Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya, pria dan wanita memiliki ikatan yang tidak dapat
dengan mudah dipisahkan. Terlebih dapat disimpulkan dalam sebuah proses
yang saling keterkaitan. Dalam potensi seks, antara pria dan wanita saling
membutuhkan. Maka sudah seharusnya jika antara pria dan wanita saling
mendukung dalam potensi seksnya, hal ini sangat berkaitan dengan sistim
reproduksi manusia. Pada sistem reproduksi wanita struktur eksterna dan
struktur interna sangatlah penting. Begitu pula pada pria, yang memiliki
struktur tertentu dalam sistem reproduksinya. Namun, apabila terdapat
gangguan-gangguan yang dialami oleh salah satu diantara pria dan wanita,
maka dapat dirumuskan akan faktor-faktor penghambat potensi seks tersebut.
Dalam kasus yang dibahas, mengenai potensi seks dan sistem reproduksi
manusia, juga dibutuhkan suatu pencegahan. Terlebih pada gangguan yang
menghambat kelancaran dari potensi seks tersebut.
Potensi gangguan seksual setiap orang berbeda-beda. Penyebab
gangguan seksual dapat dibagi menjadi dua, yaitu gangguan yang disebabkan
oleh faktor fisik dan faktor psikis. Gangguan seksual yang disebabkan oleh
faktor fisik adalah gangguan seksual akibat adanya gangguan kesehatan,
kebiasaan merokok, kurang berolahraga, faktor genetika, kelainan pada saraf
dan anggota tubuh, konsumsi obat-obatan, dan pengaruh radioterapi.
Gangguan seksual yang disebabkan oleh faktor psikis adalah gangguan akibat
stress, depresi, kelelahan, dan rasa khawatir yang berlebihan.
Gangguan seksual memunculkan keinginan pada diri penderita
untuk melakukan suatu tindakan yang dapat menghilangkan gangguan
tersebut. Salah satu caranya adalah meningkatkan sirkulasi darah. Efek
meningkatkan sirkulasi darah ini terjadi juga pada genital pria. Peningkatan
sirkulasi darah ini akan memperbaiki aktivitas jaringan tubuh sehingga secara
tidak langsung akan memperbaiki fungsi organ.

1
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas permasalahan
yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1 Apa penyebab dan gangguan potensi seks pada wanita dan pria?
1.2.2 Bagaimana cara pencegahannya?
1.2.3 Dan bagaimana cara penyembuhannya?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja


faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan potensi seksual pada pria
dan wanita, serta bagaimana cara pencegahannya dan bagaimana cara
penyembuhan gangguan potensi seks tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
2.1.1 Potensi Seks: kemampuan seseorang untuk memulai mempertahankan
dan menyelesaikan koitus dengan memperoleh kepuasan seksual
terhadapap pasangan kita.
2.1.2 Potensi Seks pada pria dan wantia :
2.1.2.1 Libido
2.1.2.2 Ereksi
2.1.2.3 Ejakulasi (hanya ada pada pria)
2.1.2.4 Orgasme

2.2 Etiologi
2.2.1 Penyebab gangguan potensi seks pada wanita yaitu:
 Gangguan psikis
 Komunikasi seksusal yang tidak baik
 Rangsangan seksual yang tidak efektif
 Suami mengalami disfungsi ereksi (ejakulasi dini)
Penyebabnya disfungsi ereksi karena kelainan fisik seperti :
Diabetes melitus, hyperlipidemia ( kolesterol yang tinggi ), gangguan
fungsi ginjal, gangguan fungsi liver, hipertensi, strooke, kelainan
pada jantung (gagal jantung, penyakit jantung koroner), proses
penuaan, akibat kekacauan hormonal ( resistensi insulin, late onset
hypogonadism ), karena adanya trauma di daerah panggul ( saluran
sistem reproduksi pria ) seperti paska operasi prostat, mengkonsumsi
alkohol, merokok serta mengkonsumsi obat - obat penenang terus
menerus dalam jangka waktu yang lama.
2.2.2 Penyebab gangguan potensi seks pada pria yaitu:
 Gangguan psikis
 Ejakulasi dini

3
 Rangsangan seksual yang tidak efektif
 Banyaknya mengkonsumsi bahan-bahan kimia, seperti rokok,
alkohol dan yang mengandung nikotin
 Gangguan pada pembuluh darah penis (impotensi)

