Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem Komunitas II dengan pokok
bahasan Program Kesehatan / Kebijakan Dalam Menanggulangi Masalah
Kesehatan Utama Di Indonesia
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha
kita.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kaitan ini peranan puskesmas adalah sebagai suatu unit organisasi
kesehatan yang merupakan pusat pengembangan yang melaksanakan pembinaan
dan jug memberikan pelayanan kesehatan secara meyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya. Puskesmas harus dapat mengkoordinasikan atau mengatur upaya swasta
dan perorangan dalam bidang kesehatan.
1) Pelayanan upaya kesehatan.
2) Pembinaan upaya kesehatan.
3) Pengembangan upaya kesehatan.
a. Peran serta masyarakat
a.Ikut dalm penelaahan situasi masalah.
b. Ikut terlibat dalam menyusun perencanaan pelaksanaan termasuk
penentuan prioritas
c. Menjalankan kebiasaan hidup sehat dan atau berperan serta secara aktif
dalam megembangkan ketenagaan dana dan sarana.
b.Upaya melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa
Kegiatan upaya kesehatan dalam ruang lingkup PKMD di selenggarakan oleh
kader atau tenga kerja yang di pilih dan di biaya oleh masyarakat serta diberi latihan-
latihan yang memadai agar mampu melakukan hal-hal yang sederhana tapi
bermanfaan seperti proritas dan kondisi masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
antara lain adalah upaya kesehatan sederhana kesehatan perorangan dan keluarga
serta kegiatan-kegiatan lain seperti yang di sebut sebagai kegiatan minimal dalam
pengertian primary health care.
Kegiatan-kegiatan ini di selenggarakan melalui kader pembangunan bidang
kesehatan wadah dari PKMD adalah lembaga kesehatan masyarakat desa.
a. Uasaha penghimpunan dana gotong royong yang di pergunakan baik
untuk upaya kesehatan oleh masyarakat mau pun pemerintah.
b. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan
c. Balai pengobatan(BP),balai kesejahteran ibu dan anak (BKIA)dan klinik
swasta lainnya.
d. Praktek dokter umu,,spesialis dan praktek kelompok terutama di tujukan
untuk pelayanan kesehatan perorangan dan keluarga.
e. Rumah bersalin terutama untuk rawat tinggal ibu melahirkan normal.
f. Rumah sakit umum dan rumah sakit khusus terutama untuk rawat
tinggal.jumlahnya dapt di ukur menrut rasio dan kebutuhan di daerah-
daerah di mana masyarakat mampu menyelenggarakan.
g. Laboraturium klinik dan mikrobiologi.
h. Apotek dan saran distribusi obat,alt kesehatan dan kosmetika.
i. Upaya yang memberikan jasa konsultasi dan bantuan dalam rangka
pelaksanaan upaya kesehatan.
j. Pengobatan tradisional.
k.Uasaha-usaha lain berhubungan dengan kesehatan.
c. Rujukan upaya kesehatan
Rujukan upaya kesehatan ini pada dasarnya meliputi rujukan
kesehatan(health referral)serta rujukan medik(medical referral) yang dapat bersifat
vertikal atau horizontal atau timbal balik.untuk dapat terlaksanakannnya rujukan ini di
perlukan adanya peningkatan etik petugas kesehatan yang bersangkutan.
1) Rujukan kesehatan
2) Bantuan teknologi
3)Bantuan sarana
4) Bantuan oprasional
5) Rujukan medik
Bantuan tersebu dapat berupa anatara lain:
(1) Survai epidemiologik untuk menentukan besarnya permasalahan yang di
hadapi serta metoda penanggulangan yang penting sesuai dengan situasi
dan kondisi daerah
(2) Mengatasi wabah atau kejadian luar biasa di lapangan oleh tim gerak
cepat tingkat kabupaten dan kotamadya,propinsi atau pusat.
(3) Membangun sarana komunikasi.
D. Pemberantasan Penyakit
a. Pemberantasan penyakit di selenggarakan untuk menurunkan angka kesakitan dan
atau angka kematian.
Angka kesakitan adalah angka penderita yang terjadi diantara penduduk dalam
masa tertentu. Angka kesakita dan angka kematian merupakan tolak ukur tinggi
rendahnya derajat kesehatan.
