Anda di halaman 1dari 40

Pengantar Psikologi Kognitif

(Solso, Maclin & Maclin)

Ni Md Swasti Wulanyani

Pengertian

 Psikologi Kognitif  studi terhadap proses-proses yang


melandasi dinamika mental.

 Contoh profesi dengan kerja kognitif yang berat: Air


Traffic Controller, meliputi beberapa proses:
a. input eksternal
b. atensi selektif dan persepsi
c. Pembentukan representasi internal (disimpan dalam
memori)
d. Pengambilan keputusan dan perencanaan
e. Pengambilan tindakan
swastiwulan 3
Sejarah

Aristoteles Plato (guru Aristoteles)


Pengetahuan ada Pengetahuan tersimpan
di jantung di otak
swastiwulan 4

Awal sejarah

Perspektif Empiris Perspektif Nativis

Pengetahuan diperoleh Manusia dilahirkan


dari pengalaman dengan pengetahuan
sepanjang hidup. yang tersimpan di
otaknya.

swastiwulan 1
Abad 18
• Penganut Empirisme (George Berkeley, David Hume,
James Mill, & John Stuart Mill)  representasi internal
terdiri dari 3 jenis: peristiwa sensorik langsung, peristiwa
yang disimpan dalam memori, transformasi dari
peristiwa-peristiwa ini dalam proses berpikir.
• David Hume (1860-an)  representasi internal dibentuk
berdasarkan peraturan dapat didefinisikan dan formasi
serta transformasi tersebut membutuh-kan waktu dan
usaha.
• Asumsi Hume mendasari sebagian besar psikologi masa
kini.

swastiwulan 6
Abad 19
• Wundt (Jerman) & Titchener (Amerika)  menekankan
struktur representasi mental melalui penelitian mereka
terkait introspeksi.
• Brentano (Austria)  menekankan proses atau
tindakan dari representasi mental.
• F.C Donders & James Cattell mengadakan eksperimen
terkait persepsi terhadap tampilan visual 
menerbitkan laporan eksperimen  awal munculnya
disiplin ilmu formal baru (psi.kognitif)

swastiwulan 7
Abad 19
William James  mendirikan laboratorium psikologi
pertama di Universitas Harvard, Amerika.
Abad 20
Kelahiran behaviorisme  stimulus – respons
Edward C. Tolman (1932) 
mengembangkan konsep peta kognitif
berdasarkan eksperimen tikus yang
diletakkan dalam labirin untuk
menemukan makanan.

swastiwulan 8
Abad 20

• Sir Frederick Bartlett (1932) Menulis Remembering


• Meneliti memori manusia  Apa yang diingat terkait
dengan kesan keseluruhan yang didapat dari sebuah
cerita atau pengalaman.
• 1956  Lahir gelombang revolusi kognitif
• George miller (1956)  pionir evaluasi empiris
terhadap kognisi.
• Ulrich Neisser (1960-an)  menulis buku teks
psikologi kognitif yang pertama.
• Disiplin ilmu psikologi kognitif resmi muncul.

swastiwulan 9

Psikologi kognitif adalah


ilmu mengenai pemprosesan informasi

Psikologi kognitif berkutat dengan:


• Cara memperoleh & memproses informasi mengenai dunia,
• cara informasi itu disimpan & diproses oleh otak,
• cara kita menyelesaikan masalah,
• berpikir & menyusun bahasa, dan
• bagaimana proses-proses ini ditampilkan dalam perilaku yang dapat
diamati.

swastiwulan 10
swastiwulan 11

Metafora, model, teori, & perspektif kognitif

Metafora
Sering digunakan untuk menjelaskan proses-proses
kognitif namun ini menyesatkan.

