Proposal Skripsi
Oleh
NIKE SHELVI YANNA SARI
105100300111045
Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman yang berasal dari daerah
subtropis. Di Indonesia beredar dua jenis apel, yaitu apel impor maupun apel
lokal. Pemanfaatan dan peningkatan nilai ekonomis terhadap apel lokal dapat
dilakukan melalui diversifikasi produk. Salah satu produk olahan apel yang
cukup dikenal yaitu sari apel. Sari apel merupakan salah satu pengolahan
produk berbasis pertanian yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan
apel. Dalam pembuatan sari apel sebagaian besar produsen sari apel
menambahkan bahan-bahan tambahan sebagai pengawet serta melakukan
proses pasteurisasi (Sari, Susilo dan Sumarlan, 2012).
UKM Brosem merupakan salah satu dari UKM yang memasok produksi
sari apel. Pesatnya perkembangan teknologi semakin banyak inovasi dalam
pengembangan produk yang sebanding lurus dengan semakin banyaknya
pesaing produk sari apel. Berikut merupakan nama UKM pesaing yang
memproduksi produk sejenis.
UKM Produk
Echa Agro Industri Sari Apel
Kembang Tirta Barokah Sari Apel
Jenang Apel
Mandiri Jenang Apel
Sari Apel
Sambal Apel
Bagus Agriseta Mandiri Sari Apel
Jenang Apel
Keripik Apel
Arum Sari Sari Apel
Jenang Apel
Sumber : Koperindag kota batu (2011)
Sari buah merupakan cairan yang diperoleh dari buah-buahan yang sehat
dan masak dan digunakan sebagai minuman segar. Sebagaian bersar sari buah
dikehendaki berpanampakan keruh, misalnya sari buah jeruk, tomat, mangga,
dan sebagian diinginkan dalam keadaan jernih misal sari buah anggur dan apel
(Anonimous, 2013). Sari apel merupakan salah satu produk yang memiliki umur
simpan rendah, apabila disimpan pada suhu ruang. Oleh karenanya, hampir
sebagian besar produsen sari apel menambahkan bahan-bahan tambahan
sebagai pengawet dan melakukan pasteurisasi. Pengawetan sari buah apel saat
ini menggunakan pasteurisasi termal dengan pemanasan sari buah pada suhu
76–870 C (Sari, Susilo dan Sumarlan, 2012).
Proses pembuatan sari apel yakni buah diparut dan diambil sarinya.
Pembuatan sari buah mengunakan bahan tambahan yakni berupa gula asam
sitrat dan asam askorbat atau vitamin C (Anonimous, 2013). Bahan tambahan
tersebut dicampur dengan Air, dan sari buah dimasukkan kedalam tangki mixing
dan dipanaskan hingga ±65°C. Suhu campuran diatas dinaikkan hingga ±110°C.
Pendinginan hingga ±80°C. Setelah didingankan, sari buah disaring
menggunakan filter 5 mikron dan siap dikemas. Sari buah dikemas kedalam
gelas/botol pada suhu ±75°C. Setelah tutup terpasang, produk dicuci dengan air
dingin. Dikemas kedalam karton dan produk siap didistribusikan (Donni, 2008)
Keterangan:
a = Batas sumbu X (tingkat kinerja)
b = Batas sumbu Y (tingkat kepentingan)
k = Banyaknya atribut yang diteliti
Hubungan antara tingkat kinerja (X) dan kepentingan (Y) yang diperoleh
dari responden dapat diinterpretasikan oleh Diagram Importance Performance
Analysis yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Penting I II
Perioritas Pertahankan
Utama Prestasi
Kepentingan
III IV
Prioritas Berlebihan
Kurang
Rendah
Penting
2.6 PenelitianTerdahulu
Santoso, dkk (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi
Konsumen Terhadap Kualitas Bakpao Telo dengan Metode Importance
Performance Analysis”. Peneliti menggunakan teknik accidental sampling
sebanyak 75 orang berdasarkan time function lalu dianalisa dengan metode
Importance Performance Analysis. Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur
pengukuran tingkat kepuasan pelanggan adalah dimensi kualitas produk yang
dijabarkan dalam bermacam-macam atribut. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, atribut-atibut dalam dimensi kualitas produk bakpao telo yang dianggap
penting oleh konsumen di antaranya: bentuk bakpao, kecepatan pelayanan
pembelian, iklan atau promosi, masa kadaluarsa, terdaftar pada Departemen
Kesehatan, jaminan halal, tekstur bakpao, keragaman rasa bakpao, rasa bakpao,
jaminan keamanan pangan (HACCP) dan kandungan gizi. Berdasarkan persepsi
konsumen, kualitas bakpao telo mendekati kualitas harapan yang dilihat dari
besarnya rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 93,66%.
Penelitian mengenai pengukuran kualitas suatu produk telah dilakukan
oleh beberapa peneliti. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas perlu diketahui
agar dihasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Penelitian
mengenai pengukuran kualitas pelayanan di bidang pangan telah dilakukan oleh
Tzeng dan Hung (2011). Penelitian yang berjudul “Applying Importance-
Performance Analysis as a Service Quality Measure in Food Service Industry”.
