Demokrasi Liberal
Pelaksanaan Pemerintahan
cenderung konsumtif.
Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada
pemerintah.
Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan
usahanya.
Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan
tahun 1955
Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 memiliki
pengaruh dan arti penting bagi solidaritas dan
perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia- Afrika
dan juga membawa akibat yang lain, seperti :
(Baca disini: Konfrensi Asia-Afrika 1955)
Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo II adalah Program kabinet ini
disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun yang memuat program jangka
panjang, sebagai berikut:
1. Perjuangan pengembalian Irian Barat
2. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat
terbentuknya anggota-anggota DPRD.
3. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
4. Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
5. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
berdasarkan kepentingan rakyat.
6. Pembatalan KMB
7. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima tahun,
menjalankan politik luar negeri bebas aktif
8. Melaksanakan keputusan KAA.
Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari Parlemen dan Presiden
Soekarno, sehingga dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and
investment. Kabinet ini berhasil melakukan pembatalan seluruh perjanjian
KMB.
Program pokok dari Kabinet Djuanda dikenal sebagai Panca Karya yaitu:
Dalam situasi dan kondisi seperti itu, beberapa partai politik mengajukan
usul kepada Presiden Soekarno agar mengambil kebijakan untuk
mengatasi kemelut politik. Oleh karena itu pada tanggal 5 Juli 1959,
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang berisi sebagai berikut;
1. Pembubaran Konstituante.
2. Berlakunya kembali UUD 1945.
3. Tidak berlakunya UUDS 1950.
4. Pembentukan MPRS dan DPAS.
Setelah keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan tidak diberlakukannya
lagi UUDS 1950, maka secara otomatis sistem pemerintahan Demokrasi
Liberal tidak berlaku lagi di Indonesia dan mulainya sistem Presidensil
dengan Demokrasi Terpimpin ala Soekarno.