Askep Hiv Aids Pada Anak
Askep Hiv Aids Pada Anak
DOSEN PENGAMPU :
Ns.Ernawati,S.Kep,M.Kes
Disusun Oleh:
A. PENGKAJIAN
1. Idensitas klien meliputi:
nama/nama panggilan,tempat tanggal lahir/usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan,alamat, tanggal masuk, tanggal pengkajian
2. Kelan utama :
demam dan diare yang berkepanjangan,tachipnae,batuk,sesak nafas, hipoksia.
Kemudian diikuti dengan adanya perubahan :
Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik
Diare lebih dan satu bulan
Demam lebih dan satu bulan
Mulut dan faring dijumpai bercak putih
Limfadenopati yang menyeluruh
Infeksi yang berulang (otitis media, faringitis )
Batuk yang menetap ( > 1 bulan )
Dermatitis yang mnyeluruh
3. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang
b. Riwayat kesehatan lalu ( khusus untuk anak 0-5 tahun )
Prenatal care:
o Pemeriksaan kehamilan
o Keluhan selama hamil
o Kenaikkan berat badan selama hamil
o Imunisasi
5. Riwayat imunisasi
Jenis imunisasi apa saja yang pernah diberikan,waktu pemberian dan reaksi setelah
pemberian,missal: imunisasi BCG,DPT,Polio,Campak,Hepatitis
7. Riwayat nutrisi
a. Pemberian ASI
o Pertama kali di susui : berapa jam setelah lahir
o Cara pemberian: setiap kali menangis dan tanpa menangis
o Lama pemberin: berapa menit
o Diberikan sampai usia berapa
b. Pemberian susu formula :missal; SGM
c. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
9. Aktivitas sehari-hari
Kaji sebelum sakit dirumah dan selama dirawat dirumah sakit tentang: nutrisi,
cairan, eliminasi, istirahat/tidur, personal hygiene, aktivitas/mobilisasi, rekreasi.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Mata
o Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina
o Retinitis sitomegalovirus
o Khoroiditis toksoplasma
o Perivaskulitis pada retina
o Infeksi pada tepi kelopak mata.
o Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta berkerak
o Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat kekuningan, tunggal / multiple
2. Pemeriksaan Mulut
o Adanya stomatitis gangrenosa
o Peridontitis
o Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah datar kemudian menjadi
biru dan sering pada platum (Bates Barbara 1998 )
3. Pemeriksaan Telinga
o Adanya otitis media
o Adanya nyeri
o Kehilangan pendengaran
4. Sistem pernafasan
o Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum
o Sesak nafas
o Tachipnea
o Hipoksia
o Nyeri dada
o Nafas pendek waktu istirahat
o Gagal nafas
5. Pemeriksaan Sistem Pencernaan
o • Berat badan menurun
o • Anoreksia
o Nyeri pada saat menelan
o Kesulitan menelan
o Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut
o Faringitis
o Kandidiasis esofagus
o Kandidiasis mulut
o Selaput lendir kering
o Hepatomegali
o Mual dan muntah
o Kolitis akibat dan diare kronis
o Pembesaran limfa
6. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular
o Suhu tubuh meningkat
o Nadi cepat, tekanan darah meningkat
o Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat kardiomiopatikarena HIV
7. Pemeriksaan Sistem Integumen
o Adanya varicela ( lesi yang sangat luas vesikel yang besar )
o Haemorargie
o Herpes zoster
o Nyeri panas serta malaise
o Aczematoid gingrenosum
o Skabies
8. 8. Pemeriksaan sistem perkemihan
o Didapatkan air seni yang berkurang
o Annuria
o Proteinuria
o Adanya pembesaran kelenjar parotis
o Limfadenopati
9. Pemeriksaan Sistem Neurologi
o Adanya sakit kepala
o Somnolen
o Sukar berkonsentrasi
o Perubahan perilaku
o Nyeri otot
o Kejang-kejang
o Encelopati
o Gangguan psikomotor
o Penururnan kesadaran
o Delirium
o Meningitis
o Keterlambatan perkembangan
10. Pemeriksaan Sistem Muskuluskeletal
o Nyeri persendian
o Letih, gangguan gerak
o Nyeri otot ( Bates Barbara 1998 )
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kemudian pada pemeriksaan diagnostik atau laboratorium didapatkan adanya anemia,
leukositopenia, trombositopenia, jumlah sel T4 menurun bila T4 dibawah 200, fase
AIDS normal 1000-2000 permikrositer., tes anti body anti-HIV ( tes Ellisa )
menunjukan terinfeksi HIV atau tidak, atau dengan menguji antibodi anti HIV. Tes ini
meliputi tes Elisa, Lateks, Agglutination,dan western blot. Penilaian elisa dan latex
menunjukan orang terinfeksi HIV atau tidak, apabila dikatakan positif harus dibuktikan
dengan tes western blot.
Tes lain adalah dengan menguji antigen HIV yaitu tes antigen P24 ( dengan polymerase
chain reaction - PCR ). Kulit dideteksi dengan tes antibody ( biasanya digunakan pada
bayi lahir dengan ibu terjangkit HIV ).
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis atau masalah keperawatan yang terjadi pada anak dengan HIV / AIDS antara
lain :
1. Resiko infeksi
2. Kurang nutrisi
3. Kurangnya volume cairan
4. Gangguan intregitas kulit
5. Perubahan atau gangguan membran mukosa
6. Ketidakefektifan koping keluarga
7. Kurangnya pengetahuan keluarga
3. Kurangnya volume cairan tubuh pada anak berhubungan dengan adanya infeksi
oportunitis saluran pencernaan ( diare )
Tujuan :
Volume cairan tubuh dapat terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Asupan dan keluaran seimbang
b. Kadar elektrolit tubuh dalam batas normal
c. Nadi perifer teraba
d. Penekanan darah perifer kembali dalam waktu kurang dan 3 detik
e. Keluaran urin minimal 1-3 cc/kg BB per jam
Rencana tindakan keperawatan
a. Berikan cairan sesuai indikasi dan toleransi
b. Ukur masukan dan keluaran termasuk urin dan tinja
c. Monitor kadar elektrolit dalam tubuh
d. Kaji tanda vital turgor kulit, mukosa membran dan ubun-ubun tiap 4 jam
e. Monitor urin tiap 6-8 jam sesuai dengan kebutuhan
f. Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai kebutuhan