Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan :

1. Sebagai praktisi kesehatan masyarakat, masalah utama yang dapat diangkat dari
kemungkinan kasus botulisme di Buenos aires ini yaitu bagaimana cara pengawetan
bahan makanan seperti sayuran, buah dan daging dengan benar sehingga tidak
terkontaminasi oleh bakteri Clostridium botulinum.
2. Cara cepat untuk menemukan kasus botulisme lain terkait dengan kasus botulisme di
Argentina yaitu dengan mewawancarai kedua pasien yang diduga menderita Botulisme
terkait makanan apa yang dikonsumsi sebelumnya dan dimana makanan tersebut diolah.
Selain itu juga meminta pihak rumah sakit tempat pasien tersebut dirawat untuk
melaporkan apabila ada kasus dengan gejala yang sama ke dinas kesehatan dan juga dari
pihak dinas kesehatan melakukan siaran pers terkait pemberitahuan penemuan kasus
dengan gejala-gejala seperti kasus botulisme.
3. A. Point penting yang dapat disertakan pada saat siaran pers untuk penemuan kasus
botulisme yang lain oleh dinas kesehatan yaitu menyebutkan gejala-gejala penyakit
botulisme, masa inkubasi penyakit dan hal yang dapat menyebabkannya karena gejala-
gejala penyakit botulisme mirip dengan stroke dan miastenia gravis sehingga perlu
diketahui masa inkubasi dan penyebabnya juga.
B. Dalam melakukan siaran pers terkait penyakit botulisme, selain pihak dari dinas
kesehatan juga penting untuk adanya dokter yang dapat menjelaskan gejala-gejala
botulisme.
4. Sebuah siaran pers dapat mempengaruhi proses penyelidikan wabah karena dapat
membantu menemukan kasus baru dengan cepat karena masyarakat mengetahui
bagaimana gejala, masa inkubasi dan hal yang dpaat menyebabkan penyakit botulisme
sehingga masyarakat akan memeriksakan diri atau orang sekitarnya yang memiliki gejala
botulism ke rumah sakit dan pihak rumah sakit akan melaporkan adanya penemuan kasus
baru ke dinas kesehatan setempat dan proses penyelilidikan wabah dapat dilakukan
dengan cepat.
5. Kriteria yang dapat dipertimbangkan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian
penyakit botulisme begitu awal penyelidikan yaitu dengan mengetahui tempat yang
menjadi sumber penyebaran penyakit berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pada
pasien penyakit botulisme dan dari pasien penemuan kasus botulisme yang baru untuk
mencocokkan kemiripan tepat. Kemudian setelah mengetahui tempat makan yang
menjadi sumber utama penyebaran penyakit botulisme, tempat tersebut dapat diselidiki
dan dikarantina sementara untuk mencegah munculnya kasus baru kembali.
9. Langkah yang diambil untuk mengembangkan kuesioner untuk penyelidikikan kasus
botulisme yaitu dengan cara mempelajari gejala-gejala penyakit botulisma sehingga dapat
dijadikan acuan untuk membuat pertanyaan yang valid dan reliabel agar sesuai dengan
kasus yang sedang diselidiki
14. Aktivitas yang dapat dilakukan sebagai bagian dati tim penilaian kesehatan lingkungan di
metambre untuk mengidentifikasi titik kritis dimana makanan yang dicurigai
terkontaminasi sebagai penyebab penyakit botulisme yaitu dengan melakukan
pemeriksaan terhadap makanan yang dicurigai dari mulai mencari tahu bahan baku yang
digunakan, prosese pengolahan dan sampai dikonsumsi oleh konsumen.
16. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus baru
penyakit botulisme yaitu dengan menyampaikan ke masyarakat cara agar makanan tidak
terkontaminasi spora bakteri Clostridium batulinum yang merupakan penyebab terjadinya
penyakit botulisme. Adapun hal yang dapat dilakukan yaitu penerapan sterilisasi panas
pada makanan khususnya pada daging yang dipasteurisasi, menyimpan bahan pangan
dalam lemari pendingin terutama untuk pangan yang dikemas hampa udara dan pangan
segar atau yang diasap.

Anda mungkin juga menyukai