Anda di halaman 1dari 39

PERANG MELAWAN PENJAJAHAN

KOLONIAL BELANDA
Kelompok 6
Anggota :
1. Dias Sofia kharisma (08)
2. Indah liliana (16)
3. M.Faiq Izzulhaq (20)
4. M.Gibran Al Seva (22)
5. Sahla Ayundra Putri (29)
Bentuk Perang Terhadap Kolonial
Belanda
PERLAWANAN PATIMURA PERANG PADRI PERANG DIPONEGORO

PERANG BANJAR PERANG BALI

PERANG ACEH PERLAWANAN RAKYAT BATAK


1.Perlawanan Patimura

Latar Belakang
a)Pemerintah kolonial memberlakukan kembali penyerahan wajib
dan kerja wajib
b)Pemerintah kolonial menurunkan tarif hasil bumi yang wajib
diserahkan
c)Pemerintah kolonial memberlakukan uang kertas
d)Pemerintah kolonial menggerakkan pemuda Maluku untuk
menjadi prajurit Belanda
TOKO
H

KAPITAN PATIMURA CHRISTINA MARTHA


TIAHAHU
PROSES TERJADI

-Gerakan perang dimulai pada tanggal 5 Mei 1817 dengan menghancurkan kapal kapal Belanda
-Belanda mendatangkan 300 prajurit dari Ambon yang dipimpin oleh Mayor Beeties
-Perundingan mulai ditawarkan,tetapi tidak ada kesepakatan.
BENTENG DUURSTEDE
Akhir Perlawanan

Menyerahnya Kapitan Pattimura dengan teman-temannya kepada Residen Liman Pietersen.Setelah Kapitan
Pattimura dan teman-temannya diadili di Ambon,pada tanggal 16 Desember 1817 dihukum mati didepan
Benteng Nieuw Victoria.Mereka gugur sebagai pahlawan dalam membela rakyat yang tertindas.
DAMPAK/AKI
BAT
• Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung
di Alun-Alun Kota Ambon
• Christina Martha Tiahahu juga tertangkap dan dibuang ke
Jawa
• Masyarakat Maluku masih terikat oleh kerja rodi Belanda
• Semakin kokohnya penguasaan Belanda ata wilayah Maluku
• Monopoli Belanda terhadap rempah-rempah dan pembuatan
perahu semakin merajalela
NILAI
NILAI
• Rela berkorban
• Semangat persatuan
• Pantang Menyerah
• Berani atas kebenaran dalam melawan negara-negara yang menjajah di Indonesia
• Suasana kekeluargaan harus tetap di kedepankan
• Nilai nasionalisma
• Bertanggung jawab
PERANG
Latar Belakang
PADRI
Terjadi pada tahun 1821-1837 di Minangkabau,Sumatera Barat.
Bermula dari adanya pertentangan antara kaum padri dan kaum adat dalam masalah
praktik keagamaan.Belanda ikut campur dalam perselisihan itu,pihak Belanda berada
dipihak kaum adat.
TOKO
H

Tuanku Imam Bonjol


Perang Padri dibagi menjadi 3 yaitu :
Fase Pertama
Fase k
etiga

Perang
Padri

Fase Kedua
Fase Pertama (1821-1825)

• Dimulai gerakan kaum Padri menyerang pos-pos dan pencegatan terhadap patroli Belanda
• Tuanku Pasaman menggerakkan sekitar 20000-25000 pasukan untuk mengadakan serangan
• Belanda dengan kekuatan 200 orang serdadu Eropa dan 10000 pasukan pribumi termasuk juga kaum
adat
• Dipihak tuanku Pasaman 350 orang tewas begitu juga dengan Belanda
• Tuanku Pasaman dengan sisa pasukannya mengundurkan diri ke Lintau
• Belanda berhasil menguasai di lembah Tanah Datar kemudian mendirikan benteng di Batusangkar
Fase Kedua (1825-1830)

• Belanda menupayakan adanya perdamaian


• Tanggal 15 November 1825 ditanda tangani PERJANJIAN PADANG :
1. Belanda mengakui kekuasaan pemimpin Padri di Batusangkar,Agam,Bukit
Tinggi,dan menjamin pelaksanaan sistem agama di daerahnya
2. Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang
3. Kedua pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang
yangsedang melakukan perjalanan
4. Secara bertahap Belanda akan melarang praktik sabung ayam
Fase Ketiga (1830-1837)

