Anda di halaman 1dari 76

BAB III

KEGIATAN-KEGIATAN EKONOMI
DAN NERACA TERINTEGRASI EKONOMIMAKRO1

1. Transaksi Ekonomi dan Circular Flows


Interaksi yang terjadi antar anggota masyarakat sebagai pelaku-
pelaku ekonomi dapat menimbulkan berbagai transaksi ekonomi dan
kegiatan ekonomi. Sebagai contoh adalah interaksi sederhana yang
terjadi antara 2 (dua) pelaku ekonomi, misalnya antara rumahtangga
dan perusahaan; dalam hal ini rumahtangga dan perusahaan
merupakan dua pelaku ekonomi di suatu negara. Misalkan, perusahaan
menghasilkan roti, sedangkan rumahtangga membeli roti dari
perusahaan tersebut. Interaksi ekonomi yang terjadi adalah bahwa
rumahtangga membeli roti dan membayar sejumlah uang kepada
perusahaan yang menghasilkan roti, dan sebagai akibatnya
rumahtangga menerima sejumlah roti dari perusahaan bersangkutan;
sedangkan bagi perusahaan yang menghasilkan roti menerima sejumlah
uang dan keuntungan sebagai hasil dari penjualan roti. Pada kasus
tersebut, rumahtangga membeli roti adalah untuk dikonsumsi;
sedangkan perusahaan menghasilkan roti untuk memperoleh
keuntungan. Jika interaksi berlangsung lama, maka perusahaan roti
menjadi mampu membeli berbagai mesin penghasil roti yang baru atau
yang lebih baik pada waktu-waktu yang akan datang; sedangkan
rumahtangga dapat memenuhi kebutuhannya untuk konsumsi roti.
Ilustrasi yang diberikan di atas memberikan contoh dari kegiatan
ekonomi yang sederhana. Beberapa hal yang dapat dicatat dari ilustrasi
sederhana di atas adalah bahwa telah terjadi yang namanya transaksi
ekonomi (economic transactions), yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi (economic institutional units), pada berbagai kegiatan ekonomi
(economic activities), yang menghasilkan arus ekonomi (economic flows),
dan stok ekonomi (economic stocks).
Pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan transaksi ekonomi
pada kasus sederhana tersebut adalah rumahtangga dan perusahaan
roti; kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan adalah konsumsi dan

1 Pengukuran kinerja ekonomimakro pada buku ini didasarkan kepada buku panduan (manual
book) yang diterbitkan oleh United Nations (2009): System of National Accounts 2008 atau yang dalam
istilah bahasa Indonesia disebut sebagai Sistem Neraca Nasional (SNN) 2008.

39
produksi roti; arus ekonomi yang terjadi adalah pendapatan dari hasil
menjual roti dan pengeluaran untuk membeli roti; dan stok yang
dihasilkan adalah mesin-mesin penghasil roti; serta informasi lain, yaitu
transaksi ekonomi yang terjadi antara rumahtangga dengan perusahaan
roti dilakukan melalui pasar barang (goods market). Gambar 3.1
menjelaskan interaksi antar kedua pelaku ekonomi tersebut serta
kegiatan ekonomi dan pasar yang diciptakan.

Faktor Produksi
(Tenagakerja dan Kapital)
1.

2. dan gaji,
Pendapatan (Upah
Sewa Lahan, dsb)
3.

Rumahtangga Perusahaan

Barang dan
4. Jasa

5.
Pengeluaran

Gambar 3.1
Interaksi (Circular Flows) antar Dua Pelaku Ekonomi

Transaksi-transaksi ekonomi lanjutan dapat juga terjadi antara


kedua pelaku ekonomi rumahtangga dan perusahaan. Misalnya,
rumahtangga menyediakan faktor produksi berupa tenagakerja, seperti
anggota rumahtangga yang bekerja untuk memperoleh upah; atau
rumahtangga menjual barang-barang milik rumahtangga untuk
memperoleh sejumlah dana; atau menyertakan sejumlah uang milik
rumahtangga untuk dikelola oleh perusahaan sebagai bagian dari modal
perusahaan, dan sebagainya. Efek dari penyediaan faktor produksi
berupa tenagakerja kepada perusahaan, antara lain, adalah
rumahtangga menerima sejumlah uang sebagai balas jasa terhadap
tenagakerja (compensation of employee) berupa upah dan gaji (wages and
salaries); atau menerima sejumlah uang karena rumahtangga telah
menyertakan modal atau kapital untuk dikelola oleh perusahaan

40
sehingga menerima dividen. Sedangkan perusahaan memperoleh
manfaat dari tenagakerja yang disediakan oleh rumahtangga dalam
proses produksi untuk menghasilkan output; atau perusahaan
menerima sejumlah modal untuk digunakan dalam proses produksi.
Interaksi antar kedua pelaku ekonomi ini, selain menghasilkan yang
namanya transaksi ekonomi, yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi pada berbagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan arus
ekonomi dan stok ekonomi, juga interaksi tersebut menciptakan dua
pasar, yaitu pasar tenagakerja (labor market) dan pasar barang dan jasa
(goods and services market).
Dari interaksi-interaksi tambahan seperti dijelaskan tersebut,
terlihat bahwa transaksi ekonomi yang terjadi antara rumahtangga
dengan perusahaan tidak hanya melalui pasar barang (goods market),
tetapi juga dapat melalui pasar tenagakerja (labor market) serta melalui
pasar modal (capital market). Pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan
transaksi ekonomi dapat bertambah tidak hanya rumahtangga dan
perusahaan roti, tetapi juga perusahaan-perusahaan jasa dan
perusahaan-perusahaan finansial. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang
dilakukan tidak hanya konsumsi dan produksi, tetapi juga kegiatan
penyediaan jasa (service activities). Arus ekonomi yang terjadi tidak
hanya pendapatan dari hasil menjual roti dan pengeluaran untuk
membeli roti, tetapi juga pendapatan berupa penerimaan upah dan gaji,
serta pendapatan berupa dividen.

Catatan 1:
Pasar barang (goods market) adalah pasar yang menjual atau menyediakan barang yang
terdiri dari consumer goods seperti bahan pangan, sandang, dan papan, dan capital goods
seperti mesin-mesin dan peralatan, bangunan (rumah tempat tinggal) dan sejenisnya,
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia dan untuk mendukung manusia
berusaha. Pada pasar barang termasuk juga pasar yang menyediakan jasa-jasa (services)
untuk membantu kegiatan-kegiatan usaha atau rumahtangga, seperti jasa reparasi, jasa
pelayanan perbankan dan sejenisnya. Pada pasar barang, pertemuan supply dan demand
akan menghasilkan harga dan banyaknya produk yang harus disediakan (supplied) dan
dibutuhkan (demanded).

Catatan 2:
Pasar tenagakerja (labor market) adalah pasar yang menyediakan tengakerja sebagai
bagian dari faktor produksi (factors of production). Pasar tenagakerja lebih berhubungan
dengan penyediaan jasa tenagakerja (labor services) karena yang disediakan adalah yang

41
berhubungan dengan keahlian (skill) tenagakerja. Pada pasar tenagakerja terjadi juga
supply dan demand terhadap tenagakerja.

Catatan 3:
Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menjembatani konsumen dan pemilik
modal dalam hal pemanfaatan modal (capital) untuk maksud melaksanakan kegiatan
usaha atau kegiatan ekonomi. Para pemilik modal melalui pasar modal dapat
menawarkan modalnya untuk digunakan dalam berusaha dengan memperoleh imbalan.

Contoh-contoh interaksi ekonomi lainnya yang lebih komplek


yang menghasilkan transaksi-transaksi ekonomi melalui berbagai
kegiatan ekonomi, misalnya, adalah rumahtangga membeli bahan
makanan dari pasar atau warung untuk dimasak menjadi makanan agar
memperoleh pendapatan (income), perusahaan membayar upah dan gaji
karyawan atau membeli mesin-mesin produksi sebagai salah satu
bentuk investasi (investment), rumahtangga membayar pajak kepada
pemerintah (companys’ taxes to government), jual-beli mobil atau
kendaraan bermotor baru atau pun bekas, para pensiunan menerima
pembayaran pensiun, kegiatan ekspor dan impor berlangsung, dan
sebagainya. Berbagai interaksi yang dilakukan tersebut menimbulkan
berbagai transaksi pertukaran atau transaksi ekonomi melalui berbagai
kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi. Gambar 3.2 memberikan gambaran mengenai arus transaksi
perekonomian di suatu negara yang menjelaskan tiga pelaku ekonomi,
yaitu rumahtangga, produsen, dan luar negeri, berinteraksi melalui satu
pasar, yaitu pasar uang dan modal.
Bila jumlah pelaku ekonomi meningkat misalnya menjadi 4
(empat) pelaku ekonomi, yaitu rumahtangga, perusahaan/korporasi,
pemerintah, dan luar negeri, maka akan terjadi interaksi yang lebih
komplek dan pasar yang lebih banyak, misalnya akan terjadi 4 (empat)
pasar, yaitu pasar barang, pasar tenagakerja, pasar uang, dan pasar luar
negeri. Berbagai aktivitas atau kegiatan ekonomi serta arus pertukaran
(flows) yang terjadi antar keempat pelaku ekonomi, antara lain, adalah
produksi dan konsumsi, pendapatan (termasuk penerimaan sewa,
dividen, bunga atau interest, pembayaran transfer) dan pengeluaran
(termasuk pengeluaran untuk pembayaran pajak kepada pemerintah),
ekspor dan impor.

42
Impor Transfer dari/ke LN
Luar Negeri
6.
Ekspor (LN) Pendapatan dari/ke LN
7.

Konsumsi
Produsen Rumahtangga
Upah dan Suplus Usaha

Investasi Pasar Tabungan


8.
Uang/Modal
Pinjaman Neto dari/ke LN

Gambar 3.2
Interaksi (Circular Flows) antar Tiga Pelaku Ekonomi

2. Kegiatan-Kegiatan Ekonomi
Berbagai transaksi ekonomi (economic transactions) yang
dilakukan oleh unit-unit institusi (institutional units), seperti
rumahtangga, lembaga nir-laba, korporasi, pemerintahan umum, dan
perusahaan, baik yang dilakukan oleh unit-unit institusi domestik
(resident institutional units) atau dilakukan sehubungan dengan
keterkaitannya luar negeri (rest of the world atau non-resident institutional
unit) menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (economic activities)
seperti produksi, konsumsi, dan akumulasi.
Kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:2
A. Pertanian, kehutanan, dan perikanan
B. Pertambangan dan penggalian
C. Industri pengolahan
D. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin

2
Lihat lampiran 3.1 pada bab ini mengenai kegiatan- kegiatan ekonomi yang lebih rinci.

43
E. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang,
pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah
F. Konstruksi
G. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil
dan sepeda motor
H. Transportasi dan pergudangan
I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
J. Informasi dan komunikasi
K. Jasa keuangan dan asuransi
L. Real estat
M. Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
N. Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,
ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha
lainnya
O. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial
wajib
P. Jasa pendidikan
Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
R. Kesenian, hiburan, dan rekreasi
S. Kegiatan jasa lainnya
T. Jasa perorangan yang melayani rumahtangga, kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa oleh rumahtangga yang
digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
U. Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional
lainnya

Catatan 1:
Kelompok kegiatan-kegiatan ekonomi sebagaimana disajikan di atas disebut sebagai
kelompok-kelompok industri (classification of industries). Definisi industri adalah sebagai
berikut:

An industry consists of a group of establishments enggaged in the same, or similar, kinds of


activity (para 5.5, SNN 2008)

Catatan 2:
Untuk kasus Indonesia, klasifikasi kegiatan ekonomi atau klasifikasi industri ini
mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang disusun oleh Badan
Pusat Statistik yang mengikuti klasifikasi International Standard for Industrial
Classifications (ISIC). Lihat lampiran 3.1.

44
Kegiatan-kegiatan ekonomi menghasilkan output atau produk-
produk atau komoditas-komoditas yang dilaksanakan secara terkontrol
dan bertanggungjawab oleh unit institusi bersangkutan terhadap proses
produksi (input-proses-output) dengan menggunakan berbagai faktor
produksi tenagakerja, kapital, dan input antara (intermediate inputs)
seperti bahan baku dan semacamnya.
Dengan demikian, kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu
unit institusi diperoleh dengan memperhatikan karakteristik-
karakteristik berikut:
a. Menghasilkan barang dan jasa (goods and services) sebagai
output,
b. Menggunakan input antara berupa barang dan jasa (goods and
services) untuk menghasilkan output,
c. Menggunakan teknik produksi tertentu dalam proses
produksi,
d. Mendistribusikan output untuk digunakan.

Kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut di atas menghasilkan


berbagai produk atau komoditas. Dapat saja terjadi bahwa suatu
produk yang sama dihasilkan dengan menggunakan input antara yang
berbeda, misalnya gula dapat dihasilkan dengan menggunakan tebu
atau tanaman lainnya yang mengandung bahan baku gula; atau suatu
produk yang sama dihasilkan dengan menggunakan teknologi yang
berbeda, seperti listrik yang dapat dihasilkan dengan menggunakan
batubara, minyak, atau tenaga nuklir.
Contoh-contoh produk atau komoditas yang dihasilkan oleh
kegiatan-kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:3
a. Komoditas-komoditas sebagai hasil bercocok tanam, baik
yang diusahakan oleh rakyat atau oleh perkebunan besar
seperti padi, jagung, ketela pohon, ubi rambat, umbi-umbian
lainnya, kacang tanah, kedele, kacang-kacangan, sayur-
sayuran, buah-buahan, karet, tebu, kelapa, kopi, dan rempah-
rempah lainnya,
b. Komoditas-komoditas hasil usaha peternakan, termasuk anak
ternak yang diperoleh, dan pertambahan berat ternak yang

3Lihat lampiran 3.2 dapat digunakan untuk melihat contoh-contoh komoditas atau produk yang
dihasilkan oleh berbagai kegiatan produksi atau kegiatan ekonomi pada lampiran 3.1.

45
dipelihara, seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba,
ayam, itik, dan lain-lainnya serta hasil-hasil peternakan
seperti telor, susu, bulu domba, kotoran hewan jika dijual,
c. Komoditas-komoditas hasil kehutanan yang mencakup semua
jenis kayu tebangan, tanaman hasil penghijauan, dan hasil-
hasil hutan lainnya seperti rotan, damar, kayu/bambu,
d. Komoditas-komoditas hasil perburuan seperti daging dan
kulit rusa, dan sebagainya,
e. Komoditas-komoditas hasil perikanan baik yang ditangkap di
perairan luas atau dibudidayakan, seperti di laut lepas,
sawah, kolam, keramba, tambak, dan lain-lainnya,
f. Barang-barang tambang yang diperoleh dari dalam bumi
seperti batu bara, pasir besi, biji timah, bijih nikel, bijih
tembaga, bijih bauksit, bijih mangan, biji emas, biji perak,
minyak bumi, gas bumi, yodium, belerang, posfor,
g. Barang-barang galian lainnya seperti batu, pasir, kapur, tanah
liat, kaolin, garam, dan sebagainya,
h. Komoditas-komoditas kegiatan industri pengolahan antara
lain adalah bensin, avtur, gas alam cair, makanan dan
minuman kaleng, beras, tekstil, baju jadi (garmen), sepatu,
triplek, meja, kursi, kertas, buku, pupuk, pestisida, jamu,
semen, besi cor, alat-alat elektronik, alat-alat listrik, mobil,
sepeda motor, mesin potokopi, mesin cetak, dan sebagainya,
i. Listrik yang dihasilkan oleh kegiatan pembangkitan dan
penyaluran tenaga listrik,
j. Gas kota yang dihasilkan oleh kegiatan penyediaan dan
penyaluran gas kota,
k. Air bersih yang dihasilkan oleh kegiatan pengolahan air
bersih,
l. Bangunan atau konstruksi berupa bangunan tempat tinggal
seperti rumah, apartemen, atau bangunan bukan tempat
tinggal seperti hotel, sekolah, rumah sakit, pusat pertokoan,
pusat perdagangan, pergudangan, gedung olah raga,
jembatan, jalan raya, bandara, pelabuhan, pembangunan
instalasi listrik, gas, air bersih, dan komunikasi, pembuatan
kolam pemeliharaan ikan, pencetakan lahan sawah,
pembukaan hutan, pembangunan saluran irigasi,

46
pembangunan taman kota, terowongan, waduk, banjir kanal,
tempat-tempat rekreasi, dan sebagainya yang dihasilkan oleh
kegiatan konstruksi,
m. Marjin perdagangan (berupa jasa) yang dihasilkan oleh
kegiatan perdagangan,
n. Penyediaan akomodasi berupa tempat penginapan, seperti
hotel, bungalow, vila, flat, dan tempat peristirahatan lainnya
yang dihasilkan oleh kegiatan penyedia akomodasi,
o. Restoran yang disediakan oleh kegiatan penyediaan makanan
dan minuman jadi,
p. Jasa pengangkutan seperti angkutan jalan rel, angkutan jalan
raya, angkutan laut, angkutan sungai, danau, dan
penyebarangan, angkutan udara, jasa penunjang angkutan
yang dihasilkan oleh penyedia jasa pengangkutan,
q. Jasa komunikasi yang dihasilkan oleh penyedia jasa
komunikasi,
r. Jasa lembaga keuangan, real estate, dan jasa perusahaan,
s. Jasa pemerintahan umum,
t. Jasa swasta dan perorangan.

Catatan:
Klasifikasi produk atau komoditas di Indonesia dirinci dalam Klasifikasi Baku Komoditi
Indonesia (KBKI) yang mendasarkan kepada klasifikasi Central Product Classification
(CPC) version 2. Lihat lampiran 3.2.

3. Pelaku-Pelaku Ekonomi
Pelaku-pelaku ekonomi disebut juga sebagai unit institusi
(economic institutional units) atau sektor institusi (institutional sectors).
Definisi mengenai unit institusi adalah sebagai berikut:

An institutional unit is an economic entity that is capable, in its own right, of owning assets,
incurring liabilitites and engaging in economic activities and in transactions with other entities
(para 4.2, SNN 2008)

Karakteristik Pelaku-Pelaku Ekonomi


Dengan definisi mengenai pelaku-pelaku ekonomi (disebut juga
sebagai unit institusi) sebagaimana dijelaskan di atas, karakteristik-
karakteristik suatu unit institusi secara spesifik adalah sebagai berikut:

47
a. Mempunyai kemampuan untuk memiliki barang-barang
(goods) dan harta-harta (assets) atas tanggungannya sendiri;
dan oleh karena itu dapat menukarkan kepemilikan barang-
barang serta harta-harta tersebut dalam bentuk transaksi
dengan unit institusi lainnya,
b. Mampu memutuskan suatu keputusan ekonomi sejalan
dengan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukannya dan
unit institusi tersebut bertanggungjawab secara langsung
terhadap keputusan tersebut dan secara hukum keputusan
itu adalah legal,
c. Mempunyai kemampuan untuk menanggung berbagai
kewajiban (liabilities), seperti hutang, dan melakukan
berbagai kegitan ekonomi (economic activities), serta
melakukan transaksi (economic transaction) dengan unit-unit
institusi ekonomi yang lain dalam bentuk komitmen atau
kontrak,
d. Mampu melaporkan berbagai kegiatan-kegiatan atau
transaksi-transaksi ekonomi yang dilakukan dalam berbagai
bentuk neraca (accountings), jika dibutuhkan.

Entitas
Dengan definisi mengenai unit institusi sebagaimana tersebut di
atas, unit institusi disebut juga sebagai suatu entitas (entity) ekonomi.
Definisi entitas adalah sebagai berikut:

A legal or social entity is one whose existence is recognized by law or society


independently of the persons, or other entities, that may own or control it (para 4.6,
SNN 2008)

Dengan perkataan lain, suatu unit institusi merupakan suatu


unit entitas legal (legal entities) dalam arti hukum, misalnya perusahaan-
perusahaan yang memiliki badan hukum; atau suatu unit institusi yang
diakui keberadaannya secara sosial (socially recognized), seperti
rumahtangga dan lembaga nir-laba.
Entitas legal dapat merupakan kegiatan usaha yang dilakukan
untuk tujuan produksi, misalnya perusahaan-perusahaan; atau kegiatan
usaha yang dilakukan yang berhubungan dengan perpolitikan, seperti
partai-partai politik atau lembaga-lembaga pemerintahan; sedangkan

48
entitas yang diakui secara sosial adalah rumahtangga yang merupakan
entitas atau unit institusi yang memiliki kegiatan konsumsi dan/atau
dapat juga melakukan kegiatan produksi. Dan sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya bahwa karakteristik dari suatu unit institusi
adalah kemampuan mereka dalam memiliki barang-barang, harta-harta,
kewajiban, dan melakukan kegiatan ekonomi, serta melakukan transaksi
dengan unit institusi yang lain.

Klasifikasi Pelaku-Pelaku Ekonomi Domestik


Unit institusi atau pelaku-pelaku ekonomi domestik di suatu
negara dirinci menjadi:
a. Rumahtangga (household sector),
b. Lembaga nir-laba yang membantu rumahtangga (non-profit
institutions serving household sector atau NPISHs),
c. Pemerintahan umum (general government sector),
d. Korporasi bukan-finansial (non-financial corporation sector), dan
e. Korporasi finansial (financial corporation sector).

Rumahtangga
Definisi rumahtangga adalah sebagai berikut:

A household is a group of persons who share the same living accommodation, who pool some, or
all, of their income and wealth and who consume certain types of goods and services collectively,
mainly housing and food (para 4.4, SNN 2008).

Rumahtangga dapat berupa rumahtangga biasa, dengan anggota


rumahtangga dapat hanya berjumlah satu orang atau lebih.
Rumahtangga khusus seperti rumah jompo, rumah yatim piatu, penjara,
dan sebagainya, dengan anggota-anggota rumahtangga yang tinggal
disana dalam waktu lama (jangka panjang) dianggap sebagai lembaga
nir-laba (isitilah khususnya adlah lembaga nirlaba yang melayani
rumahtangga atau non-profit institutions serving household sector atau
NPISHs).

Lembaga Nir-laba
Pada kasus rumahtangga biasa dapat juga terjadi kasus pada
rumahtangga yang lebih dari satu keluarga tinggal bersama, misalnya
orang tua yang tinggal di rumah anaknya yang sudah menikah, atau

49
sebaliknya anak yang sudah menikah masih tinggal di rumah orang
tuanya. Pada kasus ini, jika pemisahan keuangan khususnya mengenai
pengeluaran makanan dan pengeluaran lain-lainnya antara orang tua
dan anak tidak menjadi sulit, maka rumahtangga tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai dua rumahtangga yang berbeda; tetapi jika hal
tersebut menjadi sulit, maka rumahtangga tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai satu rumahtangga.
Sedangkan pada kasus rumahtangga khusus, jenis-jenis
rumahtangga khusus seperti rumah yatim piatu, rumah jompo, penjara,
dan sejenisnya dianggap sebagai satu rumahtangga (khusus). Akan
tetapi, jika rumahtangga khusus ini menghasilkan produk berupa
barang (goods), termasuk produk berupa jasa (services), rumahtangga
khusus ini disebut sebagai lembaga nir-laba yang melayani
rumahtangga (non-profit institutions serving household sector atau
NPISHs). Definisi lembaga nir-laba adalah sebagai berikut:

Non-Profit Institutions serving Households (NPISHs) are legal or social entities created for the
purpose of producing goods and services but whose status does not permit them to be a source of
income, profit or other financial gain for the units that establish, control or finance them (para
4.8, SNN 2008)

Pada prakteknya, lembaga nir-laba menghasilkan produk-


produk berupa barang dan jasa yang merupakan hasil kerja anggota-
anggota rumahtangga khusus tersebut. Produk-produk yang dijual
dimaksudkan bukan untuk mencari keuntungan tetapi hanya untuk
memperoleh pendapatan tambahan saja dan oleh karena itu biasanya
produk-produk yang dijual tersebut tidak dikenakan pajak.

Pemerintahan Umum
Definisi pemerintahan umum adalah sebagai berikut:

Government units are unique kinds of legal entities established by political processes that have
legislative, judicial or executive authority over other institutional units within a given area (para
4.9, SNN 2008)

Fungsi pemerintahan umum adalah untuk menyediakan


pelayanan jasa pemerintahan kepada masyarakat, penyediaan dana
pembangunan untuk melaksanakan pembangunan guna kesejahteraan
masyarakat, serta melakukan distribusi pendapatan dan kesejahteraan

50
melalui pemberian subsidi dan transfer, dan menyertakan masyarakat
dalam kegiatan produksi yang bersifat non-market.4

Korporasi
Definisi korporasi adalah sebagai berikut:

Corporations produce for the market and aim to sell their products at economically significant
prices (para 4.18, SNN 2008)

Tipe korporasi adalah sebagai berikut:


a. Mampu menghasilkan keuntungan (profits) atau perolehan
finansial (financial gains) lainnya untuk pemilik korporasi,
b. Diakui sebagai suatu entitas yang legal,
c. Mampu beroperasi dan masuk dalam pasar-pasar produksi.

Korporasi dalam bentuk legal dapat berupa perusahaan-


perusahaan terbuka (yang biasanya ditandai dengan nama Tbk atau
terbuka), perusahaan-perusahaan tidak terbuka, perusahaan-
perusahaan individu, perusahaan-perusahaan kerjasama (seperti
Alfamart, Indomart), dan sebagainya. Korporasi dibedakan lagi
menjadi korporasi bukan-finansial (non-financial corporations) dan
korporasi finansial (financial corporations).

Korporasi Bukan-Finansial
Definisi korporasi bukan-finansial adalah sebagai berikut:

Non-financial corporations are corporations whose principal activity is the production of market
goods or non-financial services (para 4.94, SNN 2008)

Contoh korporasi bukan-finansial adalah korporasi-korporasi


industri yang bergerak pada kegiatan-kegiatan produksi barang-barang
atau produk-produk industri.

4 Jasa sektor pemerintahan umum dalam menghasilkan produk-produk merupakan kegiatan-


kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk-produk yang tergolong sebagai non-market products
karena produk-produk ini tidak dijual atau tidak terdapat di pasar barang. Disebut sebagai produk
non-market terutama karena harga barang dan jasa yang dihasilkan bersifat tidak economically
significant prices (tidak mengikuti harga ekonomi yang terjadi pada pasar).

51
Korporasi Finansial
Definisi korporasi finansial adalah sebagai berikut:

Financial corporations consist of resident corporations that are principally engaged in providing
financial services, including insurance and pension funding services, to other institutional units
(para 4.98, SNN 2008)

Contoh korporasi finansial adalah perbankan, lembaga-lembaga


keuangan lainnya seperti lembaga pembiayaan (leasing), dan
semacamnya yang bergerak pada kegiatan-kegiatan keuangan atau
finansial.

Catatan 1:
Selain istilah korporasi, terdapat juga istilah-istilah enterprises, establishments, dan
industries. Perbedaan istilah-istilah enterprises, establishments, dan industries tersebut
adalah sebagai berikut:

An enterprise is the view of an institutional unit as a producer of goods and services (para 5.1,
SNN 2008)

An establishment is an enterprise, or part of an enterprise, that is situated in a single location and


in which only a single productive activity is carried out or in which the principal productive
activity accounts for most of the value added (para 5.5, SNN 2008)

An industry consists of a group of establishments enggaged in the same, or similar, kinds of


activity (para 5.5, SNN 2008)

Catatan 2:
Dengan definisi-definisi tersebut dapat dipahami bahwa secara garis besar dalam kosa-
kata bahasa Indonesia, enterprises adalah perusahaan-perusahaan yang membidangi
berbagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa (goods and services);
establishments adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan suatu produk tertentu;
dan industry adalah kelompok establishments yang memiliki kegiatan ekonomi yang
sama atau serupa. Dalam kosa-kata bahasa Indonesia, istilah-istilah tersebut, baik
corporation, enterpirse, establishment, diterjemahkan dalam satu kata, yaitu perusahaan.
Dengan penjelasan ini, pengertian perusahaan dalam kosa-kata bahasa Indonesia perlu
memperoleh penjelasan lebih lanjut dalam pembahasan atau dalam penyusunan neraca-
neraca ekonomimakro.

Residen
Disamping unit-unit institusi yang beroperasi di dalam negeri
(domestik) sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, terdapat unit
institusi ekonomi lain yang dapat melakukan transaksi ekonomi dengan

52
unit-unit institusi ekonomi domestik; unit institusi ini disebut sebagai
luar negeri (rest of the world). Transaksi ekonomi yang dilakukan oleh
unit-unit ekonomi dengan luar negeri atau rest of the world merupakan
transaksi ekonomi yang terjadi antara residen dan bukan-residen dalam
suatu perekonomian.
Oleh karena itu, residen (residence) didefinisikan sebagai berikut:

Residence of each institutional unit is the economic territory with which it has the strongest
connection, in other words, its center of predominant economic interest (para 4.10, SNN 2008)

Luar Negeri
Oleh karena itu, semua sektor ekonomi yang terdapat di suatu
negara, yaitu rumahtanga, lembaga nir-laba, korporasi, dan
pemerintahan umum, merupakan residen (residence) dari suatu negara.
Sebaliknya, luar negeri merupakan unit instutisi bukan-residen yang
melakukan transaksi ekonomi dengan residen suatu negara. Luar
negeri didefinisikan sebagai berikut:

Rest of the world consists of non-resident institutional units that enter into
transactions with resident units, or have other economic links with resident unit (para 4.172,
SNN 2008).

4. Neraca Terintegrasi Ekonomimakro5


Berbagai transaksi ekonomi dan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi di suatu negara dicatat dan
dibukukan dalam suatu set neraca ekonomimakro yang disebut sebagai
neraca terintegrasi ekonomimakro (integrated macroeconomic accounts).
Rincian dari neraca terintegrasi ekonomimakro adalah sebagai berikut.

Catatan:
Neraca terintegrasi ekonomimakro bersifat komprehensif, konsisten, dan terintegrasi.
Disebut komprehensif karena neraca-neraca ekonomimakro yang ditampilkan bersifat
menyeluruh (overall atau comprehensive), yaitu dari semua kegiatan ekonomi yang
menghasilkan barang dan jasa yang disebut sebagai neraca produksi (production account)
sampai kepada neraca yang menjelaskan rincian harta (assets) dan kewajiban (liquidities)
yang disebut sebagai neraca akhir tahun (balance sheet). Lihat penjelasan-penjelasan
berikut mengenai rincian-rincian neraca-neraca terintegrasi ekonomimakro dimaksud.
Disebut sebagai konsisten karena isian suatu neraca ekonomimakro dengan neraca

5 Penjelasan lebih lengkap mengenai neraca-neraca terintegrasi ekonomimakro (integrated


macroeconomic accounts) dapat dilihat pada United Nations (2009) atau Sutomo (2019a) atau Sutomo
(2019b).

53
ekonommakro yang lain saling berhubungan dan dapat dijelaskan keterkaitannya.
Disebut sebagai terintegrasi karena masing-masing neraca ekonomimakro saling terkait
satu dengan yang lain untuk menjelaskan berbagai keterkaitan yang terdapat pada
masing-masing neraca ekonomimakro.

Neraca Produksi
Sistem Neraca Nasional (SNN) 2008 mengusulkan bahwa untuk
mengetahui banyaknya atau besarnya output berupa barang (goods) dan
jasa (services) yang dihasilkan oleh pelaku-pelaku ekonomi atau unit
institusi ekonomi (economic institutional units)6, suatu neraca produksi
(production account) perlu disusun dan dikompilasi karena dari suatu
neraca produksi dapat diperoleh gambaran mengenai banyaknya output
berupa barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara selama suatu
periode waktu tertentu.7
Kegiatan produksi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi atau
unit-unit institusi ekonomi melalui berbagai kegiatan ekonomi atau
kegiatan produksi yang menghasilkan output. Dari neraca produksi
dapat diketahui besarnya output dan konsumsi antara (intermediate
consumption) sehingga menghasilkan nilai tambah bruto (gross value
added) yang sama dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai tambah
bruto didefinisikan sebagai berikut.

Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added) = Output – Konsumsi Antara (Intermediate
Consumption) + Pajak atas Produk (Tax on Product) – Subsidi atas Produk (Subsidy on
Product)

Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added) = Produk Domestik Bruto (Gross Domestic
Products)

Menurut SNN 2008, suatu kegiatan produksi didefinisikan


sebagai berikut:

6 SNN 2008 memberikan istilah pelaku-pelaku ekonomi sebagai unit institusi ekonomi (economic
institutional units). Unit-unit institusi ekonomi tersebut adalah rumahtanga, lembaga nir-laba,
pemerintahan umum, korporasi non-finansial, dan korporasi finansial untuk unit institusi ekonomi
domestik, serta luar negeri (rest of the world) sebagai institusi ekonomi luar negeri. Lihat
pembahasan mengenai ini pada bagian sebelumnya.
7 Menurut SNN 2008, neraca produksi merupakan neraca awal dari berbagai neraca ekonomi yang

perlu disusun oleh suatu negara karena berawal dari neraca produksi kemudian dapat diperoleh
gambaran mengenai bagaimana pendapatan masyarakat tercipta, didistribusikan, dan digunakan
sehingga menghasilkan harta (assets) dan kewajiban (liabilities).

54
Production is an activity, carried out under the responsibility, control and management of an
institutional unit, that uses inputs of labour, capital, and goods and services to produce outputs
of goods and services (para 6.2, SNN 2008)

Dengan demikian, neraca produksi berhubungan dengan


kegiatan produksi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi atau
unit-unit institusi ekonomi, yang menurut definisi tersebut di atas
kegiatan produksi tersebut dicirikan oleh adanya tanggungjawab,
kontrol, dan manajemen dari pelaku-pelaku ekonomi dalam
melaksanakan kegiatan produksi dengan menggunakan berbagai
macam input (tenagakerja, kapital, input/konsumsi antara) untuk
menghasilkan output.8
Yang ingin ditampilkan atau ditunjukkan pada suatu neraca
produksi adalah nilai tambah (value added) yang diperoleh dari suatu
proses produksi, yang dapat dihitung sebagai hasil selisih output
dengan input/konsumsi antara (intermediate inputs), atau: nilai tambah =
output – input/konsumsi antara. Nilai tambah merupakan hasil proses
penghitungan (balancing item) dalam neraca produksi; artinya data
mengenai nilai tambah tidak perlu dicari tetapi dapat diperoleh sebagai
suatu proses penghitungan, yaitu hasil selisih output dengan input
antara (United Nations, 2009). Menurut SNA 2008, PDB didefinisikan
sebagai sama dengan nilai tambah bruto (gross value added), yaitu jumlah
nilai tambah (value added) kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh pelaku-pelaku ekonomi domestik ditambah dengan pajak atas
produk (tax on product) dikurangi dengan subsidi terhadap produk
(subsidy on product).

Contoh Neraca Produksi


Tabel 3.1 menyajikan contoh neraca produksi yang sangat
ringkas, pada tabel 3.1 ini menunjukkan besarnya output, input antara,

8 Definisi mengenai kegiatan produksi sebagai suatu kegiatan ekonomi dicirikan oleh adanya
tanggungjawab, kontrol, dan manajemen dari pelaku-pelaku ekonomi dalam melaksanakan proses
produksi, dan dengan ciri tersebut menjadi pembatas mengenai suatu kegiatan produksi.
Misalnya, produksi yang terjadi karena proses alam seperti ikan yang berkembang di laut lepas
tidak diperlakukan sebagai suatu proses produksi. Lihat penjelasan lebih lanjut mengenai batasan
produksi pada bagian berikutnya pada bab ini. Juga, produksi dibedakan dari output, misalnya
pada kasus suatu kegiatan produksi yang menghasilkan suatu produk tertentu tetapi disamping itu
kegiatan produksi tersebut menghasilkan listrik yang juga dijual kepada publik secara terpisah
sehingga dengan demikian terdapat satu kegiatan produksi yang menghasilkan dua output ; lihat
pembahasan pada bagian sebelumnya mengenai hal ini.