Penelitian ini fokus terhadap restoran, pengumpulan data dilakukan dengan
metode survei dan menggunakan skala Likert terhadap lima dimensi kualitas
yaitu tangibles, responsiveness, reliability, assurance dan empathy. Hasil 500
responden menunjukan bahwa kebersihan fasilitas restoran, kesesuaian
kebutuhan konsumen, pemberian perhatian personal kepada konsumen dan
personel restoran mengetahui kebutuhan konsumen merupakan atribut tersebut
penting bagi responden tetapi pelaksanaannya masih kurang, sedangkan atribut
yang penting dan harus dipertahankan adalah kebersihan, sertifikasi kualitas
yang dimiliki restoran, kebiasaan personel restoran, dan pemberian perhatian
kepada konsumen. Atribut yang termasuk prioritas rendah yaitu kondisi tempat
duduk dan ruang gerak, peralatan dapur, kecepatan respon terhadap konsumen,
dan sopan santun personel, sedangkan bahan yang digunakan segar dan sehat
serta pelayanan yang cepat. Kedua hal ini tergolong prioritas rendah tetapi
memiliki performa yang sangat tinggi.
Rahman, A. (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Ultra Milk”. Di dalam penelitian ini,
digunakan 6 dimensi kualitas yang diterapkan ke dalam 13 atribut produk susu
Ultra yaitu Kinerja, reliabilitas, daya tahan, kenyamanan, estetika, serta
kesadaran merek. Berdasarkan hasil ImportancePerformance Analysis (IPA)
terhadap 100 responden menunjukkan bahwa atribut kandungan bahan
pengawet dan kemudahan memperoleh produkharus diprioritaskan untuk
diperbaiki. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya pada saat ini adalah
atribut tambahan nilai gizi, jaminan halal dan izin Depkes, kekentalan cairan
produk, ukuran volume produk, dan kondisi kemasan pada saat dikonsumsi.
Atribut dengan prioritas rendah meliputi aroma yang khas, variasi pilihan rasa,
kejelasan tanggal kadaluarsa, harga eceran dibandingkan dengan volume
produk, dan desain kemasan yang menarik. Atribut dapat diminum kapan saja
merupakan atribut yang dinilai berlebihan tingkat kinerjanya oleh konsumen.
III METODE PENELITIAN
Survey
perusahaan
Identifikasi
masalah
Studi Literatur
Penentuan atribut
Perencanaan sampel
Pembuatan kuisioner
Pengujian Kuesioner
Tidak
Valid &
Reliabel
YA
Penyebaran kuesioner
selesai
7. Keamanan kemasan
Reliability (reliabilitas) 8. Kondisi kemasan
9. Bahan Kemasan
Keterangan:
n = Jumlah sampel terpilih
T = waktu yang tersedia untuk penelitian
(16 hari × 24 jam/hari) = 384 jam
𝑡0 = Waktu pengambilan sampel (waktu tetap pengambilan sampel tidak
tergantung pada besarnya sampel)
(8 jam/hari x 16 hari) = 128 jam
𝑡𝑖 = waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuesioner
(0,17 jam/hari x 16 hari) = 2,72 jam
Waktu yang tersedia 16 hari dalam satu bulan didapat dari jumlah hari
koperasi brosem ramai pengunjung yakni pada hari selasa, rabu, jumat, dan
sabtu. Terdapat empat hari dalam satu minggu sehingga dalam satu bulan di
dapat 16 hari waktu penelitian. Waktu pengambilan sampel berdasarkan waktu
buka koperasi yakni pada pukul 08.00-16.00 sekitar 8 jam. Waktu yang
digunakan responden untuk mengisi kuesioner yakni sebesar 0.167 jam/hari
yang didapat dari pengisian kuesioner diisi dalam waktu 10,2 menit, dihitung
dalam jam sebesar 10 x 60 = 0.167 jam hingga diperoleh total waktu yang
digunakan responden sebesarr 2,672 jam.
Waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuesioner diketahui dari
nilai rata – rata hasil pengisian kuesioner yang telah disebarkan kepada 30
responden pada penelitian pendahuluan. Jumlah responden sebanyak 30
responden ini juga dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari masing-
masing pertanyaan pada kuesioner yang sudah di buat. Jumlah responden
tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Sugiyono (2007), bahwa jumlah
anggota sampel yang layak dalam penelitian minimal 30. Berdasarkan
perhitungan linier time function diperoleh sampel sebanyak 95 responden.
Berikut merupakan hasil perhitungan jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian ini :
384 − 128
𝑛=
2,72
𝑛 = 94,1 = 95
Keterangan :
r = nilai korelasi N = jumlah responden
X = nilai skor pertanyaan Y = total nilai skor seluruh pertanyaan
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas sebagai suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah ketepatan
atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat ukur (Nazir 2005). Dalam penelitian
ini akan digunakan teknik cronbach’s alpha. Penggunaan rumus alpha
didasarkan atas pertimbangan bahwa rumus ini dapat digunakan untuk
menguji reliabilitas instrumen yang skornya berbentuk skala 1 –5. Selain itu,
teknik ini pun cocok dilakukan untuk mencari reliabilitas tes bentuk uraian.