• Kaum Padri mendapat dukungan dari kaum adat


• Kaum Padri dan bukit kamang berhasil memutuskan sarana komunikasi anatar Benteng Belanda di
Tanjung Alam dan Bukit tinggi
• Agustus 1831 Belanda dapat menguasai Benteng Marapalam
PERANG
DIPONEGORO
Tokoh
Sebab Umum
• Rakyat dibelit berbagai pajak dan pungutan
• Pihak Keraton Yogyakarta tidak berdaya menghadapi
campur tangan politik pemerintah kolonial
• Pihak keraton hidup mewah dan tidak memedulikan
Sebab Khusus
rakyat
• Pangeran Diponegoro tersingkir dari elit
kekuasaan karena menolak berkompromi dengan
pemerintah kolonial
• Pemerintah kolonial melakukan provokasi dengan
membuat jalan yang menerobos makam leluhur
Pangeran Diponegoro
STRATE
GI
Puncak Peperangan
DAMPA
K

• Kekuasaan wilayah Yogyakarta dan Surakarta


berkurang
• Belanda mendapatkan beberapa wilayah Yogyakarta
dan Surakarta
• Banyak menguras kas Belanda
PERANG
BALI
Tokoh

I Gusti Ketut Jelantik


SEBAB SEBAB TERJADINYA
PERLAWANAN
Sebab Umum
• Adanya Hak Tawan Karang ,yaitu suatu ketentuan bahwa setiap kapal yang terdampar di perairan
Bali menjadi milik Raja Bali
• Belanda hendak memaksakan kehendaknya untuk menghapuskan hak-hak kekuasaan kerajaan-
kerajaan di Bali atas daerahnya
• Raja Raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan pemerintah Hindia Belanda dan mengijinkan
pengibaran bendera Belanda di wilayah kerajaannya

Sebab Khusus :
• Belanda menolak hak Raja Buleleng
• Menyangkut tuntutan Belanda terhadap Raja-Raja Bali yang ditolak berisi :
- Hak Tawan Karang dihapuskan
- Raja harus memberi perlindungan terhadap pedagang-pedagang Belanda di Bali
- Belanda minta diizinkan mengibarkan Bendera di Bali
DAMPA
K
• Bidang Politik
-Dikuasainya seluruh Pulau Bali oleh Belanda
-Berkurangnya kekuasaan raja pada kerajaannya bahkan raja dapat dikatakan menjadi bawahan Belanda
• Bidang Ekonomi
-Dikuasainya monopoli perdagangan di Bali karena Bali merupakan daerah yang sangat strategis yang banyak
dikunjungi bangsa asing
• Bidang Sosial
-Banyaknya tatanan sosial yang dirubah oleh Belanda termasuk dihapuskannya Adat Sute pada Upacara Ngaben
Sebab Terjadinya
3 Kelompok yang saling berebut kekuasaan

• Kelompok Pangeran Tamjidillah


Kelompok yang sangat dibenci oleh rakyat karena tingkah lakunya kurang baik.Pangeran Tamjidillah memiliki
hubungan yang erat dengan Belanda.Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagi sultan pada tahun 1852
• Kelompok Pangeran Prabu Anom
Kelompok ini adalah kelompok yang juga tidak disenangi rakyat karena tindakannya yang sewenang-wenang
• Kelompok Pangeran Hidayatullah
Kelompok ini adalah kelompok yang disenangi rakyat dan dicalonkan menjadi pengganti Sultan Adam
Setelah Sultan Adam meninggal pada tahun 1857,di kerajaan terjadi perebutan kekuasaan.Belanda
mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai sultan Kerajaan Banjarmasin.Namun,pengangkatan Pangeran Tamjidillah
tersebut tidak disukai rakyat.Sehingga terjadilah Perang Banjarmasin (1859) yang digerakkan oleh Pangeran
Antasari.
Dalam Perang Banjarmasin tersebut Belanda berusaha menarik perhatian rakyat dengan menurunkan
Pangeran Tamjidillah dan mengangkat Pangeran Hidayatullah sebagai sultan,tetapi Pangeran Hidayatullah
menolak.
Pangeran Hidayatullah memihak Pangeran Antasari,tetapi pada tahun 1862 Pangeran Hidayatullah ditawan
Belanda dan dibuang ke cianjur.Perang dilanjutkan oleh Pangeran Antasari yang diangkat menjadi sultan oleh
rakyat.Setelah menjadi sultan,perang berkobar kembali.Pangeran Antasari terkena penyakit cacar dan meninggal
pada tahun 1862.
PERANG
ACEH
TOKOH
Teuku Umar
TOKOH
Cut Nyak Dien Panglima Polin Cut Mutia
Sebab Terjadi

