Anda di halaman 1dari 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelas Echinodrmata
Sand Dollar (Clypeasteroida)
Sand dollar merupakan biota yang berangka keras dan tersusun dari lempeng
kalsium karbonat. Pada permukaan tubuh bagian atas terdapat pola berbentuk bunga
dengan 5 kelopak yang sering disebut dengan petals. Tubuh Sand dollar mempunyai 2
dua lubang yaitu peristomedan periproct. Peristome terletak di tengah-tengah
permukaan bawah tubuhnya dan di dalamnya terdapat mulut. Letak periproct bervariasi
ada yang di permukaan bawah mulai dari tengah sampai ke pinggiran tubuh dan ada
yang tepat di pinggiran tubuhnya. Anus merupakan bagian dari periproct. Sand dollar
juga mempunyai food grooves pada sisi oralnya. Percabangan food grooves bermacam
macam ada yang cukup rumit dan ada yang sederhana. Seluruh permukaan Sand
dollar diselimuti oleh duri-duri kecil, pendek, gemuk, halus dan hampir sama
strukturnya. Selain itu pada tubuh beberapa Sand dollar terdapat celah yang disebut
lunules (Dian et al., 2005).

Gambar 1. Sand Dollar (Clypeasteroida)


Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa bentuk bintang ditengah san dollar
kecil cenderung bulat dan memiliki garis bayangan di keliling bentuk bintang garis tebal
berwarna hitam disisi bintang. Ada titik - titik besar berwarna hitam cenderung bulat
dan berwarna lebih gelap serta berbentuk segilima dengan banyak titik disekitar bentuk
bintang. Garis yang membentuk bintangnya lebih titis dan ada gaaris tengah disetiap
sisinya bentuknya cenderung bulat, gambar bintangnya tidak begitu terlihat nyata dan
ada titik - titik berbentuk menyerupai garis berwarna putih keabu-abuan. Canderung
berwarna gelap dan ada juga gambar bintang berlapis dengan arah yang berlawanan
sehingga membentuk seperti bintang dengan sisi sepuluh berwarna coklat terang Garis
yang membentuk gambar bintang berwarna hitam dengan 3 titik ditengahnya. Titik -
titik disekitar bintang berbentuk kecil mengelilingi bintang dan ada juga berbentuk
segilima dengan bentuk bintang yang lebih ramping titik - titik nya berbentuk seperti
batik dengan warna agak gelap (Aisyah et al., 2015).

Teripang (Holothuroidea)
Teripang atau yang lebih dikenal dengan ketimun laut merupakan salah satu
organisme dari filum Echinodermata kelas Holothuroidea. Teripang (Holothuroidea)
dapat ditemukan atau dijumpai diseluruh perairan pantai, mulai dari daerah pasang surut
yang dangkal sampai perairan yang lebih dalam untuk hidupnya, teripang lebih
menyukai perairan bebas dari pencemar,dan airnya relatif tenang. Pada umumnya
masing-masing jenis memiliki habitat yang spesifik misalnya, teripang banyak terdapat
di perairan yang ditumbuhi lamun (sea grass). Habitat utama teripang adalah pada
lamun dan karang. Penyebaran teripang di Indonesia sangat luas antara lain, perairan
pantai Madura, JawaTimur, Bali, Sumba, Lombok, Aceh, Bengkulu, Bangka, Riau dan
sekitarnya, Belitung, Kalimantan (bagian barat, timur dan selatan), Sulawesi, Maluku,
Papua dan Kepulauan Seribu (Handayani et al., 2017).
Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri (Echinodermata). Duri
pada teripang sebenarnya merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari zat kapur
dan terdapat di dalam kulitnya. Rangka dari zat kapur itu tidak dapat terlihat dengan
mata telanjang karena sangat kecil sehingga perlu menggunakan mikroskop. Meski
demikian, tidak semua jenis teripang mempunyai duri beberapa jenis teripang tidak
memiliki duri. Semua jenis teripang komersil, khususnya dari daerah tropika, termasuk
dalam bangsa (ordo) Aspidochirotida dari suku (family) Holothuriidae dan
Stichopodidae. Meliputi genus Holothuria, Actinopyga, Bohadschia, Thelenota dan
Stichopus. Terdapat 25 jenis teripang berpotensi komersil yang diidentifikasikan berasal
dari perairan karang di Indonesia, sepuluh jenis diantaranya mempunyai nilai komersil
baik (Elfidasari et al., 2012).

Gambar 2. Teripang (Holothuroidea)


Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa morfologi teripang adalah bulat
panjang (Elongated cylindrical) sepanjang sumbu oral– aboral. Mulut dan anus terletak
di ujung poros berlawanan, yaitu mulut di anterior dan anus di posterior. Di sekitar
mulut teripang terdapat tentakel yang dapat dijulurkan dan ditarik dengan cepat.
Tentakel merupakan modifikasi kaki tabung yang berfungsi untuk menangkap pakan.
Warna teripang berbeda–beda, yaitu putih, hitam, coklat kehijauan, kuning, abu–abu,
jingga, ungu, bahkan ada yang berpola garis. Teripang pasir mempunyai dorsal
berwarna abu–abu kehitaman dengan bintik putih atau kuning. Permukaan tubuh
teripang tidak bersilia dan diselimuti lapisan kapur, yang ketebalannya dipengaruhi
umur. Dari mulut membujur ke anus terdapat lima deret kaki tabung (ambulaceral), tiga
deret kaki tabung berpenghisap (trivium) terdapat 8 di perut berperan dalam pergerakan
dan perlekatan. Dua deret kaki tabung terdapat di punggung (bivium) sebagai alat
respirasi (Handayani et al., 2017).
Kepiting Bakau (Scylla serrat)
Kepiting bakau (Scylla serrata) hidup pada hampir seluruh perairan pantai
terutama pantai yang ditumbuhi mangrove, perairan dangkal sekitar ekosistem
mangrove, estuari dan pantai berlumpur. Kepiting bakau memiliki peranan ekologis
dalam ekosistem mangrove dan merupakan salah satu komoditi perikanan yang bernilai
ekonomis penting. Sebagai makanan asal laut, kepiting bakau sangat digemari karena
memiliki rasa daging yang lezat dan bernilai gizi tinggi, terutama kepiting bakau betina
bertelur atau matang gonad. Kelezatan dan nilai gizi yang tinggi, menempatkan kepiting
bakau sebagai jenis makanan laut ekslusif dengan harga yang cukup mahal. Permintaan
konsumen dalam negeri terhadap komoditas ini dari tahun ke tahun cenderung
meningkat, demikian pula dengan permintaan ekspor (Siahainenia, 2019).
Kepiting bakau, selain berperan dalam siklus rantai makanan, juga memainkan
peranan ekologis larnnya. Lubang-Iubang yang digalinya selain berfungsi sebagai
tempat berlindung dan mencari makan, juga berguna sebagai media untuk melewatkan
oksigen agar dapat masuk ke bagian substrat yang lebih dalam, sebingga dapat
memperbaiki kondisi anoksik dalam substrat hutan mangrove. Dalam beberapa tahun
terakhir, jumlah hasil tangkapan nelayan semakin menurun dan ukuran kepiting bakau
yang tertangkap juga semakin kecil. Penurunan kuantitas dan kualitas populasi kepiting
bakau di alam, diduga akibat degrsdasi ekosistem mangrove dan atau kelebihan tangkap
(over exploitation) (Pratiwi, 2011).

Gambar 3. Kepiting Bakau (Scylla serrat)


Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa kepiting bakau merupakan salah
satu kelompok Crustacea. Tubuh kepiting ditutupi dengan karapas, yang merupakan
kulit keras atau exoskeleton (kulit luar) dan berfungsi untuk melindungi organ bagian
dalam kepiting. Kulit yang keras tersebut berkaitan dengan fase hidupnya
(pertumbuhan) yang selalu terjadi proses pergantian kuit (moulting). Kepiting bakau
genus Scylla ditandai dengan bentuk karapas yang oval bagian depan pada sisi
panjangnya terdapat 9 duri di sisi kiri dan kanan serta 4 yang lainnya diantara ke dua
matanya. Spesies-spesies di bawah genus ini dapat dibedakan dari penampilan
morfologi maupun genetiknya. Seluruh organ tubuh yang penting tersembunyi di bawah
karapas. Anggota badan berpangkal pada bagian cephalus (dada) tampak mencuat
keluar di kiri dan kanan karapas, yaitu 5 (lima) pasang kaki. kepiting bakau memiliki
warna karapas yang bervariasi dari ungu, hijau, sampai hitam kecoklatan. Hal itu karena
habitat alami hewan ini yang berada di kawasan mangrove yang bertekstur tanah pasir
berlumpur. Kepiting bakau jantan memiliki sepasang capit yang dalam keadaan normal
capit (cheliped) sebelah kanan lebih besar dibandingkan capit sebelah kiri
(Siahainenia, 2019).
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa pasangan kaki pertama disebut
cheliped (capit) yang berperan sebagai alat memegang dan membawa makanan,
menggali, membuka kulit kerang dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh,
pasangan kaki kelima berbentuk seperti kipas (pipih) berfungsi sebagai kaki renang
yang berpola poligon dan pasangan kaki selebihnya sebagai kaki jalan (Gambar 6). Pada
dada terdapat organ pencernaan, organ reproduksi (gonad pada betina dan testis pada
jantan). Bagian tubuh (abdomen) melipat rapat dibawah (ventral) dari dada. Pada ujung
abdomen itu bermuara saluran pencernaan (dubur). Berdasarkan anatomi tubuh bagian
dalam, mulut kepiting terbuka dan terletak pada bagian bawah tubuh. Beberapa bagian
yang terdapat di sekitar mulut berfungsi dalam memegang makanan dan memompakan
air dari mulut ke insang. Kepiting memiliki rangka luar yang keras, sehingga mulutnya
tidak dapat dibuka lebar. Hal ini menyebabkan kepiting lebih banyak menggunakan
capit dalam memperoleh makanan. Makanan yang diperoleh dihancurkan dengan
menggunakan capit, kemudian baru dimakan. Anatomi tubuh kepiting bagian dalam
dapat dilihat pada. Pada gambar tersebut, dapat dilihat antara lain lambung,
hepatopankreas, insang, pembersih insang, dan jantung (Pratiwi, 2011).

Anda mungkin juga menyukai