PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Formatted: Indonesian
Motor Brushless Direct Current( BLDC) adalah salah satu jenis motor Formatted: Left, Indent: First line: 0", Space After: 6 pt,
Line spacing: Multiple 1.1 li
yang cepat populer. BLDC motor digunakan di dunia industri seperti
Permobilan, Atmosphere, Konsumen, Otomasi Medis, Industri dan
Peralatan Instrumentasi. Sesuai dengan namanya, BLDC motor tidak
menggunakan sikat atau Brush untuk pergantian medan magnet(komutasi),
tetapi dilakukan secara elektronis commutated. Motor BLDC mempunyai
banyak keuntungan dibandingkan dengan DC motor dan Motor induksi
biasa.
Secara umum, motor BLDC dianggap motor performa tinggi yang mampu
memberikan jumlah besar torsi pada rentang kecepatan yang luas. BLDC
motor adalah turunan dari motor DC yang paling umum digunakan, DC
disikat motor, dan mereka berbagi sama torsi dan karakteristik kinerja
kecepatan kurva. Perbedaan utama antara keduanya adalah penggunaan
kuas. BLDC motor tidak memiliki sikat (maka nama "brushless DC") dan
harus secara elektronik commutated.
Formatted: List Paragraph, Indent: First line: 0"
Formatted: Indonesian
Formatted: Indonesian
4| Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia sebagai energi surya. Energi surya diukur dengan kepadatan daya pada Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
suatu permukaan daerah penerima dan dikatakan sebagai radiasi surya. Rata-rata
nilai dari radiasi surya diluar atmosfir bumi adalah 1353 W/m2, dinyatakan
sebagai konstanta surya. Total energi yang sampai pada permukaan horisontal
dibumi adalah konstanta surya dikurangi radiasi akibat penyerapan dan
pemantulan atmosfer sebelum mencapai bumi dan nilai tersebut disebut sebagai
radiasi surya global. Radiasi surya global terdiri dari radiasi yang langsung
memancar dari matahari (direct radiation) dan radiasi sebaran yang dipencarkan
oleh molekul gas, debu, uap air diatmosfir, seperti ditunjukan pada gambar 1.
Formatted: Centered, Tab stops: 2.03", Left
Formatted Table
Gambar 2 Variasi insolasi surya Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Intensitas radiasi surya pada kondisi cerah (clear day) akan bertambah dari pagi,
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
sejak terbit sampai siang hingga tercapainya kondisi puncak dan turun sampai
matahari terbenam pada sore hari.
Lamanya matahari bersinar cerah dalam satu hari dinyatakan sebagai jam surya.
Untuk Indonesia, jumlah jam surya adalah sekitar 4 - 5 jam per hari. Jumlah
intensitas radiasi / insolasi surya yang diterima dalam satu hari dinyatakan dengan
satuan kilowatt-hours/m2 (kWh/m2).
2. Sel Surya Brushless DC Motor Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.2", Outline
numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Menurut (Siahaan, Muhammad Mujahidin, ST., & Deny Nusyirwan, ST., Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left: 0", First line: 0.39",
2014) Sel Surya merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi Pattern: Clear (Background 1)
Formatted: Indonesian
gambar 3. kurva karakteristik v-i Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Centered, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
Gambar diatas menunjukkan tipikal kurva V-I. Tegangan pada sumbu English (United States)
Formatted: Centered, Keep with next
horizontal, arus pada sumbu vertikal. Kebanyakan kurva V-I diberikan dalam Test
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Condition 1000 watt/m² ( kondisi pada saat satu matahari puncak / one peak sun Formatted: Justified, Indent: First line: 0.39", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines, Pattern: Clear (Background 1)
hour) dan suhu Panel surya 25 derajat Celcius.
Kurva V-I terdiri dari 3 hal yang penting : Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0", Line spacing:
single
1. Tegangan dan Arus Maksimum Pmax (Vmp dan Imp) Formatted: Indent: First line: 0.25"
b. Polikristal (Poly-Crystalline)
Merupakan Panel Surya yang memiliki susunan kristal acak karena Formatted: Indent: Left: 0.3", First line: 0.3", Space After:
0 pt, Pattern: Clear (Background 1)
dipabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan
yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan
daya listrik yang sama. Panel suraya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah
dibandingkan tipe monokristal, sehingga memiliki harga yang cenderung
lebih rendah.
BLDC Motor (Brush Less Direct Current Motor) adalah suatu jenis motor
sinkron, artinya medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan medan magnet
yang dihasilkan oleh rotor berputar di frekuensi yang sama. BLDC motor
Formatted: Indonesian
dibandingkan jenis motor lain membuat aplikasi jenis motor ini menjadi
Formatted: Indonesian
12 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
semakin luas. Di sektor transfortasi khususnya, tidak hanya sepeda listrik yang
memanfaatkan keunggulan motor ini namun juga scooter, solar cars dan
dilakukan pada perkembanganya dan kini muncul tipe konstriuksi baru dari
motor BLDC motor yaitu BLDC Hub Motor. sesuai dengan namnya BLDC
Hub motor digunakan dan dipasang langsung padaa Hub sehingga berfungsi
konstruksi BLDC motor yang biasa. Perbedaanya terdapat pada posisi rotor
dengan stator yang ditukar. Bagian rotor dari BLDC Hub Motor sama dengan
BLDC biasa yaitu berupa permanent magnet dengan variasi jumlah kutub yang
beragam namun letaknya berbeda. Apabila pada BLDC biasanya posisi rotor ada
di dalam armature dan langsung terhubung ke poros, pada BLDC Hub Motor
Formatted: Indonesian
posisinya yang berada diluar, rotor dapat langsung dihubungkan ke velg atau rim.
Ada dua jenis tipe BLDC Hub Motor secara umum yaitu Hub motor dengan
dan tanpa gear. BLDC Hub Motor dengan gear biasanya menggunakan susunan
planetary gear sebagai sistem transmisi dari motor menuju hub. Sementara BLDC
Gambar 2.5 Konstruksi rotor dan stator BLDC Hub Motor tanpa Gear Formatted: Centered
(Sumber: http:www.ebikes.ca/hubmotors.shtml)
Gambar 2.6 konstruksi Hub Motor BLDC pada planetary geared hub Formatted: Centered
motor
karena tidak diperlukan lagi sistem transmisi untuk menyalurkan daya mekanis
dari motor roda. Hal ini membuat RPM roda sama dengandi motor dan juga
efisiensi kerja di roda sama dengan di motor karena karakter motor yang memiliki
2.2 Konstruksi Motor BLDCKomponen Sel Surya atau Photovoltaic Formatted: Line spacing: 1.5 lines
Sel surya tidak dapat berdiri sendiri atau bekerja dengan sendirinya, Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
ada beberapa komponen kelistrikan yang harus digunakan agar Sel Surya atau
Photovoltaic tersebut dapat bekerja dengan baik sebagamana mestinya, adapun
beberapa komponen tersebut adalah sebagai berikut.
a. Modul Surya
Modul surya adalah komponen utama dalam sistem PV yang Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indonesian
Formatted Table
Gambar 44. modul surya Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Centered
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt,
English (United States)
Formatted: English (United States)
Saat ini terdapat beberapa jenis modul surya yang ada di pasaran
Formatted: Keep with next, Tab stops: 1.75", Left
dengan ukuran daya yang bervariasi. Sebanyak 80 % modul surya dibuat
dengan menggunakan sel surya silikon polikristal dan 20 % menggunakan
sel surya lapisan tipis amorfous silikon. Modul surya silikon polikristal
paling banyak digunakan karena memiliki efisiensi dan life time yang
lebih tinggi. Secara fisik modul surya jenis ini berwarna biru gelap
berbeda dengan modul surya lapisan tipis amorfous silikon yang warnanya
berubah-ubah.
Formatted: Indonesian
16 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
digunakan pada peralatan listrik AC dengan menggunakan inverter untuk
mengubah arus DC menjadi AC.
Fungsi dan fitur Solar Charge Controller: Formatted: Indent: Left: 0.75", No bullets or numbering
1. Saat tegangan pengisian di baterai telah mencapai keadaan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging: 0.2", Numbered +
penuh,maka controller akan menghentikan arus listrik yang masuk ke Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 0.79" + Indent at: 1.04"
dalam baterai untuk mencegah pengisian yang berlebihan. Dengan
demikian ketahanan baterai akan jauh lebih tahan lama. Di dalam
kondisi ini, listrik yang tersuplai dari Panel Surya akan langsung
terdistribusi ke beban / peralatan listrik dalam jumlah tertentu sesuai
dengan konsumsi daya peralatan listrik.
2. Saat tegangan di baterai dalam keadaan hampir kosong, maka
controller berfungsi menghentikan pengambilan arus listrik dari
baterai oleh beban / peralatan listrik. Dalam kondisi tegangan tertentu
( umumnya sekitar 10% sisa tegangan di baterai ) , maka pemutusan
arus beban dilakukan oleh controller. Hal ini menjaga baterai dan
mencegah kerusakan pada sel – sel baterai. Pada kebanyakan model
controller, indikator lampu akan menyala dengan warna tertentu (
Formatted: Indonesian
Baterai atau istilah umumnya aki berfungsi untuk menyimpan energi Formatted: Normal, Indent: Left: 0.5", First line: 0.25"
dari modul surya sehingga dapat digunakan pada saat tidak ada sinar
matahari. Ada beberapa jenis baterai/aki yang dapat digunakan pada
sistem PV. Baterai/ aki mobil kurang cocok digunakan pada sistem PV
karena tidak mampu mengatasi fluktuasi pemakaian (discharge) yang
terjadi dalam sistem PV. Jenis barterai/ aki yang bisa digunakan antara
lain :
1. Baterai deep cycle Lead acid atau yang biasa digunakan pada mobil
golf
2. Baterai yang biasa digunakan pada kapal selam : dapat digunakan Formatted: List Paragraph, Justified, Indent: Left: 0.75",
Line spacing: 1.5 lines
selama kurang lebih 2-3 tahun Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
e. Inverter
3. Penerapan sel surya Formatted: Heading 1, Indent: Left: 0", Hanging: 0.2",
Outline numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … +
4. Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at:
0.5"
Penemuan sel surya memiliki tujuan untuk memudahkan kinerja manusia, Formatted: Font: Not Bold, Indonesian
sehingga perlu dilakukan penerapan sel surya, penerapan sel surya pada Formatted: Normal, Justified, Line spacing: 1.5 lines, No
bullets or numbering
kehidupan manusia antara lain.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh (Daniel & LimbongSurya, n.d.)
dengan judul penelitian Perbandingan Teknis Dan Ekonomis Penggunaan
Penerangan Jalan Umum Solar Cell Dengan Penerangan Jalan Umum
Konvensional, dengan lokasi pada jalan Ir.H Juanda Kota Medan pada penelitian
yang dilakukan menggunakan metode yaitu mengganti sumber tenaga
konvensional pada penerangan jalan umum menjadi Solar Cell, jenis lampu yang
digunakan ditunjukan pada tabel 1.
Formatted: Indonesian
Hasil yang diperoleh dari penelitian diatas dengan berbagai pengolahan data
adalah sebagai berikut :
1. Sistem penerangan PJU solar Cell pada jalan Ir.H Juanda Medan tidak
dapat dikatakan baik seutuhnya, dikarenakan daya lampu yang
digunakan pada PJU solar cell lebih kecil dari pada pada PJU
konvensional, namun pada sisi kemerataan penerangan PJU Solar Cell
cukup baik dan sudah memenuhi nilai standar
2. Biaya perawatan PJU konvensional lebih besar dari biaya perawatan
PJU solar cell hingga pada tahun ke 10 beroperasi, karena usia/umur
material PJU konvensional lebih sedikit daripada PJU solar cell.
3. Break even point (BEP) pada Solar Cell akan lebih mudah tercapai
apabila menggunakan Solar Cell sebagai sumber utama pada PJU.
Kemudian pada penelitian (Nafis, Aman, & Hadiyono, 2015) dengan judul
Analisis Keekonomian Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Sistem
Ketenagalistrikan Nias, pada pulau Nias sendiri sebagian besar pembangkitnya
mengunakan PLTD sehingga Biaya pokok produksi (BPP) pada sistem
ketenagalistrikan area Nias cukup tinggi, oleh karena itu untuk mengurangi emisi
karbon dari sektor pembangkit listrik maka jam operasional PLTD dikurangi dan
diganti dengan PLTS.
Formatted: Indonesian
20 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sistem ketenaga listrikan di pulau
Nias didapat hasil Berdasarkan hasil analisis tentang perbandingan biaya energi
PLTS dan PLTD, dapat diambil kesimpulan bahwa: Biaya energi dari PLTS yang
direncanakan di area Nias lebih murah Rp. 307,02/kWh dari biaya bahan bakar
dari PLTD yang beroperasi di Area Nias. Jika PLTS dapat diterapkan yaitu 20%
dari kapasitas sistem maka penggunaan bahan bakar minyak dapat dihemat sekitar
1,95 juta liter per tahun yang setara dengan Rp 2,16 milyar per tahun.