2.3 Macam-Macam Gangguan Potensi Seks


2.2.1 Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini atau dikenal juga dengan istilah ED merupakan
disfungsi seksual yang banyak dialami kaum pria, di samping disfungsi
ereksi, tetapi pada awalnya banyak pria yang mengalami ejakulasi dini
tidak menyadari bahwa itu termasuk gangguan fungsi seksual. Mereka
hanya merasa dan mengeluh pada dirinya sendiri, mengapa
ejakulasinya terlampau cepat terjadi. Ejakulasi Dini ditentukan oleh
mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai
dengan keinginannya.
Dari beberapa sumber diketahui bahwa penyebab ejakulasi dini ada
beberapa hal yakni faktor fisik dan faktor non fisik.
2.2.2.1 Faktor Penyebab Fisik
Beberapa hal yang bersifat fisik dapat menyebabkan
terjadinya ejakulasi dini pada pria, antara lain adanya
perubahan pada kelenjar prostat, penyakit diabetes,
gangguan pada saraf dan karena kegagalan dalam
mengendalikan titik ejakulasi. Pengalaman seksual di masa
muda juga turut memberi andil terjadinya ejakulasi dini.
Seks yang terburu-buru dan pengalaman seks yang tidak
menyenangkan akan memberi respon pada otak untuk
mempercepat proses ejakulasi. Faktor lingkungan juga
berpengaruh terhadap cepatnya terjadi ejakulasi.
2.2.2.2 Faktor Penyebab Non-Fisik
Selain penyebab fisik, faktor-faktor non fisik juga memberi
andil terjadinya ejakulasi dini pada pria. Misalnya,
pasangan wanita sedang menderita sakit, tekanan kerja

4
yang meningkat, masalah keluarga yang belum
terselesaikan, orientasi seksual yang salah, kurang
pengalaman dalam seks, suasana rumah yang tidak
mendukung ketika bercinta, kecemasan, perasaan takut
gagal dan fantasi seks yang berlebihan. Ketakutan atau
kegelisahan juga bisa menjadi penyebab ejakulasi dini.
Beberapa contoh pikiran yang membuat pria berejakulasi
dini adalah perasaan resah tidak bisa memuaskan
pasangannya atau banyaknya pikiran tentang pekerjaan.
Tekanan dari dalam inilah yang justru membuatnya
orgasme lebih awal. Istri yang terlalu bersemangat juga bisa
menyebabkan pria mengalami ejakulasi atau orgasme yang
terlalu cepat.

Demikian dua penyebab utama terjadinya ejakulasi dini. Setidaknya


ada 4 cara mengatasi ejakulasi dini yang bisa anda praktekkan.
Penyembuhan total sebaiknya melibatkan kedua belah pihak.
Komunikasi dan mencari jalan keluar bersama adalah solusi untuk
menyembuhkan penyakit ejakulasi dini.

Beberapa cara menangani ejakulasi dini secara medis antara lain:

1. Konsumsi obat antidepresan, seperti sertralin, 50 mg, 1 kali pada


malam hari, membantu menenangkan saraf yang tegang atau
gugup.
2. Terapi perilaku menggunakan teknik tertentu.

2.2.2 Impotensi

Tidak adanya kemampuan seksual. Laki-laki yang tidak dapat


mencapai ereksi penis atau mempertahankannya dengan rigiditas yang
cukup untuk dapat melakukan hubungan seks secara memuaskan
(Denise Tiran, 2005).

5
Disfungsi Ereksi (Impotensi) adalah disfungsi seksual yang ditandai
dengan ketidakmampuan untuk mengembangkan atau mempertahan-
kan ereksi pada penis selama kinerja seksual. Sebuah ereksi penis
adalah efek hidrolik darah masuk dan dipertahankan dalam tubuh
spons-seperti di dalam penis. Proses ini sering dimulai sebagai akibat
dari gairah seksual, ketika sinyal tersebut dikirimkan dari otak ke saraf
di penis. Disfungsi ereksi ditunjukkan ketika ereksi sulit untuk
menghasilkan. Ada berbagai penyebab peredaran darah, termasuk
perubahan saluran kalium tegangan-gated, seperti dalam keracunan
arsenik dari air minum. Penyebab organik yang paling penting adalah
penyakit jantung dan diabetes, masalah neurologis (misalnya, trauma
dari operasi prostatectomy), insufficiencies hormonal (hipogonadisme)
dan efek samping obat. Impotensi psikologis adalah di mana ereksi
atau penetrasi gagal karena pikiran atau perasaan (alasan psikologis)
daripada kemustahilan fisik; ini agak kurang sering tetapi seringkali
dapat membantu. Terutama di impotensi psikologis, ada respon yang
kuat untuk pengobatan plasebo. Disfungsi ereksi, terikat erat karena
tentang adanya ide konsekuensi kesejahteraan fisik, dapat memiliki
psikologis yang parah.

