Anda di halaman 1dari 8

Studi Terapi Ekstrak Air Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Penurunan Kadar

Trigliserida Dan Histopatologi Hepar Pada Tikus (Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia

Study Of Therapy Of Breadfruit Leaf (Artocarpus altilis) Water Extract Toward Reduction
Of Triglyceride Level And Hepar Histopathology In Hypercholesterolemia Rats (Rattus
norvegicus)

Ria Restu Wardhani*, Aulanni’am*, Djoko Winarso


Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya
*Email: rrw.gunawan@rocketmail.com, aulanibiochems@gmail.com

ABSTRAK
Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan meningkatnya kadar kolesterol di dalam
darah. Penyebab hiperkolesterolemia salah satunya adalah pemberian diet tinggi lemak yang
menyebabkan peningkatan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan endogen tidak
mampu mengatasi radikal bebas yang berlebih sehingga diperlukan antioksidan yang berasal dari
luar tubuh. Ekstrak air daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung senyawa bersifat antioksidan
yaitu flavonoid yang berupa kuersetin, DS-6, artoindonesianin F, dan cycloaltilisin menurunkan
kadar trigliserida dan mengurangi perlemakan pada hepar. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh ekstrak air daun sukun terhadap penurunan kadar trigliserida dan perbaikan
histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus) hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan
hewan coba tikus yang dikelompokkan menjadi 5 yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok
kontrol positif, kelompok terapi dengan dosis 500 mg/Kg BB, 1000 mg/Kg BB dan 2000 mg/Kg
BB. Pengujian kadar trigliserida menggunakan metode GPO-PAP. Analisa data kadar trigliserida
menggunakan one way ANOVA α=0,05 dengan uji lanjutan uji Tukey, sedangkan histopatologi
hepar secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terapi ekstrak air daun sukun menurunkan
kadar trigliserida secara signifikan (p<0,05) antar perlakuan. Dosis terapi 2000 mg/kg BB
menurunkan kadar trigliserida sebesar 32,89%. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun sukun yang
mengandung flavonoid dapat digunakan sebagai terapi hiperkolesterolemia berdasarkan
penurunan kadar trigliserida dan perbaikan pada gambaran histopatologi hepar tikus.

Kata kunci : hiperkolesterolemia, daun sukun, trigliserida, histopatologi hepar


ABSTRACT
Hypercholesterolemia is a condition where cholesterol level in blood serum increases.
One of the causes of hypercholesterolemia is the consumption of high fatty diet which increases
free radical substances in the body. Endogenous antioxidant in the body is not able to overcome
excessive free radical substances, thus exogeneous antioxidant is needed. Breadfruit leaf
(Artocarpus Altilis) has antioxidant compound namely flavonoid in the form of kuersetin DS-6,
artoindonesianin F, and cycloaltilisin which can lower triglyceride level and repairing
histopathology liver. The purpose of this research is to know the effects of breadfruit leaf water
extract for lowering triglyceride level and improving hepar histopathology of
hypercholesterolemic rats. This research uses rats as the experimental animals. The rats were
divided into 5 groups: negative control group, positive control group, and therapy group with
dose of 500 mg/kg bw, 1000 mg/kg bw, and 2000 mg/kg bw. One-way ANOVA α=0,05 with
Tukey test is used in triglyceride level data analysis, whereas hepar histopathology is conducted
with qualitative analysis. The result showed that breadfruit leaf water extract therapy lowers
triglyceride level significantly (p<0,05) between groups. Therapeutic dose of 2000 mg/kg bw is
the effective doses for lowering triglyceride level until 32,89%. In conclusion, breadfruit leaf
water extract contaning flavonoid can be used as a treatment of hypercholesterolemia based on
the lowering of triglyceride level and improvement of hepar histopathology on rats.

Key word : hypercholesterolemia, breadfruit leaf, triglyceride, hepar histopathology

PENDAHULUAN Dampak negatif radikal bebas yang


Hiperkolesterolemia adalah suatu berlebih di dalam tubuh antara lain oksidasi
keadaan meningkatnya kadar kolesterol di terhadap berbagai komponen sel seperti
dalam darah (Clarenburg, 2001). Salah satu protein dan DNA yang dapat menyebabkan
penyebab hiperkolesterolemia pada pet timbulnya penyakit seperti kanker dan
animal di Amerika adalah obesitas. Kejadian penuaan sel. Senyawa yang bersifat
obesitas pada tahun 2012 terus meningkat antioksidan dari luar diperlukan untuk
seperti yang dilaporkan Association For Pet melawan efek radikal bebas dan
Obesity Prevention (APOP) saat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi.
mengadakan survey pasien pada klinik Sejumlah studi epidemiologi melaporkan
dokter hewan. Ditemukan sebanyak 52,5% bahwa tanaman memiliki senyawa fenolik
atau sekitar 36.700.000 pada anjing dan yang efektif terhadap penyakit kronis yang
58,3% atau sekitar 43.200.000 pada kucing fatal (Ahmad and Beg, 2013 dan Hseu,
mengalami obesitas (Ward and Mark, 2013). 2008).
Keadaan hiperkolesterolemia terjadi Penelitian ini menggunakan ekstrak air
apabila kadar kolesterol total dalam darah daun sukun sebagai terapi
melebihi batas normal akibat gangguan hiperkolesterolemia. Kandungan daun sukun
metabolisme lemak dalam darah, yaitu 70- (Artocarpus altilis) menurut Siddesha et al.,
200 mg/dL pada kucing, 150-300 mg/dL (2011) berdasarkan hasil analisis fitokimia,
pada anjing, dan 40-130 mg/dL pada tikus menyebutkan adanya kandungan flavonoid,
putih. terjadinya aterosklerosis. Makanan tanin, dan saponin. Penyebaran tanaman
yang mengandung lemak masuk ke dalam sukun di Indonesia relatif merata yaitu di
usus. Lemak diubah menjadi lipoprotein Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa
agar dapat diangkut dalam darah. Tenggara, Sulawesi dan Papua sehingga
Lipoprotein dalam darah adalah kilomikron, tidak sulit menemukannya. Indonesia
VLDL, IDL, LDL, dan HDL. Trigliserida sebagai negara megabiodiversitas turut
yang terdapat pada kilomikron memberikan kontribusi sebagai penelitian di
meninggalkan usus dan masuk ke darah lalu luar negeri yaitu Ragone (2009), mengambil
diuraikan oleh enzim LPL. Kilomikron sampel daun sukun dari Indonesia, Filipina
masuk ke dalam hepar dan keluar dalam dan 16 Pacific Island Groups.
bentuk VLDL. Enzim LPL mengubah
VLDL menjadi IDL. Gangguan pada enzim MATERI DAN METODE
LPL menyebabkan perubahan VLDL Peralatan yang digunakan yaitu
menjadi IDL terhambat dan menyebabkan penangas air, beaker glass, corong,
VLDL mengendap di dalam hepar. Hal timbangan digital, spuit, tabung eppendorf,
tersebut mengakibatkan adanya akumulasi kandang tikus, botol minum tikus, tempat
lemak pada sel hepar. Peningkatan kadar TG makan tikus, penjepit (block holder),
dapat disebabkan karena gangguan aktivitas sentrifuse, tabung pediatric,
enzim lipoprotein lipase (LPL) karena spektrofotometer (biosystem type 15),
adanya radikal bebas dan abdominal obesity scapel, gunting, pinset, sarung tangan, pipet
(Setyaji, 2011). mikrohematocrit, mikrotom potong beku,
inkubator, gelas objek, mikroskop cahaya Preparasi dan Terapi Ekstrak Air Daun
(Olympus BX51). Sukun
Bahan yang digunakan yaitu hewan Simplisia daun sukun dipotong kecil-
model tikus jantan (Rattus norvegicus) kecil lalu ditimbang dengan berat kering pada
strain Wistar (umur 10-12 minggu, berat kelompok C yaitu 500 mg/Kg BB, kelompok
badan 150 gram dan daun sukun D yaitu 1000 mg/Kg BB, dan kelompok E
(Artocarpus altilis) diperoleh dari UPT 2000 mg/Kg BB. Setiap perlakuan pada satu
Materia Medica kota Batu-Malang. Bahan kelompok dikalikan jumlah tikus yaitu 5 ekor
kimia yang digunakan yaitu: Asam Kholat, per kelompok. Masing-masing dimasukkan
telur puyuh rebus, minyak babi, akuades, ke dalam beaker glass dan ditambahkan
PFA, buffer PH, larutan emulsi, PP, NaoH, aquades 50 ml, kemudian direbus di
etanol, hematoksilin, eosin, NaCl fisiologis penangas air pada temperatur 70 °C dengan
0.9 %, alkohol dan TG deteksi kit dilakukan pengadukan hingga air rebusan
(Biosystem). menjadi 10 ml, kemudian disaring dan
didinginkan. Ekstrak diberikan 2 ml/ekor/hari
Preparasi Hewan Coba selama 14 hari.
Hewan coba yang digunakan yaitu
tikus (Rattus norvegicus) jantan strain wistar Pengambilan Sampel Serum
yang diperoleh dari UPHP Universitas Serum diambil melalui jantung yaitu
Gadjah Mada Yogyakarta dengan umur 10- pada apex ventrikel kiri. Darah ditampung
12 minggu dan berat badan sekitar 150 pada ependorf diletakkan pada posisi miring
gram. Hewan coba diaklimatisasi selama 45 °C dan dibiarkan mengendap pada suhu
tujuh hari di laboratorium. Tikus dibagi kamar selama ± 3,5 jam dan disentrifuse
menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif selama 15 menit dengan kecepatan 3000
(A), kontrol positif (B), kelompok rpm (Sirois, 2005).
hiperkolesterolemia terapi dosis 500 mg/Kg
BB (C), terapi dosis 1000 mg/Kg BB (D), Pengujian Kadar Trigliserida
dan terapi dosis 2000 mg/Kg BB (E). Pengujian kadar trigliserida
Penggunaan hewan coba ini telah mendapat menggunakan metode GPO-PAP, dibaca
persetujuan Laik Etik dari KEP UB no 219- dengan spektofotomerer Biosystem A15
KEP-UB. dengan panjang gelombang 500 nm
(Kusmiyati, 2000).
Preparasi Hewan Coba
Hiperkolesterolemia Pewarnaan Hemaktosilin-Eosin
Kelompok B, C, D, dan E diberi diet Jaringan hepar tikus dibuat preparat
hiperkolesterol berupa asam kholat 0,02 dengan metode pewarnaan Hemaktosilin-
gram, minyak babi 2 gram, dan kuning telur Eosin (Lemanepa, 2005). Perubahan yang
puyuh rebus yang telah dipanaskan pada diamati adalah perlemakan pada hepar.
suhu 100 oC sebanyak 1 gram ditambah
aquades hingga 2 ml yang diberikan dengan Analisis Data
metode sonde lambung. Tikus kemudian Penelitian ini menggunakan
diberikan pakan standar sebanyak 16,78 Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana
g/ekor/hari 1 jam setelahnya selama 14 hari terdapat 5 kelompok dengan masing-masing
(Aulanni’am, 1993 dan Gani 2013). 5 kali ulangan. Analisis kadar TG
menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan
dengan uji Tukey α = 0.05, menggunakan
SPSS 22,0. Analisis gambaran histopatologi Hasil penelitian tentang pengaruh
hepar dilakukan secara kualitatif. pemberian ekstrak air daun sukun
(Artocarpus altilis) terhadap kada TG
HASIL DAN PEMBAHASAN disajikan pada Tabel 1. Kadar normal
Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun trigliserida pada tikus (Rattus norvegicus)
Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap adalah 26 – 145 mg/dL (Meyer dan Harvey,
Kadar Trigliserida Tikus (Rattus 2004).
norvegicus) Hiperkolesterolemia
Tabel 1 Rata-rata Kadar Trigliserida
Rata-rata kadar TG ± (%) Kadar TG
Kelompok
SD (mg/dL) Peningkatan Penurunan
A (Kontrol negatif) 96.7960a ± 2,37265 - -
B (Kontrol positif) 193.5916e ± 4,80092 99,99 -
C (Terapi dosis 500 mg/kg BB) 169.4058d ± 4,57866 - 12,49
D (Terapi dosis 1000 mg/kg BB) 156.5890c ± 2,23489 - 19,11
E (Terapi dosis 2000 mg/kg BB) 129.9226b ± 4,36388 - 32,89
Ket: Notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05) antar perlakuan.
TG = Trigliserida.

Hasil analisa statistika menunjukkan menurunkan kadar TG. Kadar trigliserida


bahwa terapi ekstrak air daun sukun pada kelompok C, D, dan E menunjukkan
menunjukkan adanya perbedaan nyata (p < penurunan secara nyata (p < 0,05) setelah
0,05) antar perlakuan yang ditunjukkan pemberian ekstrak air daun sukun
dengan adanya notasi yang berbeda. Kadar (Artocarpus altilis) dibandingkan dengan
trigliserida pada tikus (Rattus norvegicus) kelompok hiperkolesterolemia.
kelompok B hiperkolesterolemia mengalami Pemberian diet hiperkolesterol berupa
peningkatan sebesar 99,99% dibandingkan 5% kuning telur puyuh rebus, 10% minyak
dengan tikus normal. Hal ini membuktikan babi, dan 0,1 % asam kholat dari jumlah diet
bahwa diet hiperkolesterolemia selama 14 selama 14 hari memberikan pengaruh
hari dapat meningkatkan kadar trigliserida terhadap peningkatan kadar trigliserida pada
pada kelompok B. kelompok B. Kadar trigliserida pada
Kadar trigliserida tikus (Rattus kelompok A masih dalam batas normal
norvegicus) kelompok C hiperkolesterolemia karena diet yang diberikan adalah pakan
yang diterapi ekstrak air daun sukun dosis standar. Jika dibandingkan kelompok A dan
500 mg/kg BB mengalami penurunan sebesar kelompok B, kadar trigliserida kelompok B
12,49%, tikus (Rattus norvegicus) kelompok lebih tinggi daripada kelompok A. Pemberian
D hiperkolesterolemia yang diterapi ekstrak diet hiperkolesterol dapat meningkatan kadar
air daun sukun dosis 1000 mg/kg BB trigliserida karena TG yang berasal dari
mengalami penurunan sebesar 19,11% dan makanan sumber lemak jenuh di dalam
tikus (Rattus norvegicus) kelompok E lambung tidak dapat diserap sehingga diserap
hiperkolesterolemia yang diterapi ekstrak air sebagai asam lemak bebas di dalam mukosa
daun sukun dosis 2000 mg/kg BB mengalami usus dan kemudian diubah lagi menjadi
penurunan sebesar 32,89%. trigliserida. Sehingga tingginya lemak yang
Semakin tinggi dosis terapi semakin dikonsumsi akan berpengaruh pada
tinggi penurunan kadar trigliserida. Pada peningkatan sintesa trigliserida di hepar dan
perlakuan terapi dengan dosis 500 mg/kg BB, kadar trigliserida di dalam darah (Botham et
1000 mg/kg BB, dan 2000 mg/kg BB dapat al., 2006; Dwiloka, 2003).
Diet hiperkolesterol yang diberikan daun sukun (Artocarpus altilis) menurunkan
pada kelompok B meningkatkan aktivitas kadar trilgiserida serum darah secara nyata (p
sintesa asam empedu untuk pengeluaran < 0,05). Kelompok E yang merupakan
kolesterol yang berlangsung di hepar. Sintesa kelompok tikus (Rattus norvegicus)
asam empedu menghasilkan efek samping hiperkolesterolemia yang diberi dosis terapi
berupa radikal bebas. Tahap pertama pada ekstrak air daun sukun (Artocarpus altilis)
proses pembentukan asam empedu adalah sebesar 2000 mg/kg BB menunjukkan hasil
reaksi 7α-hidroksilasi. Reaksi 7α-hidroksilasi penurunan kadar trigliserida yang paling
memerlukan oksigen, NADPH, serta efektif, dibandingkan kelompok C dan
sitokrom P-450 sebagai katalisator. Ikatan kelompok E.
oksigen dan NADPH akan menghasilkan Penurunan kadar trigliserida terjadi
anion superoksida dan sitokrom P-450 akibat kandungan yang terdapat dalam
sebagai katalisator akan mempercepat ekstrak air daun sukun (Artocarpus altilis)
terbentuknya anion superoksida sehingga yaitu berupa flavonoid. Berdasarkan uji
semakin banyak radikal bebas yang LCMS, flavonoid yang terdapat di dalam
dihasilkan. Semakin meningkatnya sintesis daun sukun (Artocarpus altilis) adalah
asam empedu maka kebutuhan oksigen, kuersetin, DS 6, artoindosianin F, dan
NADPH, serta sitokrom P-450 akan semakin cycloaltilisin. Flavonoid memiliki
meningkat. Oksigen yang terikat pada kemampuan menangkal radikal bebas
sitokrom P-450 merupakan intermediet dalam berlebih yang dihasilkan oleh sintesa asam
pengaktifan oksigen ada berbagai reaksi empedu sehingga dapat meningkatkan
hidroksilasi sehingga membuat radikal bebas aktivitas LPL karena terjadinya peroksidasi
yang terbentuk semakin banyak. Radikal lipid dapat dihambat oleh flavonoid yang
bebas tersebut menimbulkan terjadinya bersifat sebagai antioksidan. Peningkatan
peroksidasi lipid. aktivitas enzim LPL akan menghidrolisis
Radikal bebas yang berlebih trigliserida menjadi asam lemak bebas dan
mengakibatkan adanya ikatan antara radikal gliserol serta dapat disimpan dalam jaringan
bebas dengan kofaktor enzim LPL berupa adipose dan jaringan otot.
Apo-CII yang terdapat pada lipoprotein. Flavonoid efektif dalam penghilangan
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya radikal hidroksil dan anion superoksida yang
penurunan aktivitas enzim LPL dalam dihasilkan dari sintesa asam empedu. Potensi
hidrolisis TG yang terdapat di kilomokron antioksidan dalam senyawa flavonoid
dan di VLDL. Very Low Density Lipoprotein disebabkan oleh pelepasan atom hidrogen
membutuhkan aktivitas enzim LPL untuk yang terdapat pada gugus hidroksil. Radikal
menghidrolisis TG menjadi asam lemak dan bebas berikatan dengan atom hidrogen
gliserol serta mengubah VLDL menjadi IDL sehingga aktivasinya berkurang. Radikal
dan IDL menjadi LDL sebagai transport bebas yang berikatan dengan antioksidan
kolesterol ke berbagai jaringan yang mempengaruhi perbaikan pada kofaktor LPL
membutuhkan. Penurunan aktivitas enzim berupa Apo-CII yang terdapat didalam
LPL mengakibatkan VLDL akan lipoprotein. Apo-CII yang terdapat di
terakumulasi di dalam hepar sehingga terjadi kilomikron dan VLDL dapat berikatan
peningkatan kadar trigliserida dalam darah dengan LPL untuk menghidrolisa TG
dan peningkatan akumulasi lemak di dalam menjadi asam lemak dan gliserol yang
hepar. dibawa ke jaringan adipose dan jaringan otot.
Hasil analisa uji tukey pada kelompok Peningkatan aktivitas LPL berpengaruh
C, D, dan E menunjukkan bahwa ekstrak air terhadap kadar TG di dalam darah karena TG
dalam lipoprotein dapat dihidrolisa ke
jaringan adipose dan jaringan otot (Packer
and Cadenas, 2002).

Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun


Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap
Gambaran Histopatologi Hepar Tikus
(Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia
Pemberian diet hiperkolesterol dan
terapi ekstrak air daun sukun memberikan
pengaruh terhadap akumulasi lemak di dalam
hepar. Setiap masing-masing kelompok
perlakuan memperlihatkan adanya perbedaan
pada bagian sinusoid dan sel hepar.

Gambar 1 :Gambaran histopatologi hepar tikus (HE, 400x)


Keterangan : (A) = kontrol negatif; (B) = kontrol positif; (C) = terapi dosis 500 mg/kg BB; (D)
= terapi dosis 1000 mg/kg BB; (E) = terapi dosis 2000 mg/kg BB; 1 = sinusoid; 2
= sel hepar normal; 3 = sel hepar yang mengalami perlemakan; VS = vena
sentralis
Gambaran histopatologi hepar pada Penurunan akumulasi lemak pada
tikus kontrol negatif (Gambar 1A) kelompok E lebih tinggi dibandingkan
menunjukkan struktur yang normal karena kelompok C, dan D. Semakin tinggi dosis
sinusoid terbentuk seperti memancar dari yang diberikan berpengaruh pada perlemakan
vena sentralis dan inti sel hepar tidak di hepar. Peran flavonoid yang terdapat di
mengalami pergeseran akibat akumulasi dalam ekstrak air daun sukun (Artocarpus
lemak. Gambaran histopatologi hepar pada altilis) mampu mengurangi akumulasi lemak
tikus kontrol positif (Gambar 1B) dengan cara menangkal radikal bebas yang
menunjukkan sinusoid tidak teratur dan berasal dari peroksidasi lipid akibat sintesa
berukuran lebih besar dibandingkan dengan asam empedu. Sehingga jalur endogen
kelompok A. Inti sel hepar mengalami pengeluaran trigliserida di dalam tubuh tidak
pergeseran akibat peningkatan akumulasi terganggu karena peningkatan aktivitas enzim
lemak. Struktur sinusoid nampak tidak teratur LPL. Pelepasan trigliserida karena
dan tampak seperti adanya ruang kosong peningkatan aktivitas enzim LPL
yang lebar. menyebabkan VLDL dapat diubah menjadi
Peningkatan akumulasi lemak pada IDL sehingga akumulasi VLDL yang
hepar terjadi karena efek samping dari sintesa mengandung banyak TG di dalam hati dapat
asam empedu akibat pemberian diet berkurang. Semakin banyak antioksidan yang
hiperkolesterol. Sintesa asam empedu dikonsumsi, akan mempengaruhi efektivitas
mengakibatkan peningkatan peroksidasi lipid perbaikan di dalam hepar.
sehingga aktivitas enzim LPL dalam
mengubah VLDL menjadi IDL mengalami KESIMPULAN
penurunan. VLDL akan mengendap di dalam Pemberian ekstrak air daun sukun
hepar karena pengeluaran VLDL mengalami menurunkan kadar trigliserida tikus
penurunan. hiperkolesterolemia dan dosis efektif adalah
Gambaran histopatologi hepar pada 2000 mg/kg BB yang menurunkan kadar
tikus hiperkolesterolemia yang mendapat trigliserida sebesar 32,89%. Pemberian ekstrak
terapi ekstrak air daun sukun (Artocarpus air daun sukun memperbaiki gambaran
altilis) dosis 500 mg/kg BB (Gambar 1C) histopatologi hepar tikus hiperkolesterolemia.
menunjukkan adanya perbaikan pada inti sel
hepar dan sinusoid mulai terlihat jelas jika UCAPAN TERIMAKASIH
dibandingkan dengan kelompok B. Peneliti mengucapkan terimakasih
Penurunan akumulasi lemak berpengaruh kepada Laboratorium Biokimia,
pada struktur sel hepar. Pada dosis ekstrak air Laboratorium Fisiologi Hewan FMIPA
daun sukun (Artocarpus altilis) 1000 mg/kg Universitas Brawijaya Malang beserta staf
BB (Gambar 1D) menunjukkan sel hepar laboratorium yang telah membantu dalam
yang mengalami perlemakan lebih sedikit penelitian ini.
dan sinusoid terlihat lebih jelas dibandingkan
kelompok C. Pada dosis 2000 mg/kg BB DAFTAR PUSTAKA
(Gambar 1E) menunjukkan gambaran Ahmad, S., and Z. K. Beg. 2013. Elucidation
histopatologi mendekati kelompok tikus sehat of Mechanisms of Actions of
(A) yaitu sel hepar yang mengalami Thymoquinone-Enriched Methanolic
perlemakan sangat sedikit dan sinusoid mulai and Volatile Oil Extracts from Nigella
nampak teratur, memancar dari vena sentralis sativa Against Cardiovascular Risk
jika dibandingkan kelompok C, dan D. Parameters in Experimental
Hyperlipidemia.
http://www.lipidworld.com/content/12 Aterosklerosis pada Tikus Wistar
/1/86. (09 September 2013). yang Diberi Diet Perasan Pare
Dengan Diet Perasan Pare dan
Aulanni’am. 1993. Effect Des Fibres duriz Statin. Magister Ilmu Biomedik.
Sur Le Profil Lipidique Du Rats Program Pascasarjana Universitas
Comparison Entre Le Riz Cargo Et Diponegoro, Semarang.
Les Fibres du Son. These USTL.
Montpellier, France. Meyer, D. J., and J. W. Harvey. 2004.
Veterinary Laboratory Medicine:
Botham, K. M., and P. A. Mayes. 2006. Interpretation and Diagnosis.
Metabolisme Asilgliserol dan Philadelhia: Saunders.
Sfingolipid. In: Murray, R. K., D. K.
Granner and V. W. Rodwell (ed). Packer, L., and E. Cadenas. 2001. Handbook
Biokimia Harper. EGC. Jakarta p217- Of Antioxidant 2nd Edition. New
37, 329-49. York: Marcel Dekker Inc.

Clarenburg, R. 2001. Lipid metabolisms, Ragone. 2009. Breadfruit (Artocarpus


Physiologycal Chemistry of Domestic altilis). The Breadfruit Institute,
Animal. Amerika: Mosby Year Book. National Tropical Botanical Garden,
USA.
Dwiloka, B. 2003. Efek Kolesterolemik
Berbagai Telur. Media Gizi dan Setyaji, D. Y. 2011. Pengaruh Pemberian
Keluarga Desember 2003, 27 (2) : 58- Nata De Coco Terhadap Kadar
65. Kolesterol LDL Dan HDL Pada Tikus
Hiperkolesterolemia.http://eprints.und
Gani, N., L.I. Momuat., dan M.M. Pitoi. ip.ac.id/32602/1/399_Diyan_Yunanto
2013. Profil Lipida Plasma Tikus _S_G2C007024 (08 September 2013).
Wistar yang Hiperkolesterolemia pada
Pemberian Gedi Merah (Abelmoschus Siddesha, M. J., N. Angaswamy, and B. S.
manihot L.). Jurnal Mipa Unsrat 2 Vishwanath. 2011. Phytochemical
(1): 44-49. Screening And Evaluation Of In Vitro
Angiotensin Converting Enzyme
Hseu, Y. C. 2008. Antioxidant Activities Of Inhibitory Activity Of Artocarpus
Toona Sinensis Leaves Extracts Using altilis Leaf. Natural Product Research
Different Antioxidant Mode. Food 25 (20): 1931-1940.
and Chemical Toxicology 46: 105–
114. Sirois, M. 2005. Laboratory Animal Medicine.
United of State America: Mosby. Inc.
Kusmiyati, D.K,. 2000. Pengaruh pemberian Hlm 87-115.
vitamin E terhadap fraksi lipid serum
tikus hiperkolesterolemik [Thesis]. Ward, E., and M. Peterson. 2013. Fifty-five
Semarang : Program Magister Ilmu Percent Of U.S. Dogs And Cats
Biomedik Program Paska Sarjana Overweight In Latest Veterinary.
Universitas Diponegoro. http://www.petobesityprevention.com
(07 September 2013).
Lamanepa. 2005. Perbandingan Profil Lipid
Dan Perkembangan Lesi

Anda mungkin juga menyukai