Anda di halaman 1dari 5

RSIA TUMBUH KEMBANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA TUMBUH KEMBANG


NO. 02 / DIR / SK / XII / 2016

TENTANG
HAK PASIEN DAN KELUARGA
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TUMBUH KEMBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TUMBUH KEMBANG,

MENIMBANG :
1. Bahwa penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit harus
terintegrasi dengan menempatkan pasien sebagai sentral
pelayanan.
2. Bahwa keberhasilan pelayanan harus melibatkan peran aktif
pasien dan keluarga.
3. Rumah Sakit Ibu Anak Tumbuh Kembang wajib memenuhi
kebutuhan pasien dan keluarga tentang Hak – Hak Pasien dan
Keluarganya.
4. Bahwa guna menunjang pencapaian 3 (tiga) poin diatas
Rumah Sakit Ibu Anak Tumbuh Kembang menetapkan
kebijakan tentang Hak Pasien dan Keluarga.
5. Bahwa ketetapan ini memerlukan surat keputusan Direktur.

MENGINGAT :
1. Undang – undang RI no.8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen.
2. Undang – undang RI no.29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran.
3. Undang – undang RI no.14 tahun 2008 tentang informasi publik.
4. Undang – undang RI no.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
5. Undang – undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Undang – undang RI no.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan NO.772/MENKES/SK/V/2002
tentang pedoman perawatan internal Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri kesehatan RI NO.269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 1438/MENKES/PER/IX/2010
tentang standar pelayanan kedokteran.
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO.149/MENKES/PER/I /2010
tentang perijinan Rumah Sakit.
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 117/MENKES/PER/VI/2011
tentang sistem informasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
RSIA TUMBUH KEMBANG

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TENTANG


HAK PASIEN DAN KELUARGA

PERTAMA : Kebijakan pelayanan Rumah Sakit Hermina Depok sebagaimana


tercantum dalam lampiran peraturan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelanggaran pelayanan di Rumah


Sakit Ibu Anak Tumbuh Kembang.

KETIGA : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat


keputusan ini, akan diadakan perbaikan atau perubahan
seperlunya.

KEEMPAT : Dalam pelaksanaannya kepala unit kerja secara hirarkis bekerja


dibawah pengawasan Manajer Medis dan Keperawatan.

KELIMA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Depok
Pada tanggal : 27 Desember 2016

RSIA TUMBUH KEMBANG

Dr. Firdaus Sai Sohar, Sp.Rad,Sp.KN


Direktur

Lampiran
RSIA TUMBUH KEMBANG

Surat Keputusan Direktur RSIA TUMBUH KEMBANG


Nomor :

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


RSIA TUMBUH KEMBANG

I. Perlindungan hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasi


1. Setiap pelayanan yang di berikan di RS harus menghormati kebutuhan
privasi pasien
2. Semua staf memahami semua kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan hak pesien dan dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam
melindungi hak pasien

II. Perlindungan harta milik pasien


1. Semua pasien yang di rawat dilarang membawa harta berharga yang
berlebihan.
2. Pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya atau tidak
mampu membuat keputusan mengenai barang pribadi dirinya rumah sakit
akan melindungi harta milik pasien yang telah diserah terimakan.
3. Rumah Sakit mengambil tanggung jawab untuk beberapa atau semua
barang milik pribadi pasien yang dibawa ke Rumah Sakit, ada proses
mencatat nilai barang tersebut, memastikan barang tersebut tidak akan
hilang atau dicuri. Proses ini berlaku pada pasien Emergency, pasien bedah
rawat sehari.

III. Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik


1. Semua pasien bayi, anak, lanjut usia dan yang tidak mampu melindungi
dirinya atau memberi tanda untuk minta bantuan diidentifikasi Rumah
Sakit untuk dilindungi.
2. Selain dari kekerasan fisik, perlindungan juga terhadap keselamatan pasien
seperti melindungi dari penyiksaan , kelainan asuhan, tidak
dilaksanakannya pelayanan atau bantuan dalam kejadian kebakaran.

IV. Hak memperoleh second opinion didalam atau keluar Rumah Sakit.
1. Pasien berhak untuk meminta second opinion dalam pelayanan medis
terhadap dirinya.
2. Pasien dibantu untuk mencari second opinion pada pelayanan medis baik
didalam maupun luar Rumah sakit.

