Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH ATRIBUT PRODUK SARI APEL TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN METODE IPA (IMPORTANCE


PERFORMANCE ANALYSIS) DAN METODE CSI (CUSTOMER
SATISFACTION INDEX) DI UKM BROSEM

Proposal Skripsi

Oleh
NIKE SHELVI YANNA SARI
105100300111045

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman yang berasal dari daerah
subtropis. Di Indonesia beredar dua jenis apel, yaitu apel impor maupun apel
lokal. Pemanfaatan dan peningkatan nilai ekonomis terhadap apel lokal dapat
dilakukan melalui diversifikasi produk. Salah satu produk olahan apel yang
cukup dikenal yaitu sari apel. Sari apel merupakan salah satu pengolahan
produk berbasis pertanian yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan
apel. Dalam pembuatan sari apel sebagaian besar produsen sari apel
menambahkan bahan-bahan tambahan sebagai pengawet serta melakukan
proses pasteurisasi (Sari, Susilo dan Sumarlan, 2012).
UKM Brosem merupakan salah satu dari UKM yang memasok produksi
sari apel. Pesatnya perkembangan teknologi semakin banyak inovasi dalam
pengembangan produk yang sebanding lurus dengan semakin banyaknya
pesaing produk sari apel. Berikut merupakan nama UKM pesaing yang
memproduksi produk sejenis.
UKM Produk
Echa Agro Industri Sari Apel
Kembang Tirta Barokah Sari Apel
Jenang Apel
Mandiri Jenang Apel
Sari Apel
Sambal Apel
Bagus Agriseta Mandiri Sari Apel
Jenang Apel
Keripik Apel
Arum Sari Sari Apel
Jenang Apel
Sumber : Koperindag kota batu (2011)

Salah satu perusahaan yang menjadi pesaing terberat adalah PT.


Agrokusuma Wisata. Hal ini dikarenakan PT. Kusuma Agrowisata berperan
sebagai pionir sekaligus leader market di pasar produk apel olahan (Andria,
2001). Dapat dilihat berdasarkan data permintaan UKM brosem pada tahun 2011
bulan september total pemesanan sari apel sebesar 30.000 dus. Satu dus sari
apel berisi 40 gelas yang berukuran 120 mili, angka tersebut tergolong kecil
dibandingkan jumlah permintaan produk Siiplah yang diproduksi oleh PT.
Agrokusuma Wisata. Berdasarkan koran suara merdeka tanggal 01 september
2011, menyatakan PT. kusuma agrowisata kota batu dalam sehari mampu
memproduksi sari apel sebanyak 17.000 kardus yakni kemasan isi 120 ml, yang
dalam tiga hari sudah memproduksi lebih dari 40.000 kardus akan tetapi jumlah
tersebut masih belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, hal ini menunjukkan
bahwa permintaan pasar PT. Agrokusuma Wisata melebihi dari jumlah produksi
yang dihasilkan.
Dalam dunia usaha dituntut untuk tanggap terhadap situasi pasar yang
terjadi, dimana makin banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
Sehingga diperlukan upaya perbaikan atribut produk guna meningkatkan
penjualan sari apel. Salah satu cara untuk meningkatkan penjualan suatu produk
di pasaran yakni dengan cara menciptakan dan memelihara atribut produk. UKM
Brosem dituntut untuk menciptakan dan memelihara atribut khususnya terkait
dengan mutu/kualitas produk sari apel agar mampu bersaing dengan kompetitor
yang memiliki produk sejenis.
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
kosumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut produk
meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut
produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan
manfaat yang akan diberikan (Kotler, 2004). Semakin tinggi atibut produk, maka
semakin tinggi kemampuan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen (Netemeyer, et al, 2004).
Kotler dan Keller (2007), menyatakan bahwa suatu produk yang dapat
menjalankan fungsinya sesuai dengan pernyataan dan bebas dari penyimpangan
disebut sebagai produk yang mutu. Mutu atau kualitas merupakan keseluruhan
fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan
produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan ataupun tersirat.
Pengukuran terhadap kualitas produk dapat diukur melalui dimensi-
dimensi kualitas produk. Garvin dalam Umar (2000), mengelompokan dimensi
kualitas menjadi delapan. Dimensi kualitas tersebut meliputi performance,
feature, reliabilitas, durability, serviceability, aesthetic, conformance, dan
perceived quality. Pendapat mengenai masing-masing dimensi dapat berbeda
antar konsumen. Salah satu penyebabnya adalah pendapat tersebut bersifat
subjektif, tergantung pada bagaimana persepsi konsumen terhadap produk
tersebut. Menurut Sumarwan (2004), perbedaan tersebut dapat melibatkan
adanya perbedaan persepsi yang bersifat subjektif pada masing-masing
konsumen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran mengenai kepuasan
terhadap atribut dari masing-masing dimensi tersebut menurut konsumen.
Berdasarkan permasalahan tersebut ingin diketahui tingkat kepuasan
konsumen terhadap atribut produk sari apel serta atribut sari apel mana yang
diangap penting ,dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Beberapa metode
untuk menganalisis data adalah SEM (Structural Equation Modeling Methods),
regresi linier, IPA (Importance Performance Analysis) dan Customer Satisfaction
Index (CSI). Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPA
(Importance Performance Analysis) dan Customer Satisfaction Index (CSI).
Kelebihan metode IPA dibandingkan dengan metode lain yakni prosedur dari
metode yang digunakan cukup sederhana, pengambian kebijakan dapat dengan
mudah menentukan prioritas kegiatan yang harus dilakukan dengan sumberdaya
terbatas, dan metode IPA cukup fleksibel untuk diterapkan pada berbagai bidang
(Isfanari 2011). Kelebihan dari alat analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
yaitu efisien (tidak hanya indeks kepuasan tapi sekaligus memperoleh informasi
yang berhubungan dengan atribut yang perlu diperbaki, mudah digunakan dan
sederhana, penggunaan skala yang memiliki sensitivias dan reliabilitas yang
cukup tinggi (Immanuel, 2011).

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang pada penelitian ini maka dapat dirumuskan


masalahnya yakni:
1. Atribut sari apel mana yang harus diperbaiki dan dipertimbangkan untuk
meningkatkan penjualan berdasarkan metode Importance Analysis
Performance (IPA)?
2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen dengan atribut produk sari apel
UKM Brosem dengan metode Customers Satistifaction Index (CSI)?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah:
1. Menentukan atribut produk sari apel mana yang harus diperbaiki dan
dikembangkan di UKM Brosem berdasarkan metode Importance Analysis
Performance (IPA)
2. Mengetahui tingkat kepuasan konsumen dengan atribut produk sari apel
UKM Brosem berdasarkan Metode Customers Satistifaction Index (CSI)

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Memberikan informasi mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap
atribut produk sari apel UKM Brosem
2. Memberikan masukan kepada perusahaan mengenai atribut produk sari apel
yang harus diperbaiki dan dikembangkan di UKM Brosem untuk
meningkatkan penjualan
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri Sari apel

Sari buah merupakan cairan yang diperoleh dari buah-buahan yang sehat
dan masak dan digunakan sebagai minuman segar. Sebagaian bersar sari buah
dikehendaki berpanampakan keruh, misalnya sari buah jeruk, tomat, mangga,
dan sebagian diinginkan dalam keadaan jernih misal sari buah anggur dan apel
(Anonimous, 2013). Sari apel merupakan salah satu produk yang memiliki umur
simpan rendah, apabila disimpan pada suhu ruang. Oleh karenanya, hampir
sebagian besar produsen sari apel menambahkan bahan-bahan tambahan
sebagai pengawet dan melakukan pasteurisasi. Pengawetan sari buah apel saat
ini menggunakan pasteurisasi termal dengan pemanasan sari buah pada suhu
76–870 C (Sari, Susilo dan Sumarlan, 2012).
Proses pembuatan sari apel yakni buah diparut dan diambil sarinya.
Pembuatan sari buah mengunakan bahan tambahan yakni berupa gula asam
sitrat dan asam askorbat atau vitamin C (Anonimous, 2013). Bahan tambahan
tersebut dicampur dengan Air, dan sari buah dimasukkan kedalam tangki mixing
dan dipanaskan hingga ±65°C. Suhu campuran diatas dinaikkan hingga ±110°C.
Pendinginan hingga ±80°C. Setelah didingankan, sari buah disaring
menggunakan filter 5 mikron dan siap dikemas. Sari buah dikemas kedalam
gelas/botol pada suhu ±75°C. Setelah tutup terpasang, produk dicuci dengan air
dingin. Dikemas kedalam karton dan produk siap didistribusikan (Donni, 2008)

2.2 Perilaku konsumen


Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan individu yang secara
langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang
serta jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (Tjiptono, 2005). Perilaku konsumen
terbagi menjadi dua bagian, yakni perilaku yang tampak, variabel-variabel yang
antara lain jumlah pembelian, waktu, dan bagaimana konsumen melakukan
pembelian. Yang kedua adalah perilaku yang tak tampak, variabel-variabelnya
antara lain adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan
kepemilikan oleh konsumen (Umar, 2005)
Keputusan pembelian mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk
memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan
objektif serta sasaran-sasaran yang menentukan keuntungan serta kerugiannya
masing-masing. Definisi dari keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Nugroho,
2003). Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu
pengenalan masalah, mencari informasi , evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pembelian. Model ini menekankan bahwa proses
pembelian bermula pada saat sebelum pembelian dan berakibat pada perilaku
sesudah pembelian. Konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan
atau ketidak puasan (Simanora, 2003).

2.3 Atribut Produk

Atribut merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh


konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut
produk adalah sekumpulan komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang
menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan oleh pembeli (Eka, 2008). Atribut kualitas adalah atribut –atribut
spesifik untuk masing-masing produk yang akan menghilang ketika produk
dikonsumsi dan tidak dapat diubah tanpa mengubah sifat dari produk itu sendiri
(Flavian C, 2006).
Atribut kualitas dianggap lebih rasional dan obyektif karena atribut itu
merupakan stimulus yang dapat diterima oleh panca indera, meliputi ukuran,
warna, rasa, atau aroma (Prasetijo dan Ihalauw, 2005). Kualitas produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya”.Bila suatu produk
telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan sebagai produk yang
memiliki kualitas yang baik. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008)
adalah:
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari
sebuah produk, seperti halnya pada proses produksi yang menjamin kualitas
produk dengan adaanya proses sanitasi.
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk
yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka
semakin besar pula daya produk.
3. Conformance (Kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar
dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak
ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen
terhadap produk.
5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk,
penampilan produk yang berkaitan dengan warna dari produk sari apel.
7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena
terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan
informasi atas produk yang bersangkutan. Kesan kualitas yang berhubungan
erat dengan produk dengan mencantumkan kandungan gizi yang baik pada
produk serta telah teruji klinis tidak adanya bakteri patogen yang terdapat
didalam produk.
8. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta
kompetensi dan keramahtamahan staf layanan..

2.4 Importance Performance Analysis

Teknik ini menggambarkan rata-rata dari tingkat kepentingan dan kinerja


suatu produk yang dituangkan dalam sebuah diagram yang menunjukkan
kombinasi atribut-atribut produk tersebut yang berdampak pada kepuasan
konsumen. Dalam metode ini diperlukan pengukuran tingkat kesesuaian untuk
mengetahui seberapa besar pelanggan merasa puas terhadap kinerja
perusahaan (Nugraha, Harsono dan Adianto, 2014). Importance Performance
Analysis (IPA) menghitung tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut produk.
Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode IPA dapat memberikan
gambaran tentang atribut yang harus dipertahankan, ditingkatkan dan berlebihan
melalui kuadran dalam diagram kartesius (Harnasari, 2009).
Diagram IPA merupakan suatu ruang yang dibagi atas empat bagian dan
masing-masing bagian dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak
lurus pada titik-titik (a,b). Titik tersebut diperoleh dari rumus (Harnasari 2009):
Xi
a =∑ (1)
𝑘
Xi
b =∑ 𝑘
(2)

Keterangan:
a = Batas sumbu X (tingkat kinerja)
b = Batas sumbu Y (tingkat kepentingan)
k = Banyaknya atribut yang diteliti
Hubungan antara tingkat kinerja (X) dan kepentingan (Y) yang diperoleh
dari responden dapat diinterpretasikan oleh Diagram Importance Performance
Analysis yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Penting I II
Perioritas Pertahankan
Utama Prestasi

Kepentingan
III IV
Prioritas Berlebihan
Kurang
Rendah
Penting

Gambar 2.1 Diagram Importance and Performane Analysis


Sumber: Rangkuti (2006)

Masing-masing kuadran pada gambar menunjukkan keadaan yang


berbeda (Rangkuti, 2006):
1) Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran I memuat atribut yang dinilai penting namun pelaksanaan kinerja
atribut masih rendah. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen masih
rendah sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerja dari atribut produk.
Atribut pada kuadran I memiliki prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya
oleh perusahaan.
2) Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran II memuat atribut yang dinilai penting dan kinerja atribut yang sesuai
dengan yang dirasakan oleh konsumen. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan
konsumen dinilai relatif tinggi sehingga perusahaan perlu mempertahankan
atribut yang ada pada kuadran II.
3) Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kuadran III memuat atribut yang kurang penting dengan pelaksanaan yang
tidak terlalu baik. Pada kuadran ini, peningkatan variabel perlu diperhatikan
kembali karena pengaruhnya yang tidak terlalu besar terhadap kepuasan
konsumen. Atribut yang berada pada kuadran III memiliki prioritas rendah
untuk diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan.
4) Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran IV memuat atribut yang dianggap kurang penting pengaruhnya bagi
konsumen, akan tetapi kinerjanya dinilai berlebihan. Selain itu, atribut yang
berada pada kuadran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat
menghemat biaya.

2.5.1 Customer Satisfaction Index (CSI)

Pengukuran terhadap indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction


Index) diperlukan karena hasil dari pengukuran tersebut dapat digunakan
sebagai acuhan untuk menentukan sasaran-sasaran ditahun-tahun mendatang
tanpa adanya indeks kepuasan pelanggan tidak mungkin top manajement dapat
menentukan target dalam peningkatan kepuasan pelanggan (Irwan, 2003).
Pengukuran terhadap indeks kepuasan pelanggan juga digunakan untuk
mengetahui besarnya indeks kepuasan yang dihasilkan oleh suatu produk.
Sesuai dengan pendapat Riandina dan Suryana (2006),
Customer Satisfaction Index digunakan untuk mengetahui tingkat
kepuasan konsumen pengunjung secara menyeluruh dengan melihat tingkat
kepentingan dari atribut-atribut produk/jasa. Menurut Sukardi dan Cholidis
(2006), tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dibagi kedalam lima
kriteria kepuasan. Kriteria tersebut tercantum dalam Tabel 2.2
Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Kepuasan Konsumen
Nilai CSI Kriteria CSI
0,81 – 1,00 Sangat Puas
0,66 – 0,80 Puas
0,51 – 0,65 Cukup Puas
0,35 – 0,50 Kurang Puas
0,00 – 0,34 Tidak Puas
Sumber : Sukardi dan Cholidis (2006)

2.6 PenelitianTerdahulu
Santoso, dkk (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi
Konsumen Terhadap Kualitas Bakpao Telo dengan Metode Importance
Performance Analysis”. Peneliti menggunakan teknik accidental sampling
sebanyak 75 orang berdasarkan time function lalu dianalisa dengan metode
Importance Performance Analysis. Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur
pengukuran tingkat kepuasan pelanggan adalah dimensi kualitas produk yang
dijabarkan dalam bermacam-macam atribut. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, atribut-atibut dalam dimensi kualitas produk bakpao telo yang dianggap
penting oleh konsumen di antaranya: bentuk bakpao, kecepatan pelayanan
pembelian, iklan atau promosi, masa kadaluarsa, terdaftar pada Departemen
Kesehatan, jaminan halal, tekstur bakpao, keragaman rasa bakpao, rasa bakpao,
jaminan keamanan pangan (HACCP) dan kandungan gizi. Berdasarkan persepsi
konsumen, kualitas bakpao telo mendekati kualitas harapan yang dilihat dari
besarnya rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 93,66%.
Penelitian mengenai pengukuran kualitas suatu produk telah dilakukan
oleh beberapa peneliti. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas perlu diketahui
agar dihasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Penelitian
mengenai pengukuran kualitas pelayanan di bidang pangan telah dilakukan oleh
Tzeng dan Hung (2011). Penelitian yang berjudul “Applying Importance-
Performance Analysis as a Service Quality Measure in Food Service Industry”.
Penelitian ini fokus terhadap restoran, pengumpulan data dilakukan dengan
metode survei dan menggunakan skala Likert terhadap lima dimensi kualitas
yaitu tangibles, responsiveness, reliability, assurance dan empathy. Hasil 500
responden menunjukan bahwa kebersihan fasilitas restoran, kesesuaian
kebutuhan konsumen, pemberian perhatian personal kepada konsumen dan
personel restoran mengetahui kebutuhan konsumen merupakan atribut tersebut
penting bagi responden tetapi pelaksanaannya masih kurang, sedangkan atribut
yang penting dan harus dipertahankan adalah kebersihan, sertifikasi kualitas
yang dimiliki restoran, kebiasaan personel restoran, dan pemberian perhatian
kepada konsumen. Atribut yang termasuk prioritas rendah yaitu kondisi tempat
duduk dan ruang gerak, peralatan dapur, kecepatan respon terhadap konsumen,
dan sopan santun personel, sedangkan bahan yang digunakan segar dan sehat
serta pelayanan yang cepat. Kedua hal ini tergolong prioritas rendah tetapi
memiliki performa yang sangat tinggi.
Rahman, A. (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Ultra Milk”. Di dalam penelitian ini,
digunakan 6 dimensi kualitas yang diterapkan ke dalam 13 atribut produk susu
Ultra yaitu Kinerja, reliabilitas, daya tahan, kenyamanan, estetika, serta
kesadaran merek. Berdasarkan hasil ImportancePerformance Analysis (IPA)
terhadap 100 responden menunjukkan bahwa atribut kandungan bahan
pengawet dan kemudahan memperoleh produkharus diprioritaskan untuk
diperbaiki. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya pada saat ini adalah
atribut tambahan nilai gizi, jaminan halal dan izin Depkes, kekentalan cairan
produk, ukuran volume produk, dan kondisi kemasan pada saat dikonsumsi.
Atribut dengan prioritas rendah meliputi aroma yang khas, variasi pilihan rasa,
kejelasan tanggal kadaluarsa, harga eceran dibandingkan dengan volume
produk, dan desain kemasan yang menarik. Atribut dapat diminum kapan saja
merupakan atribut yang dinilai berlebihan tingkat kinerjanya oleh konsumen.
III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilakukan di UKM Brosem Sari apel yang beralamat Jl.
Bromo I/24 Kota Batu, tepatnya pada bulan februari 2014 hingga selesai di UKM
Brosem. Pengolahan data penelitian dilakukan di Laboratrium Komputasi dan
Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.