Kemudian pada penelitian (Siahaan et al., 2014) dengan judul Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: First line: 0.39", No bullets or
Implementasi Panel Surya Yang Diterapkan Pada Daerah Terpencil Di Rumah numbering
Tinggal Di Desa Sibuntuon, Kecamatan Habinsaran. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indonesian
Formatted: Justified, Indent: First line: 0.39", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines, Pattern: Clear (Background 1)
Formatted: Font color: Auto
Formatted: Font color: Auto
Setiap motor BLDC memiliki dua bagian utama, rotor (bagian berputar)
dan stator (bagian stasioner). Bagian penting lainnya dari motor adalah gulungan
Adapun konstruksi dari motor BLDC dapat dilihat pada gambar dibawah.
Formatted: Indonesian
1. Rotor
Rotor adalah bagian pada motor yang berputar karena adanya gaya
berbeda dengan rotor pada motor DC konvensional yang hanya tersusun dari satu
Rotor dibuat dari magnet permanen dan dapat desain dari dua sampai delapan
kutub Magnet Utara (N) atau Selatan (S). Bahan material magnetis yang baik
sangat diperlukan untuk mendapatkan kerapatan medan magnet yang baik pula.
Biasanya magnet permanen dibuat menggunakan magnet ferrit. Tetapi saat ini
yaitu kerapatan fluks yang rendah sebagai bahan material yang diperlukan untuk
membuat rotor.
2. Stator
Formatted: Indonesian
22 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
Stator adalah bagian pada motor yang diam/statis dan berfungsi sebagai
medan putar motor untuk memberikan gaya elektromagnetik pada rotor sehingga
motor dapat berputar. Pada motor DC brushless statornya terdiri dari 12 belitan
stator harusdiberi tenaga dengan suatu urutan. Hal ini penting untuk mengetahui
posisi rotorsehingga kontrol dapat mengetahui lilitan mana yang harus diberi
kesalahan pula padasaat pemberian tegangan pada lilitan stator. Biasanya Hall
sensor ini dipasang pada suatu board atau PCB dengan posisi yang sudah fix kira-
kira selisih 60°sampai 120° antara sensor yang satu dengan yang lain.
Formatted: Indonesian
Namun sekarang hall sensor mulai ditinggalkan, dan diganti dengan resolver.
Fungsidari Resolver ini sama dengan Hall Sensor hanya bentuk dan cara
menentukan posisimagnet rotor berbeda. Resolver sebenarnya gabungan dari
Rotary Encoder danHall Sensor. Satu sisi Encoder difungsikan sebagai Speed
feedback sekaligus jugasebagai penentu posisi rotor, sedangkan hall sensor untuk
melihat posisi medan magnet rotor.
Formatted: Indonesian
24 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
4. Perancangan motor listrik BLDC Formatted: Font: Bold
Formatted: Line spacing: 1.5 lines
Adapun untuk perancangan BLDC motor harus melakukan pehitungan rotor dan
120.𝑓
di ketahui dengan rumus 𝑛 =
𝑝
listrik.
Pada tiap kumparan akan di beri lilitan oleh kawat email yang
semakin besar.
Formatted: Indonesian
5. Rangkaian Pengendalian
Formatted: Centered
BLDC(https://www.anaheimautomation.com/products/brushless/brushless-driver-
controller-item.php?sID=275&serID=1&pt=i&tID=999&cID=23)
Formatted: Indonesian
26 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
6. Cara Kerja Motor Brushless DC motor
tolak menolak sedangkan apabila berlainan kutub maka akan tarik menarik. Jadi
jika kita mempunyai dua buah magnet dan menandai satu sisi magnet tersebut
dengan north (utara) dan yang lainnya south (selatan), maka bagian sisi northakan
coba menarik south, sebaliknya jika sisi north magnet pertama akan menolak
Formatted: Indonesian
yang sama .
kerja motor BLDC. Secara umum motor BLDC memiliki medan magnet
permanen pada rotor dan magnet yang berasal dari gaya elektromagnet (magnet
yang ditimbulkan dari pemberian input arus listrik) pada bagian kumparan stator.
Pada motor BLDC, kontroler berfungsi untuk mengatur arus masukan yang harus
yang sesuai untuk memutar rotor. Hal inilah yang menjadi pembeda dengan motor
Magnet permanen pada motor BLDC dilengkapi dengan kumparan tiga fase.
berbasis rotasi medan magnet diilustrasikan pada Gambar dibawah, bagian kiri
adalah fase pergerakan dan bagian kanan adalah fase eksitasi. Fluks stator
dihasilkan pada saat fase eksitasi, dan fluks rotor dihasilkan oleh magnet
permanen.
Formatted: Indonesian
28 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
Gambar 3.Cara Kerja Motor BLDC
Formatted: Indonesian
30 | Dasar Konversi Energi Mesin Listrik Lanjut
dan gesekan brush. Di bawah beban mekanik tinggi, motor BLDC dan
motor dengan sikat berkualitas tinggi sebanding dalam efisiensinya.
7. APLIKASI Formatted: Indent: Left: 0.5", No bullets or numbering
Aplikasi Motor BLDC yang dapat kita jumpai pada kehidupan Formatted: Font color: Auto
Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0", First line: 0",
seharihari,diantaranya adalah : Space After: 10 pt
- Pada Cooling fan pada CPU computer. Formatted: Indent: Left: 0.5", Space After: 6 pt, Line
spacing: Multiple 1.1 li, No bullets or numbering
- Motor penggerak pada disket. CD atau DVD player.
- Baling-baling pada helikopter mainan.
- Pada kendaraan listrik dan kendaraan hibrida
Pada motor yang digunakan di industri, aplikasi motor BLDC semakin Formatted: List Paragraph, Line spacing: single
meningkat.Karena daya motor BLDC lebih kecil dibandingkan dengan
motor AC. Tidak adanya kapasitor dan motor DC secara keseluruhan lebih
efisisen. Daya yang kecil, putaran yang tinggi, dan torsi yang besar,
tersedianya berbagai macam ukuran, menjadikan prodesen memilih motor
BLDC dibandingkan dengan motor DC biasa.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
8. PENGOPERASIAN / PENGONTROLAN
Skema pengontrolan pada motor BLDC adalah Sumber listrik DC masuk ke Formatted: Font color: Auto
Formatted: Indent: Left: 0"
dalamrangkaian decoder. Keluaran dari decoder adalah listrik 3 fase,listrik ini
digunakan untuk memberi suplay pada stator,sehingga menghasilkan putaran
medan magnet pada stator. Mikrokontroler digunakan untuk sinkronisasi putaran
medan magnet antara stator dengan rotor
Pada saat motor dalam keadaan berputar, hanya terdapat 2 sumber arus yang
masuk kedalam stator untuk membuat medan magnet yang dapat memutarkan
stator. Dalam hal ini, untuk memberhentikan putaran rotor yang bergantung pada
magnet stator adalah dengan memberikan arus yang sama pada ketiga masukan.
Metode six – step merupakan metode yang paling sering digunakan dalam Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
pengendalian BLDC komersial. Hal ini terjadi karena metode ini sederhana
Formatted: Indonesian
Metode ini disebut metode six step karena mampun menciptakan gelombang
trapezoid atau square yang menyerupai gelombang sinusoidal, digunakan PWM
square yang terdiri dari 6 bagian yakni 2 bagian positif, 2 bagian negatif, dan 2
bagian floating. Masing – masing besarnya 60 derajat gelombang sinusoidal.
Kondisi pada algoritma ini adalah kondisi ketika gelombang sinusoidal
berpotongan pada titik 0.
BAB III
PENUTUP
Formatted: Indonesian
1)
2) http://sistem-tenaga-listrik.blogspot.co.id/2011/05/gangguan-pada-sistem- Formatted: Font color: Auto
Field Code Changed
tenaga-listrik.html
Formatted: Font color: Auto
3) http://www.blogteknisi.com/2015/08/sebab-sebab-timbulnya-gangguan- Formatted: Left, Line spacing: single, No bullets or
pada.html numbering
Formatted: Left, Indent: Left: 0", Line spacing: single
Formatted: Left, Line spacing: single
Nafis, S., Aman, M., & Hadiyono, A. (2015). The Economic Analysis of Solar
System Power Plant Implementations In Nias Electrical System. Ketenaga
Listrikan Dan Energi Terbarukan, 14(2), 83–94.
Siahaan, A., Muhammad Mujahidin, ST., M., & Deny Nusyirwan, ST., M. S.
(2014). Implementasi Panel Surya yang Diterapkan pada Daerah Terpencil di
Rumah Tingal di desa Sibunton, Kecamatan Habinsaran. Reneawble Energy,
(Renewable Energy), 13.
Formatted: Indonesian