Anda di halaman 1dari 22

Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No.

2 Desember 2018

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL,


TRANSFORMASIONAL, DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN
TENTANG UPAH PEKERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA
( STUDI PADA PT. X SURABAYA)

Eng Sun1, Handy Aribowo2, Iswati3


STIE IBMT Surabaya
Email: handy@imt.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pemilihan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling. Dari tiga variabel yang dianalisa,
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel gaya kepemimpinan
Transformasional dan Kebijakan tentang upah pekerja terhadap Produktivitas
kerja walaupun hubungan itu tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk gaya
kepemimpinan Transaksional tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas
kerja yang terlihat dari hubungan antar indikator tidak kuat dengan p value diatas
0.05.

Kata Kunci :Profitabilitas, Kepemimpinan Transformasional,


Kepemimpinan Transaksional, dan Produktivitas Kerja

ABSTRACT
This research is quantitative research with sample selection method used is
purposive sampling, From of the three variables that show there are correlation
Transformational leadership style and Policy on worker wage to Work
productivity although not very significant. While Transactional leadership style is
not too influential on Work productivity seen from the relationship between
indicators is not strong with p value above 0.05.
Keywords: Transformational Leadership, Transactional Leadership, and Work
Productivity

334
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

PENDAHULUAN
Industri manufaktur di Indonesia merupakan salah satu motor penggerak
perekonomian di Indonesia karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan melalui
penyerapan tenaga kerja yang banyak. Data yang dihimpun dari Kementerian
Perindustrian dan Direktorat Jenderal Pajak bahwa sepanjang tahun 2017,
penerimaan pajak dari sektor manufaktur ini tercatat tumbuh 17,1 persen.
Industri kertas yang ada di Indonesia tergolong cukup banyak sehingga ini
dapat dijadikan pembanding oleh customer dalam memilih produk yang dibeli
berdasarkan harga dan kualitas dari produk tersebut. PT.X merupakan
perusahaan industri yang bergerak dibidang kertas dengan memproduksi produk
Coated Duplex Board,Laminated Wrapping Kraft dan Tissue. Produk utama
yang dihasilkan oleh perusahaan PT.X berupa Coated Duplex Board (CDB).
Berikut ini merupakan data output,quality dan mesin efisiensi :
Gambar 1. Data Output,Quality dan M/C Ef PT X

OUTPUT,QUALITY & M/CEFF


106%
103.8%
104%

102%
100.2% 99.9% 99.9%

97.6% 99.3%
98%

96%
96.0%

92%
2014 2015 2016

Sumber : Internal Perusahaan, diolah peneliti

Dari data diatas bisa dilihat bahwa PT.X di tahun 2015 dan 2016 memiliki
kendala didalam pencapaian target dimana output PM hanya memenuhi 99.3%
335
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

kualitas mencapai 99.9 % serta mesin efisiensi mencapai 98.8 % yang artinya
produktivitas yang diinginkan oleh perusahaan masih belum tercapai. PT.X
sudah melakukan pemeliharaan mesin secara periodik dan juga memperbaharui
mesin setiap diperlukan namun di thesis ini peneliti tidak melakukan pengujian
pengaruh atau tidak terhadap memperbaharui mesin maupun pemeliharan
mesin,tetapi lebih ke Gaya kepemimpinan dan kebijakan perusahaan tentang
upah tenaga kerja PT.X belum mendapatkan hasil produktivitas yang sesuai
dengan target

LANDASAN TERORI
Gaya Kepemimpinan
DuBrin (2005) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya
mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang
menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan
positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk mencip- takan rasa
percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat
tercapai. Siagian (2002) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya)
sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Nimran (2004)
mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan suatu
proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan
dikehendaki

336
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Gaya kepemimpinan Transaksional


Kepemimpinan transaksional digambarkan sebagai kepemimpinan yang
memberikan penjelasan tentang apa yang menjadi tanggung jawab atau tugas
bawahan serta imbalan yang dapat mereka harapkan jika standar kerja tercapai.
Gaya kepemimpinan ini, pemimpin bersikap terbuka dalam hal membagikan
informasi dan tanggung jawab kepada bawahan.
Menurut Pounder (2003) kepemimpinan transaksional memiliki dua
dimensi yang meliputi (a) keaktifan dimana pemimpin mengawasi dan mencari
penyimpangan atas berbagai aturan dan standar, serta mengambil tindakan
korektif. Sedangkan dimensi yang kedua adalah (b) pasif, yaitu pemimpin
melakukan intervensi hanya bila standar tidak tercapai.

