Anda di halaman 1dari 6

RS GADING MEDIKA

Kesembuhan Dan Kepuasan Anda Adalah Kebanggaan Kami


Jl. Citandui No. 34 Kode Pos 38221 Telp. (0736) 5500938 Bengkulu
email : gadingmedikars@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT GADING MEDIKA


NOMOR: 046/SK-KEB/DIR.RSGM/VIII/2019
Tentang
PEMBENTUKAN TIM FARMASI DAN TERAPI
PADA RUMAH SAKIT GADING MEDIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT GADING MEDIKA


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan obat RS
Gading Medika, maka perlu dibentuk tim yang bertugas
merumuskan kebijakan, evaluasi, pemilihan dan pemakaian obat di
rumah sakit,
b. bahwa agar tujuan peningkatan mutu pelayanan di RS Gading
Medika dapat terlaksana dengan baik, perlu dibentuk Tim farmasi
dan Terapi pada RS Gading Medika yang ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RS Gading Medika.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Thun
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/068/2010 tentang Kewajiban menggunakan
Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah;
5. Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04/I/2790/II tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;
6. Juklak Dirjen Yanmed 0428/1989 dan Juknis Dirjen Yanmed
1467/1989 tentang Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi di
Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan direktur RS Gading Medika pembentukan tim farmasi
dan terapi RS Gading Medika.

PERTAMA : Keputusan Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi di RS Gading


Medika sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Rim


Farmasi dan Terapi RS Gading Medika dikalsanakan oleh pimpinan
rumah sakit dalam hal ini adalah Direktur RS Gading Medika.
KETIGA : Tugas dan Ruang Lingkup
1. Memberi nasehat kepada staf medis dan administrasi Rumah
Sakit untuk seluruh masalah yang berkaitan dengan
penggunaan obat-obatan
2. Mendefinisikan kategori obat-obatan yang digunakan Rumah
Sakit dan menentukan kategori spesifik untuk setiap obat
3. Memberi masukan kepada Unit Farmasi didalam
mengembangkan dan meninjau kebijaksanaan tata tertib, dan
perturan penggunaan obat-obatan di Rumah Sakit
4. Meninjau penggunaan obat-obatan / Drug Utilization Review di
Rumah Sakit dan mendorong pelaksanaan Standar Terapi
secara Rasional
5. Mengumpulkan dan meninjau laporan tentang efek samping
obat (ESO)
6. Mengembangkan dan menyebarkan materi dan program
pendidikan yang berkaitan dengan obat-obatan kepada
anggota staf medis dan perawatan
Peran Khusus
1. Perintah pemberhentian pemesanan secara otomatis untuk
obat-obatan yang berbahaya (Automatik Stok Order)
2. Membuat daftar untuk obat-obatan gawat darurat
3. Program untuk pelaporan adanya reaksi efek samping obat
(MESO)
4. Tinjauan penggunaan obat-obatan (Drug Utilization)

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bengkulu
Pada Tanggal : 12 Agustus 2019
Direktur
RS Gading Medika

dr.Prionoto
NIK. 00.6819.002
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GADING MEDIKA
Nomor : 046/SK-KEB/DIR.RSGM/VIII/2019
Tanggal : 12 Agustus 2019
Tentang : Pembentukan Tim Farmasi dan Terapi RS Gading Medika

Penanggung Jawab : dr. Prionoto


Ketua : dr. Harleni Kartika, Sp.PD
Sekretaris : Pudi Ihsana Dwi Putri, S.Farm., Apt
Anggota : dr. Ikhsan Triadi, Sp.A
dr. Sora Melisa
drg. Mulya Yesti
Mardhiyah Fithriana Mufti, S.Farm., Apt
Abdul Gani, S.Farm., Apt
Yulinda, S.Farm., Apt
Randy Mario A., Amd.Kep
Rati Desta Gutamuda, Amd.Keb

Ditetapkan di : Bengkulu
Pada Tanggal : 12 Agustus 2019
Direktur
RS Gading Medika

dr.Prionoto
NIK.00.6819.002
LAMPIRAN SURAT PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR : 046/SK-KEB/DIR.RSGM/VIII/2019
TANGGAL : 12 Agustus 2019

Pengertian
Komite Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara
para staff medis dengan farmasi sehingga anggotanya terdiri dari para dokter yang mewakili
spesialisasi – spesiliasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit,
serta tenaga kesehatan lainnya.
Ketua komite farmasi dan terapi dipilih dari dokter yang ada jika ada ahli Farmakologi
klinik maka sebagai ketua. Sekretaris Apoteker dari IFRS. Mengadakan rapat secara teratur
sedikitnya 2 (dua) bulan sekali. Untuk RS besar 1(satu) bulan sekali.

