Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia banyak sekali orang yang mengalami tekanan darah
tinggi dan jumlahnya terus bertambah bahkan tidak jarang tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi sehingga menyebabkan
kematian. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang di tunjukan
oleh angka sistolik dan angka diastol pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah (Wahdah 2011).
Tekanan darah tinggi merupakan masalah medis yang
manimbulkan dampak bermakna pada kesehatan masyarakat umum.
Prevalensi dan angka perawatan pasien gagal jantung serta penyakit
ginjal stadium akhir sebagai komplikasi terminal hipertensi terus
meningkat. Terdapat kesenjangan antara rendahnya angka deteksi kasus
hipertensi dan tingginya angka komplikasi jangka panjang hipertensi, hal
ini bila terus di biarkan, maka hipertensi akan selalu menjadi masalah
medis dan masalah kesehatan yang serius.
World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012
sedikitnya sejumlah 839 juta kasus Hipertensi, dan diperkirakan menjadi
1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia,
dimana penderitanya lebih banyak pada wanita 30% di banding pria 29%.
Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di negara-negara
berkembang.
Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika
yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka
hingga 74,5 juta jiwa, namun hamper sekitar 90-95% kasus tidak
diketahui penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala
dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hamper sama dengan
gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa
berat di tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudahIelah,
penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan (Kemenkes,
2014).
Indonesia berada dalam deretan 10 negara dengan prevalensi
hipertensi tertinggi di dunia, bersama Myanmar, India, Srilanka, Bhutan,
Thailand, Nepal, dan Maldives Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar
26,5% untuk jumlah tertinggi di Bangka Belitung (30,9%),diikuti
Kalimantan selatan (30,8 %), Kalimantan timur (29,6%) dan jawa barat
(29,4%) (Riskesdas, 2013).
Menurut dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, penyakit
tidak menular pada tahun 2014 terdapat sebanyak 78,503 hingga pada
tahun 2016 meningkat sebanyak 80,849 kasus hipertensi menempati
urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak di kota Banjarmasin pada
tahun 2016.
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan atau
masalah besar di Indonesia. Hipertensi merupakan kondisi yang sering
ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu
merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu
sebesar 26,5%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu,
pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang
efektif banyak tersedia (Kemenkes, 2014).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 12-
15 November 2019 di wilayah RT 01 dan RT 06 Desa Pembantanan
kelurahan sei tabuk terdapat warga yang mengalami hipertensi berjumlah
240 warga dari 1085 total jiwa diantaranya adalah Tn.S. di RT. 02 yang
mengalami hipertensi dengan tekanan darah pada saat pendataan adalah
150/90mmHg. Tn.S adalah seorang perokok berat sehari bisa sampai 12
bilah rokok dan Tn. S sebagai keluarga binaan.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melakukan asuhan keperawatan keluarga kelolaan pada keluarga


dengan hipertensi

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tentang konsep asuhan keperawatan keluarga

b. Melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan keluarga dengan


hipertensi
c. Mengidentifikasi tentang masalah kesehatan dengan asuhan
keperawatan keluarga dengan hipertensi

d. Melakukan intervensi keperawatan dengan asuhan keperawatan


keluarga dengan hipertensi

e. Melakukan implementasi keperawatan dengan asuhan keperawatan


keluarga dengan hipertensi

f. Melakukan evaluasi keperawatan asuhan keperawatan keluarga


dengan hipertensi.

C. Manfaat

1. Teoritis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran


dan informasi dalam bidang keperawatan keluarga tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan hipertensi.

2. Praktis

a. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam


pelaksanakan praktik pelayanan keperawatan khususnya pada
keluarga hipertensi.

b. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dalam kegiataan proses belajar tentang


asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi yang dapat
digunakan acuan bagi praktik mahasiswa keperawatan.

c. Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan pengetahuan dan


pengalaman khususnya dibidang keluarga dan komunitas pada
keluarga dengan hipertensi.

d. Bagi Keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang hipertensi
beserta penatalaksanaannya

e. Bagi Pembaca

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang penyakit


hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai