Halo! Salam kenal semuanya. Kenalin, gue Ryan, tutor Geografi di Zenius Education. Di
artikel pertama gue ini, gue mau ngomongin bahasan yang lagi hot–hotnya nih, apalagi kalau
bukan mengenai Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills). Pastinya lo udah sering terpapar
kan mengenai apa itu HOTS. Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih khusus, yaitu Soal
HOTS Geografi, ga ada salahnya untuk lo mengingat-ingat lagi nih, apa sih sebenernya soal
HOTS itu; apalagi buat lo yang masih meraba-raba mahluk apaan sih nih HOTS. Lo bisa
baca dulu artikel dari Fanny di sini.
Soal HOTS Geografi
Secara garis besar, soal HOTS itu menguji bagaimana lo menganalisis, mengevaluasi,
sampai menciptakan solusi dari suatu permasalahan yang muncul dalam bentuk soal.
Adanya soal HOTS ini adalah salah satu bentuk usaha pemerintah dalam meningkatkan
mutu/kualitas pendidikan di Indonesia. Soal HOTS tentunya memiliki tingkatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan soal non-HOTS atau LOTS (Lower Order Thinking Skills), yang
selama ini banyak diujikan. Penamaan soal LOTS sendiri adalah karena soal yang disajikan
hanya menuntut penjawab untuk mengingat, mengerti dan mengaplikasikan suatu teori.
Istilahnya mah, kalo ada rumus, yaa tinggal masukin aja angka-angka yang ada di soal ke
rumus. Kalo gue bilang sih gampangnya soal HOTS mau ngeliat gimana cara lo bernalar
daripada sekedar ngeliat kemampuan mengingat lo.
Biar lebih kebayang, langsung gue kasih dua contoh soal aja deh. Coba ya, lo pilih mana
yang HOTS, mana yang LOTS:
Soal A
Soal B
Nah gimana? Itu gue kasih soalnya yang lumayan jelas yaa, perbedaannya. Keliatan kan
bahwa soal A cuma membutuhkan daya ingat lo akan sebuah istilah! (dan biasanya mirip-
mirip begitu pilihan jawabannya, bikin pushink!). Geografi itu kan range bahasannya
luas banget: terbentang dari ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu pemetaan, makanya banyak
istilah gaib yang muncul untuk membedakan satu fenomena dengan fenomena
lainnya. Gue aja kadang suka tiba-tiba lupa tuh sama istilah-istilah
begitu. Kalo gue analogikan, kayak lo lagi denger suatu lagu, lo apal liriknya, tau
nadanya……. tapi kok judul lagunya lupa! Nah soal-soal LOTS menurut gue rawan akan
kondisi begitu. Ya namanya aja manusia, bisa aja lupa kan. Apalagi untuk istilah yang
belum familiar. Ditambah nanti beban mental ketika ujian yang
semakin bikin lo gampang lupaan.
Oke… kita lupakan sejenak tentang LOTS. Kalau kita semua setuju bahwa soal B adalah soal
HOTS, ya udah kita bedah aja soal B sehingga kita bisa tau seperti apa sih rupa soal HOTS
Geografi itu. Sekarang, coba lo balik lagi ke atas, perhatiin soal B sejenak. Oke, kalau udah,
soal B punya dua ciri utama yang berbeda dengan soal A, yaitu:
1. Menanyakan proses
Dibanding menanyakan apa nama istilahnya, soal HOTS Geografi akan lebih menekankan
“kenapa?”. Jadi lo akan sering bertemu soal yang menanyakan “mengapa bintang bersinar,
mengapa air mengalir, mengapa dunia berputar?” #YouSingYouLose. Seperti Soal B yang
menanyakan penyebab dari terbentuknya pegunungan di Sumatera yang disebut Bukit
Barisan. Nah untuk menjawab, tentu lo mesti paham proses endogen pembentuk pegunungan
yang terjadi di Bumi, dong.
2. Mengandung konteks
Ngerti proses endogen aja ternyata belum selesai! Ada konteks di pertanyaan itu. Tau artinya
“konteks” ga? Konteks itu adalah situasi yang ada hubungannya dengan suatu
kejadian/kondisi nyata. Jadi ada kondisi asli di dunia nyata nih, yang dikaitkan dengan
pertanyaan. di Soal B setelah lo paham proses endogen penyebab terbentuknya gunung,
selanjutnya lo mesti tau letak Bukit Barisan tuh di mana (Sumatera), dan situasi geomorfologi
di sekitarnya seperti apa (dekat dengan pertemuan lempeng Erasia dengan lempeng Indo-
Australia). Baru deh abis itu lo bisa pilih jawabannya yang paling sesuai.
Dari dua ciri tersebut, Soal B memang menuntut lo untuk menganalisis: mencari
keterkaitan (sebab-akibat) dan ada konteksnya.
Okee, sekarang coba tes lagi nih ya. Gue pakai soal lain:
Soal C
Coba lo jawab, Soal C termasuk LOTS apa HOTS? Terus abis itu lo analisis, ciri apa yang
bisa lo dapet dari Soal C.
“ah itu mah soal LOTS kali ya? Kan ga ada konteksnya”. Eiits, tunggu dulu.
Walaupun ga punya ciri-ciri seperti yang gue bilang sebelumnya, soal C juga termasuk soal
HOTS loh. Kenapa? soalnya soal C memiliki ciri HOTS lainnya, yaitu:
3. Mengaitkan lebih dari satu konsep
Soal C tampaknya sederhana, tapi kalau dipretelin, sebenarnya banyak konsep yang ada di
soal tersebut. Ada bahasan tentang atmosfer, pembangunan berkelanjutan, maupun politik
perkotaan yang bercampur menjadi satu masalah. Ilmu Geografi sendiri aja merupakan
hubungan dari konsep alam, sosial, dan pemetaan. Yaa masa soal-soalnya ga bisa
menggabung-gabungkan konsep yang ada. Soal C menggabungkan keadaan alam
(pencemaran udara) dengan kondisi sosial (bagaimana lo bersikap secara politik/mengambil
kebijakan perkotaan). Kalau kalian cuma fokus menghafal istilah-istilah dari tiap materi dan
ga pernah berusaha ngertiin konsep dasarnya, pasti akan terjebak deh dengan tipe soal begitu.
Soal yang kayanya sih gampang, tapi di baliknya terdapat jebakan-jebakan dari pilihan
jawaban yang menunggu! Kemudian, lo juga akan berhadapan dengan tipe-tipe soal yang:
4. Menuntut pengembangan ide/gagasan
Nah tahap selanjutnya, lo disuruh untuk membangun kebijakan berdasarkan fenomena yang
terjadi, atau lebih tepatnya memilih ide kebijakan mana yang paling efektif/realistis
berdasarkan pilihan kunci jawaban yang tersedia. Apakah tipe soal seperti ini
menyuruh lo untuk berkhayal aja? Yaa nggak, dong. Soal seperti dibuat untuk
merangsang lo berpikir secara saintifik: mengetahui masalah, berhipotesis, merencanakan,
lalu memilih keputusan yang paling tepat. Tapi tetep, kunci utamanya adalah lo paham
konsep, dan saling mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya.
Okee jadi kita nemuin lagi nih, ciri-ciri soal HOTS geografi yang lain. Kalau Soal B
menuntut lo untuk menganalisis, Soal C menguji kemampuan lo untuk mengevaluasi dan
menciptakan solusi: mengkobinasikan berbagai konsep, mengembangkan
konsep, membangun
ide/gagasan, berhipotesis, memprediksi, merencanakan, dan memilih yang paling
efektif. Gue berani jamin, kalau kalian cuma fokus menghafal istilah mah ya udah, thank u
next aja buat soal-soal tipe kaya gini.
Sip, jadi udah nemu nih ya ciri soal HOTS Geografi, yang mungkin bisa kita rangkum dalam
empat poin:
1. Menanyakan proses
2. Mengandung konteks
3. Mengaitkan lebih dari satu konsep
4. Menuntut pengembangan ide/gagasan
Soal HOTS yang ternyata ga hot banget
aduuh kenapa sih angkatan gue terus yang jadi angkatan percobaan? -Omongan setiap
angkatan.
Apakah dengan adanya HOTS takdir manusia akan berubah? Revolusi terjadi? Dunia kiamat?
Tidak kawan-kawan. Soal HOTS ternyata sudah ada kok, sejak dahulu kala. Soal-soal HOTS
di atas pun sebenarnya gue ambil dari soal UN dan SBMPTN yang telah lewat (Soal B
diambil dari SBMPTN 2018 kode soal 640, nomor 9; Sedangkan soal C diambil dari UN
2016, nomor 33).
Masih ga percaya? nih, gue kasih soal-soal UN dan SBMPTN tahun-tahun lalu
yang udah HOTS:
UN 2016, nomor
29 SBMPTN 2015,
nomor 5 SBMPTN
2012, nomor 2
Sebagai latihan, coba lo bedah ketiga soal di atas berdasarkan ciri-ciri soal HOTS yang
udah gue sebutkan sebelumnya! Kalau begitu apa dong yang berbeda dengan UN atau
SBMPTN 2019? Menurut gue sih nanti porsinya yang akan bertambah. Dari sebelumnya
mungkin cuma 5%, sekarang bisa 10-20%. Tahun depan bisa bertambah lagi menjadi 30%,
dst.
SBMPTN 2014,
nomor 7