Ketidakmampuan seorang lelaki untuk mencapai atau


mempertahankan ereksi, terutama dalam melakukan aktifitas seksual
ini biasanya disebabkan oleh kondisi mental yang sedang tertekan.
Berikut ini beberapa penyebab impotensi:
2.2.2.1 Faktor psikis
Stres entah karena fisik atau psikis mampu melelahkan
mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga
tidak terjadi rileksasi otot polos. Akibatnya, ereksi
terganggu.
2.2.2.2 Penyakit infeksi
Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan
kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar
estrogen yang kemudian menimbulkan turunnya libido.

6
2.2.2.3 Usia
Lelaki usia lanjut biasanya mengalami keadaan yang
disebut andropause. Ini adalah masa di mana produksi
testosteron berkurang.
2.2.2.4 Obat-obatan
Obat perangsang, narkotika, dan beberapa obat penurun
tekanan darah dapat mengganggu kemampuan ereksi.
2.2.2.5 Merokok
Banyak penyakit yang diakibatkan karena merokok, selain
dapat memicu kanker paru, merokok juga menyempitkan
pembuluh darah.
2.2.2.6 Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya
penyempitan pembuluh darah dan merusak saraf, termasuk
pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang
menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.
2.2.2.7 Hipertensi
Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh
darah menjadi kaku, sehingga lama kelamaan lumen
pembuluh akan menyempit. Kejadian ini tidak hanya di
bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di
bagian genital. Akibatnya, aliran darah ke genital
berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin terjadi.
2.2.2.8 Kadar kolesterol tinggi
Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh
darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya
pembuluh darah. Penyempitan pada penis menyebabkan
terjadinya kesulitan ereksi.
2.2.2.9 Gangguan saraf
Parkinson, kencing manis, stroke, dapat menyebabkan
menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas

7
neurotransmitter berkurang dan menurunkan rangsang
saraf. Terjadilah gangguan ereksi.
2.2.2.10 Trauma
Trauma yang langsung mengenai daerah kemaluan akan
merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah
yang akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.

Penyembuhan untuk impotensi :

1. Jalani gaya hidup sehat


Penyebab Impotensi salah satunya adalah tidak mengerti hidup
yang sehat. Cara hidup sehat dapat dimulai dengan menghindari
perilaku yang membuka jalan kesana. Menyadari diabetes mellitus
dan kolesterol berbahaya, kontrol glukosa darah dan kolesterol.
Pada penderita diabetes mellitus, harus mengetahui kegiatan
melelahkan seperti seks dapat memperburuk kadar gula darah dan
memperparah penyakitnya.
Hindari kebiasaan merokok, mengkonsumsi narkoba serta
minuman beralkohol. Mejadikan olahraga sebagai kegiatan rutin
seperti renang atau mengembangkan otot di gym. Tingkatkan
emotional intelligence. Seimbangkan jiwa. Jika perlu, sewa
seorang psikolog untuk menumpahkan keluh kesah dan
mendapatkan solusinya.
2. Minta saran dokter untuk obat minum dan suntikan
Obat minum bisa dikonsumsi jika sudah terlanjur impoten tetapi
menurut pengawasan dan saran dokter. Ada tiga jenis obat yang
beredar di Indonesia dan berfungsi memperlebar saluran darah.
Sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).
Ketiga obat ini sama efektifnya, hanya saja Viagra lebih populer.
Obat ini tidak dikonsumsi setiap hari, melainkan hanya di saat akan
berhubungan seks. Selain obat minum, suntikan langsung ke penis
bisa dilakukan yang akan mempertahankan ereksi selama tiga
puluh hingga enam puluh menit.

