Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dakwah merupakan suatu hal yang penting dalam pergerakan islam di

dunia. Setiap muslim wajib untuk berdakwah, menyeru kepada kebajikan dan

mencegah kepada kemunkaran. Sebagaimana firman Allah SWT : “Dan

hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada

kebajikan,menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar.

Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron:104) Menurut

Hamka (1982), dakwah bukan hanya dilakukan dengan ucapan, tetapi dapat

dilakukan dengan, perbuatan, tingkah laku, ramah-tamah, dan kasih sayang.

Dakwah dapat dilakukan di mana saja, seperti di masjid, rumah, lingkungan

masyarakat, kampus, dan lain-lain. Dalam makalah ini hanya akan diterangkan

tentang dakwah dalam keluarga, lingkungan masyarakat dan kampus.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu dakwah?


2. Apa saja ruang lingkup ilmu dakwah?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU DAKWAH

Untuk lebih memahami pengertian Ilmu Dakwah, maka terlebih dahulu

akan dijelaskan pengertian dua kata yang terkait, yaitu ilmu dan dakwah. Kata

ilmu berasal dari bahasa arab, yaitu ‘Alima – Ya’lamu – ‘Ilman yang berarti :

Mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa inggris disebut Science, dari

bahasa latin Scienta (Pengetahuan). Sedangkan pengertian ilmu yang terdapat

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “Pengetahuan tentang suatu

bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang

dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang

(pengetahuan) itu”.

Ashley Montagu, guru besar Antropologi di Rutgers University

menyimpulkan bahwa Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu system

yang berasal dari pengamatan, study dan percobaan untuk menentukan hakikat

prinsip tentang hal yang sedang dikaji. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa

ditegaskan ilmu adalah “Sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda,

syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, Universal, obyektif, dapat

diukur, terbuka dan kumulatif”. Dari sini dapat dirumuskan bahwa Ilmu adalah

sebagian pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan

pemikiran, dapat diperiksa dan ditelaah (di pahami) secara Kritis oleh setiap orang

yang ingin mengetahui nya.

2
Adapun kata Dakwah secara etimologis berasal dari bahasa Arab , da’a –

yad’u – da’watan, artinya menurut bahasa adalah “Seruan, panggilan, ajakan,

undangan, permintaan”.

Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, M.A. mendefinisikan dakwah sebagai

“Seruan atau ajakan kepada Keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak

baik kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun

masyarakat”

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapatlah dipahami bahwa

dakwah pada dasarnya mengajak, yakni menyadarkan, mengarahkan, dan

membimbing manusia agar berbuat sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam

tanpa adanya paksaan. Dakwah merupakan suatu aktivitas mengajak pada orang

lain dalam bentuk lisan, tulisan, maupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran

islam, yang dilakukan secara sadar dalam berbagai metode sebagai upaya

mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari kondisi tidak baik

kepada yang lebih baik, sehingga dapat meraih kebahagiaan hidup didunia dan di

Akhirat.

Dari pengertian ilmu dan dakwah di atas dapat dikatakan Ilmu dakwah itu

merupakan suatu bidang ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik

perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan

ajaran islam.

3
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU DAKWAH

Ilmu Dakwah juga memiliki beberapa Ruang Lingkup pembahasan di

antaranya:

1. Materi Dakwah (maaddah al-Dakwah); yang meliputi bidang akidah, syariah

(ibadah dan mu’amalah) dan Akhlak. Semua materi dakwah ini bersumber dari

Al-Qur’an, As-Sunnah Rasulullah Saw, hasil ijtihad ulama, sejarah peradaban

Islam.

2. Subjek Dakwah (Da’i); orang yang aktif melaksanakan kegiatan dakwah

kepada masyarakat. Da’I ada yang melaksanakan dakwahnya secara individu

ada juga yang berdakwah secara berkelompok.

3. Objek Dakwah (Mad’u); adalah masyarakat atau orang yang didakwahi, yakni

orang yang diajak ke jalan Allah agar selamat dunia dan akhirat.

4. Metode Dakwah (Thariqoh al-Dakwah); yaitu cara atau strategi yang harus

dimiliki oleh da’I, dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya.

5. Media dakwah (Wasilah al-Dakwah); adalah media atau instrument yang

digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada

mad’u. Seperti TV, Radio, Surat Kabar, Majalah, Buku, Internet, Handphone

dan lain sebagainya.

6. Tujuan Dakwah (Maqashid al-Dakwah); adalah tujuan yang hendak dicapai

oleh kegiatan dakwah. Adapun tujuan dakwah yang dimaksud adalah agar

manusia mematuhi ajaran Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

4
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ilmu merupakan pengetahuan, sementara dakwah adalah kegiatan dalam

mengajak orang kejalan allah, dengan kata lain Ilmu dakwah itu merupakan suatu

bidang ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang

lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan ajaran islam.

Ilmu dakwah memiliki beberapa ruang lingkup yaitu materi dakwah, subjek

dakwah, objek dakwah, metode dakwah, media dakwah serta tujuan dakwah.

SARAN

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dibuka kritik dan saran

yang membangun guna menjadikan makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah

ini bermanfaat bagi pembaca.

5
DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Masturi, Ade dan Rubiyanah. 2010. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Sinar Grafika Offset

Anda mungkin juga menyukai