Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2

Akuntansi Keuangan 2
Penyusutan, Penurunan, dan Deplesi
Bab 2 , MATERI PEMBAHASAN

Reina Ary Saraswati Ratih Purnama Dewi Eric Juanaristo Dinda Melati Sari Dewi
1807531151 1807531241 1807531158 1807531155

2
A. Faktor – faktor yang Terlibat dalam Proses Penyusutan

1. Dasar Penyusutan Aktiva

2. Estimasi Umur Pelayanan atau


Jasa

3. Metode Penyusutan

3
1. Dasar
Penyusutan Aktiva

4
Sebuah mesin secara fisik mungkin dapat berproduksi sejumlah
produk tertentu selama beberapa tahun melebihi umur
pelayanannya. Tetapi sebuah perusahaan mungkin tidak
menggunakan mesin selama seluruh tahun itu karena biaya

2. Estimasi Umur pembuatan produk dalam tahun-tahun terakhir mungkin tidak


selalu sama.

Faktor-faktor ekonomi atau fungsional dapat diklasifikasikan

Pelayanan atau menjadi tiga kategori:

1. Ketidaklayakan (inadequacy) terjadi apabila suatu aktiva tidak

Jasa berguna lagi bagi perusahaan tertentu karena permintaan akan


produk perusahaan itu telah meningkat.

2. Pergantian (supersession) adalah penggantian suatu aktiva


dengan aktiva lainnya yang lebih efisien dan ekonomis.

3. Keusangan (obsolescence) adalah tempat pembuangan untuk


situasi yang tidak melibatkan ketidaklayakan dan penggantian.

5
1. Metode Aktivitas

Metode aktivitas (activity method) juga disebut pendekatan


beban variable atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan
bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau
produkivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva ini
dinyatakan dalam istilah keluaran (output) yang disediakan
(unit-unit yang diproduksi), atau masukan (input) seperti jumlah
jam kerja.
3. Metode Keterbatasan utama metode ini adalah bahwa metode itu tidak
tepat untuk digunakan pada situasi di mana penyusutan
Penyusutan merupakan fungsi dari waktudan bukan aktivitas.
2. Metode Garis Lurus
Metode garis-lurus (straight-line method) mempertimpangkan
penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari
penggunaan. Metode ini telah digunakan secara luas dalam
praktek karena kemudahannya. Prosedur garis-lurus secara
konseptual sering kali juga merupakan prosedur penyusutan
yang paling sesuai

6
3. Metode Beban Menurun
Metode beban menurun (decreasing charge methods) menyediakan
biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan
beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Karena metode
ini membolehkan pembebanan yang lebih tinggi pada tahun-tahun
awal dibanding metode garis lurus, sehingga sering disebut metode
penyusutan dipercepat (accelerated depreciation methods).

3. Metode Metode jumlah- angka-tahun (sum-of-the-years’-


digits-method) menghasilkan beban penyusutan yang menurun

Penyusutan berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat


disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa).
Metode saldo menurun (declining balance method),
menggunakan tariff penyusutan (diekspresikan sebagai presentase)
berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus. Tidak seperti
metode lainnya, dalam metode saldo menurun nilai sisa tidak
dikurangkan dalam menghitung penyusutan.

7
B. Metode Penyusutan Khusus

1. Metode kelompok (group method) sering digunakan apabila aktiva bersangkutan


cukup homogeny dan memiliki masa manfaat yang berbeda.
2. Pendekatan gabungan (composite approach) digunakan apabila aktiva bersifat
heterogen dan memiliki umur manfaat yang berbeda.
Metode kelompok lebih mendekati prosedur biaya unit tunggal karena
penyimpangan dari rata-rata tidak besar. Perusahaan menentukan tarif penyusutan
gabungan dengan membagi penyusutan per tahun dengan total biaya aktiva. Metode
kelompok dan gabungan menyederhanakan proses pembukuan dan cenderung
merata-ratakan kesalahan
8
C. Metode Campuran
atau Kombinasi

Selain metode penyusutan yang sudah disinggung,


perusahaan juga bebas mengembangkan metode
penyusutan sendiri yang khusus atau dibuat khusus.
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum hanya
mensyaratkan bahwa metode itu menghasilkan
pengalokasian biaya aktiva selama umur aktiva
dengan cara yang sistematis dan rasional.

9
D. Masalah Penyusutan Khusus

Revisi tarif penyusutan


tarif penyusutan ditentukan

03
dengan hati-hati berdasarkan
pengalaman masa lalu dengan
aktiva sejenis dan informasi
Penyusutan dan Pergantian aktiva tetap
lainnya yang berkaitan
Suatu konsepsi yang salah

02
tentang penyusutan adalah
Penyusutan dan Periode Parsial bahwa penyusutan
atau Sebagainya menyediakan dana bagi
penggantian aktiva tetap.
Perusahaan harus menentukan beban penyusutan

01
untuk setahun penuh dan kemudian merata-
ratakan beban penyusutan ini pada dia periode
yang terlibat

10
E. Penurunan Nilai
Pengakuan Pengukuran Restorasi kerugian Aktiva yang akan
01 Penurunan Nilai 02 penurunan Nila 03 Penurunan Nilai 04 dilepaskan
Setelah kerugian penurunan
Dalam standar ini, penurunan Jika pengujian tentang Aktiva dimaksudkan untuk
dicatat maka penurunan nilai
nilai terjadi apabila jumlah kemampuan pemulihan dilepaskan dalam periode
tercatat aktiva yang ditahan
tercatat aktiva tidak dapat menunjukkan bahwa penurunan waktu yang singkat, maka
untuk digunakan akan menjadi
dipulihkan dan oleh karena itu nilai telah terjadi maka suatu nilai realisasi bersih akan
dasar biaya yang baru.
perlu dihapuskan. Berbagai kerugian dihitung. Kerugian
Akibatnya dasar biaya baru ini digunakan dalam rangka
kejadian dan perubahan situasi penurunan nilai adalah jumlah
tidak berubah kecuali untuk menyediakan ukuran yang
mungkin akan mengarah pada di mana jumlah tercatat aktiva
penyusutan di periode masa lebih baik atas dasar yang
suatu penurunan nilai. melebihi nilai wajarnya.
depan atau penurunan nilai sama dengan aktiva lainnya
tambahan. yang tidak menurun.

11
F. DEPLESI

Sumber daya alam dikarakteristikkan dengan dua fitur utama, yaitu


penggunaan sepenuhnya aktiva tersebut, dan penggantian aktiva ini
hanya dapat dilakukan oleh alam. Sumber daya alam di konsumsi secara
fisik selama periode penggunaan dan tidak mempertahankan
karakteristik fisiknya. Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor,
yaitu biaya akuisisi deposit, biaya eksplorasi, biaya pengembangan, dan
biaya restorasi.

12
Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor :

1. Biaya akuisisi, adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak properti
untuk mencari dan menentukan sumber daya alam yang belum ditemukan
atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan .

Penetapan 2. Biaya eksplorasi, seringkali diperlukan untuk menemukan sumber daya alam.

Dasar Deplesi 3. Biaya pengembangan, dibagi menjadi dua :

(1) peralatan berwujud, termasuk semua transportasi dan peralatan berat


lainnya yang diperlukan untuk menambang sumber daya serta menyiapkannya
untuk produksi atau pengiriman. Karena aktiva ini dapat dipindahkan dari satu
lokasi pengeboran atau penambangan ke lokasi lainnya maka biaya peralatan
berwujud biasanya tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi.

(2) biaya pengembangan tidak berwujud, dianggap sebagai bagian dasar


deplesi. Biaya ini adalah untuk pos-pos seperti biaya pengeboran, terowongan,
gua, dan sumur yang tidak memiliki karakteristik berwujud tetapi diperlukan
dalam menambang sumber daya alam.

4. Biaya restorasi, biaya ini harus ditambahkan ke dasar dplesi untuk tujuan
perhitungan biaya deplesi per unit. Kemudian setiap nilai sisa yang diterima
atas properti itu dikurangi dari dasar deplesi.

13
Penghapusan Biaya sumber Daya

Menentukan bagaimana biaya sumber daya alam harus dialokasikan ke periode akuntansi. Biasanya deplesi
dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas), yang berarti bahwa deplesi merupakan fungsi dari
jumlah unit yang ditarik selama periode berjalan.

Total biaya – nilai sisa / Total estimasi unit yang tersedia

= Biaya deplesi per unit

14
Analisis Properti, Pabrik, Peralatan dan Sumber Daya Alam

1. Rasio perputaran aktiva


Rasio perputaran aktiva mengukur seberapa efisien perusahaan
menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini di
tentukan dengan membagi penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva
selama periode berjalan. Jumlah yang dihasilkan adalah jumlah dolar
penjualan yang diproduksi oleh setiap dolar yang diinvestasikan dalam
aktiva

Perputaran aktiva = Penjualan Bersih / Rata-rata total aktiva

15
Analisis Properti, Pabrik, Peralatan dan Sumber Daya Alam

2. Rasio marjin laba terhadap penjualan


Rasio marjin laba terhadap penjualan digunakan untuk menganalisis penggunaan
property, pabrik, dan peralatan. Rasio ini dihitung dengan cara laba bersih dibagi
dengan penjualan bersih. Dengan menghubungkan margin laba terhadap penjualan
dengan perputaran aktiva selama satu periode. Kita dapat memastikan seberapa
menguntungkan aktiva digunakan selama periode tertentu.

Marjin laba terhadap penjualan = Laba bersih / Penjualan Bersih


Tingkat pengembalian atas total aktiva =
Marjin laba terhadap penjualan X perputaran aktiva

16
Analisis Properti, Pabrik, Peralatan dan Sumber Daya Alam

3. Tingkat Pengembalian atas Aktiva


Dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata total aktiva. Tingkat
pengembalian identic dengan tingkat pengembalian yang dihitung dengan
mengalikan marjin laba terhadap penjualan dengan perputaran aktiva. Tingkat
pengembalian atas aktiva merupakan pengukuran yang baik bagi profitabilitas
karena mengkombinasikan pengaruh marjin dan perputaran aktiva.

Tingkat pengembalian atas aktiva =


Laba bersih / Rata-rata total aktiva

17
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Karena dampak yang signifikan dari metode penyusutan yang digunakan
terhadap laporan keuangan, maka pengungkapan berikut harus dibuat:
1. Beban penyusutan untuk periode berjalan
2. Saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disusutkan, menurut sifat dan
fungsi
3. Akumulasi penyusutan, baik menurut kelas utama aktiva yang dapat
disusutkan maupun dalam jumlah total
4. Suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung
penyusutan berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 18
Terima kasih ☺
SESI DISKUSI !!!

Anda mungkin juga menyukai