Gaya Kepemimpinan Transformasional


Menurut O’Leary (2001) kepemimpinan transformasional adalah gaya
kepemimpinan yang digunakan oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu
kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau
mencapai serangkaian sasaran organisasi yang sepenuhnya baru. Kepemimpinan
transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik
dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan
atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja.
Bass dalam Swandari (2003) mendefinisikan bahwa kepemimpinan
transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Dengan penerapan
kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal
dan respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi untuk
melakukan lebih dari yang diharapkan.
337
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Kebijakan Perusahaan mengenai Upah


Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan dalam 2 pengertian yaitu
gaji dan upah. Gaji dalam pengertian sehari-hari diartikan sebagai pembayaran
kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional seperti pegawai pemerintah,
dosen, guru, manajer dan akuntan. Pembayaran tersebut biasanya sebulan sekali.
Upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja kasar yang pekerjaannya
selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja pertanian, tukang kayu, buruh
kasar dan lain sebagainya.
Teori ekonomi mengartikan upah sebagai pembayaran keatas jasa-jasa fisik
maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada pengusaha, dengan
demikian dalam teori ekonomi tidak dibedakan antara pembayaran kepada
pegawai tetap dan pembayaran kepada pegawai tidak tetap. (Sukirno, 2008)

Produktivitas Karyawan
Walker (1993) mendefinisikan produktivitas karyawan sebagai suatu
proses dari respons individu terhadap ukuran kerja yang diharapkan oleh
organisasi, yang mencakup desain kerja, proses pemberdayaan, dan
pembimbingan, serta dari sisi individu itu sendiri yang mencakup ketrampilan,
kemampuan, dan pengetahuannya. Oleh karena itu, dapat juga dikatakan bahwa
kinerja individu merupakan hasil suatu proses perpaduan antara kapabilitas
individu dengan sikap individu terhadap aspek pekerjaan dan organisasi.
Esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003).

338
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dimana


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probabilitas.
Berdasarkan lama pemakaian, dimana penelitian memiliki kriteria atau tujuan
tertentu terhadap sampel yang akan diteliti, maka metode pemilihan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling.
Dalam penelitian ini, penulis membagikan kuesioner kepada 100
responden. Kuisioner merupakan salah satu cara untuk memperoleh data – data
hasil penelitian. Kuisioner ini berisikan tentang pertanyaan yang akan dijawab
oleh responden Kuisioner ini berisi pertanyaan atau pernyataan yang ada
hubungannya dengan variabel penelitian. Kuisioner ini akan diberikan langsung
kepada 100 responden yaitu karyawan di pabrik kertas PT X di Surabaya.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Perhitungan untuk mengetahui hasil Uji Validitas ini menggunakan aplikasi

pengolah statistik dengan tingkat validitas menurut tabel r ( r = 0,196), yang

menghasilkan seperti ini :

Tabel 1. Uji Validitas

Item Nilai Korelasi Validitas Item Nilai Korelasi Validitas

X111 ,404 Valid X243 ,411 Valid

X121 ,239 Valid X251 ,416 Valid

339
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

X122 ,323 Valid X252 ,571 Valid

X123 ,479 Valid X311 ,452 Valid

X124 ,226 Valid X312 ,541 Valid

X131 ,007 Valid X321 ,442 Valid

X132 ,085 Valid X331 ,439 Valid

X141 ,270 Valid X341 ,403 Valid

X142 ,529 Valid X342 ,489 Valid

X211 ,362 Valid X343 ,173 Tidak Valid

X212 ,633 Valid Y111 ,110 Tidak Valid

X213 ,408 Valid Y112 ,052 Tidak Valid

X221 ,611 Valid Y121 ,248 Valid

X231 ,598 Valid Y122 ,356 Valid

X232 ,558 Valid Y123 ,392 Valid

X241 ,348 Valid Y131 ,455 Valid

X242 ,664 Valid Y132 ,464 Valid

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti

Berdasarkan tabel 1. Uji Validitas diatas, dapat dilihat bahwa nilai

validitas memiliki nilai lebih tinggi dari 0,196 dari 101 responden, namun terdapat

tiga item pernyataan yang memiliki nilai kurang dari 0.196 yaitu item X343, Y111

dan Y112.

Uji Reliabilitas
Dari hasil dari uji reliabilitas menggunakan aplikasi pengolah statistik
sebagai berikut ini :

340
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Tabel 2 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

,866 34

Sumber : Olahan Peneliti

Dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil cronbach’s alpha berada pada

angka 0.866 yang berarti reliabilitas tergolong sangat kuat karena berada diantara

batas atas yaitu 0,800 – 1.000

Analisis CFA ( Confirmatory Factor Analysis )


Analisis CFA terhadap Variabel Kepemimpinan Transaksional

Gambar 1. Analisis CFA terhadap Kepemimpinan Transaksional

Sumber : Data Primer diolah Peneliti

341
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa variabel kepemimpinan

transaksional memiliki 4 indikator. Dan dari diagram path analisis faktor

konfirmasi diatas ditemukan data estimate sebagai berikut :

Tabel 3 Regression Weights : Kepemimpinan Transaksional

Estimate S.E. C.R. P Lab


el

Contingent <--- Kepemimpinan 1,000


_transaksional
Reward

Managementbye <--- Kepemimpinan ,280 ,149 1,872 ,061


xceptionactive _transaksional

Managementbye <--- Kepemimpinan ,199 ,154 1,294 ,196


xceptionPassive _transaksional

LaisezFaire <--- Kepemimpinan ,461 ,246 1,872 ,061


_transaksional

Sumber : data primer diolah peneliti

Tabel 4 Standarized Regression Weights Kepemimpinan


Transaksional

Estimate

ContingentReward <--- Kepemimpinan_transaksional ,596

Managementbyexceptionactive <--- Kepemimpinan_transaksional ,418

ManagementbyexceptionPassive <--- Kepemimpinan_transaksional ,206

LaisezFaire <--- Kepemimpinan_transaksional ,442

Sumber : Data diolah peneliti


342
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Pada Tabel 3 dan Tabel 4 didapatkan hasil nilai estimate untuk Contingent

Reward sebesar 0,596, Management by exceptionactive sebesar 0,418,

Management by exception passive sebesar 0,206 dan laisezfaire sebesar 0.442.

Sedangkan nilai P pada Tabel 3 menunjukkan probabilitas (p) dimana

mengandung pengertian jila p>0.05 maka menunjukkan bahwa hipotesa dapat

diterima sehingga dapat dinyatakan indikator yang ada memang merupakan

bagian dari dari variabel kepemimpinan transaksional.

Analisis CFA terhadap Variabel Kepemimpinan Tranformasional

Gambar 2 Analisis CFA terhadap Kepemimpinan Tranformasional


Sumber : Data Primer diolah Peneliti

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa variabel kepemimpinan

transformasional memiliki 5 indikator. Dan dari diagram path analisis faktor

konfirmasi diatas ditemukan data estimate sebagai berikut :

343
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Tabel 5 Regression Weights : Kepemimpinan Transformasional

Estimate S.E. C.R. P Label

Kepemimpinan_
attributedCharisma <--- 1,000
Transformasional
Kepemimpinan_
inspirationalleadership <--- 1,204 ,196 6,136 ***
Transformasional
Kepemimpinan_
intelectualstimulation <--- 1,219 ,168 7,242 ***
Transformasional
Kepemimpinan_
intelectualconsideration <--- 1,029 ,172 5,975 ***
Transformasional
Kepemimpinan_
idealizesinfluence <--- 1,110 ,187 5,942 ***
Transformasional
Sumber : data primer diolah peneliti

Pada Tabel 6 Standarized Regression Weights Kepemimpinan

Tranformasional

Estimate
attributedCharisma <--- Kepemimpinan_Transformasional ,769
inspirationalleadership <--- Kepemimpinan_Transformasional ,657
intelectualstimulation <--- Kepemimpinan_Transformasional ,789
intelectualconsideration <--- Kepemimpinan_Transformasional ,639
Idealizesinfluence <--- Kepemimpinan_Transformasional ,636
Sumber : Data diolah peneliti

Pada Tabel 5 dan Tabel 6 didapatkan hasil nilai estimate untuk attributed

charisma sebesar 0,769, inspirational leadership sebesar 0,657, intelectual

stimulation sebesar 0.789, intelectual consideration sebesar 0.639 dan idealizes

influence sebesar 0,636. Sedangkan nilai P pada Tabel 5 menunjukkan

344
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

probabilitas (p) bernilai *** yang berarti angka P adalah 0,000 yang jauh dibawah

0.05 hal ini menunjukkan hubungan yang lebih kuat pada setiap indikator pada

variabel kepemimpinan transaksional sehingga indikator tersebut dapat dianggap

konstruk terhadap variabelnya.

Analisis CFA terhadap Variabel Kebijakan Upah

Gambar 3. Analisis CFA terhadap Kebijakan Upah

Sumber : Data Primer diolah Peneliti

Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa variabel kebijakan upah memiliki 4

indikator. Dan dari diagram path analisis faktor konfirmasi diatas ditemukan data

estimate sebagai berikut :

Tabel 7 Regression Weights : Kebijakan Upah

Estimate S.E. C.R. P Label


Upahgaji <--- kebijakanupah 1,000

345
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Estimate S.E. C.R. P Label

pengembanganprofesi <--- kebijakanupah ,938 ,232 4,043 ***


Beasiswa <--- kebijakanupah ,854 ,253 3,369 ***

Upahhidup <--- kebijakanupah ,544 ,148 3,679 ***

Sumber : data primer diolah peneliti

Pada Tabel 8 Standarized Regression Weights Kebijakan Upah

Estimate
Upahgaji <--- kebijakanupah ,794

pengembanganprofesi <--- kebijakanupah ,608


Beasiswa <--- kebijakanupah ,439

Upahhidup <--- kebijakanupah ,498

Sumber : data primer diolah peneliti

Pada Tabel 7 dan Tabel 8 didapatkan hasil nilai estimate untuk upahgaji

sebesar 0,794, pengembanganprofesi sebesar 0,608, beasiswa sebesar 0.439, dan

upahhidup sebesar 0.498 dari hasil perhitungan didapatkan nilai P pada Tabel 7

menunjukkan probabilitas (p) bernilai *** yang berarti angka P adalah 0,000 yang

jauh dibawah 0.05 hal ini menunjukkan hubungan yang lebih kuat pada setiap

indikator pada variabel kebijakan upah memiliki hubungan yang kuat, sehingga

indikator tersebut dapat dianggap konstruk terhadap variabelnya.

Analisis CFA terhadap Variabel Produktifitas Kerja

346
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Gambar 4 Analisis CFA terhadap Produktifitas Kerja

Sumber : Data Primer diolah Peneliti

Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa variabel produktifitas kerja

memiliki 3 indikator. Dan dari diagram path analisis faktor konfirmasi diatas

ditemukan data estimate sebagai berikut :

Tabel 9 Regression Weights : Produktifitas Kerja

Estimate S.E. C.R. P Label


kuantitaskerja <--- ProduktifitasKerja 1,000
kualitaskerja <--- ProduktifitasKerja 7,923 16,662 ,476 ,634
ketepatanwaktu <--- ProduktifitasKerja 20,515 88,293 ,232 ,816

Sumber : data primer diolah peneliti

Tabel 10 Standarized Regression Weights Produktifitas Kerja

Estimate

347
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Estimate

Kuantitaskerja <--- ProduktifitasKerja ,043


Kualitaskerja <--- ProduktifitasKerja ,535

ketepatanwaktu <--- ProduktifitasKerja 1,098

Sumber : data primer diolah peneliti

Pada Tabel 9 dan Tabel 10 didapatkan hasil nilai estimate untuk

kuantitaskerja sebesar 0,043, kualitaskerja sebesar 0,535, dan ketepatan waktu

sebesar 1.098 nilai P pada Tabel 10 menunjukkan probabilitas (p) bernilai diatas

0.05 yang berarti H0 tetap diterima atau sesungguhnya tidak ada hubungan yang

nyata antara indikator tersebut, yang berarti ketepatan waktu, kualitas kerja dan

kuantitas kerja tidak menjamin produktifitas kerja menjadi lebih baik Dari ketiga

data tersebut, nilai estimate tertinggi terdapat pada dimensi ketepatan waktu dari

variabel produktifitas kerja.

