“Dia adalah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu
sendiri pasangan-pasangan, dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan pula,
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu yang
serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
(QS 42:11)
Dari arti ayat diatas, dikatakan bahwa seluruh alam semesta ini diciptkan oleh Allah,
dan tidak ada pelaku yang bertindak sendiri dan merdeka sepenuhnya selain Allah.
Jadi sangat mustahil jika ada yang menyamai ke-Esaan NYA.
Tauhid merupakan sebuah kata yang terdapat dalam beberapa hadist Nabu
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang ada di dalam hadits
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, “Kamu akan datangi suatu kaum ahli kitab,
maka jadikanlah materi dalam dakwah yang akan kamu sampaikan pertama kali yaitu
agar mereka mentauhidkan terhadap Allah”.
Begitu pula dalam perkataan para sahabat Nabi yang mengatakan, “Rasulullah
membaca tahlil dengan tauhid”. Dalam pengucapan beliau labbaika Allahumma
labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, ucapan talbiyah yang dilantunkan saat
memulai ibadah haji. “
Para ulama membagi pemaham tauhid menjadi 3 bagian, yaitu tauhid berupa
rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat. Pembagian tersebut terkumpul dalam
firman atau sabda Allah di dalam Al Qur’an: QS.Maryam ayat 65 , yang artinya
طبمعر لممعسباسدتممه هسعل تسععلسهم لسهه سسممييا ا
ص س ت سواَعلسعر م
ض سوسما بسعينسههسما سفاععبهعدهه سواَ ع ب اَلسسسماسواَ م
َسر ب
Dan dalam firman-Nya (( )هسعل تسععلسهم لسهه سسممييااApakah kamu mengetahuinya bahwa
ada seorang yang sama dengan Dia?) merupakan ketetapan tauhid asma’ wa
shifat.
Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah yaitu meng-Esakan Allah dalam hal Penciptaan, Kepemilikan serta
pengurusan. Perhatikan dalil berikut ini :
Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah disebut juga sebagai tauhid ibadah. Disebut sebagai tauhid Uluhiyah
karena penisbatannya kepada Allah SWT dan disebut sebagai tauhid ibadah karena
penisbatannya kepada Makhluknya atau terhadap Hamba-NYA. Untuk memudahkan
dalam pengartiannya, Tauhid Uluhiyah adalah tauhid yang meng-Esakan Allah dalam
hal Ibadah, yaitu hanya Allah satu-satunya yang memiliki Hak untuk disembah.
Jadi, jika seseorang sudah mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan
Alam Semesta dan mengatur segala urusannya, maka ia juga wajib untuk beribadah
hanya kepada Allah dan tidak ada sekutu bagi-NYA.
Sedangkan pada Tauhid Uluhiyah mengandung bagian dari Tauhid Rububiyah, yaitu
barang sipa yang melaksanakan ibadah kepad Allah dan tidak menyekutukan-NYA
maka ia yakin bahwa Allah lah Tuhan dan pencipta Alam Semesta. Seperti yang
pernah di katakan oleh Nabi Ibrahi a.s dalam QS.Asy- Syu’araa ayat 75-82.
Karena itulah antara keduanya memiliki keterkaitan dan kadang-kadang dalam ayat
atau pun hadis makna nya disebutkan secara bersamaan.
Posted in pend. Agama, UncategorizedTagged apa itu tauhid, arti kata tauhid, arti
tauhid, ilmu tauhid adalah, konsep tauhid, makna tauhid, materi tauhid, pengertian
ilmu tauhid, pengertian tauhid, pengertian tauhid dalam islam, pengertian tauhid
menurut bahasa dan istilah, tauhid, tauhid adalah, tauhid artinya, tauhid dalam
islam, tentang tauhid
Post navigation