8
3. Bermain dengan pompa vakum
Penanggulangan yang lebih ekonomis adalah dengan menggunakan
vacuum pump (pompa vakum) yang banyak beredar di toko-toko
alat bantu seks. Dengan memompa penis di dalam tabung. Pompa
ini membuat aliran darah ke dalam penis semakin banyak sehingga
ereksi bisa didapat.
4. Operasi pengalihan pembuluh darah dan implantasi protese-silikon
Cara terakhir mengatasi masalah impotensi ini adalah dengan
operasi. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan. Pertama
dengan mengubah aliran pembuluh darah sebagaimana dilakukan
dalam operasi jantung koroner. Kedua, dengan menyisipkan
protese (alat penyangga) dan silikon ke dalam penis. Penyisipan
protese dan silikon ini tidak akan membuat penis ereksi, hanya saja
ia menjadi lebih kokoh sehingga mampu melakukan penetrasi.
2.2.3 Frigid
Frigiditas adalah sifat dingin khususnya untuk reaksi seksual terhadap
stimulasi fisik pada wanita, keadaan ini disebabkan oleh factor-faktor
psikologis(Denise Tiran, 2005).
Frigid (seks dingin) ketidak mampuan mendapatkan kenikmatan dalam
berhubungan intim akibatnya seorang wanita melaksanakan hubungan
seksual hanyabsebatas kewajiban seorang istri belaka. Dengan
sendirinya segala hal yang dilandasi rasa wajib akan tidak
menyenangkan, bahkan bisa saja hanya merupakan siksaan. Frigid
memengaruhi sekitar 10% populasi wanita. Masalah ini umumnya
bersifat kejiwaan, misalnya karena pendidikan moral yang terlalu kaku
sehingga menabukan seks, konflik dengan pasangan, dll. Pada kasus
yang jarang, frigid bersifat fisiologis seperti masalah hormonal, minum
obat tertentu seperti neuroleptik, obat penenang atau pil tidur.
Identifikasi akar masalah diperlukan untuk mengatasinya dan
menumbuhkan kembali hasrat seksual pasien.
Penyebab terbesar wanita menjadi sedingin es menurut para pakar
adalah faktor psikis. Umumnya masalah psikoseksual merupakan awal

9
mula frigid, sebaliknya jarang sekali penyebabnya medis. Banyak
masalah yang membuat wanita menjadi sedingin es. Seorang wanita
tidak serta merta sebelumnya kehidupan intimnya baik-baik saja.
Frigiditas bisa timbul di tengah pernikahan, karena suatu perasaan
kecewa yang berat terhadap pasangan, merasa dihianati atau ada
kemarahan yang ditutupi. Penyebab frigid lainnya, antara lain :
2.2.3.1 Secara tidak disadarai wanita mengalami ketakutan tidak
diterima oleh pasangannya yang muncul dalam bentuk takut
mendapat kritikan dari pasangannya menyangkut keadaan
tubuhnya dan reaksi seksualnya; kekawatiran wanita akan
dilukai alat genitalnya oleh pasangannya; ketakutan wanita
akan kehamilan sebagai akibat relasi seksual.
2.2.3.2 Kebencian terpendam terhadap pasangannya oleh berbagai
sebab yaitu, terpaksa menika dengan seseorang yang
sebenarnya tidak dikasihi; secara tidak disadari, memendam
rasa dendam pada pria yang mendominasi wanita.
2.2.3.3 Konflik cinta : wanita tersebut sebenarnya mencintai pria yang
bukan suaminya; memiliki kecenderungan lesbianisme yang
bersifat laten; memiliki kecenderungan narsistik, yaitu lebih
mencintai diri sendiri daripada orang lain.
2.2.3.4 Kesulitan keuangan menjadi faktor penyebab frigiditas karena
hampir seluruh energi psikisnya diserap upaya mengatasi
kesulitan tersebut.
2.2.3.5 Kesedihan yang brelanjut dialami wanita sebab faktor di luar
diri ataupun dari dalam dirinya seperti depresi berlanjut yang
dialami wanita tersebut.
2.2.3.6 Terlalu lelah oleh beban kerja dalam keseharian akan membuat
minat terhadap hubungan intim suami istri pun terkikis.
2.2.3.7 Suami yang hanya memperhatikan pencapaian orgasme pada
dirinya dan tidak peduli terhadap orgasme pada pihak istrinya,
artinya langsung tidur, membalikan tubuhnya kearah lain tanpa
memperdulikan istri. Dalam hal ini istri akan merasa hanya

10
dimanfaatkan saja dan tidak memperoleh apapun dari hubungan
intimnya. Ia merasa dieksploitasi, direndahkan, dimanfaatkan
secara sia-sia, tetapi wanita ini takut untuk menolak relasi
seksual yang diinginkan suaminya.
2.2.3.8 Pengalaman psikoseksual terdahulu yang bersifat traumatik,
seperti pernah menjadi korban perkosaan.