Analisis Structural Equation Model ( SEM )

Setelah melakukan uji validitas, uji realiabilitas dan pengujian analisa faktor

konfirmatori terhadap masing – masing variabel, maka dilakukan pengujian

selanjutnya dengan pengujian melalui Structural Equation Model (SEM). Hasil

pengolahan data analisis model SEM dapat dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 11

berikut ini :

348
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Gambar 5 Hasil Uji Structural Equation Model (SEM)

Sumber : data primer diolah peneliti

Tabel 11 Regression Weights : SEM

Sumber : data primer diolah peneliti

Dari hasil pengolahan data pada tabel 11 diketahui bahwa nilai p hubungan

antara Variabel produktifitas karyawan dengan variabel kepemimpinan

traksaksional, sebesar 0.588, hubungan antara produktifitas karyawan dengan


349
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

kepemimpinan transformasional sebesar 0.571 dan variabel produktifitas

karyawan terhadap variabel kebijakan upah memiliki nilai sebesar 0.603, dimana

angka ini jauh diatas 0.05 sehingga H0 diterima,

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka adapun kesimpulan yang di
dapat dalam penelitian ini antara lain :

1. Variabel gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap variabel

produktivitas Kerja di PT. X Surabaya

2. Variabel gaya kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh terhadap

variabel produktivitas Kerja di PT. X Surabaya

3. Variabel kebijakan perusahaan tentang upah pekerja berpengaruh terhadap


variabel produktivitas Kerja di PT. X Surabaya

SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain :

1. Mengingat Variabel gaya kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh


terhadap variabel produktivitas kerja maka gaya kepemimpinan
transformasional lebih cocok. Gaya kepemimpinan transformasional dapat
lebih diintensifkan berupa menemukan cara-cara kerja atau proses yang baru
sehingga dapat membuat operator lebih nyaman dan mempunyai waktu untuk
melakukan hal2 yang sifatnya bisa membuat kelancaran mesin secara tidak
langsung dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu karisma seorang

350
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

pemimpin juga dibutuhkan dalam menyatukan team, yang bukan


mengutamakan individu masing-masing mengingat operator yang ada sudah
cukup handal. Karisma pemimpin mampu memberikan inspirasi kepada
operator dengan menunjukan hubungan linear antara perubahan dengan hasil
yang dicapai.

2. Kebijakan perusahaan tentang upah pekerja perlu dilakukan oleh PT. X


disarankan untuk review setiap tahun untuk memastikan operator bisa terpacu
dalam pencapaian target.

3. Mengingat pesatnya perkembangan teknologi, dimana sekarang sudah masuk


dalam era revolusi industri 4.0, dimana . yang ditandai dengan kehadiran cyber
physical system, dimana teknologi digital, teknologi wireless dan big data
secara masif terintegrasi jaringan internet dengan kegiatan manufaktur
sehingga riset dan pengembangan terutama memanfaatkan teknologi wajib di
jalankan dalam rangka menunjang efisiensi dan produktivitas kerja

4. Sehubungan produktivitas Paper mesin bukan hanya tergantung dari sisi SDM
tapi juga tergantung pada persiapan bahan dan kehandalan mesin melalui
pemeliharaan mesin maka disarankan juga melakukan penelitian variabel
tersebut dengan produktivitas.

5. Produktivitas dalam pembuatan kertas di PT.X melibatkan bagian lain maka


ini juga disarankan untuk melakukan penelitian mengenai supply chain.

DAFTAR PUSTAKA
Andira dan Subroto Budiarjo. 2010. Pengaruh kepemimpinan Transaksional
terhadap Kinerja Karyawan lini depan perusahaan jasa. Tesis tidak
dipublikasikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

351
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Aditya Reza, Regina, 2010, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan


Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Santosa Perkasa
Banjarnegara. Universitas Diponegoro, Semarang.

