Oleh;
Kelompok 1
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI REGULER SORE
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Soal 1
PT ZAHROH adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan
metode harga pokok pesanan. Pada bulan September 2018 perusahaan mendapat pesanan untuk
mencetak kartu undangan sebanyak 4.800 lembar dari PT Cindy dengan harga yang dibebankan
adalah Rp. 2000 per lembar,-. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan
sebanyak 200 spandoek dari PT Intan dengan harga Rp. 200.000 per buah. Pesanan dari PT
Restu diberi nomor KU-01 dan pesanan dari PT Insani diberi nomor SP-02.
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni
sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan Rp. 2.700.000
Kain putih 600 meter Rp. 8.250.000
Bahan penolong
Bahan penolong X1 Rp. 600.000
Bahan penolong X2 Rp. 340.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan KU-01 dan SP-
02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses pesanan no
KU-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk
memproses pesanan no SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb
1
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam @ Rp10.000
Upah langsung untuk pesanan SP-02 1000 jam @ Rp.10.000,-.
Upah tidak langsung adalah Rp. 5.800.00 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran Rp. 15.000,000-
Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 8.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP
sebesar 150 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas,
adalah sebagai berikut
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no KU-01
telah selesai dikerja kan
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa
untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan
kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara
kredit.
2
Diminta
Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan metode harga
pokok pesanan.
PENYELESAIAN
3
Rincian Pemakaian Bahan Baku :
KU-01 Kertas Undangan Rp. 2.700.000
Sp-02 Kain putih 600 m Rp. 8.250.000 +
Jumlah pemakaian Bahan Baku Rp. 10.950.000
BDP-BTKL 11.800.000 –
BOP Sesungguhnya 5.800.000 –
Gaji Karyawan Pemasaran 15.000.000 –
Gaji Karyawan Administrasi & Umum 8.000.000 –
4
Utang Gaji & Upah 40.600.000 –
Kas – 40.600.000
Selisih BOP:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang
dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi. Berdasarkan soal di atas,
selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
5
BOP yang Dibebankan X BOP Sesungguhnya
(Rp. 17.700.000) (18.140.000)
Penjualan – 9.600.000
Rincian Piutang :
6
4800 Lembar x Rp. 2.000 = Rp. 9.600.000
7
Soal 2
PT Lestari Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan
metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2018 perusahaan mendapat pesanan untuk
mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV Kinanti dengan harga yang dibebankan adalah
Rp2.500 per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50
spanduk dari CV Lancar dengan harga Rp425.000 per buah. Pesanan dari CV Kinanti diberi kode
pesanan ELANG-0 dan pesanan dari CV Lancar diberi nomor ELANG-02.
Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-01 dan
ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut:
Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses pesanan ELANG-01,
sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses pesanan ELANG-
02.
Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan
dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut.
– Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp9.000.
– Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp9.000.
– Upah tidak langsung adalah Rp2.500.000.
– Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp4.000.000.
– Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp2.250.000.
8
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar
200% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02. Biaya
overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai
berikut.
– Biaya pemeliharaan gedung Rp500.000
– Biaya depresiasi gedung pabrik Rp1.000.000
– Biaya depresiasi mesin Rp1.500.000
– Biaya pemeliharaan mesin Rp250.000
– Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp750.000
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan ELANG-01 dan
ELANG -02 telah selesai dikerjakan.
Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 dan ELANG 02 telah
diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara
kredit.
DIMINTA
Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan Metode Harga Pokok
Pesanan.
PENYELESAIAN
Jurnal-Jurnal yang diperlukan:
1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong
9
Rincian Pembelian Bahan Penolong :
10
Rincia Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Elang 01 240 Jam x Rp.9.000 = Rp. 2.160.000
Elang 02 360 Jam x Rp.9.000 = Rp. 3.240.000 +
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 5.400.000
BDP-BTKL 5.400.000 –
BOP Sesungguhnya 2.500.000 –
Gaji Karyawan Pemasaran 4.000.000 –
Gaji Karyawan Administrasi & Umum 2.250.000 –
Kas – 14.150.000
11
Biaya Asuransi Gedung Pabrik & Mesin – 750.000
Selisih BOP:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang
dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi. Berdasarkan soal di atas,
selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
12
BDP- Biaya Bahan Baku – 3.750.000
Penjualan – 12.500.000
Rincian Piutang :
5000 Lembar x Rp. 2.500 = Rp. 12.500.000
Laba Yang Diperoleh = Penjualan – Harga Pokok Penjualan
= Rp. 12.500.000 – Rp. 8.630.000
= Rp. 3.870.000
13
8. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual (ELANG-02)
Penjualan – 21.250.000
Rincian Piutang :
50 Spanduk x Rp. 425.000 = Rp. 21.250.000
14
Soal 3:
Perusahaan meubel NINA menggunakan metoda harga pokok pesanan, memiliki transaksi
sebagai berikut:
Awal bulan Februari 2009 menerima pesanan meja dari Muadz seharga Rp12.000.000 dan almari
dari Ali seharga Rp10.000.000. masing-masing memberi uang muka sebesar 50% dari harga
produk. Membeli bahan baku kayu seharga Rp8.000.000. Persediaan bahan baku awal perioda
Rp3.000.000, persediaan akhir Rp1.000.000. Pemakaian untuk meja 60% dan untuk almari 40%.
Membeli bahan pelolong plitur, paku, amplas seharga Rp1.000.000. Biaya tenaga kerja langsung
untuk meja Rp2.400.000 dan almari Rp2.000.000. BOP yang dibebankan untuk meja 50% dan
almari 60% dari BTKL. BOP sesungguhnya: biaya penyusutan alat Rp200.000, BTKTL
Rp600.000. Akhir bulan pesanan meja dan almari sudah jadi dan sudah diambil pemesan.
Hitunglah harga pokok meja dan almari yang dibebankan dan laba yang diinginkan serta buatlah
jurnal yang diperlukan!
PENYELESAIAN
Diketahui:
Pemakaian biaya bahan baku = persedian awal + pembelian – persedian akhir
= Rp3.000.000+Rp8.000.000-Rp1.000.000
= Rp10.000.000
Harga pokok meja:
Bahan baku kayu 60% x Rp10.000.000 = Rp6.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp2.400.000
BOP 50% X Rp2.400.000 = Rp1.200.000
Harga Pokok Penjualan = Rp9.600.000
Laba = Rp12.000.000 – Rp9.600.000 = Rp2.400.000
15
BOP 60% X Rp2.000.000 = Rp1.200.000
Harga Pokok Penjualan = Rp7.200.000
Laba = Rp10.000.000 – Rp7.200.000 = Rp2.800.000
Kas 11.000.000 –
16
Utang Dagang – 8.000.000
BDP-BTKL 4.400.000 –
Kas – 4.400.000
Selisih BOP:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang
dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi. Berdasarkan soal di atas,
selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
18
Selisih BOP – 1.600.000
Kas Rp6.000.000 –
Pendapatan Diterima Dimuka Rp6.000.000
Penjualan – Rp12.000.000
19
Laba yang diperoleh = Penjualan – Harga Pokok Penjualan
= Rp.12.000.000 – RP. 9.600.000
= RP. 2.400.000
Kas Rp5.000.000 –
Pendapatan Diterima Dimuka Rp5.000.000
Penjualan – Rp10.000.000
20