Anda di halaman 1dari 5

PROJECT-BASED LEARNING 4

Interpretasi Foto Thorax pada kasus Tuberculosis Paru

Tujuan pembelajaran:
setelah mengikuti kegiatan Project based learning 4, mahasiswa mampu memahami interpretasi foto
thorax pada kasus tuberculosis paru

Tugas :
1. Jelaskan definisi tuberculosis paru
Jawaban : Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh mycobacterium, yang
berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen.
Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening,
tetapi secara utama menyerang paru-paru. Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang
terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.
Dua tipe atau tingkatan dari TB :
- TB Laten – Merupakan bentuk non-aktif penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh dapat
melawan bakteri TB. Orang dengan TB Laten tidak akan mengalami keluhan selama penyakit
tersebut tidak menjadi aktif. TB Laten ini tidak menular.
- TB Aktif – TB Aktif terjadi ketika bakteri mulai memenangkan perlawanan terhadap sistem
pertahanan tubuh dan mulai menyebabkan gejala. Saat bakteri menginfeksi paru -paru, TB
aktif dapat menyebar dengan mudah ke orang lain.

TB juga dapat digolongkan berdasar letak lokasi infeksi :


- TB Paru – Ini merupakan saat dimana bakteri ditemukan di paru-paru. Hal ini berarti bahwa
terdapat bahaya untuk menularkan penyakit kepada orang lain setiap orang yang terinfeksi
tersebut menghembuskan napas, batuk, dan tertawa.
- TB Ekstra Paru – Jika bakteri tumbuh hanya di bagian lain dari tubuh dan bukan di paru-
paru, maka penyakit ini tidak akan menyebar semudah pada kasus paru-paru.

2. Jelaskan etiologi tuberculosis paru


Etiologi Tuberkulosis paru (TB paru) adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
berbentuk batang yang tahan asam atau sering disebut sebagai basil tahan asam, intraseluler, dan
bersifat aerob.
Basil ini berukuran 0,2-0,5 µm x 2-4 µm, tidak berspora, non motil, serta bersifat fakultatif.
Dinding sel bakteri mengandung glikolipid rantai panjang bersifat mikolik, kaya akan asam, dan
fosfolipoglikan. Kedua komponen ini memproteksi kuman terhadap serangan sel liposom tubuh dan
juga dapat menahan zat pewarna fuchsin setelah pembilasan asam (pewarna tahan asam).
Diketahui bahwa manusia adalah sebagai inang (host) terhadap pertumbuhan dan
perkembangbiakan basil tersebut.
Transmisi organisme ini secara primer terjadi melalui droplet di udara yang berasal dari individu
yang mengidap TB aktif, atau dalam stadium infeksius TB. Walaupun pernah pula dilaporkan
penularan melalui transdermal dan gastrointestinal.
Droplet rata-rata berdiameter 1-5 µm, yang dalam sekali batuk dapat menyemburkan 3000
droplet terinfeksi, dimana sedikitnya 10 basil saja sudah mampu mengawali infeksi paru-paru.
Individu imunokompeten yang terpapar Mycobacterium tuberculosis biasanya akan
berstatus terinfeksi TB laten atau dorman. Hanya 5% dari individu-individu tersebut yang kemudian
akan memperlihatkan gambaran klinis. Namun, bila kekebalan tubuh individu yang imunokompeten
berubah menjadi menurun, atau tidak kompeten maka Mycobacterium tuberculosis yang tadinya
laten/dorman akan aktif kembali, memperbanyak diri dan merusak jaringan paru.
Transmisi infeksi TB bergantung pada 3 hal, yaitu jumlah kuman yang dikeluarkan, konsentrasi
kuman, dan lamanya basil-basil TB berada di udara bebas
3. Jelaskan diagnosis tuberculosis paru
Diagnosis tuberkulosis paru (TB paru) ditegakkan berdasarkan gambaran klinis klasik, Mantoux test
atau tuberculin skin test (TST), pemeriksaan foto rontgen dada, sputum BTA, kultur sputum,
ataupun interferon-gamma release assay (IGRA) spesific antigen.
4. Jelaskan 2 klasifikasi tuberculosis paru berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA)
a. Tuberculosis paru BTA (+)
b. Tuberculosis paru BTA (-)
5. Jelaskan peranan foto thorax dalam mendiagnosis tuberculosis paru
6. Jelaskan prinsip dalam membaca rongsen dada
Prinsip membaca ronsen dada antara lain:
 Sisi kiri pada lembaran film menunjukkan sisi kanan tubuh pasien, dan sebaliknya.

 Elemen dalam tubuh bisa dideteksi melalui warna. Misalnya udara tampak berwarna hitam,
lemak berwarna abu-abu, jaringan lunak dan air menyerupai bayangan terang berwarna abu-
abu, dan tulang serta logam berwarna putih. Semakin padat jaringan itu, semakin pucat
warnanya pada hasil tes rontgen. Jaringan yang padat berwarna buram pucat pada film,
sedangkan jaringan yang kurang padat warnanya menyerupai transparan dan gelap pada film.

 Dalam mengambil foto rontgen, maka harus dilakukan saat pasien tengah mengambil napas.
Sebab saat seseorang menarik napas, udara akan masuk ke paru-paru dan kemudian mendorong
tulang iga maju. Lalu, film akan semakin tertekan. Kualitas foto rontgen yang baik adalah foto
yang dapat memperlihatkan 10 tulang iga.

7. Jelaskan interpretasi hasil foto thorax berikut :


PROJECT-BASED LEARNING 5
Interpretasi Foto pada kasus Fraktur Ekstremitas

Tujuan pembelajaran:
setelah mengikuti kegiatan Project based learning 5, mahasiswa mampu memahami interpretasi foto
pada kasus fraktur ekstremitas

Tugas :
1. Jelaskan definisi fraktur
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas dari struktur tulang, tulang rawan dan lempeng
pertumbuhan yang disebabkan oleh trauma dan non trauma. Tidak hanya keretakan atau
terpisahnya korteks, kejadian fraktur lebih sering mengakibatkan kerusakan yang komplit dan
fragmen tulang terpisah. Tulang relatif rapuh, namun memiliki kekuatan dan kelenturan untuk
menahan tekanan.
2. Jelaskan etiologi fraktur
3. Jelaskan diagnosis fraktur
4. Jelaskan klasifikasi fraktur ekstremitas
5. Jelaskan prinsip dalam membaca rongsen ekstremitas
6. Jelaskan interpretasi hasil foto berikut :

Anda mungkin juga menyukai