Rumus teknik cronbach’s alpha
(Anonimous, 2012):
𝒌
CA =[𝒌−𝟏][1 − ] (5)
Keterangan :
Ns = nilai sikap yang diberikan responden terhadap tiap item pernyataan
Nj = Jumlah responden yang menjawab untuk tiap tingkatan jawaban mulai dari
yang paling penting/ paing baik hingga yang paling tidak penting / paling
tidak baik
Ni = nilai masing – masing responden dari jawaban (nilai ini menggunakan skala
linkert yang berkisar antara 1-5)
n = Jumlah responden yang menjawab pertanyaan
2. Membandingkan nilai sikap responden untuk tingkat kinerja dengan tingkat
kepentingan untuk menentukan tingkat kesesuaitan antara keduanya dengan
menggunakan rumus
Ns kinerja
Tki = x 100% (7)
𝑁𝑠 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
menurut Anda
1. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa d. Pegawai Negri Sipil
b. Wiraswasta/pengusaha e. Lain-lain......
2. Pendapatan/Bulan atau uang saku/bulan :
a. ≤ Rp.1.000.000
b. Rp. 1.000.001 – 3.000.000
c. Rp. < 3.000.000
d. Berapa kali Saudara membeli sari apel dalam satu bulan?
a. 1 kali c. 4 – 5 kali
b. 2 – 3 kali d. > 5 kali
e. Berapa jumlah sari apel yang biasanya Saudara beli disetiap
pembeliaan?
a. 1 bungkus c. 4 – 5 bungkus
b. 2 – 3 bungkus d. > 5 bungkus
Keterangan :
*) coret yang tidak perlu
BAGIAN II
PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN SETIAP ATRIBUT
Petunjuk:
- Dibawah ini diajukan sejumlah pertanyaan tentang persepsi konsumen terhadap sari
apel
- Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Saudara dengan memberi
tanda silang (x) pada tempat yang telah disedakan.
- Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, beri tanda (=) pada jawaban yang telah
Saudara buat sebeumnya. Kemudian berilah tanda silang(x) pada jawaban baru.
BAGIAN III
PENILAIAN KINERJA SETIAP ATRIBUT PADA PRODUK
Petunjuk:
- Dibawah ini diajukan sejumlah pertanyaan tentang persepsi konsumen terhadap sari apel
- Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Saudara dengan memberi tanda silang (x)
pada tempat yang telah disedakan.
- Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, beri tanda (=) pada jawaban yang telah Saudara buat
sebeumnya. Kemudian berilah tanda silang(x) pada jawaban baru.
Kepentingan
No Atribut Produk
STP TP CP P SP
Manfaat apel sebagai bahan baku utama pembuatan
1 1 2 3 4 5
sari apel?
2 Kesesuaian harga terhadap kualitas sari apel? 1 2 3 4 5
3 Kebersihan produk sari apel? 1 2 3 4 5
4 Kekentalan pada produk sari apel? 1 2 3 4 5
5 Ciri khas rasa produk sari apel? 1 2 3 4 5
Desain kemasan yang baik (warna, dan bentuk yang
6 1 2 3 4 5
menarik)?
7 Keamanan bahan kemasan terhada produk sari apel? 1 2 3 4 5
kondisi kemasan yang baik (tidak robek, tidak kotor,
8 tidak bolong) pada saat Saudara membeli produk sari 1 2 3 4 5
apel?
Bahan kemasan yang sesuai dalam menjaga kualitas
9 1 2 3 4 5
sari apel?
10 Kemudahan dalam memperoleh produk sari apel? 1 2 3 4 5
Terdapat nomor telphon perusahaan di kemasan
11 1 2 3 4 5
yang dapat dihubungi oleh konsumen?
12 Sikap pelayanan yang ramah dan sopan? 1 2 3 4 5
13 Warna produk sari apel dalam menambah daya tarik 1 2 3 4 5
Saudara untuk membeli?
14 Keseragaman isi kemasan produk sari apel? 1 2 3 4 5
Keseragaman bentuk kemasan pada produk sari
15 1 2 3 4 5
apel?
Kombinasi warna dan bentuk tulisan pada label
16 1 2 3 4 5
kemasan pada produk sari apel?
Kepopuleran dan keunikan nama merek pada produk
17 1 2 3 4 5
sari apel?
Pencantuman informasi mengenai kandungan produk
18 1 2 3 4 5
pada produk sari apel?
19 Pencantuman label kehalalan produk? 1 2 3 4 5
20 Lama simpan produk sari Apel? 1 2 3 4 5
21 Kesesuaian rasa dengan keinginan saudara? 1 2 3 4 5
Keterjangkan harga produksari apel menurut
22 1 2 3 4 5
saudara?
Kesesuaian kemasan (kemudahan dan keringanan
23 1 2 3 4 5
dalam membawa) dengan keinginan saudara?