55
dan nilai tambah; yang menjelaskan bahwa nilai tambah diperoleh
sebagai balancing item, yaitu sebagai hasil proses pengurangan output
dengan input antara.
Neraca produksi terdiri dari 2 (dua) sisi, yaitu sisi sumber
(sources) pada sebelah kanan; dan sisi penggunaan (uses) pada sebelah
kiri. Sisi kanan neraca produksi menjelaskan besarnya output atau
barang dan jasa yang dihasilkan oleh pelaku-pelaku ekonomi domestik
atau unit institusi ekonomi domestik yang mentransformasi berbagai
macam input (tenagakerja, kapital, input antara) untuk menghasilkan
output; sedangkan sisi kiri neraca produksi menjelaskan input antara
(intermediate inputs) atau konsumsi antara (intermediate consumptions)
untuk menghasilkan output atau barang dan jasa.

Tabel 3.1
Neraca Produksi

Penggunaan (uses) Sumber (sources)

Konsumsi Antara (intermediate Output


consumption)

Nilai Tambah (value added)

Tabel 3.1a dan tabel 3.1b menyajikan contoh suatu neraca


produksi yang lebih rinci. Pada neraca produksi ini (tabel 3.1a dan tabel
3.1b), output atau barang dan jasa yang dihasilkan dirinci menurut
pelaku-pelaku ekonomi atau unit-unit institusi ekonomi (economic
institutional units) seperti rumahtangga, lembaga nir-laba, pemerintah,
korporasi bukan-finansial, dan korporasi finansial.
Dari tabel 3.1a, misalnya, dapat ditunjukkan bahwa output yang
dihasilkan oleh semua unit institusi ekonomi di suatu negara pada suatu
waktu secara total berjumlah 3604 satuan moneter, yang terdiri dari
market output (3077 satuan moneter), output yang digunakan sendiri
atau own used output (147 satuan moneter), dan non-market output (380
satuan moneter).9

9Market output adalah barang dan jasa yang dijual pada pasar (bebas); sedangkan non-market output
adalah barang dan jasa yang tidak dijual pada pasar (bebas).

56
Dari tabel 3.1a dapat juga ditunjukkan bahwa semua output atau
barang dan jasa yang dihasilkan oleh korporasi merupakan produk
yang dijual ke pasar (market output); tidak ada output yang digunakan
sendiri dan yang bersifat non-market output oleh korporasi. Oleh karena
itu, isian output yang digunakan sendiri dan yang bersifat non-market
output oleh korporasi adalah sama dengan nol (kosong).
Semua output yang dihasilkan oleh pemerintah, yaitu jasa
administrasi pemerintahan, merupakan produk yang tidak terdapat
atau dijual di pasar (non-market output); tidak ada output yang bersifat
market output dan yang digunakan sendiri oleh pemerintah. Oleh karena
itu, isian output yang bersifat market output dan yang digunakan sendiri
oleh pemerintah adalah sama dengan nol (kosong). 10
Output atau barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumahtangga
dapat merupakan market output atau/dan digunakan sendiri atau/dan
non-market output. Barang dan jasa yang bersifat market output dan
digunakan sendiri dapat terjadi pada usaha rumahtangga, misalnya
padi yang dijual di pasar, atau ada juga padi yang digunakan sendiri
oleh rumahtangga; sedangkan barang dan jasa yang bersifat non-market
output adalah output yang terutama yang dihasilkan oleh lembaga-
lembaga nir-laba, seperti oleh yayasan yatim piatu dan sejenisnya, dan
oleh pemerintah.
Rincian unit-unit institusi ekonomi yang menghasilkan output
tersebut dijelaskan oleh tabel 3.1a. Misalnya, total barang dan jasa yang
sebesar 3604 satuan moneter dihasilkan oleh rumahtangga sebanyak 302
satuan moneter, oleh pemerintah sebanyak 348 satuan moneter, dan
oleh korporasi sebanyak 2954 satuan moneter.11
Pada tabel 3.1a juga dapat dilihat bahwa besarnya input antara
yang digunakan untuk menghasilkan output secara total adalah sebesar
1883 satuan moneter.12 Besarnya rincian input-input antara menurut

10 Catatan: output yang dihasilkan oleh lembaga nir-laba (non-profit institution serving households
atau NPISHs) juga dimasukkan sebagai non-market output. Lihat penjelasan mengenai ini pada
bagian selanjutnya pada bab ini.
11 Pada contoh tabel 3.1a dan tabel 3.1b, klasifikasi pelaku-pelaku ekonomi hanya terdiri dari 3

(tiga) unit institusi ekonomi domestik saja, yaitu rumahtangga, oleh pemerintah, dan oleh
korporasi; sedangkan menurut SNN 2008 terdapat 5 (lima) unit institusi ekonomi domestik, yaitu
rumahtangga, lembaga nirlaba, pemerintah, korporasi bukan-finansial, dan korporasi finansial. Ini
dilakukan hanya untuk maksud penyederhanaan saja.
12 Input/konsumsi antara yang dimaksud disini adalah semua input/konsumsi antara, baik yang

berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari impor; tetapi output yang dicatat pada neraca
produksi adalah output yang dihasilkan oleh pelaku-pelaku ekonomi domestik.

57
pelaku-pelaku ekonomi ditunjukkan juga pada tabel 3.1b. Input antara
yang digunakan oleh rumahtangga utuk menghasilkan output adalah
sebesar 132 satuan moneter, oleh pemerintah sebesar 222 satuan
moneter, dan oleh korporasi sebesar 1529 satuan moneter.
Dengan demikian, nilai tambah yang dihasilkan oleh pelaku-
pelaku ekonomi domestik berjumlah 1721 satuan moneter, yang dapat
dirinci sebagai berikut: nilai tambah yang dihasilkan oleh rumahtangga
berjumlah 170 satuan moneter (yaitu 302 satuan moneter – 132 satuan
moneter), oleh pemerintah berjumlah 126 satuan moneter (yaitu 348
satuan moneter – 222 satuan moneter), dan oleh korporasi berjumlah
1425 satuan moneter (yaitu 2925 satuan moneter – 1529 satuan moneter);
dan jumlah seluruh nilai tambah ini adalah 1721 satuan moneter.

Tabel 3.1a
Neraca Produksi
(Sumber)

Total
Transaksi Unit Institusi Ekonomi Ekon Barang
Ekonomi dan Balancing omi Luar dan
Item Rumah Pem Korpo Dome Negeri Jasa Jumlah
Tangga erint rasi stik
ah
-Output 302 348 2954 3604 3604
a. Market output 123 0 2954 3077 3077
b. Output utk
digunakan sendiri 147 0 0 147 147
c. Non-market output 32 348 0 380 380
-Input antara 1883 1883
-Pajak atas produk (+) 141
-Subsidi thdp produk (-) -8
Nilai tambah bruto (PDB)
-Konsumsi atas barang
modal (Penyusutan)
-Nilai tambah neto (PDN)
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan modifikasi

Catatan:
Pada neraca produksi, klasifikasi kegiatan ekonomi atau kegiatan produksi dan
klasifikasi komoditi yang dihasilkan tidak dirinci secara lengkap. Juga, mestinya
pelaku-pelaku ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa (produk atau output) yang
ditampilkan secara lengkap pada neraca produksi, yaitu rumahtangga, lembaga nir-laba,
pemerintahan, korporasi bukan-finansial dan korporasi finansial. Akan tetapi, karena
keterbatasan ruang untuk memberikan contoh tabel, neraca produksi pada tabel 3.1a

58
dan tabel 3.1b hanya menyajikan gabungan pelaku-pelaku ekonomi, yaitu rumahtangga
(termasuk lembaga nir-laba), pemerintah dan korporasi.

Tabel 3.1b
Neraca Produksi
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total


Transaksi Rumah Pem Ekon Luar Barang
Ekonomi dan Balancing Tangga erint Korpo omi Negeri dan Jumlah
Item ah rasi Dom Jasa
estik
-Output 3604 3604
a. Market output 3077 3077
b. Output untuk
digunakan sendiri 147 147
c. Non-market output 380 380
-Input antara 132 222 1529 1883 1883 1883
-Pajak atas produk (+) 141 141
-Subsidi thdp produk (-) -8 -8
-Nilai tambah bruto (PDB) 170 126 1558 1854 1854
-Konsumsi atas barang-
barang modal 26 27 169 222 222
(Penyusutan)
-Nilai tambah neto (PDN) 144 99 1389 1632 1632
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan modifikasi
Catatan: isian kolom luar negeri (rest of the world) baik pada Tabel 3.1a maupun Tabel
3.1b tidak ada (kosong) karena neraca produksi baru menjelaskan output yang
dihasilkan oleh unit-unit institusi atau pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri
(domestik).

Biaya-biaya produksi lainnya yang dikeluarkan oleh pelaku-


pelaku ekonomi atau unit-unit institusi ekonomi di negara tersebut
adalah untuk membayar pajak atas produk sebesar 141 satuan moneter,
dan subsidi terhadap produk yang diterima oleh pelaku-pelaku
ekonomi atau unit-unit institusi ekonomi secara total sebesar 8 satuan
moneter. Rincian besarnya pajak atas produk dan subsidi terhadap
produksi tidak disajikan menurut pelaku-pelaku ekonomi, tetapi hanya
disajikan secara keseluruhan (total).
Dengan demikian, nilai tambah bruto (NTB) atau PDB yang
dihasilkan oleh unit-unit institusi ekonomi di negara tersebut secara
total berjumlah 1854 satuan moneter (yaitu 3604 satuan moneter – 1883
satuan moneter + 141 satuan moneter – 8 satuan moneter; atau 1721
satuan moneter + 141 satuan moneter – 8 satuan moneter). Rincian NTB
atau PDB yang diterima oleh masing-masing unit institusi rumahtangga,

59
pemerintah, dan korporasi adalah 170, 126, dan 1558 satuan moneter13;
sedangkan rincian Produk Domestik Neto (PDN) yang diterima oleh
masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi
masing-masing adalah 144, 99, dan 1389 satuan moneter.
Dengan demikian, PDB yang dihasilkan oleh unit institusi
rumahtangga, pemerintah, dan korporasi masing-masing adalah 170,
126, dan 1558 satuan moneter; sedangkan PDN yang dihasilkan oleh
masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi
adalah 144, 99, dan 1389 satuan moneter.14

Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added) = Output – Konsumsi Antara (Intermediate
Consumption) + Pajak atas Produk (Tax on Product) – Subsidi atas Produk (Subsidy on
Product)

Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added) = Produk Domestik Bruto (PDB atau Gross
Domestic Products)

Produk Domestik Neto (PDN atau Net Domestic Products) adalah PDB dikurangi dengan
penyusutan atau konsumsi terhadap barang-barang modal (consumption of fixed capital)

Catatan:
Dari neraca produksi (production account) dapat diperoleh suatu indikator
ekonomimakro yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja ekonomimakro suatu
negara, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
Dari neraca produksi juga dapat diperoleh suatu indikator ekonomimakro yang disebut
sebagai Produk Domestik Neto (PDN) atau Net Domestic Product (NDP).

Arti Neraca Produksi: Kinerja Produksi Pelaku-Pelaku Ekonomi


Dari contoh neraca produksi yang disajikan pada tabel 3.1a dan
tabel 3.1b terlihat bahwa produksi yang dihasilkan oleh suatu negara
dapat dirinci menurut pelaku-pelaku ekonomi atau unit-unit institusi,
yaitu rumahtangga, lembaga nir-laba, pemerintah, korporasi bukan-
finansial, dan korporasi finansial. Dengan demikian, neraca produksi

13 Rincian nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh masing-masing pelaku ekonomi adalah sama
dengan output dikurangi konsumsi antara ditambah dengan pajak atas produk dan dan dikurangi
dengan subsidi terhadap produk.
14 Istilah atau terminologi Produk Domestik Neto (PDN) muncul pada SNN 2008, tetapi tidak ada

pada SNN 1968 (SNN sebelumnya). Dan juga menurut SNN 2008, istilah atau terminologi Produk
Nasional Bruto (PNB) tidak muncul pada waktu membahas neraca produksi; PNB baru muncul
pada waktu membahas neraca alokasi pendapatan primer (allocation of primary income account) yang
menjumlahkan pendapatan properti (property income) yang diperoleh dari dalam dan luar negeri
dengan pendapatan berupa upah dan gaji, surplus usaha dan mixed income; dan jumlah ini
menghasilkan pendapatan nasional (national income).

60
sebenarnya dapat dibangun atau disusun secara khusus untuk masing-
masing kelima unit institusi tersebut sehingga nilai tambah yang
dihasilkan oleh masing-masing unit institusi tersebut menggambarkan
PDB masing-masing unit institusi tersebut.
Dari tabel 3.1b telah diperoleh bahwa PDB yang diterima oleh
masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi
adalah 170, 126, dan 1558 satuan moneter; sedangkan rincian PDN yang
diterima oleh masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah,
dan korporasi masing-masing adalah 144,99, dan 1389 satuan moneter.
Besaran tersebut menunjukkan PDB yang dihasilkan oleh masing-
masing unit institusi.

Catatan 1:
Berdasarkan SNN 2008, terdapat 5 (lima) pelaku-pelaku ekonomi domestik di suatu
negara. Pelaku-pelaku ekonomi ini diistilahkan sebagai unit-unit institusi ekonomi
(economic institusional units). Karakteristik dari suatu unit institusi adalah kemampuan
dalam memiliki harta-harta (assets), kewajiban (liabilities), dan melakukan aktivitas
ekonomi (economic legal activities), serta melakukan transaksi (economic transaction)
dengan unit-unit institusi ekonomi yang lain. Unit-unit institusi ekonomi merupakan
suatu unit entitas legal (legal entities) dalam arti hukum, misalnya memiliki badan
hukum, atau diakui keberadaannya secara sosial (socially recognized), misalnya
rumahtangga dan lembaga nirlaba.

A legal or social entity is one whose existence is recognized by law or society independently of the
persons, or other entities, that may own or control it (para 4.6, SNN 2008).

Kelima unit institusi ekonomi domestik tersebut, menurut SNN 2008, adalah:
a. Rumahtangga (household sector),
b. Lembaga nir-laba yang membantu rumahtangga (non-profit institutions
serving household sector atau NPISHs),
c. Pemerintahan umum (general government sector),
d. Korporasi bukan-finansial (non-financial corporation sector), dan
e. Korporasi finansial (financial corporation sector).

Catatan 2:
Pada pembahasan tabel 3.1a dan tabel 3.1b, institusi ekonomi domestik diringkas
menjadi 3 (tiga) unit insitusi ekonomi saja karena alasan ketidaktersediaan ruang untuk
menjelaskan secara rinci dalam satu tabel.15

15 Penjelasan rinci mengenai kelima unit institusi ekonomi domestik dan luar negeri sudah
diberikan pada bagian sebelumnya.

61
Neraca Distribusi Pendapatan
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bagaimana pelaku-
pelaku ekonomi (economic institutional units) melalui berbagai kegiatan
ekonomi (economic activities) bekerja menghasilkan output berupa
produk (barang dan jasa atau goods and services) sehingga menghasilkan
nilai tambah (valued added). Nilai tambah adalah selisih output dengan
input antara (intermediate inputs) atau konsumsi antara (intermediate
consumption). Pada bagian sebelumnya juga telah dijelaskan bahwa nilai
tambah bruto (gross value added) adalah sama dengan nilai tambah
ditambah dengan pajak atas produk (taxes on products) dikurangi dengan
subsidi atas produk (subsidies on products). Nilai tambah bruto adalah
sama dengan Gross Domestic Products (GDP) atau Produk Domestik
Bruto (PDB) yang dihasilkan oleh suatu negara. Neraca ekonomi yang
menggambarkan informasi ini adalah neraca produksi (production
account).
Bagian ini menjelaskan neraca ekonomi selanjutnya yang perlu
disusun/dikompilasi setelah neraca produksi; neraca ekonomi tersebut
adalah neraca distribusi pendapatan (distribution of income account).
Neraca distribusi pendapatan menggambarkan bagaimana Produk
Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi (unit institusi ekonomi)
tersebut kemudian ditransformasi menjadi berbagai macam pendapatan
primer (primary income) yang didistribusikan kepada masyarakat,
misalnya upah dan gaji (wages and salaries) yang diterima oleh
tenagakerja, mixed income yang diterima oleh pekerja yang berusaha
sendiri (self-employed workers) dan pekerja keluarga (unpaid family
workers), surplus usaha (operating surplus) yang diterima oleh pemilik
modal, dan pajak produksi (taxes on production) dan bea masuk impor
(import duties) yang diterima oleh pemerintah. Disamping itu, neraca
distribusi pendapatan juga merinci pendapatan properti (property
income), baik yang berasal dari aset fisik (physical assets) seperti sewa
rumah atau dari aset finansial (financial assets) seperti dividen, bunga,
dan sejenisnya, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar
negeri yang mengalir sebagai bagian dari pendapatan masyarakat.
Secara khusus terdapat 2 (dua) jenis neraca distribusi
pendapatan, yaitu:

62
a. Neraca pendapatan primer domestik (generation of income
account) yang menggambarkan bagaimana nilai tambah
bruto atau PDB yang dihasilkan oleh unit-unit institusi
ekonomi domestik ditransformasi menjadi pendapatan
primer (primary income). Pendapatan primer domestik
merinci besarnya PDB menjadi komponen-komponen
pendapatan primer, yaitu upah dan gaji, mixed income,
surplus usaha, dan pajak produksi dan bea masuk impor
yang diterima oleh pemerintah. Upah dan gaji serta surplus
usaha, termasuk mixed income, mengalir kepada unit-unit
institusi ekonomi yang berpartisipasi dalam proses produksi
domestik, yaitu rumahtangga dan korporasi, dan pajak-
pajak produksi dan bea masuk impor yang mengalir masuk
sebagai bagian dari pendapatan pemerintah.

