Ni Md Swasti Wulanyani
Pengertian
Awal sejarah
swastiwulan 1
Abad 18
• Penganut Empirisme (George Berkeley, David Hume,
James Mill, & John Stuart Mill) representasi internal
terdiri dari 3 jenis: peristiwa sensorik langsung, peristiwa
yang disimpan dalam memori, transformasi dari
peristiwa-peristiwa ini dalam proses berpikir.
• David Hume (1860-an) representasi internal dibentuk
berdasarkan peraturan dapat didefinisikan dan formasi
serta transformasi tersebut membutuh-kan waktu dan
usaha.
• Asumsi Hume mendasari sebagian besar psikologi masa
kini.
swastiwulan 6
Abad 19
• Wundt (Jerman) & Titchener (Amerika) menekankan
struktur representasi mental melalui penelitian mereka
terkait introspeksi.
• Brentano (Austria) menekankan proses atau
tindakan dari representasi mental.
• F.C Donders & James Cattell mengadakan eksperimen
terkait persepsi terhadap tampilan visual
menerbitkan laporan eksperimen awal munculnya
disiplin ilmu formal baru (psi.kognitif)
swastiwulan 7
Abad 19
William James mendirikan laboratorium psikologi
pertama di Universitas Harvard, Amerika.
Abad 20
Kelahiran behaviorisme stimulus – respons
Edward C. Tolman (1932)
mengembangkan konsep peta kognitif
berdasarkan eksperimen tikus yang
diletakkan dalam labirin untuk
menemukan makanan.
swastiwulan 8
Abad 20
swastiwulan 9
swastiwulan 10
swastiwulan 11
Metafora
Sering digunakan untuk menjelaskan proses-proses
kognitif namun ini menyesatkan.
Model
• Model kerangka kerja organisasional untuk
menjelaskan proses-proses.
• Disusun berdasar kesimpulan yang diambil dari
observasi.
swastiwulan 12
Model
• Tujuan menyediakan representasi yang dapat
dipahami tentang hasil observasi dan untuk membantu
menyusun prediksi.
Contoh model kognitif tentang memori:
Perspektif
Pemprosesan informasi
• Perspektif ini lazimnya dihubungkan dengan rangkaian
peristiwa yang terjadi menurut urutan waktu.
• William James (1990) mengembangkan konsep memori
primer & memori sekunder.
• Waugh & Norman (1965) membuat revisi lanjutan model
pemprosesan informasi milik James.
swastiwulan 14
A B
swastiwulan 15
Neurosains
• Berfokus pada fungsi-fungsi otak yang
mendasari pembentukan pengalaman kognitif.
• Karl Lashley (1929) tokoh penting
neurosains; beberapa fungsi sesungguhnya
terdistribusi di seluruh bagian otak.
• Mountcastle (1979) fungsi kerja otak berupa
pendistribusian jaringan-jaringan yang diproses
ke seluruh area korteks, alih-alih dipusatkan.
swastiwulan 16
Ilmu komputer
swastiwulan 17
Ilmu komputer
swastiwulan 18
Psikologi evolusioner
swastiwulan 20
swastiwulan 21
Metode penelitian
swastiwulan 22
swastiwulan 23
Mengukur korelasi psikologis dengan dunia nyata
Studi waktu-reaksi
• Untuk meneliti proses-proses kognitif.
• Mengukur waktu yang diperlukan partisipan
untuk menyelesaikan sebuah tugas sederhana.
Studi priming
• Stimulus disajikan sekilas, setelah jeda, stimulus
kedua disajikan & partisipan diminta membuat
penilaian terkait stimulus kedua.
swastiwulan 24
Mengukur korelasi psikologis dengan dunia nyata
Studi lateralisasi
Asumsi: seandainya sebuah objek diperuntukkan bagi
otak kiri, akhirnya diproses oleh otak kanan (misalnya
otak kiri rusak), akibatnya waktu pemprosesan akan
lebih lama.
swastiwulan 25
Atensi 1
swastiwulan
Otak komputasional
3
swastiwulan
ATENSI
4
swastiwulan
ATENSI
5
swastiwulan
Perhatian atau Atensi
Syarat sebuah stimulus diperhatikan:
1. Intensitas: semakin kuat intensitasnya maka semakin
diperhatikan.
2. Ukuran: lebih besar lebih diperhatikan.
3. Perubahan: semakin dinamis akan semakin diperhatikan.
4. Ulangan: jika stimulus diulang cenderung diperhatikan.
5. Pertentangan atau kontras: semakin kontras dengan
lingkungan semakin menonjol.
swastiwulan 6
NEUROLOGI ATENSI
7
swastiwulan
Neurosains
8
swastiwulan
swastiwulan
Jenis atensi:
10
Atensi terbagi
Atensi selektif
swastiwulan
swastiwulan 11
Memfokuskan Perhatian
• Pernahkan kita berada dalam suatu pesta atau
di tempat yang dipenuhi lautan wajah
manusia dan hiruk-pikuk suara.
• Berapa lama sampai kita menyadari telah
mengalihkan perhatian kita pada satu
percakapan dengan seseorang?
• Apa yang terjadi dengan suara-suara dan
wajah yang lain?
swastiwulan 12
Memfokuskan Perhatian
• Pengalaman sehari-hari dalam memfokuskan perhatian pada
satu aktifitas khusus dari aktifitas yang lain dikenal dengan
fenomena “cocktail party” (Cherry, 1953).
M ki kit
• Mungkin d i setelah
kita menyadari t l h masuk k d dalam
l k kekacauan,
k kit
kita mendapati diri kita tertarik pada salah satu kelompok
dan satu percakapan, sementara percakapan yang lain seperti
tidak terdengar.
swastiwulan 13
Memfokuskan Perhatian
• Tetapi jika misalnya kita mendengar nama kita
atau nama yang kita akrabi disebut, maka
mungkin perhatian kita akan beralih ke arah
yang baru, dan kita kehilangan perhatian pada
percakapan sebelumnya.
swastiwulan 14
15
-Albert Einstein-
swastiwulan
Membagi Perhatian
• Manusia mempunyai kemampuan untuk
membagi perhatian pada lebih dari satu
aktifitas pada saat yang sama.
• Misalnya kita dapat mengemudikan kendaraan
sambil berbicara dengan seseorang atau
sambil menerima telepon.
• Sifat perhatian lebih lanjut adalah voluntary
dan involuntary.
swastiwulan 16
Membagi Perhatian
• Voluntary; adalah saat kita dengan sengaja
berusaha mengalihkan perhatian kita.
• Involuntary; adalah saat ada kompetitor
stimulan yang lebih menonjol dan merebut
perhatian kita
kita.
swastiwulan 17
Multitasking
• Bagi manusia adalah umum untuk melakukan multitasking,
yaitu mengerjakan sejumlah pekerjaan pada tenggang waktu
yang sama dengan berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan yang lain.
• Seseorang mungkin beralih dari menulis surat, menyusun
jadwal pertemuan, menjawab telepon.
swastiwulan 18
swastiwulan 19
Multitasking
• Dalam lingkungan yang kompleks, seperti pada cockpit,
operator perlu untuk menangani berbagai tugas yang saling
overlap.
• Mereka harus mampu untuk berpindah dari tugas primer ke
tugas sekunder dan sebaliknya.
• Misal pilot harus dapat segera berpindah dari memperhatikan
komunikasi dengan petugas lalu-lintas udara ke tugas
memantau berbagai instrument navigasi penerbangan
sambil menghadapi kegagalan sistem yang mungkin
terjadi.
swastiwulan 20
Pengolahan Otomatis
• Banyak aktivitas yang kita kerjakan sehari-hari
telah menjadi otomatis.
• Kita dapat mengerjakan aktivitas tersebut
tanpa harus berfikir.
• Sebagai contoh, aktivitas untuk membaca,
menulis, berbicara dalam bahasa ibu,
mengendarai sepeda, menggosok gigi, dll
• Seperti diketahui, semakin sering berlatih atau
dikerjakan, performans kita akan meningkat ke
tahap trampil dan otomatis.
swastiwulan 21
Pemprosesan otomatis
22
swastiwulan
Multitasking
• Dalam lingkungan yang kompleks, seperti pada cockpit,
operator perlu untuk menangani berbagai tugas yang saling
overlap.
• Mereka harus mampu untuk berpindah dari tugas primer ke
tugas sekunder dan sebaliknya.
• Misal pilot harus dapat segera berpindah dari memperhatikan
komunikasi dengan petugas lalu-lintas udara ke tugas
memantau berbagai instrument navigasi penerbangan
sambil menghadapi kegagalan sistem yang mungkin
terjadi.
swastiwulan 20
Pengolahan Otomatis
• Banyak aktivitas yang kita kerjakan sehari-hari
telah menjadi otomatis.
• Kita dapat mengerjakan aktivitas tersebut
tanpa harus berfikir.
• Sebagai contoh, aktivitas untuk membaca,
menulis, berbicara dalam bahasa ibu,
mengendarai sepeda, menggosok gigi, dll
• Seperti diketahui, semakin sering berlatih atau
dikerjakan, performans kita akan meningkat ke
tahap trampil dan otomatis.
swastiwulan 21
Pemprosesan otomatis
22
swastiwulan
Pengolahan Otomatis
• Dengan latihan rutin, proses kognitif juga
dapat menjadi otomatis penuh.
• Proses kognitif otomatis diidentifikasikan sbg:
– Cepat
M b hk perhatian
– Membutuhkan h i minimum
i i hi
sehingga id k
tidak
terpengaruh oleh aktivitas lain
– Tidak diproses secara sadar/sengaja
• Contoh untuk menunjukkan sifat proses
kognitif otomatis adalah efek Stroop.
swastiwulan 23
Pengolahan Otomatis
• Banyak aktivitas yang kita kerjakan sehari-hari
telah menjadi otomatis.
• Kita dapat mengerjakan aktivitas tersebut
tanpa harus berfikir.
• Sebagai contoh, aktivitas untuk membaca,
menulis, berbicara dalam bahasa ibu,
mengendarai sepeda, menggosok gigi, dll
• Seperti diketahui, semakin sering berlatih atau
dikerjakan, performans kita akan meningkat ke
tahap trampil dan otomatis.
swastiwulan 21
Pemprosesan otomatis
22
swastiwulan
Pengolahan Otomatis
• Dengan latihan rutin, proses kognitif juga
dapat menjadi otomatis penuh.
• Proses kognitif otomatis diidentifikasikan sbg:
– Cepat
M b hk perhatian
– Membutuhkan h i minimum
i i hi
sehingga id k
tidak
terpengaruh oleh aktivitas lain
– Tidak diproses secara sadar/sengaja
• Contoh untuk menunjukkan sifat proses
kognitif otomatis adalah efek Stroop.
swastiwulan 23
swastiwulan 24
Proses Terkontrol
• Perbedaan penting dari proses kognitif
otomatis adalah pengolahan dilakukan secara
tidak otomatis.
• Perbedaan utama diantara kedua proses tsb:
P
– Proses t ti tid
otomatis tidakk di hi oleh
dipengaruhi l h batasan
b t
kapasitas otak dan tidak membutuhkan perhatian
– Pengolah
Pengolahterkontrol
terkontrolmempunyai
mempunyaikapasitas
kapasitas
terbatas dan membutuhkan perhatian dan
kesadaran (kesengajaan)
swastiwulan 25
Proses Terkontrol
• Perbedaan yang lain ada ah bahwa proses
otomatis sangat sulit diubah setelah proses
pembelajaran, sementara proses terkontrol
dapat diubah relatif mudah.
• Contohnya adalah jika kita terpaksa
mengemudikan mobil yang mempunyai stir
kanan.
• Menulis dengan tangan kiri.
swastiwulan 26
Kapasitas pemprosesan &
atensi selektif
27
swastiwulan
Teori-teori Atensi:
28
Bottle-neck concept
Filter Theory
Capacity Theory
swastiwulan
Bottle-neck
29
swastiwulan
Broadbent
30
swastiwulan
swastiwulan 31
Treisman
swastiwulan 32
Atensi visual
33
swastiwulan
swastiwulan 34