Anda di halaman 1dari 2

Kisah Nyata Anak Gadis Yang Berbakti

Mang Peijie, hanyalah seorang gadis biasa, namun sejak beberapa tahun yang lalu, ia menjadi
seorang anak yang menginspirasi banyak orang di China. Apa yang membuatnya begitu istimewa?

Sejak kecil, Ming peijie sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Sang ayah meninggal karena
sebuah kecelakaan saat ia masih sangat kecil. Tak lama kemudian, sang ibu juga meninggalkannya
dan menitipkan Meng Peijie pada wanita bernama Liu Fanying. Sebenarnya keputusan ini juga berat,
kedua wanita ini sama-sama tak memiliki banyak uang untuk merawat Meng.

Namun Liu tetap mengemban amanah itu. 3 tahun kemudian, Liu mengalami kelumpuhan. Ia
ditinggalkan oleh sang suami dan Meng Peijie masih berusia 8 tahun. Apa yang bisa dilakukan gadis
sekecil itu?

Anak Berbakti dan Berhati Mulia

Tak disangka, Meng Peijie yang masih kecil mau merawat ibu asuhnya. Seharian penuh, gadis kecil
itu membantu memandikan Liu, menyuapinya, hingga memapahnya ke tempat tidur. Meski ia
menjadi anak yang berbakti pada Liu, gadis ini tetap ingin bersekolah dan tahun 2009 lalu ia berhasil
masuk ke Shanxi Normal University.

Tempat itu sangat jauh dari tempat Meng tinggal. Oleh karena itu, ia membawa ibu angkatnya
ratusan mil dari tempat tinggal mereka, menuju ke sekolah Meng. Di sana, Meng mencari rumah kos
yang dekat agar bisa tetap merawat ibu asuhnya.

Bagi sang ibu, Meng Peijie adalah anak yang luar biasa. Entah bagaimana jadinya kalau ia tak pernah
memiliki Meng. Gadis itu tumbuh menjadi anak yang cantik dan baik hati. Ia dengan sabar melatih
ibunya bergerak, menyikat gigi, atau memijatkan kaki ibunya. Suatu ketika, Liu bertanya pada Meng,
"Apakah hidupmu terasa getir?"

Meng menggeleng, "Tidak, selama aku bersama ibu." Jawaban ini membuat hati Liu seolah mencair,
"Aku sangat berterima kasih pada ibu kandungnya karena telah memberiku seorang anak yang baik
dan berbakti."

Arti Ibu Bagi Meng Peijie

Saat menerima penghargaan sebagai sosok yang inspiratif, Meng sedikit merasakan ada beban di
pundaknya saat ini. Sebelumnya ia hanya punya pikiran sederhana. "Kurasa aku sangat naif dan
bodoh. Aku tak banyak berpikir bila menghadapi masalah. Di mana aku mengalami kesulitan, aku
akan menerimanya dan mencari jalan keluar begitu saja," kata Meng.

Sejak kecil, Meng hanya punya ibu angkatnya. Namun ia sangat menyayangi ibunya karena baginya,
ibu artinya rumah. Siapa yang memiliki ibu, adalah orang yang paling bahagia di dunia. "Yang aku
lakukan hanyalah tanggung jawab sebagai seorang anak," kata Meng dengan polos.

Meng tak banyak bicara ketika media mulai menyoroti kehidupannya. Ia cenderung menjawab
dengan sederhana dan melemparkan banyak senyuman. Meski ia sedikit merasa ada beban moral
dari penghargaan yang ia terima, namun hal tersebut memberikan keringanan pada hidupnya.
Pemerintah memberi ibunya seorang perawat yang akan menggantikan tugas Meng selama gadis 24
tahun itu melanjutkan studinya.

Meski begitu, ia tetap tak melupakan ibunya. Meski bukan ibu kandung, Liu tetaplah rumah baginya
dan itulah kebahagiaan sederhana yang ia syukuri. Di kala senggang, Meng akan senantiasa
menghabiskan waktu bersama wanita yang sangat berarti baginya itu.

Ladies, Meng memberikan inspirasi bagi kita. Di kala banyak di antara kita yang mengeluh akan
kesulitan hidup, setidaknya Meng memberi pencerahan bahwa semua kesulitan pasti ada jalan
keluarnya dan sebenarnya, kita lebih kuat dari masalah yang kita hadapi.

Anda mungkin juga menyukai