Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


“EKOSISTEM”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

Moh. Muflihuddin Paputungan 811416048


Novalia Tahir 811416038
Sri Yulinda Datau 811416034
Apriyani Yustika Pakaya 811416053
Oktavianisa Ayuba 811416044
Fikri Ahmad Febrianto Liputo 8114160

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah dengan judul “EKOSISTEM”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini masih
banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis
sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya, Amin.

GORONTALO, 01 OKTOBER 2016

KELOMPOK IV

2
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ...................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 5

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Satuan Mahkluk Hidup Dalam Ekosistem .......................................... 6

2.2 Pengertian Ekosistem .......................................................................... 7

2.3 Komponen Dalam Ekosistem ............................................................. 8

2.4 Pola Makanan Dalam Ekosistem ........................................................ 9

2.5 Jenis-Jenis Ekosistem.......................................................................... 10

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 16

3.2 Saran ................................................................................................... 16

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Didalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ini menunjukkan
semua organisme yang hidup dialam tidak dapat hidup sendiri melainkan harus saling
berinteraksi baik dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam sebuah sistem ditopang
oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup saling
mempengaruhi, sastra berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan disebut ekosistem.
Ekosistem juga menunjukkan adanya interaksi bolak-balik antara makhluk hidup (Biotik)
dengan alam (abiotik).
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional yang didalamnya mengalir energi dan
makanan antara lingkungan fisik abiotik dengan lingkungan biotik. Lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik secara terus-menerus memiliki dampang terhadap satu dan lainnya.
Sehingga menghasilkan suatu hubungan ketergantungan yang kompleks.Hal tersebut dapat
menciptakan keseimbangan alam dalam kehidupan adanya suatu faktor dapat menyebabkan
ketergantungan keseimbangan ekosistem itu akan mengalami perubahan juga.
Fungsi ekosistem menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem.
Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem maka perlu pemahaman lebih dan harus didukung
oleh pengetahuan yang kompresif berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan.
Cabang biologi yang mempelajari ekosistem adalah ekologi, ekologi berasal dari bahasa yunani
yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logis yang berarti liana. Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Dalam ekologi kita akan tau bahwa makhluk hidup sebagai kesatuan atau
sistem dengan lingkungan.
Pembahsan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
penyusunannya yaitu faktor abitotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain, suhu, kelembapan
udara, arah angin, intensitas cahaya, Ph tanah dan tinggi serasah (sampah daun). Faktor biotik
adalah faktor hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu populasi,
komunikasi dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesalahan kompleks.

4
Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor
biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
perubahan-perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena
campur tangan manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana satuan makhluk hidup dalam ekosistem?

2. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?

3. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?

4. Bagaimana pola makanan dalam ekosistem?

5. Apa jenis-jenis ekosistem?

6. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan untuk Sekolah Dasar

2. Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

3. Mengetahui konsep tentang ekosistem

4. Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM

Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat tinggalnya membentuk
suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem. Organisasi makhluk hidup dalam
ekosistem:

1. Individu : satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri

Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.

2. Populasi : sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan tempat tertentu.

Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di kandang.

3. Komunitas : sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal disuatu tempat


tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi komunitas air dan komunitas darat.

- Contoh komunitas air alami : sungai, danau, laut

- Contoh komunitas air buatan : akuarium, waduk, kolam

- Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana

- Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang,

4. Lingkungan : semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.

a. Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidup

b. Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati

5. Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan aktifitas kehidupan.

Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.

6. Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan


timbal balik.

7. Bioma : beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.

Contoh : hutan cemara, hutan jati.

6
8. Biosfer : lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk melangsungkan
kehidupannya

2.2 PENGERTIAN EKOSISTEM

Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan
Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep
yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan
konsep yang berkaitan dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur
ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).

Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan antara struktur
dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan
dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah fungsi dalam definisi
ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui
komponen-komponen ekosistem.

2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam
suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997)

3. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat habitat,


tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga
semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954
dalam Setiadi, 1983 )

4. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling
mempengaruhi (Odum, 1993)

5. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997)

7
6. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang tebentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983)

2.3 KOMPONEN-KOMPONEN DALAM EKOSISTEM


Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan
kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-
hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar
mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang
melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling
penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya
sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari
melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau

8
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan
yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas
dalam peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain
menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.

2.4 POLA MAKANAN DALAM EKOSISTEM


Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya bisa dengan memproduksi
makanan sendiri atau memperoleh dari luar.

1. Organisme Autotrof

Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thropeartinya makanan. Jadi organisme
autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan
organik yang terdapat di lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa
radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam
organisme autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai
produsen/penghasil.

9
2. Organisme Heterotrof

Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thropeartinya makanan. Jadi organisme
heterotrof adalah organisme yang mendapat makanan dari makhluk lain. Di dalam ekosistem
berperan sebagai konsumen dan pengurai.

2.5 JENIS-JENIS EKOSISTEM

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.

1. Ekosistem Akuatik (air)

Ekosistem Air Tawar

Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang
murah, komponen air tawar merupakan daur higrologis dan ekosistem air tawar merupakan
sistem disporsal (pembuangan yang mudah dan murah).

Beberapa faktor pembatas dalam ekosistem air tawar diantaranya:

1. Kejernihan

2. Temperatur

3. Arus

4. Oksigen

5. Garam biogenik dalam air.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang,
dan terpengaruh oleh iklim dancuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam
air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air
tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

Air tergenang. Contohnya: danau, kolam, rawa dan mangrove.

Air mengalir. Contonhya: mata air, aliran sungai, dan selokan.

10
B. Ekosistem Air Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.
Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi,
sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah yang disebut daerahtermoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan
laut tetap subur dan banyak plakton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan
air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai
makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan
wilayah permukaan secara horizontal.

C. Ekosistem Estuari

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki
produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup
diestuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya
antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.

D. Ekosistem Pantai

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.
Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

E. Ekosistem Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.

F. Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.

11
Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antarakarang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut,
dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.

Adapun manfaat terumbuh karang antara lain:

Berperan penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan (sebagai feeding ground,
fishing ground, spanwning ground dan nursery ground)

Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)

Sebagai daya tarik wisata bahari

Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap kalsium yang mengalir dari
sungai ke laut

Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya.

G. Ekosistem Laut Dalam

Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang

dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis

dengan karang tertentu.

H. Ekosistem Lamun

Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup
di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.
Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan
tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan
laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka
juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai
sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

12
2. Ekosistem Terestrial (darat)

A. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-
225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung letak geografisnya.

Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim
yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari,
variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan
tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya
antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

B. Hutan Magrove

Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai
yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan
yang terluas di dunia (2,5 – 3,5 juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari
Brazil).

Adapun fungsi ekologinya yaitu:

Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami), angin, dan badai

Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi

Sebagai penyerap nutrien organik, penahan lumpur, dan perangkap sedimen

Sebagi daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiakan ikan, udang, dan hewan liar
lainnya.

C. Hutan Rawa

Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah. Rawa Sfagnum merupakan
rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk
bukan karena keadaan iklim, tetapi karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-
hutan rawa yang terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan Selatan,
Sumatra Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di Jawa Tengah. Vegetasi yang
dominan adalah enceng gondok, teratai, pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh

13
disini tinggi kurus dan tidak berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya
ditemukan babi hutan, macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung pencakar ular.

D. Sabana

Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di
Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara
lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.

E. Padang Rumput

Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerahtropik ke subtropik. Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas
tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya
antara lain: bison, zebra,singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah,
kangguru, serangga, tikusdan ular.

F. Gurun

Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem
gurun adalah gersang dan curah hujanrendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran
kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia,
semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.

G. Hutan Gugur

Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya
adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).

14
H. Taiga

Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya
adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas
satu spesiesseperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali,
sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

I. Tundra

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat
di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh
tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu,
dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin.

J. Karst (Batu Gamping /Gua)

Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayahYugoslavia. Kawasan karst
di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur
untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-
pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak
dijumpai di ekosistem lain.

3. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi


kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh
ekosistem buatan adalah :

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling ketergantungan,
karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan
lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingungan juga
membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan


timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu
atau temperature, mineral dan gas.

Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1)Organisme Autotrof, adalah
organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang
terdapat di lingkungannya; (2)Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat
membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.

Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida
yang berlebihan dan sebagainya.\

3.2 SARAN

Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat
tinggal kita.

Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pratomo, Suko dan Saefulrohman, Asep dan Nurjahnih, Mimin. 2007.Pendidikan Lingkungan
di SD. Bandung: UPI PRESS.

Pratomo, Suko dan Barlia, Lili. 2006. Basic Pendidikan Lingkungan.Bandung: UPI PRESS.

Terampil. (2010). Modul Pembelajaran IPA untuk kelas IV SD/MI. CV Pustaka Bengawan

STAR. (2002). Biologi untuk SLTP kelas 1. Media Karya Putra.

WAJAR. (2002). LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pu

17

Anda mungkin juga menyukai