Oleh:
1. Abd. Rochim
2. Imam Muslim
3. Sukron Amin
BIOGRAFI PENULIS
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat
dan nikmat-Nya kita masih diberi kesempatan untuk mencari,menggali, membahas,dan
mengamalkan ilmu-ilmu yang bermanfaat.
Ilmu Pendidikan Islam adalah salah satu mata kuliuah yang ada di Fakultas Tarbiyah
INSTITUT KEISLAMAN HASYIM ASY’ARY (IKAHA). Mata kuliah ini menyiapkan
mahasiswa menjadi seorang pendidik pendidikan Islam yang professional dan maju dalam
segala bidang.
Buku “ILMU PENDIDIKAN ISLAM” karangan Drs. Bukhori Umar, M. Ag isinya sangat
bagus. Dia menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan Islam secara teliti
dan runtut.
Buku tersebut juga memungkinkan untuk dikonsumsi oleh semua kalangan karena dari sisi
ekonomisnya itu sangat murah jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang terkandung dalam
buku tersebut.
Akhirnya kami merasa dalam penyusunan resume buku “ILMU PENDIDIKAN ISLAM”
ini masih banyak kekurangannya maka kami mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu suksesnya review ini terutama kepada Ibu Dosen DR.
Hj. Mardhiyah, M. PdI yang senantiasa mendorong kami untuk mempelajari dan
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam di
kehidupan sehari-hari. Semoga kesuksesan menjadi milik kita.
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TERHADAP MANUSIA
BAB 2
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Tarbiyah
Pertama, raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh.
Kedua, rabiya-yarbamengikuti wazankhafiya-yahfa, yang artinya menjadi besar.
Ketiga, rabba-yarubbu mengikuti wazanmadda-yamudduyang artinya memperbaiki,
menguasai urusan, menuntun, menjaga, dan memelihara.
B. Pengertian Ta’lim
Ta’lim sebagai suatu istilah digunakan untuk mengungkapkan pendidikan
yang dikemukakan para ahli yaitu:
1. Abdul Fatah Jalal bahwa ta’lim adalah proses pemberian pengetahuan,
pemahaman, pengertian, tanggung jawab, dan penanaman amanah, sehingga
terjadi penyucian (tazkiyah) atau pembersihan diri manusia dari segala
kotoran.
2. Muhammad RasyidRidha bahwa ta’lim adalah proses transmisi berbagai
ilmu pengetahuan pada jiwa individu, tanpa ada batasan dan ketentuan
tertentu.
3. Syaikh Muhammad An-Naquib Al-Attas memberi makna at-ta’lim sebagai
pengajaran tanpa pengenalan secara mendasar.
4. Muhammad Athiyah Al-Abrasyi bahwa at-ta’lim merupakan upaya
menyiapkan individu dengan mengacu kepada aspek-aspek tertentu saja.
C. Pengertian Ta’dib
Ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur
ditanamkan kepada manusia tentang tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam
tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan
pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan Wujud dan
keberadaannya.
BAB 3
SUMBER DAN DASAR PENDIDIKAN ISLAM
BAB 4
TUJUANPENDIDIKAN ISLAM
2. Struktur Manusia
Struktur manusia terdiri atas jasmani, rohani, dan nafsani.
3. Al-Hayah
4. Al-Khuluq
5. Ath-Thab’u
6. As-Sajiyah
7. As-Sifat
8. Al-‘Amal
BAB 6
PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
BAB 7
PESRTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
BAB 8
FASE/PERIODESASI PENDIDIKAN ISLAM
BAB 9
PENDIDIKAN ORANG DEWASA
A. Pendahuluan
Sesuai dengan namanya, pendidikan orang dewasa merupakan pendidikan
yang diperuntukkan bagi orang dewasa (bukan anak-anak). Pendidikan orang
dewasa mempunyai pendekatan, ruang lingkup, tujuan, maupun strategi yang
berbeda dari pendidikan untuk anak-anak. Pendidikan orang dewasa
menitikberatkan pada belajar secara berkelanjut sepanjang hayat untuk mempelajari
keterampilan yang dapat digunakan dalam mengarahkan diri sendiri. Dalam
menjalankan proses pendidikannya, orang dewasa lebih menyukai belajar dalam
kondisi bebas, tidak begitu menyukai hafalan, dan lebih mengutamakan pemecahan
masalah, serta hal-hal yang peraktis.