Primary income oleh United Nations (2009) didefinisikan sebagai:


Primary incomes are incomes that accrue to institutional units as a consequence
of their involvement in processes of production or ownership of assets that may be
needed for purposes of production (para 7.2, SNN 2008)

PDB ≈ jumlah pendapatan primer = upah/gaji + surplus usaha + mixed


income + pajak less subsidi atas produksi

Catatan 1:
Yang dimaksud dengan mixed income adalah pendapatan yang berasal dari
kegiatan usaha tetapi tidak termasuk dalam surplus usaha, atau secara
implisit termasuk dalam surplus usaha tetapi sebenarnya bukan
merupakan surplus usaha, misalnya: upah pemilik usaha atau upah
anggota keluarga yang tidak dapat dipisahkan dari surplus usaha. Mixed
incomes terutama terdapat pada kegiatan usaha rumahtangga (quasi
corporations).

Catatan 2:
Neraca distribusi pendapatan menjelaskan komponen-komponen
pendapatan yang diterima oleh masing-masing unit institusi ekonomi,
yaitu upah dan gaji yang diterima oleh tenagakerja, surplus usaha yang
diterima oleh pemilik modal, mixed income yang diterima oleh pekerja
yang bekerja sendiri dan pekerja keluarga, dan pajak produksi dan impor
yang diterima oleh pemerintah (catatan: pajak yang diterima oleh
pemerintah adalah semua pajak produksi dan impor, termasuk pajak atas
produk).

63
b. Neraca alokasi pendapatan primer (the allocation of primary
income account) selain menggambarkan pendapatan primer
berupa upah dan gaji, mixed income, surplus usaha, dan pajak
produksi dan bea masuk impor yang diterima oleh pelaku-
pelaku ekonomi, juga menggambarkan pendapatan lainnya,
yaitu berupa pendapatan properti, baik yang berasal dari
dalam negeri dan juga luar negeri. Neraca alokasi
pendapatan primer menjelaskan besarnya Gross National
Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan
Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto
(PNN). PNB adalah jumlah pendapatan-pendapatan primer
ditambah dengan pendapatan properti; sedangkan
Pendapatan Nasional Neto (PNN) adalah PNB dikurangi
dengan penyusutan atau konsumsi atas barang-barang
modal (consumption on capital goods) atau konsumsi atas
kapital tetap (consumption on fixed capital).

Property income oleh United Nations (2009) didefinisikan sebagai berikut:


Property income is the sum of investment income and rent (para 7.107, SNN
2008)

Investment income is the income receivable by the owner of a financial asset in


return for providing funds to another institutional unit (para 7.108, SNN 2008)

Rent is the income receivable by the owner of a natural resources (the lessor or
landlord) for putting the natural resources at the disposal of another institutional
unit ( a lessee or tenant) for use of the natural resource in production (para 7.109,
SNN 2008)

Gross National Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) =


pendapatan-pendapatan primer ditambah dengan pendapatan properti

Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto (PNN) = PNB
dikurangi dengan penyusutan atau konsumsi atas barang-barang modal
(consumption on capital goods) atau konsumsi atas kapital tetap (consumption
on fixed capital).

Neraca Distribusi Pendapatan Primer Domestik


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa neraca
pendapatan primer domestik (generation of income account)
menggambarkan bagaimana nilai tambah bruto atau PDB yang

64
dihasilkan oleh unit-unit institusi ekonomi domestik ditransformasi
menjadi berbagai pendapatan primer, yaitu upah dan gaji yang diterima
oleh tenagakerja, mixed income yang diterima oleh pekerja yang berusaha
sendiri atau diterima oleh pekerja keluarga, surplus usaha yang
diterima oleh pemilik-pemilik modal, dan pajak produksi dan bea
masuk impor yang diterima oleh pemerintah.
Disamping itu, jika besarnya penyusutan (konsumsi terhadap
barang-barang modal atau consumption of fixed capital atau consumption of
capital goods) ditampilkan dan dikurangkan dari PDB akan
menghasilkan nilai tambah neto atau Produk Domestik Neto (PDN)
atau Net Domestic Product (NDP). Pada neraca distribusi pendapatan
primer, balancing item yang dihasilkan adalah suprlus usaha (operating
surplus) yang terpisah dari mixed income.

Produk Domestik Bruto (PDB) = nilai tambah bruto = upah dan gaji + mixed income +
surplus usaha + pajak produksi – subsidi atas produksi

Produk Domestik Neto (PDN) = PDB – penyusutan (konsumsi atas barang-barang


modal)

Tabel 3.2 menunjukkan contoh ringkas neraca distribusi


pendapatan primer domestik (generation of income account); sedangkan
tabel 3.2a dan tabel 3.2b menjelaskan generation of income account secara
lebih rinci.

Tabel 3.2
Distribusi Pendapatan Primer Domestik

Penggunaan Sumber
-Balas Jasa kepada Tenagakerja -Nilai Tambah
-Pajak Produksi dan Bea Impor
-Subsidi (-)
-Surplus Usaha (neto)
-Mixed Income (neto)

Sama seperti pada neraca produksi, generation of income account


terdiri dari 2 (dua) sisi, yaitu sisi sumber dan sisi penggunaan. Sisi
sumber menunjukkan nilai tambah yang diperoleh dari kegiatan
produksi yang dilakukan; sedangkan sisi penggunaan menunjukkan
rincian dari nilai tambah menurut komponen-komponen nilai tambah,

65
yaitu balas jasa kepada tenagakerja (upah dan gaji), mixed income, serta
surplus usaha.
Tabel 3.1b sebelumnya menjelaskan bahwa nilai tambah bruto
(NTB) atau PDB dan Produk Domestik Neto (PDN) yang dihasilkan oleh
perekonomian negara yang dicontohkan masing-masing berjumlah 1854
dan 1632 satuan moneter. Besarnya PDB dan PDN tersebut dimasukkan
sebagai bagian dari sumber (sources) pada generation of income account
(yaitu tabel 3.2a). Tabel 3.2a juga merinci unit-unit institusi yang
menghasilkan PDB dan PDN, misalnya oleh rumahtangga masing-
masing sebesar 170 dan 144 satuan moneter; oleh pemerintah masing-
masing sebesar 126 dan 99 satuan moneter; dan oleh korporasi masing-
masing sebesar 1558 dan 1389 satuan moneter.
Tabel 3.2b (generation of income account dari sisi penggunaan)
selanjutnya merinci NTB yang sebesar 1854 satuan moneter tersebut
menjadi upah dan gaji (1150 satuan moneter), pajak produksi dan bea
impor (235 satuan moneter), subsidi (-44 satuan moneter), surplus usaha
(452 satuan moneter), dan mixed income (61 satuan moneter), sehingga
jumlah semua rincian ini adalah sama dengan 1854 satuan moneter.
Kemudian, tabel 3.2b juga merinci upah dan gaji yang diterima oleh
masing-masing unit institusi, misalnya upah dan gaji yang diterima oleh
rumahtangga sebesar 22 satuan moneter, oleh pemerintah sebesar 98
satuan moneter, dan oleh korporasi sebesar 1030 satuan moneter.
Demikan juga, tabel 3.2b merinci NTB atas komponen-komponennya,
yaitu surplus usaha bruto (sebelum penyusutan atau konsumsi terhadap
barang-barang modal), surplus usaha neto (setelah penyusutan atau
konsumsi terhadap barang-barang modal), serta mixed income bruto
(sebelum penyusutan atau konsumsi terhadap barang-barang modal),
dan mixed income neto (setelah penyusutan atau konsumsi terhadap
barang-barang modal) yang diterima oleh masing-masing unit institusi.
Dengan penjelasan ini terlihat bahwa tabel 3.2a dan tabel 3.2b
telah merinci distribusi pendapatan primer (nilai tambah) yang
diperoleh dari berbagai kegiatan ekonomi domestik, yaitu berupa upah
dan gaji, surplus usaha, mixed income, pajak-pajak, dan penyusutan
(konsumsi terhadap barang-barang modal), yang dirinci menurut unit-
unit institusi yang beroperasi dalam kegiatan ekonomi di suatu negara.

66
Tabel 3.2a
Distribusi Pendapatan Primer Domestik
(Generation of Income Account)
(Sumber)

Total Luar Barang


Transaksi Unit Institusi Ekonomi Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Rumah Domestik Jasa
Tangga Pemerintah Korp
orasi
-Nilai Tambah, 170 126 1558 1854 1854
bruto/PDB
-Nilai Tambah, 144 99 1389 1632 1632
neto/PDN
-Balas Jasa
kepada
Tenagakerja
-Pajak Produksi
dan Bea Impor
-Subsidi

Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Tabel 3.2b
Distribusi Pendapatan Primer Domestik
(Generation of Income Account)
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Balas Jasa 22 98 1030 1150 1150


kepada
tenagakerja
-Pajak produksi 235 235
dan bea masuk
impor
-Subsidi -44 -44
-Surplus usaha 87 27 338 452 452
(bruto)
-Mixed income 61 61 61
-Konsumsi atas 18 27 169 214
barang-barang
modal (atas
surplus usaha
bruto)
-Konsumsi atas 8 8
barang-barang

67
modal (atas
mixed income)
-Surplus Usaha 69 0 169 238 238
(neto)
-Mixed income 53 53 53
(neto)
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Nilai Tambah Bruto (NTB) = Produk Domestik Bruto (PDB) = Upah dan Gaji + Surplus
Usaha + Mixed Income + Pajak less subsidi atas Produksi dan Bea Masuk Impor

Nilai Tambah Neto (NTN) = Produk Domestik Neto (PDN) = Produk Domestik Bruto
(PDB) – Konsumsi atas Barang-Barang Modal (Penyusutan)

Neraca Alokasi Pendapatan Primer


Sumber pendapatan primer lain yang mungkin diperoleh oleh
unit-unit institusi ekonomi adalah pendapatan yang berasal dari
pendapatan properti (property income) baik dari dalam negeri dan juga
dari luar negeri. Pendapatan ini dapat tidak memiliki hubungan
langsung dengan kegiatan produksi yang dilakukan oleh unit-unit
institusi domestik, tetapi merupakan bagian dari pendapatan primer
bagi unit-unit institusi domestik.
Menurut SNN 2008, property income dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Investment income, yang terdiri dari:
- Bunga (interest),
- Distributed income of corporations, yang terdiri dari:
 Dividen,
 Withdrawals from income of quasy-corporations,
 Reinvested earnings on foreign direct investment.
b. Other investment income, yang terdiri dari:
- Investment income attributable to insurance policy holders,
- Investment income payable on pension entitlements,
- Invesment income attributable to collective investment funds
shareholders.
c. Sewa (rent).

Catatan:
Pendapatan lain yang berasal dari luar negeri adalah upah dan gaji yang diterima oleh
tenagakerja domestik yang bekerja di luar negeri (factors’ income from abroad). Tetapi
pada sisi lain terdapat juga upah dan gaji ekspatriat (orang-orang asing) yang bekerja di

68
dalam negeri dan pendapatan tersebut mengalir ke luar negeri (factors’ income goin out
abroad).

Jadi, neraca alokasi pendapatan primer selain merinci


pendapatan primer seperti upah dan gaji, surplus usaha, dan mixed
income, juga merinci property income sebagai sumber pendapatan primer
lainnya, baik yang berasal dari dalam negeri (domestik) maupun dari
luar negeri. Tabel 3.3 memberikan contoh ringkas neraca alokasi
pendapatan primer (allocation of primary income account). Pada neraca ini,
property income dicatat dua kali dalam neraca alokasi pendapatan
primer, pertama sebagai penerimaan atau pendapatan dan yang kedua
sebagai pengeluaran. Balancing item yang dihasilkan adalah pendapatan
primer yang sudah memasukkan property income dan pendapatan dari
luar negeri (yaitu upah dan gaji) ke dalam komponen pendapatan
primer sehingga menghasilkan pendapatan nasional.

Produk Nasional Bruto (PNB) = upah dan gaji + mixed income + surplus usaha + pajak
produksi – subsidi atas produksi + pendapatan transfer

Produk Nasional Neto (PNN) = PNB – penyusutan (konsumsi atas barang-barang


modal)

Tabel 3.3
Neraca Alokasi Pendapatan Primer
(Allocation of Primary Income Account)

Penggunaan Sumber
-Surplus Usaha (neto)
-Mixed Income (neto)
-Kompensasi kepada Tenagakerja
-Pajak Produksi dan Bea-masuk Impor
-Subsidi (-)
-Property Income
-Property Income
-Balance of primary income (Pendapatan
Nasional)

Sedangkan tabel 3.3a dan tabel 3.3b menjelaskan contoh neraca


alokasi pendapatan primer secara lebih rinci; pada tabel tersebut
balancing item yang dihasilkan adalah pendapatan primer bruto atau
disebut juga sebagai pendapatan nasional bruto (gross national income

69
atau GNI) dan pendapatan primer neto atau disebut juga sebagai
pendapatan nasional neto (net national income atau NNI), yang
mendefinisikan GNI dan NNI sebagai berikut.

Gross national income (GNI) is the aggregate value of the gross balances of primary incomes for
all sectors (para 7.20, SNN 2008)

Net national income (NNI) is the aggregate value of the net balances of primary incomes summed
over all sectors (para 7.20, SNN 2008)

Pendapatan nasional neto (net national income) sama dengan


pendapatan nasional bruto (gross national income) dikurangi dengan
konsumsi atas barang-barang modal (consumption on fixed capital atau
penyusutan).

Pendapatan Nasional Bruto (PNB) = Upah dan Gaji + Surplus Usaha + Mixed Income +
Pajak Produksi dan Impor – Subsidi + Pendapatan Properti

Pendapatan Nasional Neto (PNN) = Pendapatan Nasional Bruto (PNB) – Konsumsi atas
Barang-Barang Modal (Penyusutan)

Dari tabel 3.2b sebelumnya telah diketahui bahwa nilai surplus


usaha bruto yang dihasilkan oleh negara bersangkutan berjumlah 452
satuan moneter, mixed income bruto berjumlah 61 satuan moneter; dan
nilai surplus usaha neto berjumlah 238 satuan moneter, mixed income
neto berjumlah 53 satuan moneter. Rincian-rincian tersebut dimasukkan
kembali pada tabel 3.3a pada sisi sumber.
Pada sisi lain, tabel 3.3a selain merinci property income yang
dihasilkan dari kegiatan ekonomi domestik, juga merinci pendapatan
lain dan property income yang berasal dari luar negeri. Dari tabel 3.3a
dapat dilihat, misalnya, selain pendapatan upah dan gaji yang berasal
dari domestik sebesar 1154 satuan moneter, juga terdapat pendapatan
upah dan gaji yang berasal dari luar negeri sebesar 2 satuan moneter,
sehingga jumlah pendapatan berupa upah dan gaji menjadi 1156 satuan
moneter.

70
Tabel 3.3a
Neraca Alokasi Pendapatan Primer
(Sumber)

Transaksi Unit Institusi Ekonomi Total Luar Bara


Ekonomi Rumah Pemer Ekonom Negeri ng Jumla
Tangga intah Korpo i dan h
rasi Domesti Jasa
k
-Surplus usaha, bruto 87 27 338 452 452
-Mixed income, bruto 61 61 61
-Surplus usaha, neto 69 0 169 238 238
-Mixed income, neto 53 53 53
-Balas Jasa kepada 1154 1154 2 1156
tenagakerja
-Pajak Produksi dan Bea 235 235 235
Impor
-Subsidi -44 -44 -44
-Property income 130 22 245 397 38 435
*Interest 56 14 139 209 21 230
*Distributed income of 23 7 46 76 17 93
corporations
-Dividen 13 5 35 53 14 67
-Withdrawals from 7 2 9 3 12
income of quasi-
corporations
-Reinvested earnings on 3 0 11 14 0 14
foreign direct investment
*Investment income 30 1 16 47 0 47
disbursement
-Investment income 20 0 5 25 0 25
attributable to insurance
policy holders
-Investment income 8 8 0 8
payable on pension
entitlement
-Investment income 2 1 11 14 0 14
attributable to collective
investment funds share
holders
*Rents 21 0 44 65 65

Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Selain itu, pada tabel 3.3a dapat dilihat bahwa property income
yang berasal dari rumahtangga, pemerintah, dan korporasi domestik
masing-masing berjumlah 130, 22, dan 245 satuan moneter, sehingga
property income dari domestik secara total berjumlah 397 satuan moneter.
Catatan: rincian komponen-komponen property income yang berasal dari
rumahtangga, pemerintah, dan korporasi domestik dapat dilihat pada

71
tabel 3.3a. Property income yang berasal dari luar negeri berjumlah 38
satuan moneter. Catatan: rincian komponen-komponen property income
dari luar negeri juga dapat dilihat pada tabel 3.3a. Dengan demikian,
jumlah property income yang berasal dari domestik dan luar negeri
berjumlah 435 satuan moneter.
Jika tabel 3.3a menjelaskan property income yang masuk ke dalam
perekonomian domestik, tabel 3.3b menjelaskan property income yang
keluar ke luar negeri. Secara total, tabel 3.3b merinci besarnya property
income yang mengalir ke antar unit-unit institusi domestik, yaitu
rumahtangga, pemerintah, dan korporasi, masing-masing berjumlah 47
satuan moneter, 42 satuan moneter, dan 302 satuan moneter; sedangkan
property income yang mengalir ke luar negeri berjumlah 44 satuan
moneter.

