2. Eritema
Diawali dari terjadinya hiperemia (proses aktif dimana pelebaran arteriolar (pada daerah
inflamasi atau otot rangka selama latihan) menyebabkan peningkatan aliran darah),
jaringan yang terkena menjadi merah (eritema) karena peningkatan pengiriman darah
beroksigen.
4. Resesi gingiva
Etiologi :
- Margin gingiva yang tidak memadai
- Terjadi trauma/luka pada gusi
- Gingivitis
- Periodontitis
- Prosedur restorasi (penambalan klas V)
- Pencetakan subgingiva
- Sementasi
- Polishing
- Prosedur bedah
- Scaling subgingiva
- Root planning
- Ekstraksi pada gigi yang berdekatan
- Perawatan orthodonti
- Cara menyikat gigi
Patogenesis :
a. Munculnya jaringan yang tidak dipengaruhi (Zone I)
Rete pegs oral epithelium dan pocket lining epithelium berbentuk normal dan tidak
memanjang sehingga melibatkan jaringan ikat dan lapisan otot.
c. Pemisahan komponen mesial dan distal penurunan margin gingiva (Zone III)
Pada bagian selanjutnya lapisan epithelial sepenuhnya matang dan dipisahkan oleh
celah yang sempit. Bagian dari proses terjadinya resesi memperlihatkan permukaan
epithelial yang semakin memisah.
5. Exfoliative cheilitis
Exifoliative Cheilitis adalah suatu kondisi persisten yang mempengaruhi bibir yang
ditandai dengan pengawetan, deskuamasi, dan pembentukan kerak hemoragik. C.
albicans, sepsis oral, stres, kebiasaan menjilat bibir dan menggigit, dan alergen kontak
adalah agen etiologi. Hubungan dengan gangguan psikologis dan tiroid juga dapat
menjadi penyebab. Kondisi ini biasanya dimulai dengan satu fisur di dekat garis tengah
bibir bawah dan menyebar menjadi beberapa fisur. Fisur ini kemudian dapat menjadi
sisik (scale) yang mengelupas atau ulserasi dan membentuk kerak hemoragik pada
seluruh bibir. Kondisi ini sangat mengganggu dan tidak enak dilihat, dengan bibir bawah
menunjukkan tanda-tanda yang lebih menonjol. Ketika kondisinya simptomatik, rasa
kering dan terbakar adalah keluhan utama. Cheilitis eksfoliatif memiliki kecenderungan
pada remaja perempuan dan wanita muda, dan stres telah dilaporkan menyebabkan
eksaserbasi akut. Karena penyebabnya, kondisi ini mungkin berfluktuasi dan tampak
multifaktorial, cheilitis eksfoliatif sulit ditangani dan dapat bertahan selama bertahun-
tahun. Perawatan paling baik diberikan melalui pengurangan dari faktor predisposisi
sistemik atau psikologis bersama dengan aplikasi topikal salep anti jamur, steroid topikal,
pelembab, atau tacrolimus.
6. Atrisi
Atrisi adalah keausan mekanis permukaan insisal atau oklusal sebagai akibat dari gerakan
fungsional atau parafungsional mandibula (kontak gigi-ke-gigi). Atrisi juga termasuk
keausan permukaan proksimal pada area kontak karena gerakan gigi fisiologis.
Ini didefinisikan sebagai keausan mekanis antara gigi yang berlawanan dan umumnya
terjadi dalam kombinasi dengan erosi. Menurut definisi, atrisi hanya dapat terjadi pada
kontak permukaan oklusal atau insisal, atau permukaan yang dulunya bersentuhan.
Bilamana erosi dan atrisi hidup berdampingan, beberapa area permukaan oklusal aus
tidak dapat berkontak dengan gerakan mandibula. Pola ini menunjukkan bahwa atrisi
tidak dapat sepenuhnya menjadi penyebab atas keausan gigi dan elemen erosif juga harus
ada. Efek fisik dari makanan yang memakai permukaan gigi tidak dipahami dengan baik,
tetapi diperkirakan memiliki sedikit efek dalam diet kontemporer di negara-negara Barat.
Ini mungkin lebih relevan dalam diet terutama abrasif (mis. Beberapa vegetarian).