Bass, B.M. dan Avolio, B.J., 1994. Improving Organizational Effectiveness


through Transformational Leadership, Sage, Thousand Oaks.

Budiono S, dkk, 2003. Bunga Rampai Hyperkes dan Keselamatan Kerja.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Budiasih, Yanti. 2012. Struktur organisasi, desain kerja, budaya organisasi dan
pengaruhnya terhadap produktivitas karyawan (Studi kasus pada PT. XX
Jakarta). Jurnal Liquidity Vol.1 No. 2 Juli-Desember 2012.

Bernardin, J.H., dan Russel, J.A. 1998. Human Resource Management : An


Experiental Approach. Mc Graw-Hill.

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada
PT. Pei Hei International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol. 10, September: 124-135.

Cooper, D.R. dan C.W. Emory, 1997. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kelima,

Dubrin Andrew J., 2005. Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua, Prenada Media,
Jakarta. Kusnendi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PPUT

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian


Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

352
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Alultivariate Dengan Program SPSS,


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Iensufiie, Tikno. 2010. Leadership Untuk Profesional dan Mahasiswa. Jakarta:


Erlangga

Kusnendi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : PPUT.

Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior: 7th Edition. New York: McGraw-
Hill Inc

Nasution.2010. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.


Jakarta. Bumi Aksara

Nimran Umar, 2004. Perilaku Organisasi, Cetakan Ketiga, CV. Citra Media,
Surabaya.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta :


Rineka Cipta

O’Leary, Elizabeth. 2001. Kepemimpinan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi

Pounder, J.S. 2003. EmployingTransformational Leadership to Enchance the Quality of


Management Development Instruction. The Journal of Management Development.

Rivai, Veithzal 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Raja Grafindo
Persada

Robbinss, Stephen P., 1996. Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 2, Edisi


Ketujuh, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

353
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Robbins,Stephen P. dan Coulter,Mary. 2012. Management. New Jersey: Pearson


Education, Inc.

Rorimpandey.Lidya.2013.Gaya Kepemimpinan Transformasional, Transaksional,


Situasional, Pelayanan dan Autentik Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan
Di Kecamatan Bunaken Kota Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.4

Sadoso, Sukirno. 2008. Mikroekonomi: Teori Pengantar. Edisi ketiga Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sanusi, Husin.2001. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung Press
Bandar Lampung
Siagian Sondang P., 2002. Kiat Meningkatkan Pro- duktivitas Kerja, Cetakan
Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Ketiga.


Yogyakarta: STIE YKPN

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta: penerbit


FE UI

Suseno, Ni’mah Miftahun dan Sugiyanto. 2010. Pengaruh Dukungan Sosial dan
Kepemimpinan Transformasional terhadap Komitmen Organisasi dengan
Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi, 37(1), 94-109. Diunduh dari
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/42/31

Sutiadi, 2003, Motivasi Karyawan Dan Aktifitas Manajerial Kepemimpinan


Terhadap Kinerja Karyawan. Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya, Malang.

354
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 2 Desember 2018

Swandari, Fifi 2003. Menjadi Perusahaan yang Survive Dengan


Transformasional Leadership. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
vol.1 No.2 Mei 2003 :93-102

Tika H. Moh. Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja


Perusahaan, Cetak- an Pertama, PT. Bhumi Aksara, Jakarta.

Tohardi, Ahmad. 2002, Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia,


Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung.

Tondok, Marselius Sampe dan Andarika, Rita. 2004. Hubungan Antara Persepsi
Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan
Kepuasan Kerja Karyawan. Journal Psycology. Palembang: Universitas
Bina Darma.

Umar, Husein. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama

Walker, J.W. 1993. Human Resources Strategy. New York;McGraw Hill


International

Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edition. Guna
Widya, Surabaya.

Yasin, Ajis 2001. Mengelola Pelanggan Dengan Jaminan Mutu Dan Relationship
Marketing Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Lintasan
Ekonomi, Vol. XVIII No.2

355

Anda mungkin juga menyukai