28
PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI PELESTARIAN HUTAN
MANGROVE OLEH KELOMPOK TANI PATRA KRIDA WANA LESTARI
DIKECAMATAN KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP
Oleh:
Islinawati Soleh, Hadiyanto A. Rachim, & Sahadi Humaedi
e-mail :
Islinawatisoleh@gmail.com
Abstrak Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang berada pada muara sungai. Hutan
mangrove biasa tumbuh pada daerah endapan lumpur yang berhubungan langsung dengan pasang
surut air laut. Tumbuhan yang berupa pohon dan semak ini dapat tumbuh pada daerah air payau
ataupun air laut. Hutan mangrove memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan. Manfaat yang
diberikan bukan hanya dibidang lingkungan, tetapi juga pada bidang sosial ekonomi. Beberapa
manfaat dari hutan mangrove seperti melindungi pantai dari erosi dan abrasi, mencegah intrusi air
laut, sebagai tempat tinggal hewan air, potensi edukasi dan tempat wisata, dan mitigasi perubahan
iklim melalui penyerapan CO2 dari udara. Kampung Laut merupakan salah satu wilayah yang hampir
seluruh wilayahnya dikelilingi oleh hutan mangrove. Namun seiring berjalannya waktu luas wilayah
hutan mangrove semakin menyempit. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pembangunan
rumah, penjarahan. Pencemaran lingkungan dan lain-lain. Kepunahan hutan mangrove memberikan
dampak yang sangat nyata bagi masyarakat Kampung Laut. Dari permasalahan tersebut dibuatlah
suatu upaya pencegahan yaitu dengan melakukan suatu proses pelestarian hutan mangrove yang
dilakukan oleh masyarakat setempat. Hal ini dilakukan dengan proses pengembangan masyarakat
yang dilakukan oleh Kelompok Tani Patra Krida Wana Lestari. Dengan kegiatan positif ini
diharapakan agar ekosistem hutan mangrove dapat tetap lestari dan memberikan banyak dampak
positif bagi kehidupan .
Kata Kunci : Hutan Mangrove, Kepunahan, Pelestarian
Abstract
Mangrove forest ecosystem is one that is at the mouth of the river. Ordinary mangrove forests grow
in areas silt directly related to the tide. Plants in the form of trees and shrubs can be grown in the
area of brackish water or sea water. Mangrove forest has many benefits for life. Benefits provided
not only in the field of the environment, but also on the socio-economic field. Some of the benefits of
mangrove forests such as protecting the coast from erosion and abrasion, preventing sea water
intrusion, as a place to live aquatic animals, potential educational and tourist attractions, and the
mitigation of climate change by absorbing CO2 from the air. Kampung Laut is one area that is almost
the entire area is surrounded by mangrove forests. But as time goes by mangrove forest area
narrowed. This is influenced by several factors such as the construction of houses, looting.
Environmental pollution and others. Mangrove forest extinction is a very real impact for Kampung
Laut society. Of these problems made an effort to prevent that is by doing a mangrove forest
preservation process conducted by the local community. This is done with the community
213
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
development process undertaken by Farmers Group Patra Krida Wana Lestari. With this positive
activity expected that the mangrove forest ecosystems can remain stable and provide a positive impact
on the lives of many.
Key words: Mangrove Forest, Extinction, Conservation
214
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
sungai dan dipengaruhi oleh pasang surut air taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui
laut, yakni tergantung waktu pasang dan bebas partisipasi aktif dan inisiatif dari masyarakat.
genangan pasang waktu surut (SK Dirjen (Brokensha dan Hoge, 1969:35)
Kehutanan No. 60/Kpts/Dj/1/1978). Pengembangan masyarakat merupakan salah
satu metode pekerja sosial dalam upaya
Mangrove memiliki manfaat yang cukup
perbaikan kualitas hidp masyarakat melalui
banyak bagi kestabilan ekosistem muara.
pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada
Khususnya bagi masyarakat pesisir. Beberapa
mereka.