1. Tujuan
Menerbitkan kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya.
Melengkapi staff fungsional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan.

2. Kebijakan
a. Mengatur penggunaan obat dirumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Memberikan rekomendasi pada pimpinan Rumah Sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional.
c. Khusus untuk pasien kelas tiga agar menggunakan obat generik.

3. Landasan Hukum
a. KEPMENKES no. 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang standar pelayanan farmasi.
b. Peraturan Presiden RI no 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
c. KEPMENKES no. 631/Menkes/SK/IV/2015 tentang pedoman peraturan internal staff
medis di rumah sakit.

4. Kewajiban Komite Farmasi dan Terapi


a. Memberikan rekomendasi pada pimpinan rumah sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan pengunaan obat secara rasional.
b. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah sakit,
penggunaan obat antibiotik dan lain - lain.
c. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat terhadap
pihak – pihak yang terkait.
d. Melaksanakan pengkaijan pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan umpan
balik atas hasil pengkajian tersebut.

5. Pedoman Pembuatan Formularium


a. Membuat Formularium di rumah sakit berdasarkan efek terapi keamanan serta harga
obat dan juga harus meminimalisasi duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk
yang sama.
b. Mengajukan Formularium kepada Wadir Pelayanan.
c. Mengevaluasi untuk produk baru dan merevisi formularium tiap 3 tahun sekali.
d. Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan –
kebijakan dan peraturan – peraturan mengenai obat dirumah sakit sesuai peraturan yang
berlaku.
e. Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat dirumah sakit dengan mengkaji Medical
Record dibandigkan dengan standar diagnosa dan terapi (tinjauan ini dimaksud untuk
meningkatkan secara terus menerus penggunaan secara rasional).
f. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.
g. Menyebar luaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf medis dan
perawat.

6. Struktur Organisasi Komite Farmasi dan Terapi


Penanggung Jawab : dr. Prionoto
Ketua : dr. Harleni Kartika, Sp.PD
Sekretaris : Pudi Ihsana Dwi Putri, S.Farm., Apt
Anggota : dr. Ikhsan Triadi, Sp.A
dr. Sora Melisa
drg. Mulya Yesti
Mardhiyah Fithriana Mufti, S.Farm., Apt
Abdul Gani, S.Farm., Apt
Yulinda, S.Farm., Apt
Randy Mario A., Amd.Kep
Rati Desta Gutamuda, Amd.Keb

7. Fungsi dan Ruang Lingkup


a. Mengembangkan formularium di Rumah Sakit dan merevisinya. Pemilihan obat untuk
dimasukkan dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi secara subjektif,
terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat dan juga harus meminimalkan duplikasi
dalam tipe obat, kelompok dan produk obat yang sama.
b. Komite Farmasi dan Terapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk
obat baru atau dosis obat yang disusulkan oleh anggota staf medis.
c. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di Rumah Sakit
d. Membantu instalasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan – kebijakan dan
peraturan – peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit sesuai peraturan yang
berlaku secara lokal maupun nasional.
e. Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan mengkaji medical
record dibandingkan dengan standar diagnosa dan terapi. Tinjauan ini dimaksudkan
untuk meningkatkan secara terus – menerus penggunaan obat secara nasional.
f. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.
g. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf medis dan
perawat.

8. Tugas Apoteker Dalam Komite Farmasi dan Terapi


a. Sebagai Sekretaris.
b. Menetapkan jadwal pertemuan.
c. Mengajukan / menyusun acara yang akan dibahas dalam pertemuan.
d. Menyiapkan dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan dalam
pertemuan.
e. Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan kepada Wadir
Pelayanan Medis.
f. Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh Wadir Pelayanan Medis kepada
seluruh pihak yang terkait.
g. Melaksanakan keputusan – keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan

Anda mungkin juga menyukai