V. Hak memperoleh bantuan hidup dasar


Memberikan bantuan hidup dasar kepada semua pasien yang
membutuhkan / sesuai kondisi medis pasien.

VI. Hak menolak resusitasi


1. Rumah sakit telah menetapka posisinya pada saat pasien menolak
pelayanan resusitasi dan membatalkan atau mundur dari pengobatan
bantuan hidup dasar.
RSIA TUMBUH KEMBANG

2. Rumah Sakit memberitahukan pasien dan keluarga nya tentang


menghormati keinginan atau pilihan pasien untuk menolak pelayanan
resusitasi atau memberhentikan pengobatan bentuan hidup dasar (do not
rususitasi ).
3. Memberitahuakn dengan konsekuensi,tanggung jawab terkait dengan
keputusan tersebut dan tersedianya alternative pelayanan pengobatan.
4. Memberitahukan pasien dan keluarga untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.

VII. Hak pelayanan kerohanian pasien


1. Setiap praktisi pelayanan di Rumah sakit harus berusaha memahami
asuhan dan pelayanan yang diberikan dalam konteks nilai-nilai dan
kepercayaan pasien.
2. Rumah sakit merespon permintaan untuk keperluan dukungan agama dan
spiritual pasien.
3. Mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat
dan kasih sayang pada akhir kehidupan.
4. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarah semua
aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan.

VIII. Menanggapi keluhan


1. Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan tentang keluhan terhadap
pelayanan, konflik atau dilemma lain bagi Rumah sakit dan pasien.
2. Rumah sakit telah mengidentifikasi dan menetapkan cara-cara mencari
solusi terhadap dilema atau keluhan tersebut.

IX. Persetujuan tindakan kedokteran


1. Pernyataan persetujuan dari pasien didapat melalui proses yang ditetapkan
Rumah sakit yang dilaksanakan oleh staf yang terlatih dalam bahasa yang
dapat dipahami pasien.
2. Persetujuan tindakan kedokteran (inform consent) diperoleh sebelum
operasi, anastesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta
pengobatan lain yang beresiko tinggi.

X. RSIA TUMBUH KEMBANG ditetapkan sebagai RUMAH SAKIT TIPE C.

XI. DPJP dan dokter ruangan


1. Rumah Sakit mengatur tentang uraian tugas dokter DPJP.
2. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pesien tersebut, harus
menentukan kesiapan pasien untuk pemulangan.
3. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan yang
terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
4. DPJP harus melakukan visite setiap hari kepada pasiennya.

XII. Etik keperawatan


1. Semua petugas instalasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Penyedia tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan
3. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.

XIII. Penolakan pelayanan dan pengobatan


RSIA TUMBUH KEMBANG

1. Memberitahukan hak pasien dan keluarga untuk menolak atau tida


melanjutkan pengobatan
2. Memberitahukan tentang konsekuansi,tanggunga jawab berkaitan dengan
keputusan tersebut dan tersedianya alternative pelayaan dan pengobatan.
3. Rumah sakit telah menetapkan posisinya pada saat pasien menolak
pelayanan resusitasi dan membatalkan atau mundur dari pengobatan
bantuan hidup dasar.
4. Posisi rumah sakit sesuai dengan norma agama dan budaya masyarakat,
serta persyaratan hokum dan peraturan.

XIV. Managemen nyeri


1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan berada di skrining untuk rasa sakit
untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa nyeri.
2. Pasien di bantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.
3. Menyediakan pengelolaan rasa nyeri sesuai pedoman dan protocol.

XV. Informed consent


1. Pernyataan persetujuan ( informed consent ) dari pasien didapat melalui
suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang
terlatih,dalam bahasa yang di pahami pasien.
2. Informed consent di peroleh sebelum operasi dan anestesi
3. Pasien dan keluarga dijelaskan tentang tes,prosedur / tindakan dan
pengobatan yang mana memerlukan persetujuan dan bagaimana mereka
dapat memberikan persetujuan
4. Rumah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed consent
dalam kebijakan dan prosedur.
5. Untuk mendapatkan persetujuan,pasien harus diberikan penjelasan
tentang hal yang berhubungan dengan pelayanan yang telah
direncanakan,terkait dengan keputusan persetujuan tersebut.

Depok , 27 Desember 2016

Dr. Firdaus Sai Sohar, Sp.Rad., Sp.KN


Direktur

Anda mungkin juga menyukai