manfaat dari hutan mangrove : melindungi
pantai dari erosi dan abrasi yang disebabkan Pada hakikatnya dalam pengembangan
oleh air sungai dan air laut, melindungi rumah masyarakat seorang pekerja sosial dapat
penduduk dari terpaan badai dan angin dari berperan sebagai community worker dan
laut, mencegah intrusi air laut, sebagai tempat enambler. Menurut Spagel dan Zastroow,
tinggal dan berlindung hewan liar, dapat peran enambler dan community worker lebih
menghasilkan bahan-bahan alami yang dapat mengarah pada upaya intervensi komunitas
berniali ekonomis, memiliki potensi edukasi melalui pendekatan nonpresentative dan upaya
dan wisata, mitigasi perubahan iklim melalui penanganan masalah secara konsensus. Dalam
penyerapan CO2 dari udara. Selain manfaat hal ini community worker dapat berperan
tersebut, ada manfaat lain yang cukup penting sebagai fasilitator dalam kegiatan.
yaitu sebagai stabilisator tepian sungai dan Pada dasarnya pengembangan masyarakat
pesisir dan memberikan dinakmika terdidi dari dua konsep utama, yaitu
pertumbuhan dikawasan pesisir. pengembangan dan masyarakat.
Pada akhir-akhir ini kerusakan hutan Pengembangan merupakan suatu usaha
mangrove sering terjadi dibeberapa wilayah di bersama untuk meningkatkan kualitas
Indonesia. Penyebab kerusakan hutan kehidupan manusia. Sedangkan masyarakat
mangrove terjadi karena beberapa faktor diartikan dalam dua konsep yang berbeda
seperti konversi untuk pemukiman, konversi yaitu, pertama masyarakat sebagai tempat
untuk tambak, pengambilan kayu, bersama dan yang kedua adalah masyarakat
pencemaran, penangkapan fauna di ekosistem sebagai kepentingan bersama. (Mayo,
mangrove, pertambangan, sedimentasi, dan 1998:162)
bencana alam. Jack Rothman mengembangkan tiga model
Rehabilitasi hutan mengrove merupakan suatu konsep pengembangan masyarakat: (1)
upaya yang dilakukan oleh masyarakat Pengembangan masyarakat lokal (locality
atauapun pemerintah dan pihak terkait untuk development), Perencanaan sosial (social
tetap menjaga kelesarian hutan mangrove. planning), (3) aksi sosial (social action).
Proses rehabilitasi mangrove dapat dilakukan Dalam hal ini pengembangan masyarakat lokal
dengan penanaman mangrove disepanjang merupakan suatu proses yang ditunjukan untuk
pantai, terutama pada pantai-pantai yang telah menciptakan kemajuan sosial ekonomi bagi
mengalami hutan mangrove. Ada beberapa masyarakat melalui partisipasi aktif serta
cara yang dapat dilakukan dalam tahapan yang inofatif dari masyarakat itu sendiri. Model ini
dilakukan dalam upaya pelestarian hutan merupakan salah satu alat intervensi yang
mangrove : (1) pemilihan tempat; (2) mampu memahami karakteristik dari
pengadaan benih; (3) penanaman; (4) masyarakat lokal itu sendiri. Dalam model ini,
pemeliharaan tanaman. diperlukan partisipasi yang besar dalam upaya
penentuan tujuan ataupun memutuskan
tindakan yang akan diambil. Dalam hal ini,
Pengembangan Masyarakat masyarakat diharapkan dapat mengerti tentang
Pengembangan masyarakat merupakan suatu kegiatan yang akan dilakukan karena
gerakan yang dirancang guna meningkatkan masyarakat merupakan pihak yang terlibat
215
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
langsung dalam kegiatan. Dalam model tidak beruntung secara terorganisasi, sehingga
pengembangan masyarakat lokal keterlibatan lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan
masyarakat dalam menentukan tujuan dan advokasi dan bertujuan untuk melakukan
memutuskan tindakan untuk ikut serta dapat perubahan yang mendasar termasuk
menimbulkan rasa kepemilikan sehingga pemerataan kekuasaan dan sumberdaya.
perubahan yang terjadi dapat Model ini mengharuskan masyarakat untuk
berkesinambungan. Proses pengembangan mengenali siapa musuhnya dan
masyarakat lokal lebih mengutamakan kepada mengorganisasi diri untuk membentuk aksi
tujuan proses yaitu bagaimana proses tersebut masa. Tujuan dari model ini adalah
dapat meningkatkan kapasitas masyarakat agar mengarahkan kepada tujuan proses dan dan
dapat terlibat dalam pemecahan masalah. penyelesaian tugas. Beberapa oraganisasi
Fokus utama dalam pendekataan ini adalah sosial memberi penekanan dalam upaya
bagaimana mendidik masyarakat agar budaya pembentukan aturan yang baru atau mengubah
dalam memecahkan permasalahan secara praktik-praktik tertentu. Pada metode ini
mandiri dapat terintegrasi kepada program- community worker berperan sebagai advokat
program pembangunan yang ada. dan aktivis. Media perubahannya adalah
dengan menciptakan dan memanipulasi
Social planning merupakan suatu model yang
pengorganisasian dan oergerakan massa untuk
menekankan pada pemecahan masalah dengan
memengaruhi proses politis. Oleh karena itu
berorientasi pada penyelesaian tugas.
pengorganisasian massa pasa model ini
Perencanaan sosial biasanya berhubungan
menjadi salah satu isu yang penting. Para
dengan masalah-masalah sosial yang konkrit.
praktisi aksi sosial lebih menekankan pada
Model ini melihat komunitas sebagai inti dari
taktik konflik dengan cara melakukan
masalah sosial. Penyelesaian masalah sosial
konfrontasi dan aksi-aksi langsung. Aksi sosial
dengan social planning adalah dengan
lebih menekankan peran masyarakat sebagai
mengumpulkan fakta-fakta yang ada dan
korban ketidakadilan akibat tidak meratanya
kemudian menentukan tindakan yang rasional
kekuasaan dan suberdaya sehingga perubahan
sebagai upaya penyelesaian masalah. Pada
yang dilakukan adalah dengan mobilisasi
model ini memakai oraganisasi formal yang
organsasi massa dan politik melalui cara-cara
telah ada dan melibatkan para ahli untuk
seperti unjuk rasa, demonstrasi, negosiasi,
memutuskan tindakan apa yang akan diambil
sehingga pera masyarakat pada perencanaan agiitasi, dan pembelaan. Strategi yang
digunakan adalah dengan melakukan katalisasi
sosial berlaku sebagai konsumen. Dalam
dan pengorganisasian dengan tujuan
metode ini community worker berperan
mengubah struktur masyarakat.
sebagai expert (pakar) dengan menekankan
pada penemuan fakta, implementasi program, Pengembangan masyarakat merupakan suatu
dan relasi dengan berbagai macam birokrasi, metode yang dilakukan untuk membangun
serta tenaga profesional dari berbagai disiplin. masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
Dalam hal ini Ross melihat bahwa sebagai hidupnya. Dalam proses ini masyarakat
expert harus memiliki beberapa kemampuan, diharpkan dapat mengetahui masalah dan
seperti: kemampuan mendiagnosis komunitas, potensi yang mereka miliki. Ada beberapa
keterampilan melakukan penelitian, strategi yang dapat dilakukan dalam proses ini,
mempunyai informasi mengenai komunitas seperti: (1) strategi pemecahan masalah, yaitu
yang lain, dapat mengembangkan sarana dengan mengajak masyarakat untuk melihat
terhadap metode dan prosedur organisasi, dan menyadari permasalahan, cara mengatasi
mengetahui informasi teknis, dan mempunyai masalah, dan mendiskusikan bersama
kemampuan mengevaluasi. bagaimana cara mengatasi masalah tersebut;
Pada model terakhit yaitu soocial action lebih (2) konfrontasi, yaitu strategi yang
mengkonfrontasikan masyarakat dengan
ditujukan pada kelompok-kelompok yang
permasalahan yang dihadapi. Strategi ini
216
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
adalah untuk dapat menimbulkan kesadaran, sementara ketika program masih berlangsung,
menggalang kesatuan, dan kekuatan mereka kedua memberikan informasi bagi eveluasi
untuk bertindak dalam menangani masalah berkala yang ditujukan bagi pelaksana
tersebut; (3) membangun kelembagaan baru, progrram, ataupun kepada kerjasama diantara
yaitu dengan membangun lembaga-lembaga semua pelaku.
dalam masyarakat dengan menggunakan Termination merupakan tahap pengakhiran
sumber daya masyarakat yang ada; (4) atau pemutusan hubungan secra formal dengan
pengembangan dan peningkatan keterampilan masyarakat setempat sebagai sasaran program.
hidup dengan mengajarkan cara-cara atau alat- Tahapan ini merupakan penghentian
alat dalam perubahan yang direncanakan; (4) sementara yang mungkin kelak akan
terapi pendidikan, yaitu strategi untuk ditindaklankuti dengan rangkaian berikutnya.
mengikutsertakan masyarakat dalam suatu
program, biasanya dalam bentuk latihan-
latihan. Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan
Proses merupakan suatu tahapan untuk Mangrove
mencapai kegiatan yang dilaksanakan, apabila Hutan mangrove merupakan salah satu
salah satu langkah ini gagal maka akan ekosistem penting yang dapat menjaga
berpengaruh pada tahapan selanjutnya. kelestarian hidup. Apalagi bagi masyarakat
Adapun tahapan yang dapat dilakusanakan yang tinggal di daerah pesisir. Kegiatan sehari-
dalam proses pengembangan masyarakat hari yang dilakukan oleh masyarakat pesisir
antara lain assessment, plant of treatment, akan selalu berkaitan dengan hutan mangrove.
treatment, dan termination. Masyarakat pesisir perlu untuk menjaga
Assessment merupakan tahapan awal yang lingkungan sekitarnya agar ekosistem hutan
perlu dilakukan oleh community worker. mangrove dapat tetap terjaga.
Assessment akan menentukan ketepatan serta Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat
efektivitas program itu sendiri. Assessment dalam upaya pelestarian hutan mangrove.
dapat mencakup need assessment, identifikasi seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat
masalah, analisis masalah, dan resource Kampung Laut Cilacap. Masyarakat didaerah
assessment. Hal-hal yang berkaitan dengan ini memiliki suatu kelompok tani yang
assessment seperti masalah yang dihadapi dan bertugas untuk memelihara kelestarian hutan
potensi apa yang dimiliki. mangrove, tanpa menghiraukan masyarakat
Plant of treatment merupakan suatu proses yang lain untuk tetap menjaga kelestarian
untuk mengidentifikasi, mengolah, hutan mangrove. Pasalnya dalam hal ini perlu
menghubungkan masalah atau kebutuhan adanya kerjasama antar masyarakat agar
dengan sumber-sumber yang didayagunakan kelestarian hutan mangrove tetap dapat terjaga.
untuk memecahkan masalah dan atau Beberapa tindakan yang dilakukan masyarakat
memenuhi kebutuhan melalui serangkaian dalam upaya pelestarian ini adalah dengan
kegiatan ataupun program. Proses ini melakukan reboisasi hutan mangrove yang
merupakan rencana yang akan dilaksanakan dilasanakan setiap bualan sekali, tidak
dan tanpa mengesampingkan aspirasi dari membuang sampah pada sungai, tidak mencari
masyarakat. rumput di daerah hutan mangrove, dan juga
Treatment merupakan perhitungan situasi yang melakukan patroli hutan mangrove. kegiatan-
akan menentukan tindakan apa yang kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok tani
dilakukan. Dalam tahapan ini dapat dilakukan mangrove dan dibantu juga dengan masyarakat
juga monitoring dan evaluasi. monitoring sekitar. Kelompok patra krida wana lestari
dapat memberikan dua manfaat, yaitu pertama merupakan salah satu jembatan bagi
memberikan informasi untuk pegangan masyarakat untuk dapat mengenal hutan
mangrove.
217
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
218
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
dampak negatif bagi kehidupan masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan
Kampung laut. Apalagi bagi mereka yang pelestarian ini tentusaja memberikan dampak
bermatapencaharian sebagai nelayan. positif bagi masyarakat seperti meningkatnya
Tangkapan yang mereka dapatkan semakin jumlah tangkapan yang tentu saja akan
menurun seiring rusaknya hutan mangrove. berpengaruh dengan penghasilan masyarakat.
Bukan hanya dalam segi ekonomi, hutan
mangrove juga sangat bermanfaat bagi
lingkungan ekosistem muara. Biota-biota laut REKOMENDASI
yang memilih hutan mangrove sebagai Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
habitatnya semakin punah seiring kerusakan kampung laut merupakan kegiatan yang sudah
hutan mangrove. Seperti halnya hewan-hewan cukup baik. Kegiatan pengembangan
liar seperti biawak, ular, ular air, kalajengking, masyarakat yang dilakukan oleh kelompok tani
burung bangau dan lain-lain. Pemandangan ini patra krida wana lestari merupakan upaya yang
tentu saja sangat tidak diharapkan oleh semua tepat untuk menggerakan masyarakat dalam
pihak. Selain itu, semakin sedikitnya spesies upaya pelestarian masyarakat. Adapun
mangrove yang ada akan mengakibatkan beberapa rekomendasi yang diberikan antara
semakin sedikitnya variasi tanaman bakau lain: (1) proses pengembangan masyarakat
yang dimiliki oleh masyarakat. yang dilakukan harus lebih mencakup
Upaya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar masyarakat secara menyeluruh, karena dengan
sudah cukup baik dengan melakukan mengajak semua masyarakat untuk ikut serta
pelestarian secara berkelanjutan. Dengan dalam upaya ini maka akan lebih memudahkan
kegiatan yang dilakukan secara gotong royong untuk menggerakan kegiatan; (2) mengajak
akan menimbulkan rasa kepemilikan dan kaum muda untuk ikut serta dalam kegiatan
kecintaan terhadap hutan mangrove. Upaya- ini, misalnya dengan membentuk kelompok
upaya yang dilakukan seperti reboisasi setiap anak muda yang cinta lingkungan; (3)
bulan, patroli hutan mangrove, tidak Membuat tambak ramah lingkungan tanpa
membuang sampah sembarangan, tidak merusak hutan mangrove yang ada.
mencari rumput dihutan mangrove merupakan
beberapa cara sederhana yang memberikan
dampak besar bagi kelestarian huan mangrove. Daftar Pustaka
Pengembangan masyarakat yang dilakukan Adi, Isbandi Rukminto. 2012. Inervensi
oleh Kelompok tani patra krida wana lestari Komunitas & Pengembangan
merupakan salah satu model locality Masyarakat. Jakarta : Raja Gravindo
development, yaitu dengan mengajak Persada
masyarakat lokal untuk ikut serta dalam upaya Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian
pelestarian hutan mangrove. Kegiatan yang Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada
dilakukan juga didasarkan atas saran-saran dan Media Group
kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat
agar tujuan dari kegiatan yang dilakukan dapat Darmadi, dkk. 2012. Struktur Komunitas
terlaksana. Keterlibatan masyarakat dalam Vegetasi Mangrove Berdasarkan
menentukan tujuan dan memutuskan tindakan Karakteristik Substrat Di Muara
menimbulkan rasa kepemilikan sehingga Harmin Desa Cangkring Kecamatan
perubahan yang tejadi dapat Cantigi Kabupaten Indramayu.
berkesinambungan. Perikanan Dan Kelautan 3:347-358
Kelompok tani patra krida wana lestari Huraerah, Abu. 2011. Pengorganisasian dan
merupakan kelompok yang turun langsung Pengembangan Masyarakat. Bandung
dalam upaya pengembangan masyarakat : Humaniora.
dengan mengajak masyarakat sekitar untuk
219
PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 3 NOMOR: 2 HAL: 155 - 291 ISSN: 2442-4480
Ife, Jim. Frank Tesoriero. 2009. Community Wibhawa, Budi. Dkk. 2010. Dasar-dasar
Development. Yogyakarta : Pustaka Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya
Belajar. Padjadjaran.
Kordi K., M. Ghufran H. 2012. Ekosistem http://indonesia.wetlands.org/
Mangrove. Jakarta: PT Rineka Cipta http://www.menlh.go.id/menlh-meresmikan-
Setyawan, Ahmad Dwi. Dkk. 2003. Ekosistem konservasi-dan-studi-plasma-nutfah-
mangrove di Jawa : 1. Kondisi terkini. indonesia-pt-pertamina-persero-ru-
Biodiversitas 2: 133-145 iv-cilacap/
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat http://www.pikiran-
Memberdayakan Rakyat. Bandung: rakyat.com/nasional/2014/09/15/297
Aditama. 009/akibat-ilegal-loging-26-jenis-
mangrove-di-kampunglaut-musnah
220