Sebab Umum Sebab Khusus


• Belanda ingin memantapkan pelaksanaan Pax • Adanya tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan
Netherlandica dengan pedagang lain selain Belanda
• Aceh merupakan tempat yang strategis setelah
dibukanya Terusan Suez
• Semakin berkembangnya imperialisme modern
• Politik ekspansi Belanda akibat Traklat
Sumatera(1871)yang berisi Inggris mengizinkan
Belanda menguasai seluruh Pulau Sumatera
termasuk Aceh
Perjuangan Cut Nyak Dien

• Melanjutkan perlawanan di Meulaboh dan mencoba


melupakan suaminya
• Pasukannya terus kekurangan makanan
• Pasukannya akhirnya gugur di medan perang pada tahun
1901
• Cut Nyak Dien mulai tua dan sakit-sakitan
Dampak Perang

Pada saat itu :


• Menguatnya rasa persatuan dan kesatuan diseluruh masyarakat Indonesia
• Jatuh banyak korban dipihak Aceh
• Rakyat Indonesia menderita akibat tindakan kekerasan Belanda
• Kerajaan jatuh ditangan Belanda
• Rakyat Indonesia harus tunduk pada Pemerintahan Hindia Belanda
PERLAWANAN RAKYAT BATAK

Pusat Kerajaan Batak terletak di Bakkara(sebelah barat daya Danau Toba)dengan raja
terakhir Batak bernama Sisingamangaraja XII

Alasan terjadinya :
• Raja Sisingamangaraja XII tidak bersedia wilayah kerajaannya diperkecil oleh Belanda
• Belanda ingin mewujudkan PAX NETHERLANDICA
Jalannya Perang
• 1 Februari 1987
Untuk memperkuat pasukan Belanda di Slindung pasukan Belanda diberangkatkan dari Sibolga
dibawah pimpinan Scheltes yang terdiri dari 2 opsir,25 orang prajurit Eropa dan 35 orang prajurit
Pribumi
• 6 Februari 1987
Mereka sampai di Pea Raja Kepala Kampung dikumpulkan dan mereka menuju Sipoholong dengan
tujuan menduduki Bahal Batu
• 7 Maret 1987
Belanda mendapat bantuan dibawah pimpinan FJ Engel pasukan ini disertai dengan residen Sibolga
dan pendeta Nommesen
• 18 Juli 1987
Belanda bergerak dari Balige menuju Lagu Boli dibawah pimpinan Kapten Genet
• 30 Juli 1987
Diadakanlah pertemuan kedua belah pihak,Belanda meminta denda 2 kali lipat dari yang diminta
diawal,tetapi jika dalam keadaan sulit pihak Belanda tidak menuntut dalam bentuk uang tetapi apa saja
barang-barang asal dapat dibayar
• 27 Agustus 1987
Pasukan Belanda bergerak menuju Pulau Batu disebuah padang lalang mereka diserang oleh 80
orang
Akhir Perang

Pasukan Marsose berhasil menangkap keluarga Sisingamangaraja XII,tetapi


Sisingamangaraja XII beserta pengikutnya melarikan diri ke Hutan Simsim.Dalam
pertempuran 17 Juni 1907,Sisingamangaraja XII gugur bersama 1 orang putri dan 2
orang putranya.
Dampak Perang

• Orang Batak banyak yang terbunuh


• Rumah-Rumah hancur dibakar
• Banyak kerugian yang ditimbulkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai