Anda di halaman 1dari 4

No.

Dokumen No Revisi Halaman

STANDAR Ditetapkan

PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Bersalin Rachmi

OPERASIONAL

dr. Sussy Listiarsasih

Code Blue System merupakan strategi pencegahan kejadian henti


jantung, aktivasi sistem emergency dan resusitasi kegawatan dan
kejadian henti jantung di rumah sakit, yang melibatkan seluruh
komponen sumber daya manusia (medis dan non medis), sarana
(peralatan dan obat-obatan), sistem (SOP) serta mekanisme kontrol
PENGERTIAN dan evaluasi.
Sistem ini termasuk aktivasi sistem kegawatdaruratan di rumah
sakit dengan dua nomor telepon aktivasi code blue 200 (area
gedung induk dan sekitarnya) dan 202 (area gedung UGD dan
sekitarnya) yang langsung terhubung dengan tim medis dengan
kemampuan dan peralatan bantuan hidup lanjut.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mengenali kegawatan dan mencegah kejadian henti jantung
dan henti nafas di rumah sakit.
TUJUAN
2. Menjamin tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dilakukan
secara cepat dan efektif pada korban henti jantung.
Perawatan paska henti jantung yang optimal.
Mengacu pada Peraturan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan
KEBIJAKAN Anak Rachmi No : ______________ tentang ____________ Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi
PROSEDUR Langkah-langkah aktivasi code blue pasien henti jantung dan henti
nafas :
1. Bagi petugas non medis yang menemukan korban (pasien,
keluarga, pengunjung atau petugas) dengan henti jantung
dan henti nafas, segera berikan pertolongan bantuan hidup
No.Dokumen No Revisi Halaman

STANDAR Ditetapkan

PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Bersalin Rachmi

OPERASIONAL

dr. Sussy Listiarsasih

dasar sambil berteriak minta tolong kepada orang lain untuk


membantu memberikan pertolongan bantuan hidup dasar
dan mengaktifkan sistem code blue (telepon code blue 202
untuk UGD dan sekitarnya dan 200 untuk Gedung Induk
dan sekitarnya) atau langsung menuju ke petugas medis
terdekat untuk meminta pertolongan.

2. Laporkan secara jelas dengan menyebutkan lokasi kejadian,


jumlah korban, kasus anak atau dewasa.
a. Telepon dari petugas non medis ke nomor 202/200 akan
diterima oleh tim sekunder dan secara simultan sambil
menyiapkan peralatan resusitasi, tim sekunder akan
mengaktifkan (via telepon) perawat terdekat (tim
primer) dengan lokasi ditemukannya korban untuk
segera membantu terlebih dahulu memberikan bantuan
hidup dasar.
b. Jika penolong awam langsung meminta bantuan tim
primer (tidak via telepon), tim code blue primer secara
simultan datang memberikan bantuan hidup dasar dan
mengaktifkan tim sekunder melalui telepon code blue
sekunder ke nomor 202 (UGD) atau 200 (induk).
3. Lakukan resusitasi jantung paru dengan kualitas tinggi,
perbandingan kompresi dan ventilasi 30 berbanding 2,
dengan perhatian pada kompresi yang dalam (minimal 5
cm), kompresi yang cepat (minimal 100 kali per menit), dan
menghindari interupsi selama siklus kompresi dan ventilasi.
No.Dokumen No Revisi Halaman

STANDAR Ditetapkan

PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Bersalin Rachmi

OPERASIONAL

dr. Sussy Listiarsasih

4. Untuk mencegah kelelahan penolong setiap 2 menit atau 5


siklus, ganti petugas yang melakukan kompresi. Masing-
masing penolong bekerja secara tim dengan 1 orang sebagai
pemimpin atau leader.
5. Bantuan hidup dasar dengan kualitas tinggi dilakukan terus-
menerus sambil menunggu tim sekunder datang. (Respon
maksimal tim sekunder adalah 5 menit).
6. Tim Sekunder datang dengan personel dokter dan perawat
terlatih BLS/ALS dengan membawa peralatan resusitasi
termasuk defibrillator. Tim sekunder bekerja simultan
bersama tim primer melakukan bantuan hidup lanjut
termasuk pemberian obat-obatan dan penggunaan
defibrillator apabila diindikasikan.

7. Jika resusitasi jantung paru berhasil, ditandai dengan


kembalinya fungsi sirkulasi dan pernapasan korban, maka
pindahkan korban menuju ruang dengan peralatan
monitoring Intensive Care Unit (ICU) untuk selanjutnya
dilakukan penatalaksanaan yang sesuai untuk pasien dengan
pasca henti jantung termasuk kemungkinan rujukan ke
rumah sakit lain untuk perawatan ICU.

8. Jika tidak berhasil, leader akan memutuskan untuk


menghentikan tindakan, menyatakan kematian dan
memberikan penjelasan kepada keluarga.
9. Dokumentasikan semua kejadian dan tindakan yang
No.Dokumen No Revisi Halaman

STANDAR Ditetapkan

PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Bersalin Rachmi

OPERASIONAL

dr. Sussy Listiarsasih

dilakukan dalam rekam medis.

Unit Gawat Darurat


Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
High Care Unit (HCU)
Unit Kamar Bersalin
1. INFORMED CONSENT
DOKUMEN TERKAIT 2. PERSETUJUAN TINDAKAN
3. form permintaan pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai