Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmad, hidayah,
serta inayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembacanya.

Tujuan penulis dalam pembuatan karya tulis ini antara lain memenuhi tugas
memenuhi tugas guru mata pelajaran Sejarah dan memberi informasi yang berkaitan
dengan tradisi Nyadran.
Makalah ini secara umum berisi tentang asal mula tradisi nyadran dan apa
yang disebut tradisi Nyadran itu.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Banyak kekurangan dan
kesalahan dalam karyatulis ini. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.

Matesih, 31 Otober 2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pengembangan kurikulum dikenal ada lima istilah, yaitu pengembangan


kurikulum (Curriculum development), perbaikan kurikulum (Curriculum improvement),
perencanaan kurikulum (Curriculum planning), penerapan kurikulum (curriculum
implementation), dan evaluasi kurikulum (curriculum evaluation).
1. Pengembangan kurikulum dan perbaikan kurikulum merupakan istilah yang mirip tetapi
tidak sama . Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang lebih komprehensif, di
dalamnya termasuk perencanaan, penerapan, dan evaluasi dan berimplikasi pada perubahan
dan perbaikan. Sedangkan perbaikan kurikulum sering bersinonim dengan pengembangan
kurikulum, walaupun beberapa kasus perubahan dipandang sebagai hasil dari pengembangan.
2. Perencanaan kurikulum adalah fase pre-eliminer dari pengembangan kurikulum. Pada saat
pekerja kurikulum membuat keputusan dan beraksi untuk menetapkan rencana yang akan
dilaksanakan oleh guru dan siswa. Jadi perencanaan merupakan fase berfikir atau fase disain.
3. Penerapan kurikulum adalah menterjemahkan rencana ke dalam tindakan. Pada saat tahap
perencanaan kurikulum, terjadi pemilihan pola tertentu organisasi kurikulum atau
reorganisasi. Pola-pola tersebut diletakkan dalam tahap penerapan kurikulum. Cara-cara
penyempaian pengalaman belajar, misalnya penggunaan tim pengajaran, diambil dari konteks
perencanaan dan dibuat operasional. Penerapan kurikulum juga mentermahkan rencana
menjadi tindakan dalam kelas, juga aturan pergantian guru dari pekerja kurikulum menjadi
instruktur.
4. Evaluasi kurikulum merupakan fase terakhir dalam pengembangan kurikulum di mana
hasilnya diases dan keberhasilan pebelajar dan program ditentukan. Fase ini akan dibahas
lebih rinci pada langkah-langkah pengembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Yang dimaksud pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan kurikulum oleh


pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum
yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh
tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak ketinggalan
dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologinya. Kurikulum
yang pernah diberlakukan secara nasional di Indonesia dapat dijelaskan dalam tabel sebagai
berikut:
Tingkat Pengembangan Kurikulum Yang ada di Indonesia
1. Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah
kemerdekaan. Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan
adalah Rencana Pelajaran
2. Rencana Pelajaran 1954, Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu
Rencana Pelajaran 1947
3. Kurikulum 1968, Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia.
Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial
mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran,
seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun
Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains.
4. Kurikulum 1975, Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci.
5. Kurikulum 1984, Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975
6. Kurikulum 1994, Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984
7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah
di Indonesia. Beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan
kurikulum ini
8. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP,
karena KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK. Kurikukulum ini dikembangkan oleh
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

.
B. Konsep Pembaharuan Kurikulum

Pembaharuan kurikulum mengikuti pola 10 tahunan. Tentunya ada hal baru yang
dimasukkan dalam setiap kurikulum, mengikuti perubahan sosial dan ekonomi masyarakat.
Konsep Pembaharuan kurikulum pada umumnya adalah mengotak-atik mata pelajaran
dalam kurikulum, mengubah dan memperbaiki tujuan dan menambahkan atau mengurangi
muatan belajar. Tindakan seperti ini bukannya salah, tetapi bagian terpenting dari sebuah
pendidikan adalah bukan pada isinya yang banyak, tetapi pendekatan cara mendidik.
Rencana Pendidikan di Sekolah Isinya bukan saja mengenai kegiatan intra kurikular tetapi
juga ekstra kurikular. Yang dimaksud dengan kegiatan ekstra kurikular bukan saja berupa
klub tetapi seharusnya dikembangkan berdasarkan rundingan guru, kepala sekolah, orang tua
dengan mempertimbangkan kemampuan anak dan kondisi lingkungan/daerah di mana dia
berada.
Dengan kata lain, nafas bukanlah perkara yang memaksa guru atau menyengsarakan guru
(karena ketidakjelasannya) dalam mengembang- kan materi yang dia ajarkan. Akan tetapi
harus mengajak komponen sekolah untuk membicarakan bagaimana pendidikan di sekolah
seharusnya dikembangkan berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah.
Jika ada seorang guru berhasil mengembangkan materi pelajarannya, mengembangkan
metode baru dan selesai dengan cepat menyusun silabus pengajaran, itu bukanlah sebuah
kemajuan bagi pendidikan di sekolah. Tetapi yang terpenting adalah menjadikan keberhasilan
itu menjadi bukan milik pribadi, tetapi dimiliki oleh semua guru dan aparat sekolah.
Dengan landasan berfikir seperti ini, maka pendidikan tidak lagi sekedar merupakan
jiplakan apa yang tertera dalam kurikulum, tetapi pendidikan di sekolah merupakan
pengembangan standar minimal yang menjadi sebuah kegiatan/program

C. Latar Belakang Pembaharuan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum dikenal ada lima istilah, yaitu pengembangan


kurikulum (Curriculum development), perbaikan kurikulum (Curriculum improvement),
perencanaan kurikulum (Curriculum planning), penerapan kurikulum (curriculum
implementation), dan evaluasi kurikulum (curriculum evaluation).
1. Pengembangan kurikulum dan perbaikan kurikulum merupakan istilah yang mirip tetapi
tidak sama . Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang lebih komprehensif, di
dalamnya termasuk perencanaan, penerapan, dan evaluasi dan berimplikasi pada
perubahan dan perbaikan. Sedangkan perbaikan kurikulum sering bersinonim dengan
pengembangan kurikulum, walaupun beberapa kasus perubahan dipandang sebagai hasil
dari pengembangan.
2. Perencanaan kurikulum adalah fase pre-eliminer dari pengembangan kurikulum. Pada
saat pekerja kurikulum membuat keputusan dan beraksi untuk menetapkan rencana yang
akan dilaksanakan oleh guru dan siswa. Jadi perencanaan merupakan fase berfikir atau
fase disain.
3. Penerapan kurikulum adalah menterjemahkan rencana ke dalam tindakan. Pada saat tahap
perencanaan kurikulum, terjadi pemilihan pola tertentu organisasi kurikulum atau
reorganisasi. Pola-pola tersebut diletakkan dalam tahap penerapan kurikulum. Cara-cara
penyempaian pengalaman belajar, misalnya penggunaan tim pengajaran, diambil dari
konteks perencanaan dan dibuat operasional. Penerapan kurikulum juga mentermahkan
rencana menjadi tindakan dalam kelas, juga aturan pergantian guru dari pekerja
kurikulum menjadi instruktur.
4. Evaluasi kurikulum merupakan fase terakhir dalam pengembangan kurikulum di mana
hasilnya diases dan keberhasilan pebelajar dan program ditentukan. Fase ini akan dibahas
lebih rinci pada langkah-langkah pengembangan kurikulum

D. Masalah-masalah dalam Pembaharuan


Menurut Zahara Ideris (1982) yang dikutip oleh Subandijah (1993 : 77 ) mengemukakan
masalah-masalah yang menuntut adanya inovasi pendidikan dan kurikulum di Indonesia
adalah sebagai berikut :
A. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi yang mempengaruhi
kehidupan sosial, ekonomi, politil, pendidikan dan kebudayaan.
B. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung ruang
dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang.
C. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Kurang adanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat
yang sedang membangun
E. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana
yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut
oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://de-kill.blogspot.com/.html . Tradisi Nyadran Masyarakat Jawa. Diunduh


pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 15.53 .

http://fhadhylha.blogspot.com/.html .TRADISI SEJARAH DALAM


MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA DAN MASA
AKSARA ( SejarahX). Diunduh pada tanggal 27 Oktober 2014 pukul 16.26 .

http://hidaimehosineda.blogspot.com/2014/01/makalah-etnografi-tradisi-nyadran-
di_11.html . Makalah Etnografi Tradisi Nyadran Di Kabupaten Batang Desa
Klidang Lor. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 15.50.

http://id.wikipedia.org/wiki/Nyadran . Nyadran. Diunduh pada tanggal 23 Oktober


2014 pukul 15.50

http://knowphyjo.blogspot.com/2011/01/nyadran.html. Tradisi Nyadran Sebagai


Transformasi Agama, Sosial, dan Budaya Masyarakat Jawa. Diunduh pada
tanggal 28 Oktober 2014 pukul 12.25.

http://nevilvilennivel.blogspot.com/.html . Tradisi Nyadran Masyarakat Jawa Tengah.


Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 16.09 .

http://pariwisata.sidoarjokab.go.id/pesta_nyadran.php .Diunduh
pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 15.55.

http://thezeins.blogspot.com/2012/01/nyadran-dan-nyekar.html . Nyadran dan


Nyekar. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 16.12.

Pengembangan dan Pembaruan Kurikulum


Pengembangan dan Pembaharuan Kurikulum

A. Tingkat Pengembangan Kurikulum


Yang dimaksud pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum
yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun
sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak ketinggalan dengan
perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologinya. Kurikulum yang
pernah diberlakukan secara nasional di Indonesia dapat dijelaskan dalam tabel sebagai
berikut:
Tingkat Pengembangan Kurikulum Yang ada di Indonesia
1. Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah
kemerdekaan. Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan
adalah Rencana Pelajaran
2. Rencana Pelajaran 1954, Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu
Rencana Pelajaran 1947
3. Kurikulum 1968, Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia.
Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial
mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran,
seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun
Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains.
4. Kurikulum 1975, Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci.
5. Kurikulum 1984, Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975
6. Kurikulum 1994, Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984
7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di
Indonesia. Beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan
kurikulum ini
8. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP,
karena KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK. Kurikukulum ini dikembangkan oleh
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

B. Konsep Dasar Pembaharuan Kurikulum


Pembaharuan kurikulum mengikuti pola 10 tahunan. Tentunya ada hal baru yang
dimasukkan dalam setiap kurikulum, mengikuti perubahan sosial dan ekonomi masyarakat.
Konsep Pembaharuan kurikulum pada umumnya adalah mengotak-atik mata pelajaran
dalam kurikulum, mengubah dan memperbaiki tujuan dan menambahkan atau mengurangi
muatan belajar. Tindakan seperti ini bukannya salah, tetapi bagian terpenting dari sebuah
pendidikan adalah bukan pada isinya yang banyak, tetapi pendekatan cara mendidik.
Rencana Pendidikan di Sekolah Isinya bukan saja mengenai kegiatan intra kurikular tetapi
juga ekstra kurikular. Yang dimaksud dengan kegiatan ekstra kurikular bukan saja berupa
klub tetapi seharusnya dikembangkan berdasarkan rundingan guru, kepala sekolah, orang tua
dengan mempertimbangkan kemampuan anak dan kondisi lingkungan/daerah di mana dia
berada.
Dengan kata lain, nafas bukanlah perkara yang memaksa guru atau menyengsarakan guru
(karena ketidakjelasannya) dalam mengembang- kan materi yang dia ajarkan. Akan tetapi
harus mengajak komponen sekolah untuk membicarakan bagaimana pendidikan di sekolah
seharusnya dikembangkan berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah.
Jika ada seorang guru berhasil mengembangkan materi pelajarannya, mengembangkan
metode baru dan selesai dengan cepat menyusun silabus pengajaran, itu bukanlah sebuah
kemajuan bagi pendidikan di sekolah. Tetapi yang terpenting adalah menjadikan keberhasilan
itu menjadi bukan milik pribadi, tetapi dimiliki oleh semua guru dan aparat sekolah.
Dengan landasan berfikir seperti ini, maka pendidikan tidak lagi sekedar merupakan
jiplakan apa yang tertera dalam kurikulum, tetapi pendidikan di sekolah merupakan
pengembangan standar minimal yang menjadi sebuah kegiatan/program.

C. Latar Belakang Pengembangan Kurikulum


Dalam pengembangan kurikulum dikenal ada lima istilah, yaitu pengembangan
kurikulum (Curriculum development), perbaikan kurikulum (Curriculum improvement),
perencanaan kurikulum (Curriculum planning), penerapan kurikulum (curriculum
implementation), dan evaluasi kurikulum (curriculum evaluation).
1. Pengembangan kurikulum dan perbaikan kurikulum merupakan istilah yang mirip tetapi
tidak sama . Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang lebih komprehensif, di
dalamnya termasuk perencanaan, penerapan, dan evaluasi dan berimplikasi pada perubahan
dan perbaikan. Sedangkan perbaikan kurikulum sering bersinonim dengan pengembangan
kurikulum, walaupun beberapa kasus perubahan dipandang sebagai hasil dari pengembangan.
2. Perencanaan kurikulum adalah fase pre-eliminer dari pengembangan kurikulum. Pada saat
pekerja kurikulum membuat keputusan dan beraksi untuk menetapkan rencana yang akan
dilaksanakan oleh guru dan siswa. Jadi perencanaan merupakan fase berfikir atau fase disain.
3. Penerapan kurikulum adalah menterjemahkan rencana ke dalam tindakan. Pada saat tahap
perencanaan kurikulum, terjadi pemilihan pola tertentu organisasi kurikulum atau
reorganisasi. Pola-pola tersebut diletakkan dalam tahap penerapan kurikulum. Cara-cara
penyempaian pengalaman belajar, misalnya penggunaan tim pengajaran, diambil dari konteks
perencanaan dan dibuat operasional. Penerapan kurikulum juga mentermahkan rencana
menjadi tindakan dalam kelas, juga aturan pergantian guru dari pekerja kurikulum menjadi
instruktur.
4. Evaluasi kurikulum merupakan fase terakhir dalam pengembangan kurikulum di mana
hasilnya diases dan keberhasilan pebelajar dan program ditentukan. Fase ini akan dibahas
lebih rinci pada langkah-langkah pengembangan kurikulum.

D. Masalah-masalah dalam Pembaharuan


Menurut Zahara Ideris (1982) yang dikutip oleh Subandijah (1993 : 77 ) mengemukakan
masalah-masalah yang menuntut adanya inovasi pendidikan dan kurikulum di Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi yang mempengaruhi
kehidupan sosial, ekonomi, politil, pendidikan dan kebudayaan.
b. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung ruang dan
fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang.
c. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kurang adanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat yang
sedang membangun
e. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang
subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan
sekarang dan yang akan datang.

Akibat-Akibat dari Pembaharuan Kurikulum Sekolah


Usaha-usaha pembaharuan kurikulum dilakukan dengan maksud untuk mencari suatu
model kurikulum yang tepat untuk mememuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang
senatiasa terus berubah dan terus berkembang.
Pada umumnya akibat yang ditimbulkan dari berlakunya kurikulum baru tergantung pada
taraf atau besarnya perubahan. Akibat-akibat perubahan tersebut antara lain :
A. Tenaga kependidikan
Mereka harus berubah perilaku jika ada pembaharuan kurikulum sehingga pembaharuan
itu dapat berhasil dengan baik.
1) Guru
Guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan/kompetensi dalam melaksanakan
tugasnya. Partisipasi guru dalam pembaharuan kurikulum sangat besar karena guru adalah
pelaksana utama dalam pelaksanaan kurikulum. Kepercayaan guru terhadap pembaharuan
harus tertanam agar dapat menimbulkan keyakinan dan kesediaan untuk melaksanakan
pembaharuan tersebut.
2) Kepala Sekolah, Pengawas dan Supervisor Sekolah
Mereka harus dapat memberikan dorongan, bimbingan dan bantuan kepada guru-guru
dalam melakasanakan pembaharuan tersebut sekaligus melakukan pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan pembaharuan tersebut, apakah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan, adakah
hambatannya.
3) Tenaga administrasi sekolah
Dalam hal ini dituntut kemmapuan untuk merumuskan menyusun dan melaksanakan
administrasi sekolah terutama administrasi pengajaran yang baru. Dalam melaksanakan
administrasi yang baru akan ditemui kepincangan karena kemempuan staf administrasi
sekolah tidak dapat dengan segera disesuaikan dengan pola yang dikehendaki dalam
kurikulum baru, tentunya diperlukan pembinaan kepada staf administrasi sekolah tersebut.
4) Pihak-pihak lain yang terlibat
Kepada pihak lain yang terlibat dimintakan perhatian dan kerjasamanya dalam
pelaksanaan pembaharuan kurikulum:
a) Kepada orang tua peserta didk, mereka harus diberikan penjelasan apa itu kurikulum,
kurikulum yang dipakai dan bagaimana pelaksanaanya serta partisipasi apa yang diharapkan
dari mereka.
b) Kepada pemakai lulusan, mereka diminta untuk menilai dan memberikan saran kepada
sekolah dan instansi terkait apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan kebtuhan
pemakai lulusan tersebut.
Namun biasa terjadi adanya pembaharuan kurikulum pada tahap awalnya menimbulkan
kecurigaan dari masyarakat yang mungkin karena rasa khawatir mereka terhadap
keberhasilan pelaksanaan pembaharuan tersebut.
B. Isi dan Struktur Mata Pelajaran
Isi/bahan mata pelajaran akan mengalami penyesuaian baik penambahan atau perubahan,
hal ini menuntut untuk disedikannya buku-buku pedoman, buku-buku pelajaran yang sesuai
dengan isi dan struktur mata pelajaran tersebut untuk menunjang pelaksanaan pembaharuan
kurikulum. Dalam perubahan skala besar struktur mata pelajaran di Indonesia pernah terjadi
yakni perubahan Kurikulun Tahun 1968 menjadi Kurikulum tahun 1975, kemudian
Kurikulum Tahun 1984 menjadi kurikulum Tahun 1994 yakni adanya kurikulum muatan
lokal. Dan sekarang Kurikulum Tahun 2003 marupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi
atau yang dikenal dengan istilah KBK.
C. Proses Belajar Mengajar
Hubungan guru dan peserta didik dapat berubah, pada kurikulum yang berpola separated
subject matter yang l;ebih menekankan pada penguasaan pengetahuan, anak kurang aktif
dalam proses belajar mengajar, tetapi gurulah yang paling banyak berperan. Berbeda
dengan activity curriculum or experiment of curriculum yang lebih menekankan pada metode
problem solving yang lebih banyak menuntut keaktifan anak.
D. Sarana dan Prasana Pendidikan
Perubahan kurikulum juga menuntut disediakannya sarana dan prasana yang menunjang
pelaksanaan pembaharuan tersebut seperti alat-alat pelajaran: globe, OHP, film radio, ruang
kesenian/praktek, perpustakaan dan laboraturium. Dalam penyediaan ini tentunya
memerlukan biaya yang cukup besar dan waktu.
E. Sistem Evaluasi
Dalam hal akan terjadi perubahan sistem evaluasi baik terhadap evaluasi keberhasilan
pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan maupun sistem penilaian keberhasilan
pembelajaran di sekolah atau dikelas.

Anda mungkin juga menyukai