Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RUANG LINGKUP ULUMUL QUR’AN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ulum Al Qur’an
Dosen Pengampu : Arif Imam Mauluddin , M.A

Disusun Oleh :
AISYATUL KHUMAIRO FAUZIAH (2019.01.007)
MIFTAH ULUMUDDIN (2019.01.031)
SILVANI HANIFAH FAUZIA (2019.01.064)

SEMESTER I/B

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH (STAIA)


CICALENGKA-BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul ”Nuzulul Quran” dengan hadirnya makalah
ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca tentang Ulum Al Qur’an.

Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Kalam yang diamanatkan oleh Arif Imam Mauludin, M.A. Dan tidak
lain untuk mengkaji dan mempedalam pemgetahuan tentang kitab suci Al-Qur’an
yang menjadi pedoman hidup umat manusia. Makalah ini kami buat berdasarkan
sumber referensi yang kami dapatkan dan untuk mempermudahnya kami juga
menyertai berhubungan dengan kemajuan kedepan. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara
penulisan maupun dalam isi.

Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat
dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Aamiiin.

Bandung, 30 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan............................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................

A. Pengertian Nuzulul Qur’an................................................... 3

B. Cara dan Fase Turunnya Al-Qur’an...................................... 3

C. Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Bertahap..................... 4

D. Urgensi Mempelajari Nuzulul Qur’an.................................. 5

BAB III PENUTUP.................................................................................

Kesimpulan................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika kita mempelajari ilmu Al-Qur’an, ada beberapa hal
penting yang harus dipelajari, salah satunya adalah bagaimana Al-
Qur’an diturunkan. Karena dengan mempelajari nya akan lebih
mempermudah kita untuk memamhami ilmu Al-Qur’an. Allah
menurunkan Al-Qur’an kepada Rasul kita Muhammad SAW untuk
memberikan petunjuk kepada manusia. Turunnya Al-Qur’an
merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya
bagi penghuni langit dan penghuni bumi.
Turunnya Al-Qur’an yang pertama kali pada malam lailatul
qadrmerupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang
terdiri dari malaikat–malaikat akan kemuliaan umat manusia. Umat
ini telah dimuliakan oleh Allah dengan risalah baru.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam dan menjadi sumber
ajaran islam yang petama yang harus diimani dan harus diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari agar memperoleh kebaikan dunia dan
akhirat.
Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul
pertanyaan, bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana ulama
menyikapinya. Munculnya petanyaan serupa itu wajar saja karena
ada dua ayat yang membicarakan tentang turunnya Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Nuzulul Qur’an?
2. Bagaimana Cara dan Tahapan Turunnya Al-Qur’an?
3. Apa Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Bertahap?
4. Apa Urgensi Mempelajari Nuzul Qur’an?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pengertian Nuzulul Qur’an
2. Mengetahui Cara dan Tahapan Turunnya Al-Qur’an
3. Mengetahui Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Bertahap
4. Mengetahui Urgensi Mempelajari Nuzulul Qur’an

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Nuzulul Qur’an
Lafadz ‘Nuzul’ secara etimologi (bahasa) berarti “ menetap disatu tempat”
atau “ turun dari tempat tinggi”. Kata “nazala” yang artinya “dia telah turun”.
Pengertian nuzulul Qur’an seacara terminologi (istilah) yaitu peristiwa
diturunkannya wahyu Allah SWT (Al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril AS secara berangsur-angsur.
Turunnya ayat Al-Qur’an menjadi tonggak sejarah munculnya satu syari’at
baru dari agama tauhid yaitu agama islam. Sebagai penyempurna dari agama-
agama tauhid sebelumnya. Sejarah terjadinya peristiwa nuzulul qur’an terjadi
pada malam Jum’at, 17 Ramadhan, di Gua Hira tahun ke-41 dari kelahiran Nabi
Muhamma SAW. Peristiwa itu dikisahkan dalam sebuah firman Allah dalam QS.
Al-Baqarah ayat: 185, yang artinya: “Ramadhan yang padanya diturunkan Al-
Quran menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan yang
menjelaskan perbedaan antara yang benar dan yang salah.
2. Cara dan Tahapan Turunnya Al Qur’an
Fase pertama Al-Qur’an turun secara sekaligus (daf’ahwahidayah),
dan fase kedua turun secara berangsur-angsur(munjaman)

2
a. TurunyaQur’an sekaligus
Allah berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dengan yang
batil.” (QS al-Baqarah, 2: 185).
Dan firman-Nya pula:
”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Qur’an) pada malam
lailatulqadar.”(Qsal-Qadr, 97:1).
Dan firman-Nya pula:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkahi ...(QS al-Dukhan, 44:3).
Tiga ayat ini sepakat menunjukkan bahwa Al-Qur’an turun pada fase
pertama secara sekaligus di bulan Ramadha, di malam
lailatulqadryang disebut sebagai “malam yang diberkahi”
b. Turunnya Qur’an Secara Berangsur-angsur
Sedangkan pada fase kedua, Al-Qur’an turun secara berangsur-
angsur dalam rentang 23 tahun sejak Nabi SAW diangkat menjadi
nabi,melewati kejadian dan peristiwa. Allah berfirman:
“Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa dan Maha
bijaksana.” (QS al-Jasiyah 45:2)
Dan firman-Nya:
“Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Qur’an yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah
satu surah yang semisal Qur’an itu.” (QS al-Baqarah, 2:23).
Dua ayat di atas menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalam
Allah dengan lafalnya yang berbahasa Arab dan bahwa Jibril telah
menurunkannya ke dalam hati Rasulullah Saw dan bahwa turunnya ini
bukanlah turunnya yang pertama kali dunia. Tetapi yang dimaksud
adalah turunnya Qur’an secara berangsur-angsur. Ungkapan (untuk arti
menurunkan tanzilbukannya inzal. Ini menunjukkan bahwa turunnya
Al-Qur’an itu secara bertahap dan berangsur-angsur. Ulama bahasa
membedakan antara inzaldengan Tanzil. Tanzil berarti turun serta
secara berangsur-angsur, sedangkan inzal hanya menunjukkan turun
atau menurukan dalam arti umum.1

