Anda di halaman 1dari 14

Perlawanan Saparua 1817

 Latar Belakang
- Hasil bumi yg diserahkan tarifnya turun,
pembayarannya ditunda-tunda
- Penyerahan wajib & wajib kerja diberlakukan
kembali
- Uang kertas diberlakukan, rakyat terbiasa dg uang
logam
- Pemuda dijadikan prajurit Belanda
 Tokoh : Patimura, Anthony Reebok, Philip
Latumahina, Christina Martha Tiahahu
 Proses Perlawanan
- Patimura mengajukan daftar keluhan rakyat pada
Van Den Berg akibat kesewenang-wenangan
kolonial yg menyengsarakan rakyat
- Tak digubris, Benteng Duurstede pada 16 Mei 1817
diserang
- Awal Agustus 1817 Duurstede dikuasai kembali
oleh Belanda, rakyat gerilya
- Perlawanan rakyat berakhir setelah Patimura
menyerah dan dihukum mati
Perang Padri 1821-1837
 Sebab : Pertentangan anatara kaum Padri dan kaum Adat
 Tokoh : Muhammad Syahab (Tuanku Imam Bonjol),
Tuanku Nan Cerdik, Tuanku Tambusai,
Tuanku Nan Alahan
 Proses Perlawanan :
- Dibagi 2 bagian 1821 – 1825

1830 -1837
- Bagian pertama pos-pos Belanda di Sumawang,
Sulit Air, Enam Kota, Rau, Tanjung Alam diserang kaum
Padri (Pusat kaum Padri di Bonjol dan Alam Panjang)
-15 Nov 1825 Perjanjian damai, Pasukan Belanda
ditarik ke Pulau Jawa
- Setelah perang Diponegoro selesai, Belanda
mendirikan pos diwilayah kaum Padri
- 21 September 1837 Benteng Bonjol diduduki
Belanda, perlawanan tetap berkobar yang dipimpin
Tuanku Tambusai, Tuanku nan Cerdik, Tuanku nan
Alahan
Perang Diponegoro 1825 -1830
 Sebab Umum
- Raja kekuasaannya diperkecil
- Bangsawan dilarang meyewakan tanah
- Ulama tidak senang masuknya budaya barat yang
bertentangan dengan Islam
- Rakyat dibebani bermacam pajak
 Sebab Khusus
Pembangunan jalan yang melintasi makam leluhur
Pangeran Diponegoro
 Tokoh : Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo, Sentot Ali
Basyah Prawiradirja, Mangkubumi
 Proses Perlawanan
-Pangeran diponegoro didukung rakyat,
ulama,bangsawan serangannya membuat belanda
terdesak
- Belanda yang dipimpin jenderal De Kock
menerapkan strategi Benteng stelsel, Pasukan
Diponegoro mengunakan siasat gerilya
- Pasukan Diponegoro yg dipimpin Kyai Mojo
menyerah, 1827 sentot Ali Basyah menyerah
- 28 Maret 1828 Diponegoro berunding dan ditangkap
secara licik
Perang Aceh 1873 - 1904
 Latar Belakang
- Traktat London 1824 kemerdekaan dan kedaulatan
Aceh diakui, Belanda menyerang Aceh
- Pembukaan Terusan Suez menjadikan Aceh semakin
strategis
- Belanda dan Inggris menyepakati Traktat Sumatera :
Belanda bebas memperluas kekuasaanya di Aceh,
Inggris berdagang di Siak
 Aceh menolak ultimatum komisaris F.N.
Nieuwenhuysen agar Aceh mau mengakui kedaulatan
Belanda
 Tokoh : Panglima Polim, Teuku Umar, Cut Nya’ Dien,
Teuku Imam Leungbata
 Proses Perlawanan
- Perang Aceh berlangsung lama karena diliputi
semangat jihad fi sabilillah
- 14 April 1873 pertahanan Aceh di Masjid
Baiturrahman direbut Belanda
- 19 April Baiturrahman dapat dikuasai kembali oleh
rakyat Aceh
- 1877 Istana raja direbut Belanda, rakyat bergerilya
- Belanda kedodoran melawan rakyat Aceh, terbukti
sering ganti strategi : Perang terbuka, benteng stelsel,
concentrasi stelsel, devide et impera tidak berhasil
menaklukan rakyat Aceh
 Atas anjuran Dr. Snouck Hugronje, Belanda
memecah belah golongan ulama dg
uleebalang/bangsawan, kemudian dibentuk pasukan
marsose
 Sejak 1898, kedudukan rakyat Acehmulai terdesak.
Teuku Umar gugur, Sultan ditawan, Panglima Polim
menyerah, Cut Nya’ Dien ditangkap
 1904 Aceh terpaksa menerima plakat pendek
Perang Banjar 1858 - 1566
 Sebab : Belanda campur tangan dalam bidang
pemerintahan
 Tokoh : Prabu Anom, Pangeran Hidayat, Pangeran
Antasari
 Proses Perlawanan
- Tamjid Ullah dg didukung Belanda naik tahta, Prabu
Anom yang didukung Pangeran hidayat berontak
- Belanda mengumumkan penghapusan kesultanan Banjar
- 1859 perlawanan rakyat Banjar dipimpin Antasari,
Belanda terdesak, bantuan didatangkan dari Batavia
- Antasari wafat karena usia sudah sepuh, 1862 Pangeran
Hidayat ditangkap, 1866 seluruh perlawanan rakyat
dipadamkan
Perang Jagaraga 1849 -1906
 Sebab : Sengketa tentang Hak Tawankarang
 Tokoh : Raja Buleleng, Gusti Gde Jelantik, patih Buleleng,
Raja Karangasem
 Proses Perlawanan
- Kapal Belanda terdampar di wilayah Buleleng, 1846
Belanda menyerbu Buleleng, raja menyingkir ke
Karangasem
- Belanda memaksa Buleleng dan Karangasem untuk
menghapus hak tawan karang, Jagaraga diserang namun
digagalkan oleh pasukan Buleleng
- 1849 pasukan Belanda dipimpin Michiels menyerang
Jagaraga, Klungkung, Karangasem.
- Dengan semangat puputan, rakyat Bali bertahan hingga
taunt 1906
Reaksi Pengaruh Sosial
A. Gerakan Protes Petani

Akibat tindakan kesewenang-wenangan dari tuan


tanah yang menuntut penyerahan wajib dan wajib kerja
ditambah adanya keberpihakan dari pemerintah
kolonial dan penguasa pribumi

1. Ciomas, 1886 dipimpin Muhammad Idris


2. Condet, 1916 dipelopori Entong Gendut
3. Tangerang, 1924 dipimpin Kaiin
B. Gerakan Ratu Adil

-Berdasarkan keyakinanakan datang tokoh (ratu


adil/Imam Mahdi) yang akan membebaskan
kesengsaraan, penderitaan
- Muncul sebagai protes terhadap tekanan
pemerintah Belanda

1. Sidoarjo, 1903 dipimpin Kyai Kasan Mukmin


2. Kediri, 1907, dipimpin Dermojoyo
C. Gerakan Keagamaan
- muncul sebagai protes terhadap
kebobrokan moral karena pengaruh
budaya Barat yang dibawa Belanda

1. Gerakan Tarekat Naqsabandiyah dan


Qodariah, 1880 an di Banten
2. Gerakan Budiah
di desa Kalisalak, Pekalongan dipimpin
Muhammad Rifangi

Anda mungkin juga menyukai