daya perspsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti
mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang
diramu di loboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana
atau ganja.

Bila narkotika digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan
inilah yang akan memyebabkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung,
paru, hati, dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang sangat tergantung pada jenis


narkotika yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.

Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat pada fisik, psikis,
maupun social seseorang.

Dampak fisik:

1. Gangguan pada system saraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan
hingga kesulitan bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin,
seperti: penurunan fungsi hormone repruduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe
(tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khusunya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis
B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba yang melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri sendiri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan


2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, Psikis dan social saling berhubungan erat.

Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila
terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan
psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri, pemarah, manipulatif, dan
lain-lain.

2.4 Jenis-Jenis Narkoba Yang Disalahgunakan Oleh Remaja

1. Narkotika

1. Narkotika Golongan 1 : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan

tidak digunakan untuk terapi (pengobatan)

Contoh : heroin, kokain, dan ganja.

Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.

2. Narkotika Golongan 2 : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.


Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.

Contoh : morfin, petidin, dan metadon.

3. Narkotika Golongan 3 : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan


banyak digunakan dalam terapi.

Contoh : kodein.

1. Psikotropika
1. Psikotropika Golongan 1 : amat kuat menyebabkan ketergantungan
dan tidak digunakan dalam terapi.

Contoh : MDMA (ekstasi), LSD, dan STP.

1. Psikotropika Golongan 2 : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan


amat terbatas pada terapi.

Contoh : Amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin, dan Ritalin.

1. Psikotropika Golongan 3 : potensi sedang menyebabkan ketergantungan,


banyak digunakan dalam terapi.
Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.

1. Psikotropika Golongan 4 : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan


sangat luas digunakan dalam terapi.

Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide,


dan nitrazepam (nipam, pil BK/koplo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dan lain-lain.).

1. Bahan Adiktif Lainnya


1. Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.
2. Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang
terdapat pada berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.
3. Nikotin yang terdapat pada tembakau.
4. Kafein pada kopi, minuman penambah energi, dan obat sakit kepala
tertentu.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.
Prosedur penelitian ini menghasilkan data yang dipaparkan secara rinci mengenai
dampak-dampak narkoba bagi kesehatan remaja .

3.2 Waktu penelitian

Pengambilan data yang dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah ini dilakukan selama 1
minggu.

3.3 Sumber data

sumber data dalam karya tulis ilmiah ini adalah dari internet

3.4 Menganalisis data

Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa data yang telah dikumpulkan. Dari
data yang diperolah dirangkum beberapa kesimpulan tentang BAHAYA NARKOBA
BAGI KESEHATAN REMAJA.
BAB IV

PEMBAHASAN

Disampaikan Kepala BNN Gories Mere dalam sambutannya di Hari Anti Narkotika
Internasional (HANI), dalam survei BNN sejak tahun 2009, prevalensi
penyalahgunaan narkoba penduduk Indonesia yang berumur 10-59 tahun ialah
sebagai berikut :

Tahun Jumlah pengguna Jumlah pengguna (%)


2009 3,6 juta orang 1,99 %
2010 4,02 juta orang 2,21 %
2011 5 juta orang 2,80 %
2012
2013 4,3 juta orang
2014 4 juta orang
2015 5,1 orang
2016
2017

4.1 Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja

Dari data yang diperoleh permasalahan penyalahgunaan narkoba merupakan


permasalahan yang demikian komplek yang merupakan hasil interaksi 3 (tiga) faktor,
yaitu

1. Faktor individu

Faktor individu meliputi:

1. Aspek Kepribadian

 Tingkah laku anti sosial antara lain : keinginan untuk melanggar,


sifat memberontak, tak ingin hal yang besifat otoritas, menolak nilai-nilai
tradisional, mudah kecewa, tidak sabar serta adanya keinginan diterima di
kelompok pergaulan, dan untuk bergembira.
 Kecemasan dan depresi antara lain : tidak mampu menyelesaikan kesulitan
hidup, menghindari rasa cemas, dan depresi, sehingga melarikan diri ke
penyalahgunaan Narkoba.

2. Aspek Pengetahuan

 Sikap dan kepercayaan antara lain : mengikuti orang lain, tidak mengetahui
bahaya Narkoba, ingin coba-coba agar diterima di lingkungan pergaulan.

3. Keterampilan berkomunikasi menolak tekanan teman sebaya.


2. Faktor Lingkungan/Sosial

Faktor lingkungan/sosal antara lain : kondisi keluarga/orang tua, pengaruh


teman/kelompok sebaya, faktor sekolah, pengaruh iklan, dan kehidupan masyarakat
modern.

3. Faktor Ketersediaan

Faktor ketersediaan antara lain : tersedia dimana-mana dan mudah diperoleh karena
maraknya peredaran Narkoba, Indonesia sudah sebagai produsen Narkoba, bisnis
Narkoba yang menjanjikan keuntungan besar, kultivasi gelap ganja di beberapa
daerah di Indonesia serta penegakan hukum yang belum tegas dan konsisten.

