PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun
2014-2019 merupakan dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi,
misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara terencana,
bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota
dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional,
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur turut memberikan
kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam pembentukan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan
peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung melalui
penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan
sinergis dengan sektor lain.
Kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura dicapai
melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja,
pembangunan sarana prasarana, penataan dan pengembangan kelembagaan
pertanian serta dukungan potensi sumber daya alam. Potensi provinsi Jawa Timur
dengan sumberdaya lahan yang mencapai 47.154 km² pada tahun 2013 telah
mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi 38.318.791 jiwa penduduknya
sebagaimana Angka Sementara BPS tahun 2013 menunjukkan sumbangan bagi
pemenuhan kebutuhan nasional pada tahun 2013 : padi sebesar 17,00 persen,
jagung sebesar 31,12 persen, kedelai sebesar 40,80 persen, kacang tanah sebesar
39,83 persen, kacang hijau sebesar 27,48 persen, ubi kayu sebesar 14,12 persen,
ubi jalar sebesar 16,58 persen. Sedangkan pada komoditas buah-buahan 15,46
persen, dan sayuran 22,50 persen (Angka Prognosa Tahun 2013, Kementerian
Republik Indonesia).
Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur masih
dihadapkan pada persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya
jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya kemajuan
1
teknologi dan informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi,
perubahan iklim global, perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat,
kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap
permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, masih
rawannya ketahanan pangan dan energi, masih rendahnya nilai tukar petani dan
kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait, pembangunan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura ke depan menghadapi berbagai tantangan
diantaranya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan
membangun infrastruktur lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna
meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian, memperbaiki dan
meningkatkan kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim
dan pelestarian lingkungan hidup, mengupayakan pencapaian Millenium
Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran,
dan rawan pangan, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta
mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, serta
memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus.
Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai
kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam
dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019 yang selanjutnya memadukan pertumbuhan dan pemerataan,
yaitu : keberpihakan dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan peran
masyarakat dan pemantapan arah perubahan struktur sosial, ekonomi, budaya
yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019 dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat yang
penyusunannya memperhatikan Perencanaan pembangunan pertanian kedepan
yang disusun atas dasar Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Undang - Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun
2006 Tentang tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Surat
Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
2
Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor :0259/M.PPN/1/2006 yang
mengamanatkan adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran
daerah, baik pada aspek proses dan mekanisme maupun tahapan musyawarah
perencanaan pusat dan daerah.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara menyusun renstra dan data apa saja yang
dibutuhkan dalam penyusunan Rencana strategi Satuan kerja perangkat daerah
(RENSTRA SKPD) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019.
3
2. PEMBAHASAN
4
meliputi Kabupaten Tulungagung, Kediri, Lumajang, Jember, Nganjuk, Madiun,
Ponorogo, Ngawi, Bangkalan dan 2 kota yaitu Kota Kediri dan Kota Madiun.
Sedangkan kabupaten dan kota lainnya merupakan dataran rendah , dengan
ketinggian di bawah 45 meter di atas permukaan laut yang terdiri dari 15
kabupaten dan 4 kota.
Selama ini, pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih berbasis
pada ketersediaan lahan, pertumbuhan produktivitas masih mengalami
peningkatan yang cenderung melambat, sehingga kontribusi pertanian Jawa Timur
terhadap perekonomian nasional semakin menurun. Penyebab utamanya adalah,
alih fungsi lahan pertanian dari beberapa kegiatan ekonomi yang masih terus
berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan pertanian setiap tahun berubah
peruntukannya.
Perkembangan potensi lahan pertanian di Jawa Timur menurut data Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 seluas 2.343.594 hektar
yang jenis pemanfaatannya meliputi lahan sawah dan lahan kering. Lahan
pertanian secara fisik dapat ditanami padi dengan sistim genangan dan palawija /
tanaman pangan lainnya. Luas lahan sawah Jawa Timur 1.173.449 hektar terdiri :
sawah irigasi teknis, setengah teknis, sederhana, desa/non PU dan tadah hujan
serta sawah lainnya (pasang surut, lebak, dan polder). Sedangkan lahan pertanian
bukan sawah seluas 1.168.133 hektar. Luas areal lahan sawah beririgasi selama
lima tahun tertinggi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada tahun 2011
dan tahun 2012. Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan perubahan
jenis sawah melalui Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lahan Irigasi 803.845,45
Ha, Lahan Tidak Beririgasi 214.402,53 Ha Total 1.017.887,98 Ha).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 dijelaskan bahwa potensi pertanian di Jawa Timur
menurut RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 meliputi pertanian
lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura dengan total luas rencana
sawah seluas 1.806.272 hektar dengan rencana penggunaan lahan untuk pertanian
lahan basah berupa sawah beririgasi teknis dengan luas sekurang-kurangnya
957.239 hektar atau 20,03% dari luas Jawa Timur dengan peningkatan jaringan
5
irigasi semi teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis yang tersebar di masing-
masing wilayah sungai. Rencana pengembangan pertanian lahan kering di wilayah
provinsi Jawa Timur ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 hektar
atau 17,76% dari luas Jawa Timur yang diarahkan pada daerah-daerah yang belum
terlayani oleh jaringan irigasi.
6
tanaman pangan dan hortikultura karena dampaknya yang signifikan dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura.
7
Selanjutnya tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :
2. Menentukan arah pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sekaligus
sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan pertanian;
3. Mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Timur;
4. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar
daerah, antar pusat dan daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintahan.
5. Sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan
sumberdaya sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sehingga memudahkan monitoring dan
evaluasi awal sampai akhir pelaksanaan program.
8
8. Pengembangan SDM petugas melalui pembinaan teknis PPHP dan
Penerapan sistem jaminan mutu;
9. Pemberdayaan petani;
10. Penguatan Kelembagaan petani.
9
1. Pengembangan Sistem Agribisnis Melalui Cooperatif Farming
2. Pengembangan Kualitas dan Mutu Produk Melalui Sistem Good
Agricultural Practices (GAP)
3. Peningkatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
4. Peningkatan Standar Mutu Produk
5. Peningkatan Pemasaran Produk-Produk Komoditas
6. Pengembangan Kerjasama Antar Daerah
7. Pengembangan Kebun Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
8. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan
10
Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 merupakan alat ukur keberhasilan
kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program-
program pembangunan di Jawa Timur pada kurun waktu 2014-2019. Penetapan
indikator kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
11
3. PENUTUP
12