1
Lihat al-Mufradat oleh ar-Ragib.

3
3. Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Bertahap
a. Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah Saw
Hikmah ini menjadi lima aspek,yaitu:
1) Bersusulannya wahyu dan berulang-ulangnya malaikat turun
kepada Nabi Muhammad Saw merupakan suka-cita tersendiri
bagi beliau dan kelapangan yang memenuhi dadanya. Wahyu
dan malaikat sering turun dan mendatangi Nabi Saw
menimbulkan keyakinan pada diri beliau betapa besarnya
perhatian Allah terhadap diri beliau, setiap kali wahyu turun
setiap kali itu pula perhatian dan kepedulian Allah kepada
Nabi Saw bertambah.
2) Berangsur-angsurnya wahyu merupakan kemudahan dari
Allah untuk menghafal, memahami, mengetahui ajaran dan
isi kandungan Al-Qur’an. Semua ini membuat hati Nabi Saw
semakin tenang dan jiwanya yang mulia semakin tegar.
3) Setiap wahyu turun, setiap itu pula turun mukjizat baru bagi
Nabi Saw. Setiap kali wahyu turun, setiap itu pula Nabi
Muhammad Saw menentang para pembangkan dan para
penolak untuk mendatangkan GanatuAl-qur’an.
4) Semakin kuat posisi Nabi Saw di hadapan para musuhnya,
semakin terlihat lemahnya mereka di hadapan mukjizat
beliau, semakin kuat dan teguh hati beliau.
5) Setiap kali permusuhan antara Nabi Saw dengan musuh-
musuhnya meningkat, setiap itu pula pertolongan Allah itu
datang guna meringankan beban Nabi Saw. Hal ini tergambar
dalam sejumlah ayat, antara lain : QS Hud, 11:120 QS al-
Ma’idah,5 :67.

b. Tahap (tadarruj) dalam mendidik umat islam


Hikmah itu ditunjang tujuh poin, yaitu :
1) Memudahkan menghafal Al-Qur’an
2) Bertahap dalam memahami isi kandungan Al-Qur’an
3) Bertahap dalam menerapkan kewajiban mereka, mulai dari
salat,puasa dan lain-lain.
4) Bertahap dalam proses penyucian akidah.
5) Bertahap dalam proses penyucian adat-istiadat buruk mereka.
6) Bertahap dalam penyempurnanadat-kebiasaan mereka yang
baik.
7) Menuguhkan hati kaum Muslimin serta mempersenjatai
mereka dengan kesabaran, keyakinan akan kemenangan, dan
pertolongan serta kejayaan.

4. Urgensi Mempelajari Nuzul al-Qur’an

4
1) Untuk mempermudah orang yang menghafal ayat-ayat al-qur’an
2) Mejadi pedoman dalam menjalankan kehidupan
3) Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
4) Mengetahui hikmah dibalik penetapan hukum syar’i

BAB III

PENUTUP

Nabi Muhammad Saw adalah rasul Allah yang diberi oleh-Nya mu’jizat
yang yang amat berguna bagi umat manusia, bahkan sampai zaman ini mu’jizat
tersebut menjadi tuntunan bagi seluruh umat, barang siapa yang mengamalkan
ajaran yang terkandung didalamnya pasti akan selamat di dunia maupun di akhirat
dan barang siapa yang melalaikan bahkan tidak mau memahaminya niscaya akan
celaka, mu’jizat itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kitab Suci Al-Qur’an yang
turun melalui perantara malaikat Jibril secara bertahap kepada Nabi Saw, kejadian
tersebut dinamakan NuzululQur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an tidak diturunkan
sekaligus secara keseluruhan, tetapi secara berangsur-angsur sesuai keperluan
yang ada.
Dengan diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-ansur banyak hikmah
yang diperoleh yaitu menetapkan hati Rasulullah Saw, melemahkan lawan-
lawannya, mudah difahami dan dihafal,penyusunannya akan sesuai dengan lalu
lintas peristiwa atau kejadian.

5
DAFTAR PUSTAKA

 Nor Ichwan Muhammad,2008. Studi Ilmu-ilmu Alquran, (Semarang:


Raisal Media Group)

 Anwar Rosihon,2012. Ulum Al-Qur’an, Bandung: CV Pustaka Setia

 Al-Qatthan Manna Khalil,2011. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta: PT.


Mitra Kerjaya Indonesia

Anda mungkin juga menyukai