Tujuan orang dewasa mengikuti pendidikan bervariasi. Ada yang bertujuan
untuk promosi, naik pangkat, dan lain-lain. Ada pula yang mengikuti pendidikan
untuk memperluas interaksi sosial antara sesama peserta atau memperdalam ilmu itu
sendiri. (kumpulan Materi, 2004:4-2)
Tujuan tersebut sangat menentukan proses belajar orang dewasa. Selain itu,
proses belajar orang dewasa juga dipengaruhi berbagai faktor, seperti faktor
kebebasan, tanggung jawab, pengambilan keputusan sendiri, faktor pengarahan diri
sendiri, faktor psikologis, faktor motivasi, dan faktor fisik. Peran dosen dalam
pendidikan orang dewasa berubah dikarenakan faktor-faktor tersebut.
BAB 10
KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM
BAB 11
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kata “KURIKULUM” mulai dikenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan lebih
kurang sejak satu abad yang lalu. Istilah kurikulum munjul untuk kedua kalinya
dalam kamus Webster tahun 1856. Pada tahun itu kata kurikulum digunakan dalam
bidang olahraga,yakni suatu alat yang membawa orang dari start sampai ke finish.
Barulah pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan dengan
arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan. Dalam kamus tersebut kurikulum
diartikan duda macam, yaitu sebagai berikut.
1. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa disekolah atau
perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.
2. Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau
jurusan. (Tafsir, 2007: 53 )
B. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
1. Prinsip berorentasi pada tujuan
2. Prinsip relevan.
3. Prinsip efesiensi dan efektivitas.
4. Prinsip fleksibilitas program.
5. Prinsip integritas.
6. Prinsip kontinuitas (istiqomah).
7. Prinsip sinkronisme.
8. Prinsip objektivita.
9. Prinsip demokrasi.
10. Prinsip analisis kegiatan.
11. Prinsip individualisme.
12. Prinsip pendidikan seumur hidup.
BAB 12
METODE PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN METODE
Metode atau metoda berasal dari bahasa yunani, yaitu metha dan hodos.
Metha berati melalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau cara.
Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam bahasa arab, metode tersebut thariqoh. Mengajar berati menyajikan atau
menyampaikan pelajaran. Jadi, metode mengajar berarti suatu cara yang harus
dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran.
BAB 13
EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM
BAB 14
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM
A. Pendahuluan
Prinsip-prinsip tersebut meliputi:prinsip terpadu dan seimbang. Prinsip di
atas harus dipedomani dalam memformulasikan teori-teori dan
mengimplementasikan pendidikanIslam termasuk pembelajaran. Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (Sisdiknas, Pasal 1 ayat 20).
F. Prinsip Terbuka
Dalam islam diakui adanya perbedaan manusia. Akan tetapi, perbedaan
hakiki ditentukan oleh amal perbuatan manusia, atau ketakwaannya. Oleh karena
itu, pendidikan islam pada dasarnya bersifat terbuka, domokrasi, dan universal.
Pendidikan seperti ini harus berwawasan kemanusiaan, yang melampaui batas-batas
tempat, waktu, bahasa, dan lainnya yang sesuai dengan universalitas ajaran islam itu
sendiri. Keterbukaan pendidikan islam juga ditandai dengan kelenturan untuk
mengadopsi unsur-unsur positif dari luar, sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original
(shalih), yang bersumber pada al qur’an dan hadist.
B. Tinjauan Tujuan
Tujuan adalah suatu kondisi yang ingin dicapai dengan melaksanakan suatu
aktifitas.
C. Tinjauan Metode
Abdurrahman An-Nawawi (1989:283) mengemukakan bahwa dalam
pendidikan Islam dapat digunakan berbagai metode yang meliputi metode
hiwarqurani dan nabawi, kisah qurani dan nabawi, perumpamaan, teladan,latihan
dan pengalaman, ‘ibrah dan mauizdah, serta targhibdantarhib
E. Tinjauan Kelembagaan
Sidigazalba (1970: 26) menulis bahwa lembaga yang berkewajiban
melaksanakan kewajiban Islam adalah:
1. Rumah Tangga
2. Sekolah
3. Kesatuan social
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI BUKU INI YAITU :