Untuk mengatasi wanita frigid, harus dilakukan dengan dua cara yaitu
pengobatan secara mental/psikis dan secara jasmani dengan
memberikan obat-obatan kimia tertentu atau dengan pengobatan
herbal. Pengobatan secara mental adalah dengan konseling untuk
mengembalikan kepercayaan dirinya dan menghapus semua
pengalaman/persepsi buruk tentang hubungan suami-istri. Sedangkan
untuk pengobatan secara fisik bisa dilakukan dengan pemberian
ramuan herbal untuk mengatasi wanita frigid.

2.2.4 Anorgasmia
Ketiadaan orgasme atau anorgasmia menyiratkan bahwa wanita tidak
mengalami kenikmatan puncak saat berhubungan seks, meskipun dia
mungkin mendapatkan kesenangan. Ada kasus-kasus di mana wanita
tidak pernah mencapai orgasme sama sekali (anorgasmia primer),
mencapai orgasme parsial (hanya orgasme clitoral dan bukan vagina),
atau gagal mencapai orgasme karena kesedihan mendalam, trauma atau
sakit melahirkan (anorgasmia sekunder). Perawatan gangguan ini
umumnya melibatkan terapi oleh seorang terapis seks atau psikolog
profesional. Anorgasmia berkaitan dengan hambatan mental pribadi
pasien (misalnya rasa bersalah memperoleh kesenangan seksual) atau
masalah hubungan (misalnya kurangnya komunikasi dengan
suaminya), atau kombinasi kedua faktor tersebut.
Penyebab umum anorgasmia, baik pada pria maupun wanita, adalah
penggunaan obat anti-depressant, terutama selective serotonin reuptake
inhibitor (SSRI). Penyebab lain adalah kecanduan, terutama pada
heroin.

11
2.3 Gangguan
Penyebab-penyebab libido merupakan kekuatan dari dorongan seks,
bila tidak mencapai gairah seks maka dapat mengakibatkan gangguan
potensi seksual pria maupun wanita yang membuat salah satu di antaranya
tidak terangsang oleh pasangan atau tidak mengalami ereksi.
Ereksi adalah proses transformasi penis yang lemah(flaccid)
menjadi organ yang tegang (rigid).

2.4 Pencegahan
Agar terhindar dari jenis-jenis gangguan seksual di atas adalah
dengan cara menjaga kesehatan tubuh dan berpikir positif. Tubuh yang sehat
dan pikiran yang positif adalah pengobatan gangguan seksual paling
mujarab.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari penulisan makalah tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
3.1.1 Penyebab dan gangguan seks pada wanita dan pria sangat dipengaruhi
oleh libido dalam potensi seksual.
3.1.2 Psikis menjadi hambatan utama yang sangat berpengaruh dalam potensi
seksual karena gangguan yang terjadi pada psikis dapat mengakibatkan
komunikasi dan rangsangan seksual menjadi kurang baik bahkan tidak
efektif.
3.1.3 Penyembuhan dalam gangguan seks dapat dilakukan dalam berbagai
cara, seperti terapi seks, pengobatan hingga operasi yang akan
membantu dalam mengatasi gangguan potensi seks misalnya ejakulasi
dini dan disfungsi ereksi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Evelyn, Pearce. 2006. Anatomy And Phsycology. PT Gramedia Pustaka


Utama:Jakarta.

Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Kebidanan. EGC:Jakarta.

Saifuddin, H. 2006. Anatomy Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.


EGC:Jakarta.

http://majalahkesehatan.com/6-gangguan-seksual-pada-wanita/
http://www.smallcrab.com/seksualitas/539-gangguan-fungsi-seksual-pria-
somatopause-dan-male-hypogonadism
http://intanriani.wordpress.com/gangguan-pada-sistem-reproduksi/
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2012/06/19/244/Penyeba
b-Munculnya-Impotensi

14

Anda mungkin juga menyukai