4.2 Ciri-Ciri Pecandu Narkoba

1. a. Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari


1. Jalan sempoyongan, bicara pelo (tidak jelas)
2. Kamar selalu dikunci
3. Sering didatangi atau menerima telepon dari teman-teman yang tidak
dikenal.
4. Ditemukan obat-obatan, peralatan seperti kertas timah, jarum
suntik, korek api di kamar/di dalam tasnya.
5. Sering kehilangan uang/barang yang berharga di rumah.
2. b. Perubahan Psikologis
1. Malas belajar.
2. Mudah tersinggung.
3. Sulit berkonsentrasi.
3. c. Perubahan Perilaku Sosial
1. Menghindari kontak mata langsung, melamun, atau linglung.
2. Berbohong atau manipulasi keadaan.
3. Kurang disiplin dan suka membolos.
4. Mengabaikan kegiatan ibadah.
5. Menarik diri dari aktivitas keluarga dan sering mengurung diri di
kamar/ tempat-tempat tertutup.

4.3 Cara Pencegahan pengunaan narkoba di kalangan remaja

Kita dapat mengajarkan kepada siapapun terutama kepada anak dengan selalu
mengingat slogan “Hidup Sehat Tanpa Narkotika”

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba.

1. Hidup sehat tanpa narkotika untuk para guru


Guru diharapkan dapat membantu murid menyadari ancaman bahaya
narkotika dan bahwa masih banyak cara lain untuk menghadapi situasi agar
murid tidak masuk ke dalam lingkaaran setan narkotika, dengan langkah
berikut ini :
1. Mengajar anak untuk melindungi dirinya sendiri
2. Mengajarkan anak untuk mengekspresikan kreatifitasnya
3. Mengenali tanda-tanda bahaya (curiga terhadap sesuatu)
4. Mengajarkan kepada anak tentang obat-obatan terlarang dan efeknya
5. Hidup sehat tanpa narkotika untuk para orang tua

Mulailah dengan hubungan orangtua-anak yang baik. Kuncinya hanya satu,


komunikasi, komunikasi, dan komunikasi.

Dengan cara :

1. Berilah tanggung jawab pada anak


2. Jangan mencontohkan menggunakan obat terlarang atau yang illegal ketika
orangtua mengalami stress atau ketika sakit tertentu
3. Cari informasi
4. Bantu anak untuk menghindardari Bandar narkotika
5. Waspada terhadap tanda-tanda penggunaan obat-obatan terlarang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.


Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud
pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah yang berlebihan.
Jumlah pengguna narkoa di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan. Di kalangan remaja penggunaan narkoba memberikan dampak negatif
bagi mereka yang menggunakannya.

Berbagai upaya untuk melaksanakan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan


dan peredaran gelap narkoba sudah banyak dilakukan oleh pemerintah, khususnya
melalui organisasi forum seperti BNN/BNP/BNKab/Kota namun hingga kini belum
menjawab kebutuhan di lapangan.

Hal ini sangat memerlukan bentuk kerja sama, komitmen dan konsistensi pada
setiap tatanan elemen bangsa, baik pada tatanan personal, institusional maupun
sosial. Hal-hal untuk mencegah penggunaan Narkoba antara lain :

1. Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapapun, dengan jenis apapun,


dan dengan dalih apapun.
2. Carilah pergaulan yang aman, di tempat yang aman dengan orang-orang
yang aman, dan pada waktu yang aman.
3. Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga dengan saling
memperhatikan, saling mengasihi, dan saling mebutuhkan. Kembangkan
kasih sayang ini pada saudara, sahabat, dan teman-teman.
4. Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar.
Katakan “TIDAK” pada narkoba.
5. Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa dengan rajin menjalankan
ibadah dan memohon kekuatan kepada-Nya. Tanpa kekuatan dari Tuhan,
manusia penuh dengan segala kelemahan.

5.2. Saran

Obat-obatan terlarang bukanlah jawaban yang tepat bagi semua masalah, bahkan
sebaliknya, akan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. Pemakai obat-obatan
terlarang adalah orang yang mengalami kerugian besar, dan dapat berakhir pada
kematian.

Tindakan yang paling baik untuk menanggulangi bahaya narkoba adalah mencegah
keterlibatan dengan narkoba itu sendiri karena pencegahan jauh lebih baik
dibandingkan dengan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis (diakses 14 november 2013 )

http://www.karyailmiah.com (diakses 16 november 2013 )

http://smpnu2dukuhturi.com//(diakses 17 november 2013 )

http://BNN.go.id/pengguna narkoba (diakses 17 november 2013 )

http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=106&Item
id=132#.UUmyXTdtCSo, (diakses 17 november 2013 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba (diakses 18 november 2013 )

http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/ (diakses 19 november 2013 )

http://makassar.tribunnews.com/2012/11/27/brigjen-viktor-ini-dampak-negatif-
pengguna-narkoba (diakses 20 november 2013 )

http://indonesiabergegas.com/index.php?option=com_content&view=article&id=80:ef
ek-negatif-pemakaian&catid=14&Itemid=166 (diakses 20 november 2013 )

http://lukitanatalia.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-penggunaan-
rokok.html (diakses 20 november 2013 )

http://rehabnarkoba.blogspot.com/2012/07/9-ciri-pecandu-shabu-shabu.html –
.UUneODdtCSo (diakses 20 november 2013 )

Anda mungkin juga menyukai