Model
• Model  kerangka kerja organisasional untuk
menjelaskan proses-proses.
• Disusun berdasar kesimpulan yang diambil dari
observasi.
swastiwulan 12
Model
• Tujuan  menyediakan representasi yang dapat
dipahami tentang hasil observasi dan untuk membantu
menyusun prediksi.
Contoh model kognitif tentang memori:

Teori  Menjelaskan aspek-aspek khusus sebuah fenomena &


sering digunakan untuk menguji hipotesis
swastiwulan 13

Perspektif

Pemprosesan informasi
• Perspektif ini lazimnya dihubungkan dengan rangkaian
peristiwa yang terjadi menurut urutan waktu.
• William James (1990)  mengembangkan konsep memori
primer & memori sekunder.
• Waugh & Norman (1965)  membuat revisi lanjutan model
pemprosesan informasi milik James.

swastiwulan 14
A B

A. Model memori William James


B. Model memori Waugh & Norman

swastiwulan 15
Neurosains
• Berfokus pada fungsi-fungsi otak yang
mendasari pembentukan pengalaman kognitif.
• Karl Lashley (1929)  tokoh penting
neurosains; beberapa fungsi sesungguhnya
terdistribusi di seluruh bagian otak.
• Mountcastle (1979)  fungsi kerja otak berupa
pendistribusian jaringan-jaringan yang diproses
ke seluruh area korteks, alih-alih dipusatkan.

swastiwulan 16

Ilmu komputer

• Generasi komputer modern berusaha


menyusun suatu jenis komputer yang
terstruktur & memiliki kinerja seperti otak
manusia.
• David Rumelhart & James McClelland 
membakukan model yang didasarkan pada
jaringan neural manusia.

swastiwulan 17
Ilmu komputer

• PDP (parallel distributed processing=


pemrosesan paralel terdistribusi): model kognisi
dengan asumsi dasar bahwa informasi diproses
dalam cara serupa dengan pemprosesan di
jaringan neurologis.
• Adanya jaringan mengindikasikan bahwa
pemprosesan neural berlangsung bersamaan, di
area yang berbeda-beda, dengan hubungan
(koneksi) yang diperkuat atau diperlemah.

swastiwulan 18

Psikologi evolusioner

 Ide: pendekatan fungsionalis adalah pendekatan


terbaik dalam memahami kognisi.
 Tooby & Cosmides fitur-fitur atau trait-trait yang
adaptif tetap ada hingga sekarang karena memang
dipilih melalui seleksi alam & diwariskan ke generasi
selanjutnya.
 Keunggulan: penekanannya pada teori-teori & model-
model yang dikembangkan melalui pertimbangan
kegunaan sebuah trait/proses yang spesifik otak
manusia dapat beradaptasi.
swastiwulan 19
Hubungan psikologi kognitif dengan ilmu kognitif

• Ilmu kognitif masa kini menekankan bidang-


bidang interdisipliner: ilmu komputer, filsafat,
psikologi, neurosains, linguistik, dan
antropologi.

swastiwulan 20

Contoh perbandingan model kognitif dengan model PDP

swastiwulan 21
Metode penelitian

• Sumber: metode yang digunakan para peneliti


Jerman (Wundt, dkk) untuk mempelajari memori,
asosiasi, & proses-proses psikologis.
• Contoh metode penelitian: studi observasi
(mendeskripsikan fenomena) dan eksperimen
(menjelaskan fenomena).
• Definisi operasional: menjabarkan konsep secara
detail & jelas konsep abstrak menjadi konsep
konkret.
• Unit analisis: bahan/fokus utama studi, yang pada
akhirnya menentukan apa yang diukur.

swastiwulan 22

Mengukur korelasi psikologis dengan dunia nyata


Psikofisika
• Adalah studi ilmiah tentang hubungan stimuli
dengan sensasi & persepsi yang ditimbulkan oleh
stimuli tsb.
• Asumsi: adanya hubungan fungsional antara
kondisi psikologis dengan stimulus fisik.
Studi sel tunggal
• Hubel & Wiesel (1959)
eksperimen memetakan korteks
visual pada kucing.

swastiwulan 23
Mengukur korelasi psikologis dengan dunia nyata

Studi waktu-reaksi
• Untuk meneliti proses-proses kognitif.
• Mengukur waktu yang diperlukan partisipan
untuk menyelesaikan sebuah tugas sederhana.