3.2 Batasan Masalah dan Asumsi

- Batasan masalah pada penelitian ini, yaitu:


1. Produk sari apel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sari apel kemasan
kecil berukuran 120 ml.
2. Penelitian ini tidak membahas mengenai biaya.
3. Responden berusia 17 - 50 tahun karena dalm rentang usia tersebut
dapat menganalisis suatu permasalahan.
4. Penelitian ini difokuskan pada dimensi kualitas produk

3.3 Tahapan Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode statistika dengan tahapan seperti
yang tersaji pada Gambar 3.1.

3.3.1 Survai Pendahuluan

Survei pendahuluan bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari


keadaan objek yang akan diteliti, sehingga dapat menentukan perumusan
masalah penelitan. Pada penelitian ini dilakukan survei pendahuluan ke tempat
pengolahan sari apel untuk mengidentifikasi profil usaha. Survei pendahuluan
dilakukan dengan wawancara dan diskusi dengan produsen sari apel.
MULAI

Survey
perusahaan
Identifikasi
masalah
Studi Literatur

Penentuan atribut

Penentuan data dan Sumber


data
Penetuan metode pengumpulan data

Perencanaan sampel

Pembuatan kuisioner

Pengujian Kuesioner

Tidak
Valid &
Reliabel

YA

Penyebaran kuesioner

Pengolahan, Analisis dan Interpretasi


Data
Penulisan Hasil Penelitian

selesai

Gambar 3.1 Diagram alir pelaksanaan penelitian


3.3.2 Identifikasi Permasalahan

Setelah mengetahui kondisi umum perusahaan serta saluran distribusi


sari apel di UKM Brosem, maka tahap selanjutnya adalah melakukan identifikasi
masalah. Tahapan ini bertujuan merumuskan permasalahan yang berkaitan
dengan keputusan pembelian sari apel. Rumusan masalah yang ada adalah
atribut produk sari apel apa saja yang diperoritaskan dalam keputusan
pembelian sari apel.

3.3.3. Studi Literatur

Tujuan dari dilakukannya studi literatur yaitu memperjelas permasalahan


yang dipilih, menjajaki kemungkinan dilanjutnya penelitian dan mengetahui hasil
penelitian lain yang serupa. Studi literatur dari penelitian ini dilakukan dalam
bentuk membaca berbagai pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.3.4 Penentuan Atribut

Penentuan atribut sesuai dengan dimensi kualitas masing-masing atribut.


Sehingga dapat diketahui skala Likert berdasarkan indikator dan ukuran dari
masing-massing. Rencana perbaikan dimensi kualitas dilihat di Tabel 3.1

3.3.5 Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan ada dua jenis yaitu (Bungin 2005):


1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari
jawaban responden melalui kuisioner. Data primer merupakan data yang
langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau
obyek penelitian. Data primer berasal dari sumber asli yang dikumpulkan
secara khusus untuk keperluan penelitian yang dilakukan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dipihak lain, artinya data ini
tidak diusahakan sendiri pengumpulannya misalnya dari literatur, majalah
dan keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Data sekunder
dikumpulkan dari sumber lain untuk memperkuat data yang disajikan
pada data primer
Tabel 3.1 Rencana Perbaikan Atribut Produk Sari apel
Dimensi
Atribut Produk Sari Apel
Kualitas Produk
1. Bahan baku utama pembuatan sari apel
2. harga dengan kualitas
Performance (kinerja)
3. Hygine

4. Kekentalan sari apel


5. Rasa
Features (keistimewaan)
6. Desain kemasan

7. Keamanan kemasan
Reliability (reliabilitas) 8. Kondisi kemasan
9. Bahan Kemasan

10. Kemudahan dalam memperoleh produk


Servicebility (ketersediaan) 11. Call center
12. Sikap pelayanan

13. Warna produk


14. Keseragaman isi kemasan
Aesthetic (estetika)
15. Bentuk kemasan
16. Warna dan tulisan label kemasan

17. Kepopuleran merek


18. Kandungan Produk
Perceived quality (kualitas yang
19. Kehalalan Produk
dipersepsikan)

20. Daya Simpan Produk


Durability (Daya tahan)

21. rasa dengan keinginan konsumen


22. Keterjangkauan harga produk
Conformance (Kesesuaian)
23. kemasan dengan keinginan konsumen
Sumber : Data Primer (2013)
3.4.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah


(Sugiyono, 2005):
1. Kuisioner
kuisioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal
yang ia ketahui kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan. Wawancara dapat mengetahui
hal-hal yang lebih mendalam tentang responden dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi.
3. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara mencari, mengumpulkan, membaca,
daan menyalin dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian.
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya menumental dari
seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi
dan wawancara.
4. Observasi
Suatu cara yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek
penelitian. Dengan observasi di lapangan akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruahan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh
pandangan yang holistik atau menyeluruh.
3.4.6 Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan komponen yang akan dijadikan subjek
penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua konsumen yang membeli sari
apel yang belum dikemas dan setelah dikemas dari UKM Brosem Malang.
Dalam penelitian ini sampel yang dilakukan metode sampel acak
sederhana (simple randome sampling) kepada responden. Pengambilan sampel
yang dilakukan secara random, artinya semua populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang selanjutnya dijadikan sebagai
responden. Sampel merupakan satu sub kelompok dari populasi yang dipilih
dalam penelitian. Pengambilan sampel dimaksudkan untuk memperoleh
keterangan mengenai objek-objek penelitian dengan cara mengamati sebagaian
populasi. Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Menurut Sugiono (2007) bahwa sampling accidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan membeli dan bertemu peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
dengan kriteria orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan Linear time
function. Menurut Umar (2000), pengambilan sampel berdasarkan Linear time
function dapat dilakukan bila jumlah populasi sangat besar sehingga tidak dapat
diketahui dengan pasti jumlah sampel yang terlibat didalamnya. Besarnya
sampel yang dihitung berdasarkan linear time function dirumuskan sebagai
berikut:
𝑇 − 𝑡0
𝑛=
𝑡𝑖

Keterangan:
n = Jumlah sampel terpilih
T = waktu yang tersedia untuk penelitian
(16 hari × 24 jam/hari) = 384 jam
𝑡0 = Waktu pengambilan sampel (waktu tetap pengambilan sampel tidak
tergantung pada besarnya sampel)
(8 jam/hari x 16 hari) = 128 jam
𝑡𝑖 = waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuesioner
(0,17 jam/hari x 16 hari) = 2,72 jam
Waktu yang tersedia 16 hari dalam satu bulan didapat dari jumlah hari
koperasi brosem ramai pengunjung yakni pada hari selasa, rabu, jumat, dan
sabtu. Terdapat empat hari dalam satu minggu sehingga dalam satu bulan di
dapat 16 hari waktu penelitian. Waktu pengambilan sampel berdasarkan waktu
buka koperasi yakni pada pukul 08.00-16.00 sekitar 8 jam. Waktu yang
digunakan responden untuk mengisi kuesioner yakni sebesar 0.167 jam/hari
yang didapat dari pengisian kuesioner diisi dalam waktu 10,2 menit, dihitung
dalam jam sebesar 10 x 60 = 0.167 jam hingga diperoleh total waktu yang
digunakan responden sebesarr 2,672 jam.
Waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuesioner diketahui dari
nilai rata – rata hasil pengisian kuesioner yang telah disebarkan kepada 30
responden pada penelitian pendahuluan. Jumlah responden sebanyak 30
responden ini juga dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari masing-
masing pertanyaan pada kuesioner yang sudah di buat. Jumlah responden
tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Sugiyono (2007), bahwa jumlah
anggota sampel yang layak dalam penelitian minimal 30. Berdasarkan
perhitungan linier time function diperoleh sampel sebanyak 95 responden.
Berikut merupakan hasil perhitungan jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian ini :

384 − 128
𝑛=
2,72
𝑛 = 94,1 = 95

3.4.7 Penyusunan Kuisioner


Instrumen adalah alat yang digunakan untuk menggumpulkan data dalam
sebuah penelitian. Data yang terkumpul dengan menggunakan instrument
tertentu akan dideskripsikan dan digunakan untuk menguji hipotesis yang
diajukan dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuisioner. Kuisioner merupakan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup
semua variabel penelitian dan responnya diukur dengan menggunakan skala
likert (Firdaus, 2008). Pertanyaan dalam kuisioner meliputi:
1. Pertanyaan karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, pendidikan
dan usia
2. Pertanyaan terkait yaitu pertanyaan yang terkait dengan atribut sari apel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
pengumpulan data konsumen yang dilakukan dengan teknik wawancara.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara berstruktur yaitu teknik
pengumpulan data melalui pertanyaan berdasarkan panduan kuesioner. Tujuan
kuesioner ini dibuat untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden
yang kemudian diinterpretasikan. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu
karateristik konsumen dan atribut Sari Apel berdasarkan tingkat kinerja dan
tingkat kepentingan. Dalam pengukuran variabel dilakukan melalui penilaian
responden terhadap atribut-atribut di setiap indikator dari dimensi kualitas
produk. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.
Adapun variabel dan atribut kualitas sari apel secara operasional di
definisikan sebagai berikut:
1. Performance (kinerja produk) yaitu karakteristik utama dari produk Sari Apel
yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli, atribut tersebut antara
lain: Bahan baku utama pembuatan Sari Apel, (manfaat yang di dapat dari
bahan baku utama Sari Apel), Harga (kesesuaian harga dengan kualitas
produk), Hygine (Kebersihan produk Sari Apel yang di dapatkan dari proses
produksi)
2. Feature (ciri-ciri atau keistimewaan) merupakan karakteristik yang berguna
untuk menambah fungsi dasar, pilihan–pilihan produk dan pengembangannya
(karakteristik sekunder), atributnya antara lain: Kekentalan sari apel
(Kesesuaian air dan sari apel dengan rasa yang didapatkan), Rasa (campuran
rasa pada setiap kemasan yang bisa di nikmati konsumen saat
mengkonsumsi Sari apel, rasanya yang manis, asam), Desain kemasan
(keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari
segi kebutuhan konsumen)
3. Reliability (Keandalan) yaitu aspek keandalan produk dan kemungkinan kecil
produk akan mengalami kerusakan atau tidak bisa dipakai, atributnya meliputi:
Keamanan kemasan (apakah aman bagi produk makanan atau tidak), Kondisi
kemasan (tidak sobek, tidak berlubang, dan tidak kotor). Bahan kemasan
yakni bahan (apakah mampu mewadahi serta menjaga kualitas sari apel atau
tidak).
4. Serviceability (pelayanan) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kemudahan dalam memberikan layanan bagi konsumen. Atributnya yaitu :
Kemudahan dalam memperoleh produk (tempat dimana konsumen dapat
memperoleh Sari Apel Brosem), call center (nomor telephon perusahaan
yang dapat dihubungi oleh konsumen), Sikap pelayanan (sikap pelayanan
yang ramah, dan sopan).
5. Aesthetic (estetika) merupakan daya tarik produk terhadap panca indra yaitu
bagaimana produk terlihat dan dirasakan, atributnya antara lain: Warna
produk (warna produk tidak pucat), Keseragaman ukuran dan bentuk
kemasan, Warna dan tulisan label kemasan (Kombinasi warna dan bentuk
tulisan pada kemasan)
6. Perceived quality (kualitas penerimaan) merupakan citra dan reputasi produk
yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen atas kualitas, atributnya yaitu:
Kepopuleran merek (merek terkenal di masyarakat/lingkungan, nama unik),
kandungan produk (informasi yang dicantumkan pada label kemasan
mengenai kandungan produk, bahasa mudah dimengerti), kehalalan produk
(informasi yang dicantumkan pada label mengenai kehalalan produk).
7. Durability (Daya Simpan) merupakan lamanya produk dapat disimpan dan
dikonsumsi, berguna untuk menentukan tanggal kadarluarsa suatu produk.
Atributnya adalah Daya simpan produk (tanggal kadarluarsa).
8. Conformance merupakan kesesuaian suatu produk dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Berguna untuk mengetahui sejauh mana suatu
produk memenuhi spesifikasi dari konsumena atributnya adalah kesesuaian
rasa dengan keinginan konsumen (Apakah konsumen merasa puas dengan
rasa produk sari apel), Keterjangkauan harga produk sari apel (Apakah
konsumen merasa harga yang dikeluarkan terjangkau untuk mempeli sari
apel), Kesesuaian kemasan dengan keinginan konsumen (Apakah konsumen
merasa puas dengan kemasan yang telah ditetapkan oleh UKM Brosem
dengan beberapa pertimbangan misalnya kemudahan serta ringan dibawa).

3.4.8 Pengujian Kuesioner


Setelah menggumpulakan data melalui kuisioner, dilakukan pengujian
untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Kuisioner dikatakan baik
apabila valid dan reliabel
1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan
untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004). Menghitung nilai korelasi antara
data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus
teknik korelasi product moment, yang digunakan (Umar, 2005):
𝑛(∑XY)− (∑X− ∑Y)
r= (4)
√{𝑛∑𝑥 2 −( ∑X)2}{𝑛∑𝑌2−(∑𝑌)2}

Keterangan :
r = nilai korelasi N = jumlah responden
X = nilai skor pertanyaan Y = total nilai skor seluruh pertanyaan

2. Uji Reabilitas
Reliabilitas sebagai suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah ketepatan
atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat ukur (Nazir 2005). Dalam penelitian
ini akan digunakan teknik cronbach’s alpha. Penggunaan rumus alpha
didasarkan atas pertimbangan bahwa rumus ini dapat digunakan untuk
menguji reliabilitas instrumen yang skornya berbentuk skala 1 –5. Selain itu,
teknik ini pun cocok dilakukan untuk mencari reliabilitas tes bentuk uraian.
Rumus teknik cronbach’s alpha
(Anonimous, 2012):

𝒌
CA =[𝒌−𝟏][1 − ] (5)

3.5 Pengumpulan Data


Data yang diperoleh berupa data Primer yaitu data yang nantinya
diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan data sekunder yaitu data yang
nantinya diperoleh dari sumber lain dan tanpa harus terjun langsung ke objek
penelitian. Data sekunder diperoleh peneliti dari literatur yang sesuai dengan
topik penelitian
3.6 Pengolahan, Analisi dan Interpretasi data.
Data dari kuisioner diolah dengan mengunakan Importance Performance
Analysis. Langkah – langkah dalam metode Importance Performance Analysis
adalah sebagai berikut (Harnasari, 2009):
1. Menghitung nilai sikap yang diberikan oleh responden tehadap masing-
masing item pertanyaan baik untuk tingkat kepentingan maupun tingkat
kinerja dengan rumus
∑(NjxNi)
Ns = 𝑛
(6)

Keterangan :
Ns = nilai sikap yang diberikan responden terhadap tiap item pernyataan
Nj = Jumlah responden yang menjawab untuk tiap tingkatan jawaban mulai dari
yang paling penting/ paing baik hingga yang paling tidak penting / paling
tidak baik
Ni = nilai masing – masing responden dari jawaban (nilai ini menggunakan skala
linkert yang berkisar antara 1-5)
n = Jumlah responden yang menjawab pertanyaan
2. Membandingkan nilai sikap responden untuk tingkat kinerja dengan tingkat
kepentingan untuk menentukan tingkat kesesuaitan antara keduanya dengan
menggunakan rumus
Ns kinerja
Tki = x 100% (7)
𝑁𝑠 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛

Tingkat kesesuaian ini akan menentukan ukuran prioritas peningkatan kinerja


dari atribut-atribut yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Atribut
yang mempunyai tingkat kesesuaian besar (diatas 100%) berarti memiliki
urutan prioritas tertinggi dan masuk dalam prioritas untuk dipertahankan.
3. Menghitung nilai rata-rata dari nilai sikap untuk tingkat kinerja dan tingkat
kepentingan untuk membagi diagram Importance Performance Analysis
menjadi empat bagian dengan nilai rata –rata tingkat kinerja sebagai sumbu
x dan nilai rata-rata tingkat kepentingan sebagai sumbu y
4. Mengggambarkan diagram Importance Performance Matrix dengan nilai
rata-rata atribut produk sebagai sumbu x dan nilai rata-rata tingkat
kepentingan sebagai sumbu y yang menjadi batasan untuk menentukan
kuadran I,II,III
5. Memasukkan nilai-nilai sikap tingkat kerja dan tingkat kepentingan untuk
masing-masing atribut dalam diagram importance Performance Analysis.
Untuk mengertahui tingkat kepuasan konsumen dengan atribut produk sari apel
UKM Brosem maka dilakukan perhiutngan menggunakan Customer
Satisfaction Index (CSI). Cara menghitung indeks kepuasan pelanggan
adalah (Aritonang, 2005):
1. Menghitung Weighting Factors (WF) Yaitu fungsi dari media importance
score atau skor median tingkat kepentingan masing-masing atribut dalam
bentuk % dari total median importance score atau skor median tingkat
kepentingan untuk seluruh atribut yang diuji.
2. Menghitung Weighted Score (WS) Yaitu fungsi dari median satisfaction
score atau skor median tingkat kepuasan masing-masing atribut dikalikan
dengan Weighting Factors (WF) masing-masing atribut.
3. Menghitung Weighted Median Total (WMT) Yaitu total dari nilai Weighted
Score (WS) keseluruhan.
4. Indeks Kepuasaan Pelanggan Yaitu perhitungan dari Weighted Median Total
(WMT) dibagi skala maksimum atau highest scale dikali 100%
DAFTAR PUSTAKA

Andria, Ferdi. 2001. Revitalisasi Pemasaran Produk Apel Olahan dan


Implikasinya Terhadap Strategi dan Bauran Pemasaran PT Kusuma
Satria Dinasasi Wisatajaya. Skripsi. IPB. Bogor. Hal 4.
Anonimous. 2012. Metode pengumpulan data.
http://bumistatistika.weebly.com/cronbach-alpha.html. Diakses tanggal
20 juli 2013.
________.2013. Sari Buah. http://warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan
diakses tanggal 31 desember 2013
Amin Widjaya Tunggal. 2005. Dasar-dasar Akuntansi Perbankan. Rieneka
Cipta. Jakarta. Hal. 175
Aritonang, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Pengukuran dan
Penganalisisan Dengan SPSS. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hal. 38
Bayu. 2007. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Kebab Turki Baba Rafi di Yogyakarta. Skripsi Fakultas Teknologi
pertanian IPB. Bogor. Hal 5
Bungin, Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Prenada Media. Jakarta. Hal. 62.
Donni. 2008. Produksi Minuman Sari Apel. Gemari Edisi 94. Malang Hal 7.
Eka Laniasti Sihite. 2008. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap
Konsumen Pada Green Product Cosmetic (Studi Kasus Pada Puri
Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan) .Skripsi. USU. Medan. Hal 192.
Flavian, Carlos. 2006. Intrinsic and extrinsic quality attributes, loyalty and
buying intention: an analysis for a PDO product. Journal of British
Food Journal. Vol. 108 No. 8, hal. 649
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Global: Internasionalisasi dan
Internetisasi. Andi Offset Yogyakarta. Hal. 175
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi ke tiga. Penerbit Andi.
Yogyakarta. Hal. 25
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta. Hal
32.
Harnasari, Artayati. 2009. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan
Kepuasan Konsumen Cimory Yoghurt Drink di Cimory Shop Bogor.
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB . Bogor. Hal 24-28
Husein Umar. 2004, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet
ke 6. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal 108
Husain Umar. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia
Pusat: Jakarta. Hal 31.
Immanuel, Andrico. 2011. Analisis Kepuasan Konsumen pada Bakso Sehat
Bakso Atom Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor.
Hal 6
Irwan. Handy. 2003. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Computino.
Jakarta. Hal 75.
Isfanari, Harnen Sulistio dan Achmad Wicaksono. 2011. Jurnal Kajian
Karakteristik Angkutan Ojek Sepeda Motor dan Cidomo di Kota
Mataram. Vol. 5. No.2. Hal 86.
Lulus W. 2010. Study tentang persepsi kualitas tentang loyalitas merek
kartu seluler IM3. Skripsi UNIMUS: Semarang. Hal 20.
Kotler dan Amstrong. 2004. Dasar-dasar pemasaran, Edisi Kesembilan,
Cetakan pertama. BFE. Yogyakarta. Hal 329.
Kotler, P. and K.L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran 1. Ed. Keduabelas.
Jakarta: PT Indeks. Hal 52
Nazir. M. 2005, Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Hal 28
Netemeyer, et al. 2004.Developing and validating measures of facets of
customer based brand equity. Journal of Business Reseach. Vol. 57.
pp. 209-224.
Nugraha, Harsono dan Adianto. 2014. Usulan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Jasa Pada Bengkel “X” Berdasarkan Hasil Matrix
Importance-Performance Analysis (Studi Kasus di Bengkel AHASS
PD. Sumber Motor Karawang).
Nugroho. 2003. Multikulturalisme dalam Bisnis. Grasindo. Jakarta. Hal 38.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung. Hal 137
Prasetijo, R dan Ihalauw, J. 2005. Perilaku Konsumen, Andi Offset.
Yogyakarta. Hal 81.
Rangkuti F. 2006. Measuring Customer Satisfication. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.Hal 69-72
Sari, Susilo dan Sumarlan. 2012. Proses pengawetan sari buah apel (mallus
sylvestris mill) Secara non-termal berbasis teknologi Oscillating
magneting field (omf). Jurnal Teknologi Pertanian. Vol 13. No. 02. Hal
78-87
Simanora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. PT. Gramedia. Jakara. Hal 94.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. ALFABET. Bandung Hal
62-82.
________. 2007. Metode Penelitian Pedidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R&D). ALFABET. Bandung. Hal 85.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Hal 113
Sukardi dan Cholidis, C. 2006. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan
Terhadap Produk Corned Pronas Produksi PT CIP, Denpasar, Bali.
Teknologi Industri Pertanian 18(2) : 106-117.
Riandina, W.O dan Suryana. 2006. Analisis Kepuasan Pengunjung dan
Pengembangan Fasilitas Wisata Agro. Jurnal Agro Ekonomi 24
(1):41-58
Tjiptono, F. dan Gregorius, C. 2005. Service, Quality & Satisfaction Edisi
Ketiga. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal 32
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen Cetakan
kelima. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 50.
Ogi Sulistian. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan
Rokok Gudang Garam Filter. Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan.
Jakarta. 347
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan tugas akhir
(Skripsi) dari Nike Shelvi Yanna Sari dengan judul “ PENGARUH ATRIBUT
PRODUK SARI APEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS” Sebagai
syarat untuk meraih gelar kesarjanaan (S1) pada Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.
BAGIAN I
DATA IDENTITAS RESPONDEN
Nama :............................................................................
Usia : ....................................Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)

Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
menurut Anda

1. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa d. Pegawai Negri Sipil
b. Wiraswasta/pengusaha e. Lain-lain......
2. Pendapatan/Bulan atau uang saku/bulan :
a. ≤ Rp.1.000.000
b. Rp. 1.000.001 – 3.000.000
c. Rp. < 3.000.000
d. Berapa kali Saudara membeli sari apel dalam satu bulan?
a. 1 kali c. 4 – 5 kali
b. 2 – 3 kali d. > 5 kali
e. Berapa jumlah sari apel yang biasanya Saudara beli disetiap
pembeliaan?
a. 1 bungkus c. 4 – 5 bungkus
b. 2 – 3 bungkus d. > 5 bungkus

Keterangan :
*) coret yang tidak perlu
BAGIAN II
PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN SETIAP ATRIBUT

Petunjuk:
- Dibawah ini diajukan sejumlah pertanyaan tentang persepsi konsumen terhadap sari
apel
- Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Saudara dengan memberi
tanda silang (x) pada tempat yang telah disedakan.
- Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, beri tanda (=) pada jawaban yang telah
Saudara buat sebeumnya. Kemudian berilah tanda silang(x) pada jawaban baru.

Skala penilaian yang terdapat dalam penelitian, yaitu :


1= Sangat Tidak Penting (STP) 3 = Cukup Penting (CP) 5 = Sangat Penting (SP)
2 = Tidak Penting (TP) 4 = Penting (P)
Kepentingan
No Atribut Produk
STP TP CP P SP
Manfaat apel sebagai bahan baku utama pembuatan
1 1 2 3 4 5
sari apel?
2 Kesesuaian harga terhadap kualitas sari apel? 1 2 3 4 5
3 Kebersihan produk sari apel? 1 2 3 4 5
4 Kekentalan pada produk sari apel? 1 2 3 4 5
5 Ciri khas rasa produk sari apel? 1 2 3 4 5
Desain kemasan yang baik (warna, dan bentuk yang
6 1 2 3 4 5
menarik)?
7 Keamanan bahan kemasan terhada produk sari apel? 1 2 3 4 5
kondisi kemasan yang baik (tidak robek, tidak kotor,
8 tidak bolong) pada saat Saudara membeli produk sari 1 2 3 4 5
apel?
Bahan kemasan yang sesuai dalam menjaga kualitas
9 1 2 3 4 5
sari apel?
10 Kemudahan dalam memperoleh produk sari apel? 1 2 3 4 5
Terdapat nomor telphon perusahaan di kemasan
11 1 2 3 4 5
yang dapat dihubungi oleh konsumen?
12 Sikap pelayanan yang ramah dan sopan? 1 2 3 4 5
Warna produk sari apel dalam menambah daya tarik
13 1 2 3 4 5
Saudara untuk membeli?
14 Keseragaman isi kemasan produk sari apel? 1 2 3 4 5
Keseragaman bentuk kemasan pada produk sari
15 1 2 3 4 5
apel?
Kombinasi warna dan bentuk tulisan pada label
16 1 2 3 4 5
kemasan pada produk sari apel?
Kepopuleran dan keunikan nama merek pada produk
17 1 2 3 4 5
sari apel?
18 Pencantuman informasi mengenai kandungan produk 1 2 3 4 5
pada produk sari apel?
19 Pencantuman label kehalalan produk? 1 2 3 4 5
20 Lama simpan produk sari Apel? 1 2 3 4 5
21 Kesesuaian rasa dengan keinginan saudara? 1 2 3 4 5
Keterjangkan harga produksari apel menurut
22 1 2 3 4 5
saudara?
Kesesuaian kemasan (kemudahan dan keringanan
23 1 2 3 4 5
dalam membawa) dengan keinginan saudara?

BAGIAN III
PENILAIAN KINERJA SETIAP ATRIBUT PADA PRODUK

Petunjuk:
- Dibawah ini diajukan sejumlah pertanyaan tentang persepsi konsumen terhadap sari apel
- Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Saudara dengan memberi tanda silang (x)
pada tempat yang telah disedakan.
- Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, beri tanda (=) pada jawaban yang telah Saudara buat
sebeumnya. Kemudian berilah tanda silang(x) pada jawaban baru.

Skala penilaian yang terdapat dalam penelitian, yaitu :


1= Sangat Buruk (SBr) 3 = Cukup Baik (CBa) 5= Sangat Baik (SBa)
2 = Buruk (Br) 4= Baik (Ba)

Kepentingan
No Atribut Produk
STP TP CP P SP
Manfaat apel sebagai bahan baku utama pembuatan
1 1 2 3 4 5
sari apel?
2 Kesesuaian harga terhadap kualitas sari apel? 1 2 3 4 5
3 Kebersihan produk sari apel? 1 2 3 4 5
4 Kekentalan pada produk sari apel? 1 2 3 4 5
5 Ciri khas rasa produk sari apel? 1 2 3 4 5
Desain kemasan yang baik (warna, dan bentuk yang
6 1 2 3 4 5
menarik)?
7 Keamanan bahan kemasan terhada produk sari apel? 1 2 3 4 5
kondisi kemasan yang baik (tidak robek, tidak kotor,
8 tidak bolong) pada saat Saudara membeli produk sari 1 2 3 4 5
apel?
Bahan kemasan yang sesuai dalam menjaga kualitas
9 1 2 3 4 5
sari apel?
10 Kemudahan dalam memperoleh produk sari apel? 1 2 3 4 5
Terdapat nomor telphon perusahaan di kemasan
11 1 2 3 4 5
yang dapat dihubungi oleh konsumen?
12 Sikap pelayanan yang ramah dan sopan? 1 2 3 4 5
13 Warna produk sari apel dalam menambah daya tarik 1 2 3 4 5
Saudara untuk membeli?
14 Keseragaman isi kemasan produk sari apel? 1 2 3 4 5
Keseragaman bentuk kemasan pada produk sari
15 1 2 3 4 5
apel?
Kombinasi warna dan bentuk tulisan pada label
16 1 2 3 4 5
kemasan pada produk sari apel?
Kepopuleran dan keunikan nama merek pada produk
17 1 2 3 4 5
sari apel?
Pencantuman informasi mengenai kandungan produk
18 1 2 3 4 5
pada produk sari apel?
19 Pencantuman label kehalalan produk? 1 2 3 4 5
20 Lama simpan produk sari Apel? 1 2 3 4 5
21 Kesesuaian rasa dengan keinginan saudara? 1 2 3 4 5
Keterjangkan harga produksari apel menurut
22 1 2 3 4 5
saudara?
Kesesuaian kemasan (kemudahan dan keringanan
23 1 2 3 4 5
dalam membawa) dengan keinginan saudara?

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai