Anda di halaman 1dari 2

Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam

masyarakat. Yaitu, konflik pribadi, konflik rasial, konflik antara kelas-kelas sosial, konflik politik, konflik
internasional.

Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik, yaitu konflik dengan
orang tua sendiri, konflik dengan anak-anak sendiri, konflik dengan keluarga, konflik dengan orang
lain, konflik dengan suami istri, konflik di sekolah, konflik dalam pemilihan pekerjaan, konflik agama,
konflik pribadi.

. Konsoliasi
Konsoliasi merupakan usaha mempertemukan dua pihak yang berkonflik dengan
tujuan untuk menemui kesepakatan kedua belah pihak. Konsoliasi ini dilakukan
oleh lembaga-lembaga tertentu di masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut
haruslah dari jenis lembaga sosial. Adapun lembaga-lembaga itu harus berfungsi
efektif dalam mencegah konflik serta mesti syarat-syarat berikut ini:

 Lembaga tersebut merupakan lembaga yang otonom dalam mengambil


keputusan diantara kedua belah pihak, dalam artian bahwa keputusan lembaga
itu murni dari pihak mereka tanpa ada intervensi dari lembaga lain.

 Kedudukan lembaga-lembaga tersebut mesti bersangkutan dengan kedua


pihak dan bersifat monopolistis, dalam artian lembaga-lembaga tersebut setingkat
di atas dua pihak yang berselisih.

 Selain itu, lembaga-lembaga itu mesti terikat dengan dua pihak yang
berselisih.

 Lembaga konsoliasi mesti besikap demokratis dalam menyelesaikan konflik


sosial, dimana lembaga tersebut mesti mau mendengar dan menampung
pendapat, pernyataan, dan aspirasi dari kedua pihak yang berkonflik.

Meski sudah memenuhi syarat di atas, lembaga konsoliasi tidak akan berguna jika
kedua pihak yang berkonflik tidak terlibat dalam penyelesaian konflik diantara
mereka. Untuk itu, kedua pihak mesti berada dalam kondisi-kondisi di bawah ini:

 Menyadari konflik diantara mereka dan siap menyelesaikannya diengan


prinsip-prinsip yang jujur dan adil.

 Kedua pihak mampu mesti terorganisasi secara jelas.

 Setiap pihak yang berkonflik mesti mengikuti aturan main yang


diberlakukan oleh pihak lembaga konsoliasi.

Konflik antara perserikatan buruh dan perusahaan yang diselesaikan dengan


bantuan Kementerian Tenaga Kerja adalah salah satu contoh konsoliasi. Meski
Kementerian Tenaga Kerja berada di bawah Presiden, namun kementerian
tersebut bersifat otonom dalam membuat kebijakan serta menyelesaikan konflik.
Selain itu, Kementerian Tenaga Kerja layak menjadi lembaga yang melakukan
konsoliasi karena kementerian tersebut berada di atas perserikatan buruh dan
perusahaan serta mengikat keduanya.
2. Mediasi
Mediasi merupakan usaha yang tidak dilakukan sendiri oleh dua pihak yang
bertikai. Kedua pihak biasanya meminta seseorang yang disebut sebagai
mediator. Mediator harus bersikap netral dan hanya bertugas untuk
mempertemukan serta memberi masukan kepada kedua pihak. Masukan atau
nasehat itu tidak mengikat, sehingga kedua belah pihak mempunyai wewenang
untuk mengambil atau tidak masukan dari mediator tersebut. Meski tidak
mengikat, mediasi terkadang bisa mengendalikan bahkan menyelesaikan konflik
antara kedua pihak. Hal tersebut dikarenakan mediasi dapat mencegah tindak
irasional yang mungkin dilakukan oleh kedua pihak. Mediasi juga termasuk ke
dalam jenis-jenis akomodasi Penyelesaian konflik antara suami istri dengan orang
tua sebagai penengah dan pemberi saran adalah contoh dari mediasi.

3. Arbitrasi
Sponsors Link

Sama seperti mediasi, arbitrasi juga merupakan bentuk pengendalian konflik


sosial yang menggunakan jasa orang ketiga. Bedanya, pihak ketiga ini
memberikan keputusan yang mengikat untuk kedua pihak yang berkonflik. Bentuk
pengendalian ini sekilas mirip konsoliasi. Bedanya, konsoliasi digunakan untuk
konflik sosial antar kelompok, sedangkan arbitrasi dilakukan untuk konflik sosial
antar individu.

Anda mungkin juga menyukai