Studi priming
• Stimulus disajikan sekilas, setelah jeda, stimulus
kedua disajikan & partisipan diminta membuat
penilaian terkait stimulus kedua.

swastiwulan 24
Mengukur korelasi psikologis dengan dunia nyata

Studi pelacakan bola mata


Dasar: kita hanya dapat melihat objek yang berada
dalam area pandang  teknik ini untuk menentukan
arah fiksasi mata pada sesuatu.

Studi lateralisasi
Asumsi: seandainya sebuah objek diperuntukkan bagi
otak kiri, akhirnya diproses oleh otak kanan (misalnya
otak kiri rusak), akibatnya waktu pemprosesan akan
lebih lama.
swastiwulan 25

Atensi 1

DR. NI MD SWASTI WULANYANI, S.PSI.,


M.ERG. PSI
Proses Sensasi & Persepsi
2

swastiwulan

Otak komputasional
3

 Kita melihat, mendengar, mengecap, dan merasakan


sensasi dari dunia sebagai rantai pertama dalam tahapan
kejadian yang selanjutnya melibatkan penyandian stimuli;
penyimpanan informasi; pengubahan material; berpikir;
dan, akhirnya, memberikan reaksi sesuai pengetahuan
yang didapatkan

swastiwulan
ATENSI
4

Pemusatan pikiran terhadap suatu objek dan pada saat


yang sama mengabaikan objek-objek yang lain.

swastiwulan

ATENSI
5

 Proses konsentrasi pikiran atau pemusatan aktivitas


mental (atention is a consentration of mental activity)

 Kemampuan kita untuk memperhatikan pada satu


kejadian dari sekian banyak kejadian yang lain pada
waktu yang sama secara psikologi dinamakan sebagai
memfokuskan perhatian.

 Aliran informasi yang dipilih untuk diperhatikan akan cenderung


relevan dengan aktivitas dan perhatian yang kita miliki saat itu

swastiwulan
Perhatian atau Atensi
Syarat sebuah stimulus diperhatikan:
1. Intensitas: semakin kuat intensitasnya maka semakin
diperhatikan.
2. Ukuran: lebih besar lebih diperhatikan.
3. Perubahan: semakin dinamis akan semakin diperhatikan.
4. Ulangan: jika stimulus diulang cenderung diperhatikan.
5. Pertentangan atau kontras: semakin kontras dengan
lingkungan semakin menonjol.

swastiwulan 6

NEUROLOGI ATENSI
7

Tentang NEUROLOGI Atensi yaitu atensi ini dikaitkan


dengan fungsi otak, dimana yang menerima dan memproses
semua stimuli yang ada adalah otak manusia.

Pada proses atensi terkendali, bagian otak yang memproses


semua stimuli yg ada adalah bagian anterior yang terletak di
dalam frontal lobe dan posterior ygn terletak dalam parietal
lobe

swastiwulan
Neurosains
8

 Penelitian terbaru dalam neurosains kognitif


telah mempelajari atensi dan telah mencari
korelasi antara bagian-bagian otak dengan
mekanisme pengolahan atensi.

 Hubungan antara anatomi otak dan atensi.

swastiwulan

Extrasensory Perception (ESP)


9

 Extrasensory Perception (ESP):


 The ability to perceive something without ordinary sensory
information
 This has not been scientifically demonstrated

 Three types of ESP:


 Telepathy – Mind-to-mind communication

 Clairvoyance – Perception of remote events

 Precognition – Ability to see future events

swastiwulan
Jenis atensi:
10

 Atensi terbagi
 Atensi selektif

swastiwulan

• Kapasitas otak manusia terbatas.


• Pikiran kita senantiasa dipenuhi dengan citra,
suara, bau, rasa dan sentuhan.
• Masalah yang kita hadapi adalah bagaimana
menghadapi seluruh informasi tersebut.
• Lebih lanjut kita ingin menghindari agar otak
tidak overload dengan informasi tersebut.
Penyelesaiannya adalah dengan
menggunakan proses pemilihan perhatian
atau atensi.

swastiwulan 11
Memfokuskan Perhatian
• Pernahkan kita berada dalam suatu pesta atau
di tempat yang dipenuhi lautan wajah
manusia dan hiruk-pikuk suara.
• Berapa lama sampai kita menyadari telah
mengalihkan perhatian kita pada satu
percakapan dengan seseorang?
• Apa yang terjadi dengan suara-suara dan
wajah yang lain?

swastiwulan 12

Memfokuskan Perhatian
• Pengalaman sehari-hari dalam memfokuskan perhatian pada
satu aktifitas khusus dari aktifitas yang lain dikenal dengan
fenomena “cocktail party” (Cherry, 1953).
M ki kit
• Mungkin d i setelah
kita menyadari t l h masuk k d dalam
l k kekacauan,
k kit
kita mendapati diri kita tertarik pada salah satu kelompok
dan satu percakapan, sementara percakapan yang lain seperti
tidak terdengar.

swastiwulan 13
Memfokuskan Perhatian
• Tetapi jika misalnya kita mendengar nama kita
atau nama yang kita akrabi disebut, maka
mungkin perhatian kita akan beralih ke arah
yang baru, dan kita kehilangan perhatian pada
percakapan sebelumnya.

swastiwulan 14

15

Pria manapun yang sanggup menyetir


mobil dengan selamat sambil mencium
seorang gadis cantik berarti tidak
mencium dengan sungguh-sungguh!

-Albert Einstein-

swastiwulan
Membagi Perhatian
• Manusia mempunyai kemampuan untuk
membagi perhatian pada lebih dari satu
aktifitas pada saat yang sama.
• Misalnya kita dapat mengemudikan kendaraan
sambil berbicara dengan seseorang atau
sambil menerima telepon.
• Sifat perhatian lebih lanjut adalah voluntary
dan involuntary.

swastiwulan 16

Membagi Perhatian
• Voluntary; adalah saat kita dengan sengaja
berusaha mengalihkan perhatian kita.
• Involuntary; adalah saat ada kompetitor
stimulan yang lebih menonjol dan merebut
perhatian kita
kita.

swastiwulan 17
Multitasking
• Bagi manusia adalah umum untuk melakukan multitasking,
yaitu mengerjakan sejumlah pekerjaan pada tenggang waktu
yang sama dengan berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan yang lain.
• Seseorang mungkin beralih dari menulis surat, menyusun
jadwal pertemuan, menjawab telepon.

swastiwulan 18

Multitasking & Interupsi


• Dalam menyelesaikan pekerjaan dengan
menggunakan komputer, pengguna secara
terus-menerus terinterupsi oleh berbagai
situasi.
• Situasi ini dapat berupa dering
dering telepon
telepon, tamu
tamu
yang mengetuk pintu, panggilan dari
seseorang
seseorang, dan seterusnya
seterusnya.

swastiwulan 19
Multitasking
• Dalam lingkungan yang kompleks, seperti pada cockpit,
operator perlu untuk menangani berbagai tugas yang saling
overlap.
• Mereka harus mampu untuk berpindah dari tugas primer ke
tugas sekunder dan sebaliknya.
• Misal pilot harus dapat segera berpindah dari memperhatikan
komunikasi dengan petugas lalu-lintas udara ke tugas
memantau berbagai instrument navigasi penerbangan
sambil menghadapi kegagalan sistem yang mungkin
terjadi.

swastiwulan 20

Pengolahan Otomatis
• Banyak aktivitas yang kita kerjakan sehari-hari
telah menjadi otomatis.
• Kita dapat mengerjakan aktivitas tersebut
tanpa harus berfikir.
• Sebagai contoh, aktivitas untuk membaca,
menulis, berbicara dalam bahasa ibu,
mengendarai sepeda, menggosok gigi, dll
• Seperti diketahui, semakin sering berlatih atau
dikerjakan, performans kita akan meningkat ke
tahap trampil dan otomatis.
swastiwulan 21
Pemprosesan otomatis
22

 Aktivitas yang telah dilatih dengan baik (atau sering)


 menjadi otomatis sehingga memerlukan atensi yang
lebih sedikit dibandingkan melakukan aktivitas
baru/belum dikuasai.
 Tiga karakteristik pemprosesan otomatis (Posner &
Snyder):
a. Pemprosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
b. Pemprosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran.
c. Pemprosesan otomatis menggunakan hanya sedikit
(atau tidak sama sekali) sumber daya sadar.

swastiwulan

Multitasking
• Dalam lingkungan yang kompleks, seperti pada cockpit,
operator perlu untuk menangani berbagai tugas yang saling
overlap.
• Mereka harus mampu untuk berpindah dari tugas primer ke
tugas sekunder dan sebaliknya.
• Misal pilot harus dapat segera berpindah dari memperhatikan
komunikasi dengan petugas lalu-lintas udara ke tugas
memantau berbagai instrument navigasi penerbangan
sambil menghadapi kegagalan sistem yang mungkin
terjadi.

swastiwulan 20
Pengolahan Otomatis
• Banyak aktivitas yang kita kerjakan sehari-hari
telah menjadi otomatis.
• Kita dapat mengerjakan aktivitas tersebut
tanpa harus berfikir.
• Sebagai contoh, aktivitas untuk membaca,
menulis, berbicara dalam bahasa ibu,
mengendarai sepeda, menggosok gigi, dll
• Seperti diketahui, semakin sering berlatih atau
dikerjakan, performans kita akan meningkat ke
tahap trampil dan otomatis.
swastiwulan 21

Pemprosesan otomatis
22

 Aktivitas yang telah dilatih dengan baik (atau sering)


 menjadi otomatis sehingga memerlukan atensi yang
lebih sedikit dibandingkan melakukan aktivitas
baru/belum dikuasai.
 Tiga karakteristik pemprosesan otomatis (Posner &
Snyder):
a. Pemprosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
b. Pemprosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran.
c. Pemprosesan otomatis menggunakan hanya sedikit
(atau tidak sama sekali) sumber daya sadar.

swastiwulan
Pengolahan Otomatis
• Dengan latihan rutin, proses kognitif juga
dapat menjadi otomatis penuh.
• Proses kognitif otomatis diidentifikasikan sbg:
– Cepat
M b hk perhatian
– Membutuhkan h i minimum
i i hi
sehingga id k
tidak
terpengaruh oleh aktivitas lain
– Tidak diproses secara sadar/sengaja
• Contoh untuk menunjukkan sifat proses
kognitif otomatis adalah efek Stroop.

swastiwulan 23

Pengolahan Otomatis
• Banyak aktivitas yang kita kerjakan sehari-hari
telah menjadi otomatis.
• Kita dapat mengerjakan aktivitas tersebut
tanpa harus berfikir.
• Sebagai contoh, aktivitas untuk membaca,
menulis, berbicara dalam bahasa ibu,
mengendarai sepeda, menggosok gigi, dll
• Seperti diketahui, semakin sering berlatih atau
dikerjakan, performans kita akan meningkat ke
tahap trampil dan otomatis.
swastiwulan 21
Pemprosesan otomatis
22

 Aktivitas yang telah dilatih dengan baik (atau sering)


 menjadi otomatis sehingga memerlukan atensi yang
lebih sedikit dibandingkan melakukan aktivitas
baru/belum dikuasai.
 Tiga karakteristik pemprosesan otomatis (Posner &
Snyder):
a. Pemprosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
b. Pemprosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran.
c. Pemprosesan otomatis menggunakan hanya sedikit
(atau tidak sama sekali) sumber daya sadar.