Upaya penurunan angka kesakitan dan kematian dilakukan dengan upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit, baik penyakit menular maupun penyakit
tidak menular yang dapat menimbulkan kematian seperti malaria, TBC, kolera,
gondok endemik, infeksi saluran pernapasan akut, kardiovaskuler, dan penyakit lain
yang sejenis.
b. Pemberantasan penyakit dilaksanakan terhadap penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
c. Pemberantasan penyakit menular atau penyakit yang dapat menimbulkan angka
kesakita dan atau angka kematian yang tinggi dilaksanakan sedini mungkin.
d. Pemberantasan penyakit tidak menular dilaksanakan untuk mencegah dan
mnegurangi penyakit dengan perbaikan dan perubahan perilaku masyarakat dan
dengan cara lain.
e. Pemberantasan penyakit menular dilaksanakan dengan upaya penyuluhan,
penyelidikan, pengebalan, menghilangkan sumber dan perantara penyakit, tindakan
karantina, dan upaya yang diperlukan.
f. Pemberantasan penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah dan penyakit
karantina dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
E. Penyembuhan Penyakit dan Pemulihan Kesehatan
a. Penyembuhan penyait dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk
mengembalikan status kesehatan akiba penyakit, mengembalikan fungsi badan
akibat cacat atau menghilangkan cacat. Cacat meliputi cacat bawaan atau cacat
yang diperoleh sebagai dampak dari penyakit atau kecelakaan yang dapat bersifat
sementara atau menetap. Selain itu cacat dapat berupa cacat pada organ secara
anatomis atau secara fungsional seperti berkurangnya kemampuan mendengar atau
melihat.
b. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan
dan atau perawatan.
c. Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan
atau ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pengobatan dan atau perawatan denga cara lain adalah pengobatan atau
perawatan yang dilakukan di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan misalnya,
melalui pengobatan-pengobatan dan pengobatan tradisional yang diperoleh secara
turun temurun.
d. Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu. Ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi
masyarakat dari tindakan seseorang yang tidak mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk melakukan pengobatan dan atau perawatan, sehingga akibat
yang dapat merugikan atau membahayakan terhadap kesehatan pasien dapat
dihindari.
e. Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengobatan dan atau perawatan berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggung
jawabkan. Pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah terhadap pengobatan dan
atau perwatan dengan cara lain yang dipertanggung jawabkan ditujukan agar cara
tersebut dapat digunakan dengan baik untuk membantu terwujudnya derjat
kesehatan yang optimal terhadap pengobatan dan atau perawatan dengan cara lain
yang belum terbukti manfaatnya. Selain dilakukan pembinaan dan pengawasan dan
juga dilakukan pengkajian dan penelitian guna menentukan manfaat atau bahayanya
terhadap kesehatan.
F. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan kesehatan masyarakat diselenggarakan guna meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemuan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat,
dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatan.
Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan yang melekat pada setiap
kegiatan upaya kesehatan. Penyuluhan kesehatan masyarakat diselenggarakan
untuk mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat
melalui komunikasi, informasi dan edukasi.
G Kesehatan Sekolah
Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber
daya manusia yang lebih berkualitas.
Penyelenggaraan kesehatan sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat bagi peserta didik untuk memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang
lebih berkualitas. Disamping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk
kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat serta aktif berpartisipasi dalam usaha
peningkatan kesehatan, baik disekolah, rumah tangga, maupun dalam lingkungan
masyarakat.
Kesehatan sekolah sebagai mana dimaksudkan diselenggarakan melalui sekolah
atau melalui lembaga pendidikan lain. Lembaga pendidikan lain adalah tempat
pendidikan luar sekolah.
H.Kesehatan Olah Raga
a. Kesehatan olah raga diselenggrakan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan melalui kegiatan olah raga. Kesehatan olah raga merupakan upaya
kesehatan yang memanfaatkan olah raga atau latihan fisik untuk meningkatkan
derjat kesehatan. Dengan olah raga atau latihan fisik yang benar akan dicapai
tingkat kesegaran jasmani yang baik dan merupakan modal penting dalam
peningkatan prestasi.
b. Kesehatan olah raga tersebut diselenggarakan melalui kegiatan sarana olah raga
atau sarana lain. Sarana olah raga adalah tempat yang secara khusus disediakan
untuk kegiatan olah raga, antara lain pusat olah raga, pusat kebugaran, dan tempat
tertentu seperti stadion, kolam renang, klun berlatih, kelompok latihan fisik, dan
kelompok senam. Sarana lain yang dimaksud adalah tempat yang menyembuhkan
atau memulihkan kesehatan akibat cedera olah raga, meningkatkan kesehatan
kelompok masyarakat tertentu misalnya kelompok ibu hamil, melauli latihan fisik dan
penyebarluasan cara olah raga yang benar.
I. Kesehatan Matra
a. Kesehatan matra sebagai bentuk khusus upaya kesehatan diselenggarakan untuk
mewujudkan derjat kesehatan yang optimal dalam lingkungan matra yang serba
berubah.
b. Kesehatan matra meliputi kesetan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air,
serta kesehatan kedirgantaraan. Kesehatan lapangan adalah kesehatan matra yang
berhubungan dengan pekerjaan di darat yang temporer dan serba berubah,
misalnya: kesehatan haji, kesehatan transmigrasi, kesehatan dalam bencana alam
kesehatan di bumi perkemahan. Adapun sasaran pokonya adalah melakukan
dukunga kesehatan operasional dan pembinaan terhadap para personel yang
secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan dilapangan.
Kesehatan kelautan dan bawah air adalah kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan di laut dan erhubungan dengan keadaan lingkungan.
2.3.4 MENURUT DEPARTEMEN KESEHATAN UNTUK KURUN WAKTU 2005-
2009
A. Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan program memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar
mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan
bersumber masyarakat.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
1. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE):
a. Mengembangkan media dan sarana promosi kesehatan
b. Mengembangkan pendekatan dan teknologi promosi kesehatan
c. Mengembangkan model promosi kesehatan melalui pendekatan lokal .
2. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, dan generasi muda:
a. Pemberdayaan/penggerakan masyarakat dalam upaya kesehatan
b.Peningkatan kelembagaan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
3. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat:
a. Menyusun kerangka dan materi kebijakan promosi kesehatan
b. Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan
c. Mengembangkan kemitraan dengan lintas program, sektor, LSM, dan
swasta
d. Menyelenggarakan penyebarluasan informasi kesehatanmelalui berbagai
saluran media
e. Menyusun rencana dan pelaksanaan evaluasi program promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat
f. Menyusun dan mengembangkan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan
pedoman promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
g.Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
B. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT
Tujuan program mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui
pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-
undangan, dan kebijakan tentang penyediaan sarana air bersih dan
sanitasi dasar, dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penyediaan
sarana air bersih dan sanitasi dasar
c. Menyediakan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
sebagai stimulan
d. Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman penyediaan
sarana air bersih dan sanitasi dasar
2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan tentang pemeliharaan dan pengawasan kualitas
lingkungan, dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pemeliharaan
dan pengawasan kualitas lingkungan
c. Melakukan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan terutama
dalam kerangka kewaspadaan dini, kesiap-siagaan dan penanggulangan
serta pasca KLB/Bencana maupun kesehatan matra
d. Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman untuk
pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
3. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan tentang pengendalian dampak risiko pencemaran
lingkungan, dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pengendalian
dampak risiko pencemaran lingkungan
c. Menyediakan kebutuhan pengendalian dampak risiko pencemaran
lingkungan sebagai stimulan
d. Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman pengendalian
dampak risiko pencemaran lingkungan
C. PROGRAM UPAYAKESEHAT AN MASYARAKAT
Tujuan program meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan
kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas pembantu,
Puskesmas keliling dan bidan di desa.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan
jaringannya
2. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas dan jaringannya:
3.Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
generik esensial:
4. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-
kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular, dan pengobatan dasar:
5. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan:
D. PROGRAM UPAYAKESEHATAN PERORANGAN
Tujuan program: meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan perorangan.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
2. Pembangunan Sarana dan Prasarana RS di Daerah tertinggal secara selektif:
3. Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit:
4. Pengadaan obat dan perbekalan RS:
5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan:
6. Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga:
7. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan:
8. Peningkatan Peran Serta Sektor Swasta dalam UKP:
E. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Tujuan program menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang
akan ditanggulangi adalah malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria,
kusta, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi
adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan kanker.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-
undangan, dan kebijakan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan untuk
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
c. Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
sebagai stimulan
d. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
2. Peningkatan imunisasi:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-
undangan, dan kebijakan peningkatan imunisasi, dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan
imunisasi
c. Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan yang
ditujukan terutama untuk masyarakat miskin dan kawasan khusus sesuai
dengan skala prioritas
d. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/protap program
imunisasi
e. Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi
f. Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk
melaksanakan program imunisasi
g. Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan imunisasi
h. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi
dan konsultasi teknis peningkatan imunisasi
3. Penemuan dan tatalaksana penderita:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan
perundangundangan, dan kebijakan penemuan dan tatalaksana penderita
dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penemuan dan
tatalaksana penderita
c. Menyediakan kebutuhanpenemuan dan tatalaksana penderita sebagai
stimula
d. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman
program penemuan dan tatalaksana penderita
4. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit:
a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-
undangan, dan kebijakan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit dan diseminasinya
b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan
penyakit
c. Menyediakan kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit sebagai stimulan
d. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman
program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit
F. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Tujuan program meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya
meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak Balita.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Peningkatan pendidikan gizi
2. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat
gizi mikro lainnya;
3. Penanggulangan gizi lebih;
4. Peningkatan surveilens gizi;
5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi;
.
J. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Tujuan program meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai masukan dalam perumusan
kebijakan dan program pembangunan kesehatan.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Penelitian dan pengembangan:
2. Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian:
3. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan:
2.5 Konsep Dan fungsi Puskesmas
2.5.1.Konsep Puskesmas
6.Upaya pengobatan
1) Program pengobatan
2) Program kesehatan
3) Pelayanaan KIA dan KB
4) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
5) Kesehtan lingkungan
6) Perbaikan gizi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam hal ini pengertian penyakit menular dan cara pemberantasannya harus
dipahami segenap pihak untuk dapat mencegah angka kesakitan di Indonesia.
Penyehatan lingkungan tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan namun pula
peran serta masyarakat sangatlah penting.