Tabel 3.3b
Neraca Alokasi Pendapatan Primer
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Balas Jasa 6 6
kepada
tenagakerja
-Pajak Produksi
dan Bea Impor
-Subsidi
-Property 47 42 302 391 44 435
income
*Interest 20 35 162 217 13 230
*Distributed 62 62 17 79
income of
corporations
-Dividen 54 54 13 67
-Withdrawals 8 8 4 12
from income of
quasi-
corporations
-Reinvested 0 0 14 14
earnings on
foreign direct
investment
*Investment 47 47 0 47
income

72
disbursement
-Investment 25 25 0 25
income
attributable to
insurance policy
holders
-Investment 8 8 0 8
income paybale
on pension
entitlement
-Investment 14 14 0 14
income
attributable to
collective
investment
funds share
holders
*Rents 27 7 31 65 65
-Balance of 1385 198 281 1864 1864
primarry
income,
bruto/Pendapat
an Nasional
Bruto
-Balance of 1359 171 112 1642 1642
primary
income,
neto/Pendapata
n Nasional Neto
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Catatan:
Dari neraca alokasi pendapatan primer dihasilkan Gross National Income (GNI) atau
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Net National Income (NNI) atau Pendapatan
Nasional Neto (PNN).

Tabel 3.3c membantu menjelaskan cara memperoleh balancing


items pada tabel 3.3b untuk masing-masing unit institusi rumahtangga,
pemerintah, dan korporasi yang dikalkulasi dari tabel 3.3a dan tabel
3.3b.
Dari tabel 3.3c terlihat bahwa besarnya pendapatan nasional
bruto (PNB) berjumlah sebesar 1864 satuan moneter, yaitu nilai tambah
bruto (1854 satuan moneter; lihat tabel 3.3a) ditambah dengan
pendapatan faktor dan property income yang mengalir ke luar negeri
(sebesar 10 satuan moneter). Demikian juga, pendapatan nasional neto
(PNN) berjumlah sebesar 1642 satuan moneter, yaitu pendapatan
nasional bruto (1864 satuan moneter) dikurangi dengan konsumsi
terhadap barang-barang modal (214 satuan moneter + 8 satuan
moneter).

73
Tabel 3.3c
Proses Konsolidasi terhadap Tabel 3.2a dan Tabel 3.2b

Total Luar
Rumahtangga Pemerintah Korporasi Domestik Negeri Total
Surplus 87 27 338 452 452
usaha, bruto
Mixed 61 61 61
income,
bruto
Upah dan 1154 1154 2 1156
gaji (sebagai
penerimaan)
Upah dan -6 -6
gaji (sebagai
pengeluaran)
Pajak 235 235 235
produksi
dan bea
impor
Subsidi -44 -44 -44
Property 130 22 245 397 38 435
income
(sebagai
penerimaan)
Property -47 -42 -302 -391 -44 -435
income
(sebagai
pengeluaran)
Pendapatan 1385 198 281 1864 -10 1854
nasional
bruto
-Konsumsi 18 27 169 214 214
atas barang-
barang
modal (atas
surplus
usaha bruto)
-Konsumsi
atas barang- 8 8 8
barang
modal (atas
mixed
income)
Pendapatan 1359 171 112 1642 1642
nasional neto

Neraca Redistribusi Pendapatan


Neraca redistribusi pendapatan (redistribution of income accounts)
dimaksudkan untuk merekam transaksi-transaksi ekonomi berupa
current transfer, baik dalam bentuk kas (cash) maupun dalam bentuk
barang (in kinds).

74
Transfer merupakan transaksi di mana suatu unit institusi
memberikan barang, atau jasa kepada unit institusi lain tanpa menerima
imbalan apa pun sebagai returns atas barang, atau jasa yang diberikan
tersebut, yang tidak memengaruhi aset atau harta secara nasional.

A current transfer is a transaction in which one institutional unit provides a good or service to
another unit without receiving from the latter any good or service directly in return as
counterpart and does not oblige one or both parties to acquire, or dispose of, an asset (para 8.10,
SNN 2008)

Transfer dibedakan atas current transfer dan capital transfer.


Current transfer dapat berupa transfer yang diterima dan juga transfer
yang dibayar, dalam bentuk kas maupun dalam bentuk barang (in
kinds); sedangkan capital transfer merupakan transfer yang berhubungan
dengan masalah pelepasan asset (harta) atau pelepasan klaim finansial
(piutang). Yang dimasukkan dalam neraca ini hanya mengenai current
transfer; sedangkan capital transfer merupakan bagian dari atau harus
dimasukkan ke dalam neraca kapital dan neraca aset dan liabilitas
(balance sheet), sehingga tidak dimasukkan dalam neraca redistribusi
pendapatan ini.

Catatan:
Definisi transfer kapital (capital transfers) oleh United Nations (2009) adalah sebagai
berikut:

Capital transfers are unrequited transfers where either the party making the transfer realizes the
funds involved by disposing of an asset (other than cash or inventories), relinquishing a financial
claim (other than accounts receivable) or the party receiving the transfer is obliged to acquire an
asset (other than cash) or both conditions are met (para 11.19, SNN 2008)

Untuk membedakan current transfer dalam bentuk kas dan dalam


bentuk barang (in kinds), neraca redistribusi pendapatan dibedakan
menjadi:
a. Neraca distribusi pendapatan sekunder (secondary distribution
of income account), dan
b. Neraca redistribusi pendapatan dalam bentuk barang
(redistribution of income in kind account).

75
Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder
Neraca distribusi pendapatan sekunder menghasilkan disposable
income atau pendapatan yang dapat dibelanjakan; sedangkan neraca
redistribusi pendapatan dalam bentuk barang menghasilkan adjusted
disposable income atau pendapatan disposabel yang sudah disesuaikan.
Tabel 3.4 memberikan contoh ringkas neraca distribusi pendapatan
sekunder. Semua current transfers yang merupakan penerimaan dicatat
pada sisi kredit atau sisi sumber, sedangkan yang merupakan
pengeluaran dicatat pada sisi debit atau sisi penggunaan pada tabel 3.4.
Balancing item pada tabel 3.4 menghasilkan disposable income atau
pendapatan yang dapat dibelanjakan.

Tabel 3.4
Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder

Penggunaan Sumber
-Balance of Primary Income (Pendapatan
Nasional)
-Current transfers -Current transfers
-Current taxes on income, wealth, etc -Current taxes on income, wealth, etc
-Net social contributions -Net social contributions
-Social benefits other than social transfers in -Social benefits other than social transfers in
kinds kinds
-Other current transfers -Other current transfers
-Disposable income (Pendapatan yang
dapat dibelanjakan)

United Nations (2009) memberikan definisi mengenai transfer


sebagai berikut:

A transfer is a transaction in which one institutional unit provides a good, service or asset to
another unit without receiving from the latter any good, service or asset in return as a direct
counterpart (par 8.10, SNN 2008)

Transfer dibedakan menjadi 2 (dua) jenis:


a. Current transfers, dan
b. Capital transfers.

76
Definisi current transfers adalah sebagai berikut:

A current transfer is a transaction in which one institutional unit provides a good or service to
another unit without receiving from the latter any good or service directly in return as
counterpart and does not oblige one or both patties to acquire, or dispose of, an asset (para 8.10,
SNN 2008)

Sedangkan definisi capital transfers adalah sebagai berikut:

Capital transfers are unrequited transfers where either the party making the transfer realizes the
funds involved by disposing of an asset (other than cash or inventories), relinquishing a financial
claim (other than accounts receivable) or the party receiving the transfer is obliged to acquire an
asset (other than cash) or both conditions are met (para 8.10 atau para 11.19, SNN 2008)

Catatan:
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa penerimaan/pengeluaran berupa
capital transfers tidak dimasukkan dalam neraca redistribusi pendapatan, tetapi
dimasukkan dalam neraca kapital dan neraca aset dan liabilitas (balance sheet). Yang
dimasukkan dalam neraca redistribusi pendapatan adalah hanya
penerimaan/pengeluaran berupa current transfers.

Current transfers dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) komponen


utama, yaitu:
a. Current taxes on income, wealth, dan sejenisnya,
b. Kontribusi tunjangan dan manfaat sosial (social contribution
and benefits),
c. Current transfers lainnya.

Current taxes on income, wealth etc terutama terdiri dari pajak


pendapatan yang dibayar oleh rumahtangga (taxes on the income of
households) atau pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan
terhadap keuntungan yang diperoleh (taxes on profits of corporations), dan
pajak kekayaan yang dibayar secara reguler setiap waktu (taxes on wealth
that are payable regularly every tax period) yang berbeda dari pajak
terhadap barang-barang modal (capital goods).
Kontribusi tunjangan dan manfaat sosial (social contribution and
benefits) merupakan transfer yang dibayar yang dilakukan oleh
perusahaan atas nama pekerja secara ril (actual) atau dapat diimputasi
(diperkirakan) jika besarannya tidak jelas. Kontribusi tunjangan dan

77
manfaat sosial dapat juga merupakan transfer yang diterima, misalnya
diterima sebagai bagian.
Current transfers lainnya adalah current transfers lainnya yang
terjadi antar unit-unit institusi residen, antar unit-unit institusi residen
dengan bukan-residen, dan yang belum termasuk dalam current taxes on
income, wealth etc, social contribution and benefits, dan social benefits in
kinds. Tabel 3.4a dan Tabel 3.4b menjelaskan contoh neraca distribusi
pendapatan sekunder secara lebih rinci.

Tabel 3.4a
Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder
(Sumber)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa
-Balance of 1385 198 281 1864 1864
Primary Income,
gross
(Pendapatan
Nasional Neto)
-Balance of 1359 171 112 1642 1642
Primary Income,
net (Pendapatan
Nasional Neto)
-Current 460 367 347 1174 55 1229
transfers
-Current taxes on 213 213 0 213
income, wealth,
etc
-Net social 4 50 279 333 0 333
contributions
-Social benefits 384 384 0 384
other than social
transfers in kinds
-Other current 72 104 68 244 55 299
transfers

Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

78
Tabel 3.4b
Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Current 589 248 375 1212 17 1229


transfers
-Current taxes on 178 0 34 212 1 213
income, wealth,
etc
-Net social 333 333 0 333
contributions
-Social benefits 5 112 267 384 0 384
other than social
transfers in kinds
-Other current 73 136 74 283 16 299
transfers
-Disposable 1256 317 253 1826 1826
income, gross
-Disposable 1230 290 84 1604 1604
income, net
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Dari tabel 3.3b sebelumnya telah dijelaskan bahwa balance of gross


primary income (pendapatan nasional bruto) dan balance of net primary
income (pendapatan nasional neto) masing-masing berjumlah 1864
satuan moneter dan 1642 satuan moneter yang dirinci menurut masing-
masing unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi (lihat
tabel 3.3b). Tabel 3.4a memasukkan kembali rincian-rincian tersebut
kedalam neraca distribusi pendapatan sekunder, dan memasukkan juga
rincian current transfers lainnya, baik yang berasal dari dalam negeri
maupun yang berasal dari luar negeri. Total current transfers yang
diterima berjumlah 1229 satuan moneter yang terdiri dari current
transfers yang berasal dari dalam negeri sebesar 1174 satuan moneter,
dan yang berasal dari luar negeri sebesar 55 satuan moneter. Rincian
current transfers yang merupakan current taxes on income, wealth, etc, net
social contributions, social benefits other than social transfers in kinds, dan
other current transfers, yang berasal dari dalam negeri dan yang berasal
dari luar negeri, dapat dilihat pada tabel 3.4a.

79
Pada tabel 3.4b dapat dilihat bahwa gross disposable income dan
net disposable income yang dihasilkan masing-masing sebesar 1826 satuan
moneter dan 1604 satuan moneter. Catatan: besarnya gross disposable
income dan net disposable income merupakan hasil konsolidasi atau netting
out terhadap balance of gross primary income (pendapatan nasional bruto)
dan balance of net primary income (pendapatan nasional neto) dengan
current transfers yang merupakan penerimaan dan yang merupakan
pengeluaran. Catatan: 1826 satuan moneter = 1864 satuan moneter
dikurangi dengan 38 satuan moneter (yang merupakan selisih current
transfers yang harus ditanggung oleh ekonomi domestik; lihat Tabel
3.4c); demikian juga 1604 satuan moneter = 1642 satuan moneter
dikurangi dengan 38 satuan moneter (lihat tabel 3.4c).

Pendapatan Disposabel Bruto = Pendapatan Nasional Bruto + Net Current Transfers in


Cash

Pendapatan Disposabel Neto = Pendapatan Disposabel Bruto – Konsumsi atas Barang-


Barang Modal (Penyusutan)

Tabel 3.4c
Proses Konsolidasi terhadap Tabel 3.4a dan Tabel 3.4b

Total Luar Total


Rumahtangga Pemerintah Korporasi Domestik Negeri
Pendapatan 1385 198 281 1864 1864
nasional
bruto
Pendapatan 1359 171 112 1642 1642
nasional neto
Current 460 367 347 1174 55 1228
transfers
(sebagai
penerimaan)
Current 589 248 375 1212 17 1228
transfers
(sebagai
pengeluaran)
Pendapatan 1256 317 253 1826 +38 1864
disposabel
bruto
-Konsumsi 18 27 169 214 214
atas barang-
barang
modal (atas
surplus
usaha bruto)
-Konsumsi
atas barang- 8 8 8

80
barang
modal (atas
mixed
income)

Pendapatan 1230 290 84 1604 1604


disposabel
neto

Neraca Redistribusi Pendapatan dalam Bentuk Barang


Tabel 3.5 memberikan contoh ringkas mengenai neraca
redistribusi pendapatan dalam bentuk barang. Semua social transfers in
kinds yang merupakan penerimaan dicatat pada sisi kredit atau sisi
sumber, sedangkan yang merupakan pengeluaran dicatat pada sisi debit
atau sisi penggunaan pada tabel 3.5. Balancing item pada tabel 3.5
menghasilkan adjusted disposable income atau pendapatan disposabel
yang sudah disesuaikan. Tabel 3.5a dan tabel 3.5b menjelaskan contoh
neraca redistribusi pendapatan dalam bentuk barang secara lebih rinci.

Tabel 3.5
Neraca Redistribusi Pendapatan dalam Bentuk Barang

Penggunaan Sumber
-Disposable Income
-Social transfers in kinds -Social transfers in kinds
-Adjusted disposable income

Tabel 3.5a
Neraca Redistribusi Pendapatan dalam Bentuk Barang
(Sumber)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa
-Disposable 1256 317 253 1826 1826
income, gross
-Disposable 1230 290 84 1604 1604
income, net
-Social transfers 215 215 215
in kids
*Social transfers 211 211 211
in kind – non-
market
production
*Social transfers 4 4 4
in kind –

81
purchased market
production

Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Tabel 3.5b
Neraca Redistribusi Pendapatan dalam Bentuk Barang
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Social transfers 31 184 215 215


in kids
*Social transfers 31 180 211 211
in kind – non-
market
production
*Social transfers 4 4 4
in kind –
purchased market
production
-Adjusted 1440 133 253 1826 1826
disposable
income, gross
-Adjusted 1415 105 84 1604 1604
disposable
income, net
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Neraca redistribusi pendapatan dalam bentuk barang


memasukkan social transfers in kinds sebagai bagian dari pendapatan
unit-unit institusi. Pada tabel 3.5a terlihat bahwa unit institusi
rumahtangga merupakan unit institusi yang menerima social transfers
dalam bentuk barang (in kinds) sebesar 215 satuan moneter; dan social
transfers tersebut dikeluarkan lagi oleh rumahtangga kepada
rumahtangga lainnya sebesar 31 satuan moneter dan oleh pemerintah
sebesar 184 satuan moneter (lihat tabel 3.5b). Dengan demikian,
pendapatan disposabel bruto terkoreksi (gross adjusted disposable)
rumahtangga menjadi 1440 satuan moneter (1256 satuan moneter + 215
satuan moneter); dan pendapatan disposabel neto terkoreksi (net
adjusted disposable income) rumahtangga menjadi 1415 satuan moneter
(1230 satuan moneter + 215 satuan moneter).

82
Secara total, social transfers tersebut tidak mengubah besarnya
gross disposable income (tetap berjumlah 1826 satuan moneter) maupun
net disposable income (tetap berjumlah 1604 satuan moneter) karena social
transfers yang terjadi hanya di dalam negeri saja, tidak ada yang berasal
dari luar negeri atau ke luar negeri, sehingga social transfers tersebut
mengalir diantara unit-unit institusi domestik dan tidak menimbulkan
tambahan terhadap pendapatan disposabel.

Pendapatan Disposabel Bruto Terkoreksi = Pendapatan Disposabel Bruto + Net Current


Transfers in Kinds

Pendapatan Disposabel Neto Terkoreksi = Pendapatan Disposabel Bruto Terkoreksi –


Konsumsi atas Barang-Barang Modal (Penyusutan)

Neraca Penggunaan Pendapatan


Neraca penggunaan pendapatan (the use of income accounts)
dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana rumahtangga,
pemerintah, dan korporasi menggunakan pendapatan disposabel
(disposable income) mereka guna membiayai konsumsi akhir (final
consumption expenditure), dan sisanya sebagai tabungan (saving).
United Nations (2009) mendefinisikan pengeluaran konsumsi
akhir sebagai berikut:

Final consumption expenditure is the amount of expenditure on consumption of goods and


services (para 9.7, SNN 2008)

Sedangkan konsumsi terhadap barang dan jasa (goods and


services) didefinisikan sebagai berikut:

A consumption of good and service is defined as a good or service that is used (without further
transformation in production as defined in the SNA) by households, NPISHs, or government
units for the direct satisfaction of individual needs (or wants) or for the collective needs of
members of the community (para 9.2, SNN 2008)

Konsumsi yang disebut sebagai konsumsi individual (individual


consumption) didefinisikan sebagai berikut:

An individual consumption good and service is one that is acquired by a household and used to
satisfy the needs or wants of members of the household (para 9.3, SNN 2008)

83
Konsumsi yang disebut sebagai konsumsi kolektif (collective
consumption) didefinisikan sebagai berikut:

A collective consumption service is a service provided simultaneously to all members of the


community or to all members of a particular section of the community, such as all households
living in a particular region (para 9.4, SNN 2008)

Neraca penggunaan pendapatan pada bagian ini akan dibagi


menjadi 2 (dua) bagian, yang pertama adalah neraca penggunaan
pendapatan yang dihubungkan dengan pendapatan disposabel
(disposable income); dan yang kedua neraca penggunaan pendapatan
yang dihubungkan dengan pendapatan disposabel terkoreksi (adjusted
disposable income).

Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel


Tabel 3.6 menjelaskan bentuk umum dari neraca penggunaan
pendapatan. Tabel 3.6 menjelaskan bahwa secara konsepsi selisih
pendapatan disposabel (disposable income) dengan pengeluaran
konsumsi akhir (final consumption expenditure) akan menghasilkan
tabungan (saving) sebagai balancing item.

Tabel 3.6
Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel

Penggunaan Sumber
-Disposable Income
-Final consumption expenditure
-Saving

Tabel 3.6a selanjutnya menyajikan neraca penggunaan


pendapatan disposabel dilihat dari sisi sumber (sources); sedangkan
tabel 3.6b menyajikan neraca penggunaan pendapatan disposabel dari
sisi penggunaan (uses).
Pada tabel 3.4b sebelumnya telah diperoleh bahwa pendapatan
disposabel bruto (gross disposable income) dan pendapatan disposabel
neto (net disposable income) masing-masing berjumlah 1826 satuan
moneter dan 1604 satuan moneter. Pendapatan ini dimasukkan ke
dalam neraca penggunaan pendapatan disposabel pada sisi sumber
sebagaimana terlihat pada tabel 3.6a.

84
Sedangkan besarnya pengeluaran konsumsi akhir secara total,
yang diperoleh berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber,
berjumlah 1399 satuan moneter, yang dirinci menjadi 1230 satuan
moneter sebagai pengeluaran konsumsi individual (individual
consumption expenditure) dan 169 satuan moneter sebagai pengeluaran
konsumsi kolektif (collective consumption expenditure). Catatan: lihat
definisi individual consumption expenditure, dan collective consumption
expenditure pada bagian sebelumnya.
Pada tabel 3.6a dimasukkan juga besarnya pengeluaran-
pengeluaran yang berhubungan dengan pensiun (disebut sebagai
adjustment for the change in pension entitlement), misalnya adalah untuk
pengeluaran oleh Jamsostek, Taspen, dan sejenisnya, yaitu sebesar 11
satuan moneter yang dikeluarkan oleh unit institusi rumahtangga.

Tabel 3.6a
Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel
(Sumber)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa
-Disposable 1256 317 253 1826 1826
income, gross
-Disposable 1230 290 84 1604 1604
income, net
-Final 1399 1399
consumption
expenditure
*Individual 1230 1230
consumption
expenditure
*Collective 169 169
consumption
expenditure
-Adjustment for 11 11 11
the change in
pension
entitlement

Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Selanjutnya, tabel 3.6b merinci pengeluaran konsumsi individual


dan pengeluaran konsumsi kolektif tersebut menurut unit-unit institusi
yang mengeluarkan. Misalnya, pengeluaran konsumsi individual yang

85
secara total berjumlah 1399 satuan moneter dirinci menjadi: pengeluaran
oleh rumahtangga berjumlah 1047 satuan moneter, dan oleh pemerintah
berjumlah 352 satuan moneter. Sedangkan pengeluaran konsumsi
kolektif yang secara total berjumlah 169 satuan moneter dirinci menjadi:
pengeluaran oleh pemerintah berjumlah 168 satuan moneter, dan oleh
rumahtangga (dalam hal ini oleh lembaga nir-laba).16 Dan pengeluaran
lain yang berhubungan dengan pensiun sebesar 11 satuan moneter
dikeluarkan melalui korporasi (dalam hal ini oleh korporasi finansial).

Tabel 3.6b
Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Final 1047 352 1399 1399


consumption
expenditure
*Individual 1046 184 1230 1230
consumption
expenditure
*Collective 1 168 169 169
consumption
expenditure
-Adjustment for 0 0 11 11 11
the change in
pension
entitlement
-Saving, gross 220 -35 242 427 427
-Saving, net 194 -62 73 205 205
-Current external -13 -13
balance
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Dari tabel 3.6b terlihat bahwa tabungan bruto dan tabungan neto
masing-masing berjumlah 427 satuan moneter, yaitu 1826 satuan
moneter (pendapatan disposabel bruto) dikurangi dengan 1399 satuan
moneter (pengeluaran konsumsi akhir); dan 205 satuan moneter, yaitu

16Karena yang dimaksud dengan rumahtangga pada tabel ini termasuk juga lembaga nir-laba (non-
profit institutions serving households).

86
1604 satuan moneter (pendapatan disposabel neto) dikurangi dengan
1399 satuan moneter (pengeluaran konsumsi akhir).

Tabungan Bruto = Pendapatan Disposabel Bruto – Pengeluaran Konsumsi Akhir


(Individual + Kolektif)

Tabungan Neto = Pendapatan Disposabel Neto – Pengeluaran Konsumsi Akhir


(Individual + Kolektif)

Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel Terkoreksi


Tabel 3.7 menjelaskan bentuk umum dari neraca penggunaan
pendapatan disposabel terkoreksi (adjusted disposable income). Pada
bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa adjusted disposable income
adalah pendapatan disposabel yang sudah ditambah (atau dikurangi)
dengan social transfers in kind. Tabel 3.7 memberikan contoh neraca
penggunaan pendapatan terkoreksi yang menjelaskan bahwa selisih
pendapatan disposabel terkoreksi (adjusted disposable income) dengan
pengeluaran konsumsi akhir aktual (actual final consumption expenditure)
akan menghasilkan tabungan (saving) sebagai balancing item.

Tabel 3.7
Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel Terkoreksi

Penggunaan Sumber
-Adjusted disposable income
-Actual final consumption expenditure
-Saving

Perbedaan tabel 3.7 dengan tabel 3.6 adalah bahwa tabel 3.7
membedakan pengeluaran konsumsi yang benar-benar dilakukan oleh
masing-masing unit institusi (actual final consumption expenditure) dengan
pengeluaran konsumsi akhir (final consumption expenditure), yaitu jika
terdapat pengeluaran-pengeluaran konsumsi akhir yang dilakukan oleh
pemerintah atau oleh korporasi yang sebenarnya menjadi manfaat
untuk rumahtangga.
United Nations (2009) mendefinisikan actual final consumption
sebagai berikut:

87
Actual final consumption measures the amount of consumption goods and services acquired (para
9.7, SNA 2008)

Setelah sebagian pengeluaran konsumsi pemerintah dibedakan


dari pengeluaran konsumsi kolektif yang mengalir ke rumahtangga dan
pengeluaran konsumsi yang digunakan sendiri, maka tabel 3.7a
memberikan informasi mengenai adjusted disposable income yang
diterima oleh rumahtangga, pemerintah, dan korporasi sebagaimana
dijelaskan oleh tabel 3.7a.
Berdasarkan tabel 3.7a terlihat bahwa gross adjusted disposable
income unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi berubah
setelah dikoreksi sehingga masing-masing berjumlah 1440 satuan
moneter, 133 satuan moneter, dan 253 satuan moneter; sedangkan total
gross adjusted disposable income tetap berjumlah 1826 satuan moneter; dan
net adjusted disposable income unit institusi rumahtangga, pemerintah,
dan korporasi juga berubah setelah dikoreksi sehingga masing-masing
berjumlah 1414 satuan moneter, 106 satuan moneter, dan 84 satuan
moneter; sedangkan total net adjusted disposable income tetap berjumlah
1604 satuan moneter.
Demikian juga, secara total pengeluaran konsumsi aktual tetap
sama dengan total pengeluaran konsumsi akhir, yaitu 1309 satuan
moneter, dan juga secara total pengeluaran konsumsi individual aktual
tetap sama dengan total pengeluaran konsumsi individual akhir, yaitu
1230 satuan moneter, dan secara total pengeluaran konsumsi kolektif
aktual tetap sama dengan total pengeluaran konsumsi kolektif akhir,
yaitu 169 satuan moneter. Yang berbeda adalah pada rincian menurut
unit-unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi. Tabel 3.7b
memberikan rincian pengeluaran konsumsi-konsumsi aktual tersebut,
serta balancing items berupa tabungan (saving) yang isiannya sama
dengan yang diberikan oleh tabel 3.6b sebelumnya.

Pengeluaran Konsumsi Akhir (Pemerintah/Korporasi) = Pengeluaran Konsumsi


Individual (Pemerintah/Korporasi)+ Pengeluaran Konsumsi Kolektif (oleh
Pemerintah/Korporasi untuk Rumahtangga)

Pengeluaran Konsumsi Aktual Rumahtangga = Pengeluaran Konsumsi Akhir


Rumahtangga + Pengeluaran Konsumsi Kolektif untuk Rumahtangga (oleh Pemerintah
+ Korporasi)

88
Tabel 3.7a
Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel Terkoreksi
(Sumber)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa
-Adjusted 1440 133 253 1826 1826
disposable
income, gross
-Adjusted 1414 106 84 1604 1604
disposable
income, net
-Actual final 1399 1399
consumption
expenditure
*Actual 1230 1230
individual
consumption
expenditure
*Actual collective 169 169
consumption
expenditure
-Adjustment for 11 11 11
the change in
pension
entitlement

Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Tabel 3.7b
Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel Terkoreksi
(Penggunaan)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Actual final 1231 168 1399 1399 1399


consumption
expenditure
*Actual 1230 1230 1230 1230
individual
consumption
expenditure
*Actual collective 1 168 169 169 169
consumption
expenditure
-Adjustment for 11 11 11

89
the change in
pension
entitlement
-Saving, gross 220 -35 242 427 427
-Saving, net 194 -62 73 205 205
-Current external -13 -13
balance
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Neraca Kapital
Neraca kapital (capital account) mencatat keterkaitan tabungan
(saving) dengan harta-harta non-finansial (non-financial assets, yaitu
investasi fisik seperti pembentukan modal tetap bruto atau gross fixed
capital formation), dan transfer kapital (capital transfer) yang diperoleh
oleh unit-unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi.
Balancing item pada neraca kapital adalah net lending atau net
borrowing, yaitu selisih tabungan dengan harta-harta finansial termasuk
transfer kapital. Jika selisih tersebut positif, yang disebut sebagai net
lending, berarti suatu unit institusi masih memiliki sejumlah dana yang
dapat dipinjamkan; dan jika selisih tersebut negatif, yang disebut
sebagai net borrowing, berarti suatu unit institusi tidak mempunyai
tabungan dan justru melakukan kegiatan meminjam sejumlah dana
kepada unit institusi lainnya.

Net Lending (+) pada balancing item Neraca Kapital = terdapat sejumlah dana yang
mungkin untuk dipinjamkan

Net Borrowing (-) pada balancing item Neraca Kapital = terdapat sejumlah dana yang
dipinjam (hutang)

Demikian juga, secara total pengeluaran konsumsi aktual tetap


sama dengan total pengeluaran konsumsi akhir, yaitu 1309 satuan
moneter, dan juga secara total pengeluaran konsumsi individual aktual
tetap sama dengan total pengeluaran konsumsi individual akhir, yaitu
1230 satuan moneter, dan secara total pengeluaran konsumsi kolektif
aktual tetap sama dengan total pengeluaran konsumsi kolektif akhir,
yaitu 169 satuan moneter; yang berbeda adalah pada rincian menurut
unit-unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi. Tabel 3.7b
memberikan rincian pengeluaran konsumsi-konsumsi aktual tersebut,
serta balancing items berupa tabungan (saving) yang isiannya sama
dengan yang diberikan oleh tabel 3.6b sebelumnya.

90
Bentuk umum neraca kapital disajikan oleh tabel 3.8. Berbeda
dengan neraca-neraca sebelumnya, neraca kapital menunjukkan
perubahan pada kewajiban (changes in liabilities) pada sisi kanan neraca,
dan perubahan pada harta (changes in assets) pada sisi kiri neraca.
Harta (assets) pada neraca kapital didefinisikan oleh United
Nations (2009) sebagai berikut:

An asset is a store of value representing a benefit or series of benefits accruing to the economic
owner by holding or using the entity over a period of time. It is a means of carrying forward
value from one accounting period to another (para 11.5, SNN 2008)

Sedangkan kewajiban (liability) pada neraca kapital didefinisikan


oleh United Nations (2009) sebagai berikut:

A liability is established when one unit (the debtor) is obliged, under specific cricumstances, to
provide a payment or series of payments to another unit (the creditor) (para 11.2, SNN 2008)

Tabel 3.8
Neraca Kapital

Perubahan pada harta Perubahan pada kewajiban


-Saving
-Gross capital formation
-Gross fixed capital formation
-Consumption of fixed capital

-Changes in inventories

-Acquisitions less disposal of valuables


-Acquisitions less disposal of non-produced
assets
-Capital transfers, receivables (+)
-Capital transfers, payable (-)
-Net lending (+)/Net borrowing (-)

Harta non-finansial (non-financial assets) dibedakan menjadi 2


(dua), yaitu:
a. Harta yang dihasilkan (produced assets), yang didefinisikan
sebagai: produced assets are non-financial assets that have come
into existence as ouputs from production processes that fall within
the production boundry of the SNA.

91
b. Harta yang tidak dihasilkan (non-produced assets), yang
didefinisikan sebagai: non-produced assets are non-financial
assets that have come into existence in ways other than through
processes of production.

Produced assets terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu harta tetap (fixed
assets), inventori (inventories), dan barang-barang berharga (valuables).

Fixed assets are produced assets that are used repeteadly or continuously in production processes
for more than one year (para 11.8, SNN 2008)

Inventories are produced assets that consist of goods and services, which came into existence in
the current period or in the earlier period, and that are held for sale, use in production or other use
at a later date (para 11.12, SNN 2008)

Valuables are produced goods of considerable value that are not used primarily for purposes of
production or consumption but are held as stores of value over time (para 1.13, SNN 2008)

Non-produced assets terdiri dari 3 (tiga) kategori, yaitu


sumberdaya alam (natural resources), contract, leases, and licenses, dan
purchased goodwill and marketing assets.
Definisi dari masing-masing sumberdaya alam, contract, leases,
and licenses, dan purchased goodwill and marketing assets adalah sebagai
berikut (United Nations, 2009).

Natural resources consist of naturally occuring resources such as land, water resources,
uncultivated forests and deposits of minerals that have an economic value (para 11.15, SNN
2008)

Contract, leases and licences are treated as assets only when two conditions are both satisfied
(para 11.16, SNN 2008):
a. The terms of the contract, lease or license specify a price for the use of an asset or
provision od a service that differs from the price that would prevail in the absence of the
contract, lease or license,
b. One party to the contract must be able legally and practically to realize this price
difference.

Purchased goodwill and marketing assets represent the whole or part of the net worth of an
institutional unit (para 11.17, SNN 2008)

Sedangkan transfer kapital (capital transfers) didefinisikan oleh


United Nations (2009) sebagai berikut:

92
Capital transfers are unrequited transfers where either the party making the transfer realizes the
funds involved by disposing of an asset (other than cash or inventories), relinquishing a financial
claim (other than accounts receivable) or the party receiving the transfer is obliged to acquire an
asset (other than cash) or both conditions are met (para 11.19, SNN 2008)

Pembentukan modal bruto (gross capital formation), konsumsi


terhadap modal tetap (fixed capital), dan pembentukan modal tetap bruto
(gross fixed capital formation) didefinisikan oleh United Nations (2009)
sebagai berikut:

Gross capital formation shows the acquisition less disposal of produced assets for purposes of fixed
capital formation, inventories or valuables (para 11.24, SNN 2008)

Consumption of fixed capital is the decline, during the course of the accounting period, in the
current value of the stock of fixed assets owned and used by a producer as a result of physical
deterioration, normal obsolescence or normal accidental damage (para 11.25, SNN 2008)

Gross fixed capital formation is measured by the total value od a producer’s acquisitions, less
disposals, of fixed assets during the accounting period plus certain specified expenditure on
services tha adds to the value of non-produced assets (para 11.32, SNN 2008)

Tabel 3.8a menjelaskan neraca kapital dari sisi kewajiban dan


tabel 3.8b menjelaskan neraca kapital dari sisi harta secara rinci. Dari
tabel 3.7b sebelumnya telah diperoleh bahwa tabungan neto (yaitu
tabungan bruto setelah dikurangi dengan konsumsi terhadap modal
tetap atau penyusutan) berjumlah 205 satuan moneter dengan rincian
untuk masing-masing unit institusi rmahtangga, pemerintah, dan
korporasi adalah sebagai berikut: 194 satuan moneter, -62 satuan
moneter, dan 73 satuan moneter; dan current external balance sebesar -13
satuan moneter. Isian-isian ini dimasukkan kembali ke dalam neraca
kapital pada sisi kewajiban.

93
Tabel 3.8a
Neraca Kapital
(Perubahan dalam Kewajiban)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa
-Saving, net 194 -62 73 205 205
-Current external -13 -13
balance
-Gross capital 414 414
formation
-Net capital 192 192
formation
*Gross fixed 376 376
capital formation
-Consumption of -222 -222
fixed capital

-Gross fixed
capital formation
by type of assets
*Changes in 28 28
inventories
*Acquisitions less
10 10
disposals of
valuables
-Acqusitions less
0 0
disposals of non-
produced assets
*Capital
transfers, 23 6 33 62 4 66
receivable
* Capital -8 -34 -23 -65 -1 -66
transfers, payable
-Changes in net 209 -90 83 202 -10 192
worth due to
saving and
capital transfers
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Pada tabel 3.8a terlihat bahwa pada periode waktu tersebut telah
terjadi capital transfers yang diterima (receivable) dan yang dikeluarkan
(payable) oleh masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah,
dan korporasi. Dengan demikian, tabungan yang secara total semula
berjumlah 205 satuan moneter telah berkurang menjadi 202 satuan
moneter karena tabungan telah dikalkulasi dengan tambahan atau
pengurangan yang disebabkan oleh transfer kapital. Jika dikurangi
dengan kewajiban yang mengalir ke luar negeri sebesar 10 satuan
moneter, maka secara keseluruhan selisih tabUngan dengan transfer

94
kapital (receivable dan payable) berjumlah 192 satuan moneter. Dan
rincian selisih tabungan dengan transfer kapital (receivable dan payable)
menurut rumahtangga, pemerintah, dan korporasi masing-masing
berjumlah 209 satuan moneter, (minus) 90 satuan moneter, dan 83
satuan moneter (lihat tabel 3.8a).
Dari tabel 3.8a juga dapat terlihat bahwa pada periode tersebut
telah terjadi pembentukan modal bruto (gross capital formation)
berjumlah 414 satuan moneter, yang dapat dipisahkan menjadi
pembentukan modal neto (net capital formation) sebesar 192 satuan
moneter dan konsumsi terhadap barang-barang modal (consumption of
fixed capital atau penyusutan) sebesar 222 satuan moneter (192 satuan
moneter + 222 satuan moneter = 414 satuan moneter); atau dirinci
menjadi pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation)
sebesar 376 satuan moneter + inventori (changes in inventories) sebesar 28
satuan moneter + acqusitions less disposals of valuables sebesar 10 satuan
moneter. Catatan: pembentukan modal bruto sebesar 414 satuan
moneter dilakukan dengan menggunakan tabungan yang tersedia, atau
diperoleh melalui berbagai transaksi finansial lainnya, seperti penjualan
surat-surat berharga, hutang, dan sebagainya, sehingga harta yang
diperoleh dapat melebihi tabungan yang tersedia. Rincian harta (assets)
berupa pembentukan modal bruto sebesar 414 satuan moneter
ditampilkan oleh tabel 3.8b.
Dari tabel 3.8b terlihat bahwa secara umum kepemilikan harta
(dalam bentuk pembentukan modal bruto) yang secara total berjumlah
414 satuan moneter secara rinci dimiliki oleh rumahtangga, pemerintah,
dan korporasi masing-masing berjumlah 60 satuan moneter, 38 satuan
moneter, dan 316 satuan moneter. Dari informasi ini terlihat bahwa
kegiatan pembentukan modal bruto paling banyak dilakukan oleh
korporasi.

95
Tabel 3.8b
Neraca Kapital
(Perubahan dalam Harta)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Gross capital 60 38 316 414 414 414


formation
-Net capital 34 11 147 192 192 192
formation
*Gross fixed 53 35 288 376 376 376
capital formation
-Consumption of -26 -27 -169 -222 -222 -222
fixed capital

-Gross fixed
capital formation
by type of assets
*Changes in 2 0 26 28 28 28
inventories
*Acquisitions less 5 3 2 10 10 10
disposals of
valuables
-Acqusitions less
5 2 -7 0 0 0
disposals of non-
produced assets
*Capital
66
transfers,
receivable
* Capital -66
transfers, payable
-Net lending 170 -103 -57 10 -10 0
(+)/net borrowing
(-)
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Sedangkan kepemilikan harta (dalam bentuk pembentukan


modal tetap bruto) yang secara total berjumlah 376 satuan moneter
secara rinci dimiliki oleh rumahtangga, pemerintah, dan korporasi
masing-masing berjumlah 53 satuan moneter, 35 satuan moneter, dan
288 satuan moneter. Dari informasi ini juga terlihat bahwa kegiatan
pembentukan modal tetap bruto paling banyak dilakukan oleh
korporasi.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada periode
tersebut telah terjadi pembentukan modal bruto (gross capital formation)
berjumlah 414 satuan moneter, yang dapat dipisahkan menjadi

96
pembentukan modal neto (net capital formation) sebesar 192 satuan
moneter dan konsumsi terhadap barang-barang modal (consumption of
fixed capital atau penyusutan) sebesar 222 satuan moneter (192 satuan
moneter + 222 satuan moneter = 414 satuan moneter); atau
pembentukan modal bruto 414 satuan moneter tesebut dirinci menjadi
pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation) sebesar 376
satuan moneter + inventori (changes in inventories) sebesar 28 satuan
moneter + acqusitions less disposals of valuables sebesar 10 satuan moneter.
Rincian-rincian seperti itu juga dijelaskan oleh tabel 1.11b untuk masing-
masing unit institusi rumahtangga, pemerintah, dan korporasi.
Neraca kapital pada tabel 3.8b juga menjelaskan bahwa unit
institusi rumahtangga ternyata memiliki kelebihan dana (net lending)
untuk dimanfaatkan secara finansial sebesar 170 satuan moneter (yaitu
209 satuan moneter sebagai tabungan – 53 satuan moneter sebagai
pembentukan modal tetap bruto + 26 satuan moneter sebagai
consumption of fixed capital – 12 satuan moneter sebagai changes in
inventories, acquisitions less disposals of valuables, acquisitions less disposals of
non-produced assets); sedangkan unit institusi pemerintah dan korporasi
kekurangan dana (net borrowing) masing-masing sebesar 103 satuan
moneter (yaitu -90 satuan moneter sebagai tabungan – 35 satuan
moneter sebagai pembentukan modal tetap bruto + 27 satuan moneter
sebagai consumption of fixed capital – 5 satuan moneter sebagai changes in
inventories, acquisitions less disposals of valuables, acquisitions less disposals of
non-produced assets) dan 57 satuan moneter (yaitu 83 satuan moneter
sebagai tabungan – 288 satuan moneter sebagai pembentukan modal
tetap bruto + 169 satuan moneter sebagai consumption of fixed capital – 21
satuan moneter sebagai changes in inventories, acquisitions less disposals of
valuables, acquisitions less disposals of non-produced assets) dalam upaya
mendanai kegiatan-kegiatan investasi fisik. Pada tabel 3.8b terlihat
bahwa total ekonomi domestik melakukan kegiatan investasi fisik di
luar negeri sebesar 10 satuan moneter.

Neraca Finansial
Neraca finansial (financial account) merupakan neraca terakhir
dari full sequence neraca-neraca ekonomi yang diusulkan oleh SNA 2008.
Walaupun setelah ini terdapat beberapa neraca lagi, seperti neraca
perubahan dalam harta dan kewajiban, neraca revaluasi, dan neraca

97
akhir tahun (balance sheet) yang ditampilkan oleh SNA 2008, neraca-
neraca tersebut tidak berhubungan dengan masalah-masalah produksi,
konsumsi, pendapatan, dan tabungan, tetapi neraca-neraca tersebut
berhubungan dengan masalah-masalah perubahan penilaian yang
terjadi atau penyesuaian yang perlu dilakukan sebelum sampai kepada
penghitungan neraca akhir tahun (balance sheet). Perubahan penilaian,
misalnya, yang disebabkan karena gempa bumi, perubahan nilai harta
yang disebabkan karena kenaikan harga, dan sebagainya.17

Tabel 3.9
Neraca Finansial

Perubahan pada harta Perubahan pada kewajiban


-Net lending (+)/Net borrowing (-)
-Net acquistion of financial liabilities -Net acquistion of financial liabilities
*Monetery gold and SDRs *Monetery gold and SDRs
*Currency and deposits *Currency and deposits
*Debt securities *Debt securities
*Loans *Loans
*Equity and investment fund shares *Equity and investment fund shares
*Insurance, pension, and standardized *Insurance, pension, and standardized
guarentee schemes guarentee schemes
*Financial derivatives and employee stock *Financial derivatives and employee stock
options options
*Other accounts receivables/payables *Other accounts receivables/payables

Neraca finansial mencatat berbagai transaksi ekonomi yang


dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi. Neraca finansial mencatat
berbagai transaksi finansial (financial transactions) yang dilakukan oleh
pelaku-pelaku ekonomi dari sisa tabungan (apakah bersifat net lending
atau net borrowing), misalnya dengan meminjamkan sisa tabungan yang
bersifat net lending kepada unit institusi lainnya, atau meminjam kepada
unit institusi lainnya jika sisa tabungan bersifat net borrowing. Contoh-
contoh transaksi-transaksi finansial lainnnya adalah deposit, kredit,
membeli surat-surat berharga (seperti obligasi), menjual surat-surat
berharga (seperti obligasi), membeli emas, menjual emas, dan
sebagainya. Transaksi-transaksi ini merupakan sarana perolehan aset
(harta) finansial, dan sebagai kewajiban (liabilities) terhadap harta
finansial. Perubahan harta finansial dicatat pada sisi kiri neraca

17 Neraca-neraca ini akan dijelaskan secara ringkas pada bagian berikutnya.

98
finansial, sedangkan perubahan pada kewajiban dicatat pada sisi kanan
neraca finansial. Balancing item pada neraca finansial adalah net lending
atau net borrowing, yang muncul pada sisi kanan neraca. Tabel 3.9
menjelaskan secara ringkas neraca finansial tersebut.18
United Nations (2009) mendefinisikan harta finansial (financial
assets) sebagai berikut:

Financial assets consist of all financial claims, shares or other equity in corporations plus gold
bullion held by monetary authorities as a reserve assets (para 11.5, SNN 2008)

Sedangkan kewajiban (liabilities) adalah sama dengan definisi


sebagaimana pernah diberikan sebelumnya (lihat definisi liabilities
sebelumnya), yaitu:

A liability is established when one unit (the debtor) is obliged, under specific cricumstances, to
provide a payment or series of payments to another unit (the creditor) (para 11.2, SNN 2008)

Dengan catatan bahwa sebenarnya yang dimaksud dengan


kewajiban (liabilities), misalnya hutang dan sejenisnya, lebih merupakan
kewajiban finansial (financial liabilities).
Tabel 3.9a menjelaskan neraca finansial dari sisi kewajiban secara
rinci, sedangkan tabel 3.9b menjelaskan neraca finansial dari sisi harta
secara rinci.

Tabel 3.9a
Neraca Finansial
(Perubahan dalam Kewajiban)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa
-Net lending 170 -103 -57 10 -10 0
(+)/net borrowing
(-)
-Net acquisition 21 93 312 426 57 483
of liabilities
*Monetery gold
and SDRs
*Currency and 37 65 102 -2 100
deposits

18Lihat juga Neraca Arus Dana (Flow of Funds) yang secara konsepsi juga merupakan implementasi
dari neraca finansial (lihat Sutomo, 2019).

99
*Debt securities 0 38 36 74 21 95
*Loans 17 9 21 47 35 82
*Equity and 105 105 14 119
investment fund
shares
*Insurance, 0 48 48 0 48
pension and
standardized
guarentee
schemes
*Financial 0 0 11 11 3 14
derivatives and
employee stock
options
4 9 26 39 -14 25
*Other accounts
receivable/payable
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Sebagaimana telah dihasilkan dari neraca kapital (tabel 3.7b)


bahwa setelah tabungan dikurangi dengan investasi fisik, maka
tabungan total ekonomi domestik berjumlah 10 satuan moneter dengan
rincian untuk masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah,
dan korporasi adalah 170 satuan moneter (kelebihan dana atau net
lending), -103 satuan moneter (kekurangan dana atau net borrowing), dan
-57 satuan moneter (kekurangan dana atau net borrowing). Dan total
ekonomi domestik melakukan kegiatan investasi fisik di luar negeri
sebesar 10 satuan moneter.
Dengan kelebihan dana (net lending) sebesar 170 satuan moneter,
unit institusi rumahtangga meminjamkan (loans) kepada unit institusi
lainnya sebesar 17 satuan moneter dan other accounts receivable/payable
berjumlah 4 satuan moneter; dan dengan demikian kewajiban (liabilities)
rumahtangga berupa piutang berjumlah 21 satuan moneter. Sedangkan
unit institusi pemerintah, dengan kekurangan dana (net borrowing),
ternyata masih dapat meminjamkan (loans) sebesar 9 satuan moneter,
disamping menyimpan mata uang kertas atau mendepositokan
sejumlah uang (currency and deposits) sebesar 37 satuan moneter,
membeli surat-surat berharga (debt securities) sebesar 38 satuan moneter,
dan other accounts receivable/payable berjumlah 9 satuan moneter;
sehingga kewajiban (liabilities) pemerintah berjumlah 93 satuan moneter.
Demikian juga, unit institusi korporasi, dengan kekurangan dana (net
borrowing), ternyata masih dapat meminjamkan (loans) sebesar 21 satuan
moneter, disamping menyimpan mata uang kertas atau
mendepositokan sejumlah uang (currency and deposits) sebesar 65 satuan

100
moneter, membeli saham-saham (equity and investment fund shares)
sebesar 105 satuan moneter, membeli surat-surat berharga (debt
securities) sebesar 36 satuan moneter, membeli asuransi dan sejenisnya
(insurance, pension and standardized guarentee schemes) sebesar 48 satuan
moneter, membeli surat-surat berharga lainnya (financial derivatives and
employee stock options) sebesar 11 satuan moneter, dan other accounts
receivable/payable berjumlah 26 satuan moneter; sehingga kewajiban
(liabilities) pemerintah berjumlah 312 satuan moneter.
Dengan demikian, jumlah kewajiban (liabilities) total ekonomi
domestik (net acquisition of liabilities) berjumlah 426 satuan moneter
dengan rincian transaksi-transaksi finansial (dalam bentuk kewajiban
atau liabilities) sebagaimana terlihat pada tabel 1.12a. Sedangkan jumlah
kewajiban (liabilities) luar negeri (net acquisition of liabilities) berjumlah 57
satuan moneter dengan rincian transaksi-transaksi finansial (dalam
bentuk kewajiban atau liabilities) sebagaimana juga terlihat pada Tabel
3.9a. Dengan demikian, kewajiban (net acquisition of liabilities) secara
total berjumlah 483 satuan moneter (426 satuan moneter + 57 satuan
moneter).

Tabel 3.9b
Neraca Finansial
(Perubahan dalam Harta)

Unit Institusi Ekonomi Total Luar Barang


Transaksi Rumah Pemeri Ekonomi Negeri dan Jumlah
Ekonomi Tangga ntah Korporasi Domestik Jasa

-Net acquisition 191 -10 255 436 47 483


of liabilities
*Monetery gold -1 -1 1 0
and SDRs
*Currency and 66 -26 49 89 11 100
deposits
*Debt securities 9 4 73 86 9 95
*Loans 3 3 72 78 4 82
*Equity and 66 3 38 107 12 119
investment fund
shares
*Insurance, 39 1 8 48 0 48
pension and
standardized
guarentee
schemes

101
*Financial 3 0 11 14 0 14
derivatives and
employee stock
options 5 5 5 15 10 25
*Other accounts
receivable/payable
Sumber: dikutip dari United Nations (2009) dengan perubahan

Unit-unit institusi rumatangga, pemerintah, dan korporasi selain


melakukan pinjaman dan sejenisnya yang menyebabkan perubahan
dalam kewajiban (liabilities) finansial, unit-unit institusi juga melakukan
kegiatan meminjam (to borrow), mengambil sejumlah uang dari
tabungan, menjual surat-surat berharga, dan sebagainya sehingga
memengaruhi besarnya harta (assets) finansial. Tabel 3.9b menjelaskan
secara rinci neraca finansial dari sisi perubahan harta finansial.
Secara total, perubahan kewajiban dan perubahan harta finansial
adalah sama, yaitu 483 satuan moneter, sebagaimana dijelaskan oleh
tabel 3.9a dan tabel 3.9b. Hanya, dari tabel 3.9b terlihat bahwa
perubahan harta finansial yang terjadi pada unit institusi rumahtangga
adalah sebesar 191 satuan moneter, pada pemerintah sebesar -10 satuan
moneter, korporasi sebesar 255 satuan moneter, dan luar negeri sebesar
47 satuan moneter. Dari informasi ini terlihat bahwa harta finansial
rumahtangga, korporasi, dan (harta ekonomi domestik di) luar negeri
bertambah masing-masing sebesar 191 satuan moneter, 255 satuan
moneter, dan 47 satuan moneter; hanya harta finansial pemerintah yang
berkurang sebesar 10 satuan moneter. Rincian perubahan harta
finansial masing-masing unit institusi rumahtangga, pemerintah,
korporasi, dan (harta finansial ekonomi domestik di) luar negeri
disajikan oleh tabel 3.9b.

Neraca Perubahan dalam Harta dan Kewajiban


Neraca perubahan dalam harta dan kewajiban mencatat
pengaruh dari berbagai kejadian khusus dan revaluasi penilaian yang
menyebabkan perubahan terhadap harta dan kewajiban. Contoh-contoh
pengaruh kejadian khusus adalah peperangan dan gempa bumi;
sedangkan contoh revaluasi penilaian adalah kenaikan harga.
Neraca ini juga memasukkan perubahan yang disebabkan oleh
perubahan klasifikasi dan struktur harta yang mungkin memberikan
pengaruh terhadap harta.

102
Balancing item pada neraca ini adalah perubahan dalam harta dan
kewajiban yang disebabkan oleh perubahan-perubahan atau
penyesuaian-penyesuaian tersebut.
Terdapat 2 (dua) neraca yang berhubungan dengan neraca
perubahan ini, yaitu neraca perubahan dalam volume harta (the other
changes in the volume of assets account), dan neraca revaluasi (revaluation
account).

Neraca Perubahan dalam Volume Harta


Tabel 3.10 memberikan bentuk umum neraca perubahan dalam
volume harta (the other changes in the volume of assets account). Pada
bagian ini, contoh-contoh isian tidak disertakan pada neraca ini; lihat
SNN 2008 (United Nations, 2009) mengenai contoh neraca ini.

Tabel 3.10
Neraca Perubahan dalam Volume Harta

Perubahan pada harta Perubahan pada kewajiban


-Economic appearance of assets -Economic appearance of assets
-Economic disappearance of non-produced -Economic disappearance of non-produced
assets assets
-Catastrophic losses -Catastrophic losses
-Uncompensated seizures -Uncompensated seizures
-Other changes in volume n.e.c -Other changes in volume n.e.c
-Changes in classification -Changes in classification

-Total other changes in volume -Total other changes in volume


-Produced non-financial assets -Produced non-financial assets
-Non-produced non-financial assets -Non-produced non-financial assets
-Financial assets -Financial assets
-Changes in net worth due to changes in
volume assets

Neraca Revaluasi
Neraca revaluasi mencatat mengenai perubahan dalam harta
(assets) dan kewajiban (liabilities) sebagai akibat dari adanya revaluasi
atau perubahan penilaian terhadap harta dan kewajiban (holding gains or
losses) sejak awal periode pencatatan saat masuk dan saat keluar atau
pada akhir periode pencatatan. Balancing item pada neraca ini adalah
perubahan dalam harta dan kewajiban yang disebabkan oleh
penyesuaian-penyesuaian tersebut.

103
Tabel 3.11 memberikan bentuk umum neraca revaluasi
(revaluation account). Pada bagian ini, contoh-contoh isian tidak
disertakan pada neraca revaluasi; lihat SNA 2008 (United Nations, 2009)
mengenai contoh neraca ini.

Tabel 3.11
Neraca Revaluasi

Perubahan pada harta Perubahan pada kewajiban


-Nominal holding gains and losses -Nominal holding gains and losses
-Non-financial assets -Non-financial assets
*Produced assets *Produced assets
*Non-produced assets *Non-produced assets
-Financial assets/liabilities -Financial assets/liabilities
-Changes in net-worth due to nominal
holding gains and losses
-Neutral holding gains and losses -Neutral holding gains and losses
-Non-financial assets -Non-financial assets
*Produced assets *Produced assets
*Non-produced assets *Non-produced assets
-Financial assets/liabilities -Financial assets/liabilities
-Changes in net-worth due to neutral
holding gains and losses
-Real holding gains and losses -Real holding gains and losses
-Non-financial assets -Non-financial assets
*Produced assets *Produced assets
*Non-produced assets *Non-produced assets
-Financial assets/liabilities -Financial assets/liabilities
-Changes in net worth due to real holding
gains and losses

Neraca Akhir Tahun


Neraca akhir tahun (balance sheet) menunjukkan nilai (stok) harta
dan kewajiban yang dikuasai oleh unit-unit institusi pada periode awal
dan akhir tahun. Nilai harta dan kewajiban yang dikuasai oleh unit-unit
institusi pada setiap saat akan berubah sebagai dampak dari berbagai
transaksi ekonomi yang dilakukan, terjadinya perubahan harga, atau
perubahan-perubahan lainnya yang memengaruhi harta dan kewajiban
yang dikuasai. Semua perubahan tersebut dicatat secara keseluruhan
dalam neraca-neraca ekonomi dan berbagai neraca-neraca perubahan
dan revaluasi, sehingga menghasilkan neraca akhir tahun yang
konsisten dengan transaksi-transaksi ekonomi dan perubahan-
perubahan yang terjadi.

104
Tabel 3.12 memberikan bentuk umum neraca akhir tahun (balance
sheet). Pada bagian ini, contoh-contoh isian tidak disertakan pada
neraca akhir tahun; lihat SNA 2008 (United Nations, 2009) mengenai
contoh neraca ini.

Tabel 3.12
Neraca Akhir Tahun

Stok dan perubahan pada harta Stok dan perubahan pada kewajiban
-Opening balance sheet -Opening balance sheet
-Non-financial assets -Non-financial assets
*Produced assets *Produced assets
*Non-produced assets *Non-produced assets
-Financial assets/liabilities -Financial assets/liabilities
-Net worth
-Total transactions and other flows -Total transactions and other flows
-Non-financial assets -Non-financial assets
*Produced assets *Produced assets
*Non-produced assets *Non-produced assets
-Financial assets/liabilities -Financial assets/liabilities
-Changes in net-worth
*Saving and capital transfers
*Other changes in volume of assets
*Nominal holding gains and losses
-Closing balance sheet -Closing balance sheet
-Non-financial assets -Non-financial assets
*Produced assets *Produced assets
*Non-produced assets *Non-produced assets
-Financial assets/liabilities -Financial assets/liabilities
-Net-worth

105
Halaman ini sengaja dikosongkan

106
Lampiran 3.1
Kegiatan-Kegiatan Produksi (Lapangan Usaha)
Berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) Indonesia

Kode Deskripsi
01 Pertanian tanaman pangan
02 Pertanian holtikultura semusim
03 Perkebunan semusim
04 Pertanian holtikultura tahunan
05 Pertanian holtikultura lainnya
06 Perkebunan tahunan
07 Peternakan
08 Jasa pertanian dan perburuan
09 Kehutanan dan penebangan kayu
10 Perikanan tangkap
11 Perikanan budidaya
12 Pertambangan minyak bumi
13 Pertambangan gas alam dan panas bumi
14 Pertambangan batubara dan lignit
15 Pertambangan pasir besi dan bijih besi
16 Pertambangan bijih logam yang tidak mengandung besi tidak termasuk
bijih logam mulia
17 Pertambangan bijih logam mulia
18 Pertambangan dan penggalian lainnya
19 Industri batubara dan pengilangan migas
20 Industri makanan
21 Industri minuman
22 Industri pengolahan tembakau
23 Industri tekstil
24 Industri pakaian jadi
25 Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki
26 Industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari
bambu, rotan dan sejenisnya
27 Industri kertas dan barang dari kertas
28 Industri percetakan dan reproduksi media rekaman
29 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
30 Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
31 Industri karet, barang dari karet dan plastik
32 Industri barang galian bukan logam
33 Industri logam dasar
34 Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya
35 Industri komputer, barang elektronik dan optik
36 Industri peralatan listrik
37 Industri mesin dan perlengakapan ytdl
38 Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
39 Industri alat angkutan lainnya
40 Industri furnitur
41 Industri pengolahan lainnya
42 Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
43 Ketenagalistrikan

107
44 Gas
45 Pengadaan air
46 Konstruksi
47 Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
48 Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor
49 Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor
50 Angkutan rel
51 Angkutan darat selain angkutan rel
52 Angkutan laut
53 Angkutan sungai, danau dan penyeberangan
54 Angkutan udara
55 Pergudangan dan jasa penunjang angkutan
56 Pos dan kurir
57 Penyediaan akomodasi
58 Penyediaan makan minum
59 Penerbitan
60 Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara
dan penerbitan musik
61 Penyiaran dan pemograman
62 Telekomunikasi
63 Kegiatan pemograman, konsultansi komputer dan kegiatan jasa informasi
64 Bank
65 Asuransi dan dana pensiun
66 Jasa keuangan lainnya
67 Jasa penunjang keuangan
68 Real estat
69 Jasa profesional, ilmiah dan teknis
70 Jasa persewaan dan jasa perusahaan lainnya
71 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
72 Jasa pendidikan pemerintah
73 Jasa pendidikan swasta
74 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial pemerintah
75 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta
76 Jasa pemerintahan lainnya
77 Kesenian, hiburan dan rekreasi swasta
78 Reparasi barang pribadi lainnya
79 Jasa perorangan yang melayani rumahtangga, kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa oleh rumahtangga yang digunakan sendiri
80 Jasa swasta lainnya
81 Sewa rumah yang dihuni sendiri oleh pemiliknya
Sumber: BPS, 2013

108
Lampiran 3.2
Klasifikasi Komoditas/Barang dan Jasa (Goods and Services)
Berdasarkan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI)

Kode Deskripsi Komoditi


01 Padi
02 Jagung
03 Ubi jalar
04 Ubi kayu
05 Umbi-umbian lainnya
06 Kacang tanah
07 Kacang kedelai
08 Kacang hijau
09 Gadum dan tanaman serelia lainnya
10 Sayuran daun
11 Sayuran buah
12 Sayuran umbi
13 Sayuran semusim lainnya
14 Buah-buah semusim
15 Bunga dan bibit bunga
16 Tebu
17 Tembakau
18 Tanaman serat
19 Tanaman perkebunan semusim lainnya
20 Buah-buahan tropis
21 Jeruk
22 Buah-buahan tahunan lainnya
23 Cabe dan sayuran tahunan lainnya
24 Tanaman biofarmaka
25 Tanaman hias selain bunga dan tanaman hidup lainnya
26 Karet
27 Kelapa
28 Kelapa sawit
29 Kopi
30 Teh
31 Kakao
32 Cengkeh
33 Jambu mete
34 Tanaman perkebunan tahunan lainnya
35 Ternak besar
36 Ternak kecil
37 Susu segar
38 Unggas dan hasil-hasilnya
39 Aneka ternak lainnya
40 Jasa pertanian dan perburuan
41 Kayu
42 Hasil hutan bukan kayu
43 Jasa kehutanan
44 Ikan
45 Udang dan crustacea lainnya

109
46 Biota air lainnya
47 Rumput laut dan sejenisnya
48 Jasa perikanan
49 Batubara dan lignit
50 Minyak mentah dan kondensat
51 Gas alam
52 Hasil pengusahaan tenaga panas bumi
53 Pasir besi dan bijih besi
54 Bijih timah
55 Bijih bauksit
56 Bijih tembaga
57 Bijih nikel
58 Barang tambang logam lainnya
59 Barang galian lainnya yang tidak mengandung bijih besi
60 Bijih logam mulia
61 Batu hias dan batu bangunan
62 Kapur dan dolomite
63 Kerikil
64 Pasir alam
65 Tanah liat
66 Gips
67 Pertambangan fosfat
68 Tanah gambut
69 Garam
70 Batu mulia
71 Hasil galian batu bahan industri
72 Aspal alam dan asbes
73 Mineral kimia lainnya
74 Hasil pertambangan dan penggalian ytdl
75 Jasa pertambangan minyak bumu dan gas alam
76 Jasa pertambangan dan penggalian lainnya
77 Jangat, kulit dan kulit berbulu, mentah
78 Daging mamalia, segar dan dingin
79 Lemak hewan dan unggas, belum dicairkan
80 Daging unggas, segar dan dingin
81 Daging mamalia, beku
82 Daging unggas, beku
83 Sisaan yang dapat dimakan dari hewan segar, dingin dan beku dan
pengolahan daging sisaan lainnya kecuali ekstrak dan jus serta tepung
kasar dari daging
84 Produk penggaraman/pengiriman ikan dan biota air lainnya
85 Ikan dan biota air yang diolah dan diawetkan lainnya
86 Hasil pengolahan dan pengawetan sayur-sayuran, kacang-kacangan dan
kentang-kentangan belum siap
87 Buah dan kacang-kacangan yang diolah dan diawetkan
88 Minyak nabati
89 Margarine dan olahan sejenis
90 Lemak dan minyak hewan selain unggas, telah dicairkan
91 Kopra
92 Minyak, lemak dan residunya dari hewani dan nabati lainnya,
dimurnikan, ytdl
93 Susu dan kepala susu cair yang diolah

110
94 Produk susu lainnya
95 Padi-padian dan biji-bijian hasil penggilingan, pengolahan dan
pembersihan
96 Tepung gandum dan tepung meslin
97 Produk padi-padian giling kecuali tepung gandum dan tepung beras
98 Pati dan produk pati
99 Beras, setengah atau seluruhnya digiling
100 Tepung lainnya
101 Roti, biskuit dan sejenisnya
102 Gula
103 Kakao, coklat dan kembang gula
104 Mie, makaroni dan sejenisnya
105 Makanan dan masakan olahan
106 Kopi olahan
107 Teh olahan
108 Kecap
109 Rempah-rempah dan tanaman aromatik, diolah
110 Produk masak lainnya
111 Produk makanan lainnya
112 Makanan hewan yang diolah
113 Minuman beralkohol
114 Minuman tidak beralkohol
115 Rokok
116 Tembakau olahan
117 Serat tekstil dan benang
118 Kain tenunan dan kain khusus
119 Produk tekstil lainnya
120 Pakaian jadi, kecuali pakaian dari bulu binatang
121 Pakaian, perlengkapan pakaian dan barang lainnya dari kulit berbulu
122 Kulit samak atau diolah
123 Barang dari kulit dan kulit buatan
124 Alas kaki
125 Kayu gergaji dan pengawetan kayu, rotan, bambu dan sejenisnya
126 Kayu lapis dan sejenisnya
127 Produk pertukangan dan bahan bangunan dari kayu
128 Barang-barang lainnya dari kayu, gabus, bambu dan rotan
129 Bubur kertas
130 Kertas
131 Barang-barang dari kertas dan karton
132 Produk percetakan dan reproduksi media rekam
133 Produk dari batubara
134 Minyak petroleum hasil pemurnian dan pengilangan minyak bumi
135 Gas petroleum, gas hidrokarbon lainnya dan minyak pelumas
136 Produk dari hasil kilang minyak bumi
137 Kimia dasar anorganik
138 Kimia dasar organik
139 Pupuk
140 Plastik dan karet buatan
141 Pestisida dan produk agrokimia lainnya
142 Cat dan tinta cetak
143 Vernis dan lak
144 Sabun dan bahan pembersih

111
145 Barang-barang kosmetik
146 Barang-barang kimia lainnya
147 Serat buatan
148 Produk farmasi
149 Obat tradisional
150 Ban
151 Karet remah dan karet asap
152 Produk karet lainnya
153 Barang-barang plastik
154 Kaca dan produk kaca
155 Barang-barang dari tanah liat, keramik dan porselen
156 Semen
157 Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam
158 Besi dan baja dasar
159 Logam dasar mulia dan logam dasar bukan besi
160 Pengecoran logam
161 Bahan bangunan dari logam
162 Senjata dan amunisi, metalurgi dan jasa pembuatan barang logam
163 Alat-alat dapur, pertukangan, perabot rumahtangga dan kantor dari
logam
164 Barang-barang logam lainnya
165 Tabung elektron dan komponen elektronik lainnya
166 Televisi, komputer dan perlengkapannya
167 Alat ukur dan alat uji
168 Alat fotografi, optik dan jam
169 Motor listrik dan mesin pembangkit listrik
170 Pengubah tegangan, pengubah arus, pengontrol tegangan dan
pendistribusian listrik
171 Baterai dan aki
172 Kabel, lampu dan perlengkapan penerangan
173 Peralatan rumahtangga dan peralatan listrik lainnya
174 Mesin penggerak mula
175 Peralatan tenaga zat cair, bearing, roda gigi, alat pengangkat dan alat
pemanas
176 Mesin untuk keperluan kantor dan akunting, dan bagian serta
perlengkapan
177 Mesin untuk keperluan khusus
178 Kendaraan bermotor kecuali sepeda motor
179 Kapal dan bangunan lepas pantai
180 Kereta api dan jasa perbaikannya
181 Pesawat terbang dan jasa perbaikannya
182 Kendaraan perang dan alat angkut lainnya
183 Sepeda motor roda dua dan tiga dan perlengkapannya
184 Perabotan rumahtangga
185 Perhiasan dan perlengkapannya yang terkait
186 Alat musik
187 Alat olah raga
188 Alat permainan dan mainan anak-anak
189 Peralatan kedokteran serta perlengkapannya
190 Barang-barang hasil industri pengolahan lainnya
191 Jasa perawatan dan perbaikan produk-produk logam pabrikan, mesin-
mesin dan peralatan

112
192 Tenaga listrik
193 Transmisi listrik
194 Distribusi listrik
195 Jasa penunjang kelistrikan
196 Hasil gas alam dan buatan, pangadaan upa air/air panas, udara dingin
dan produk es
197 Pengadaan air, pengolahan sampah dan daur ulang
198 Konstruksi gedung
199 Konstruksi khusus
200 Konstruksi bangunan sipil
201 Perdagangan mobil dan sepeda motor
202 Reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
203 Perdagangan besar selain mobil dan sepeda motor
204 Perdagangan eceran selain mobil dan sepeda motor
205 Jasa angkutan rel untuk penumpang
206 Jasa angkutan rel untuk barang
207 Jasa angkutan darat selain angkutan rel untuk penumpang
208 Jasa angkutan darat selain angkutan rel untuk barang
209 Jasa angkutan laut untuk penumpang
210 Jasa angkutan laut untuk barang
211 Jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan untuk penumpang
212 Jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan untuk barang
213 Jasa angkutan udara untuk penumpang
214 Jasa angkutan udara untuk barang
215 Jasa penunjang angkutan
216 Jasa pos dan kurir
217 Penyediaan akomodasi
218 Penyediaan makan dan minum
219 Hasil-hasil penerbitan
220 Film dan hasil perekaman suara
221 Jasa penyiaran dan pemograman
222 Jasa telekomunikasi
223 Jasa konsultasi komputer dan teknologi informasi
224 Jasa keuangan perbankan
225 Jasa keuangan bukan perbankan
226 Jasa asuransi
227 Jasa reasuransi
228 Jasa dana pensiun
229 Jasa penunjang untuk jasa keuangan
230 Jas real estat
231 Jasa hukum dan akuntansi
232 Jasa ahli, teknis dan jasa bisnis lainnya
233 Jasa persewaan
234 Jasa pendukung
235 Pemerintahan umum
236 Jasa pendidikan pemerintah
237 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial pemerintah
238 Jasa pemerintahan lainnya
239 Jasa pendidikan swasta
240 Jasa kesehatan swasta
241 Kesenian, hiburan dan rekreasi
242 Reparasi barang pribadi lainnya

113
243 Jasa perbaikan barang-barang lainnya
244 Barang dan jasa yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
245 Jasa lainnya
246 Persewaan rumah yang dihuni sendiri oleh pemiliknya
Sumber: BPS, 2013

114

Anda mungkin juga menyukai