swastiwulan

Pengolahan Otomatis
• Dengan latihan rutin, proses kognitif juga
dapat menjadi otomatis penuh.
• Proses kognitif otomatis diidentifikasikan sbg:
– Cepat
M b hk perhatian
– Membutuhkan h i minimum
i i hi
sehingga id k
tidak
terpengaruh oleh aktivitas lain
– Tidak diproses secara sadar/sengaja
• Contoh untuk menunjukkan sifat proses
kognitif otomatis adalah efek Stroop.

swastiwulan 23
swastiwulan 24

Proses Terkontrol
• Perbedaan penting dari proses kognitif
otomatis adalah pengolahan dilakukan secara
tidak otomatis.
• Perbedaan utama diantara kedua proses tsb:
P
– Proses t ti tid
otomatis tidakk di hi oleh
dipengaruhi l h batasan
b t
kapasitas otak dan tidak membutuhkan perhatian
– Pengolah
Pengolahterkontrol
terkontrolmempunyai
mempunyaikapasitas
kapasitas
terbatas dan membutuhkan perhatian dan
kesadaran (kesengajaan)

swastiwulan 25
Proses Terkontrol
• Perbedaan yang lain ada ah bahwa proses
otomatis sangat sulit diubah setelah proses
pembelajaran, sementara proses terkontrol
dapat diubah relatif mudah.
• Contohnya adalah jika kita terpaksa
mengemudikan mobil yang mempunyai stir
kanan.
• Menulis dengan tangan kiri.

swastiwulan 26
Kapasitas pemprosesan &
atensi selektif
27

 Kita memilih hanya sebagian kecil stimuli dari seluruh stimuli


yang ada di sekeliling kita, tampak dari berbagai peristiwa
sehari-hari, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.
 Selektivitas stimuli  terjadi akibat kurangnya kapasitas
saluran, yakni ketidakmampuan kita memproses seluruh
stimuli sensorik secara bersamaan.
 Keterbatasan kapasitas & atensi selektif mengimplikasikan 
adanya kemacetan (bottleneck) struktural dalam pemprosesan
informasi.

swastiwulan
Teori-teori Atensi:
28

Bottle-neck concept
Filter Theory
Capacity Theory

swastiwulan
Bottle-neck
29

swastiwulan
Broadbent
30

 Broadbent (1958)  model


penyaringanpemprosesan informasi dibatasi oleh
kapasitas saluran yg tersedia.
 Broadbent: pesan-pesan yang dikirimkan melalui saraf
tertentu dibedakan berdasarkan (a) serabut saraf yang
distimulasi, atau (b) jumlah impuls saraf yang dihasilkan.
• Teori koneksi Broadbent  persepsi selektif
mencakup hampir seluruh sistem kognitif.

swastiwulan
swastiwulan 31
Treisman

Model Atenuasi: Treisman


• Treisman: manusia cenderung mengikuti makna
alih-alih mengikuti pesan dari satu telinga saja
adanya penyaring (filter) perseptual, yang terletak di
antara sinyal dan analisis verbal dan berfungsi
menyaring input dengan mengendalikan “volume”
pesan.
• Stimuli diasumsikan memiliki ambang aktivasi yang
berbeda-beda karenanya kita dapat mendengar suatu
percakapan meskipun tidak memusatkan perhatian
pada percakapan itu.

swastiwulan 32
Atensi visual
33

 Treisman, dkk (1971)  ketika elemen-elemen visual


tampil secara mencolok, para pengamat dapat
mengenali batas-batas visual elemen yang mencolok
tsb dalam waktu 50 milidetik  efek kemunculan.

• Treisman & julesz  terdapat proses praatentif


yang memindai medan penglihatan & dengan
cepat mendeteksi ciri-ciri utama objek  ciri-ciri
tsb disandikan dalam peta fitur dalam otak.

swastiwulan
swastiwulan 34

Anda mungkin juga menyukai